Bismillaah Proposal Tesis JULPAA Revisi
Bismillaah Proposal Tesis JULPAA Revisi
Bismillaah Proposal Tesis JULPAA Revisi
Oleh
MUHAMMAD DZULFAQORI JATNIKA
NIM : 091814553007
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TESIS
Diajukan oleh:
MUHAMMAD DZULFAQORI JATNIKA
NIM: 091814553007
Dosen Pembimbing,
DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................10
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................11
1.5 Lingkup Penelitian.......................................................................................12
1.6 Sistematika Penelitian..................................................................................13
BAB 2....................................................................................................................15
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................15
2.1 Landasan Teori.............................................................................................15
2.1.1 Konsep Mobile banking.........................................................................15
2.1.2 Konsep Bank Syariah............................................................................18
2.1.3 Niat Mengadopsi....................................................................................21
2.1.4 Persepsi Manfaat....................................................................................22
2.1.5 Persepsi Kemudahan..............................................................................23
2.1.6 Persepsi Resiko......................................................................................24
2.1.7 Sikap......................................................................................................26
2.1.8 Pengaruh Sosial.....................................................................................27
2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................28
2.3 Kerangka Penelitian.....................................................................................38
2.3.1 Kerangka Berpikir.................................................................................38
2.3.2 Kerangka Konseptual.............................................................................40
2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................................42
2.4.1 Persepsi Manfaat Berpengaruh terhadap Niat Mengadopsi Mobile
Banking...........................................................................................................42
2.4.2 Persepsi Kemudahan Berpengaruh terhadap Niat Mengadopsi Mobile
Banking...........................................................................................................44
2.4.3 Persepsi Resiko Berpengaruh terhadap Niat Mengadopsi Mobile
Banking...........................................................................................................46
2.4.4 Sikap Berpengaruh terhadap Niat Mengadopsi Mobile Banking..........47
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Layanan E-Banking yang Dimiliki Perbankan Syariah di Indonesia.......4
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.................................19
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu..............................................................................28
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.....................................54
Tabel 3.2 Skala Pengukuruan.................................................................................62
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2003-2018.............2
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir...........................................................................40
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual......................................................................41
Gambar 3.1 Model Penelitian..............................................................................68
1
BAB 1
PENDAHULUAN
dengan perkembangan ekonomi yang cepat, terutama selama era globalisasi yang
nyata pada tahum 1990-an. Saat ini, TIK menjadi mekanisme infrastruktur
segala aktivitas manusia termasuk dalam hal ekonomi. Salah satunya adalah
Pengguna internet dunia pada Januari 2019 adalah 4,388 miliyar jiwa dari
7,676 miliyar jiwa atau sebesar 57% dari total populasi penduduk dunia (Internet
World Stats, 2019). Hal ini menandakan bahwa sebagian besar masyarakat dunia
sehingga informasi dapat diperoleh secara mudah yaitu dengan cara mengakses
dengan mudah serta tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar karena dapat
171.17
143.26
132.7
110.2
82 88.1
55 63
42
20 20 25 30
8 11.2 16
2003200420052006200720082009201020112012201320142015201620172018
pengguna internet di Indonesia pada setiap tahunnya dari tahun 2003-2018. Pada
sedangkan pada tahun 2018 pengguna internet di Indonesia berjumlah 171,17 juta
jiwa. Ini berarti dalam kurun waktu 15 tahun pengguna internet di Indonesia
tumbuh sebesar lebih dari 21 kali lipat. Maka dapat disimpulkan bahwa
Hal ini dapat memberi dampak yang positif untuk Indonesia khususnya dalam
jumlah nasabah penabung juga ikut tumbuh, pada tahun 2014 sebesar 23%
banking sebesar 28% sedangkan pada tahun 2018 tumbuh menjadi 30% (Study
dampaknya tidak sebesar sektor lain seperti chatting, media sosial, dan online
transportation.
besar bank yang ada di dunia, termasuk bank yang ada di Indonesia bank
pemerintah maupun bank swasta. Beberapa penulis mengatakan bahwa era baru
untuk bank-bank telah lahir dengan adanya kebangkitan fintech (Shim & Shin,
2016). Sistem dalam melakukan pembayaran barang ataupun jasa semakin mudah
antara lain sms banking, internet banking, mobile banking dan lainnya. Saat ini
cash bisa di lakukan dimana saja dan kapanpun dengan menggunakan smartphone
perbankan dengan cepat. Terobosan aplikasi mobile banking ini di harap dapat
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa dari tiga belas bank syariah yang
ada di Indonesia hampir semua telah mempunyai layanan mobile banking. Dengan
hanya tiga bank yang belum mempunyai layanan mobile banking. Hal ini berarti
aplikasi mobile banking merupakan sesuatu yang dianggap penting oleh industri
diikuti oleh pengguna atau nasabah dari mobile banking. Dan juga berarti industri
Mobile banking adalah salah satu teknologi paling penting yang muncul di
era ini (Shaikh & Karjaluoto, 2015). Di Indonesia sendiri, perkembangan mobile
banking dimulai sejak tahun 1998. Namun, layanan tersebut masih dalam tahap
5
Indonesia. Mobile banking adalah jenis aplikasi perdagangan yang terdapat pada
Thomas, & Popovič, 2014). Mobile banking membuat akses lebih mudah ke
banyak konsumen negara berkembang dan maju untuk mendapatkan nilai tambah
yaitu 222 juta jiwa dari total keseluruhan populasi sebesar 267 juta jiwa (BPS,
2018), dengan total populasi di Indonesia yang beragama Islam sebesar 82.15%.
lainnya (Elfira Maya Adiba, 2019). Industri halal akan menciptakan produk-
produk halal yang dibutuhkan oleh masyarakat, produk halal dibutuhkan karena
produk yang halal lebih terjamin keamanannya, lebih terpercaya, serta terhindar
dari kandungan zat yang mengandung unsur haram dan berbahaya. Potensi
konsumen muslim di Indonesia ini harus bisa diakomodir oleh industri perbankan
khususnya perbankan syariah yang menjual produk dan layanannya secara halal.
