Laporan Magang 12 April
Laporan Magang 12 April
Laporan Magang 12 April
DI
OLEH :
SUHARIADI
5183530008
TEKNIK ELEKTRO
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunian dan keberkahan yang telah dilimpahkan-Nya kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan magang di PT SINAR LANGAT PERKASA dan
dapat membuat laporan akhir magang ini.
Laporan magang ini dimaksudkan untuk salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan mata kuliah magang pada prodi Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan. Laporan magang ini saya susun berdasarkan
pengalaman saya selama melaksanakan magang di PT. SINAR LANGAT
PERKASA yang dilaksanakan pada tanggal 06 Januari 2020 sampai dengan
berakhir pada tanggal 05 Februari 2020.
Dalam melaksanakan magang dan sampai dengan pembuatan laporan
akhir magang saya banyak mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak,
maka dari itu penulis mengucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada
1. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis tercinta, kasi dan sayang serta
doanya selama ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas teknik
universitas negeri medan.
3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan
4. Bapak Dr. Adi Sutopo, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan dan selaku dosen pembimbim magang penulis.
Suhariadi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN MAGANG
Tujuan dilaksanakannya magang adalah :
1. Memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang susunan
organisasi perusahaan,jenjang karir industri dan penerapannya dalam
upaya mengoperasikan atau membangun suatu sarana produksi, termasuk
pengenalan terhadap praktek-praktek pengelolaan dan peraturan-peraturan
kerja.
2. Memahami dan mendapatkan pengalaman terhadap lingkungan kerja yang
sebenarnya agar mampu memberikan umpan balik untuk meningkatkan
kompetensi keahliannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di industri.
3. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Teknik Elektro
dan relevansinya di lingkungan perusahaan-industri.
4. Mampu menganalisis permasalahan di perusahaan secara sederhana pada
kasus tertentu melalui tugas khusus dan memberikan solusi berdasarkan
teori terkait yang telah didapatkan diperkuliahaan.
5. Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, menyusun, serta
menyelesaikan permasalahan/kasus praktis dari sistem pemroses yang
sedang dikembangkan atau telah dioperasikan, melalui tugas khusus yang
diberikan oleh pembimbing magang di industri maupun dosen
pembimbing.
6. Memenuhi persyaratan kelulusan dari program studi teknik.
7. Memberikan pengalaman dalam berkomunikasi di lingkungan dunia kerja.
8. Mendapatkan pengalaman serta pengetahuan mengenai bidang
instrumentasi, ketenagzaan, proteksi dan yang lainnya yang berkaitan
dengan system tenaga listrik.
9. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang
ilmu mahasiswa.
10. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri, mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil
keputusan dalam bekerja.
11. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
C. MANFAAT MAGANG
Manfaat dilaksanakan magang adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan.
b) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi
sarjana teknik elektro secara gradual.
c) Kesempatan membentuk kepercayaan diri, karena dapat menambah
dan meningkatkan keterampilan serta keahlian sebagai insinyur
teknik.
d) Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang
manajemen dan kultur industri.
e) Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan
terhadap proses kegiatan kerja di dunia usaha industri.
f) Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
pembentukan kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di
industry.
g) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secaa
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan teknologi yang ada di industry.
h) Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah teknologi yang ada di industry.
i) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di dunia usaha dan industry.
j) Memperoleh kemampuan untuk berperan sebagai motivator,
fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebaga problem
solver di dunia usaha dan industri.
A. SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI
pengolahan Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil (CPO ) dan Palm
Kernel (PK). CPO dan Palm Kernel yang dihasilkan akan dijual
keperusahaan lain untuk diproses lebih lanjut dengan sistem kontrak jual beli.
PT Sinar Langkat Perkasa juga menghasilkan produk lain berupa kompos dan
asam tinggi. Kompos dan asam tinggi merupakah salah satu produk yang
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi PT.SINAR LANGKAT PERKASA dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
General Manager
Wakil manager
Asisten Kebun Ka.Maintenance Ka.Proses I& II Ka.Personalia Ka.Laboratorium Ka.Gudang Ka.timbangan Ka.Sortasi
Mandor
Mandor kebun Mandor Bengkel Mandor Listrik Mandor Proses I&II Helper Helper Mandor Grup
Laboratorium
A. LANDASAN TEORI
Pabrik kelapa sawit PT.SINAR LANGKAT PERKASA adalah perusahaan
yang bergerak di bidang perkebunan dan pabrik pengelolaan kelapa sawit
menjadi crude palm oil (CPO). Proses produksi dibagi menjadi beberapa
tahapan yang menghasilkan memerlukan kebutuhan energy listrik. Pengunaan
konsumsi energy listrik di pabrik kelapa sawit umumnya dipenuhi dari
pembangkit listrik tenaga uap pabrik itu sendiri dengan memanfaatakan
limbah serabut(fiber) dan limbah cangkang(shell) sawit sebagai bahan bakar
boiler penghasil uap yang kemudian uap yang dihasilkan boiler digunakan
untuk penggerak turbin generator dan uap juga digunakan sebagai proses
perebusan. Selain itu energy listrik juga dipenuhi oleh pembangkit listrik
tenaga diesel pada saat awal pabrik belum uap untuk menggerakan turbin dan
juga memakai listrik milik PLN pada saat pabrik tidak beroprasi guna untuk
memenuhi penerangan di sekitaran pabrik. untuk itu perlu sinkronisasi untuk
mengghubungkan dari berbagai sumber listrik ini.
