Uts Psikologi Pendidikan
Uts Psikologi Pendidikan
Uts Psikologi Pendidikan
JAWABAN
1. Manfaat mempelajari Psikologi Pendidikan adalah :
periode perkembangan
Masa Pranatal
Ciri-cirinya :
1.) Pembawaan lahir.
Pembawaan lahir yang berfungsi sebgai dasar bagi perkembanga
selanjutnya, ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaanfisik
dan mental melainkan juga pada jenis kelamin individu.
2.) Pertumbuhan dan perkembangan yang Cepat.
Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi
pada waktu ini, dari pada waktu lainnya sepanjang hidup
3.) Kondisi dalam lingkungan pralahir.
Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi
bawaan sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan
atau mengganggu pola perkembangan berikutnya.
4.) Sikap orang-orang yang berarti.
Sikap orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama
anggota keluarga terbentuk pada waktu ini dan mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap perlakuan anak mereka terhadap anak tersebut selama awal
tahun pembentukan kehidupan.
Masalah yang biasa timbul :
- Masalah fisik yang dialami ibu hamil ini dapat berupa ibu hamil yang
sering merasa capek, pegal – pegal dan punggung terasa sakit
- keguguran
- premature
Masa Neonatal
Ciri-cirinya:
1.) Periode tersingkat dari semua masa perkembangan
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan
kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih
sembilan bulan. Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir
pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
2.) Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu peralihan dari lingkungan dalam (rahim
ibu) ke lingkungan luar sehingga bayi perlu oenyesuaian diri. Beberapa
bayi mudah melakukan penyesuaian, namun bagi bayi lain ada yang
kesulitan dan mengalami kegagalan.
3.) Masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembanga yang pesat terjadi selama periode
pranatal untuk sementara terhenti pada saat kelahiran. Seringkali terjadi
sedikit kemunduran seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan
kurang sehat dibandingkan pada saat dilahirkan. Kemunduran ini
berlangsung beberapa hari sampai seminggu, kemudian bayi biasa seperti
pada saat dilahirkan.
4.) Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya.
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang
apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.
5.) Periode yang berbahaya.
Secara fisik masa bayi neonatal berbahaya karena sulitnya
mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan
yang sangat baru dan sangat berbeda.
-Masalah yang timbul : bayi sering menangis, bayi kuning
Masa bayi
Ciri-cirinya:
1.) Dasar yang sesungguhnya
Seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai
masa dasar. Namun, masa bayi merupakan periode kehiidupan yang
sesungguhnya karena pada periode ini banyak perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
2.) Pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat.
Bayi berkembang pesat terutama pada tahun pertama, baik secara fisik
maupun psikologis, tidak hanya dalam penampilan namun juga dalam
keterampilan.
3.) Berkurangnya ketergantungan.
Berkurangnya ketergantungan memungkinkan bayi duduk, berdiri,
berjalan dan menggerakkan benda-benda.
4.) Meningkatnya individualitas.
Dengan meningkatnya individualitas maka setiap bayi harus
diperlakukan secara individu.
5.) Permulaan sosialisasi.
Bayi menunjukkkan keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok
sosial dengan memprotes jika dibirkan sendiri dalam beberapa waktu dan
mencoba mencari perhatian dengan melakukan berbagai cara.
6.) Permulan berkembangnya penggolongan peran seks.
penggolongan peran seks dimulai sejak bayi dilahirkan, misalnya bayi
laki-laki diberikan pakaian dan selimut warna biru dan bayi perempuan
diberikan warna pink.
7.) Permulaan kreativitas..
Pada bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan
sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kelak.
Masalah yang timbul : ketidaksukaan bayi terhadap makanan cair yang
terbiasa pada usia empat sampai lima bulan. Sehingga cukup sulit bagi
bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang agak keras.
Awal masa kanak-kanak.
Ciri-cirinya:
1.) Sebutan Yang Digunakan Orang Tua. Ada beberapa sebutan untuk
menggambarkan masa kanak-kanan, sebutan tersebeut berkisar tentang
perilaku dan aktivitas yang dilakukan anak-anak, pada sebagian besar
orang tua menganggap awal masa pada kanak-kanak sebagai usia yang
mengundang masalah atau usia sulit. Masa kanak-kanak merupakan masa-
masa yang sulit bagi orang tua karena pada masa kanak-kanak awal ialah
karena anak-anak sedang mengembangkan kepribadian yang unik dan
menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil. Selain itu pada
sebagian orang tua juga menganggap usia awal kanak-kanak sebagai usia
mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga
bermain dengan mainannya.
2.) Sebutan Yang digunakan Para Pendidik. Sedangkan para pendidik
menyebut usia awal kanak-kanak sebagai usia prasekolah, usia pra
sekolah adalah usia yang belum memasuki usia sekolah atau masih berada
di taman kanak-kanak, kelompok bermain, atau penitipan anak-anak.
3.) Sebutan Yang Digunakan Ahli Psikologi. Para ahli psikologi
menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri
yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun awal
masa kanak-kanak. Diantaranya yaitu Usia kelompok, usia menjelajah,
usia bertanya, usia meniru, usia kreatif.
Masa Remaja.