(Ramadhan & Sri Herianingrum, 2017). Umat Islam mulai sadar akan
ُةF َو َذةُ َو ۡٱل ُمت ََر ِّديFFُةُ َو ۡٱل َم ۡوقF َ ِر ٱهَّلل ِ بِ ِهۦ َو ۡٱل ُم ۡنخَ نِقF َّل لِغ َۡيF ٓا أُ ِهFFير َو َم
ِ نزF
ۡ ۡ
ِ F َّد ُم َولَ ۡح ُم ٱل ِخF ةُ َوٱلF َرِّ َم ۡت َعلَ ۡي ُك ُم ٱل َم ۡيتFFُح
ۡ
و َمFۡ Fَق ٱلي ۗ ُ ٰ ٰ ۡ َ أۡل ْ ۡ
ٌ Fٱ زلَ ۚ ِم َذلِكمۡ فِ ۡسFFِ ُموا بFب َوأن ت َۡستَق ِس َ ِ Fص ُ ُّا ذبِ َح َعلَى ٱلنFFَوٱلنَّ ِطي َحةُ َو َمٓا أَ َك َل ٱل َّسبُ ُع إِ َما َذك ۡيتُمۡ َو َم
ُ َّ اَّل
ت َعلَ ۡي ُكمۡ نِ ۡع َمتِي ُ ۡت لَ ُكمۡ ِدينَ ُكمۡ َوأَ ۡت َمم ۡ
ُ و َم أَ ۡك َملFFFۡ َ ۡو ۚ ِن ۡٱليFFFٱخ َش ۡ ۡوهُمۡ َوFFFُوا ِمن ِدينِ ُكمۡ فَاَل ت َۡخ َش ْ رFFFَس ٱلَّ ِذينَ َكف َ ِيَئ
ُ هَّلل
ٞ ف ِ ث ٖم فَإ ِ َّن ٱ َ َغف ۡ إِّل ۡ ۡ ُ ۡ ۚ ٗ َ
َ ضيت لك ُم ٱ ِ سل َم ِدينا فَ َم ِن ٱضط َّر فِي َمخ َم ٰ ۡ إۡل ُ َ ُ
٣ يمٞ َّح ِ ور ر ٖ ِص ٍة غَي َر ُمتَ َجان ِ َو َر
Hurrimat Alaikumultatu waddamu wa lahmul khinziri wa maaa uhilla
lighoirillahi bihi walmunhonikotu wallmauqudzatu walmutaradiyatu
wannatihatu wamaaa akalassubu’u illamaa dzakaitum, wamaa dzhubiha
‘alannushubi wa antastaqsimuu bilazlami, dzaalikum fisqu, Alyauma
yaisuladziin kafaruu mindiinikum falaa thasauhumm wkhahsyawnil yauma
akmaltu lakum diinikum wa atmamtu ‘alaikum ni’matii warodhiitu
lakummulislamilaamadinaa, Famanidthura fii makhmashotin khoira
mutajaa nifulislami faainunllahi khoirurrohimu.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadaMu nikmat-Ku, dan telah Ku-Ridha i Islam itu
jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (QS. Al-Maaidah: 3) (Departemen Agama RI, 2009)
Penggunaan mobile banking pada 2017 akan lebih dari 1 miliar orang
(Juniper, 2013). Hal ini menandakan bahwa telah banyak orang-orang yang mulai
menggunakan layanan tersebut sesuai dengan nasabah, Begitu juga dengan faktor
resiko yang di berikan oleh pihak bank. Disisi lain sikap dan pengaruh sosial
dapat juga menjadi faktor yang mempengaruhi niat menggunakan mobile banking.
7
ketika nasabah menganggap faktor tersebut tidak sesuai maka nasabah kurang
kalangan anak muda yang menjadi pengguna aktif perangkat mobile banking.
menggunakan suatu sistem dapat meningkatkan kinerja mereka (Shun Wang, Yi.,
Yu-Min Wang., Hsin Hui Lin., 2013). Kemudian studi dilakukan oleh (Amin,
menemukan bahwa persepsi manfaat adalah penentu yang sangat signifikan niat
Date, Kammani, & Hundewale, 2012) menggambarkan hal itu persepsi manfaat
mobile banking. Studi lain dilakukan oleh (Cheah, et al., 2011)mengamati bahwa
mana seorang individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan
sistem. Pengaruh sosial terkait dengan adanya pihak lain seperti keluarga, sahabat,
suatu aplikasi atau layanan. Semakin tinggi individu dapat dipengaruhi oleh orang
hubungan yang positif dengan niat menggunakan mobile banking (Teo et al.,
2012). Kemudian (Chiasson & Lovato, 2001) menemukan bahwa pengaruh sosial
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi niat penggunaan. Ini karena
yang kuat untuk seseorang, dalam meningkatkan keinginan untuk menerima dan
dirasakan dapat dijelaskan sebagai resiko keamanan atau resiko privasi di mana
(Amaro & Duarte, 2015). Menurut (M. Lee, 2009) resiko yang dirasakan memiliki
9
efek negatif pada sikap individu terhadap penggunaan produk atau layanan
teknologi tertentu. Secara khusus, semakin tinggi resiko yang dirasakan, semakin
memiliki dampak signifikan pada sikap pengguna dan merupakan faktor penting
resiko yang dirasakan memiliki dampak besar pada sikap konsumen terhadap
sistem pembayaran yang pada gilirannya akan mempengaruhi niat mereka untuk
evaluasi terhadap konsekuensi telah melaksanakan suatu perilaku. (M. Lee, 2009)
Enterprise Mobile. Ini berarti bahwa ketika seseorang memiliki pengalaman yang
baik dalam menggunakan produk dan layanan fintech, itu akan meningkatkan
Maka judul dalam penelitian ini adalah “Analisis Variabel Niat Pengadopsian
belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini teruraikan sebagai berikut:
mobile banking?
mobile banking?
mobile banking?
banking?
banking?
Tujuan dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian, maka tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:
banking.
mobile banking.
banking.
masyarakat. Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori
1) Bagi Peneliti
penulisan
2) Bagi Pembaca
3) Bagi Universitas
12
menjadi lebih fokus. Adapun lingkup penelitian pada tesis ini akan dijelaskan
sebagai berikut:
Pembahasan dalam tesis ini akan disajikan dalam 5 (lima) bab yang setiap
bab terdapat sub-sub bab, sebagai rincian dari kelima bab tersebut. Sebagai rincian
dari kelima tersebut, maka sistematika pembahasan terisi ini adalah sebagai
berikut:
Bagian awal, terdiri dari halaman sampul. Bagian utama dalam tesis ini terdiri dari
Bab 1 Pendahuluan
Selain itu, dalam bab ini juga mencakup rumusan masalah, batasan
penelitian, jenis penelitian, sumber data, subjek dan objek penelitian serta
Bab 5: Penutup
ringkas mengenai tujuan dan hasil penelitian, implikasi hasil dan saran
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
smartphone, personal digital assistant (PDA) dan tablet kapanpun dan dimanapun
menyatakan bahwa mobile banking merupakan sebuah fasilitas dari bank dalam
yang terdapat pada mobile banking meliputi pembayaran, transfer, history, dan
lain sebagainya. Penggunaan layanan mobile banking tersebut pada telepon seluler
Melalui ponsel, pengguna perbankan dapat mengakses layanan keuangan dan non
tagihan, perubahan PIN dan permintaan buku cek (Shaikh & Karjaluoto, 2015).
Masuknya mobile banking dalam dunia perbankan ini memberikan dampak positif
Konsumen (nasabah) tidak lagi harus melakukan transaksi perbankan dengan cara
internet untuk dapat menjalankan aplikasi mobile banking (Laksana et al., 2015).
Sehingga nasabah dapaat menghemat waktu dan biaya. Selain itu, bertujuan agar
sudah modern dan dapat juga digunakan untuk berbisnis. Pada akhirnya bank
2015). Bahkan saat ini, bisnis perbankan adalah dianggap tidak lengkap tanpa
juga mempunyai kelemahan yang justru datang dari aspek non teknis. Bahaya
tersebut akan datang ketika orang lain, dalam hal ini pihak ketiga, mengetahui
nomor PIN pengguna mobile banking. Kondisi ini akan berdampak tingkat
dan layanan-layanan yang dimiliki oleh suatu bank. Resiko dari sistem ini
tergolong cukup rendah, karena sistem ini sama sekali tidak terhubung dengan
server utama dan jaringan yang ada di bank, tetapi hanya terhubung dengan server
hosting situs. Resiko yang mungkin terjadi ialah pengubahan isi dari situs di
17
internet (atau sering dikenal dengan istilah deface). Hal ini tidak membahayakan
keseluruhan sistem dari bank tersebut, tetapi akan dapat mengacaukan informasi
Tipe yang kedua ini lebih bersifat interaktif dibandingkan dengan tipe
yang pertama. Pada tipe sistem ini, dimungkinkan terjadinya interaksi antara
konsumen (nasabah) dengan sistem yang ada di bank. Interaksi itu dapat berupa
cara kerjanya, resiko dari sistem ini jelas lebih besar dibandingkan dengan yang
pertama. Hal ini dikarenakan adanya hubungan antara nasabah dengan beberapa
server di jaringan di bank. Untuk itu diperlukan pengawasan dan penjagaan lebih
dengan tipe-tipe yang lain, dan pada umumnya juga memuat sistem pada dua tipe
melakukan transaksi secara langsung. Karena sistem ini memiliki jalur langsung
ke server utama dan jaringan yang ada di bank, maka resiko yang dimiliki sistem
ini juga cukup besar, paling besar dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya.
Oleh sebab itu, kontrol yang ketat diperlukan di dalam sistem ini. Transaksi yang
dapat dilakukan di sistem ini dapat meliputi akses langsung ke akun di bank,
18
syariah dapat mengantisipasi krisis karena bank syariah memiliki disiplin pasar
perkembangan sektor riil (Ahmed et al., 2010). Poin-poin ini adalah nilai tambah
bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional, bank syariah lebih dari
prinsip hukum (Syariah). Secara umum, di tempat itu adalah istilah yang terkenal
di perbankan syariah, maghrib (maysir, gharar, dan riba) (Irawan & Kasri, 2007).
Maysir adalah transaksi itu mengambil elemen spekulasi atau perjudian karena
sangat mudah tanpa kerja keras atau menerima manfaat tanpa berbalik. Hukum
bank yang masih mengandung gharar, dan ini akan menyebabkan ketidakpastian
dan ketidakadilan terhadap salah satu pihak. Hukum Islam melarang riba,
akumulasi dan pembayaran bunga, juga biasa disebut riba. Dan Islam juga
kekhawatiran yang menjual alkohol atau babi, atau pekerjaan yang menghasilkan
media seperti kolom gosip atau pornografi, yang merugikan dengan nilai-nilai
Islam).
pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank
dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
masalah riba (Amir, 2010). Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-
yang berbasis bunga dengan bank syariah yang menggunakan sistem bagi hasil:
berdasarkan pembagian laba dan rugi, yang secara ketat melarang pengembalian
bawah pedoman prinsip Syariah. Transaksi dalam perbankan syariah tersedia yang
(Ali et al., 2015). Secara keseluruhan, umat Islam memiliki yang kuat keyakinan
antara pemegang saham, pengelola bank, dan nasabahnya. Dari ikatan emosional
membagi keuntungan secara jujur dan adil. (2) Dengan adanya keterikatan secara
religi, maka semua pihak yang terlibat dalam Bank Islam adalah berusaha sebaik-
baiknya dengan pengalaman ajaran agamanya sehingga berapa pun hasil yang
dengan kewajiban membayar biaya secara tetap. Hai ini adalah memberikan
tenang dan sungguh-sungguh. (4) Dengan adanya sistem bagi hasil untuk
penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang keadaan bank yang bisa
diketahui sewaktu-waktu dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima. (5)
Penerapan sistem bagi hasil dan ditinggalkannya sistem bunga menjadikan Bank
Islam lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dari dalam maupun dari
luar negeri.
Bank Syariah. Adapun kelemahan itu meliputi (1) Promosi bank syariah kurang
perilaku merupakan prediksi yang baik dari penggunaan teknologi oleh pemakai
sistem (Gefen, 2000). Menurut (Venkatesh et al., 2003) niat perilaku didefinisikan
menggunakan sistem yang baru dipengaruhi oleh sikap pengguna dan kegunaan
akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat (Aditya &
dipertimbangkan. Menurut (F. D. Davis, 1989) ada empat item pertanyaan untuk
Davis, 1993). Hal serupa juga diungkapkan (Wang et al., 2003) bahwa persepsi
suatu sistem dapat meningkatkan kinerja mereka. (F. D. Davis, 1989) membuat
percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (F. D.
Davis, 1989). Definisi tersebut juga didukung oleh (Wibowo, 2006) yang
tersebut dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Kemudian (Wang et al.,
pengguna di masa yang akan datang menganggap suatu sistem adalah bebas
hambatan.
24
kemudahan juga dapat diukur melalui indikator jelas dan mudah dimengerti, serta
mudah dikuasai. Mengacu pada (Fusilier et al., 2005) yang menyatakan bahwa
bahwa persepsi kemudahan adalah suatu ukuran yang mana pengguna di masa
depan percaya bahwa teknologi itu mudah dipahami dan dan digunakan serta
bebas dari hambatan. Teknologi yang berkualitas yaitu teknologi yang mudah
semakin tinggi pula niat nasabah perbankan dalam menggunakan aplikasi Mobile
banking.
sistem keamanan saat ini, dan jaminan keamanan (Cunningham et al., 2005)
sulit, maka dari itu praktisi perlu fokus pada strategi pengurangan resiko agar
persepsi resiko sebagai potensi kerugian dalam mengejar hasil yang diinginkan
dapat bervariasi sesuai dengan produk atau layanan. Resiko yang terjadi dapat
disebabkan oleh cacat fungsional atau masalah keamanan dalam sistem teknis
transaksi online (Kassim & Ramayah, 2015). Jika persepsi resiko meningkat maka
atas kerugian (M. Lee, 2009). Persepsi resiko sangat mempengaruhi tingkat
kepercayaan. Semakin kecil persepsi resiko dari suatu individu maka semakin
resiko dari suatu individu maka semakin kecil tingkat kepercayaannya. Resiko
apakah akan melakukan transaksi secara online atau tidak (P. A. Pavlou &
Fygenson, 2006).
Variabel resiko diukur berdasarkan konsep dari (P. A. Pavlou, 2003) yang
besar. Menurut (P. A. Pavlou & Fygenson, 2006) persepsi resiko diukur dengan
indikator sebagai berikut: Resiko finansial yang berkaitan dengan jumlah biaya
dalam mobile banking dan resiko produk yang berkaitan dengan teknik-teknik
penggunaan serta kehandalan mobile banking sebagai salah satu media transaksi
online.
2.1.7 Sikap
teknologi dan informasi (Hoppe et al., 2001). Sikap seseorang terdiri atas unsur
et al., 2003) secara umum memandang sikap seseorang terhadap suatu objek
adalah hasil dari keyakinan individu tentang suatu objek dan tanggapan evaluatif
yang terkait dengan keyakinan tersebut. Menurut (Kusuma & Susilowati, 2007)
mana seorang individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan
sistem. Definisi itu juga didukung oleh (Talukder & Quazi, 2014) pengaruh sosial
Pengaruh sosial terkait dengan adanya pihak lain seperti keluarga, sahabat,
suatu aplikasi atau layanan. Kemudian keputusan memilih barang atau jasa akan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi (internal) pada diri
seseorang. Faktor lingkungan terdiri dari keluarga, lingkungan, budaya dan aspek
pribadi (Christina Whidya, 2010). Semakin tinggi individu dapat dipengaruhi oleh
sosial bergantung dari hubungan antar individu, jarak, waktu dan karakteristik.
Penelitian (Talukder & Quazi, 2014) juga menjelaskan bahwa seseorang yang
bukan karena kegunaan dari inovasi tersebut. Penentu yang berhubungan dengan
terhadap tekanan sosial yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau
Structural
Equation
Modelling (SEM).
Lingkup penelitian
yang digunakan pun
berbeda, dalam
jurnal lingkup
penelitian negara
sedangkan pada
penelitian saya
hanya lingkup kota.
3. Sadia Factors 1. Kebermanfaa Persamaan :
Akhtar, Influencing tan Persamaan jurnal
Muhammad Individuals' penggunaan dengan penelitian
Irfan, Asma Intention To berpengaruh saya adalah ada
Sarwa, Adopt Mobile signifikan beberapa variabel
Asma, Qurat Banking In terhadap niat independen yang
Ul Ain China And menggunakan sama, yaitu
Rashid Pakistan: The mobile persepsi manfaat,
(2019) Moderating banking di persepsi
Role Of Pakistan dan kemudahan, dan
Cultural China. persepsi resiko.
Values 2. Pengaruh Variabel
sosial dependennya pun
berpengaruh sama yaitu niat
positif dalam mengadopsi
signifikan produk. Kemudian
terhadap niat memiliki kesamaan
menggunakan dalam hal objek
mobile penelitian yaitu
banking di mobile banking.
Pakistan dan Perbedaan:
China. Perbedaan jurnal
dengan penelitian
saya adalah
perbedaan subjek
penelitian, dalam
jurnal mengambil
subjek pengguna
mobile banking di
Pakistan dan China
sedangkan
penelitian saya
mahasiswa di
Surabaya. Lingkup
penelitiannya pun
berbeda, dalam
jurnal lingkupnya
negara sedangkan
32
penelitian saya
hanya kota.
Kemudian dari sisi
variabel, dalam
jurnal menggunakan
variabel moderasi,
yaitu pengaruh
sosial sedangkan di
penelitian saya
tidak. Penelitian
saya tidak
memasukan variabel
persepsi biaya dan
keunggulan
komparatif. Alat
analisis yang
digunakan dalam
jurnal ini pun
berbeda yaitu
Cronbach ‘s alpha.
4. Tingting Banking “On- 1. Manfaat yang Persamaan:
Zhang, Can The-Go”: dirasakan dan Persamaan dalam
Lu, Murat Examining kemudahan jurnal dan
Kizildag Consumers’ yang penelitian saya
(2018) Adoption Of dirasakan adalah variabel
(Yusoff, Mobile diidentifikasi dependennya yaitu
2016) Banking sebagai niat mengadosi
Services faktor yang produk. Variabel
efektif dalam independennya pun
mempengaru sama yaitu persepsi
hi konsumen manfaat dan
untuk persepsi
menggunaka kemudahan. Objek
n teknologi pada jurnal pun
seluler untuk memiliki kesamaan
memfasilitasi yaitu mobile
layanan banking. Alat
perbankan. analisis dalam
2. Selain itu, jurnal juga
masalah memiliki kesamaan
keamanan yaitu Structural
teknologi, Equation
termasuk Modelling (SEM)
keandalan Perbedaan:
dan faktor Perbedaan jurnal
privasi, dengan penelitian
33
mobile banking
pada bank syariah.
Alat analisis juga
memiliki kesamaan
yaitu Partial Least
Squares (PLS) dan
Structural
Equation
Modelling (SEM).
Perbedaan:
Perbedaan jurnal
dan penelitian saya
adalah ada
beberapa variabel
independen yang
berbeda yaitu
ekspektasi usaha,
ekspektasi
kegunaan, kondisi
fasilitas,
hedonisme, nilai,
dan kebiasaan.
