Laporan Agrowidyawisata

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AGROWIDYAWISATA

Oleh :

Muhamad Riduan

01011800057

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSI RAWAS

2020
LAPORAN AGROWIDIYISATA

Oleh :

Muhamad Riduan

01011800057

Telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk lulus mata kuliah

agrowidyawisata

Mengetahui,

Dosen pembinbing lapangan Ketua Prodi

Dr. Ir. Holidi, M.Si Samsul Bahri .SP,M.Si.

ii
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan agrowidyawista ini.

Terima kasih saya ucapkan kepada bapak/ibu dosen yang telah membantu saya baik secara

moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan

yang telah mendukung saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

saya menyadari, bahwa laporan agrowidyawista yang saya buat ini masih jauh dari kata

sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, Saya sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan

agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk

perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

[lubuklinggau 17, febuari 2020]

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2.Tujuan dan Manfaat............................................................................... 1
BAB 2 PELAKSANAAN AGROWIDYAWISTA................................................ 2
2.1. Waktu.................................................................................................. 2
2.2. Tempat................................................................................................. 2
2.3. Metode................................................................................................. 2
BAB 3 TINJAUAN OBYEK AGROWIDYAWISTA............................................ 3
3.1. Bidang Agro (pertanian)....................................................................... 3
3.1.1. PT Great Giant Pineaple........................................................... 3
3.2 Bidang Widya (pendidikan).................................................................. 4
3.2.1. Universitas Lampung................................................................. 4
3.2.2. Balai Penelitian Ternak.............................................................. 5
3.2.3. Badan Tenaga Nuklir (Batan).................................................... 6
3.3 Bidang Wisata....................................................................................... 7
3.3.1. Taman Mekarsari....................................................................... 7
3.3.2. Taman Mini Indonesia Indah..................................................... 8
3.3.3 Tugu Monas................................................................................ 10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 12
4.1. Bidang Agro (Peertanian)..................................................................... 12
4.1.1.PT. Great Giant Pineapple........................................................... 12
4.2. Bidang Widya (Pendidik)..................................................................... 14
4.2.1. Universitas Lampung.................................................................. 14
4.2.2. Balai Peneliti Ternak................................................................... 15
4.2.4. Batan........................................................................................... 18

iv
4.3. Bidang Wisata....................................................................................... 21
4.3.1. Taman Mekarsari....................................................................... 21
4.3.2. Taman Mini Indonesia Indah..................................................... 24
4.3.3 Tugu Monas................................................................................ 26
BAB 5 KESIMPULAN............................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 29
LAMPIRAN ..................................................................................................... 30

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agrowidyawisata merupakan kegiatan wisata edukasi yang berbasis pertanian. Dimana objek

wisata yang dikunjungi merupakan wisata agro/pertanian yang menyatu dengan keindahan

alam. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian

(agro) sebagai objek wisata. Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman

rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang

menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan

petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi

lokal yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Selain itu,

agrowidyawisata memiliki pengertian yang sangat luas.

.2. Tujuan dan manfaat

1. Rekreasi sambil belajar

2. Mengetahui nilai – nilai sejarah di tempat wisata yang ada di Bandar lampung ,Bogor

dan Jakarta

3.  Memperoleh pengetahuan / menambah wawasan tentang wisata pertanian di daerah

tersebut.

1
BAB 2

PELAKSANAAN AGROWIDIAWISATA

2.1.Waktu

Kegiatan agrowidyawisata dilaksanakan selama lima (5) hari dari tanggal 10 februari –

14 februari 2019 dari Lubuklinggau menuju Lampung – Bogor - Jakarta.

2.2.Tempat

 Unila dan PT.Great Giant Pineaple (GGP)

 Balitnat dan Taman Mekarsar

 Batan ,Taman mini dan Monas

2.3.Metode

Metode atau cara yang dipakai penulis untuk menulis laporan ini ada tiga yaitu metode

pertama merupakan metode observasi atau mengamati secara langsung, cara ini dilakukan

dengan cara penulis mengamati setiap obyek secara langsung dan menuliskan informasi yang

penting saja. Metode kedua adalah metode interview atau wawancara, disini penulis

mewawancarai atau lebih tepatnya bertanya jawab kepada para pemandu atau pekerja yang

ada di dalam tempat kunjungan tersebut sehingga penulis mendapat informasi yang jelas.

Metode Studi Pustaka yang merupakan penelitian dimana penulis mencari buku sumber yang

berhubungan dengan objek yang ditulis serta mecari data-data melalui internet.

2
BAB 3

TINJAUAN UMUM OBYEK AGROWIDYAWISATA

3.1.Bidang agro ( pertanian)

3.1.1.PT.Great Giant Pineaple (GGP)

Berdiri sejak 1979, GGP tumbuh menjadi produsen nanas terbesar ketiga di dunia

yang memproduksi nanas kalengan dan minuman sari nanas. GGP mengelola lebih dari

30.000 hektar perkebunan di Lampung, dengan mayoritas produksi diekspor ke luarnegeri.

