Uts Psikologi Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

UJIAN TENGAH SEMESTER

BACALAH SOAL-SOAL DIBAWAH INI DENGAN SEKSAMA DAN


JAWABLAH DENGAN TEPAT DAN KOMPREHENSIF!

1. Psikologi poendidian merupakan ilmu yang mengkaji tentang manusia belajar


di latar pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pembelajaran dan
psikologi sosial tentang sekolah sebagai organisasi. Berikan pendapat anda apa
manfaat mempelajari mata kuliah ini dan apa keterkaitan keilmuan ini dengan
jurusan atau program studi anda ?

2. Manusia dalam hidupnya akan mengalami tahapan perkembangan yang


berlangsung secara kontinuitas berdasarkan karakteristik tertentu (mulai periode
prenatal, neonatal, masa bayi, awal dan akhir masa kanak-kanak, masa puber,
masa remaja, masa dewasa awal, dan masa dewasa paruh baya) Uraikan ciri-ciri
khas dan masalah yang biasanya timbul dari setiap periode perkembangan
tersebut !

3. Para ahli perkembangan kognitif (Piaget, Burner, dan Vygotski) telah


menghasilkan teorii kognitif dari hasil penelitian mereka. Uraikan ciri-ciri dari
teori kognitif (Piaget, Burner, Vygotski) dan contoh konkrit setiap tahapannya ?

4. Ada 8 tahap perkembangan psikososial Erick Erikson yang akan dilalui


manusia dalam kehidupannya. Uraikan setiap tahap dalam perkembangan tersebut
dan berikan contoh konkrit dalam kehidupan.

5. Teoro belajar Behaviouristik sangat memperhatikan belajar sebagai proses


terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu yang dipengaruhi stimulus dari
lingkungan. Bandingkan teori-teori belajar (perbedaan) menurut Pavlov,
Thorndike, Skinner, dan Bandura tentang belajar dan kaitkan dengan masalah
pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini.

JAWABAN
1. Manfaat mempelajari Psikologi Pendidikan adalah :

 Agar dapat memahami perbedaan siswa


 Agar dapat menciptakan iklim belajar yang kondusif di kelas
 Agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat
 Agar dapat berinteraksi dengan tepat dengan siswa
 Agar dapat memotivasi belajar

Keterkaitan psikologi pendidikan dengan program study saya Pendidikan Bahasa


Inggris yang memang di tujukan setelah lulus menjadi tenaga pengajar atau
pendidik yaitu dengan mempelajari psikologi pendidikan ini agar nanti saat
mengajar saya dapat memahami siswa lebih dalam berdasarkan karakteristiknya,
tahap tumbuh kembangnya, perilaku dan tingkah lakunya, secara emosional untuk
memberikan proses belajar mengajar yang tepat dan sesuai sehingga
menghasilkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran
yang baik tersebut akan berdampak pada hasil yang memuaskan.

2. Ciri-ciri khas dan masalah yang biasanya timbul dari setiap

periode perkembangan
 Masa Pranatal
Ciri-cirinya :
1.) Pembawaan lahir.
Pembawaan lahir yang berfungsi sebgai dasar bagi perkembanga
selanjutnya, ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaanfisik
dan mental melainkan juga pada jenis kelamin individu.
2.) Pertumbuhan dan perkembangan yang Cepat.
Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi
pada waktu ini, dari pada waktu lainnya sepanjang hidup
3.) Kondisi dalam lingkungan pralahir.
Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi
bawaan sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan
atau mengganggu pola perkembangan berikutnya.
4.) Sikap orang-orang yang berarti.
Sikap orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama
anggota keluarga terbentuk pada waktu ini dan mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap perlakuan anak mereka terhadap anak tersebut selama awal
tahun pembentukan kehidupan.
Masalah yang biasa timbul :
- Masalah fisik yang dialami ibu hamil ini dapat berupa ibu hamil yang
sering merasa capek, pegal – pegal dan punggung terasa sakit
- keguguran
- premature

