Tugas 2 Perekonomian Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

Para mahasiswa, berikut merupaka soal Tugas Tutorial yang wajib anda kerjakan. Sertakan
sumber bacaan sebagai referensi anda. Selamat mengerjakan.

1. Apa permasalahan yang menjadi hambatan dalam pengembangan investasi dalam negeri
di Indonesia ?
2. Uraikan contoh kasus privatisasi di Indonesia yang mengakibatkan pemindahan
kepemilikan mayoritas saham ke korporat asing! Apa pendapat anda ?

1. Jika dilihat dari penyebaran investasi di tanah air, angka yang ada menunjukkan suatu
ketimpangan yang tinggi yang menggambarkan konsentrasi investasi pada daerah-daerah
tertentu. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari adanya sentralisasi kebijakan pada masa lalu. Adanya
sentralisasi kebijakan dan kuatnya dominasi pusat atas daerah telah menimbulkan
ketergantungan yang tinggi dari daerah daerah kepada pusat. Dalam bidang keuangan atau
anggaran ketergantungan ini antara lain dapat dilihat pada anggaran Pemerintah Daerah yang
komponen sumbangan dan bantuan pusat nya sangat tinggi, melampaui pendapatan asli
daerah nya.
Otoritas pusat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada memunculkan isu
ketidakseimbangan dan ketidakpuasan dalam alokasi perimbangan antar daerah, serta melahirkan
tuntutan agar perhatian lebih banyak dicurahkan pada daerah luar Jawa terlebih bagian Indonesia
Timur. Alokasi dana pembangunan banyak terkonsentrasi pada daerah daerah yang berpenduduk
padat dengan mengabaikan pembangunan di daerah yang berpenduduk jarang. Alokasi dana
yang lebih besar untuk daerah-daerah tertentu khususnya di Pulau Jawa telah menyebabkan
pesatnya pembangunan berbagai sektor di daerah ini. Berbagai prasarana yang dibangun telah
memberikan daya tarik bagi para penanam modal baik investor domestik maupun asing untuk
menanamkan modalnya di daerah yang daya beli penduduknya relatif tinggi dan prasarananya
relatif lengkap.
Dari sudut pandang investor hal ini memang relatif menguntungkan karena dengan menanamkan
modal di Jawa mereka mendapatkan banyak eksternalitas ekonomis. Namun demikian keadaan
ini berakibat pada semakin terkonsentrasinya kegiatan ekonomi pada daerah yang banyak
memperoleh alokasi proyek dan bantuan pusat tersebut. Dilihat dari aspek pemerataan
pembangunan antar daerah hal yang demikian tidak menguntungkan bagi rakyat Indonesia secara
keseluruhan. Kondisi ketidakmerataan yang dirasakan sebagai ketidakadilan oleh sebagian
masyarakat di daerah yang kaya sumber daya alam juga berpotensi menimbulkan disintegrasi
bangsa. Dalam jangka panjang hal ini tidak semata-mata dilihat dari aspek pemerataan saja yang
kurang menguntungkan melainkan juga dari sisi efisiensi.
Mahalnya harga tanah dan Tingginya tingkat upah serta kebutuhan hidup lainnya menyebabkan
biaya produksi yang semakin tinggi dan berakibat tidak kompetitifnya produk yang dihasilkan.
Kenyataan seperti ini memperkuat argumentasi akan pentingnya pembangunan daerah-daerah di
luar wilayah konsentrasi pembangunan selama ini, lewat alokasi dana pusat yang besar ke
daerah-daerah yang masih relatif Tertinggal baik dilihat dari sudut pandang pemerataan
pembangunan maupun sudut pandang efisiensi.
Dengan dikeluarkannya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan undang-undang nomor 25
tahun 1999 otoritas daerah untuk mengurus daerahnya semakin luas. Pemerintah pusat telah
menyerahkan sebagian kewenangannya kepada daerah termasuk juga dalam urusan investasi-
investasi tertentu. Investasi pemerintah dilakukan umumnya dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan ekonomi masyarakat dan juga yang bisa memperoleh pendapatan langsung dari
investasi tersebut. Investasi ini misalnya berupa pembangunan sarana dan prasarana ekonomi
atau juga yang terkait dengan human Investment guna meningkatkan produktivitas sumber daya
manusianya.
Adanya investasi akan membuka peluang kerja di daerah yang selanjutnya menambah sumber
daya beli masyarakat dan mendorong permintaan. Mata rantai seperti inilah yang akan
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Jadi peluang untuk mengundang investor ini perlu
ditangkap oleh daerah dan ini bukan merupakan program singkat melainkan membutuhkan
waktu lama untuk memetik hasilnya.
Kebijakan investasi yang digariskan oleh pemerintah hingga saat ini masih menafikan kehadiran
investasi yang ditujukan untuk ekonomi rakyat. Pemerintah belum menyusun peraturan yang
mendorong terjadinya investasi ekonomi rakyat. Hingga saat ini pelaku ekonomi rakyat masih
kesulitan mendapatkan bantuan modal dari bank dan pemerintah. Kebijakan kemitraan yang
didengung-dengungkan pemerintah sejak tahun 1993 terbukti bulu membuat perubahan yang
berarti. Berdasarkan hasil survei BPS hanya 6% pelaku ekonomi rakyat yang mendapatkan
bapak angkat.
2. Kasus privatisasi yang mengakibatkan pemindahan kepemilikan mayoritas saham ke korporat
asing antara lain dialami oleh PT Semen Gresik, PT Indosat dan PT Telkomsel. Saham yang
dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat dalam negeri presentasenya lebih rendah dibandingkan
dengan kepemilikan asing. Hal ini dapat mengganggu kestabilan perekonomian Indonesia karena
biasanya perusahaan multinasional tersebut memiliki kemampuan yang kuat dalam
mempengaruhi kebijakan perekonomian negara yang ditempati.
Menurut pendapat saya, privatisasi sah-sah saja untuk dilakukan asalkan terdapat tujuan yang
jelas. Seperti bertujuan untuk mengumpulkan modal asing untuk membantu kesulitan keuangan
negara dan problematik perekonomian nasional lainnya.
Sumber : BMP ESPA4314/ MODUL 4&5
Nama : DWI NUR HAZLINDA
NIM : 0402001386
UPBJJ UT SURABAYA PBI UT TUBAN

Anda mungkin juga menyukai