6. Oluyinka Identifying 1. Studi Persamaan :
Solomon, Factors That konseptual Jurnal ini
Alina Determine ini menggunakan
Shamsuddin, Intention To mengusulkan variabel dependen
Eta Wahab Use dua puluh yang sama yaitu
(2013) Electronic hipotesis niat mengadopsi
Banking: A penelitian produk dan
Conceptual yang berasal menggunakan alat
Study dari model analisis Structural
sebelumnya. Equation Model
2. Studi ini (SEM).
menyelidiki Perbedaan : Jurnal
faktor-faktor ini menggunakan
yang terkait variabel yang
dengan berbeda yaitu
pengambilan keunggulan relatif,
keputusan compatibility,
ketika orang complexity,
mempertimba pengaruh normatif,
ngkan dan efisiensi, dan
mengevaluasi kondisi fasilitas.
penggunaan Objek yang diteliti
transaksi pada jurnal ini
perbankan adalah electronic
35
signifikan sedangkan
terhadap penelitian saya
keinginan hanya kota. Objek
untuk penelitiannya pun
membeli berbeda dalam
produk yang jurnal ini objeknya
memiliki adalah konsumsi
sertifikat barang halal
halal. sedangkan pada
penelitian saya
adalah mobile
banking. Alat
analisis yang
digunakan dalam
jurnal ini adalah
regresi berganda.
9. Cynthia Sari Minat Hasil pengujian Persamaan: Jurnal
Latif (2016) Individu menunjukkan ini memiliki
Terhadap bahwa persepsi beberapa variabel
Penggunaan kegunaan, independen yang
Mobile persepsi sama yaitu persepsi
Banking: kredibilitas, manfaat, persepsi
Pendekatan kepercayaan, kemudahan, dan
Technology kualitas sistem pengaruh sosial.
Acceptance dan pengaruh Variabel
Model (TAM) sosial dependennya juga
berpengaruh memiliki kesamaan
positif terhadap yaitu niat
minat dalam mengadopsi
penggunaan produk. Objek
mobile banking, yang diteliti dalam
sedangkan jurnal ini juga
kemudahan adalah mobile
penggunaan banking. Alat
tidak analisis juga
berpengaruh memiliki kesamaan
positif terhadap yaitu menggunakan
minat dalam Partial Least
penggunaan Square (PLS).
mobile banking Lingkup penelitian
juga sama-sama
dalam lingkup
wilayah kota dan
sama-sama berada
di wilayah Jawa
Timur.
38
Perbedaan : Jurnal
ini memiliki
beberapa variabel
independen yang
berbeda yaitu
persepsi
kredibilitas,
kepercayaan, dan
kualitas sistem.
Subjek yang diteliti
juga berbeda
karena dalam jurnal
ini menggunakan
subjek pada bank
BUMN di kota
Malang.
10. Yang Lu, Exploring The 1. Penerimaan Persamaan :
Savvas Emotional internet ada Jurnal ini
Papagiannidi Antecedents kaitannya menggunakan
s, Eleftherios And dengan variabel dependen
Alamanos Outcomes Of inklusi sosial yang sama yaitu
(2018) Technology 2. Niat niat mengadopsi
Acceptance melanjutkan produk dan alat
penggunaan analisis yang sama
Internet yaitu Structural
secara Equation
signifikan Modelling (SEM).
berhubungan Perbedaan : Jurnal
dengan ini menggunakan
tingkat objek yang berbeda
kesejahteraan yaitu penerimaan
pengguna, internet, kemudian
nilai yang variabel independen
dirasakan, jurnal ini pun ada
dan empat beberapa variabel
kategori yang berbeda yaitu
emosi. inklusi sosial,
kebutuhan
kompetensi,
kebutuhan
kemandirian,
kebutuhan
pergaulan, dan
kesejahteraan.
Sumber : Hasil Modifikasi Penelitian (2020)
39
tinjauan pustaka maka dapat disusun kerangka konseptual yang diawali dengan
kerangka proses berpikir yang dapat dilihat pada gambar 2.1 yang merupakan
Implementasi dari ayat Al-Quran dan Al-Hadits ini dapat menjadi acuan
mustahik. Pendekatan pada studi objek yang terdiri dari studi teoritik dan studi
empirik. Dimana studi teoritik berupa pemahaman teori yang dijadikan pijakan
dalam studi ini, sifatnya berlaku secara universal dan umum. Sedangkan studi
variabel yang digunakan dari penelitian ini. Berikut adalah serangkaian proses
atau tahapan yang harus dilalui dalam membangun kerangka proses berpikir:
Al Quran, Hadits Nabi SAW, dan Sejarah Sahabat yang berkaitan dengan
jurnal, kajian dan penelitian terdahulu, baik yang bersifat studi teoritis
utama tersebut.
3) Mengkaji dan menganalisis studi teoritis dan empiris yang menjadi tema
Rumusan Masalah
Pengaruh
Hipotesis Analisis
Kuantitatif
Analisis Penelitian
Tesis
di bawah ini:
Persepsi Manfaat
(X1)
H1
Sikap (X4)
H4
H3
Persepsi Resiko
(X3)
Keterangan Gambar :
sosial. Lima variabel tersebut untuk mengetahui hubungan variabel endogen (Y)
penelitian di atas terdapat lima hipotesis, hipotesis tersebut akan diuji dengan
menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). hal tersebut karena PLS tidak
terdapat data yang tidak normal dan PLS akan memastikan apakah variabel
Banking
mobile banking yang mana sangat dekat dengan kehidupan keuangan individu saat
ini. Transaksi keuangan yang biasanya dilakukan secara manual, perlahan dapat
dilakukan dengan teknologi digital sehingga dapat dilakukan kapan saja dan
mobile banking apabila dia melihat bahwa mobile banking memberi manfaat
banking telah berkembang dan dianggap sebagai salah satu metode transaksi
informasi lebih tinggi, kenyamanan, dan tidak terkendala lokasi. Dalam industri
faktor yang berpengaruh dalam niat menggunakan teknologi (Akturan & Tezcan,
pelanggan.