 Masa Neonatal
Ciri-cirinya:
1.) Periode tersingkat dari semua masa perkembangan
Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan
kehidupan diluar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih
sembilan bulan. Menurut kriteria medis, penyesuaian ini akan berakhir
pada saat tali pusar lepas dari pusarnya.
2.) Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.
Kelahiran merupakan suatu peralihan dari lingkungan dalam (rahim
ibu) ke lingkungan luar sehingga bayi perlu oenyesuaian diri. Beberapa
bayi mudah melakukan penyesuaian, namun bagi bayi lain ada yang
kesulitan dan mengalami kegagalan.
3.) Masa terhentinya perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembanga yang pesat terjadi selama periode
pranatal untuk sementara terhenti pada saat kelahiran. Seringkali terjadi
sedikit kemunduran seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan
kurang sehat dibandingkan pada saat dilahirkan. Kemunduran ini
berlangsung beberapa hari sampai seminggu, kemudian bayi biasa seperti
pada saat dilahirkan.
4.) Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya.
Perkembangan bayi yang baru lahir dapat memberi petunjuk tentang
apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.
5.) Periode yang berbahaya.
Secara fisik masa bayi neonatal berbahaya karena sulitnya
mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan
yang sangat baru dan sangat berbeda.
-Masalah yang timbul : bayi sering menangis, bayi kuning
 Masa bayi
Ciri-cirinya:
1.) Dasar yang sesungguhnya
Seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai
masa dasar. Namun, masa bayi merupakan periode kehiidupan yang
sesungguhnya karena pada periode ini banyak perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk.
2.) Pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat.
Bayi berkembang pesat terutama pada tahun pertama, baik secara fisik
maupun psikologis, tidak hanya dalam penampilan namun juga dalam
keterampilan.
3.) Berkurangnya ketergantungan.
Berkurangnya ketergantungan memungkinkan bayi duduk, berdiri,
berjalan dan menggerakkan benda-benda.
4.) Meningkatnya individualitas.
Dengan meningkatnya individualitas maka setiap bayi harus
diperlakukan secara individu.
5.) Permulaan sosialisasi.
Bayi menunjukkkan keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok
sosial dengan memprotes jika dibirkan sendiri dalam beberapa waktu dan
mencoba mencari perhatian dengan melakukan berbagai cara.
6.) Permulan berkembangnya penggolongan peran seks.
penggolongan peran seks dimulai sejak bayi dilahirkan, misalnya bayi
laki-laki diberikan pakaian dan selimut warna biru dan bayi perempuan
diberikan warna pink.
7.) Permulaan kreativitas..
Pada bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan
sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kelak.
Masalah yang timbul : ketidaksukaan bayi terhadap makanan cair yang
terbiasa pada usia empat sampai lima bulan. Sehingga cukup sulit bagi
bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang agak keras.
 Awal masa kanak-kanak.
Ciri-cirinya:
1.) Sebutan Yang Digunakan Orang Tua. Ada beberapa sebutan untuk
menggambarkan masa kanak-kanan, sebutan tersebeut berkisar tentang
perilaku dan aktivitas yang dilakukan anak-anak, pada sebagian besar
orang tua menganggap awal masa pada kanak-kanak sebagai usia yang
mengundang masalah atau usia sulit. Masa kanak-kanak merupakan masa-
masa yang sulit bagi orang tua karena pada masa kanak-kanak awal ialah
karena anak-anak sedang mengembangkan kepribadian yang unik dan
menuntut kebebasan yang pada umumnya kurang berhasil. Selain itu pada
sebagian orang tua juga menganggap usia awal kanak-kanak sebagai usia
mainan karena anak mudah menghabiskan sebagian besar waktu juga
bermain dengan mainannya.
2.) Sebutan Yang digunakan Para Pendidik. Sedangkan para pendidik
menyebut usia awal kanak-kanak sebagai usia prasekolah, usia pra
sekolah adalah usia yang belum memasuki usia sekolah atau masih berada
di taman kanak-kanak, kelompok bermain, atau penitipan anak-anak.
3.) Sebutan Yang Digunakan Ahli Psikologi. Para ahli psikologi
menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri
yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun awal
masa kanak-kanak. Diantaranya yaitu Usia kelompok, usia menjelajah,
usia bertanya, usia meniru, usia kreatif.

