CJR Mesin Mesin Listrik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MESIN-MESIN LISTRIK SEARAH (DC)

” Perancangan Alat Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Rangkaian


DC Chopper Berbasis Komputer”

Dosen Pengampu :
ARWADI SINURAYA, S.T., M.T.

Disusun Oleh

Nama/NIM : - REZA HERMAWAN (5183230006)


- M. RIFKY DARMAWAN (5181230010)
- ARJUN K. PURBA (5183230005)
- M. IQBAL ULANGO (518353001)
Kelas : Teknik Elektro B 2018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur Ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Critical Journal
Review ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu, yaitu Bapak Arwadi
Sinuraya, S.T., M.T. yang telah memberikan tugas ini kepada kami, sehingga kami dapat
belajar membadingkan dan meriview jurnal.
Dalam penulisan Critical Journal Review ini, kami menyadari bahwa masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan disini, dikarenakan keterbatasan. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

Medan, April 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Tujuan.........................................................................................................
1.3 Manfaat.......................................................................................................
1.4 Identitas Jurnal............................................................................................
BAB II MATERI KAJIAN ATAU RINGKASAN JURNAL
2.1 Pendahuluan................................................................................................
2.2 Tinjauan Pustaka.........................................................................................
2.3 Metodologi Penelitian.................................................................................
2.4 Analisa dan Pembahasan............................................................................
BAB III ANALISIS DAN RIVIEW
3.1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal............................................................
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan...............................................................................................
4.2. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penemu dari DC motor ini adalah seorang ilmuan terkenal bernama Michael Faraday. Ia
lahir pada tahun 1791 di Newington, Inggris. Berasal dari keluarga yang kurang mampu. Di
usia empat belas tahun ia telah bekerja dan ia selalu menggunakan kesempatan yang ada untuk
membaca buku. Saat umurnya menginjak dua puluh tahun, ia mengunjungi ceramah-ceramah 
yang diberikan oleh ilmuan inggrs bernama Sir Humphry Davy. Ia pun terpesona dan akhirnya
menulis surat untuk  Sir Humphry Davy dan ia diterima sebagai asistennya. Ia hanya dalam
waktu beberapa tahun, Michael Faraday mampu membuat penemuan-penemuan baru atas
usahanya sendiri.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik tarjadi tahun 1821. Yang
mana dua tahun sebelumnya telah ditemukan bahwa jarum magnet kompas dapat beringsut jika
arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membuat Faraday berkesimpulan,
jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya.
Bekarja atas dasar dugaan ini, ia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan
ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday telah menemukan motor listrik yang pertama,
suatu skema pertama penggunaaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Itulah
awalnya Faraday menemukan motor listrik sederhana.

1.2. Tujuan
1. Memenuhi tugas dari matakuliah Mesin-mesin Listrik Arus Searah.
2. Mengkritis dan membandingkan jurnal.
3. Mencari tahu materi yang terkandung dalam jurnal

1.3. Manfaat
1. Melatih kemampuan mengkritik dan menganalisis jurnal.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal.
3. Menambah pengetahuan tentang Motor DC.

1.4. Identitas Jurnal


 Jurnal 1 (Utama)
1. Judul Jurnal : Perancangan Alat Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt
Menggunakan Rangkaian DC Chopper Berbasis Komputer.
2. Tahun Terbit : Februari 2016.
3. Volume : 1, No. 1.
4. Penulis : Yusmartato.
5. Penerbit : Universitas Islam Sumatera Utara
6. ISNN : 2502 - 3624

 Jurnal 2 (Pembanding)
1. Judul Jurnal : Analisa Motor DC (Direct Current) Sebagai Penggerak Mobil Listrik.
2. Tahun Terbit : Januari 2015.
3. Volume : 2, No. 1.
4. Penulis : Nalaprana Nugroho dan Sri Agustina.
5. Penerbit : Universitas Sriwijaya.
6. ISNN : 2355 - 0457

 Jurnal 3 (Pembanding)
7. Judul Jurnal : Sistem Kontrol Torsi pada Motor DC.
8. Tahun Terbit : April 2016.
9. Volume : 6, No. 1.
10. Penulis : Arifin Wahid Ibrahim, Triyogatama Wahyu Widodo dan Tri Wahyu
Supardi.
11. Penerbit : Universitas Gajah Mada.
12. ISNN : 2088 - 3714

\
BAB II
MATERI KAJIAN ATAU RINGKASAN JURNAL

2.1. Pendahuluan
Motor merupakan suatu alat pengubah energi listrik menjadi energi gerak dalam
bentuk putaran energi, gerak motor di gunakan untuk menghasilkan suatu proses industri
misalnya menggiling atau mencetak dalam menggendalikan besar energy yang di keluarkan
oleh motor adalah dengan menggendalikan kecepatanya.
Pada kesempatan ini penulis mendapatkan ide cemerang untuk merancang suatu
system kendali kecepatan motor yang dilengkapi dengan computer yaitu alat pengatur
kecepatan motor dc shunt mengunakan mikrokontroler yang mengatur sinyal-sinyal dc chopper
atau sinyal dc terputus- putus,sebagai input system di gunakan computer atau laptop yang di
program dengan bahasa pemograman basis 6,0.

2.2. Tinjauan Pustaka


2.2.1. Motor Shunt

Kontrol putaran motor diperoleh dengan memperlemah shunt-arus medan dari motor dc
untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi torsi output untuk angker yang diberikan saat
ini. Karena rating dari motor dc ditentukan oleh pemanasan, arus armature maksimum yang
diijinkan adalah sekitar konstan selama rentang kecepatan. Ini berarti bahwa pada saat ini
dinilai, torsi keluaran motor dc ini berbanding terbalik dengan kecepatan, dan motor dc
memiliki konstan- tenaga kuda kemampuan selama rentang kecepatan.
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
Karakteristik kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
1) Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan
komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
2) Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).

2.2.2. Rangkaian DC Chopper

Salah satu aplikasi elektronika daya adalah converter DC-DC atau yang lazim disebut
DC Chopper. Converter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah
konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty
cycle rangkaian control Chopper nya. DC Chopper digunakan untuk mengubah sumber
tegangan dc yang tetap menjadi tegangan dc yang variable yang mengatur kondisi on-off ( duty
cycle) rangkaian dc Chopper melalui rangkaian control PWM, komponen yang digunakan
untuk menjalakan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch ( solid state electronic
switch ) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.

2.2.3. DC Chopper (Pengubah daya DC - DC)


Ada dua macam cara pengolahan daya: tipe linier dan tipe peralihan (switching).
Tergantung dari jenis aplikasinya, masing masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan.
Namun dalam perkembangannya, tipe peralihan nampak semakin terlihat kepopulerannya
terutama karena kelebihannya dalam mengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian
komponen yang ukurannya lebih kecil. Dalam bab ini, akan dibahas beberapa metodologi yang
termasuk dalam tipe peralihan, khususnya yang digunakan untuk mengubah daya DC-DC.

Gambar 1. Rangkain pengelola DC-DC


Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga
dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC
yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses
DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan
masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai
adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi
masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi
penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya
Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC
Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari
tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari
tegangan masukan. divariasikan dengan menempatkan saklar berkecepatan tinggi antara
sumber dan beban.

2.2.4. Aplikasi DC Chopper


Chopper DC menggunakan tiga komponen utama untuk menciptakan kemampuan
kecepatan variabel pada baterai 12 volt yang digerakkan oleh motor. Rangkaian DC chopper
digambarkan seperti Gambar 2.

Gambar 2. Rangkain aplikasi DC chopper

MOSFET memungkinkan arus dari baterai untuk melewatinya, tapi bila memungkinkan
arus melewatinya diatur oleh gelombang pulse modulasi (PWM). The PWM menciptakan
kacang- kacangan, dan bagian tinggi pulsa ini menyalakan MOSFET. Semakin lama MOSFET
diaktifkan, semakin cepat motor berputar. Jadi, dengan memvariasikan bagian tinggi, biasanya
disebut sebagai siklus, adalah mungkin untuk mengubah kecepatan motor. Siklus dikontrol oleh
sebuah potensiometer yang berfungsi sebagai tuas. Karena sifat dari motor dan karakteristik
induktansi, sebuah dioda freewheeling memungkinkan motor untuk terus beroperasi bahkan
ketika itu tidak menggambar setiap arus dari motor.

2.2.5. Mikrokontroller AT89S51


Mikrokontroller, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau
pengendali yang berukuran kecil ( mikro ) sebelum mikrokontroller ada telah terlebih dahulu
muncul apa yang disebut mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan
mikroprosesor,mikrokontroller jauh lebih unggul alasannya adalah sebagai berikut:

2.2.6. Tersedia I/O


I/O dalam mikrokontroller sudah tersedia bahkan untuk AT89S51 ada 32 jalur I/O,
sementara pada mikroprosesor dibutuhkan IC tambahan untuk menangani I/O tersebut ( PPI
8255 ).

2.2.7. Memori internal


Memori merupakan media untuk menyimpan program dan data hingga mutlak harus
da,mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC memori eksternal.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut ditambah lagi dengan harganya yang relative


murahsehingga terjangkau, banyak pengemar elektronika yang kemudian beralih ke
mikrokontroller. Namun demikian meski memiliki berbagai kelemahan mikroprosesor tetap
digunakan sebagai dasar dalam belajar mikrokontroller, dengan memiliki dasar pengetahuan
yang cukup tentang mikrokontroller pada saat belajar mikrokontroller kita akan dapat lebih
cepat dan dapat memahaminya dengan lebih sempurna.
Inti kerja mikroprosesor dan mikrokontroler adalah sama yaitu sebagai pengendali atau
pengontrol utama suatu rangkaian, aplikasi mikrokontroller juga tidak terlalu sulit asalkan
sudah mengerti dasar elektronika,dasar pemograman,dan gemar elektronika.
AT89S51 merupakan produk ATMEL, memiliki fitur sebagai berikut:
1. Kompatibel dengan MCS-51
2. 4 Kbyte memori program yang dapat ditulis hingga 1000 kali
3. 0 Kecepatan clock -33 Mhz
4. 128 byte memori RAM internal
5. 32 Jalur input-output ( 4 buah port parallel I/O )
6. 2 Timer atau counter 16 bit
7. 2 Data pointer
8. 6 Interrupt ( 2 timer, 2 counter, 1 serial, dan 1 riset )
9. ISP ( In System Programmable )

10. Port serial full-duplex

2.3. Metode Penelitian

2.3.1. Metode yang digunakan


1. Metode yang digukan dalam proses penelitian atau rancangan dalam metode riset dan
penggembangan yaitu meneliti dan menggembangkan suatu objek yang menjadi bahan
pembahasan.
2. Merancang, mengguji dan menyempurnakan suatu rancangan hingga dapat diterapkan
pada kehidupan sehari-hari.

2.3.2. Lokasi penelitian


Sebagai lokasi pendukung penelitian dan rancangan dilakukan dilabolatorium Mesin-
mesin UISU, dimana merupakan satu-satunya lokasi yang menyediakan alat-alat pendukung
dalam proses penelitian dan perancangan.

