Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Software development erat kaitannya dengan metodologi dan proses pengembangan perangkat lunak yang mengutamakan keterlibatan pengguna dan kolaborasi dengan klien.
2. Ada beberapa metode software development seperti extreme programming, adaptive software development, scrum, dan dynamic systems development method.
3. Prinsip-prinsip software development bertujuan menghasilkan perangkat lunak berkualitas dengan biaya rendah melalui kolaborasi tim.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Software development erat kaitannya dengan metodologi dan proses pengembangan perangkat lunak yang mengutamakan keterlibatan pengguna dan kolaborasi dengan klien.
2. Ada beberapa metode software development seperti extreme programming, adaptive software development, scrum, dan dynamic systems development method.
3. Prinsip-prinsip software development bertujuan menghasilkan perangkat lunak berkualitas dengan biaya rendah melalui kolaborasi tim.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Software development erat kaitannya dengan metodologi dan proses pengembangan perangkat lunak yang mengutamakan keterlibatan pengguna dan kolaborasi dengan klien.
2. Ada beberapa metode software development seperti extreme programming, adaptive software development, scrum, dan dynamic systems development method.
3. Prinsip-prinsip software development bertujuan menghasilkan perangkat lunak berkualitas dengan biaya rendah melalui kolaborasi tim.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Software development erat kaitannya dengan metodologi dan proses pengembangan perangkat lunak yang mengutamakan keterlibatan pengguna dan kolaborasi dengan klien.
2. Ada beberapa metode software development seperti extreme programming, adaptive software development, scrum, dan dynamic systems development method.
3. Prinsip-prinsip software development bertujuan menghasilkan perangkat lunak berkualitas dengan biaya rendah melalui kolaborasi tim.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7
Tugas Pak Sudarto Software development
Software development erat kaitannya dengan metodologi dan proses
pengembangan perangkat lunak dimana mengutamakan keterlibatan pengguna. Kolaborasi yang baik dengan klien saat proses pembuatan perangkat lunak sangatlah penting ketika menggunakan software development. Klien menjadi bagian dari tim pengembangan perangkat lunak karena pada dasarnya fungsi- fungsi dari perangkat lunak yang dikembangkan harus terus menerus dibicaraka, diimprovisasi dan disesuaikan dengan keinginan klien. Software development memiliki pengertian bersifat tangkas, cepat, ringan, bebas bergerak, dalam pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode Software development dibutuhkan ketangkasan, inovasi, fleksibilitas dan tanggung jawab oleh tim pengembang dan klien dengan tujuan tim dapat bekerja seimbang, perangkat lunak yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, serta sesuai dengan keinginan klien. Praktisi pengembang perangkat lunak pada umumnya sering menggunakan Software development dalam pengembangan perangkat lunaknya.
Software development juga dapat didefinisakan sebagai :
1. Interaksi dan personal, dibutuhkan interaksi yang baik antara anggota atau personal pengembang karena tanpa adanya hal tersebut pengembangan perangkat lunak tidak akan berjalan dengan baik 2. Perangkat lunak yang berjalan, hal ini berfungsi pada saat melakukan meeting (demonstrasi) kepada klien. Perangkat lunak yang masih dalam proses akan lebih berguna dari sekedar dokumentasi 3. Kolaborasi dengan klien, ini merupakan ciri dari software development dimana mengutamakan keterlibatan dan kolaborasi dari klien 4. Respon terhadap perubahan, sesuai dengan namanya software development berfokus terhadap kecepatan respon tim ketika klien menginginkan perubahan saat proses pembuatan perangkat lunak 2.1 Model Proses atau metode-metode pada Software Development Terdapat 20 model proses atau metode pada software development, dalam makalah ini hanya akan dibahas beberapa metode yang diulas dalam jurnal internasional, diantaranya : a. Extreme Programming Ektreme