Bahan Tugas Organisasi Kedaerahan
Bahan Tugas Organisasi Kedaerahan
Bahan Tugas Organisasi Kedaerahan
Orang Dayak juga percaya jika makan binatang-binatang penakut, mereka juga
akan menjadi penakut. Itulah sebabnya pada umumnya mereka tidak makan
daging kijang, karena kijang dianggap sebagai hewan penakut. Di kalangan
masyarakat Dayak terdapat pendeta laki-laki dan perempuan yang bertindak
sebagai dukun atau syaman. Pada saat syaman yang sedang melaksanakan
kewajibannya biasanya menggunakan juru bahasa karena bahasa yang digunakan
oleh syaman adalah bahasa Sang Iyang yang tidak dimengerti oleh masyarakat
Dayak secara umum.
Bentuk keluarga ini muncul jika terdapat keluarga luas yang utrolokal. Pada
masa-masa sekarang ini, kelompok kekerabatan yang terpenting adalah keluarga
luas utrolokal yang biasanya terdapat dalam rumah tangga. Rumah tangga dalam
kehidupan masyarakat Dayak juga berlaku sebagai satu kesatuan fisik, misalnya
dalam upacara-upacara Kaharingan. Setiap keluarga luas masing-masing
memiliki roh pelindung dan di antaranya memuja rohroh nenek moyangnya
sendiri.
Mereka juga memiliki hukum niaga dalam pelataran yang dikenal dengan istilah
ade’alloping-loping bicaranna pabbalu’e. Hukum niaga tersebut ditulis pada
daun lontar oleh Amanna Gappa pada abad ke-17. Disamping berdagang dan
menangkap ikan di laut, masyarakat Bugis-Makasar juga bercocok tanam yang
dilakukan dengan berkebun dan berladang.
a. Perkawinan antara dua saudara sepupu yang sederajat kesatu, baik dari pihak
ayah maupun dari pihak ibu. Perkawinan jenis ini dikenal dengan istilah
assialang marola.
b. Perkawinan antara dua saudara sepupu yang sederajat kedua, baik dari pihak
ayah maupun ibu. Perkawinan jenis ini dikenal dengan istilah ssialana.
c. Yakni perkawinan antara dua saudara sepupu yang sederajat ketiga, baik dari
pihak ayah maupun ibu. Perkawinan jenis ini dikenal dengan istilah
epaddeppe’mebelae.
Pulau Ambon merupakan salah satu pulau yang ada di kepulauan Maluku.
Masyarakat Ambon termasuk masyarakat Maluku Utara yang disebut dengan
suku Tobelo. Secara umum, masyarakat Ambon merupakan masyarakat agraris
yang bekerja sebagai petani dan penangkap ikan. Jenis-jenis tanaman yang
dikembangkan di antaranya adalah sagu, padi, jagung, serta berbagai jenis buah-
buahan.
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat Ambon. Pohon sagu tumbuh
subur di hutan-hutan dan di rawa-rawa. Pohon yang dianggap telah cukup umur,
yakni sekitar 6 sampai dengan 15 tahun, akan ditebang karena sudah cukup
masak untuk menghasilkan sagu, kemudian batangnya dibelah dan terasnya yang
terdiri dari serat-serat berisi tepung dipukul-pukul agar terlepas. Selanjutnya
serat-serat tersebut dicuci dan diperas dengan menggunakan saringan. Tepung-
tepung yang dihasilkan dicetak dalam bentuk kotak-kotak empat persegi dengan
menggunakan daun sagu.
Sebagian masyarakat Ambon masih memuja roh-roh halus dengan cara diberi
makan, minum, dan dibuatkan tampat tinggal agar tidak mengganggu kehidupan
sehari-hari. Untuk memasuki tempat roh halus atau dikenal dengan istilah
belieu, mereka harus melakukan upacara tertentu dengan maksud mohon ijin
kepada roh halus yang dimaksudkan.
Upacara tersebut dipimpin oleh tuan negeri yang dikenal dengan istilah
mauweng, yakni perantara antara manusia dengan roh-roh halus. Orang yang
masuk ke belieu harus memakai pakaian adat, yakni berwarna serba hitam
dengan sapu tangan merah yang dikalungkan di bahu.
Masyarakat Ambon memiliki kesenian yang menonjol, terutama dalam hal seni
suara dan seni musik. Selain itu mereka juga mengembangkan seni ukir, dan seni
kerajinan tenun. Seni ukir digunakan untuk menghiasi rumah-rumah adat yang
mereka bangun.
Mata pencaharian utama masyarakat Dani dan Asmat adalah bercocok tanam,
menangkap ikan, berburu, dan mengumpiulkan hasil-hasil hutan. Sagu dan
kelapa merupakan makanan pokok di kalangan mereka. Secara umum pola
kehidupan yang mereka kembangkan masih sangat sederhana.
Imigran Tionghoa lainnya adalah orang Teo-Chiu yang berasal dari pantai
selatan negeri Cina, bagian timur propinsi Kwantung. Orang-orang Teo-Chiu dan
Hakka kebanyakan bekerja sebagai kuli di perkebunan dan pertambangan.
Kebanyakan mereka bertempat tinggal di Kalimantan Barat, Sumatera Timur,
Bangka, Biliton, Jakarta, dan Jawa Barat. Orang Hakka merantau karena
terpaksa. Selama berlangsungnya gelombang imigrasi dari tahun 1850 sampai
1930, orang Hakka merupakan yang paling miskin di antara para perantau Cina.
Meskipun para pendatang Cina sesungguhnya terdiri dari empat suku bangsa,
namun dalam pandangan bangsa Indonesia secara awam terdiri dari dua
golongan, yakni Tionghoa Totok dan Tinghoa Peranakan. Tionghoa totok
merupakan para pendatang Tionghoa yang masih berpegang teguh dengan
identitas, adat istiadat, dan bahasanya sehingga sulit berakulturasi dengan
bangsa Indonesia.
Orang Hakka di Jawa dan Madura kebanyakan bekerja sebagai pedagang dan
pengusaha industri kecil. Di Sumatera orang-orang Hakka bekerja di
pertambangan, sedangkan di Kalimantan Barat kebanyakan mereka bekerja
sebagai petani.
Orang Teo Chiu kebanyakan bekerja sebagai petani dan penanam sayur mayur.
Di perkebunan Sumatera Timur sebagian besar di antara mereka bekerja sebagai
kuli perkebunan. Sedangkan di Kalimantan Barat mereka bekerja sebagai petani.
Beberapa orang Teo Chiu yang ada di kota-kota di Indonesia bekerja sebagai
pedagang dan pengusaha industri kecil.
Orang-orang Kanton di Jawa mempunyai perusahaan industri kecil dan
perusahaan dagang hasil bumi. Di Sumatera kebanyakan di antara mereka
bekerja sebagai petani, penanam sayur mayor, dan buruh tambang. Sedangkan di
Palembang banyak orang Kanton yang bekerja sebagai tukang dalam industri
minyak.
Dalam satu perkampungan biasanya terdapat satu atau dua kuil. Kuil-kuil
tersebut bukanlah merupakan tempat ibadah, melainkan merupakan tempat
orang-orang meminta berkah, meminta anak, dan tempat orang mencurahkan
rasa gembira atas kesuksesan yang diraih. Untuk itulah mereka membakar hio
(dupa) kepada dewa yang dianggap sebagai pelindungnya.
Bentuk rumah tangga yang dibangun oleh orang-orang Tionghoa adalah keluarga
luas yang terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu:
(1) bentuk keluarga luas virilokal yang terdiri dari keluarga orang tua dengan
hanyan anak laki-laki tertua beserta istri dan anak-anaknya, ditambah dengan
saudara-saudaranya yang belum kawin, dan
(2) bentuk keluarga luas virilokal yang terdiri dari keluarga orang tua dengan
anak-anak laki-laki beserta keluarga-keluarga batih mereka masing masing.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fakhrur_izza/organisasi-kedaerahan-
peran-dan-kontribusinya-untuk-kampung-halaman_565ec639727a61cc091a96d6
Etimologis[sunting | sunting sumber]
Menurut Hikayat Banjar, dahulu kala penduduk pribumi Kalimantan Selatan belum
terikat dengan satu kekuatan politik dan masing-masing puak masih menyebut dirinya
berdasarkan asal Daerah Aliran Sungai misalnya orang batang Alai, orang batang
Amandit, orang batang Tabalong, orang batang Balangan, orang batang Labuan Amas,
dan sebagainya. Sebuah entitas politik yang bernama Negara Dipa terbentuk yang
mempersatukan puak-puak yang mendiami semua daerah aliran sungai tersebut.
Negara Dipa kemudian digantikan oleh Negara Daha. Semua penduduk Kalimantan
Selatan saat itu merupakan warga Kerajaan Negara Daha, sampai ketika seorang
Pangeran dari Negara Daha mendirikan sebuah kerajaan di muara Sungai Barito yaitu
Kesultanan Banjar. Dari sanalah nama Banjar berasal, yaitu dari nama Kampung
Banjar yang terletak di muara Sungai Kuin, di tepi kanan sungai Barito. Kampung ini
dipimpin oleh seorang Patih (Kepala Kampung) yang bernama Patih Masih. Gabungan
nama kampung Banjar dan nama Patihnya tersebut sehingga kampung ini lebih dikenal
dengan nama panjangnya Kampung Banjar Masih. Kelak kampung ini berkembang
menjadi Kerajaan Banjar Masih dengan raja pertama Sultan Suriansyah, yang
merupakan keponakan dari penguasa Kerajaan Hindu Negara Daha yang terletak di
pedalaman.