2.3.3. Bahan dan alat yang digunakan


Bahan-bahan yang digunakan dalam perancangan:
1. 1 unit computer atau laptop
2. 1 motor dc shunt
3. 1 buah trafo daya ( step down )
4. 1 unit rangkaian controller
5. Transistor-transistor
6. Kapasitor Diode penyearah
7. 1 kabel perantara ( interples computer )
8. Bahan-bahan pendukung seperti kabel,timah dan sebagainya

Sedangkan alat yang digunakan dalam proses perancangan yaitu:


a. Alat-alat ukur seperti voltmeter, ampermeter, osiloskop dan sebagainya
b. Alat-alat pertukagan seperti mesin bor, gergaji, toolset dan sebagainya

2.3.4. Teknik penggumpulan data


1. Mencari dan mempersiapkan data-data mentah maupun informasi yang berkaitan dengan
rancangan sebagai bahan kajian dan ajuan dalam proses perancangan
2. Melakukan pendataan setelah rancangan selesai melalui penggukuran-penggukuran dan
pengujian yang dilakukan
3. Menganalisa data-data hasil penggukuran dan membandingkan dengan data-data yang
diperoleh standarisasi untuk mencari error dari system yang dirancang

2.3.5. Diagram Blok Rangkaian


Gambar 3. Diagram blok sistem kerja pengaturan kecepatan Motor DC shunt

2.3.6. Menggunakan Rangkaian DC Chopper


Keterangan sistem kerja rangkaian
Gambar 3 adalah gambar diagram blok sistem yang dirancang, dari diagram dijelaskan
proses input dan output. Input sistem adalah masukan kecepatan motor yang diinginkan oleh
penguna atau pemakai. Input ini melalui sebuah perangkat komputer yang berfungsi sebagai
interface pulsa dengan sistem.
Blok berikutnya adalah converter RS 232 yang berfungsi sebagai perentara komputer
dengan mikrokontroller. Kemudian pada blok mikrokontroller berfungsi sebagai pembentuk
sinyal dc chopper yaitu pulsa-pulsa pwm untuk mengendalikan kecepatan motor dimana pulsa-
pulsa keluaran mikrokontroller dikuatkan oleh sebuah penguatan arus yaitu mosfet output pada
penguatan digunakan untuk mengendalikan motor berdasarkan kecepatan yang diinginkan.

2.4. Analisa dan Pembahasan

Data dari hasil pengukuran output dari beberapa jenis rangkaian pada alat pengatur
kecepatan motor dc shunt mengunakan rangkaian dc chopper yang dikendalikan oleh komputer
dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.4.1. Pengukuran Pin-Pin IC Mikrokontroller


Mikrokontroller dalam rancangan ini berfungsi sebagai pengatur sinyal Dc Chopper
yaitu pulsa- pulsa untuk mengendalikan kecepatan motor, mikrokontroller yang digunakan
pada rancangan ini adalah AT89S51. Mikrokontorller akan mengeluarkan
pulsa kerangkaian penguat agar motor dapat digerakan input dari mikrokontroller adalah pada
masukan botserial yang diberikan oleh sebuah komputer yaitu berupa data serial yang berisi
informasi kecepatan motor yang diinginkan oleh penguna.

Tabel 1. Hasil pengukuran IC AT89S51

Kaki Pin Volt Kaki Pin Volt


1 0 21 1,71
2 0 22 1
3 0 23 1
4 0 24 0
5 0 25 0,70
6 0 26 1
7 0 27 0
8 0 28 0
9 0 29 0
10 4,96 30 1
11 4,96 31 0
12 0 32 1
13 0 33 1,70
14 0 34 1,75
15 0 35 1,74
16 0 36 1,77
17 0 37 1,76
18 0 38 1,72
19 0 39 1,75
20 0 40 1,8
Tabel 1, merupakan hasil pengukuran pin-pin mikrokontroller yang berguna untuk menguji
apakah rangkaian ic mikrokontroller telah bekerja dengan baik atau tidak.