Ciri-cirinya :
1.) Periode penting
2.) Periode peralihan
3.) Periode perubahan
4.) Usia bermasalah
5.) Mencari identitas
6.) Usia yang menimbulkan ketakutan
7.) Masa yang tidak realistik
8.) Ambang masa dewasa
Masalah yang timbul : permasalahan remaja ialah dengan teman
sebayanya sendiri. Pengaruh temen sebaya sangatlah besar terhadap
remaja. Karena remaja beranggapan hanya teman yang mengerti mereka.
Remaja akan mengikuti aturan-aturan pada kelompok. Teman sebaya bisa
bersifat positif dan negatif. Namun secara umum remaja terlibat dalam
prilaku konformitas negatif, contohnya saja menggunakan bahasa kasar
atau jorok, mencuri, merusak, merasa hebat dan yang lainnya.
Teori Burner
Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar
penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan
bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Belajar
penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara bebas
dan melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan
memecahkan masalah.
Teori instruksi menurut Bruner hendaknya mencakup:
1) Pengalaman-pengalaman optimal bagi siswa untuk mau dan dapat
belajar, ditinjau dari segi aktivasi, pemeliharaan dan pengarahan.
2) Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, ditinjau dari
segi cara penyajian, ekonomi dan kuasa.
3) Perincian urutan-urutan penyajian materi pelajran secara optimal,
dengan memperhatikan faktor-faktor belajar sebelumnya, tingkat
perkembangan anak, sifat materi pelajaran dan perbedaan individu.
4) Bentuk dan pemberian reinforsemen.
Dalam teori belajarnya Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan
belajar akan berjalan baik dan kreatif jika anak dapat menemukan sendiri
suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan
menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah:
1) Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau
pengalaman baru,
2) Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis
pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang
mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain,
3) Tahap evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada
tahap kedua tadi benar atau tidak.
perkembangan kognitif juga melalui peringkat-peringkat tertentu.
Peringkat-peringkat tersebut adalah seperti berikut:
a. Peringkat enaktif ( 0 – 2 tahun )
b. Peringkat ikonik ( 2 – 4 tahun )
c. Peringkat simbolik ( 5 – 7 tahun )
Contoh : Pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur kognitif
dapat menarik minat dan mengembagkan pemahaman anak. Oleh karena
itu pengalaman baru yang dipelajari anak harus sesuai dengan pengetahuan
yang telah dimiliki anak.
Teori Vygotski
Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara
bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi
Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi
dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.
Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci dalam pembelajaran,
yaitu:
1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the
sosiocultural of learning),
2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4) Perancahan (scaffolding).
Contoh :Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru
harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah
teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of proximal developmnet
dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.
Umumnya anatara usia 0-1 tahun, rasa percaya menuntut perasaan nyaman
secara fisik dan sedikit ketakutan serta kekhawatian akan masa depan. Oleh
karenanya kepercayaan pada masa bayi menentukan tahapan selanjutnya.
Umumnya terjadi pada tahun ke-2 pada tahap ini bayi mulai menyadari
keinginan mereka, bila ada pembatasan pada banyak hal atau adanya hukuman
yang berat akan membuat anak mengembangkan rasa ragu-ragu dan malu.
Contoh : Bayi/ballita mulai memiliki rasa ingin tahu, seperti saat melihat
benda baru ia ingin memegang dan melihatnya namun ia juga merasa ragu dan
takut apakah ibunya memperbolehkan itu
Umumnya terjadi pada usia 3-5 tahun,masa ini sering disebut sebagai pra
sekolah dan umumnya anak-anak akan lebih aktif disbanding saat bayi.
Perlilaku aktif ini akan menjadi sebuah tuntutan untuk menghadapi tantangan
yang harapannnya membuat anak mengembangkan rasa tanggungjawab akan
tubuh, perilaku, mainan, dan hewan peliharaan mereka. Namun pada fase ini
juga dapat muncul rasa bersalah yang tidak menyenangkan saat anak tidak
diberi kepercayaan dan dibuat merasa sangat cemas.
4. Upaya vs Inferioritas
Umumnya terjadi pada usia 6 tahun – pubertas, pada tahap ini anak akan
bersentuhan dengan pengalaman-pengalaman baru. Perkembagan imajinasi
terjadi pada awal masa anak-anak pada tahap ini sedangkan pada masa
peralihan yakni pertengahan dan akhir masa anak-anak mereka memusatkan
energy mereka pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Namun ada bahaya yang mengancap pada fase ini yakni proses pengembangan
rasa rendah diri, perasaan tidak berkompeten, dan tidak produktif pada tahun-
tahun sekolah dasar. Disinilah menurut Erikson peran guru
Umumnya terjadi pada usia 10-20 tahun, masa ini dihadapkan pada pertanyaan
seperti siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka
menuju dalam hidupnya. Mulai berhadapan dengan banyak peran baru dan
status orang dewasa, jika mereka dapat menjajaki peran dengan cra yang sehat
dan tiba pada suatu jalan yang positif untuk diikuti dalam kehidupannya maka
identitas yang positif akan dicapai.
Umumnya terjadi pada usia 40-50 tahun persoalan pada fase ini adalah
membantu generasi muda agar berkembang dan mengarahkan kehidupan yang
berguna.
Contoh: parenting
Contoh: refleksi
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah
sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-
teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya,
Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis
atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul
sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu
itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari
individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan
(imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih
memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan
punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku
sosial mana yang perlu dilakukan.