BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelahan S
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelahan S
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelahan S
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini, praktikan mengamati proses mitosis dengan menggunakan media
akar bawang Bombay, hal ini dikarenakan sel bawang Bombay yang bersifat meristematis
yaitu sel yang aktif membelah. Dengan sifat sel yang meristematis ini, diharapkan praktikan
dapat melihat adanya proses pembelahan mitosis. Dalam praktikum ini tidak semua akar
dapat digunakan, akar yang bisa digunakan hanya ujung akar dengan panjang sekitar 3cm,
karena ujung akar memiliki sel-sel yang lebih aktif membelah dibandingkan dengan sel-sel
akar lainnya.
Sebelum mengamati sel akar bawang Bombay tersebut, ada beberapa perlakuan yang
dilakukan pada akar bawang Bombay. Pertama, akar bawang Bombay direndam dengan
larutan Asam Klorida 1 M selama 15 menit, hal ini bertujuan agar akar pada bawang Bombay
tersebut menjadi lunak, selain itu hal ini juga bertujuan untuk menghentikan aktivitas seluler
dan mengawetkan proses yang terjadi pada sel ujung akar tersebut dipotong. Dengan
demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat terhenti dalam
keadaan terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di bawah mikroskop akan dapat
menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar.
Perendaman dengan Asam Klorida juga berfungsi untuk melunakkan dinding sel agar
dapat mempermudah saat pemotongan. Selain itu, pemberian larutan Asam Klorida juga
dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya. Sehingga tudung akar akan
terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang Bombay.
Perlakuan berikutnya yaitu pemberian aceto-orcein 2%. Aceto-orcein adalah pewarna
yang fungsinya untuk memberikan warna pada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk
diamati. Pada percobaan dengan pembakaran, maka bawang bombai yang sudah di rendam
dengan larutan HCL 1M dan juga sudah di tetesi aceto-orcein 2% akan di panaskan di atas
kaca objek hingga suhu yang ditentukan, namun dalam proses pembakarannya tidak boleh
terlalu lama, karena jika pembakaran dilakukan terlalu lama dan kaca objek menyerap panas
berlebih makan akan menyebabkan kaca objek pecah. Proses pembakaran ini bertujuan untuk
mempercepat penyerapan warna aceto-orcein. Pada percobaan yang tanpa pembakaran, dapat
langsung diteruskan ketahap yang berikutnya. Setelah itu, kaca objek ditutup dengan kaca
penutup, kemudian akar bawang disquash dengan cara menekan kaca penutup dengan ujung
pensil (bukan ujungnya yang runcing).
Dalam pengamatan ditemukan proses mitosis yaitu profase pada pengamatan akar
bawang Bombay tanpa pemanasan. Pada tahap itu, terlihat benang-benang kroamatin makin
menjadi pendek, sehingga menjadi tebal. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan
bahwa pada fase profase benang-benang kromatin menjadi pendek , sehingga menjadi tebal,
dan terbentuklah kromosom-kromosom. Tiap kromosom lalu membelah memanjang dan
anakan kromosom dinamakan kromatid. Pada fase ini profase ini dinding inti mulai
menghilang. Terdapat pula sentriol, dan sentiol berbentuk seperti bintang. Selain itu, bagian
sitoplasma juga ikut membelah. Dalam pengamatan tersebut dapat dilihat adanya bulatan-
bulatan berwarna merah muda. Warna merah muda ini disebabkan pemberian aceto-orcein
pada perlakuan sebelumnya.
Dalam pengamatan kedua ditemukan proses mitosis yaitu telofase pada pengamatan akar
bawang Bombay dengan pembakaran. Pada tahap ini kromosom berubah menjadi kromatin
sedangkan membran inti dan nukleous terbentuk kembali. Pada tahap ini juga terjadi
sitokinesis, yaitu terbelahnya sitoplasma, sehingga kedua sel anakan muncul kembali, dan
proses mitosis berakhir.
Tahap-tahap pembelahan mitosis terdiri dari profase, metafese, anafase, telofase dan
interfase.
1. Profase
Profase merupakan fase pertama pembelahan. Pada fase ini kromosom mulai terjadi
pemendekan, menebal, dan masing-masing saling berpasangan (2n) yang berdiri dari dua
benang. Pada fase ini, membran ini masih tampak.
Profase. Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi
berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel hewan,
mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan,
kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada
interfase. Dua kromatid identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang
spindel terlihat memanjang dari sentromer (Jackson,2008).
Ciri-ciri tahapan profase antara lain Benang-benang kromonema menjadi pendek dan
bertambah tebal membentuk kromosom homolog dengan duplikatnya sehingga menjadikan
kromosom menjadi 2. Nukleous dan membran inti menghilang. Sentriol membelah 2 dan
bergerak berlawanan kearah dua kutub yang berlawanan pula. Setiap sentriol menuju ke
benang spinder (benang gelendong) (Jackson,2008).
2. Metafase
Pada fase ini membran inti melebur. Kromosom berkumpul di bidang ekuator yang ada di
tengah sel. Kromosom memperbanyak diri maka setiap kromosom terdiri dari dua kromatid.
Pada saat ini dapat dikatakan bahwa sel memiliki 4n kromosom.
Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor
dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara
begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate)
(Jackson,2008).
Ciri-ciri tahapan metaphase antara lain Setiap kromosom homolog dengan duplikatnya
sejajar di bidang metafase/dataran metaphase(Jackson,2008).
3. Anafase
Pada fase anafase setiap kromosom memisahkan diri menjadi dua bagian yang sama,
masing-masingbergerak menuju ke arah kutub sel yang saling berlawanan, jadi 2n kromosom
bergerak ke kutup yang satu, dan 2n kromosom bergerak kekutub yang lain. Masing-masing
kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk
sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-
masing(Jackson,2008).
Ciri-ciri tahapan anaphase anata lain Setiap kromosom homolog memisahkan diri
dublikatnya kearah dua kutup berlawanan dengan gerakan kontraksi dari daya tarik benang
spindle (Jackson,2008).
4. Telofase
Kromosom sampai di kutub masing-masing kemudian terbentuk membran inti yang
mengelilingi kelompok kromosom. Setiap kedua inti yang baru terbentuk itu, muncul
membran pemisah. Kemudian terbentuklah membran sel yang memisahkan kedua sel anak
tersebut. Maka lengkaplah sudah proses pembelahan mitosis, dari satu sel menjadi dua sel
anak. Setiap sel anak memiliki 2n kromosom.
Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase.
Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna
histology(Jackson,2008).
Ciri-ciri tahapan telofase antara lain Kromosom homolog dan kromosom dublikatnya
saling menuju ke kutub selnya masing-masing. Mulai terlihat membran inti sel dan nukleolus.
Dibagian tengah sel mulai terbentuk dan adanya sekat pemisah. Terbentuknya dua sel anak
(Jackson,2008).
Tahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat
(membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interfase.
Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti (Jackson,2008).