Kerajaan Banjar Masih merupakan kerajaan baru yang muncul untuk memisahkan diri
dari Negara Daha. Kerajaan Banjar Masih dengan rakyatnya yang dikenal
sebagai orang Banjar Masih, merupakan entitas politik yang dibenturkan
dengan orang Negara Daha (atau disebut juga orang Banjar Lama/proto Banjar)
yang merupakan warga negara Kerajaan Negara Daha yang menjadi rivalnya. Kerajaan
Negara Daha (atau disebut juga wilayah Batang Banyu) akhirnya berhasil ditaklukan
dan wilayahnya dimasukan ke dalam Kerajaan Banjar Masih. Kekuatan Kerajaan Banjar
Masih didukung penuh oleh Kesultanan Demak yang memberi persyaratan bahwa raja
dan rakyat Banjar Masih (beserta bekas Negara Daha) harus menerima agama baru
yaitu agama Islam, yang kini menjadi identitas orang Banjar sebagai etnoreligius/kultur
grup Muslim yang membedakannya dari masyarakat sekitarnya pada masa itu.
Jadi pada pra-Islam, penduduk kampung Banjar Masih dan kampung sekitarnya yang
ada di hilir sungai Barito tergolong sebagai warganegara Kerajaan Negara Daha
atau Orang Negara Daha. Namun belakangan nama Banjar lebih populer sehingga
dipakai untuk menamakan penduduk pada kedua wilayah tersebut, walaupun pada
kenyataan kebudayaan di wilayah Batang Banyu merupakan kebudayaan Banjar yang
lebih klasik. Penduduk Banjar dan Negara Daha sebenarnya menggunakan bahasa
yang sama namun berbeda dialek. Peperangan antara Banjar melawan Negara Daha
yang dimenangkan oleh Banjar ini hampir mirip dengan peperangan antara Demak
melawan Majapahit yang dimenangkan oleh Demak, namun perbedaannya adalah
Banjar kemudian dipakai sebagai nama etnik dan sedangkan Demak bukan merupakan
nama etnik. Di daerah asalnya yang merupakan pusat budaya Banjar, suku Banjar
terbagi menjadi tiga kelompok menurut lokasi permukimannya, berturut-turut kelompok
pertama yaitu kelompok orang Banjar Masih yang kini lebih dikenal sebagai orang
Banjar Kuala karena secara geografis mendiami bagian kuala/hilir, sedangkan
kelompok kedua yaitu bekas penduduk kerajaan Hindu Negara Daha (Banjar klasik)
dikenal sebagai Banjar Batang Banyu, sedangkan kelompok ketiga dikenal sebagai
Banjar Pahuluan yang hidup secara harmonis dengan tempat tinggal yang bersisian
langsung dengan beberapa sub suku Dayak yang masih menganut agama Kaharingan.
Di wilayah Pahuluan bagian utara masih dapat ditemukan kantong-kantong
permukiman sub-sub Dayak Maanyan seperti Dayak Warukin dan Dayak Dusun
Halong. Sedangkan di wilayah Pahuluan bagian tengah dan selatan, ditemukan sub-
sub Dayak Meratus (Banjar arkhais) seperti Dayak Pitap, Dayak Labuhan dan lain-lain.
Sejumlah peneliti dari Universitas Toulouse, Perancis dan Lembaga Biologi Molekuler
Eijkman telah mencocokkan genetika orang Madagaskar dengan seluruh data genetik
orang Indonesia lainnya. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan kecocokan genetika
orang Madagaskar dengan orang Banjar. Orang Banjar sendiri terbentuk dari
percampuran Dayak Ma’anyan dengan Melayu. Percampuran itu diduga terjadi karena
kegiatan perdagangan lintas pulau di Nusantara sejak sekitar abad ke-5, dan diduga
semakin intensif di era Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7. Orang Melayu yang menjadi
nenek moyang orang Banjar ini memiliki kemiripan genetik populasi di Semenanjung
Malaysia saat ini. Komposisi orang Banjar adalah 76-77 persen Melayu dan 23-24
persen Dayak Ma’anyan.
