Sejarah Psikologi Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Bella Cintya Puspaningrum

Oleh :
Siti Tasya Hamidah
16518784

1PA02
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah
proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Adanya
kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar.
 Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan
menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal
belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada
persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan tindakan belajar.

1.2 Tujuan Penulisan


2. Mengetahui dan memahami sejarah Psikologi Pendidikan
3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
4. Mengetahui tokoh-tokoh yang terdapat dalam Psikologi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Psikologi Pendidikan


Sejarah khusus yang mengungkapkan secara cermat dan luas tentang psikologi
pendidikan, hingga kini sesungguhnya masih perlu dicari. Hal ini terbukti karena
kebanyakan karya tulis yang mengungkapkan “riwayat hidup” psikologi
pendidikan masih sangat langka. Karya tulis yang membahas riwayat psikologi
yang ada sekarang pada umumnya tentang berbagai psikologi yang dicampur aduk
menjadi satu, sehinggga menyulitkan identifikasi terhadap jenis psikologi tertentu
yang ingin kita ketahui secara spesifik.
Uraian kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan konon
pernah dilakukan secara alakadarnya oleh beberapa orang ahli seperti Boring &
Murphy pada tahun 1929 dan Burt 1957, tetapi terbatas untuk psikologi
pendidikan yang berkembang di wilayah Inggris. Sudah tentu riwayat psikologi
pendidikan yang mereka tulis itu tak dapat kita jadikan acuan bukan hanya karena
keterbatasan wilayah pengembangannya saja, melainkan juga karena telah
kadaluarsanya karya-karya tulis tersebut.
Kenyataan yang tak dapat dimungkiri bahwa penggunaan psikologi dalam
dunia pendidikan sudah berlangsung sejak zaman dahulu meskipun istilah
psikologi pendidikan sendiri pada masa awal pemanfaatannya belum dikenal
orang. Namun, seiring dengan perkembangan sains dan teknologi, akhirnya lahir
dan berkembanglah secara resmi sebuah cabang khusus psikologi yang disebut
psikologi pendidikan itu. Menurut David dalam bukunya Muhibbin Syah
menyebutkan bahwa pada umumnya para ahli memandang Johann Friederich
Herbart adalah bapak psikologi pendidikan yang konon menurut sebagian ahli
masih merupakan disiplin psikologi.
Herbart adalah seorang filosof dan pengarang kenamaan yang lahir di
Oldenburg, Jerman, pada tanggal 4 mei 1776. Pada usia 29 tahun ia menjadi dosen
filsafat di Gottingen dan mencapai puncak kariernya pada tahun 1809 ketika dia
diangkat menjadi ketua Jurusan Filsafat di Konosberg sampai tahun 1833. Ia
meninggal di Gottingen pada tanggal 14 Agustus 1841.
Nama Hebart kemudian di abadiakan sebagai nama sebuah aliran psikologi
yang disebut Herbartianisme pada tahun 1821-an. Konsep utama pemikiran
Herbartianisme ialah appercertive mass, sebuah istilah yang khusus
diperuntukkan bagi pengetahuan yang telah dimiliki individu. Dalam pandangan
Hebart, proses belajar atau memahami sesuatu bergantung pada pengenalan
individu terhadap hubungan-hubungan antara ide-ide baru dengan pengetahuan
yang telah dimiliki. kondep ini sampai sekarang masih digunakan secara luas
dalam dunia pengajaran, yakni yang kita kenal dengan istilah apersepsi sebagai
salah satu tahapan dalam kegiatan mengajar-belajar.
Selanjutnya, psikologi pendidikan lebih pesat berkembang di Amerika Serikat,
meskipun tanah kelahirannya sendiri di Eropa. Kemudian, dari negara adidaya
tersebut psikologi pendidikan menyebar ke seluruh benua hingga sampai ke
Indonesia. Meskipun perkembangan psikologi pendidikan di Eropa dianggap tidak
seberapa, kenyataannya psikologi tersebut tidak lenyap atau tergeser oleh
perkembangan psikologi pengajaran. Salah satu bukti masih dipakai dan
dikembangkannya psikologi tersebut di Eropa, khususnya di Inggris adalah masih
tetap diterbitkannya sebuah jurnal internasional yang bernama British Journal Of
Educational Psychology.
Sekarang, semakin dewasa usia psikologi pendidikan, semakin banyak pakar
psikologi dan pendidikan yang berminat mengembangkannya. Hal ini terbukti
dengan semakin banyaknya fakultas psikologi dan fakultas pendidikan di
universitas-universitas terkenal di dunia yang membuka jurusan atau spesialisasi
keahlian psikologi pendidikan dengan fasilitas belajar yang lengkap dan modern.
Sayang, di Negara kita jurusan psikologi pendidikan – yang biasanya digabung
dengan bimbingan dan penyuluhan (BP) itu sudah amat jarang diselenggarakan
pada fakultas keguruan baik negeri maupun swasta.
Kenyataan lain yang menunjukkan kepesatan perkembangan psikologi
pendidikan adalah semakin banyaknya ragam cabang psikologi dan aliran
pemikiran psikologis yang turut berkiprah dalam riset-riset psikologis pendidikan.
Cabang dan aliran psikologi yang datang silih berganti menanamkan pengaruhnya
terhadap psikologi pendidikan, diantaranya yang paling menonjol adalah:
1. Aliran humanism dengan tokoh-tokoh utama J.J Rousseau, Abraham
Maslaw, C Rogers;
2. Aliran behaviorisme dengan tokoh utama J.B. Watson, E.L. Thorndike,
dan B.F. Skinner;
3. Aliran psikologi kognitif dengan tokoh-tokoh utama J. Piaget, J. Bruner,
dan Ausbel.