2.4.2. Pengukuran IC Maxim 232

Rangkaian intervel adalah rangkaian yang berfungsi sebagai perentara yaitu antara
muka komputer dengan mikrokontroller, rangkaian yang disebut diatas adalah rangkaian ic
ments 232 rangkaian bekerja mengkonversikan sinyal level TTL ke sinyal level RS 232 dan
sebaliknya, agar komunikasi komputer dengan mikrokontroller dapat dilakukan.

2.4.3. Pengujian Secara Keseluruhan


Dalam pengujian keseluruhan ini kita dapat mengetahui bagaimana bentuk gelombang
dari pengaturan Kecepatan motor dc shunt yang dikendalikan oleh komputer. Dari hasil
pengujian ini kita dapat mengetahui sistem kerja dari pada alat tersebut.

2.4.4. Analisa Dan Pengukuran Pulsa DC Chopper


Pulsa FWM sebagai Ic Chopper diperlihatkan pada gambar berikut :
Kecepatan Amplitudo I
Untuk mengukur suatu tegangan DC maka osiloskop diatur untuk menampilkan suatu
jejak berkas sinar. Langkah berikutnya adalah mengaatur garis acuan dan hal ini dilukiskan
dalam Gambar 4. Saklar pemilih masukan diletakkan dalam posisi GND dan pengatur  VERT
SHIFT untuk menepatkan jejak berkas sinar terhadap  garis tengah.

Gambar 4.Mengatur Garis Acuan Pada Osiloskop


Apabila garis acuan sudah ditempatkan maka kemudian pindahkan saklar pemilih
masukan ke posisi DC. Dengan demmikian ini menghubungkan tegangan masukan ke masukan
CRO. Tegangan DC akan ditampilkan sebagai sebuah garis lurus karena garis ini adalah suatu
tegangan yang konstan dan posisi garis akan tergantung pada besarnya tegangan DC. Saklar
VOLT/DIV dalam posisi 2 V/DIV dan jejak berkas sinar tampak kira- kira 2,4 cm ( 2,4 kotak =
2,4 cm).

Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt


T on = 1x5ms = 5ms
T off = 9x5ms = 45ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 5 adalah gambar hasil pengujian ke- I

Gambar 5. Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-1 menggunakan osiloskop.

Kecepatan Amplitudo II
Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 2x5ms = 10ms
T off = 8x5ms = 40ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 6 adalah gambar Hasil Pengujian ke- II

Gambar 6.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-2 menggunakan osiloskop


Kecepatan Amplitudo III
Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 3x5ms = 15ms
T off = 7x5ms = 35ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 7 adalah gambar Hasil Pengujian ke- III

Gambar 7.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke -3 menggunakan osiloskop

Kecepatan Amplitudo IV
Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 4x5ms = 20ms
T off = 6x5ms = 30ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 8 adalah gambar Hasil Pengujian ke- IV

Gambar 8.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-4 menggunakan osiloskop.

Kecepatan Amplitudo V
Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 5x5ms = 25ms
T off = 5x5ms = 25ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 9 adalah gambar Hasil Pengujian ke- V

Gambar 9.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-5 menggunakan osiloskop.

Kecepatan Amplitudo VI
Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 6x5ms = 30ms
T off = 4x5ms = 20ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar10 adalah gambar Hasil Pengujian ke- VI

Gambar10.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-6 menggunakan osiloskop

Kecepatan Amplitudo VII


Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 8x5ms = 40ms
T off = 2x5ms = 10ms
T = 10x5ms = 50ms
Gambar 11 adalah gambar Hasil Pengujian ke- VII

Gambar 11.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-7 menggunakan osiloskop

Kecepatan Amplitudo VIII


Tegangan Pulsa : 2 v/cm x2,4 cm (2,4 cm = 2,4 kotak) = 4,8 volt
T on = 9x5ms = 45ms
T off = 1x5ms = 5ms
T = 10x5ms = 50ms

Gambar 12 adalah gambar Hasil Pengujian ke VIII

Gambar 12.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-8 menggunakan osiloskop