GGP memiliki lima divisi utama dalam lini produksinya, yakni Can Making, Drum

Making, Cannery, Labeling, dan Juice. Dari hulu ke hilir, GGP menjadi produsen nanas

terdepan dalam hal kontrol kualitas, penelusuran produk, dan kesinambungan lingkungan

dengan sistem pengelolaan limbah yang dikelola dengan baik.

Sementarar itu, sister company GGP, yakni UJA, didirikan pada 1990. Perusahaan ini

memproduksi tapioka berkualitas tinggi untuk industri makanann dan minuman, serta

produksi kertas di pabriknya di Lampung.

Sedangkan BE merupakan perusahaan joint venture antara GGP dan perusahaan asal

Jerman, Enzybel International S.A (Floridienne Group).Perusahaan ini memproduksi enzim

proteolytic, seperti papain, bromelain, dan ficin.Bromelain adalah enzim pencernaan yang

dapat ditemukan di sari nanas dan nanas kalengan.Perusahaan yang juga berbasis di Lampung

ini mulai beroperasi pada 2011, serta mengekspor produknya ke Eropa, Amerika Serikat, dan

3
Asia Pasifik. Pada 2013, BE memproduksi 60 ton bromelain, mengisi 21% produksi

bromelain di dunia.

4
4

3.2.Bidang widya (pendidikan)

3.2.1.Universitas Lampung

Pendirian Fakultas Pertanian di Lampung diawali dengan instruksi Gubernur/Kepala

Daerah Tingkat I Lampung Zainal Abidin Pagaralam, melalui Surat No.G/6774/XV/D/67

tanggal 6 Juli Tahun 1967 kepada Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tingkat I

(Dati I) Lampung untuk mempersiapkan berdirinya fakultas tersebut.

Instruksi ini ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pertanian Daerah Tingkat I Lampung

saat itu, Ir. Desmi Warganegara, hingga diperoleh persetujuan bahwa Fakultas Pertanian dapat

dibuka di Lampung dengan pembiayaan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Pada 1

Agustus 1967 Gubernur Lampung selaku Ketua Presidium Universitas Lampung

mengumumkan bahwa pada tahun ajaran 1968 Unila menerima mahasiswa baru untuk

Fakultas Pertanian (SK No. 001/PPFP/1967) dan Fakultas Pertanian Unila berdiri pada

tanggal 20 November Tahun 1967 berdasarkan SK Presidium Unila No. 756/KPTS/Pres /67

tanggal 20 November Tahun 1967 dan Ir. Desmi Warganegara ditunjuk sebagai pejabat

Dekan, yang kemudian dikukuhkan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 0206/01973, sehingga sejak tanggal 16 November 1973, secara

resmi Fakultas pertanian menjadi bagian Integral dalam wadah Universitas Lampung dan

tanggal 16 November 1973 ditetapkan juga menjadi hari jadi Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Pada Saat memperoleh status negeri, FP Unila hanya memiliki dua jurusan, yaitu

Jurusan Teknik Pertanian dan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Setelah berlokasi di Kampus

Gedong Meneng, FP Unila mengalami perkembangan pesat, sehingga sampai Tahun 2007 FP

Unila mengalami perkembangan pesat, sehingga sampai Tahun 2007 FP Unila sudah

memiliki sembilan jurusan. Yaitu Budidaya Pertanian (PS S1 Agronomi, PS S1 Hortikultura,


5

dan PS S2 Magister Agronomi); Sosial Ekonomi Pertanian (PS S1 Sosial Ekonomi Pertanian,

PS S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, dan PS S-2 Magister Agribisnis); Ilmu Tanah

(PS S1 Ilmu Tanah); Proteksi Tanaman (PS S1 Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan);

Teknologi Hasil Pertanian (PS S1 THP dan PS S2 Teknologi Agroindustri); Produksi Ternak

(PS S1 Produksi Ternak dan PS D3 Kesehatan Hewan); Manajemen Hutan (PS S1

Manajemen Hutan); PS S1 Setara Jurusan Teknik Pertanian; dan PS S1 Setara Jurusan

Budidaya Perairan.

Selanjutnya sejak Tahun 2007 dibentuk Jurusan Agroteknologi yang merupakan

penggabungan dari 3 Jurusan yaitu Ilmu Tanah, Proteksi Tanaman dan Budidaya Pertanian,

sedangkan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian menjadi Jurusan Agribisnis berdasarkan SK

Dirjen Dikti No.163/Dikti/Kep/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada

Perguruan Tinggi.

3.2.2.Balai Peneliti Ternak

Balai Penelitian Ternak (Balitnak) merupakan gabungan dua Unit Kerja bidang

peternakan yaitu Lembaga Penelitian Peternakan (LPP) di  jalan Raya Pajajaranm, Bogor dan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi, Bogor pada tahun 1981.  Sejalan

dengan perkembangannya, sejak didirikan masing-masing unit kerja tersebut telah beberapa

kali mengalami perubahan nama.

