Kelompok 1 - Al-Qur'an Hadits MI - MTS
Kelompok 1 - Al-Qur'an Hadits MI - MTS
Kelompok 1 - Al-Qur'an Hadits MI - MTS
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur atas karunia Allah swt, karena atas limpahan rahmat serta hidayahNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang sangat sederhana ini. Shalawat serta
salam selalu penyusun haturkan kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi Muhammad saw
beserta para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini disusun agar dapat
kita manfaatkan bersama untuk kehidupan kita sehari-hari. Tidak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada Bapak Dedi Sahputra Napitupulu, S.Pd.I, M.Pd sebagai Dosen
Pengampu Mata Kuliah “Al Quran Hadis Pada MI/MTs”
Penyusun mengakui bahwa Makalah masih belum sempurna baik dari segi
peninjauan atau dari segi yang lain.. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita bersama.
Penyusun
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB II........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
iii
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengajari anak untuk pandai dalam membaca Al-Qur’an guru atau orang tua
harus menanamkan pembelajaran seperti menulis, membaca, mengartikan, memahami, dan
mengamalkan isi Al-Qur’an. Al-Qur’an memiliki potensi yang mulia sebagai sebaik-baiknya
kitab suci dan sekaligus sebagai pedoman hidup.
Karena kemuliaan Al-Qur’an dan untuk mendapatkan ganjaran pahala yang besar
sudah tentu kita harus membaca dan juga mengamalkannya. Oleh karena itu dibutuhkan
pemahaman mengenai huruf hijaiyah yang merupakan bahasa resmi dari Al-Qur’an, dan
untuk mendapatkan ganjaran pahala yang besar sudah tentu kita harus membaca dan juga
dibutuhkan pemahaman mengenai tanda-tanda baca Al-Qur’an serta di zaman yang modern
ini tak dipungkiri kebutuhan kita untuk dapat mengetahui huruf Arab.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian huruf hijaiyah ?
2) Bagaimana perkembangan huruf hijaiyah ?
3) Bagaimana penyemurnaan huruf hijaiyah
4) Apa saja tanda baca di dalam Al Quran serta pengertiannya ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari huruf hijaiyah
2) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pertumbuhan huruf hijaiyah
3) Untuk mengetahui sejarah penyempurnaan huruf hiajiyah
4) Untuk mengetahui dan memahami tentang tanda baca pada Al Quran serta
pengertiannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika memasukkan huruf rangkap
lam-alif dan hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Orang yang pertama kali menyusun
huruf hijaiyah secara berurutan mulai dari alif sampai ya’ adalah Nashr bin ‘Ashim al-Laitsi.
Cara menulis huruf Arab berbeda dengan huruf Latin. Kalau huruf latin dari kiri ke kanan
maka huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri. 1
Arab Nama
ا Alif
ب Ba
ت Ta
ث Sa
ج Jim
ح Ha
1
Abay D. Subarna, Dkk, Sitem Tulisan dan Kaligrafi, (Jakarta: LPSN, 2006), hal. 5
2
خ Kha
د Dal
ذ Za
ر Ra
ز Za
س Sin
ش Syin
ص Sad
ض Dad
ط Ta
ظ Za
ع ‘ain
غ Gain
ف Fa
3
ق Qaf
ك Kaf
ل Lam
م Mim
ن Nun
ؤ Wau
ه Ha
ء Hamzah
ي Ya
4
tidak ada. Seperti tsa’, dzal, dhad, dla’ dan ghin. Model tulisan yang demikian dipergunakan
sampai abad ke-6 M.
Pada akhir abad ke-6 M memasuki awal abad ke-7 M, mulai banyak orang Islam yang
pandai baca-tulis, khususnya di kalangan pemudanya. Karena adanya program pemberatasan
buta huruf yang dicanangkan Nabi Muhammad saw. Yakni tawanan-tawanan non muslim
yang tidak membahayakan Islam jika dibebaskan dan mereka mempunyai kemampuan baca-
tulis yang cukup, maka tiap satu orang tawanan non muslim yang satu orang tawanan
diharuskan mengajarkan baca-tulis kepada sepuluh anak orang Islam sampai mahir. Di antara
sahabat nabi yang pandai baca-tulis adalah Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Usman bin
‘Affan, Yazid bin Abi Sufyan dll. Wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad saw oleh
sebagian sahabat yang dapat menulis, dituliskan diatas pelepah kurma, kayu, tulang, batu dan
material lainnya.
Dengan wafatnya Nabi Muhammad saw pada tahun 623 M , dan banyaknya penghafal
yang gugur di medan perang, umat islam merasakan kebutuhan mendesak untuk mencatat
wahyu dalam bentuk lebih permanen. Atas hal itu Umar bin al-Khatthab, Abu Bakar
memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menghimpun dan menulis semua ayat dalam susunan
sesuai yang ditunjukkan oleh nabi Muhammad saw. 2
2
Ma’rifatul Munjiah, Imla’ Teori dan Terapan, (Malang: UIN Malang Press, 2009), hal. 8
3
Ibid, hal. 9
5
Arab merupakan bahasa dan tulisan resmi al-qur’an. Sedangkan bahasa dan tata bahasa pada
waktu itu belum dibakukan. Penyempurnaan tulisan Arab selanjutnya adalah dengan :
1) Menciptakan syakal
Pada awal abad ke-7 M, awal daulah Umawiyah, Ziyad bi Abi Sufyan
meminta kepada seorang ahli bahasa Arab, Abu Aswad al-Duali untuk menciptakan
syakal sehingga mempermudah membaca al-qur’an dan meminimalisir kesalahan
baca. Tanda baca yang diciptakan sbb :
Titik-titik yang menjadi syakal ditulis dengan tinta merah sedangkan, huruf
ditulis dengan tinta warna hitam.4
3) Membalik tanda-tanda
6
menyulitkan, selain itu model penandaan dengan menggunakan tinta tinta (waktu itu
mesin cetak belum dikenal) memunculkan problem lain. Tinta yang tidak bersifat
permanen, sehingga seringkali menyebabkan garis-garis pendek menjadi seperti titik-
titik atau sebaliknya. Sementara itu tinta merah yang digunakan untuk menulis tanda
titik karena terlalu lama menjadi kehitam-hitaman menyerupai huruf atau garis
pendek yang memang ditulis dengan tinta hitam. Sebuah fakta ynag memunculkan
kesulitan baru karena orang menjadi bingung mana syakal mana huruf tertentu.
Kesulitan ini menggerakkan seorang ahli tata bahasa Arab, yaitu al-Khalil bin
Ahmad mengadakan perubahan. Al-Khalil membalik fungsi tanda baca yang
diciptakan Abu Aswad dan Nashr-Yahya. Titik-titik yang awalnya merupakan harakat
sekarang dijadikan tanda untuk membedakan huruf yang berbentuk sama namun
berbeda ejaan. Dan untuk syakal, al-Khalil megambil dari huruf-huruf yang menjadi
sumber bunyi . 6
Fathah berupa garis diatas huruf hijaiyah, dan akan menyebabkan huruf hijaiyah
berbunyi (a). Fathah adalah tanda/ syakl/harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil
َ
() yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan bunyi huruf a. Secara harfiah,
fathah itu sendiri berarti membuka/ pembukaan, layaknya membuka mulut saat mengucapkan
bunyi huruf a.7
2) Kasrah
6
Ibid, hal. 12
7
H. Subkhi, dkk, Pintu Cahaya Al quran, (Mataram: Laboratorium Al Quran IAIN, 2011), hal. 22
7
Berupa garis dibawah huruf hijaiyah dan akan menyebabkan huruf hijaiyaah berbunyi
(i). Kasrah adalah tanda syakl/ harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil () yang ِ
diletakkan di bawah suatu huruf Arab, dan ia melambangkan bunyi i pada suatu huruf.8
3) Dhomah
Yaitu mirip tanda koma, terletak diatas huruf hijaiyah dan akan menyebabkan hufuf
berbunyi (u). Dhammah adalah tanda/syakl/harakat yang berebentuk seperti huruf waw yang
ُ
terletak di atas suatu huruf Arab ( ). Ketika suatu huruf diberi tanda dhammah, maka huruf
tersebut akan berbunyi u.9
5) Sukun
Sukun adalah harakat yang berebentuk bulat menyerupai huruf ha’ yang ditulis di atas
suatu huruf Arab. Hharakat sukun ini melambangkan tanda mati dari suatu huruf, misalnya
pada kata kam َك ْمyang terdiri dari huruf kaf yang berharakat fathah (ك
َ ) sehingga
8
https://taokokta.blogspot.com/2017/04/materi-misd-tentan-huruf-hijaiyah_17.html?m=1. Diaskes
pada 7 April 2020.