 Akhir masa kanak-kanak


1.) Label yang digunakan oleh orang tua
akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan. Suatu masa
dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih banyak
dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dibanding orang tua atau keluarga.
2.) Label yang digunakan oleh para pendidik.
yang melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Para
pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam
dorongan prestasi.
3.) Label yang digunakan oleh ahli psikologi.
Bagi ahli psikologi , masa akhir kanak-kanak adalah usia berkelompok ,
usia penyesuaian diri , usia kreatif, serta usia bermain.
- Masalah yang timbul : Nafsu makan kanak-kanak tidak sebesar pada
saat masa bayi, anak lebih suka mengkritik dan menertawakan orang.
 Masa Puber
Ciri-cirinya:
1.) Periode tumpang tindih karena kedudukan remaja berada diantara akhir
masa kanak-kanak dan awal masa remaja.
2.) Periode yang singkat. Karena berlangsung selama dua sampai empat
tahun.
3.) Dibagi dalam tiga tahap : tahap prapuber, tahap puber, tahap pasca
puber.
4.) Pertumbuhan dan perkembnagan yang pesat
5.)Fase negatif, fase dimana individu mengambil sikap “Anti” terhadap
kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat- sifat baik yang sebelumnya
sudah berkembang.
Maasalah yang timbul : ketikseimbangan emosi, perubahan fisik.

 Masa Remaja.
Ciri-cirinya :
1.) Periode penting
2.) Periode peralihan
3.) Periode perubahan
4.) Usia bermasalah
5.) Mencari identitas
6.) Usia yang menimbulkan ketakutan
7.) Masa yang tidak realistik
8.) Ambang masa dewasa
Masalah yang timbul : permasalahan remaja ialah dengan teman
sebayanya sendiri. Pengaruh temen sebaya sangatlah besar terhadap
remaja. Karena remaja beranggapan hanya teman yang mengerti mereka.
Remaja akan mengikuti aturan-aturan pada kelompok. Teman sebaya bisa
bersifat positif dan negatif. Namun secara umum remaja terlibat dalam
prilaku konformitas negatif, contohnya saja menggunakan bahasa kasar
atau jorok, mencuri, merusak, merasa hebat dan yang lainnya.

 Masa Dewasa Awal.


Ciri-cirinya:
1.) Masa dewasa awal sebagai masa pengaturan
2.) Masa dewasa awal sebagai usia repoduktif
3.) Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah
4.) dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional
5.) Masa dewasa awal sebagai masa komitmen
6.) Masa dewasa awal sering merupakan masa ketergantungan
7.) Masa dewasa awal sebagai masa perubahan nilai
8.) Masa dewasa awal masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
Masalah yang biasa timbul :
keterlambatan perkembangan pola pikir yang ditandai dengan
ketidakampuan memecahkan masalah

 Masa Dewasa Paroh Baya


1.) Periode yang sangat ditakuti
2.) Masa transisi
3.) Masa stres
4.) Usia yang berbahaya
5.) Usia canggung
6.) Masa berprestasi
7.) Masa evaluasi
8.) Usia madya dievalusi dengan standar ganda
9.) Masa sepi
10.) Masa jenuh
Masalah yang timbul :

- Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan


perbaikan sel-sel tubuh.
- Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
- Penurunan Dorongan Seks

3. Ciri-ciri dari teori kognitif (Piaget, Burner, Vygotski) dan


contoh konkritnya
 Teori Piaget
Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil
kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata,
melainkan hasil interaksi diantara keduanya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek,
yaitu:
1) Kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf;
2) Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan
dunianya;
3) Interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam
hubungannya dengan lingkungan social, dan
4) Ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri
organisme agar dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual
anak yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu :
1) Periode sensori-motor ( 0 – 2,0 tahun )
2) Periode pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun )
3) Periode operasional konkret ( 7,0 – 11,0 tahun )
4) Periode opersional formal ( 11,0 – dewasa )
Contoh : Bayi hanya akan menangis ketika apa yang dia inginkan tidak
dituruti, dia belum bisa berpikir alasannya mengapa yang dia inginkan
tidak dituruti.