Studi ini dilakukan oleh (Amin et al., 2007) untuk menyelidiki faktor -
Malaysia. Mereka telah menemukan bahwa persepsi manfaat adalah penentu yang
dilakukan oleh (Safeena et al., 2012) menggambarkan hal itu persepsi manfaat
terhadap niat untuk menggunakan mobile banking (Koenig-lewis, Palmer, & Moll,
2010).
bahwa kegunaan yang dirasakan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
layanan perbankan elektronik lebih bermanfaat. Mereka dapat mencapai hal ini
Banking
transaksi perbankan. Jika seseorang percaya bahwa suatu sistem atau teknologi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya, sebaliknya jika tidak mudah
minat penggunaan internet banking. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa
46
oleh (Cheah et al., 2011) yang mengamati bahwa persepsi kemudahan secara
efek positif secara langsung pada niat untuk menggunakan sistem, dan hasil yang
seseorang percaya bahwa mobile banking mudah untuk digunakan maka semakin
penggunaan yang dirasakan saat menggunakan mobile banking yaitu jelas dan
Banking
resiko merupakan hal sulit, maka dari itu praktisi perlu fokus pada strategi
resiko keamanan atau resiko privasi di mana informasi pribadi dapat dengan
mudah diperoleh tanpa persetujuan pemilik (Amaro & Duarte, 2015). Resiko yang
terjadi dapat disebabkan oleh cacat fungsional atau masalah keamanan dalam
sistem teknis informasi dan komunikasi atau disebabkan oleh perilaku pengguna
dalam transaksi online (Kassim & Ramayah, 2015). Jika persepsi resiko
sebaliknya.
yang didapatkan nantinya. Menurut (M. Lee, 2009) persepsi resiko dalam
perbankan online adalah ekspektasi secara subjektif dari kerugian oleh pengguna
resiko yang dapat terjadi dalam hal transaksi online sehingga masyarakat enggan
untuk menggunakan layanan online banking yang ditawarkan oleh pihak bank.
Sering terjadi kasus penipuan dan pencurian secara online yang merugikan pihak
48
suatu teknologi akan memiliki persepsi resiko yang tinggi daripada orang sudah
penting dan berpengaruh bagi individu tersebut apakah harus melakukan atau
Menurut (M. Lee, 2009) resiko yang dirasakan memiliki efek negatif yang
teknologi tertentu. Secara khusus, semakin tinggi resiko yang dirasakan, semakin
Penelitian (M. Lee, 2009) juga menemukan bahwa resiko keamanan memiliki
dampak signifikan pada sikap pengguna dan merupakan faktor penting terhadap
melaporkan bahwa resiko yang dirasakan memiliki dampak besar pada sikap
tanggapan tertentu terhadap konsep atau objek (Morosan, 2014). (Venkatesh et al.,
2003) secara umum memandang sikap adalah hasil dari keyakinan individu
tentang suatu objek dan tanggapan evaluatif yang terkait dengan keyakinan
49
tersebut. Sikap terhadap teknologi baru telah divalidasi sebagai suatu yang
mempengaruhi niat yang kuat untuk mengadopsi teknologi (Wu et al., 2011).
Hubungan sikap antara terhadap teknologi dan niat untuk menggunakan teknologi
itu sudah baik didokumentasikan dalam pemasaran arus utama dan industri
perilaku individu (Hsu & Lin, 2016). Ini berarti bahwa ketika seseorang memiliki
pengalaman yang baik dalam menggunakan produk dan layanan fintech, itu akan
oleh (Chuang et al., 2016) karena ada hubungan positif antara sikap pengguna dan
niat mereka untuk menggunakan produk fintech di Taiwan. Mirip dengan itu, (S.
Lee, 2016) juga menemukan bahwa sikap pengguna memiliki dampak signifikan
(MEA). Selain itu, (M. Lee, 2009) menjelaskan bahwa sikap secara positif
itu, bukti di atas menunjukkan bahwa sikap dan niat untuk menggunakan
mobile banking.
50
Banking
sejauh mana anggota dari suatu kelompok mempengaruhi orang lain untuk
kekuatan dari pengaruh sosial bergantung dari hubungan antar individu, jarak,
waktu dan karakteristik. Kemudian (Talukder & Quazi, 2014) juga menjelaskan
dan niat berperilaku untuk menggunakan teknologi inovatif lebih kuat dalam
service.
Demikian pula, dalam konteks yang sama, efek pengaruh sosial terhadap
niat mengadopsi mobile banking di Cina dan Pakistan dapat berubah karena
variasi budaya. Orang-orang biasanya belajar informasi dari jejaring sosial dalam
budaya kolektif karena preferensi perilaku kawanan yang kuat (Luo et al., 2014).
51
Oleh karena itu, mereka lebih suka saran dari kelompok selama pengambilan
keputusan tentang penerimaan teknologi (Lu, Yu, Liu, & Wei, 2017). Kelompok
ini memberikan informasi dan memengaruhi orang lain dengan memberikan bukti
dan dukungan mereka untuk mengadopsi teknologi baru (Alhirz Hisham &
Sajeev, 2015). Apalagi individu dengan orientasi jangka pendek akibat budaya
peka terhadap tren sosial (Hofstede & Minkov, 2010). Akibatnya, mereka mau
terkait dengan inovasi teknologi sangat penting bagi mereka untuk bergerak di
BAB 3
METODE PENELITIAN
penelitian tesis. Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah sebagai
berikut:
analisis data berbentuk numerik atau angka dan bertujuan untuk mengembangkan
serta menggunakan model matematis, teori dan/atau hipotesis yang berkaitan yang
yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini ingin diketahui hubungan sebab
akibat antar variabel penelitian, yaitu persepsi manfaat (X1), persepsi kemudahan
(X2), persepsi resiko (X3), sikap (X4), pengaruh sosial (X5), niat menggunakan
mobile banking (Y). Penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini
53
berdasarkan teori, konsep dan hasil riset sebelumnya yang memiliki hubungan
(hypothesis testing). Desain dengan jenis ini memiliki tujuan untuk menguji
niat menggunakan mobile banking, oleh karena itu penelitian ini menggunakan
penggunaan PLS SEM karena variabel yang digunakan bersifat laten, artinya
manifest atau indikator, dimana indikator dalam penelitian ini bersifat reflektif
yaitu sebesar 6.20%. Dalam tahun 2012 sampai 2016 aset perbankan syariah di
Jawa Timur tumbuh 70,82 persen, dari Rp 16,57 triliun menjadi Rp 28,30 triliun,
dengan rata-rata pertumbuhan aset 20,21 persen per tahun. Secara khusus, Kota
Surabaya yang merupakan ibu kota Jawa Timur pastilah memegang peranan
penting yang membuat perkembangan ekonomi syariah di Jawa Timur. Selain itu,
Surabaya sering digunakan tempat edukasi juga sosialisasi mengenai ekonomi dan
perbankan syariah. Pada Tahun 2017 dan 2019 Kota Surabaya menggelar
tempat penelitian ini adalah aksesibilitas dalam memperoleh data. Selain itu
mahasiswa merupakan pasar yang matang dan memiliki beragam budaya dengan
Dalam penelitian variabel merupakan hal yang sangatlah penting dan harus
Variabel adalah inti dalam proses penelitian dan juga merupakan atribut dari
bidang keilmuan dan kegiatan tertentu (Sugiyono, 2016). Variabel terikat dan
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah niat menggunakan mobile banking (Y).