9
https://www.academia.edu/37719813/Tanda_Baca_Alquran_adi. diakses pada 7 April 2020
8
menghasilkan bunyi ka, dan diikuti dengan huruf mim yang berharakat sukun ( ) ْمyang
menghasilkan konsonan m sehingga menjadi kam.
Contoh lain harakat sukun bisa menghasilkan bunyi dfitong, seperti au dan ai.
Misalnya pada kata يَوْ ٌمdan اِلَ ْي ِه.
6) Tasydid/syaddah
Tasydid adalah tanda huruf yang berebntuk seperti kepala huruf sin سyang
diletakkan diatas huruf Arab. Tanda ini melambangkan penekanan pada suatu konsonan
yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda. Contohnya kata marra َم ّر, terdiri atas
huruf mim berharakat fathah, sehingga menghasilkan bunyi ma yang diikuti dengan huruf
ra berharakat tasydid fathah yang menghasilkan bunyi rra.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Huruf hijaiyah adalah bermakna mengeja berasal dari kata hajja yang artinya
mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf. Huruf hijaiyah dimulai dari alif dan
berakhir pada huruf ya’ secara terspisah pisah. Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal
atau 30 jika memasukkan huruf rangkap lam alif dan hamzah sebagai huruf yang berdiri
sendiri.
Sedangkan tanda baca Al quran adalah semacam simbol yang ditulis di atas, di bawah
huruf Arab guna memperjelas gerakan pengucapan huruf tersebut dan menandainya apakah ia
10
https://tajwid.web.id/pengenalan-dasar-dasar-huruf-hijaiyah. diakses pada 7 April 2020.
9
berbunyi a atau u atau i. Tanda baca ada beberapa macam, yakni: fathah, kasrah, dhammah,
tanwin (fathain, kasratai, dhammatain), sukun dan tasyjid.
B. Saran
Semoga dengan selesainya Makalah ini, dapat memberikan informasi yang sangat
berguna untuk kepentingan dalam pelajaran Al quran Hadist pada Madrasah Ibtidaiyah/MTs.
Kritik dan saran sangat diperlukan dalam perbaikan Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
D. Subarna, Abay, Dkk, Sitem Tulisan dan Kaligrafi, Jakarta: LPSN, 2006.
H. Subkhi, dkk, Pintu Cahaya Al quran, Mataram: Laboratorium Al Quran IAIN, 2011.
https://taokokta.blogspot.com/2017/04/materi-misd-tentan-huruf-hijaiyah_17.html?m=1.
10
https://tajwid.web.id/pengenalan-dasar-dasar-huruf-hijaiyah. diakses pada 7 April 2020.
Munjiah, Ma’rifatul, Imla’ Teori dan Terapan, Malang: UIN Malang Press, 2009.
11