Adapun sejarah Psikologi Pendidikan, pada garis besarnya seperti halnya yang
terdapat dalam bukunya Mahfudh Shalahuddin dapat diklasifikasikan ke  dalam
masa-masa sebagai berikut;

A. Masa permulaan Psikologi Pendidikan (1880-1900)


Masa ini ditetapkan sebagai masa permulaan Psikologi Pendidikan. Pada masa ini
mengemukakan penemuan eksperimen yang pertama tentang aliran Asosiasi.
Beberapa tokoh pada masa ini adalah;
1. Sir Francis Galton
Pada tahun 1869 ia telah mengemukakan hasil penelitiannya tentang
“Genius turun temurun” yang menunjukkan bahwa manusia istimewa di Inggris
cenderung menunjukkan kepada; “sebagai keluarga yang tersendiri”. Galton juga
menekankan, tentang pentingnya perbedaan yang turun-temurun sehingga
menimbulkan perbedaan individual.

2. G. Stanley Hall
Meskipun pengaruh Hall, secara langsung sangat dirasakan dalam ilmu jiwa
anak, tetapi sudah sepatutnya jika ia disebut-sebut dalam membahas tentang
sejarah psikologi pendidikan. Sebab, konsepsinya mendasarkan pada teori evolusi
biologis dan rekapitulasi, artinya bahwa akal manusia terlihat tumbuh melalui
serangkaian tingkatan. Adapun kegiatan Hall yang tampak menonjol adalah antara
tahun 1890-1915.

3. William James
Boring, menyebut William James sebagai “Self start”. Sebab ia berusaha
sendiri, berkembang sendiri, dengan tanpa banyak bimbingan. Bukunya yang
berjudul “Principles of Psycology” terbit pada tahun 1890, adalah sebuah buku
yang sangat besar pengaruhnya terhadap psikologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan. Sedangkan sumbangan James terhadap Psikologi Pendidikan, adalah
melalui kecakapan sebagai pembicaraan di depan umum dan populariser (orang
yang menjadi terkenal diantara rakyat).  Maka, bukunya yang berjudul “Talks to
Teacher” yang terbit pada tahun 1899, adalh sebuah buku yang sangat cemerlang.

4. James Mc. Keen Cattell


Pekerjaan yang mula-mula diselesaikan oleh James Mc. Keen Cattel
adalah; adanya perbedaan individu sewaktu reaksi dilaboratorium Wundt.
Masalah ini, adalah sangat berguna dalam psikologi pendidikan.