 Teori Burner
Menurut Bruner belajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar
penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan
bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang lebih baik. Belajar
penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara bebas
dan melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan
memecahkan masalah.
Teori instruksi menurut Bruner hendaknya mencakup:
1) Pengalaman-pengalaman optimal bagi siswa untuk mau dan dapat
belajar, ditinjau dari segi aktivasi, pemeliharaan dan pengarahan.
2) Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, ditinjau dari
segi cara penyajian, ekonomi dan kuasa.
3) Perincian urutan-urutan penyajian materi pelajran secara optimal,
dengan memperhatikan faktor-faktor belajar sebelumnya, tingkat
perkembangan anak, sifat materi pelajaran dan perbedaan individu.
4) Bentuk dan pemberian reinforsemen.
Dalam teori belajarnya Jerome Bruner berpendapat bahwa kegiatan
belajar akan berjalan baik dan kreatif jika anak dapat menemukan sendiri
suatu aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini Bruner membedakan
menjadi tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah:
1) Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau
pengalaman baru,
2) Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna dan menganalisis
pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang
mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain,
3) Tahap evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah hasil tranformasi pada
tahap kedua tadi benar atau tidak.
perkembangan kognitif juga melalui peringkat-peringkat tertentu.
Peringkat-peringkat tersebut adalah seperti berikut:
a. Peringkat enaktif ( 0 – 2 tahun )
b. Peringkat ikonik ( 2 – 4 tahun )
c. Peringkat simbolik ( 5 – 7 tahun )
Contoh : Pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur kognitif
dapat menarik minat dan mengembagkan pemahaman anak. Oleh karena
itu pengalaman baru yang dipelajari anak harus sesuai dengan pengetahuan
yang telah dimiliki anak.

Teori Vygotski
Walaupun setuju dengan Piaget bahwa perkembangan kognitif terjadi secara
bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, tetapi
Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi
dunianya sendirian dan membentuk gambaran realitas batinnya sendiri.
Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip dasar kunci dalam pembelajaran,
yaitu:
1) Penekanan pada hakekat sosio-kultural pada pembelajaran (the
sosiocultural of learning),
2) Zona perkembangan terdekat (zone of proximal development),
3) Pemagangan kognitif (cognitive appreticeship)
4) Perancahan (scaffolding).
Contoh :Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru
harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah
teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of proximal developmnet
dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui ZPD.

4. Tahap dalam perkembangan


1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan (Basic trust vs mistrust)

Umumnya anatara usia 0-1 tahun, rasa percaya menuntut perasaan nyaman
secara fisik dan sedikit ketakutan serta kekhawatian akan masa depan. Oleh
karenanya kepercayaan pada masa bayi menentukan tahapan selanjutnya.

Contoh: Saat memberi makan

Saat memberi makan (menyuapi anak, jika ia timbul kepercayaan dalam


dirinya maka akan mudah dalam menyuapi dan hal ini akan berefek pada
tahap selanjutnya.

2. Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu (Autonomy vs shame/doubt)

Umumnya terjadi pada tahun ke-2 pada tahap ini bayi mulai menyadari
keinginan mereka, bila ada pembatasan pada banyak hal atau adanya hukuman
yang berat akan membuat anak mengembangkan rasa ragu-ragu dan malu.

Contoh : Bayi/ballita mulai memiliki rasa ingin tahu, seperti saat melihat
benda baru ia ingin memegang dan melihatnya namun ia juga merasa ragu dan
takut apakah ibunya memperbolehkan itu

3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (initiative vs Guilt)

Umumnya terjadi pada usia 3-5 tahun,masa ini sering disebut sebagai pra
sekolah dan umumnya anak-anak akan lebih aktif disbanding saat bayi.
Perlilaku aktif ini akan menjadi sebuah tuntutan untuk menghadapi tantangan
yang harapannnya membuat anak mengembangkan rasa tanggungjawab akan
tubuh, perilaku, mainan, dan hewan peliharaan mereka. Namun pada fase ini
juga dapat muncul rasa bersalah yang tidak menyenangkan saat anak tidak
diberi kepercayaan dan dibuat merasa sangat cemas.

Contoh : Anak-anak mulai memiliki rencana yang ingin ia lakukan yang


didukung dengan rasa kepercayaan dan kebebasan yang baru diperolehnya,
namun ia menarik kembali hal tersebut dan ia pun merasa bersalah.