Lembaga Penelitian Peternakan di Bogor, awal didirikannya bernama Balai Penelitian

Umum (BPU 1950, Palai Penyidikan Peternakan (BPP) 1952, Pusat Balai Penyelidikan

Peternakan (PBPP) 1956, Lembaga Penelitian Peternakan (1961), Lembaga Peternakan

(1966), Lembaga Penelitian Peternakan (1967).

Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi – Bogor. Lembaga ini

adalah lembaga penelitian Indonesia-Australia berdasarkan memorandum persetujuan tanggal


6

4 Desember 1974, kerjasama Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian,

Indonesia dengan Colombo Plan, CSIRO (Commonwealth Scientific and Industri Research

Organization)  Australia. Direncanakan berlangsung selama 10 tahun.  Semula bernama

B.A.R.I. (Bogor Animal Husbandry Research Institute) kemudian berubah  menjadi Pusat

Penelitian dan Pengembangan Peternakan (P4). Pada tanggal 13 Nopember  1978 berubah

menjadi P3T dan diresmikan pengunaannya oleh Presiden Soeharto dan dihadiri oleh Perdana

Menteri Australia serta pejabat tinggi kedua negara   Penggabungan LPP dan P3T tahun 1981

secara resmi menjadi Balai Penelitian Ternak (Balitnak) SK Mentan No.

71/KPts/OT.210/1/2002 dan sekaligus pelimpahan kedudukan yang semula dibawah

Direktorat Jenderal Peternakan menjadi Unit Kerja Badan Litbang Pertanian.

3.2.3.Badan Tenaga Nuklir

Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali

dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954.Panitia

Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya

jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.

Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom

bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada

tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom

(LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)

berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom.

Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi

perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN

Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang

iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark
7

II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang

tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat,

Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor

Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian

bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktif dan fasilitas nuklir

lainnya.

Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10

tentang Ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan

pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN) dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).

3.3.Bidang Wisata

3.3.1. Taman Buah Mekarsari

Selain sebagai tempat konservasi, Taman Wisata Mekarsari juga digunakan sebagai

tempat pembiakan bibit unggul, pemuliaan (breeding), serta tempat budidaya (agronomi) yang

nantinya akan disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum. Jika Anda ingin membeli

bibit tanaman, Anda dapat membeli di Garden Center yang merupakan tempat penjualan

aneka bibit tanaman buah di kawasan Taman Wisata Mekarsari.

Pada tanggal 5 Agustus 2013, kawasan Taman Wisata Mekarsari ditutup untuk

direnovasi, kemudian dibuka kembali pada tanggal 15 Februari 2014 dengan penambahan

wisata air serta outbound. Taman Wisata Mekarsari mempunyai banyak wahana permainan

air di antaranya ada pemancingan, sepeda air, banana boat, aqua bike, angsa air, kano, dan

perahu naga. Wisata air di Taman Wisata Mekarsari ini juga menyediakan fasilitas Water

Kingdom seluas 5,2 hektar yang dapat menampung 15.000 pengunjung dan merupakan taman

permainan air terbesar di Asia.


8

Di Water Kingdom Taman Wisata Mekarsari, terdapat Lazy River, yaitu kolam arus

terpanjang di Indonesia dengan panjang 600 meter. Selain itu, terdapat pula Boomerang Slide

yang mempunyai ketinggian menara 16 meter dan papan luncur sepanjang 118 meter.

Wisata air di Taman Wisata Mekarsari tak hanya di Water Kingdom, karena taman ini

juga memiliki Danau Cipicung yang luasnya sekitar 20 hektar. Di danau ini, Anda dapat

menikmati pemandangan di atas perahu motor dan berfoto dengan latar belakang jembatan

besi berwarna merah yang melintang di atas danau.

Selain itu, Anda juga bisa melihat pemandangan Kota Bogor dan area Taman Wisata

Mekarsari di atas menara setinggi 30 meter yang terdapat di kawasan ini. Selain sebagai

tempat wisata, Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan kegiatan outbound untuk

perusahaan maupun perseorangan.Wahana yang disediakan untuk kegiatan outbound ini

antara lain ada flying fox, spider web, rumah pohon, paintball, dan lain-lain.

3.3.2Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema

budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 km2.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai

aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang

ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka

busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah

danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung,

berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana

rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan

segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan
9

Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta

pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa

bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek

yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan

Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.

Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern

diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini

sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang

tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan

berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri

atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya

berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini

"Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan

dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda,

bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.

Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi

lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui

Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia.

Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia,

secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa

Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan busana pernikahan, baju tari,

serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan

kerajinan tangan.
10

Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup

tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi

panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional,

pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari

Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan

berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang

menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah

adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste

merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur

berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33

provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat,

Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur

Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari

anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya

3.3.3.Monumen Nasisonal (Monas)

Monumen Nasional yang biasa disebut Monas merupakan sebuah tugu peringatan

kegigihan rakyat Indonesia melawan kolonialisme Hindia Belanda yang kejam. Monumen ini

didirikan pada tahun yang sama dengan peresmian gerakan Pramuka Indonesia. Pendirian

bangunan dimulai pada hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun

1961.Proyek bangunannya diborong oleh P.N. Adhikarya sebagai kontraktor utama.