5. Alfred Binet
Ia juga orang yang banyak sekali jasa-jasanya dalam bidang psikologi
pendidikan. Ia telah mengembangkan penggunaan tes intelegensi secara
individual. Juga pada tahun 1899, Binet dan laboratoriumnya menggabungkan diri
dengan sarbone, sampai ia meninggal duania (1911). Adapun hasil kerjanya yang
utama adalah tentang problem-problem psikologi abnormal. Akhirnya, berkat
kerjasama dan bantuan Theophile Simon, maka dikembangkan skala Binet yang
pertama, dan akhirnya mereka menyusun tes untuk anak normal dan abnormal.

6. John Dewey
Walaupun telah didahului oleh William James, John Dewey juga
membantu dalam menemukan fungsionalisme sebagai sekolah psikologi, pada
akhir tahun 1890, bersama-sama dengan taman-temannya, seperti; Tufts, Mead,
Moore dan Angel, ia mengembangkan psikologi fungsionalis di Sekolah Chicago.
Sedang dalam psikologi pendidikan, ia dikenal sebagai bapak Pendidikan
Progresif, yang menekankan pada interes personal (pribadi), faktor-faktor sosial
dan kegiatan-kegiatan yang bersifat praktis.

B. Masa Pertumbuhan Psikologi Pendidikan (1900-sekarang)


Apabila permulaan munculnya ilmu jiwa mengambil waktu tahun 1900, maka
sesudah tahun 1900, adalah merupakan periode pertumbuhan.
Tokoh-tokoh Psikologi Pendidikan pada masa ini adalah;
1. Edward L. Thorndike
Adalah orang pertama yang dapat disebut sebagai ahli dalam psikologi
pendidikan, dalam arti modern. Hampir seluruh hidupnya dicurahkan sebagai guru
di Teacher College, Universitas Columbia, kurang lebih 40 tahun. Ia senantiasa
berkecimpung pada problem-problem yang dihadapi psikologi pendidikan. Ia
berpendapat, bahwa prosedur pendidikan dalam semua jenis, hendaknya berdasar
pada hasil riset, dan bukan pada pendapat umum. Ini berarti, bahwa perhatian
mengenai belajar, adalah besar sekali. Akhirnya Thorndike dan Woodworth
mengemukakan kertas kerjanya yang sangat populer, yakni “Transfer of training”.
2. Charles H. Judd
Adalah seorang pionir psikologi pendidikan, yang telah memperoleh
latihan dari Wundt di Leipziq dan dapat meraih gelarnya pada tahun 1896.
Bukunya yang berjudul “Genetic Psycology for Teacher” adalh membahas
tentang, psikologi membaca, psikologi menulis, psikologi berhitung dan
memperkuat doktrin tentang perkembangan biologis dan psikologis.
3. H. Goddard, F. Kuhlmann dan L.M. Terman
Pada tahun 1908, Goddard menterjemahkan skala Binet ke dalam bahasa
Inggris dan kemudian dikenakan pada anak-anak. Juga pada tahun 1912
Kuhlmann mengataka revisi atas tes Binet di Amerika Serikat, dan pada tahun
1916 Terman memperluas dan mengubah skala Binet, menerima yang baik dan
menghilangkan beberapa kelemahannya, sehingga tes itu, sesuai untuk digunakan
di Amerika Serikat. Maka, pada saat masa inkubasiini dikembangkan apa yang
disebut “Tes Achievement”, yakni tes prestasi, dalam suatu rangkaian tes standar,
dan biasanya bersifat pendidikan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan


merupan salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan cabang dari psikologi.
psikologi pendidikan harus diketahui oleh semua pendidik baik itu orang tua
(ayah dan ibu) di keluargannya, maupun guru dosen yang banyak berinteraksi
dengan para siswa-siswa.
Tujuan dari Psikologi pendidikan ini adalah untuk tercapainya proses
mengajar-belajar antara guru dengan siswa dengan baik, agar cita-cita pendidikan
yaitu menjadikan manusia menjadi insan kamil bisa terwujud.serta bisa
menelurkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, mampu
berkompetisi, professional, berakhlak mulia dan berjiwa social dari setiap
lembaga pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://sunadinata.blogspot.com/2014/06/contoh-makalah-psikologi-
pendidikan.html
https://sunadinata.blogspot.com/2014/06/contoh-makalah-psikologi-
pendidikan.html
https://khusnul83.wordpress.com/2012/01/11/psikologi-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai