Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA di sekolah termasuk pendekatan lingkungan, pendekatan sains-teknologi-masyarakat, dan pendekatan inkuiri.
2) Beberapa pendekatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA.
3) Pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tau dan keter
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
163 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA di sekolah termasuk pendekatan lingkungan, pendekatan sains-teknologi-masyarakat, dan pendekatan inkuiri.
2) Beberapa pendekatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA.
3) Pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tau dan keter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA di sekolah termasuk pendekatan lingkungan, pendekatan sains-teknologi-masyarakat, dan pendekatan inkuiri.
2) Beberapa pendekatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA.
3) Pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tau dan keter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA di sekolah termasuk pendekatan lingkungan, pendekatan sains-teknologi-masyarakat, dan pendekatan inkuiri.
2) Beberapa pendekatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA.
3) Pendekatan inkuiri dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tau dan keter
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Kegiatan Belajar 1
Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA
Pendidikan IPA bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitarnya. Dengan pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu melalui kegiatan observasi atau eksperimen yang dibuktikan secara empiris.Pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran sangatlah penting bagi seorang guru, karena dengan kemampuan tersebut dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran.
A. Pengertian Dan Prinsip Pemilihan Pendekatan
Menurut Raka Jhoni (1993) Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu pada saat memandang alam sekitar. Menurut Herawati Susilo (1998) Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi. Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan outcomes pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan, serta bermakna bagi hidup baik untuk sekarang maupun yang akan datang. Tujuan pendekatan adalah menggiring persepsi dan atau proses pengkajian dengan suatu terminologi sehingga diperoleh pembentukan perilaku yang diharapkan. Prinsip pemilihan pendekatan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait antara lain adalah tujuan pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, kemapuan siswa, psikologi belajar, dan sumber daya. Pendekatan pembelajaran menuju pada tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pembelajararaan dari bahan kajian. Misalkan, tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada pasal 3 UURI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. B. Jenis Pendekatan 1. Pendekatan Lingkungan Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akaan menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai- nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Penggunaaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak dihadapkan pada kondisi yang sebenarnya sehingga dapat memecahkan masalah lingkungan, dan menanamkan sikap cinta lingkungan. 2. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran yang pada dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari. Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi. Dengan demikian dapat menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat untuk menanamkan pemahaman konsep dan pengembangannya untuk kemaslahatan masyarakat. Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belaajr, apabila terjadi prsoes perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman. 3. Pendekatan Faktual Menurut Funk dkk (1979) Pendekatan faktual adalah suatu cara mengajar dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa, dimana pada akhir suatu intruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA. Terkadang pendekatan ini menarik bagi siswa, namun kurang merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri. Biasanya, siswa tidak dapat mengingat tentang fakta dalam waktu lama karena tidak mendapatkan sajian tentang gambaran menyeluruh. 4. Pendekatan Konseptual Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep adalah suatu pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta – fakta. Konsep dapat mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru. Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret, berkembang menjadi simbol sehingga menjadi abstrak yang berupa ucapan atau tulisan yang mengandung konsep yang lebih kompleks. Konsep yang kompleks memerlukan permunculan berulang kali dalam satu pertemuan dalam kelas, didukung media atau sarana yang tepat. 