programming merupakan metode pada software development yang sering digunakan. XP (Extreme progreamming) didasarkan pada : 1. Communication 2. Simplicity 3. Feedback 4. Courage dalam extreme programin pelanggan akan memberikan kebutuhan mereka dalam bentuk cerita yang pada dasarnya bersifat non-teknis. Cerita dari pelanggan selanjutnya akan diubah menjadi tugas, dalam pembangunan perangkat lunak akan berlangsung iterasi kecil dimana setiap iterasi sekelompok tugas akan dibahas. Pelanggan akan terlibat untuk memperoleh feed back yang cepat. Pengujian akan di lakukan dalam bentuk unit test dan accetance test. b. Adaptive Software Development (ASD) Teknik atau metode ini biasanya digunakan untuk membangun software dan sistem yang kompleks. Filosofi yang mendasari adaptive software development adalah kolaborasi manusia dan tim yang mengatur diri sendiri. Sistem kerja adaptive software development adalah collaboration and learning. Collaboration : bermotivasi tinggi untuk bekerja sama, saling melengkapi, rela membantu, kerja keras, terampil di bidangnya, dan mengkomunikasikan masalah untuk menyelesikan masalah secara efektif. Learning : tim developer sering merasa sudah tahu semua hal tentang proyek, padahal tidak selamanya begitu. Karena itu proses ini membuat mereka belajar lebih tentang proyek melalui tiga cara: 1. Fokus grup, klien dan pengguna memberi masukan terhadap perangkat lunak. 2. Formal Technique Reviews, tim ASD lengkap melakukan review. 3. Postmortems, tim ASD melakukan instrospeksi pada kinerja dan proses. c. Scrum Scrum merupakan salah satu development method yang paling populer. Kegiatan pada metode ini diantaranya : 1. Sprint Planning 2. Sprint Review 3. Scrum Meeting Scrum Master memfasilitasi harian Pertemuan Sprint (Rapat perencanaan pembuatan perangkat lunak dilakukan 2 - 4 minggu sekali) dengan pemilik produk dan tim, di mana di setiap individu akan menjelaskan status tugas mereka saat itu dan apa yang akan mereka lakukan hari berikutnya. Sebuah Sprint review biasanya membentang sekitar dua sampai empat minggu, dimana setiap tim harus memiliki perangkat lunak bekerja. d. Dynamic Systems Development Method (DSDM) Metode DSDM merupakan perpanjangan dari Rapid Application Development. DSDM menekankan pada keterlibatan terus pelanggan. DSDM adalah metode yang lebih cocok untuk proyek-proyek yang memiliki keterbatasan waktu dan anggaran. Siklus hidup DSDM Project memiliki 4 tahap 1. Studi 2. Fungsional Model Iterasi 3. Desain dan Build 4. Pelaksanaan
DSDM memberikan pendekatan berulang tambahan dan juga memberikan beberapa teknik inti yang disebut time boxing, Prototyping, Pengujian, Workshop dll. Tujuan utama dari metode DSDM adalah untuk menjaga Proyek serta mengendalikan waktu dan anggaran. e. Crystal Methods Crystal Method dimulai sebelum software development dan merupakan salah satu pendiri metodologi tangkas. Metode ini memiliki 3 Prioritas dan 3 Properti, diantaranya : 1. prioritas: Keselamatan, Efisiensi, Habitability 2. properti: Frequent Delivery, Peningkatan Reflektif, Komunikasi tertutup crystal method adalah keluarga dari Adaptive, Ultra-light dan Stretch-to- fit metodologi dan lebih difokuskan pada Orang daripada proses atau arsitektur f. Feature Driven Development (FDD) Feature driven development merupakan sebuah model pengembangan perangkat lunak yang berdasarkan pada fitur yang akan dibuat. Keuntungan dari metode feature driven development : 1. User dapat menggambarkan dengan mudah bentuk sistem yang akan dibuat. 2. Dapat diorganisasikan atau diatur ke dalam kelompok bisnis sesuai hirarki yang ada. 3. Desain dan kode lebih mudah diperiksa secara efektif. 4. Perancangan proyek, biaya pembuatan dan jadwal rilis ditentukan oleh fiturnya
2.2 Prinsip software Development