55
4) Sikap (X4)
Objek penelitian adalah sesuatu yang dikenai penelitian atau sesuatu yang
yang diteliti (Anshori & Sri Iswati, 2017). Objek penelitian ini yaitu faktor yang
syariah.
Agar konsep yang ada dalam variabel penelitian dapat diukur, maka
atau pengukuran tertentu yang dapat diamati secara empiris oleh peneliti. Proses
sehari-hari.
Sumber : Hasil Modifikasi Penelitian (2020)
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung,
yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau
berbentuk angka (Sugiyono, 2010). Berdasarkan sumber data yang diperoleh pada
penelitian ini, maka data penelitian dapat di kelompokan ke dalam dua jenis data
yaitu:
Sumber data primer menurut (Suryani & Hendryadi, 2015) adalah sumber
data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Data diperoleh berdasarkan
hasil penelitian lapangan yang berupa survei dalam bentuk kuesioner yang
questionnaire yakni diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang
tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan maupun lisan (Anshori & Sri
responden data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan
lembaga serta informasi yang didapat dari artikel, jurnal, laporan, buku dan
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa serta menjadi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek itu (Anshori & Sri Iswati,
2017). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna mobile banking
anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian, bergantung pada
tingkat kepercayaan atau tingkat kesalahan yang dikehendaki (Anshori & Sri
Iswati, 2017). Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
60
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
Dalam penelitian ini jumlah populasi nya besar maka peneliti akan
N = Z2pq/e2
Keterangan :
N = Ukuran sampel
p = Proporsi yang diestimasi suatu atribut yang ada dalam suatu populasi,
nilai nya berupa angka desimal skala 0-1. Peneliti menggunakan nilai p =
0,5.
nilai q = 0,5.
N = Z2pq/e2
N = (1,96)2(0,5)(0,5)/(0,5)2
N = 385 orang
61
angket yang diisi oleh responden. Penyebaran dan pengumpulan data dalam
elektronik melalui e-mail, media sosial, dan kontak pribadi serta ada beberapa
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner online, berupa google form
dan juga angket secara tertulis. Kuesioner ini merupakan alat untuk
responden dengan lebih mudah, mencakup area geografis yang lebih luas, lebih
efisien dalam penggunaan waktu dan biaya, dan membantu responden untuk lebih
kuantitatif.
Penelitian ini menggunakan skala likert lima (5) opsi sebagai skala
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Anshori & Sri Iswati, 2017). Instrumen dengan skala likert akan berguna bila
skala Likert akan menghasilkan data interval. Untuk keperluan analisis kuantitatif,
maka jawaban dengan interval satu sampai lima (1-5) dapat diberi skor mulai dari
63
sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, hingga sangat setuju (Sugiyono,
2015:198-199).
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu teknik dalam
pengumpulan data dan untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data yang
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
Hendryadi, 2015).
(Muhammad, 2013).
penelitian ini guna memperoleh data – data yang akan dijadikan landasan
antara komponen yang satu dengan komponen lainnya, dan membandingkan salah
2013:32). Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau
digunakan PLS dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini alasan tersebu yaitu:
pertama: PLS merupakan metode analisis data yang didasarkan asumsi sampel
tidak harus besar yaitu jumlah sampel kurang dari 100 bisa dilakukan analisis dan
residual distribution. Kedua, PLS dapat digunakan untuk menganalisis teori yang
masih dikatakan lemah, karena PLS dapat digunakan untuk prediksi. Ketiga, PLS
(nominal, ordinal, interval dan rasio) sehingga tidak memerlukan adanya uji
normalitas data dan data tidak harus berdistribusi normal (Ghozali, 2014). Peneliti
tersusun atas dimensinya. Cara pengolahan tersebut hanya bisa dilakukan dengan
PLS.
Teknik ini adalah gabungan dua metodologi disiplin ilmu yakni perspektif
variabel laten dan diukur melalui indikatornya (Ghozali, 2015:3). Partial least
squares (PLS) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
component analysis (PCA) dan Regresi Linier Berganda. PCA merupakan suatu
66
baru yang dapat menjelaskan dengan baik keragaman data dan variabel baru
Model (CB-SEM) dan Partial Least Square Path Modelling (PLS-SEM) (Ghozali,
2015:19). Jika model struktural dan model pengukuran hipotesis benar yakni
dapat menjelaskan covariance semua indikator dan kondisi data atau jumlah data
parameter model. Namun jika tujuan dan pandangan peneliti dari data ke teori dan
jumlah sampel pun terbatas sehingga tidak dapat memenuhi berbagai asumsi
ini juga dikarenakan pada penelitian ini terdapat indikator formatif dan reflektif.
Model).
67
Inner model atau biasa disebut dengan inner relation, structural model dan
masalah atau hipotesis penelitian. Model persamaan dari inner model adalah
sebagai berikut:
Ŋ = β0 + βŋ + Гξ + ζ
(unexplained variance). Pada dasarnya PLS ini mendesain model recursive, maka
hubungan antar variabel laten, setiap variabel laten dependen Ŋ, atau biasa disebut
dengan causal chain system dari variabel laten dapat dispesifikasikan berikut ini:
Ŋj = Σi βji ŋi + Σi үjb ξb + ζj
Βji dan үjb adalah koefisien jalur yang menghubungkan prediktor endogen
dan laten eksogen ξ dan Ŋ sepanjang range indeks i dan b, dan ζj adalah inner
residual variable. Adapun variabel laten eksogen dalam penelitian ini adalah
sosial.
Setelah menentukan variabel laten sebagai variabel yang membangun dalam inner
model, selanjutnya adalah merancang outer model. Model yang biasa disebut
blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Dalam penelitian ini, blok
sebagai berikut:
68
X = Λx ξ + εx
Y = Λy ŋ + εy
Dari model tersebut X dan Y adalah indikator atau manifest variabel untuk
yang telah disebutkan sebelumnya yang mana variabel endogen niat menggunakan
mobile banking dibangun dengan empat indikator (NM1, NM2, NM3, NM4),
variabel eksogen persepsi manfaat dibangun dengan empat indikator (PM1, PM2,
indikator (PK1, PK2, PK3, PK4, PK5), variabel eksogen persepsi resiko dibangun
dengan enam indikator (PR1, PR2, PR3), variabel eksogen sikap dibangun dengan
lima indikator (S1, S2, S3, S4, S5), variabel eksogen pengaruh sosial dibangun
dengan tiga indikator (PS1, PS2, PS3), Berikut adalah gambar rancangan model
PM 1
PM 2
NM 1 NM 2 NM 3 NM 4
PM 3 Persepsi
S1
Manfaat
PM 4
S2
S3
Sikap
PK 1 S4
Niat Menggunakan
PK 2 Persepsi S5
Mobile Banking
Kemudahan
PK 3
PK 4
PS 1
PK 5
Pengaruh
PS 2
Sosial
PS 3
PR 1
Persepsi
PR 2 Resiko
PR 3
PR 4
PR 5
PR 6
adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik parametrik untuk
validity dari indikatornya dan composite reliability untuk blok indikator. Hal ini
dilakukan
70
terhadap tiap indikator. Ukuran refleksi individual ini dikatakan tinggi apabila
nilainya lebih dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun menurut Chin
dalam (Ghozali, 2014) mengungkapkan bahwa untuk penelitian tahap awal nilai
prediksi variabel laten terhadap blok indikatornya dapat dilihat pada nilai
baik apabila nilai akar kuadrat AVE lebih besar dari korelasi antar variabel
laten.
2016) menjelaskan bahwa nilai AVE harus di atas 0.50, yang mana nilai
nilainya harus di atas 0.70. Nilai composite reliability berada dalam variasi
tentang kriteria relibilitas dari berbagai ahli yaitu sebagai berikut 0.70
dan 0.90 atau lebih menunjukkan adanya reliabilitas yang sangat tinggi.
Model struktural atau inner model dilakukan untuk memastikan bahwa model
struktural yang dibangun robust dan akurat. Model ini dievaluasi dengan
untuk predictive relevance dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter
1. Analisis R-Square (R2) Hasil R-square sebesar 0.67, 0.33 dan 0.19 untuk
model “baik”, “moderat”, dan “lemah”. Uji R-Square (R2) memiliki tujuan
dalam model PLS-SEM dapat dilihat pada nilai tolerance atau nilai
nilai tolerance < 0.20 maka terdeteksi adanya multolinearitas atau apabila
3. Analisis F2, analisis ini untuk mengetahui tingkat prediktor variabel laten,
laten mempunyai pengaruh yang lemah, medium atau besar pada tingkat
struktural.
mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga
nilai predictive relevance yang baik, sedangkan nilai q-square kurang dari
a. Q2 = 1 - (1-R12) (1-R22)
PLS, pengujian GoF dilakukan secara manual. Hal ini berbeda dengan
sebagai berikut:
̅̅ 𝑅2̅̅
a. 𝐺𝑜𝐹= √𝐴𝑉𝐸̅×
Tahap ini akan melakukan uji statistik atau uji t dengan menganalisis pada
membandingkan antara t hitung dan t tabel. Apabila t hitung lebih besar dari t
tabel (t hitung > t tabel), maka hipotesis diterima. Selain itu, untuk melihat uji
hipotesis dalam PLS-SEM dapat dilihat dari nilai p-value, apabila nilai p-
value lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis diterima dan begitupun sebaliknya.
a. Hipotesis Pertama
73
b. Hipotesis Kedua
c. Hipotesis Ketiga
d. Hipotesis Keempat
mobile banking.
e. Hipotesis Kelima
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1016/j.techfore.2016.04.012
Internet World Stats. (2019). Asia Internet Usage Stats Facebook and 2018
Population Statistics. Retrieved January 15, 2020, from Jumlah Pengguna
Internet Dunia website: https://www.internetworldstats.com/stats3.htm
Irawan, F., & Kasri, R. A. (2007). Why Do Islamic Banks Tend to Avoid Profit
and Loss Sharing Arrangements? Proceeding of the 2nd Islamic Conference
2007. Malaysia: Islamic Science University of Malaysia.
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: ANDI.
Juniper. (2013). Mobile Banking Handset and Tablet Market Strategies. Retrieved
from http://www.juniperresearch.com/ reports/mobile_banking
Kassim, N. M., & Ramayah, T. (2015). Perceived Risk Factors Influence on
Intention to Continue Using Internet Banking among Malaysians. Global
Business Review, 16(3), 393–414.
https://doi.org/10.1177/0972150915569928
Khan, M., & Bhatti, M. (2008). Developments in Islamic Banking: The Case of
Pakistan. Springer.
Koenig-lewis, N., Palmer, A., & Moll, A. (2010). Predicting young consumers ’
take up of mobile banking services. International Journal of Bank
Marketing, 28(5), 410–432. https://doi.org/10.1108/02652321011064917
Kusuma, H., & Susilowati, D. (2007). Determinan Pengadopsian Layanan Internet
Banking : Perspektif Konsumen Perbankan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal Akuntansi Dan Auditing Indonesia (JAAI), 11(2), 125–139.
Lai, C., Wang, Q., Li, X., & Hu, X. (2016). Computers in Human Behavior The in
fl uence of individual espoused cultural values on self-directed use of
technology for language learning beyond the classroom. Computers in
Human Behavior, 62, 676–688. https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.04.039
Laksana, G. B., Endang, S. A., & Dewantara, R. Y. (2015). Pengaruh Persepsi
Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko Dan
Persepsi Kesesuaian Terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking (Studi
Pada Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Rembang, Jawa
Tengah). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 26(2), 1–8.
Lee, M. (2009). Electronic Commerce Research and Applications Factors
influencing the adoption of internet banking : An integration of TAM and
TPB with perceived risk and perceived benefit. Electronic Commerce
Research and Applications, 8, 130–132.
https://doi.org/10.1016/j.elerap.2008.11.006
Lee, S. (2016). User Behavior of Mobile Enterprise Applications. KSII
Transactions On Internet And Information Systems, 10(8), 3972–3985.
Lu, J., Yu, C., Liu, C., & Wei, J. (2017). Comparison of Mobile Shopping
Continuance Intention between China and USA from an Espoused Cultural
Perspective. Computers in Human Behavior, 75, 130–146.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2017.05.002
Luo, C., Wu, J., Shi, Y., & Xu, Y. (2014). International Journal of Information
Management The effects of individualism – collectivism cultural orientation
on eWOM information. International Journal of Information Management,
79