1. Generator sinkron
Generator sinkron atau bisa disebut juga dengan altenator adalah
peralatan yang digunakan untuk mengubah energi mekanik yang berasal dari
penggerak mula(prime mover) menjadi energi listrik dengan perantara induksi
medan magnet. Perubahan energi ini terjadi karena adanya pergerakan
relative antara medan magnet dengan kumparan generator. Pergerakan
relative ini menghasilkan medan putar pada belitan medan di rotor kemudian
menginduksi belitan jangkar dari generator sinkron yang terdapat pada stator.
Secara umum, istilah belitan medan digunakan pada belitan yang
menghasilkan medan magnet dalam mesin, sedangkan istilah belitan jangkar
digunakan pada belitan tempat terinduksinya tegangan. Pada generator
sinkron, belitan medan terletak pada rotor sedangkan belitan jangkar terdapat
pada stator. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya
sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron
ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub – kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator.
b. Rotor
Rotor adalah suatu bagian dari generator yang berputar di dalam
stator. Rotor berfungsi untuk membangkitkan medan magnit yang di
induksikan terhadap stator. Antara rotor dan stator memiliki celah
udara. Umumnya rotor generator terdiri atas kumparan medan dan inti
kutub,pada bagian inti kutub terhadap poros dan inti rotor yang
berfungsi sebagai jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan
medan.
Kutub medan magnet yang digunakan pada rotor generator
sinkron umunya ada 2 jenis yaitu kutub menonjol(salient) dan kutub
silindris(non salient). Kutub menonjol terdiri dari inti kutub, badan
kutub dan sepatu kutub. Kumparan medan dililitkan pada badan kutub.
Pada sepatu kutub dipasang kumparan peredam. Kumparan kutub dari
tembaga,badan kutub dan sepatu kutub dari besi lunak sedangkan kutub
silindris(non saliet) terdiri dari alur alur dan gigi yang dipasang untuk
menempatkan kumparan medan.
Pemilihan konstruksi rotor tergantung dari kecepatan putar
penggerak mula, frekuensi dan rating daya generator. Pada kutub sepatu
(salient), kutub magnet menonjol keluar dari permukaan rotor. Rotor
kutub sepatu ini biasanya digunakan untuk rotor dengan empat atau
lebih kutub. Karena kutub rotornya banyak , maka biasanya rotor ini
digerakkan dengan kecepatan yang rendah. Pada kutub silindris (non
salient), konstruksi kutub magnet rata dengan permukaan rotor yang
membentuk seperti silinder. Rotor silinder ini umumnya digunakan
untuk rotor dua kutub dan empat kutub. Rotor ini biasanya digerakkan
dengan kecepatan tinggi sehingga genetor yang menggunakan kutup ini
biasanya disebut juga dengan turbo generator. Generator-generator ini
biasanya membentuk medan magnet dengan bantuan kumparan yang
dililitkan pada rotornya, kemudian kumparan ini diberi sumber DC
dengan sistem pengaturan yang baik sehingga besar arus yang melewati
kumparan dapat diatur untuk mengatur kuat medan yang akan
dihasilkan rotor.
Ada 2 cara pemasukan Arus DC (sebagai arus medan) ke rangkaian
medan rotor untuk membentuk medan magnet pada kumparan rotor,
yaitu:
1) Mensuplai daya dc kerangkaian rotor dari sumber DC eksternal
dengan slip ring dan sikat. Bila generator ini hanya menerima
sumber DC dari luar untuk start awal saja, maka sumber DC
sebagai penguat kumparan medan selanjutnya diambil dari
keluaran generator itu sendiri (setelah sumber dari batere dilepas)
dengan cara merubah keluaran AC generator ini menjadi DC
(disearahkan sebelum dimasukkan ke kumparan medan pada rotor)
Dimana :
2. Syarat-syarat sinkronisasi
Dalam pelaksanaan sinkronisasi ada beberapa syarat agar proses
sinkronisasi bisa dilaksanakan. Syarat-syarat dalam sinkronisasi harus
(1)mempunyai tegangan kerja yang sama,(2)urutan phasa yang sama,
(3)mempunyai frekunsi yang sama, (4)mempunyai sudut phasa yang sama.
a. mempunyai tegangan kerja yang sama, Adapun maksud dari
mempunyai tegangan yang sama adalah tegangan yang dikeluarkan antara
generator satu dengan generator yang lain sama. Dalam hal ini tegangan yang
digunakan pada pembangkit di pabrik ini adalah 380 volt. Dengan adanya
tegangan kerja yang sama diharapkan pada saat diparalel dengan beban kosong
faktor dayanya 1. Dengan faktor daya 1 berarti tegangan antara 2 generator
persisi sama . jika 2 sumber tegangan itu berasal dari dua sumber yang
sifatnya statis misal dari baterai atau transformator maka tidak akan ada arus
antara keduanya. Namun karena dua sumber merupakan sumber tegangan
yang dinamis (generator) Maka faktor dayanya akan terjadi deviasi naik dan
turun secara periodik bergantian dan berlawanan. Hal ini terjadi karena adanya
sedikit perbedaan sudut fasa yang sesekali bergeser karena faktor gerak
dinamis. Namun jika terjadi perbedaan dengan selisih tidak terlalu banyak tidak
terjadi akibat apa apa. Akibatnya salah satu sisi yang mempunyai nilai faktor
daya rendah akan mempunyai nilai arus yang sedikit lebih tinggi hal ini masih
bisa dioperasikan namu harus diperhatikan agar arus tidak melebihi arus
nominal dan daya nominal generator. Pada generator yang akan diparalel
biasanya didalam alternatornya ditambahkan peralatan yang dinamakan Droop
kit . Droop kit ini berupa current transformer yang dipasang. disebagian lilitan
dan outputnya disambungkan ke AVR. Droop kit ini berfungsi untuk mengatur
faktor daya berdasarkan besarnya arus beban, Sehingga pembagian beban
KVAR diharapkan sama pada KW yang sama.
b. mempunyai urutan phasa yang sama, Yang dimaksud urutan phase
adalah arah putaran dari ketiga phase. Arah urutan ini dalam dunia industri
dikenal dengan nama CW (clock wise) yang artinya searah jarum jam dan
CCW (counter clock wise) yang artinya berlawanan dengan jarum jam. Hal
ini dapat diukur dengan alat phase sequence type jarum.Dimana jika pada saat
mengukur jarum bergerak berputar kekanan dinamakan CW dan jika berputar
kekiri dinamakan CCW. Disamping itu dikenal juga urutan phase ABC dan
CBA. ABC identik dengan CW sedangkan CBA identik dengan CCW.
c. Mempunyai frekuensi yang sama, Di dalam dunia industri dikenal 2 buah
sistem frekuensi yaitu 50 hz dan 60 hz Dalam operasionalnya sebuah
generator bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif (berubah-ubah)
karena faktor-faktor tertentu. Pada jaringan distribusi dipasang alat pembatas
frekuensi yang membatasi frekuensi pada minimal 48,5 hz dan maksimal 51,5
Hz. Namun pada Generator pabrik over frekuensi dibatasi sampai 55 Hz
sebagai overspeed.Pada saat hendak paralel, dua buah generator tentu tidak
mempunyai frekuensi yang sama persis. Jika mempunyai frekuensi yang
sama persis maka generator tidak akan bisa parallel karena sudut phasanya
belum Sesuai, salah satu harus dikurang sedikit atau dilebihi sedikit untuk
mendapatkan sudut phase yang tepat. Setelah dapat disinkron dan berhasil
sinkron baru kedua generator mempunyai frekuensi yang sama-sama persis.
d. mempunyai sudut phasa yang sama, Mempunyai sudut phase yang sama
bisa diartikan , kedua phase dari Generator1 dan generator 2 mempunyai
sudut phase yang berhimpit sama atau 0 derajat. Dalam kenyataannya tidak
memungkinkan mempunyai sudut yang berhimpit karena genset yang
berputar meskipun dilihat dari parameternya mempunyai frekuensi yang sama
namun jika dilihat menggunakan synchronoscope pasti bergerak labil. kekiri
dan kekanan, dengan kecepatan sudut radian yang ada sangat sulit untuk
mendapatkan sudut berhimpit dalam jangka waktu 0,5 detik. Breaker butuh
waktu tidak kurang dari 0,3 detik untuk close pada saat ada perintah close
pada proses sinkron masih diperkenankan perbedaan sudut maksimal 10
derajat. Dengan perbedaan sudut maksimal 10 derajat selisih tegangan yang
terjadi berkisar 4 Volt. Peralatan modul untuk mengakomodasi kebutuhan
synhcrone Generator, yaitu Load sharing, Synchronizing, Dependent start
stop, dan lain lain.
3. Ampere : 2706 A
4. Frekuensi : 50 Hz
6. Cos φ : 0,8
9. Exitasi : 22 V, 6.5 A
b. Generator tubrin
13. Frekuensi : 50 Hz