Sementara arsitek perancangnya mengkolaborasikan keunikan arsitek ternama

Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono menjadi arsitek yang diamanahi tugas mulia

ini. Tugu setinggi 132 meter akhirnya diselesaikan tepat pada tanggal 12 Juli 1975 yang
11

kemudian segera diresmikan Presiden pada hari itu juga. Sekarang Tugu Monas menjadi salah

satu destinasi wisata yang digemari masyarakat ibu kota. Letaknya tepat di jantung

ibukota.Tepatnya di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Selain monumen, di sana juga

didirikan sebuah museum yang menceritakan pengalaman Indonesia merebut kedaulatannya.

Tugu Monas terbuka untuk masyarakat umum tujuh jam setiap harinya. Anda dapat

berkunjung ke sini untuk menikmati keunikan bangunannya yang membawa lidah api berlapis

emas sekaligus menambah wawasan sejarah bangsa.


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

.1. Bidang agro ( pertanian)

PT Great Giant Pineapple merupakan sebuah perusahaan Agro Industri yang bergerak dalam

Bidang Perkebunan dan Pengalengan Nanas, perusahan tersebut berlokasi di Lampung

tepatnya Lampung Tengah. Perusahaan ini salah satu dari group perusahaan agro industri

terbesar di Indonesia yang bernama Gunung Sewu Group. Gunung Sewu Group memiliki 3

bisnis utama, yaitu agribisnis, properti, dan asuransi jiwa. Selain itu, Gunung Sewu Group

juga memiliki beberapa investasi lainnya mulai dari pertambangan, IT, dan manufaktur. Salah

satu bisnis unit dari Gunung Sewu Group adalah PT Great Giant Pineapple (GGP) yang

didirikan sejak kurang lebih 38 tahun lalu. Setelah mendirikan GGP, GGS mendirikan PT

Nusantara Tropical Fruit (NTF) di tahun 1993. Area perkebunan GGP telah berkembang

hingga 32,000 ha dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 500,000 ton nanas tipe

Cayenne.

PT Great Giant Pineapple menjadi perusahaan penghasil nanas kalengan terbesar ketiga di

dunia dengan lebih dari 33 negara tujuan expor dan menguasai 20% dari pangsa pasar nanas

kaleng di dunia atau dengan kata lain, 1 dari 5 produk nanas kaleng yang beredar di dunia

adalah produk dari GGP. Saat ini kami memasarkan 20 jenis buah, mulai dari jambu biji,

pepaya, nanas, mangga, pisang, anggur, jeruk, apel, melon, kiwi, hingga pir. Dari kebun grup

sendiri kami menghasilkan tiga jenis buah, yaitu pisang cavendish, jambu biji, dan nanas

honi. Yang merupakan hasil impor adalah produk kiwi, apel, dan anggur. Kami memiliki

jaringan distribusi yang luas, dan konsumen yang tetap baik pasar moderen maupun

tradisional, sehingga kami dipercaya untuk memasarkan kiwi Zespri asal Selandia Baru dan

pir Truval asal Belgia dalam merek Sunpride di Indonesia. Komposisi produk Sunpride

12
13

adalah 20% impor, 15% buah lokal dari petani dan pengusaha kecil, sisanya berasal dari

perkebunan grup.

Gambar 4.1. PT. Great Giant Foods 

Sebagai lanjutan dari kegiatan Praktik agrowidyawisata, Mahasiswa pertanian universitas

musi rawas mengadakan kunjungan ke PT. Great Giant Foods , Lampung Tengah. 

Mahasiswa diberi penjelasan di dalam ruangan mengenai profile perusahaan serta sistem

budidaya yang dilakukan di PT. Great Giant Foods.

Mahasiswa dipandu oleh bapak Widodo selaku Community Relations PT. Great Giant Foods 

mengunjungi beberapa kawasan diantaranya perkebunan nanas, pabrik pengolahan pupuk

kompos, pabrik pengolahan Liquid Organic Biofertilizer (LOB), dan pabrik pengemasan

jambu kristal. Dengan diadakannya kunjungan ke perusahaan ini membuka pemikiran

mahasiswa tentang ruang lingkup pertanian skala luas terutama mengenai perkembangan

Agroindustri.
14

4.2.Bidang widya (pedidikan)

4.2.1.Universitas Lampung

Pada hari Selasa 11 febuari 2020 bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Mahasiswa falkutas pertanian universitas musi rawas berkunjung ke Fakultas Pertanian

Universitas Lampung dalam rangka agrowidyawisata sekaligu melaksanaka program kerja

sama.

Dalam kunjungan di Fakultas Pertanian Unila, sebanyak 109 orang mahasiswa dan tiga 11

oramg dosen disambut Dekan Pertanian unila prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si beserta

dosen FP Unila diruang Aula falkutas pertanian Unila.

Melaksanankan penadatanganan kesempatan kerja sama dalam melaksanakan Tri Dharma

pengguruan tinggi.

Tujuan kerjasama sebagai upaya bersama memanfaatkan sumberdaya yang ada pada kedua

bela pihak untuk pengambangan Tri Dharma perguruan tinggi.

Ruang lingkup kerjasama meliputi:

 Penelitaian, pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya di kedua belah pihak

 Pemanfaatan dan pengembangang program studi di falkutas masing-masing

 Peningkatan dan pengembangan pendidik


15

Gambar 4.2.Universitas Lampung

4.2.2. Balitnak

Balai Penelitian Ternak (Balitnak) merupakan gabungan dua Unit

Kerja bidang peternakan yaitu Lembaga Penelitian Peternakan (LPP) di jalan RayaPajajaran,

Bogor dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi,Bogor pada tahun

1981. Sejalan dengan perkembangannya, sejak didirikan masing-masing unit kerja tersebut

telah beberapa kali mengalami perubahan nama.Lembaga Penelitian Peternakan di Bogor,

awal didirikannya bernama BalaiPenelitian Umum (BPU) 1950, Palai Penyidikan Peternakan

(BPP) 1952, PusatBalai Penyelidikan Peternakan (PBPP) 1956, Lembaga Penelitian

Peternakan(1961), Lembaga Peternakan (1966), Lembaga Penelitian Peternakan (1967).Pusat

Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi Bogor.Lembaga ini adalah lembaga

penelitian Indonesia-Australia berdasarkanmemorandum persetujuan tanggal 4 Desember

1974, kerjasama Direktorat JenderalPeternakan, Departemen Pertanian, Indonesia dengan

Colombo Plan, CSIRO(Commonwealth Scientific and Industry Research Organization)

Australia.Direncanakan berlangsung selama 10 tahun. Semula bernama B.A.R.I

(BogorAnimal Husbandry Research Institute) kemudian berubah menjadi Pusat Penelitiandan

Pengembangan Peternakan (P4). Pada tanggal 13 November 1978 berubahmenjadi P3T dan

diresmikan penggunanya oleh Presiden Soeharto dan dihadiri olehPerdana Menteri Australia


16

serta pejabat tinggi kedua Negara penggabungan LPPdan P3T tahun 1981 secara resmi

menjadi Balai Penelitian Ternak (Balitnak) SKMentan No.71/KPts/OT.210/1/2002 dan

sekaligus pelimpahan kedudukan yangsemula dibawah Direktorat Jenderal Peternakan

menjadi Unit Kerja Badan LitbangPertanian.

Gambar 4.2.2.Balitnak(Bogor)

Fungsi didirikannya Balai Penelitian Ternak ini adalah:

 Pelaksanaan penelitian eksplorasi, identifikasi, karakterisasi, evaluasi,serta

pemanfaatan plasma nutfah ternak dan hijauan pakan tenak.

 Pelaksanaan penelitian pemuliaan, reproduksi dan nutrisi pada ternakunggas, sapi

perah dan dwiguna, kerbau, domba, kambing perah, sertaaneka ternak.

 Pelaksanaan penelitian bioteknologi ternak, agrostology dan fisiologihasil ternak.

 Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usahaagribisnis ternak

 Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian ternak

 Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, dan penyebarluasanserta

pendayagunaan hasil penelitian ternak.

 Urusan tata usaha dan rumah tangga.

Ruang Lingkup Laboratorium
17

Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak yaitulaboratorium terakreditasi

yang meliputi laboratorium pelayanan kimia analitik,laboratorium eksplorasi yang meliputi

laboratorium teknologi pakan, laboratoriumnutrisi ruminan, laboratorium fisiologi reproduksi,

laboratorium RIA/EIA,laboratorium tanaman pakan, dan laboratorium pemuliaan ternak, dan

yang terakhirlaboratorium pelayanan kesehatan hewan. Laboratorium terakreditasi

maupuneksplorasi selain melayani analisis sampel internal (lingkupbalai),juga

melayani jasa analisis dari luar, seperti dari instansi pemerintahan, perguruan tinggi, perusaha

an swata dll. Pelayanan analisis dilakukan selama jam kerja dan dapatmenghubungi Manajer

Administrasi Laboratorium Terakreditasi.

Proses Poduksi

Salah satu produk yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogoradalah susu

yogurt. Proses produksi dari susu yogurt itu sendiri adalah pemanasansusu, pendinginan

inokulasi dan inkubasi susu. Pengolahan yogurt dimulai dengan persiapan starter atau kultur,

yaitu membiakan kultur murni S. thermophillus  Dan L.burgaricus, kemudian

mencampurkannya sebelum diinokulasi pada susu yang akandifermentasi, dipasteurisasi pada

suhu 85C hingga 90C sekitar 15 sampai 30menit. Selanjutnya didinginkan sampai 43C, dan

diinokulasikan dengan 2sampai3%kultur campuran S. thermophillus dan  L. bulgaricus  dan

diinkubasi pada suhu43C selama 3 hingga 6 jam sampai diperoleh keasaman yang diinginkan

yaitu 0,85sampai 0,95% (asam laktat) dengan nilai pH 4,4 sampai 4,5. Setelah itu

produkdidinginkan sampai suhu 5C .