5. Pendekatan Pemecahan Masalah Herawati Susilo (1998) mengutip pendapat Meyer (1987) bahwa pendekatan permecahan masalah (force filed approach) merupakan suatu pendekatan yang penting, dimana setiap masalah memiliki suatu daya positif atau daya pendorong yang cenderung menuju ke arah perubahan yang postitif untuk memperbaiki suatu kondisi atau keadaan. Namun di lain pihak terdapat pula daya pikir negatif atau pengjambat yang berupaya untuk mempertahankan permasalahan tersebut. Oleh sebab itu dalam pemecahan masalah perlu dilakukan identifikasi daya pendorong positif yang dapat digunakan dan identifikasi daya penghambat untuk diminimalkan pengaruhnya. Menurut buku Unseco ( 1986), dalam peggunaan pendekatan pemecahan masalah dapat diterapkan berbagai metode yang bertolak dari suatu permasalahan dengan cara guru dapat merumuskan dan mendemostrasikan penyelesaian suatu masalah, kemudian meminta siswa menerapkan prinsip pemecahan masalah tersebut untuk memecahkan masalah yang serupa. Alternatif lainnya adalah guru hanya dapat membimbing siswa merumuskan dan memecahkan permasalahan yang diajukan kepadanya. Permasalah dapat berupa permasalahan konvergen, yaitu permasalahan dengan memiliki beberapa kemungkinan cara pemecahan. Keterampilan memecahkan masalah merupakan keterampilan dasar yang dikembangkan melalui serangkaian latihan. Salah satu cara untuk melatih siswa beraksi secara aktif, yaitu dengan mengumpulkan data, menanggapi pertanyaan, dan mengorganisasikan informasi yang diperolehnya. 6. Pendekatan Nilai Pendekatan nilai adalah cara mengerjakan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai, misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal, nilai yang terkait dengan kepercayaan/ agama, atau nilai yang terkait dengan politik, sosial, budaya suatu negara/ daerah. Pendekatan ini menekankan pada penyampaian produk IPA serta prilaku yang diharapkan yang terkait produk dan prose tersebut, namun tidak secara langsung tentang proses bagaimana produk tersebut dihasilkan. 7. Pendekatan Inkuiri Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan intektual. Secara umum urutan kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mendiskuksikan, membuat hipotesa, menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum yang dipelajari. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tau, imajinasi, kemampuan berfikir, sikap dan keterampilan proses. Menurut Esler (1984) Suatu pembelajaraan dapat dikategorikan menggunakan pendekatan inkuiri apabila siswa perlu menggali lebih dalam tentang informasi yang disampaikan guru untuk mendapatkan pemahaman baru dan pemecahan masalah dimaksudkan untuk mencari jawaban atau generalisasi yang original bagi siswa. Alasan penggunaan pendekatan inkuiri, yaitu: 1) Membangkitkan rasa ingin tau siswa 2) Melibatkan siswa dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan kognitif tingkat tinggi 3) Memberikan pengalaman konkret bagi siswa 4) Membantu siswa mengembangkan keterampilan proses Tiga kategori dalam pendekatan Inkuiri : 1) Pendekatan inkuri kategori rasional Pada pendekatan inkuri kategori rasional, guru mengarahkan siswa untuk membuat suatu generalisasi dengan menggunakan rasional. Pada umumnya guru bertanya dan memberikan penguatan terhadap jawaban yang diberikan siswa sampai suatu generalisasi yang diinginkan tercapai pada waktu tertentu. 2) Pendekatan penemuan ( discovery) Pada pendekatan penemuan ( discovery) guru harus mencoba melibatkan hubungan antara fenomena yang sudah diobservasi. Hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan pembelajaran discovery diantaranya adalah membagi siswa kedalam beberapa kelompok, menunjuk ketua kelompok, memberikan arahan sebelum membagikan materi, 3) Pendekatan inkuiri secara eksperimen Inkuiri secara eksperimen dapat dijelaskan sebagai suatu prosedur membuat pernyataan yang dianggap benar dan menemukan suatu cara untukn menguji pernyataan tersebut. Prosedur dalam pendekatan inkuiri adalah : (1) Memilih permasalahan (2) Merumuskan suatu permasalahan (3) Merumuskan hipotesis (4) Membuat struktur tes hipotesis (5) Mengendalikan hipotesa (6) Membuat definisi operasional (7) Melakukan eksperimen. 8. Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Keterampilan proses yang umum diajarkan adalah mengorservasi, mengukur, menentukan variable, memformulasikan hipotesis, mengamati, menyampaikan hasil pengamatan dan menyimpulkan hasil percobaan / penelitian. 9. Pendekatan Sejarah Pendekatan sejarah adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan yang dihasilkan oleh para ilmuan / ahli IPA dan tentang perkembangan temuan – temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri. Metode umum yang digunakan adalah : Membaca buku teks atau menjelaskannya. Siswa diajak untuk membaca atau mendengarkan informasi temuan- temuan IPA bukan untuk melakukan suatu kegiatan.