IDENTIFIKASI PENDAHULUAN Simplisia
IDENTIFIKASI PENDAHULUAN Simplisia
IDENTIFIKASI PENDAHULUAN Simplisia
Dosen Pengampu:
Ferry Efendi, M.Farm, Apt
Disusun Oleh:
Meisyi Dwi Suryani (18010018)
1.1. Tujuan
Dilakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap sampel tumbuhan Rimpang Lengkuas
yaitu : memeriksa kandungan senyawa zat aktif dari simplisia yang mengandung
alkaloid, flavonoid, terpen/steroid, fenol, dan saponin.
a) Alkaloid
Merupakan senyawa organik bahan alam yang terbesar jumlahnya, baik dari segi
jumlahnya maupun sebarannya. Alkaloid menurut Winterstein dan Trier
didefinisikan sebagai senyawa senyawa yang bersifat basa, mengandung atom
nitrogen berasal dari tumbuan dan hewan. Harborne dan Turner (1984)
mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi
umumnya alkaloid adalah senyawa metabolid sekunder yang bersifat basa, yan
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik, dan
bersifat aktif biologis menonjol.
Struktur alkaloid beraneka ragam, dari yang sederhana sampai rumit, dari efek
biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu contoh yang sederhana
adalah nikotina. Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru,
kanker mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.
b) Flavonoid
Adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat di alam. Senyawa-
senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru, dan sebagian
zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid menurut strukturnya merupakan
turunan senyawa induk “ flavon “ yakni nama sejenis flavonoid yang terbesr
jumlahnya dan juga lazim ditemukan, yang terdapat berupa tepung putih pada
tumbuhan Primula.
Sebagian besar flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula
sebagai glikosida, dan dalam bentuk campuran, jarang sekali dijumpai berupa
senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari
flavonoid yang berbeda kelas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga yang
berwarna merah, hampir selalu disertai oleh flavon atau flavonol yan tak berwarna.
Dewasa ini diperkirakan telah berhasil diisolasi sekitar 3.000 senyawa flavonoid.
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi:
c) Senyawa Terpen
Pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C
dan H, dengan perbandingan 5:8 dengan rumus empiris C5 H8(unit isoprene), yang
bergabung secara head to tail (kepala-ekor). Oleh sebab itu senyawa terpen lazim
disebut isoprenoid.Terpenoid sama halnya dengan senyawa terpen tetapi
mengandung gugus fungsi lain seperti gugus hidroksil, aldehid dan keton. Dewasa ini
baik terpen maupun terponoid dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid
(isoprenoid) Berdasarkan jumlah unit isoprene yang dikandungnya, senyawa
terpenoid dibagi atas:
1) Monoterpen (dua unit isoprene)
2) Seskiterpen (tiga unit isoprene)
3) Diterpena (empat unit isoprene)
4) Triterpena (enam unit isoprene)
5) Tetraterpena (delapan unit isoprene)
6) Politerpena (banyak unit isoprene)
Monoterpen dan seskiterpen adalah komponen utama minyak esensial (minyak
atsiri) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu
diterpenopoid, skualen tergolong triterpenoid yang dijumpai dalam minyak hati ikan,
karoten karoten pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpen, lateks (karet alam)
adalah politerpen.
d) Steroid
Adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar
siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.Senyawa senyawa
ini mempunyai efek fisiologis tertentu.
Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat paling
meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan
kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Hormon hormon seks
yang dihasilkan terutama dalam testes dan indung telur adalah suatu steroid. Hormon
jantan disebut androgen dan hormon betina estrogen, dan hormon kehamilan
progestin.
e) Saponin
Merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula
dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan
gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponin ini terdirin dari dua kelompok :
Saponintriterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan dalam
kehidupan manusia, salah satunya terdapat dalam perak yang dapat digunakan untuk
bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampoo.Saponin dapat diperoleh dari
tumbuhan melalui metoda ekstraksi.
BAB II
METODE KERJA
2) Pemeriksaan Flavonoid
1. 2 gram sampel atau simplisia rimpang lengkuas ditambahkan 10ml methanol
kemudian panaskan lalu disaring panas-panas dan dipekatkan di water bath
2. Tambahkan 3 tetes HCL pekat dan logam Mg hasil positif terbentuk warna merah.
Perekasi
Mayer
Perekasi
Burchardat
2. Pemeriksaan Flavonoid
Perlakuan Hasil Pengamatan
Hasil Pemanasan disaring
panas dan dipekatkan + 5 (-) Tidak ada perubahan warna
tetes HCL + Logam Mg
Gambar 2. Tidak ada perubahan
(hasil negatif)
b. Saran
Saran pada praktikum ini yaitu serius dalam melakukan percobaan agar mendapatkan
hasil yang maksimal dan meminimalisir kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
https://wheluvchem.wordpress.com/2013/03/09/alkaloid-flavonoid-steroid-terpenoid-dan-
saponin/
http://jendelailmumuu.blogspot.com/2016/11/laporan-farmakognosi-identifikasi.html