2.4.5. Pengujian Kecepatan Motor


Pengukuran kecepatan motor yang diatur melalui komputer dari speed 1 sampai ke
speed 8 dari hasil pengukuran terlihat perbedaan kecepatan yang signifikan antara speed 1
sampai ke speed 8.
Tabel 2. Hasil pengukuran kecepatan motor

Tahap Hasil pengukuran

Speed ( rpm )
1 2073
2 2560
3 2736
4 2837
5 2908
6 2965
7 3038
8 3083

Tabel 2, merupakan hasil pengukuran kecepatan motor yang berguna untuk menguji apakah
apakah kecepatan motor telah bekerja secara maksimal.

2.4.6. Pembahasan
Rancangan DC Motor Shunt yang dikendalikan melalui computer dapat digambarkan
seperti diagram berikut dimana system merupakan suatu system kendali kecepatan putaran
berdasarkan pengaturan lebar pulsa atau umumnya disebut dc chopper.

System terdiri dari sebuah computer dan seperangkat rangkaian penggendali yaitu
rangkaian control digital, aliran proses system control kecepatan dimulai dari sent pein yang
diberikan oleh user melalui sebuah computer yaitu besar kecepatan yang di inginkan kemudian
computer mengirim data dari kecepatan yang di inginkan ke rangkaian pengendalian melalui
Inter Ples RS 232 data tersebut.
Kemudian di baca oleh Mikrokontroller dan di perifikasi menjadi suatu bentuk pulsa
untuk mengendalikan motor, dengan mengatur lebar pulsa kecepatan motor dapat diatur dan di
kendalikan. Makin besar lebar pulsa AIGH makin cepat motor berputar dan sebaliknya makin
kecil pulsa AIGH makin lambat motor berputar.
BAB III
ANALISIS DAN RIVIEW

3.1. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


a. Kelebihan jurnal :
1. Penjelasan disertai gambar sehingga mudah dipahami.
2. Tampilan gambarnya disertai dengan warna sehingga yang membaca jurnalnya
tidak mudah bosan.
3. Tulisan tertata rapi dan bagus.
4. Jurnalnya sudah berbasis ISNN.
5. Terdapat Metodologi Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan.
6. Diberitahukan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk penelitiannya serta tempat
pelaksanaan penelitian.

b. Kekurangan jurnal
1. Banyak rumus-rumus yang sulit dimengerti karena tidak ada penjabaran rumusnya.
2. Tidak ada saran dalam jurnal.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Pengaturan kecepatan sebuah motor dc shunt pada rancangan ini menggunakan konsep dc
chopper yaitu pulsa-pulsa yang di berikan pada motor dengan demikian sinyal kendali ke
motor berbentuk diskrip ( tidak kontinyu ) makin besar pulsa yang di berikan oleh motor
makin cepat putaran motor.
2. Metode pengendali dengan dc chopper merupakan metode pengendalian yang paling
efesien Karena rugi-rugi disipasi daya yang terjadi pada kendali kontitu dapat di hilangkan
dengan demikian efesien pengunaan daya lebih oktimal.
3. System control menggunakan visi pada umumnya di gunakan pada industri-industri besar
yang membutuhkan otomatisasi system kelistrikan pulsanya mengatur kecepatan
computer dari ruangan operatot atau ruang control.,

4.2. Saran
Semestinya penulis akan selalu menerima segala kritik dan saran yang membangun
untuk menjadikan jurnalnya menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Astu pudjamarsa, 2001, Mesin Konversi Energi, edisi revisi.

Kadir Abdul, 1980, Mesin Arus Searah, penerbit Djambatan.

Milkman & Halkias, 1990, Prinsip-Prinsip Elektronika, Erlangga, Jakarta.

Wasito,S, 1987, Elektronika, PT Elekmedia Komputindo, Jakarta.

[1] Zuhal, 1993, Dasar Teknik Listrik Dan Elektronika Daya, Penerbit PT.Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai