Makalah Kelompok 2 Adl Pada Lansia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia
merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat
dengan Lansia adalah warga Indonesia yang berusia ≥ 60 tahun (Badan Pusat
Statistik, 2015). Menurut WHO dalam Effendi dan Makhduli (2009) lansia
terbagi dalam beberapa batasan usia yaitu usia pertengahan (middle age)
antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia atara 60 dan 74
tahun, lanjut usia tua (old) usia 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very
old) di atas 90 tahun.
Aktifitas sehari – hari atau Activity of Daily Living (ADL) adalah
kegiatan yang rutin dilakukan dalam kehidupan sehari – hari, Berbagai
kemunduran fisik mengakibatkan kemunduran gerak fungsional baik
kemampuan mobilitas maupun perawatan diri. Kemunduran fungsi mobilitas
meliputi penurunan kemampuan mobilitas di tempat tidur, berpindah, jalan /
ambulasi, dan mobilitas dangan alat adaptasi. Kemunduran kemampuan
perawatan diri meliputi penurunan kemampuan aktivitas makan, mandi,
berpakaian, defekasi dan berkemih, merawat rambut, gigi, serta kumis dan
kuku.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Activities Of Daily Living (ADL)?
2. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi ADL pada Lansia?
3. Bagaimana cara Pemeriksaan ADL: Indeks Barthel?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi activities of daily living (ADL)
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi ADL pada lansia
3. Untuk mengetahui Pemeriksaan ADL: Indeks Barthel
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Activities Of Daily Living (ADL) 


Activities Of Daily Living (ADL) atau aktivitas sehari-hari adalah
sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh Lansia untuk memenuhi kebutuhan
perawatan dirinya. Aktivitas tersebut meliputi mandi, berpakaian, berpindah
dari tempat tidur atau kursi, berjalan, menggunakan toilet, dan makan. Seiring
terjadinya proses penuaan maka akan terjadi perubahan ataupun kemunduran
dalam ADL lansia. Oleh karena itu, perawat harus memiliki kemampuan
dalam mengkaji kemampuan ADL lansia.
Keenam kegiatan ini didefinisikan sebagai berikut: 1) Pergerakan di
tempat tidur berarti duduk di, naik dari, dan bergerak di tempat tidur; 2)
Transfer berarti bergerak dari satu kursi ke kursi lainnya, mengubah posisi
dari duduk untuk berdiri, dan mentransfer ke dan dari toilet dan tempat tidur;
3) Pergerakan berarti berjalan di tingkat, di lereng yang landai dan menuruni
tangga; 4) Berganti baju berarti memakai kaus kaki, stoking, dan sepatu, serta
pakaian atasan dan bawahan ; 5) Personal Hygiene berarti perawatan pribadi,
mencuci muka, ekstremitas dan perineum; 6) Makan berarti makan dan
minum, tapi bukan persiapan makanan.
Selain ADL ada indikator lain yang dapat digunakan untuk
mengetahui fungsi individu dalam aktivitas sehar-hari, yaitu Aktivitas
instrumental kehidupan sehari-hari (IADLs). IADLs agak lebih rumit namun
tetap mencerminkan kemampuan seseorang untuk hidup mandiri dan
berkembang. Indikator IADL, sebagai berikut:

1. Membina Persahabatan dan dukungan mental. Ini adalah IADL yang


fundamental dan sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Ini
merefleksikan bantuan yang mungkin diperlukan untuk menjaga lansia
tetap dalam kerangka berpikir positif
2. Transportasi dan belanja. Berapa banyak lansia bisa berkeliling atau
membeli dari toko kelontong dan kebutuhan farmasi mereka tanpa
bantuan
3. Menyiapkan makanan. Merencanakan dan menyiapkan berbagai aspek
makanan, termasuk berbelanja dan menyimpan bahan makanan
4. Mengelola rumah tangga. Membersihkan, merapikan, mengeluarkan
sampah dan kekacauan, dan mencuci pakaian dan melipat pakaian
5. Mengelola pengobatan. Berapa banyak bantuan yang mungkin diperlukan
dalam mendapatkan resep yang ada, menjaga obat-obatan sampai saat ini
dan minum obat tepat waktu dan dengan dosis yang tepat
6. Berkomunikasi dengan orang lain. Menggunkan telepon rumah dan surat
kabar dan umumnya membuat rumah ramah bagi pengunjung
7. Mengelola keuangan. Berapa banyak bantuan yang mungkin dibutuhkan
lansia dalam mengelola saldo bank dan buku cek dan membayar tagihan
tepat waktu

Pengkajian ADL dan IADLs dapat dilakukan oleh perawat dengan


menggunakan beberapa instrumen pengukuran, yaitu Indeks KATZ, Indeks
Barthel, Lawton IADL dan lain sebagainya.