Produk

Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor mempunyai bibit unggul yaituruminansia (sapi perah,

domba, kambing, dan kerbau) dan non ruminansia (ayam,itik, dan kelinci). Selain itu produk

yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak(Balitnak Ciawi) yaitu teknologi pakan dan

pakan imbuhan ( Bioplas,  Bioport,  Probion,  Ferlawit,  Minoxvit, Biovet, dan  Commin


18

Block), Teknologii produksi(Estronak, Chilled Semen, Pemisahan Sperma XY, dan Sponge

penyerentakan birahi), dan tanaman pakan ternak (Rumput Potong).

4.2.3 BATAN

     Lembaga Tenaga Nuklir Atom (LTA) secara resmi berdiri pada tahun 1958. Pemerintah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1958 tentang Dewan Tenaga Atom dan

Lembaga Tenaga Atom yang ditandatangani oleh Presiden RI Soekarno pada tanggal 5

Desember 1958. Lembaga ini merupakan lembaga resmi pemerintah yang meangani masalah

atom di Indonesia.

LTA dikepalai oleh seorang Direktur Jendral (Drijrn) yang diangkat oleh presiden RI atas

usul Perdana Menteri. Pemerintah kemudian menunjuk Prof. Dr. G. A. Siwabessy menjadi

Drijen Pertama. Kantor pusat pada saat itu menempati sebuah gedung di jalan Fatahelah E26

Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Setelah disahkannya UU No. 31 tahun 1964,

tanggal 12 November 1964 mengenai ketentuan-ketentuan pokok tentang atom, yaitu disebut

UU Pokok Tenaga Atom, pada tanggal 5 Juli 19965, tentang penunjukan LTA menjadi

BATAN. Karena dianggap satu-satunya instansi yang memenuhi syarat untuk ditunjuk

sebagai BATAN sesuai dengan pasal 4 UU No. 31 Tahun 1964.

Tahun 1965 diresmikan pengoprasian Tenaga Atom Pertama (TRIGA MARK II) di koota

Bandung dengan daya 250 Kwh. Perkembangan selajutnya adalah pembangunan Pusat

Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta pada tahun 1966. Lokasi ini berdekatan dengan

universitas tercinta kami UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setahun kemudian dilaksanakan

Pusat Penelitian Pembangunan Tenaga Atom di Yogjakarta tahun 1967, dan reactor Atom

KARTINI. Dalam upaya peningkatan energy di kawasan PUSPITEK Serpong, maka

dibangunlah beberapa fasilitas riset, Reaktor serba guna 30 MW, fasililas fabrikasi dan

penelitian bahan bakar, fasilitas uji keselamatan reactor, fasilitas penelitian dan pengetahuan

limbah dan fasilitas-fasilitas nuklir lainnya.


19

Pada tahun 1997 keluar ketetapan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaga Nukliran sebagai

pengganti UU No. 31 Tahun 1964 dimana memisahkan unsur pengawas tenaga nuklir dari

nsur pelaksanaan dengan dibentukanya dua badan terpisah, yakni (Badan Pengawas Tenaga

Nuklir) BAPETAN dan BATAN.

Dengan keluarnya Kepres No. 197 Tahun 1998 sebagai penjabaran dari UU No. 10 tahun

1997, maka terjadilah perubahan nama dari Badan Tenaga Nuklir Nasional. Dalam

kedudukannya sebagai lembaga pemerintah dan non depaterman, BATAN dipimpin oleh

seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia yang kegiatan

sehari-hari dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.Berbagai fasilitas nuklir

dan laboratorium penunjang telah dibangun untuk penelitian dan pengembangan dalam

rangka pemanfaatan enaga nuklir. Satu hal yang tidak kalah pentignya bagi BATAN dalam

rangka penyebrluasan IPTEK Nuklir kepada masyarakat instansi pemerintah dan Lembaga

Negara serta Media Massa sehingga diharapkan terwujudnya pemahaman masyarakat tentang

pemanfaatan IPTEK Nuklir untuk kesejaterahan

BATAN sendiri memiliki visi dan juga misi untuk kemajuannya, misi BATAN yaitu “

terwujudnya IPTEK Nuklir berkeselamatan handal sebagai pemicu dan pemacu

kesejaterahan”, sedangkan misi yang berusaha dicapai oleh BATAN yaitu:

1.      Melakukan litbangyasa produksi dan aplikasi isotop dan radiasi.

2.      Melakukan litbangyasa daur bahan bakar nuklir dan limbah radioaktif serta

pelayanan pengelolan limbh radioaktif.

