Asas Pemerintahan Daerah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Asas – Asas Pemerintahan Daerah

Selain dibutuhkan perangkat daerah, untuk menyelenggarakan sebuah pemerintahan daerah, dibutuhkan juga asas-asas pemerintahan daerah. Asas-asas tersebutlah yang berfungsi
untuk menjaga jalannya pemerintahan sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 keinginan dan pancasila. berikut 4 asas pemerintahan daerah :

1. Asas Pemerintahan Daerah Desentralisasi

Asas pemerintahan desentralisasi adalah penyerahan wewenang atau urusan pemerintahan kepada daerah otonom. Menurut pendapat beberapa ahli, asas sentralistik dalam sebuah
pemerintahan daerah dinilai tidak mampu mengikuti perkembangan dan memahami kondisi yang ada. Desantralisasi sendiri hadir untuk membentuk bentuk- bentuk negara secara
teori ada 5 alasan mengapa suatu pemerintah daerah membutuhkan asas ini untuk menyerahkan wewenang kekuasaan kepada pemda atau pemerintah daerah :
 Asas desentralisasi bertujuan mengajak warga ikut serta dalam proses kebijakan untuk kepentingan daerah, politik. Keikutsertaan warga ini melalui proses
demokrasi.

 Desentralisasi diperlukan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dalam pelayanan publik

 Desentralisasi bertujuan untuk meninjau dan mengamati kondisi penduduk secara menyeluruh

 Desentralisasi bisa mengatasi kekurangan pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap program-programnya The Liang Gie, menjelaskan bahwa
penyelenggaran asas desentralisasi dalam pemerintahan daerah berdasarkan : Sudut politik, desentralisasi berfungsi mencegah pemusatan kekuasaan di satu pihak Desentralisasi
sebagai wujud demokrasi, karena dalam asas desentralisasi rakyat ikut serta dalam jalannya pemerintahan. Selain itu, rakyat juga bisa menggunakan dengan baik hak-haknya,
Dalam segi teknis organisasi pemerintahan, asas desentralisasi bertujuan untuk membuat jalannya pemerintahan menjadi efisien

2. Asas Sentralisasi dalam Pemerintahan Daerah 624

Sesuai dengan namanya, asas sentralisasi merupakan asas yang menerapkan pemerintah pusat merupakan pusat dari prinsip-prinsip demokrasi pancasila dari kekuasaan. J. In het
Veld berpendapat bahwa  sistem asas sentralisasi memiliki beberapa keuntungan yaitu  :
 Menjadi landasan kesatuan kebijakan lembaga masyarakat.

 Mencegah keinginan memisahkan diri dari negara serta sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.

 Menumbuhkan rasa lebih memikirkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi – Mampu meningkatkan fungsi penyelenggaraan pemerintahan.

Sedangkan menurut J.T van den Berd, keuntungan jika suatu pemerintahan menerapkan asas sentralisasi adalah :

 Menumbuhkan kesatuan politik dalam lingkungan masyarakat

 Asas sentralisasi sebagai media untuk mempererat serta memperkuat persatuan dan kesatuan

 Dalam beberapa kasus, asas sentralisasi lebih efisien dibandingkan yang lainnya.

 Selain memiliki beberapa keuntungan, penerapan asas sentralisasi dalam pemerintahan daerah juga bisa menimbukan beberapa kelemahan seperti yang diutarakan
oleh J.T van den Berd :

 Membuat terbengkalainya wewenang pemerintahan yang jauh dari pusat – Menumbuhkan birokrasi negatif dalam pemerintahan daerah -Memberi tanggung jawab
lebih kepada pemerintahan pusat, sehingga membuat tugas pemerintahan semakin berat

3. Asas Dekonsentralisasi dalam Pemerintahan Daerah 787

Apa yang dimaksud instansi vertikal? Instansi vertikal adalah cabang lembaga pemerintahan dari kementerian pusat yang berada di wilayah administrasi. Secara teori,
penerapan fungsi sosialisasi politik  sebagai asas dekonsentrasi memiliki beberapa keuntungan seperti :
 Penerapan asas dekonsentralisasi bisa mengurangi keluahan terhadap undang-undang atau kebijakan pemerintah.

 Asas dekonstralisasi mampu membantu aparat atau perangkat pemerintahan dalam melaksanakan informasi atau tugas dari pemerintahan daerah menuju
pemerintahan pusat.

 Asas dekonsentralisasi memudahkan rakyat untuk berkomunikasi langsung dengan pemerintahan.

Selain kelebihan atau keuntungan diatas, penerapan asas dekonstralisasi dalam pemerintahan juga memiliki kerugian seperti :

 Sesuai pengertiannya, penerapan asas dekonsentraslisasi dalam pemerintahan membuat keputusan pejabat wilayah atau daerah dapat dibatalkan oleh pejabat pusat
atau pejabat yang sudah diberi penyerahan wewenang.

 Asas dekosentralisasi dapat menimbulkan berbagai macam sifat fanatisme.

 Pemerintahan yang menggunakan asas dekonsetralisasi membutuhkan waktu yang lama untuk membuat sebuah keputusan.