B. Faktor yang Mempengaruhi ADL pada Lansia 


Faktor–faktor yang Mempengaruhi kemampuan melakukan Activity of
Daily Living (ADL)  adalah

1. Umur dan status perkembangan


2. Kesehatan fisiologis
3. Fungsi Kognitif
4. Fungsi Psikososial
5. Tingkat stress
6. Ritme biologi
7. Status mental
C. Pemeriksaan ADL: Indeks Barthel
1. Definisi 
Indeks Barthel merupakan suatu instrument pengkajian yang berfungsi
mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan
mobilitas. Indeks Barthel menggunakan 10 indikator ADL, sebagai
berikut:

1. Makan (Feeding)
2. Mandi (Bathing)
3. Perawatan diri (Grooming)
4. Berpakaian (Dressing)
5. Buang air kecil (Bowel)
6. Buang air besar (Bladder)
7. Penggunaan toilet
8. Transfer (Berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya)
9. Mobilitas
10. Naik turun tangga

2. Tujuan
Melakukan pengkajian kemampuan lansia dalam melakukan ADL
3. Persiapan

a. Alat tulis
b. Lembar instrumen pengkajian dengan Indeks Barthel

4. Implementasi
Perhatian Khusus:

1. Pemeriksaan dengan Indeks Barthel harus digunakan sebagai catatan


tentang apa yang dilakukan klien, BUKAN sebagai catatan tentang
apa yang dapat dilakukan klien.
2. Tujuan utama pemeriksaan adalah untuk menetapkan tingkat
independensi dari bantuan, fisik atau verbal, sekecil apapun dengan
berbagai alasan.
3. Kebutuhan pengawasan dapat membuat klien menjadi tidak mandiri.
4. Kinerja klien harus ditetapkan dengan menggunakan bukti terbaik
yang ada. Meminta klien, teman / saudara, dan perawat akan menjadi
sumber yang biasa, tapi pengamatan langsung merupakan sumber
informasi terbaik. Apabila klien tidak mampu maka pengujian
langsung tidak diperlukan.
5. Biasanya kinerja selama 24 - 48 jam sebelumnya penting, tapi
kadang-kadang periode yang lebih lama dibutuhkan
6. Penggunaan alat bantu diperbolehkan

LEMBAR PENGKAJIAN INDEKS BARTHEL

Nama Klien               :

Usia                          :

Jenis Kelamin             :

Sumber Informasi        :

Tabel 1 Lembar Pengkajian Indeks Barthel

No. Item yang dinilai Skor


1. Makan 0  = Tidak mampu

1  = Butuh bantuan memotong lauk, mengoles

        mentega dll

2  =  Mandiri
2. Mandi 0  = Tergantung orang lain

1  =  Mandiri
3. Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain

1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut,

   gigi, dan bercukur


4. Berpakaian 0  =  Tergantung orang lain

1  =  Sebagian dibantu (misal mengancing

        baju)

2  =  Mandiri
5. Buang air kecil 0  =  Inkontinensia atau pakai kateter dan
tidak terkontrol

1  =  Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)

2  =  Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7


hari)
6. Buang air besar 0  =  Inkontinensia (tidak teratur atau perlu
enema)

1  =  Kadang Inkontensia (sekali seminggu)

2  =  Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 0  =  Tergantung bantuan orang lain

1  =  Membutuhkan bantuan, tapi dapat


melakukan beberapa hal sendiri

2  =  Mandiri
8. Transfer 0  =  Tidak mampu

1  =   Butuh bantuan untuk bisa duduk (2


orang)

2  =   Bantuan kecil (1 orang)

3  =   Mandiri
9. Mobilitas (berjalan di 0  =   Immobile (tidak mampu)
permukaan datar)
1  =   Menggunakan kursi roda

2  =   Berjalan dengan bantuan satu orang

3  =   Mandiri (meskipun menggunakan alat


bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0  =   Tidak mampu

1  =   Membutuhkan bantuan (alat bantu)

2  =   Mandiri

Hasil Pemeriksaan :

5. Evaluasi
Hasil dari pemeriksaan Indeks Bartel di kategorikan menjadi 5
kategori dengan rentang nilai berikut ini :

1. Skor 20        : Mandiri


2. Skor 12-19   : Ketergantungan Ringan
3. Skor 9-11     : Ketergantungan Sedang
4. Skor 5-8       : Ketergantungan Berat
5. Skor 0-4       : Ketergantungan Total

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi yang ada diatas dapat disimpulkan Activities Of Daily
Living (ADL) atau aktivitas sehari-hari adalah sekumpulan kegiatan yang
dilakukan oleh Lansia untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya.
Aktivitas tersebut meliputi mandi, berpakaian, berpindah dari tempat tidur
atau kursi, berjalan, menggunakan toilet, dan makan.
Aktifitas sehari – hari atau Activity of Daily Living (ADL) adalah
kegiatan yang rutin dilakukan dalam kehidupan sehari – hari, Berbagai
kemunduran fisik mengakibatkan kemunduran gerak fungsional baik
kemampuan mobilitas maupun perawatan diri.

 
DAFTAR PUSTAKA

Scholar unand, 2012. Makalah ADL pada lansia


(http://scholar.unand.ac.id/12146/2/BAB%20I.pdf) diakses pada tanggal 17 april
2020)

Rista Fauziningtyas, 2017. Activities Of Daily Living. ( http://ristafauziningtyas-


fkp.web.unair.ac.id/artikel_detail-216130-Kesehatan%20Lansia-ACTIVITIES
%20OF%20DAILY%20LIVING%20(ADL).html) diakses pada tanggal 17 april
2020)

Anda mungkin juga menyukai