3.      Melakukan litbangyasa dan pemanfaatan reaktor serta fasilitas nuklir lain.

4.      Melakukan litbangyasa dan pemanfaaatan instrumentasi nuklir.

5.      Melakukan litbangyasa dan pelayanan keselamatan nuklir dan radiasi. 

6.      Melakukan diseminasi informasi dan hasil pengkajian serta litbangyasa.

7.      Membina profesialisme budaya keselamatan dan sistem manajemen sesuatu.


20

 Penelitian BATAN Serpong

Pada BATAN Serpong ada beberapa penelitian dan uji-uji yang dilakukan, diantaranya :

1.      Piping Analisis

2.      DT/NDT

3.      Pengujian Material

4.      Jasa Perawatan dan Perbaikan Peralatan Elektronik Nuklir

5.      Jasa Perbengkelan

6.      Jasa Desain Rekayasa Perangkat Nuklir Bidang Kesehatan dan Industri

7.      Jasa Konsultasi Engineering Mekatronik

8.      Pemesanan Produksi Radioisotop dan Radiofarmasi

9.      Uji Mekanik

10.  Uji Kimia

11.  Uji Metalografi

12.  Uji Termal.

Gambar.4.2.3(Batam)
21

4.3Bidang Wisata.

4.3.1 Wisata Mekarsari


Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian keanekaragaman hayati

buah-buahan tropika terbesar di dunia, khususnya jenis buah-buahan unggul yang

dikumpulkan dari seluruh daerah di Indonesia, sekaligus merupakan tempat penelitian

budidaya (agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk kemudian

disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum.

Taman Wisata Mekarsari adalah taman buah yang digagas oleh Ibu Tien Soeharto (Alm.)

yang mulai dibangun pada tahun 1990 dan resmi dibuka pada tahun 1995. Awalnya, Taman

Mekarsari ini berkonsep sebagai tempat untuk konservasi tumbuhan, namun konsep ini

kemudian ditambah menjadi areal konservasi, reboisasi, edukasi, dan rekreasi.

Sebagai kawasan wisata seluas 264 hektar, Taman Wisata Mekarsari memiliki 1.470

varietas tanaman buah dan 100.000 pohon, termasuk di antaranya tanaman rempah, tanaman

biofarmaka, tanaman pangan, tanaman hias, tanaman sayur, tanaman industri, dan tanaman

pelindung. Di sini terdapat pula laboratorium untuk menyilangkan beberapa varietas

tumbuhan yang menghasilkan Barbados cherry, jambu air irung petruk, jambu air cengkih,

nenas arnis, jambu air toon klow, serta persilangan buah cempedak dan nangka yang

dinamakan pedakka, cempeka, dan nangkadak. Selain itu, di Taman Wisata Mekarsari, Anda

juga dapat menjumpai tanaman-tanaman langka seperti bunga bangkai, sawo kecik, kesemek,

serta tanaman-tanaman tropis seperti salak, nangka, jeruk, rambutan, belimbing, melon, dan

masih banyak lagi.

Lokasi
22

Taman wisata ini berlokasi di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Untuk

menuju ke lokasi ini bisa dicapai dengan angkutan umum dari Jakarta, Bogor maupun Bekasi,

jurusan yang menuju ke Jonggol.

Sarana wisata

Taman ini dilengkapi dengan sarana wisata untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Wisata di tengah taman buah didukung oleh berbagai wahana yang mendekatkan pengunjung

kepada alam, di anataranya:

 Family Garden,

 Rekreasi Danau (25 ha),

 Baby Zoo,

 Rusa Tutul,

 Garden Center,

 Greenhouse Melon,

 Sabut Kelapa Outbound

 Bunga Bangkai,

 Kids Fun Valley,

 Menara Pandang,

 Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari).

 Pongo Show

Kegiatan-kegiatan yang menjadi favorit pengunjung antara lain:

 Company Gathering,
23

 Piknik Keluarga,

 Wisata Kebun Buah/Sayur,

 Barbeque,

 Senam Pagi,

 Fruitwalk (jalan-jalan di kebun buah),

 Berkuda (di atas jam 10 pagi),

 Memandikan sapi,

 Menanam padi.

Gambar.4.3.1 (MEKARSARI)

Selain sebagai tempat konservasi, Taman Wisata Mekarsari juga digunakan sebagai tempat

pembiakan bibit unggul, pemuliaan (breeding), serta tempat budidaya (agronomi) yang

nantinya akan disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum. Jika Anda ingin membeli

bibit tanaman, Anda dapat membeli di Garden Center yang merupakan tempat penjualan

aneka bibit tanaman buah di kawasan Taman Wisata Mekarsari.


24

Pada tanggal 5 Agustus 2013, kawasan Taman Wisata Mekarsari ditutup untuk direnovasi,

kemudian dibuka kembali pada tanggal 15 Februari 2014 dengan penambahan wisata air serta

outbound.

Taman Wisata Mekarsari mempunyai banyak wahana permainan air di antaranya ada

pemancingan, sepeda air, banana boat, aqua bike, angsa air, kano, dan perahu naga. Wisata air

di Taman Wisata Mekarsari ini juga menyediakan fasilitas Water Kingdom seluas 5,2 hektar

yang dapat menampung 15.000 pengunjung dan merupakan taman permainan air terbesar di

Asia.

Di Water Kingdom Taman Wisata Mekarsari, terdapat Lazy River, yaitu kolam arus

terpanjang di Indonesia dengan panjang 600 meter. Selain itu, terdapat pula Boomerang Slide

yang mempunyai ketinggian menara 16 meter dan papan luncur sepanjang 118 meter.

Wisata air di Taman Wisata Mekarsari tak hanya di Water Kingdom, karena taman ini juga

memiliki Danau Cipicung yang luasnya sekitar 20 hektar. Di danau ini, Anda dapat

menikmati pemandangan di atas perahu motor dan berfoto dengan latar belakang jembatan

besi berwarna merah yang melintang di atas danau.

4.3.2 Taman Mini Idonesia Indah (TMII)

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema

budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 km2.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai

aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang

ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka

busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah

danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung,

berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana

rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
25

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala

isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu

Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada

tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga

dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang

disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan

Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek

kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di

areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan

keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini

untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis

lingkungan hidup di Indonesia.

TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini

Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan

NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan

penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun

1991.

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda,

bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.

Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi

lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui

Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia.

Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia,
26

secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa

Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.

Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta

artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan

tangan.

Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup

tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi

panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional,

pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari

Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan

berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang

menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat

dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste

merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur

berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33

provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat,

Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur

Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari

anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.

4.3.3Monas

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya

berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950, menyusul pengakuan kedaulatan Republik

Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai merencanakan

pembangunan sebuah Monumen Nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat
27

di depan Istana Merdeka. Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan

perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus

membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.

Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan

Monumen Nasional digelar pada tahun 1955 Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi

hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan

komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama

berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari

136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk

menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai

rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban

kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang

diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu

ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban

menolak merancang bangunan yang lebih kecil dan menyarankan pembangunan ditunda

hingga ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono

untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45,

melambangkan 17 Agustus1945 memulai Proklamasi Kemerdekan Indonesia ke dalam

rancangan monumen itu.Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80

hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17

Agustus1961.
BAB 5

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan yang telah dilakukan selama 5 hari dapat

disimpulkan bahwa kegiatan agrowidyawisata perlu dilakukan agar para mahasiswa tidak

hanya terfokus pada teori kuliah namun langsung praktek kelapangan agar mahasiswa dapat

secara langsung memahami permasalahan-permasalahan pertanian yang sedah berlangsung.

SARAN

Agrowidyawisata yang telah dilaksanakan selama 5 hari cukup menginspirasi

mahasiswa Universitas Musi Rawas dengan kunjungan-kunjungan yang sesuai dengan

program studi masing-masing, Agar kedepannya pelaksanan Agrowidyawisata lebih

menginspirasi mahasiswa,waktu kegiatan Agrowidyawisata ini lebih diperpanjang

28
DAFTAR PUSTAKA

Anem. M (2017, 16 July). Kenali Nenas Md2. Diakses 18 Februari 2020 dari

http://animhosnan.blogspot.com/2017/07/kenali-nenas-md2.html

Balai Penelitian Ternak. 2011. Profil/sejarah. Diakses 17 Februari 2020 dari

http://balitnak.litbang.pertanian.go.id/index.php/profil/sejarah

Badan Tenaga Nuklir Nasional. 2018. Profil. Diakses 18 Februari 2020 dari

http://www.batan.go.id/index.php/id/home/profil-batan

Fatir, Ade (2013, 29 Mei). Profil sejarah-univesitas-lampung. Di akses 17

Februari 2020 dari http://adefatir23.wordpress.com/2013/05/29/profilsejarah-universitas

lampung-sejara-universitas-lampung-universitas-lampung.html

Katili, E. H., et al. 2008. Monumen Nasional Monumen Keagungan Perjuangan Bangsa

Indonesia. Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Unit Pengelola Monumen Nasional. Jakarta.

Novelia, Bellarose (2019, 29 November). Pemanfaatan Nuklir Dalam Bidang Pertanian.

Diakses 18 Februari 2020 dari

https://www.kompasiana.com/bebel/5de0df76d541df211c295992/kreatif-inovatif-

pemanfaatan-nuklir-dalam-bidang-pertanian-khususnya-pemuliaan. Html

Tanto, Duais (2016, 06 Maret). Sejarah-Taman-Wisata-Buah-Mekarsari. Diakses 17 Februari

2020dari http://www.duaistanto.com/2018/03/sejarah-taman- wisata-buah-mekarsari.html

Tita, Maya (2016, 06 January). Taman Mini Indonesia Indah. Diakses 18 Februari 2020

darihttps://tempatwisataunik.com/wisata-indonesia/jakarta/taman-mini-indonesia-indah.html

29
LAMPIRAN

Gambar 1. Aula fakultas pertanian Universitas Lampung

Gambar 2. PT Great Giant Pinepple (GGP)

Gambar 3. Balai Penelitian Ternak

30
Gambar . Taman buah Mekarsari

Gambar 6. Gedung Pertemuan Pair Batan

Gambar 7. Taman Mini Indonesia Indah

31
Gambar 8. Monumen Nasional

32

Anda mungkin juga menyukai