Laporan Farmakognosi I
Laporan Farmakognosi I
Laporan Farmakognosi I
PEMERIKSAAN HAKSEL
Disusn oleh:
TUJUAN PRAKTIKUM :
Tujuan percobaan ini adalah untuk dapat mengidentifikasi beberapa macam haksel yang
biasa di gunakan dalam ramuan untuk pengobatan.
TINJAUAN PUSTAKA :
Metode kerja :
A. Pengumpulan Bahan Baku : rimpang lengkuas segar.
B. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
dari bahan simplisia.
C. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang melekat pada
bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur
atau air PAM.
D. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan bahan
simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan utuh
selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang khusus
sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.
E. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama. Pada rimpang lengkuas menggunakan pengeringan
alamiah dengan panas sinar matahari langsung maupun tidak langsung.
F. Sortasi Kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan
sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal pada sirnplisia kering.
Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan.
Hasil praktikum :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Alpinioideae
Bangsa : Alpinieae
Genus : Alpinia
Spesies : A. galanga
Deskripsi tanaman :
Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang
muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah
daun.[2] Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek,
berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya
rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30
cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai
panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih
banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya
berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup
pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk
buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.[1]
Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada
yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan
berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.[2] Rimpangnya ini merayap, berdaging,
kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk
mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat
tanaman berusia 2,5-4 bulan.[1]
Hasil pengamatan :
SARAN :
Dalam praktikum pemeriksaan haksel pada rimpang apabila mengikuti tahap diatas
dengan cara baik dan benar, maka zat aktif atau isikandungan di dalam simplisia tidak akan
hilang dan terjamin kualitas mutunya dan simplisia bisa bertahan sangat lama (tidak berjamur).
Daftar pustaka
1. https://www.academia.edu/33440215/PRAK_FARMAKOGNOSI_
2. https://docplayer.info/57715107-Bab-ii-tinjauan-pustaka-2-1-uraian-tumbuhan-rimpang-
lengkuas-merah-uraian-tumbuhan-meliputi-habitat-daerah-tumbuh-morfologi.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Lengkuas
4. https://id.scribd.com/doc/267266703/haksel
5. https://www.suara.com/health/2019/04/11/072000/5-manfaat-lengkuas-yang-jarang-
diketahui-salah-satunya-bisa-cegah-kanker