Laporan PBL
Laporan PBL
Laporan PBL
Disusun Oleh:
Kelompok 2:
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Project Based Learning
(PBL) “Perbanyakan benih bayam merah hijau (Amaranthus gangeticus) dengan
menggunakan sistem hidroponik tower ” ini dengan baik. Laporan ini disusun guna
melengkapi tugas Mata Kuliah Teknologi Benih.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama untuk dosen
pengampu mata kuliah Teknologi Benih yang telah membantu sehingga laporan ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh dari sempurn. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
1. Alat tulis
2. Kamera
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara umur tanaman bayam adalah 14 HST
dengan menggunakan sistem hidroponik sistem tower. Hidroponik merupakan
metode penanaman tanaman tanpa menggunakan media tumbuh dari tanah yang
secara harafiah berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara
agar potensi maksimum tanaman untuk berproduksi dapat tercapai dengan cara
mengoptimalkan pertumbuhan perakaran tanaman. Hal ini akan menghasilkan
pertumbuhan tunas atau bagian atas yang sangat tinggi sehingga tanaman akan
tumbuh dengan optimal (Rosliani dan Sumarni 2005). Budidaya tanaman secara
hidroponik memiliki beberapa keuntungan yaitu pertumbuhan tanaman dapat di
kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi,
tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air irigasi
dan larutan hara lebih efisien, dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung
oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit (Susila, 2013).
Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak, terdiri dari daun bunga
1- 5, dan bakal buah 2- 3 buah. Bunga keluar dari ujung- ujung tanaman ketiak
daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman dapat berbunga
sepanjang musim. Perkawinannya bersifat universal yaitu dapat menyerbuk
sendiri maupun menyerbuk silang. Penyerbukan berlangsung dengan bantuan
angin. Perkembangbiakan tanaman bayam umumya generatif (biji), biji
berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat tua
mengkilap seperti hitam kelam. Namun, ada beberapa jenis bayam yang
mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya bayam maksi yang bijinya
merah. Setiap tanaman dapat menghasilkan biji kirakira 1200- 3000 biji/ gram.
Pada tanaman bayam tahunan, perbanyakan dapat juga dilakukan secara vegetatif
dengan stek batang. Caranya potong bagian cabang muda dengan panjang stek
sekitar 15- 20 cm dan daun- daunnya di buang, kecuali yang masih kuncup
(Hasibuan, 2005). Dari hasil wawancara, perbanyakan tanaman bayam secara
generatif masih dalam tahap percobaan.
Umur atau waktu panen juga banyak menentukan mutu benih yang
dihasilkan oleh tanaman. Menurut Sutopo (2003) waktu atau saat panen harus
disesuaikan agar benih benar benar masak yang biasanya ditunjukan dengan
kadar air atau keragaannya. Jika panen dilakukan terlalu dini, biasanya benih
menjadi keriput pada saat pengeringan. Benih yang demikian, walaupun daya
kecambahnya sangat tinggi pada saat panen, tetapi sangat cepat mengalami
penurunan pada saat penyimpanan, disamping itu juga banyak yang hilang pada
saat proses pembersihan. Jika panen dilakukan terlambat mengakibatkan benih
terlalu kering, banyak yang hilang atau rontok atau mengalami kerusakan. Saat
panen yang tepat adalah hal yang terpenting dalam mendapatkan kualitas benih.
Mutu benih dipengaruhi oleh umur panen dan penanganan pasca panen (Gardner,
1991).
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Perbanyakan tanaman bayam secara generatif melalui biji yang
menggunakan hidroponik sistem tower masih dalam tahap percobaan. Sehingga
mutu benih yang dihasilkan belum diketahui. Untuk perawatannya mengandalkan
nutrisi dan pH sebagai acuan pada pertumbuhan tanamannya.
5.2. Saran
Akan lebih baik sistem tower di perbaiki dalam penggunaanya seperti
pemasangan IOT agar mendapat nilai lebih dibandingkan sistem hidroponik
lainnya dan perlu adanya studi lebih lanjut mengenaik keefektifan pada sistem
tersebut. Perlu penelitian lebih lanjut tentang teknik perbanyakan tanaman bayam
tersebut untuk mendapatkan data yang lebih valid.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
Aksara, Jakarta.
Indriyati, D.J. 2002. Kajian Karakteristik Termal Aliran Larutan Nutrisi Sepanjang
Pipa Lateral pada Sistem Hidroponik Substrat. Teknik Pertanian. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rosliani, R., dan Sumarni, N. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem
Hidroponik. Monografi (27) : ISBN : 979-8403-36-2. Balai Penelitian
Tanaman Sayuran. Bandung.
Wibowo, S., dan Asriyanti, A.S. 2013. Aplikasi Hidroponik NFT pada Budidaya
Pakcoy. Jurnal Penelitian Terapan Vol.13 No.3 :159-167.