 Semakin luasnya struktur pemerintah, maka bisa mempersulit koordinasi antar pejabat atau pemerintahan

4. Asas Tugas pembantuan dalam Pemerintahan Daerah 950

Dalam bahasa Belanda, Tugas pembantuan dikenal dengan “Medebewind”. Tugas pembantuan merupakan tugas peranan lembaga peradilan yang diberikan pemerintahan provinsi
kepada pemerintahan kabupaten, kota ataupun desa. Secara umum, tugas pembantuan ini sebagai upaya pemerintahan pusat untuk mengefektivitaskan pelayanan umum secara
merata. Selain itum tugas pembantuan ini juga berfungsi sebagai media untuks mengembangkan pembangunan di daerah tersebut. Tugas pembantuan ini tidak semata-mata
diberikan secara sembarangan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan seperti :
 Politik yang terjadi dimasa orde lama dapat dikatakan sebagai pencarian jati diri bangsa indonesia karena negara ini melalui banyak proses yang sangat panjang,
setelah proklamasi di umumkan tugas negara terus bercuat untuk segera diselesaikan dari mulai penyusunan badan negara hingga memberantas pemberontakan sekutu yang datang
dari dalam negeri kita sendiri.

 Dasar ilmu politik tersebut menjadi bentuk demokrasi konsitusional, bentuk demokrasi terpimpin, bentuk demokrasi pancasila dan bentuk demokrasi reformasi.

 Setelah President Soekarno turun dari Jabatannya maka berakhirlah masa orde lama, kepempimpinan itu diserahkan kembali kepada Jendral Soeharto.

 Pemerintahan saat itu menanamkan era kepemimpinan masa orde baru konsefrasi penyelenggaran sistem pemerintahan pun menitikberatkan pada aspek kestabilan
politik dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

 Untuk mencapai titik tersebut pemerintah melakukan upaya pembenahan sistem keanekaragaman dan format politik yang pada prinsipnya mempunyai sistem yang
menonjol.

PERBEDAAN

1) Desentralisasi = penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurus urusan yang ada di daerah.
Wujud dari pelaksanaan desentralisasi ini :
- adanya pemilihan kepala daerah melalui pilkada / pemilukada oleh masyarakat daerah
- adanya DPRD untuk membuat kebijakan dalam lingkup wilayahnya

2) Dekonsentrasi = pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada aparat pemerintah pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas
pemerintah pusat di daerah. dengan kata lain, dekonsentrasi adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.
Contoh biar ada gambaran : di tingkat pusat ada yang namanya departemen perhubungan. nah, untuk menjalankan tugas bidang perhubungan di
daerah, departemen perhubungan membentuk dinas perhubungan yang ada di setiap daerah. Misalnya, dinas perhubungan kota surabaya, nah
sebetulnya itu kan perpanjangan tangan departemen perhubungan untuk menjalankan tugas bidang perhubungan di kota surabaya. Sementara,
departemen perhubungan itu sendiri bertugas mencipatakan kebijakan / regulasi secara umum yang berlaku nasional.

3) Tugas perbantuan = pemberian tugas oleh pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya tentang urusan yang menjadi kewenangannya kepada
satuan pemerintahan yang lebih rendah disertai anggarannya yang pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah yang diberi tugas.
Contohnya : pemerintah pusat menugaskan suatu tugas kepada pemerintah provinsi untuk mengerjakan suatu urusan, yang sebetulnya urusan tsb
merupakan urusan pemerintah pusat. Nah, ntar pemerintah pusat tinggal ngasih dana ke pemerintah provinsi untuk menjalankan urusan tsb.

Terdapat perbedaan antara desentralisasi dan dekonsentrasi, dimana ada kata “pelimpahan” dan “penyerahan”. 


"Penyerahan" yang dimaksudkan adalah tindakan menyerahkan secara sepenuhnya segala urusan pemerintahan di daerah dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah itu sendiri sebagai urusan rumah tangganya. 
"Pelimpahan" adalah pemindahan dalam hal hak atau kewenangan. Jadi, jelas perbedaannya bahwa "penyerahan" adalah sepenuhnya menyerahkan,
dimana pertanggungjawaban secara utuh menjadi milik pemerintah daerah itu sendiri. 

Sementara dalam hal "pelimpahan", segala urusan di wilayah itu tetap menjadi tanggungjawab pemerintah pusat. Artinya dekonsentrasi hanyalah dalam hal teknis
dan pelaksanaan pemerintahan. Sementara desentralisasi adalah bahwa suatu daerah itu menjadi sepenuhnya dibawah kekuasaan pemerintah daerah. 

Dari semua definisi yang ada, secara garis besar ada dua definisi tentang desentralisasi, yaitu definisi dari segi perspektif administratif dan defenisi perspektif politik.
Disini desentralisasi sesunggguhnya kata lain dari dekosentrasi. 
Dekosentrasi adalah pengalihan beberapa kewenangan atas tanggung jawab administrasi dalam suatu kementrian atau jawatan. Disini (dekonsentrasi) tidak ada
transfer kewenangan yang nyata, bawahan hanya menjalankan kewenangan atas nama atasannya dan bertanggung jawab kepada atasannya.

Anda mungkin juga menyukai