Software development menetapkan dua belas prinsip untuk memandu/mengontrol metode-metode pada software development yang berbeda-beda. Agar suatu tim berhasil dalam menerapkan software development methods, maka tim tersebut harus mengikuti dua belas prinsip tersebut. Keduabelas prinsip itu diantaranya: 1. Prioritas utama proses software adalah memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan penyampaian hasil perangkat lunak yang bernilai secara cepat dan berkesinambungan 2. Menyambut perubahan kebutuhan, walaupun terlambat dalam pengembangan perangkat lunak. Proses software memanfaatkan perubahan untuk keuntungan kompetitif klien. 3. Menghasilkan perangkat lunak yang bekerja secara rutin, dari jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, dengan preferensi kepada jangka waktu yang lebih pendek. 4. Rekan bisnis dan pengembang perangkat lunak harus bekerja sama tiap hari sepanjang proyek. 5. Kembangkan proyek di sekitar individual yang termotivasi. Berikan mereka lingkungan dan dukungan yang mereka butuhkan, dan percayai mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 6. Metode yang paling efisien dan efektif untuk menyampaikan informasi dari dan dalam tim pengembang perangkat lunak adalah dengan komunikasi secara langsung. 7. Perangkat lunak yang bekerja adalah ukuran utama kemajuan. 8. Proses software menggalakkan pengembangan berkelanjutan. Sponsor- sponsor, pengembang-pengembang, dan pengguna-pengguna dapat mempertahankan kecepatan tetap secara berkelanjutan. 9. Perhatian yang berkesinambungan terhadap keunggulan teknis dan rancangan yang baik meningkatkan Agility. 10. Kesederhanaan (memaksimalkan sumber daya yang tersedia) adalah hal yang amat penting. 11. Arsitektur, kebutuhan, dan rancangan perangkat lunak terbaik muncul dari tim yang yang dapat mengorganisir diri sendiri. 12. Secara berkala, tim pengembang berefleksi tentang bagaimana untuk menjadi lebih efektif, kemudian menyesuaikan dan menyelaraskan kebiasaan bekerja mereka.
Prinsip-prinsip tersebut juga merupakan bentuk usaha untuk menyiasati tiga
masalah yang biasanya dihadapi saat proses pembuatan perangkat lunak, diantaranya : 1. Kebutuhan perangkat lunak sulit diprediksi dari awal dan selalu akan berubah. Selain itu, prioritas klien juga sering berubah seiring berjalannya proyek. 2. Desain dan pembangunan sering tumpang tindih. Sulit diperkirakan seberapa jauh desain yang diperlukan sebelum pembangunan. 3. Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti yang diinginkan.
2.3 Tujuan Software Development
a. High-value & working App system, dengan menggunakan software development methods akan menghasilkan perangkat lunak yang mempunyai nilai jual yang tinggi, biaya pembuatan bisa di tekan dan perangkat lunak bisa berjalan dengan baik. b. Collaboration, dengan menggunakan software development, tim pengembang diharuskan sering bertemu untuk membahas perkembangan proyek dan feedback dari klien yang nantinya akan ditambahkan dalam perangkat lunak, sehingga tim bisa berkolaborasi dengan maksimal. c. Iterative, incremental, evolutionary, software development adalah metode pengembangan perangkat lunak yang iteratif, selalu mengalami perubahan, dan evolusioner. d. Cost control & value-driven development, salah satu tujuan dari software development yaitu pengembangan perangkat lunak disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tim bisa dengan cepat merespon kebutuhan yang diinginkan pengguna sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat lunak bisa dikontrol. e. High-quality production, walaupun biaya pembuatan perangkat lunak bisa ditekan dan proses pembuatan bisa dipercepat , tetapi kualitas dari perangkat lunak yang dibuat harus tetap dijaga. f. Flexible & risk management
2.4 Keuntungan dan Permasalahan Dalam Software Development
a. Keuntungan menggunakan metode software development 1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim 2. Pengembang membuat demo yang dapat rilis setiap beberapa minggu bukannya setiap beberapa bulan atau tahun (quick release). 3. Lebih dinamis serta mendukung real-time tracking 4. Reasonable Process 5. Kepuasan klien dan kualitas perangkat lunak terjamin 6. Fleksibilitas desain b. Kekurangan atau permasalahan pada software development 1. Software development tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang. 2. Tidak cocok dalam skala tim yang besar. 3. Perkiraan waktu release dan harga perangkat lunak sulit ditentukan. 4. Kekhawatiran saat berkoordinasi dengan tim lain
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang