Tugas 2 BISTUM KEL 4B
Tugas 2 BISTUM KEL 4B
Tugas 2 BISTUM KEL 4B
Disusun Oleh:
Kelompok : IV B
Dosen Pengampu : Dra. Rochmah Supriyati, M. Sc
Hari/Tanggal : Senin/13 April 2020
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
ORDO PIPERALES
A. Family Aristolochiaceae
Tanaman dikotil dengan tanaman bunga rendah dan bunga berbentuk tabung dan
kelipatan tiga kelipatannya
Tumbuhan besar yang terdiri dari lebih dari 500 spesies. Spesies dalam genus ini
menyebar di berbagai wilayah dengan iklim yang beragam.
Ciri khas dari tanaman ini adalah batang yang halus serta tegak atau agak melilit.
Daun yang dimiliki sangat sederhana dan berbentuk hati, membran, yang tumbuh di
tangkai daun.
Bunga biseksual dengan 3 sepal bersatu, 0 kelopak, dan biasanya 12 benang
sari.
Ovarium diposisikan inferior dan terdiri dari 6 (kadang-kadang 4) kayu
bersatu (syncarpous) dengan dinding partisi hadir, membentuk jumlah bilik
yang sama.
Sebagian besar anggota keluarga ini adalah tanaman tropis. Di seluruh dunia,
ada 7 genus, mewakili sekitar 400 spesies
Spesies tersebar di Asia Timur dan Amerika
Contoh genus : Asarum, Aristolochia
B. Family Piperaceae
Pohon kecil, semak belukar, atau tanaman tahunan atau tahunan,
Seringkali rhizomatous, kadang aromatik, glabrous, pubescent, atau glandular-
burik, terestrial atau epifit.
Batangnya sederhana atau bercabang;
Bundel pembuluh darah di lebih dari 1 cincin atau berserakan. Daun basal dan / atau
cauline, bergantian, berlawanan, atau whorled, simple; Tunjangan sekarang,
bergantung pada petiole;
Petioles biasanya hadir Daun pisau: margin keseluruhan.
Inflorescences terminal, berlawanan daun, atau aksila, paku.
Bunga biseksual;
Perianth tidak ada,
masing-masing bunga disiram oleh pelempar bract;
Benang sari 2 - 6, hypogynous, anter 2-locular; Pistil 1, 3-4-carpellate; Ovarium 1-
locular, superior; Plasentasi basal; Ovule 1; Stigma biasanya 3-4. Buah drupelike.
Benih 1;
Sedikit endosperm;
Perisperm melimpah
Genus 15, spesies 2000 (2 genera, 9 spesies di flora): terutama daerah tropis
dan subtropis di seluruh dunia.
Contoh genus : Piper, Peperomia, Zippelia, Manekia dan Verhuellia
Klasifikasi tumbuhan
Regnum : Plantae
Cladus : Angiospermae
Cladus : Magnoliids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper aduncum L.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Magnoliniids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Magnoliniids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.
b. Mampu melawan infeksi
Manfaat lada hitam lainnya adalah memiliki sifat antibakteri. Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa minyak lada hitam dapat membantu melawan
bakteri E. coli yang dapat menyebabkan infeksi melalui makanan yang
terkontaminasi. Selain itu, minyak lada hitam juga bisa melawan infeksi yang
bakteri Staphylococcus penyebab bisul di kulit.
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Magnoliniids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper crocatum Ruiz & Pav.
Kandungan dan Khasiat Tumbuhan Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav )
Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1−4,2%,
air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati. Dari
berbagai kandungan tersebut, dalam minyak atsiri terdapat fenol alam yang mempunyai daya
antiseptik 5 kali lebih kuat dibandingkan fenol biasa tetapi tidak sporasid. Minyak atsiri
merupakan minyak yang mudah menguap dan mengandung aroma atau wangi yang khas.
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung 30% fenol dan beberapa derivatnya. Minyak atsiri
terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karbakrol, terpen,
seskuiterpen, fenilpropan, dan tannin. Kavikol merupakan komponen paling banyak dalam
minyak atsiri yang memberi bau khas pada sirih. Kavikol bersifat mudah teroksidasi dan
dapat menyebabkan perubahan warna. Minyak atsiri berperan sebagai anti bakteri dengan
cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk
atau terbentuk tidak sempurna. Dalam kadar yang rendah maka akan terbentuk kompleks
protein fenol dengan ikatan yang lemah dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi
fenol ke dalam sel dan menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi
fenol menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis. Sedangkan
mekanisme fenol sebagai agen anti bakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma,
merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri. Senyawa fenol
bermolekul besar mampu menginaktifkan enzim essensial di dalam sel bakteri meskipun
dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri,
denaturasi protein. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri.
Kegunaan sirih merah di lingkungan masyarakat dalam menyembuhkan beberapa
penyakit seperti, diabetes mellitus, jantung koroner, tuberkulosis, asam urat, kanker payudara,
kanker darah (leukemia), ambeien, penyakit ginjal, impotensi, eksim atau eksema atau
dermatitis, gatal−gatal, luka bernanah yang sulit sembuh, karies gigi, batuk, radang pada
mata, radang pada gusi dan telinga, radang prostat, hepatitis, hipertensi, keputihan kronis,
Demam Berdarah Dengue (DBD), penambah nafsu makan, penyakit kelamin (gonorrhea,
sifilis, herpes, hingga HIV/AIDS), sebagai obat kumur dan manfaat bagi kecantikan
(Munaworah dan Yuzami, 2017).
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Maagnoliids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper retrofractum Vahl.
Deskripsi
Tanaman cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) memiliki batang memanjat, melilit,
atau melata. Daunnya berbentuk bundar telur sampai lonjong dengan pangkal daun berbentuk
jantung atau membundar, ujung daun runcing dengan bintik-bintik kelenjar terdapat
tenggelam di permukaan bawahnya. Panjang helai daun 8,5 hingga 30 cm dan lebarnya 3
sampai 13 cm, panjang tangkai daun 0,5 sampai 3 cm. bunga tanaman ini berupa bulir yang
tegak atau sedikit merunduk dengan gagang sepanjang 0,5 sampai 2 cm. Daun gagang
berbentuk bundar telur yang panjangnya 1,5 mm hingga 2 mm berwarna kuning yang melekat
pada gagang pada satu titik. Bulir jantan panjangnya 2,5 cm sampai 8,5 cm dengan benang
sari berjumlah 2 atau 3 dan pendek, sedangkan pada bulir betina panjangnya 1,5 cm sampai 3
cm dengan putik sejumlah 2 sampai 3 buah. Buah cabe jawa berbentuk bulat dan berwarna
merah cerah, bijinya berukuran 2 mm sampai 2,5 mm. Tanaman ini dibudidayakan dengan
biji atau stek batang dan perlu dipangkas setinggi 1,5 meter dari tanah agar tanaman ini dapat
berbunga (Haryudin dan Otih, 2009).
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Magnoliniids
Cladus :-
Famili : Piperaceae
Genus : Peperomia
Spesies : Peperomia pellucida (L.) Kunth
C. Family Saururaceae
Herbal, rhizomatous, aromatik, glabrous sampai puber, di tempat basah.
Batangnya sederhana atau bercabang
Bunga biseksual;
Perianth tidak ada, masing-masing bunga disiram oleh bracts nonpeltate;
Benang sari 6-8
hypogynous atau epigynous; Antera 2-locular;
Pistil 1, 3-5 karpellate;
Ovarium 1- atau 3-7 locular;
Plasentasi parietal atau marjinal;
Ovula 2 atau 18-40 stigma berbeda.
Kapsul buah atau schizocarps.
Zingiberaes biasanya habitus herba raksasa dengan daun dan bunga petiole
monosymetric seringkali cukup besar dan agak rumit.
Anggota kelompok ini sebagai besar terdapat pada daerah tropis.
Terna yang besar, perenial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun
lebar, jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian: helaian, tangkai, dan upih. Helaian
daun simetris, bertulang menyirip. Bunga besar denga warna yang menarik, banci,
zigomorf atau asimetris. Kelopak dan mahkota berbilangan 3, kelopak sering
menyerupai mahkota. Benang sari 6, tersusun dalam 2lingkaran, tangkai sari bebas,
sering terjadi reduksi, sehingga tinggal 1 benang sari yang fertil, yang lain mandul
atau tidak terdapat. Bakal buah tenggelam, kebanyakan beruang 3, tiap ruang dengan
1 banyak bakal biji. Buahnya buah kedaga atau berdaging, biasanya tidak membuka.
Biji tanpa atau sedikit endosperm.
A. Family cannaceae
Tumbuhan herbal besar, perennial
Mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi
Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang
yang nyata, tangkai daun pangkal melebar menjadi upih
Bunga banci, zigomorf dengan daun lama petiole
Perbungaan bercabang, bunga berumur pendek
Contoh :
1. Canna hybrida sp 1
Karakter vegetatif yang mencolok dari Canna hybrida sp1 adalah batang
semu bercorak ungu, warna ruas kemerahan. Daun Canna hybrida sp1 warna tepi
daun ungu, rasio panjang lebar daun adalah 2:1 sehingga bentuknya menjorong,
Karakter generatif Canna hybrida sp1 ini mencolok pada warna tangkainya
ungu, bunga besar dengan warna stamen merah. Warna kelopak bunga ungu
dengan rasio panjang lebar 3:1, warna mahkota merah tua berbentuk lancet, dengan
rasio panjang lebar 6:2. Canna hybrida sp1 memiliki karakter khas yaitu jumlah
satamen steril 4 dan stamen fertil 1, variasi bentuk stamen diantaranya adalah 4
sudip dan 1 lancet, rasio panjang lebar stamen berbentuk sudip adalah 9:4 dan
panjang stamen bentu lancet adalah 7:0,7. Ukuran P/E polen adalah 1.00mm. Buah
Karakter khas dari Canna hybrida adalah daun jorong elips, berwarna hijau,
tepi merah, panjang 25-70cm, lebar 8-21cm, perbungaan bercabang, kalik berwarna
kuning atau merah dengan panjang 10- 15mm, corolla berbentuk memanjang 10-20
mm, lebar 5-9 mm, memiliki staminodia lebar, satu lancet, 3 sudip, panjang 7-12
cm, dan lebar 2-7cm. Buah kapsul dengan panjang 2-3cm (Hutubessy dkk, 2015).
Canna hybrida sp2 memiliki karakter batang semu berwarna hijau polos. Daun
dengan corak sedikit garis kuning, rasio panjang lebar daun adalah 2:1 dan lebar
kanan kiri daun adalah 1.5:1. Menurut Backer (1968) Karakter khas dari Canna
hybrida adalah daun jorong elips, berwarna hijau, tepi merah, panjang 25- 70cm,
lebar 8-21cm.
Karakter generatif yang mencolok adalah warna stamen bunga putih, warna
kelopak hijau dengan rasio panjang lebar 2:1, warna mahkota kuning bangun lancet
dengan rasio panjang lebar 4:1. Stamen Cannahybrida sp2 ini mempunyai 2 jenis
yaitu 4 stamen steril dan 1 stamen fertil. Variasi stamen terdiri dari dua bentuk
pada stamen antara kuning, jingga atau merah. Bung memiliki kalik berwarna
memanjang 10-20 mm, lebar 5-9 mm, memiliki staminodia lebar, satu lancet, 3
sudip, panjang 7-12 cm, dan lebar 2-7cm. Buah kapsul dengan panjang 2-3cm.
Mahkota panjang 5-9cm, tabung tingginya 1-2cm, tipis berbentuk lancet, dan
kerapkali melengkung kembali. Benang sari sering berjumlah 4 namun yang fertil
hanya satu, membengkok, bentuk sokhlet lebar sampai bulat telur terbalik,
berruas ungu. Karakter daun yang mencolok adalah daun berwarna hijau tua
dengan warna costa dan tepi daun ungu, rasio panjang lebar daun adalah 3:1.
Karakter yang mencolok dari organ bunga adalah tangkainya berwarna ungu,
warna kelopak merah muda pudar dengan rasio panjang lebar 2:1, mahkotanya
berwarna merah muda pudar dengan rasio panjang lebar 5:1,3. Karakter stamen
mempunyai 4 jenis stamen steril dan 1 stamen fertil, bentuk stamen sudip, rasio
panjang lebarnya adalah 8,2:5. Karakter polen yang beda adalah rasio P/E 1,05mm.
Buah berwarna hijau dengan duri berwarna merah, biji didalamnya berwarna putih
saat muda.
Canna hybrida memiliki perbungaan bercabang, warna utama bunga adalah
pada stamen antara kuning, jingga atau merah. Bung memiliki kalik berwarna
kuning atau merah dengan panjang 10-15mm, korolla berbentuk memanjang 10-20
mm, lebar 5-9 mm, memiliki staminodia lebar, satu lancet, 3 sudip, panjang 7-12
cm, dan lebar 2-7cm. Buah kapsul dengan panjang 2-3cm (Backer.1968). Karakter
khas dari varietas ini adalah batang dan tangkai bunga berwarna keunguan. Daun
hijau tua dengan ibu tulang daun berwarna ungu dan memiliki tepi daun keunguan
hamper menutupi deluruh daging daun. Bungga Canna hybrida biasanya memiliki
stamen yang lebar, namun pada varietas ini stamen agak terreduksi sehingga
1. Umbi/rimpang nya di pergunakan untuk pembuatan tepung, karena rasa rimpang nya
yang manis dan di pergunakan sebagai penyejuk.
2. Pereda demam,
3. Peluruh kencing,
4. Obat penenang
5. Menurunkan tekanan darah.
6. Haid atau keputihan
7. Obat hepatitis
8. Pewarna makanan alami
9. Bahan pengawet alami
10. Antikarsinogen,
11. Antiinflamasi,
12. Antihepatoksik,
13. Antibakterial,
14. Antiviral,
15. Antialergenik,
16. Antitrombotik,
17. Sebagai perlindungan akibat kerusakan yang disebabkan oleh radiasi sinar UV
18. Antioksidan
2. Canna indica L.
Morfologi bunga tasbih, dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki sebagai berikut:
1. Akar
Ciri akar bunga tasbih memiliki sistem perakaran serabut (Adix adventicia), dengan akar
rimpang (rhizoma).
2. Batang
3. Daun
Ciri daun bunga tasbih adalah daun tunggal, tersusun dalam tangkai pendek dan tumbuh
berselang-seling, berbentuk oval dengan ujung runcing, permukaan atas berwarna hijau,
tembaga gelap atau keunggu-ungguan dan tulang daun menyirip (pennversis).
4. Bunga
Ciri bunga tasbih adalah bunga majemuk, berbentuk tandan (racemus) dan muncul pada
ujung batang. Bunga tasbih termasuk bunga bisekxualis, benang sari 4 steril dan 1 fertil,
bentuk lembaran mahkota disebut stamenidium. Putik berbentuk pipih, letak ovarium
inferum terdiri dari 3 carpellum, 3 loculus, 3 ovulum, dan terdapat perhiasan bunga berupa
corolla 3 petal ,epas dan calyx 3 sepal lepas.
5. Buah
Ciri buah bunga tasbih berbentuk bulat telur dan pada bagian luar terdapat duri lunak.
Bijinya 4-5 buah dan berbentuk bulat.
Sakit kuning (acute icteric hepatitis) : 60 gram akar bunga tasbih, 30 gram daun
serut atau mirten (Streblus asper Lour.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc
kemudian disaring dan diminum airnya.Lakukan dua kali sehari.
Kanker kandungan : 60 gram akar rimpang bunga tasbih, 60 gram rumput lidah ular
atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.), 50 gram sambiloto (Andrographis
paniculata Nees.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan
diminum airnya. Lakukan dua kali sehari (Siti, 2015).
Tanaman kana (Canna coccinea Mill.) banyak dikenal dengan nama lili kana,
kembang tasbih, panah india, ganyong hutan, ganyong wono, ganyong alas, dan ganyong
leuweung. Organ utama tanaman kana terdiri dari rimpang, batang semu, daun, bunga,
buah, dan biji. Batangnya mengandung air (herbaceous) dan terbentuk dari pelepah-
pelepah daun yang saling menutupi satu sama lain sehingga disebut “batang palsu”
(Sunaryanti, 2012). Bentuk tanaman kana adalah berumpun dan merupakan tanaman
herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin.
Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 - 1,8 meter, sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman
ganyong umumnya 1,35 - 1,8 meter. Panjang batang dalam hal ini diukur mulai dari ujung
tanaman sampai ujung rimpang atau yang sering disebut dengan umbi (Mishra dkk.,
2013). Daun tersusun dalam tangkai pendek dan tumbuh berselang-seling, berbentuk oval
dengan ujung runcing. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau, tembaga gelap atau
keungu-unguan. Daun tanaman ganyong lebar dengan bentuk lonjong memanjang dengan
bagian pangkal dan ujungnya agak runcing. Panjang daun 15 - 60 cm, sedangkan lebarnya
7 - 20 cm. Bagian tengahnya terdapat tulang daun yang tebal. Warna bunga kana ini
adalah merah oranye dan pangkalnya kuning dengan benang sari tidak sempurna. Bunga
majemuk, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, serta memiliki buah yang tidak
sempurna. Kuntum bunga berbentuk mirip corong, terdiri dari tiga sampai lima helai
mahkota bunga yang berukuran kecil sampai besar tergantung jenisnya (Siti, 2015).
Daun tanaman kana mengandung senyawa tanin dan sulfur. Tanin dapat digunakan
sebagai zat antibakteri. Kandungan kimia dari daun kana merah adalah asam amino, asam
organik, asam sitrat, asam maleat, gliserin, suksinat, asam laktat, glutamin, glutamat,
alanin, tanin dan sulfur (Sunaryanti, 2012). Aktivitas senyawa kimia alami dari daun kana
merah dapat diketahui dengan menggunakan pelarut etanol dan aseton sehingga akan
diketahui kandungan flavonoid, alkaloid, steroid atau triterpenoid dan tanin. Pada
tanaman, alkaloid berfungsi sebagai senyawa pertahanan baik terhadap herbivora atau
predator. Beberapa alkaloid dapat bersifat antibakteri, antifungi dan antivirus, yang dapat
bersifat racun bagi binatang (Siti, 2015).
B. Family costaceae
Batang bercabang
Daun spiromonostichous, selubung tertutp
Daun ligulate dengan selubung tertutup yang disusun dalam spiral tunggal sampai
batang
Perbungaan padat, spicate berbentuk kepala, memiliki bracts besar, bunga
monosymetric
Contohnya : Costus speciosus
Deskripsi
Coctus spesiosus yang dikenal dengan nama dagang Pacing, di beberapa daerah di
Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-beda. Di Sumatera dikenal tiga macam nama,
yaitu di daeah Batak dikenal dengan Tabar-tabar, di Bangka dikenal dengan nama Kelacing,
dan di Melayu dikenal dengan nama Galoba utan.Tanaman pacing tumbuh tegak dengan
tinggi ±2 meter. Batang pacing permukaannya licin dan lunak namun kuat. Batangnya
berwarna hijau keunguan, beruas-ruas serta tertutup pelepah daun.Daun pacing adalah daun
tunggal, lancet memanjang. Ujung daun meruncing dan pangkal daun tumpul. Tepi daun rata
mengkilat, dan permukaan bawah berbulu lembut. Panjang daun antara 11-28 cm, sedangkan
lebar daun 8-11 cm. Tangkai daun pendek, berwarna keunguan, dan duduk melingkar pada
batang. Pertulangan atas beralur dan berwarna hijau.Bunga pacing adalah bunga majemuk,
berbentuk bulir. Terdapat daun pelindung yang berbentuk bulat telur, dengan ujung runcing.
Mahkota bunga berbentuk tabung degan panjang ± 1 cm dan diameter ± 5 mm. Panjang
Benang sari ± 6 cm, ujung runcing , dan berwarna hijau. Putik berwarna putih, tersembunyi
di atas kepala sari. Buah pacing berwarna merah. Bentuk buah pacing ada yang kotak dan ada
yang bulat telur.Biji pacing berukuran kecil, diameter hanya ± 2 mm. Biji ini berwarna hitam
dan keras dan akar pacing merupakan akar serabut, berwarna putih atau kuning kotor.
Adapun klasifikasi ilmiah dari pacing adalah sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Famili : Costaceae
Genus : Costus
Spesies : Costus specius
Daun, batang dan rimpang tanaman pacing mengandung bahan kimia yang dapat
berkhasiat sebagai obat. Daun Costus speciosus mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Batangnya mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Rimpangnya mengandung saponin,
flavonoida, tanin dan alkaloida. Bunganya mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Rimpang Coctus specious berkhasiat sebagai urus-urus, obat kencing nanah, abat sipilis, obat
trachoma dan bahan baku kontrasepsi. Herbanya seagai obat disentri dan obat luka bekas
gigitan serangga (Triana, 2015).
C. Famili Musaceae
a. Karakteristik
Perawakan tinggi tegap, memiliki sucker atau herba monokarpa; ukuran daun sangat
besar; batang besar menyerupai kormus; pelepah membentuk batang semu; taka da tunas
samping atau bersebarangan dengan daun. Susunan daun alternat/spiral; terdiferensiasi
menjadi pelepah, tangkai daun (petiol) dan helaian (lamina); pelepah tanpa ligula yang jelas,
tepi daun rata (seringkali robek karena terjangan angina), dari ibu tulang daun yang besar
terpancar urat-urat daun secara parallel, sigmoid yang berhubungan satu sama lain di tepi
daun; urat daun lateral terhubung oleh urat daun tersier. Perbungaan terminal, bunga
membentuk kluster yang saling berhubungan pada ketiak brakte spatha yang menempel pada
tangkai perbungaan (axis).
b. Contoh spesies
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
c. Khasiat
Buah pisang dapat mengatasi anemia Anemia atau dikenal dengan sebutan kurang
darah adalah suatu kondisi di mana dalam tubuh kita tidak memiliki cukup sel
darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) untuk membawa
oksigen yag memadai ke jaringan tubuh.
Menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi resiko penyakit jantung
Tekanan darah tinggi atau biasa dikenal dengan hipertensi merupakan salah satu
faktor resiko utama terjadinya serangan jantung atau stroke. Karena itulah, kita
perlu mencegah terjadinya tekanan darah tinggi dengan menjaga tekanan darah
dalam rentang normal.
Membantu meningkatkan konsentrasi pada anak
Pisang dikenal sebagai buah yang kaya energi dan nutrisi yang bermanfaat untuk
tubuh kita. Tekstur daging buahnya yang lembut membuat buah ini menjadi salah
satu buah pilihan bagi bayi dan anak anak.
Meredakan stress atau depresi
Stress atau depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang mungkin akan
kita alami saat kita menghadapi banyak masalah hidup. Depresi ini dapat
disebabkan beratnya beban pikiran yang tanpa kita sadari membuat kita menjadi
pendiam, pemurung, dan mudah emosi.
Mengatasi maag dan tukak lambung
Hampir setiap orang pasti pernah mengalami penyakit maag atau tukak lambung.
Maag atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dan
terjadi karena adanya luka atau peradangan pada lambung yang mengakibatkan
rasa sakit, mulas dan perih pada perut.
D. Famili Zingiberaceae
Zingiberaceae termasuk salah satu suku dari ordo Zingiberales yaitu 9 familia, dan
kurang lebih 3800 spesie yang semua anggotanya berupa herbal parental. Zingiberaceae
terlebas luas mulai dari daerah tropik sampai daerah sub tropik. jenis-jenis dari suku ini
secara alami di hutan Hujan Tropis yaitu dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Zingiberaceae meliputi sekitar 40 marga yang seluruhnya meliputi 1400 an jenis yang
sebagian besar menguni daerah tropika. Suku temu-temuan atau Zingiberaceae adalah salah
satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk
ke dalam bangsa Zingiberales, klad commelinids (core Monokotil).
Zingiberaceae merupakan familia terbesar dari ordo Zingiberales, dengan perkiraan
50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Zingiberaceae sering disebut temu-temuan di Indonesia
dan tanaman jenis ini banyak ditemukan di daerah tropis, khususnya di kawasan Asia
Tenggara.
Suku Temu-temuan ini dibedakan berdasarkan adanya labellum, yang terbentuk
akibat fusi 2 benang sari yang steril, dan adanya minyak esensial di dalam jaringannya.
a. Karakteristik
Temu-temuan biasa digunakan sebagai tanaman hias, bumbu masakan, dan obat
tradisional. Masyarakat Cina zaman dahulu menggunakan rimpang dari temu-temuan ini
sebagai obat gangguan pencernaan, hepatitis, penyakit kuning, diabetes, arterosklerosis,
dan infeksi bakteri.
c. Contoh spesies
Regnum : Plantae
Cladus : Angiospermae
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa
E. Famili Heliconiaceae
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiospermae
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Famili : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia colinsiana
b. Khasiat
Manfaat dari tanaman ini yaitu selain sebagai tanaman hias, tanaman ini bisa
berguna untuk obat tradisional, dan tangkai daunya bisa digunakan untuk obat
mencret.
F. Famili Lowiaceae
a. Karakteristik
Regnum : Plantae
Cladus : Angiospermae
Cladus : Monocots
Cladus : Commelinids
Familia : Lowiaceae
Genus : Orchidantha
Spesies : Orchidantha sp
c. Manfaat
Sebagai tempat hinggap kumbang tinja yang berguna untuk dapat memperbaiki
kesuburan dan erasi tanah serta meningkatkan laju siklus nutrisi, kumbang tinja
memiliki kemampuan untuk mensintesis senyawa anti mikroba, merupakan agen
pengendali hayati yang sangat efektif dalam mengontrol populasi lalat.
KESIMPULAN
Ravenala madagascariensis
a) Klasifikasi spesies Ravenala madagascariensis
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Monocots
Clade : Commelinids
Order : Zingiberales
Family : Strelitziaceae
Genus : Ravenala
Species : Ravenala madagascariensis
b) Karakteristik spesies Ravenala madagascariensis
Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 600 mdpl, tahan terhadap angin
kencang
Daun ini seperti cangkir besar karena dapat menampung sekitar 1 liter air hujan,
dimana masing-masing panjang daun tersebut 4 sampai 5 meter. Pelepahnya
pucat dan membentuk formasi daun yang tersusun layaknya kipas.
Panjang tangkai daun hingga ujung daun mencapai 4 meter
Ketinggian pohon rata-rata mencapai 7 meter dengan diameter batang mencapai
20 cm
Berbunga sepanjang tahun, berwarna putih dan berukuran besar,
Buahnya berwarna coklat dengan biji berwarna kebiru-biruan.
Strelitzia caudata
a) Klasifikasi spesies Strelitzia caudata
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Monocots
Clade : Commelinids
Order : Zingiberales
Family : Strelitziaceae
Genus : Strelitzia
Species : Strelitzia caudata
b) Karakteristik spesies Strelitzia caudata
Memiliki tampilan bunga yang mirip kepala Cendrawasih (Birds of Paradise).
Setiap bunganya terdiri dari beberapa kelopak runcing dan tegak lurus, yang muncul dari
sebuah kelopak lain yang berbentuk seperti perahu.
Warna kelopaknya bisa paduan oranye-biru, kuning-biru, atau putih-biru.
Strelitzia nicolai
a) Klasifikasi spesies Strelitzia reginae
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Monocots
Clade : Commelinids
Order : Zingiberales
Family : Strelitziaceae
Genus : Strelitzia
Species : Strelitzia reginae
b) Karakteristik spesies Strelitzia reginae
Tanaman tumbuh setinggi 2 m (6,6 kaki), dengan besar, daun kuat 25–70 cm (9,8-27,6 in)
panjang dan 10-30 cm (3,9-11,8 in) luas, diproduksi pada tangkai daun hingga 1 m (39)
dalam) panjang.
Daunnya hijau dan disusun dalam dua peringkat, membuat mahkota berbentuk kipas.
Bunga-bunga berdiri di atas dedaunan di ujung tangkai panjang.
Selubung keras, seperti paruh dari mana bunga muncul disebut spathe.
Ini ditempatkan tegak lurus terhadap batang, yang membuatnya tampak seperti kepala dan
paruh burung; itu membuat bertengger tahan lama untuk memegang sunbirds yang
menyerbuki bunga-bunga.
Bunga-bunga, yang muncul satu per satu dari spathe, terdiri dari tiga sepal oranye yang
cemerlang dan tiga kelopak keunguan biru atau putih.
Dua dari kelopak biru atau putih bergabung bersama untuk membentuk nektar seperti
panah. Ketika sunbirds duduk untuk minum nektar, kelopak bunga membuka untuk
menutupi kaki mereka dalam serbuk sari.
B. FAMILI BIXACEAE
1. Karakteristik famili Bixaceae
Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 600 mdpl, tahan terhadap angin
kencang
Daun ini seperti cangkir besar karena dapat menampung sekitar 1 liter air hujan,
dimana masing-masing panjang daun tersebut 4 sampai 5 meter. Pelepahnya
pucat dan membentuk formasi daun yang tersusun layaknya kipas.
Merupakan pohon atau perdu dengan daun tunggal bertulang daun menjari yang
duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu
Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2 tembuni terdapat banyak bakal biji
masing-masing dengan 2 integumen, tangkai putik.
Merupakan pohon atau perdu dengan daun tunggal bertulang daun menjari yang
duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu.
Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 2 tembuni terdapat banyak bakal biji
masing-masing dengan 2 integumen, tangkai putik 1.
Daun: tunggal, bertangkai panjang, menjari dengan duduk tersebar, mempunyai
daun penumpu
Bunga: bunga besar berbentuk malai (panicula), banci, aktinomorf, 5 sepal, 5
petal, stamen banyak, duduk pada dasar bunga (menumpang), tangkai putik 1,
anther terbuka melalui dua lubang, pori kecil, ovarium umumnya dengan 1
lubang, banyak ovule.
Buah: Triangularis, penuh dengan rambut-rambut atau gundul di sebelah luarnya,
berbentuk kapsul, 2-5 katup, beruang 1 dengan 2 tembuni pada dindingnya
(plasenta parietal), pada tiap tembuni terdapat banyak biji
Buahnya buah kendaga, penuh dengan rambut-rambut atau gundul di sebelah
luarnya, membuka dengan 2 katup diantara tembuni.
Biji: banyak, kecil, sering berarillus atau wool (biji berbulu kapas), kulit biji
berdaging, mempunyai endosperm
Biji dengan kulit luar berdaging berwarna merah, mempunyai endosperm,
lembaga besar dan daun lembaga yang lebar dan melengkung pada ujungnya.
Termasuk tanaman biseksual
Reproduksinya secara generatif (perantara serangga).
Anatomi daun: stomata terbatas pada satu permukaan (abaxial), anomositik, urat
daun kecil, tanpa sel transfer floem.
Bixa orellana
C. FAMILI CISTACEAE
1. Karakteristik famili Cistaceae
Merupakan subshrub dan perdu rendah.
Ada yang berupa tumbuhan herbaceous.
Habitat kering dan banyak matahari.
Cistaceae tumbuh baik pada tanah yang buruk dan banyak dibudidayakan pada
taman- taman.
Stamennya banyak, panjangnya bervariasi dan duduk pada suatu lempengan;
filamen- filamennya bebas.
Ovarium tergolong superior, biasanya dengan tiga carpels,placentation bersifat
parietal, dengan dua atau lebih ovules pada setiap plasenta.
Buahnya berupa kapsul, biasanya dengan lima atau sepuluh valves (tiga pada
Helianthemum). Biji-bijinya kecil dengan lapisan keras, tidak tembus air, dengan
berat sekitar 1 mg.
Contoh : Cistus akamantis, Cistus monspeliensis, Fumana, Halimium,
Helianthemum, Tuberaria, Crocanthemum, Hudsonia, Lechea.
Cistus monspeliensis
a) Klasifikasi spesies Cistus monspeliensis
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Cistaceae
Genus : Cistus
Species : Cistus monspeliensis
Mereka memiliki mencolok 5-petaled bunga mulai dari putih ke merah muda ungu dan gelap,
dalam beberapa spesies dengan gelap titik merah mencolok di dasar setiap petal.
c) Manfaat spesies Cistus monspeliensis
Mempunyai manfaat antivirus
Tanaman herbal yang diteliti karena dianggap bermanfaat dalam mencegah dan
mengobati flu
Mampu menghambat docking protein virus
Mencegah virus masuk ke dalam sel
Memurnikan dan mencegah infeksi
D. FAMILI DIPTEROCARPACEAE
1. Karakteristik famili Dipterocarpaceae
Dipterocarpaceae merupakan kelompok kayu perdagangan utama (meranti dan
balau/Shorea, mersawa/Anisoptera, keruing/ Dipterocarpus dan kapur/Dryobalanops).
Batangnya silinder, dan banyak yang mencapai ukuran sangat besar, 30 m atau lebih
(tinggi bebas cabang). Hopea, Vatica dan Cotylelobium yang secara umum berupa pohon-
pohon kecil.
Semua jenis Dipterocarpaceae mengeluarkan damar atau oleo-resin.
Contohnya: Anisoptera sp. (Mersawa), Cotylelobium sp. , Dipterocarpus sp. (Keruing),
Dryobalanops aromatica (Kayu kapur), Hopea sp. (Giam), Parashorea sp. , Shorea
roxburghii. (Meranti), Vatica sp. (Resak), Upuna sp. , Gonystylus bancanus (Kayu garu).
Gonystylus bancanus
a) Klasifikasi spesies Gonystylus bancanus
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Gonystylus
Species : Gonystylus bancanus
b) Karakteristik spesies Gonystylus bancanus
Memiliki batang yang berbentuk bulat.
Tinggi atang tumbuhan ini bisa mencapai 40 meter hingga 45 meter.
Tinggi bagian batang yang lurus dapat mencapai 21 meter.
Ukuran diameter batang bagian bawah pada ketinggian setinggi dada orang dewasa
adalah 60 cm hingga 120 cm.
Akar ramin lebih sering menonjol keluar tanah dan besar-besar.
Permukaan batang ramin banyak yang rusak yaitu berupa pengelupasan kulit pohon.
Warna kulit atau [epidermis] dari pohon ramin adalah coklat, abu-abu, hingga kemerahan
sedangkan bagian dalam kayunya berwarna kuning. Bagian kulit yang mengelupas
berwarna coklat mudah pucat atau putih.
Daun ramin memiliki bentuk oval dengan ujung daun berbentuk meruncing dan
tangkai daun panjang. Daun ramin termasuk daun tunggal karena setiap tangkai
hanya menyokong 1 daun. Daun tersusun pada tangkai pohong secara selang-
seling beraturan.
Buah berbentuk agak bulat dengan ukurani 4,5 cm dan rongganya rongga 3–4 cm.
Pohon ini memiliki permukaan buah yang kasar dan tidak. Benih dikumpulkan
dari buah yang sudah matang
Buah yang sudah masak akan membuka dengan sendirinya
c) Manfaat spesies Gonystylus bancanus
Banyak ditebang karena akan diambil kayunya. Kayu berwarna kekuningan agak putih
dengan tekstur halus dan rata. Kayu ramin baik digunakan sebagai bahan membuat kayu
lapis. Kayu ini juga cocok untuk membuat bangunan yang memerlukan konstruksi ringan.
Pengrajin yang memerlukan kayu dengan warna bersih juga dapat memilih untuk
karyanya.
Kayu ini baik digunakna untuk membuat pintu, jendela, langit-langit serta sekat pengganti
dinding antar kamar.
Kayu ini juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku ukiran karena sifat teksturnya
yang lembut dan mudah dibentuk.
Pembuatan kapal juga sering memanfaatkan kayu dari tanaman tinggi ini.
Dryobalanops aromatica
a) Klasifikasi spesies Dryobalanops aromatica
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Dryobalanops
Species : Dryobalanops aromatica
b) Karakteristik spesies Dryobalanops aromatica
Mempunyai ukuran yang besar dan tinggi.
Diameter batangnya mencapai 70 cm bahkan 150 meter dengan tinggi pohon
mencapai 60 meter.
Kulit pohon berwarna coklat dan coklat kemerahan di daerah dalam.
Pada batangnya akan mengeluarkan aroma kapur bila dipotong.
Daun Kapur tunggal dan berseling, memiliki stipula di sisi ketiak, dengan permukaan
daun memngkilap, dan tulang daun sekunder menyirip sangat rapat dengan stipula
berbentuk garis dan sangat mudah luruh.
Bunga berukuran sedang, kelopak mempunyai ukuran sama besar, mempunyai
mahkota bunga elips, mekar, putih berlilin, dan memiliki 30 benang sari.
Pohon Kapur memiliki buah agak besar, mengkilap, dan bersayap sebanyak 5 helai.
c) Manfaat spesies Dryobalanops aromatica
Pohon Kapur atau Dryobalanops aromatica merupakan salah satu tanaman penghasil
kapur barus atau kamper selain tumbuhan Cinnamomum camphora. Kapur barus dari
pohon Kapur ini telah menjadi komoditi perdagangan internasional sejak abad ke-7
Masehi.
Selain menghasilkan kamper, Pohon Kapur juga dapat dimanfaatkan kayunya sebagai
bahan bangunan, perkapalan, dinding, dan lantai karena memiliki kualitas kayu yang
cukup baik.
Shorea roxburghii
a) Klasifikasi spesies Shorea roxburghii
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Species : Shorea roxburghii
E. FAMILI MALVACEAE
1. Karakteristik famili Malvaceae
Terna atau semak, jarang berupa pohon
Daun tunggal bertepi rata atau berlekuk beraneka ragam, kebanyakan bertulang menjari.
Daun duduk tersebar, mempunyai daun penumpu.
Bunga besar, banci, aktinomorf.
Daun kelopak 4-5, sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup
Benang sari banyak dan tangkai sari berlekatan
Buahnya buah kendaga dan buah berbelah
Biji kebanyakan mempunyai endosperm
Theobroma cacao
a) Klasifikasi spesies Theobroma cacao
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Theobroma
Species : Theobroma cacao
b) Karakteristik spesies Theobroma cacao
Ukuran akar tanaman kakao untuk panjang lurus ke bawah kira-kira ± 15 meter dan akar
untuk kesamping ± 8 meter. Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus
ke bawah, bercabang-cabang banyak dan bercabang cabang lagi. Warna akarnya adalah
kecoklatan.
Tinggi tanaman kakao jika dibudidayakan di kebun maka tinggi tanaman kakao umur 3
tahun mencapai 1,8 – 3 meter dan pada umur 12 tahun dapat mencapai 4,5–7 meter.
Tinggi tanaman tersebut beragam , dipengaruhi oleh intensitas naungan dan faktor-faktor
tumbuh yang tersedia. Tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya mempunyai dua
bentuk tunas vegetatif. Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas disebut dengan tunas
ortotrop atau tunas air (wiwilan atau chupon), sedangkan tunas yang arah
pertumbuhannya ke samping disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau fan).
Bentuk helai daun bulat memanjang (oblongus), ujung daun meruncing (acuminatus) dan
pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun tulang menyirip dan tulang daun menonjol
ke permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging daun tipis tetapi kuat seperti
perkamen. Warna daun dewasa hijau tua bergantung pada kultivarnya. Panjang daun
dewasa 30 cm dan lebarnya 10 cm. Permukaan daun licin dan mengkilap.
Tanaman kakao bersifat kauliflori. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas
ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama
semakin membesar dan menebal atau biasa disebut dengan bantalan bunga (cushioll).
Bunga kakao mempunyai rumus K5C5A5+5G (5) artinya, bunga disusun oleh 5 daun
kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam
2 lingkaran dan masing-masing terdiri dari 5 tangkai sari tetapi hanya 1 lingkaran yang
fertil, dan 5 daun buah yang bersatu. Bunga kakao berwarna putih, ungu atau kemerahan.
Warna yang kuat terdapat pada benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas
untuk setiap kultivar. Tangkai bunga kecil tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota
panjangnya 6-8 mm, terdiri atas dua bagian. Bagian pangkal berbentuk seperti kuku
binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah. Bagian ujungnya berupa lembaran
tipis, fleksibel, dan berwarna putih.
Buah kakao berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai
sepuluh alur dan tebalnya 1 – 2 cm, Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada
dasarnya hanya ada dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau
agak putih jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika
muda berwarna merah, setelah masak berwarna jingga (oranye).
Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe
criollo dan trinitario alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan
permukaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forasero, permukaan kulit buah pada
umumnya halus (rata), kulitnya tipis, tetapi dan liat. Buah akan masak setelah berumur
enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam, dari panjang 10 hingga 30 cm, pada
kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama perkembangan buah.
Adansonia digitata
a) Klasifikasi spesies Adansonia digitata
Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Clade : Angiosperms
Clade : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Adansonia
Species : Adansonia digitata
F. Famili Muntingiaceae
Perdu atau pohon kecil, tinggi sampai 12 m, meskipun umumnya hanya sekitar 3-6 m.
Selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Ranting-ranting berambut halus, bercampur dengan rambut kelenjar demikian pula
daunnya.
Suku ini terdiri atas 4 marga yang meliputi 4 jenis.
Contoh: Mutingia calabura (kersen), Cola spp.,
1. Mutingia calabura (Kersen)
Morfologi: daun berbentuk bulat telur, batang kersen dapat mencapai tinggi 3-10 m, letak
daun berselingan, sebanyak 1-3 kuntum bunga keluar dari ketiak daun di ujung ranting,
bunga berkelamin ganda dengan kepala sari berwarna kuning berwarna coklat keputih-
putihan, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan batang berbulu halus, percabangan
simpodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas
dan ada yang mendatar Daun Muntingia calabura L. merupakan daun tunggal, berseling,
berbentuk jorong, panjang 6-10 cm, ujung daun runcing, pangkal berlekuk, tepi daun
bergerigi, permukaan daun berbulu halus, pertulangan menyirip, hijau, mudah layu. daging
daun seperti kertas (papyraceus).Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di
ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan
berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus;
mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari
berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke
atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di
bawah helai daun. Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm,
hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak
rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus,
putih kekuningan (Karlina, 2014).
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Rosids
Family : Muntingiaceae
Genus : Muntingia L.
Species : Muntingia calabura L
Manfaat
Daun Muntingia calabura berkhasiat sebagai obat batuk dan peluruh dahak buah yang telah
masak untuk obat sakit kuning untuk obat batuk dipakai lebih kurang 20 gram Daun segar
muntingia calabura dicuci Dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal
setengah dinginkan lalu disaring hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.
Pelbagai bagian dari kersen (pepagan, daun, bunga, dan buah) mengandung aneka bahan aktif
yang berkhasiat obat. Bunganya bersifat antispasmodik (meredakan kekejangan otot);
rebusan bunganya dipakai untuk mengatasi kram perut. Bunga dan daunnya juga bersifat
antiseptik atau antibakteri, dan digunakan untuk meringankan sakit kepala dan selesma.
Khasiat yang lain adalah sebagai antioksidan, anti-radang, antipiretik, analgesik, antipruritik,
antiulcer, antifungal, insektisidal, dan banyak lagi sifat lainnya (Abel, 2018).
G. Famili Sphaerosepalaceae
● Merupakan keluarga tunbuhan berbunga
● Pohon dan semak
● Merupakan endemik madagaskar
● Daun terletak mendatar,
● Berseling
● Helaian daun tidak simetris bundar telur Lancet
● tepinya bergerigi dan berujung runcing
● Sisi bawah berambut kelabu rapat bertangkai pendek dan penumpu yang sebelah
meruncing berbentuk benang
● Contoh spesies Rhopalocarpus bojer
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Rosids
Family :Sphaerosepalaceae
Genus :Rhopalocarpus
Spesies :Rhopalocarpus Bojer
Jenis lain ( R. Alternifolius, R. Binervius, R. Coriaceus, R. Crassinervius, R.
Excelsus, R. Longipetiolatus , R. Louvelii, R. Lucidus, R. Mollis. R. Parvifolius,R.
Similis ,R. Similatus )
Manfaat : Bunga dan daunnya juga bersifat antiseptik atau antibakteri, dan digunakan
untuk meringankan sakit kepala dan selesma. Khasiat yang lain adalah sebagai
antioksidan, anti-radang, antipiretik, analgesik, antipruritik, antiulcer, antifungal,
insektisidal, dan banyak lagi sifat lainnya (Abel, 2018).
H. Famili Sarcolaenaceae
● Pohon
● Endocarp berburu
● Endosperm berlebihan
● Contoh spesies : Leptolaena multiflora
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Rosids
Famili :Sarcolaenaceae
Genus : Leptolaena
Spesies : Leptolaena Multiflora
I. Famili Cytinaceae
● Merupakan tumbuhan perdu
● Memiliki akar yang bersifat parasit
● Merupakan tanaman endofitik
● Tabung saringan plastida tanpa inkluisi pati atau protein
● Contoh spesies Cytinus hypocistis
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Rosids
Famili :Cytinaceae
Genus : Cytinus
Spesies : Cytinus hypocistis
J. Famili Neuradaceae
● Tumbuhan perdu
● Memiliki daun yang sangat tipis
● Bunga pada umumnya berwarna kuning
● Habitat nya di tanah yang cukup subur
● Contoh spesies : Grielum humifusum
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Cladus : Angiosperms
Cladus : Eudicots
Cladus : Rosids
Famili :Neuradaceae
Genus : Grielum
Spesies : Grielum humifusum
Manfaat : Bisa dijadikan sebagai bahan obat diare dan sebagai obat luka serta sebagai
antiseptik dan bisa digunakan untuk mengobati penyakit maag (Manoah, 1998).
DAFTAR PUSTAKA
Agoes. 2010. Karakter Penciri Morfologi Daun Meranti (Shore spp) Pada Area Budaya Ex
Situ . Skripsi Tidak Diterbitkan Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta.
Andini. 2001. Ceiba pentandra Steenis Sebagai Obat. Jurnal Warta Penelitian Dan
Pengembangan Tanaman Industri. Volume 15 Nomor 1:3.
Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jurnal Proteksi Tanaman. 2(1) : 45-47.
Hariana. 2008. Pengaruh Penerapan Strategi Peer Assisted Learning (PAL) terhadap
Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa dalam Perkuliahan Morfologi
Tumbuhan. XV(1): 28−40.
Harianto. 2015. Identifikasi tumbuhan epifit berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
batang di hutan Perhutani sub BKPH Kedunggalar, Sonde dan Natah. Jurnal
Litbang Pertanian. Volume 3 Nomor 6: 25−34. Khodaria. 2013. Penggunaan
Spesimen Herbarium Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) Sebagai Media
Praktikum Morfologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor, Bogor. hlm.
707−716.
Haryudin dan Otih. 2009. Karakteristik Morfologi Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum.
Vahl) di Beberapa Sentra Produksi. Jurnal Tanaman Obat. 20(1) : 7-10.
Hutubessy, J., Wayan, S dan Ida. 2015. Pertumbuhan Tanaman Bunga Kana (Canna indica
L.) dalam Menyerap Limbah Deterjen Pada Berbagai Jenis Tanah. Jurnal Ecotrophic.
7(2) 156-159.
Mustika, T., Mawardi., Ekariana dan Devi, W. 2017. Identifikasi Morfologi dan Anatomi
Tipe Stomata Famili Piperaceae Di Kota Langsa. Jurnal IPA. 1(2) : 184-187.
Purnomo dan Rani, A. 2014. Hubungan Kekerbatan Antar Spesies Piper Berdasarkan Sifat
Morfologi dan Minyak Atsiri Daun di Yogyakarta. Jurnal Biodiversitas. 6(1) : 12-15.
Siti, B. 2015. Hubungan Kekerabatan dalam canna Berdasarkan Karakter Morfologi di Kota
Batu. Jurnal Bioedu. 3(2) : 76-79.
Triana, A. 2015. Efektivitas Ekstrak Etanol Rimpang Pacing (Costus speciosus) dalam
Menurunkan Kadar Glukosa Darah dan Kolesterol Mencit Jantan. Jurnal Biodiversity.
3(2) : 98-101.