Etnis Banjar berlayar ke Madagaskar 1.000-1.200 tahun lalu, kemudian kawin-mawin
dengan etnis Bantu dari Afrika Selatan. Percampuran genetik antara Banjar dan Bantu
di Madagaskar ini terekam pertama kali sekitar 670 tahun lalu dan kemudian
membentuk populasi Madagaskar saat ini, yang memiliki komposisi genetis etnis Banjar
36-37 persen dan sisanya etnis Bantu dari Afrika. (Kompas, Ahmad Arif, 16 Juli 2016).
[13][14][15][16][17][18][19][20][21][22][23][24][25][26][27][28][29][30][31]
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Balai Arkeologi Banjarmasin menemukan bukti bahwa situs Candi Agung, dibangun dan
dihuni dua kali oleh leluhur suku Banjar pada abad ke-3 dan abad ke-13.
Pada tahun 1996, telah dilakukan pengujian C-14 terhadap sampel arang Candi
Agung yang menghasilkan angka tahun dengan kisaran 242-226 SM (Kusmartono dan
Widianto, 1998:19-20).
Suku bangsa Banjar terbentuk dari suku-suku Bukit, Maanyan, Lawangan dan Ngaju
yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu yang berkembang sejak
zaman Sriwijayadan kebudayaan Jawa pada zaman Majapahit, dipersatukan oleh
kerajaan yang beragama Buddha, Hindu dan terakhir Islam, dari kerajaan Banjar,
sehingga menumbuhkan suku bangsa Banjar yang berbahasa Banjar. [32] Suku
bangsa Banjar terbagi menjadi tiga subsuku, yaitu (Banjar) Pahuluan, (Banjar) Batang
Banyu, dan Banjar (Kuala). Banjar Pahuluan pada asasnya adalalah penduduk daerah
lembah-lembah sungai (cabang sungai Negara) yang berhulu ke pegunungan Meratus.
Banjar Batang Banyu mendiami lembah sungai Negara, sedangkan orang Banjar Kuala
mendiami sekitar Banjarmasin dan Martapura. Bahasa yang mereka kembangkan
dinamakan bahasa Banjar, yang terbagi ke dalam dua dialek besar yaitu Banjar
Huludan Banjar Kuala. Nama Banjar diperoleh karena mereka dahulu (sebelum
kesultanan Banjar dihapuskan pada tahun 1860) adalah warga Kesultanan
Banjarmasin atau disingkat Banjar, sesuai dengan nama ibukotanya pada mula
berdirinya. Ketika ibukota dipindahkan ke arah pedalaman (terakhir di Martapura), nama
tersebut nampaknya sudah baku atau tidak berubah lagi. [33]
Sejak abad ke-19, suku Banjar migrasi ke pantai timur Sumatera dan Malaysia. Di
Malaysia, suku Banjar digolongkan sebagai bagian dari Bangsa Melayu.
Kesultanan Banjar sebelumnya meliputi wilayah provinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah seperti saat ini, kemudian pada abad ke-16 terpecah di
sebelah barat menjadi kerajaan Kotawaringin yang dipimpin Pangeran Dipati Anta
Kasuma bin Sultan Mustain Billah dan pada abad ke-17 di sebelah timur
menjadi kerajaan Tanah Bumbu yang dipimpin Pangeran Dipati Tuha bin Sultan
Saidullah yang berkembang menjadi beberapa
daerah: Sabamban, Pegatan, Koensan, Poelau Laoet, Batoe
Litjin, Cangtoeng, Bangkalaan, Sampanahan, Manoenggoel, dan Tjingal.
Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur merupakan tanah rantau primer
orang Banjar, selanjutnya dengan budaya maadam, orang Banjar merantau hingga ke
luar pulau misalnya ke Kepulauan Sulu bahkan menjadi salah satu dari lima etnis yang
pembentuk Bangsa Suluk atau Tausug (yakni percampuran orang Buranun, orang
Tagimaha, orang Baklaya, orang Dampuan/Champa dan orang Banjar). [34][35][36][37][38][39][40]
[41]
1. Grup Banjar Pahuluan adalah campuran orang Melayu-Hindu dan orang Bukit
yang berbahasa Melayik (unsur Bukit sebagai ciri kelompok)
2. Grup Banjar Batang Banyu adalah campuran orang Pahuluan, orang Melayu-
Hindu/Buddha, orang Keling-Gujarat, orang Maanyan, orang Lawangan, orang
Bukit dan orang Jawa-Hindu Majapahit (unsur Maanyan seperti Debagai ciri
kelompok). Di Kalsel masih dapat ditemukan komunitas sub-Dayak Maanyan
yang masih menganut adat Kaharingan yang bertetangga dengan
perkampungan suku Banjar seperti Dayak Warukin, Dayak Balangan, dan
Dayak Samihim.
3. Grup Banjar Kuala[47] adalah campuran orang Kuin, orang Batang Banyu, orang
Dayak Ngaju (Berangas, Bakumpai)[48], orang Kampung Melayu[49], orang
Kampung Bugis-Makassar[50], orang Kampung Jawa[51], orang Kampung Arab[50],
dan sebagian orang Cina Parit yang masuk Islam (unsur Ngaju sebagai ciri
kelompok). Proses amalgamasi masih berjalan hingga sekarang di dalam grup
Banjar Kuala yang tinggal di kawasan Banjar Kuala - kawasan yang dalam
perkembangannya menuju sebuah kota metropolitan yang menyatu (Banjar
Bakula).
Dengan mengambil pendapat Idwar Saleh tentang inti suku Banjar, maka percampuran
suku Banjar dengan orang Ngaju/serumpunnya (Kelompok Barito Barat) yang berada di
sebelah barat Banjarmasin (Kalimantan Tengah) dapat kita asumsikan sebagai
kelompok Banjar Kuala juga. Di sebelah utara Kalimantan Selatan terjadi percampuran
suku Banjar dengan orang Maanyan/serumpunnya (Kelompok Barito Timur) seperti
Dusun, Lawangan dan suku Pasir di Kalimantan Timur yang juga berbahasa Lawangan,
dapat kita asumsikan sebagai kelompok Banjar Batang Banyu. Percampuran suku
Banjar di tenggara Kalimantan yang banyak terdapat suku Bukit kita asumsikan sebagai
Banjar Pahuluan.
Sanggah
Datu
Anak
Cucu
Buyut
Intah/Muning
Kelompok sosial
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lembaga[sunting | sunting sumber]
Dalam sosiologi, lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai
tujuan tertentu yang oleh masyarakat dianggap penting. Sistem norma
tersebut mencakup gagasan, aturan, tata cara kegiatan, dan ketentuan
sanksi
Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang hidup dimasyarakat.
Norma-norma tersebut mengalami pelembagaan, yaitu proses menjadi
bagian dari dari kehidupan masyarakat sehingga dikenal, diakui, dihargai,
dan ditaati. Setelah proses pelembagaan , berlangsung internalisasi, yaitu
proses penyerapan norma-norma oleh masyarakat sehinngga norma-norma
atau telah berakar sebagai pedoman cara berfikir, bersikap, berprilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai berikut :
‹ › Beranda
Organisasi Kedaerahan
Paguyuban Mahasiswa Banten (Pamaten) merupakan salah satu komunitas yang ada
di Unpad sejak tahun lalu. Semula Pamaten hanyalah nama sebuah grup di situs
pertemanan dunia maya. Setahun telah berlalu, Pamaten telah bermetamorfosis
menjadi suatu komunitas nyata tempat mahasiswa Banten berkumpul berbagi cerita
anatmahasiswa yang tentu saja dari berbagai fakultas.
Perkumpulan seperti ini sebenarnya alamiah, karena pada dasarnya setiap orang akan
berkumpul dengan kelompoknya. Tidak terkecuai kelompok daerah asal. Akan tetapi,
perkumpulan yang ada selama tahun-tahun kebelakang, layaknya suatu tanaman
tanam cabut. Silaturahmi mahasiswa hanya berlangsung seumur jagung di tahun
pertama, setelah itu ‘bubar jalan’ dengan berbagai kesibukan masing-masing. Tahun
lalu, Pamaten mendirikan suatu komunitas untuk dijalani dengan sungguh-sungguh,
dan dengan tujuan yang sama, menyatukan tali persaudaraan antarmahasiswa Banten
yang ada di Unpad.
Tahun 2011 merupakan tahun pertama pendirian komunitas ini. Hingga pada 9 Juni
2012, Pamaten berkamuflase menjadi suatu organisasi yag tentu saja memiliki sistem
kepengurusan yang jelas, dengan berkiblat pada salah satu struktur organisasi yang
ada di Unpad
Organisasi yang bersifat kekeluarganya tentunya memiliki sistem, struktur, dan cara
kerja yang berbeda dengan organisasi professional atau patembayan. Saat ini Pamaten
sedang dalam masa ‘badai angin’. Struktur organisasi ini berkiblat pada suatu
organisasi professional dengan aturan yang professional pula.
Ibarat sebuah kapal, Ketua adalah nahkoda yang akan membawa suatu organisasi
kearah yang nahkoda belokkan. Memang nahkoda dan para penumpang memiliki
tujuan yang sama, misalnya menyebrangi samudra atlantikuntuk sampai ke Pulau harta
karun di ujung sana. Akan tetapi, siapa yang tahu, bisa saja nahkoda membelokkan
arahnya. Siapa tahu. Sebagai suatu organisasi baru, para pendiri hendaknya saling
mengingatkan untuk tujuan utama. Tidak ada salahnya.
11.22 16:35
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial.
Artinya manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari manusia lainnya. Untuk
itulah maka tercipta istilah kerja sama, di mana hal itu dilakukan karena adanya faktor
saling membutuhkan antara satu dan lainnya. Dalam sistem kerjasama tersebut bisa
dilakukan oleh dua orang atau lebih, dan masing-masing dari mereka tentunya memiliki
kelebihan serta kekurangan masing-masing. Sehingga dengan adanya kerja sama
tersebut diharapkan anggota satu dan yang lainnya bisa saling melengkapi, sehingga
pada akhirnya tujuan yang semula hendak dicapai bisa terwujud dengan mudah.
Setiap anggota dalam kelompok kerjasama tersebut memegang peranan dan fungsi
masing-masing, dengan begitu maka akan dapat dilihat dengan jelas bagaimanakah
struktur dari kerjasama tersebut, yang pada akhirnya hal itu akan mengarah pada
terbentuknya organisasi. Jika demikian, apa sajakah manfaat yang bisa didapatkan dari
suatu organisasi? Ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari
organisasi itu sendiri. Secara umum, organisasi bisa dikatakan sebagai sekelompok
orang (dua orang atau lebih) yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi juga bisa dikatakan sebagai suatu kerjasama antara dua orang atau lebih
yang di dalamnya terdapat struktur pembagian kerja serta struktur tata hubungan kerja
bagi setiap anggotanya dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Terbentuknya suatu organisasi tentu memiliki suatu tujuan yang berkaitan dengan hajat
para anggota yang ingin hendak dicapai. Dan salah satu manfaat yang bisa didapatkan
dari berorganisasi adalah bisa tercapainya tujuan tersebut dengan lebih mudah.
Mengapa demikian? Karena seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam sebuah
organisasi terdapat struktur pembagian kerja serta struktur tata hubungan kerja bagi
setiap anggotanya, sehingga meskipun masing-masing anggota memiliki peran sendiri-
sendiri akan tetapi satu dengan lainnya saling berkaitan, sehingga proses penyelesaian
untuk mencapai tujuan tersebut bisa lebih cepat dan mudah.
Mau tidak mau setiap anggota organisasi dituntut untuk ikut serta dalam setiap hal yang
berkaitan dengan organisasi tersebut. Dan dalam setiap hal yang berkaitan dengan
orang banyak tentu tidak dapat dibebankan hanya pada satu orang saja, tetapi
dibutuhkan kerjasama dari anggota lainnya. Dengan demikian, setiap anggota akan
terpacu semangatnya untuk saling bekerja sama agar tujuan yang hendak mereka
capai bisa terwujud.
Bagi sebagian orang, memiliki kemampuan dan keberanian untuk berbicara di depan
umum merupakan hal yang tidak mudah, butuh waktu yang lama untuk melatih dirinya
dapat memiliki kemampuan tersebut. Organisasi merupakan suatu wadah yang tepat
bagi seseorang untuk dapat melatih dan mengembangkan kemampuan serta
keberanian seseorang terkait public speaking, seperti menyampaikan pendapat,
berpidato, dan lain sebagainya.
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan
kamu bertanggung jawab terhadap kepemimpinan.” Maksud dari pernyataan tersebut
adalah bahwa setiap orang pasti akan menjadi seorang pemimpin, baik itu bagi dirinya
sendiri maupun bagi orang lain. Organisasi merupakan suatu wadah di mana jiwa
kepemimpinan dalam diri kita bisa terasah, yaitu dengan mengedepankan kepentingan
umum dibanding kepentingan pribadi. Selain itu, dalam suatu organisasi seseorang
diajarkan bagaimanakah cara mengambil keputusan yang bijak dengan tidak merugikan
pihak manapun.
6. Dapat melatih seseorang untuk berinteraksi dengan berbagai karakter yang berbeda
Suatu organisasi tentu terdiri lebih dari satu orang, di mana orang yang satu dan yang
lainnya memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Hal ini akan membantu melatih
seseorang untuk dapat berinteraksi dengan orang yang lainnya tanpa membeda-
bedakan satu dan lainnya.
Dalam suatu organisasi terdapat keterkaitan di antara anggota yang satu dengan
anggota lainnya. Ini adalah sebagai akibat dari interaksi dan kerjasama yang terjadi di
antara sesama anggota organisasi tersebut. Dengan demikian maka hubungan
pertemanan seseorang akan menjadi lebih luas.
Pada umumnya, seseorang yang aktif dalam berorganisasi, khususnya bagi para
remaja akan dapat menemukan jati diri serta kepribadian mereka, yaitu dari lingkungan
dan pergaulan dari komunitas atau organisasi yang mereka bentuk.
Berbagai ungkapan telah menunjukkan pentingnya waktu bagi kita, seperti ungkapan
yang menyatakan bahwa waktu adalah uang, atau juga pepatah yang mengatakan
bahwa orang yang sukses adalah mereka yang mau menghargai waktu. Oleh karena
itu, akan sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan waktu yang kita punya dengan
sebaik-baiknya. Organisasi adalah pilihan yang tepat bagi kita untuk belajar menghargai
waktu dan mengatur setiap jadwal kegiatan kita.
Seseorang yang aktif dalam organisasi akan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab
di dalam dirinya. Hal ini dikarenakan adanya struktur yang jelas yang mengatur fungsi
serta tugas masing-masing anggota organisasi tersebut sesuai dengan kedudukannya.
Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa keberadaan suatu organisai harus
terus ditumbuh kembangkan.
Hal lain yang bisa diperoleh seseorang dari berorganisasi adalah peningkatan disiplin
serta etos kerja di dalam dirinya. Hal tersebut secara tidak langsung akan mampu
membentuk softskill dalam diri seseorang. Dengan kemampuan tersebut akan banyak
hal yang bisa dilakukan olehnya seperti memiliki kemampuan dalam menyampaikan
ide, bernegosiasi dengan baik, memiliki kemampuan untu merubah suatu halmenjadi
lebih baik, dan masih banyak lagi.
Memiliki rasa percaya diri adalah salah satu hal yang dibutuhkan dalam pergaulan
seseorang, dan organisasi merupakan wadah yang tepat untuk mendapatkan hal itu.
Dalam organisasi, seseorang dilatih untuk dapat menyampaikan ide-ide, diberikan
kepercayaan untuk melakukan tugas-tugas tertentu, dan lain sebagainya. Secara tidak
langsung hal itu akan dapat menumbuhkan sikap percaya diri dalam diri orang tersebut.
15. Dapat melatih seseorang untuk lebih kuat dalam menghadapi tekanan
Dalam kehidupan di era modern ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kuat dalam
menghadapi segala masalah maupun tekanan yang datang dari berbagai pihak.
Keberadaan organisasi dapat melatih jiwa seseorang agar menjadi lebih kuat, adanya
perbedaan pendapat di antara sesama anggota organisasi tersebut dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi merupakan salah satu cambuk yang
nantinya akan membuat para anggota organisasi tersebut menjadi lebih kuat dalam
menghadapi tekanan.
11.22 16:39
Sebelum menerangkan organisasi dalam masyarakat, terlebih dahulu kita harus tahu
apa itu organisasi. Menurut saya, Organisasi adalah sekumpulan orang atau manusia
yang berkumpul membentuk suatu badan yang memiliki visi dan misi yang sama dan
melakukan suatu kegiatan agar tujuan dapat terwujud.
Dalam organisasipun terdapat suatu pengurusan, yakni: ketua, wakil ketua, sekrearis,
dan sebagainya. Ini dimaksud untuk menjamin keberlangsungan organisasi tersebut
dan terlaksananya tujuan tersebut.
Contoh organisasi kemasyarakatan dengan ruang lingkup paling kecil adalah ibu-ibu
PKK. Ini juga dapat dikatakan sebagai orgaisasi, karena adanya struktur kepempinan
yang jelas dan tujuan yang jelas. Contoh lainnya Karang Taruna. Organisasi ini salah
satu organisasi yang terjun langsung di masyarakat. Organisasi ini adalah kumpulan
dari pemuda-pemudi sekitar yang dapat membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk
lingkungan mereka, misal belajar bersama, membersihkan lingkungan, mengadakan
kegiatan yg berhubungan dengan olahraga.
a. Organisasi formal
Organisasi formal memiliki struktur yang jelas, biasanya memiliki surat-surat untuk
mendukung kinerjanya. Dan memilii anggota yang relatif lebih banyak, dibandingkan
organisasi informal. Organisasi ini sangat berpengaruh pada kekuasaan, dan tanggung
jawab dari divisi masing-masing.
b. Organisasi informal
Dibanding organisasi formal, organisasi informal tidak begitu terkait ikatannya dengan
organisasi tersebut. Biasanya anggota organisasi ini terlibat atas dasar sukarelawan.
Namun dibutuhkan pula kepimpinan yang baik dalam organisasi ini. contoh : karang
taruna, ibu-ibu PKK
a. Proft
Organisasi profit adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba.
Yang mana semua anggotannya ikut dalam organisasi ini mencari uang. Dalam tanda
kutip untuk mencari nafkah.
Organisasi non profit adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara
kolektif, kas berasal dari donator. Sebagian besar anggotanya mengikuti karena adanya
rasa ingin menolong sesama.
Manfaat Organisasi
KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang telah dibahas, kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi
dibutuhkan dalam masyarakat. Dengan adanya organisasi suatu kegiatan dapat
berjalan dengan lancar, karena adanya struktur perencanaan yang matang. Dan
organisasipun dapat menjadi wadah masyarakt untuk menuangkan kretifitasnya.
PENDAHULUAN
Dewasa ini banyak sekali organisasi bermuculan di masyarakat, mulai dari organisasi
sosial, organsisasi politik, organisasi mayrakat. Semua semua organisasi mempunyai
tujuan masing-masing yang berbeda, dan pada tulisan ini kami akan membahas
mengenai arti organisasi dalam masyarakat.
Batasan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas arti dari organisasi, peranannya, dan arti penting
organisasi itu sendiri dan bertujuan Untuk mengetahui arti penting organisasi dan
dampaknya didalam lingkungan masyarakat.
Masyarakat
Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material,mesin,
metode, lingkungan),sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat
beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Ciri-ciri Organisasi
2. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola
kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida,
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki
banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih
lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara
Alasan berorganisasi
a. Alasan Sosial (social reason), sebagai “zoon politicon ” artinya mahluk yang hidup
secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi
pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada organisasi-
organisasi yang memiliki sasaran intelektual, atau ekonomi.
2) Dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran, melalui
bantuan sebuah organisasi.
Tipe-tipe Organisasi
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi
formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau
derajat mereka terstruktur.
Organisasi Informal
Tujuan organisasi merupakan suatu harapan yang diinginkan dalam sebuah organisasi
sesuai dengan misi dan visi pada organisasi tersebut demi kesejahteraan seluruh
anggotanya.Setiap organisasi juga harus punya arah ,
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat
eksis, antisipatif dan inovatif. atau suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Berdasarkan hal tersebut, visi merupakan
suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi.
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang
ingin dicapai. Pernyataan Misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi
menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya.Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik
Bentuk-bentuk Organisasi
1. Organisasi politik
2. Organisasi sosial
3. Organisasi mahasiswa
4. Organisasi olahraga
5. Organisasi sekolah
6. Organisasi negara
Contoh Organisasi
Organisasi ini berkiblat pada masyarakat yang mayoritas bersuku Betawi. Pada
dasarnya mereka membangun organisasi ini hanya untuk menyatukan dan menjalin
silaturahmi kepada seluruh suku Betawi yang ada diJakarta.
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang
berpusat di Jakarta. FPI memiliki Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari
organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi "penertiban"
(sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan
dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadan dan seringkali berujung pada
kekerasan.
Pemuda Pancasila
Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat, karena organisasi dapat
membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan &
kehidupannya,organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di
sebuah lingkungan bermasyrakat, yang paling utama organisasi merupakan
tempat/wadah aspirasi dari seklompok individu yang berbeda beda contohnya adalah
komunitas sistem operasi Linux
windows android dll,, Organisasi juga bisa dapat digunakan sebagai tempat
pengontrolan/pengawasn terhadap kebijakan kebijakan dan kerja dari sebuah
pemerintahan yang sedang berjalan atau bisa disebut organisasi berbasis politik.
PENUTUP
(A).Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
memiliki arti penting dalam
masyarakat karena organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih
aktif dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa sebagai pendukung proses
sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat,yang paling utama
organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang
berbeda bedaTanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk
melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui
bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi
dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan mengikuti organisasi,Masyarakat dapat
mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, masyarakat juga akan memiliki kemampuan
lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dan . Selain itu,
dalam organisasi juga bisa melatih soft skill seseorang.
Didunia ini, tak ada satu pun orang yang sukses tanpa pernah mengikuti sebuah
organisasi. Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat
penting untuk keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses
ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.
(B).Saran
Alangkah lebih baik kita dapat mengikuti sebuah organisasi yang memiliki visi dan
tujuan yang jelas di lingkungan masyarakat untuk mengeluarkan inspirasi kita untuk
kemajuan organisasi tersebut, tidak hanya dalam organisasi tertentu tapi untuk di luar
organisasi yang kita ikuti .
(C).Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Front_Pembela_Islam