4. Upaya vs Inferioritas
Umumnya terjadi pada usia 6 tahun – pubertas, pada tahap ini anak akan
bersentuhan dengan pengalaman-pengalaman baru. Perkembagan imajinasi
terjadi pada awal masa anak-anak pada tahap ini sedangkan pada masa
peralihan yakni pertengahan dan akhir masa anak-anak mereka memusatkan
energy mereka pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
Namun ada bahaya yang mengancap pada fase ini yakni proses pengembangan
rasa rendah diri, perasaan tidak berkompeten, dan tidak produktif pada tahun-
tahun sekolah dasar. Disinilah menurut Erikson peran guru

Contoh: anak mulai memasuki dunia sekolah


5. Identitas vs Kebingungan Identitas (Identity vs Identity confusion)

Umumnya terjadi pada usia 10-20 tahun, masa ini dihadapkan pada pertanyaan
seperti siapa mereka, bagaimana mereka nantinya, dan kemana mereka
menuju dalam hidupnya. Mulai berhadapan dengan banyak peran baru dan
status orang dewasa, jika mereka dapat menjajaki peran dengan cra yang sehat
dan tiba pada suatu jalan yang positif untuk diikuti dalam kehidupannya maka
identitas yang positif akan dicapai.

Contoh: penentuan karir masa depan

6. Intimasi vs Isolasi (Intimacy vs Isolation)

Umumnya terjadi pada usia 20-30 tahun, menghadapi tugas perkembangan


pembentukan relasi intim dengan orang lain . Erikson menggambarkan hal
tersebut sebagai penemuan diri sendiri pada diri orang lain. Jika dapat
membentuk persahabatan yang sehat dan relasi akrab yang intim dengan orang
lain maka keintiman akan dicapai.

Contoh: memulai suatu hubungan asmara


7. Generasi vs Stagnasi (Generativity vs Stagnation)

Umumnya terjadi pada usia 40-50 tahun persoalan pada fase ini adalah
membantu generasi muda agar berkembang dan mengarahkan kehidupan yang
berguna.
Contoh: parenting

8. Integrasi vs Putus asa (Integrity vs Despair)

Umumnya terjadi pada usia diatas 60 tahun, melakukan refleksi akan


kehidupan yang telah dilalui saat retrospektif yang dilakukan menghasilkan
pandangan yang positif akan apa yang telah dilakukan di masa lalu maka akan
melahirkan keutuhan rasa utuh namun jika sebaliknya maka yang didapat
adalah keputusasaan.

Contoh: refleksi

5. Teori-teori belajar (perbedaan) menurut Pavlov, Thorndike,


Skinner, dan Bandura tentang belajar dan kaitkan dengan
masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini.

1.) Definisi teori belajar menurut Thorndike


Teori belajar Thorndike dikenal dengan “Connectionism” (Slavin, 2000).
Hal ini terjadi karena menurut pandangan Thorndike bahwa belajar merupakan
proses interaksi antara stimulus dan respon. Jadi perubahan tingkah laku
akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau
tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Teori dari Thorndike dikenal pula
dengan sebutan “Trial and error” dalam menilai respon-respon yang terdapat
bagi stimulus tertentu.

 Hukum –Hukum Teori Belajar Thorndike


Thorndike mengemukakan bahwa asosiasi antara stimulus dan respons
mengikuti hukum-hukum berikut:
a. Hukum kesiapan yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh
perubahan tingkah laku maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan
menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
b. Hukum latihan
Yaitu semakin sering suatu tingkah laku diulang/dilatih(digunakan) maka
asosiasi tersebut akan semakin kuat.
Hukum Akibat
Yaitu hubungan stimulus respons cenderung diperkuat bila akibatnya
menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak
memuaskan.

2. Teori Belajar Pavlov

 Teori belajar Pavlov (Conditioning theory)


Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah
proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat
secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
 Hukum-hukum belajar Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing
menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1). Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut.
Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya
berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan
meningkat.
2). Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang
dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent
conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer,
maka kekuatannya akan menurun.

3.Teori Belajar B.F Skinner

 Kajian Umum Teori B.F Skinner


Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan
(kondisioning operan). Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran
dimana konsekuensi-konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam
probabilitas prilaku itu akan diulangi. Ada 6 asumsi yang membentuk
landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122).
Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:

1. Belajar itu adalah tingkah laku.

2. Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan


adanya perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi
lingkungan.

3. Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya


dapat di tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya
di devinisikan menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi
yang di control secara seksama.

4. Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya


sumber informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya
tingkah laku.

Penguatan berarti memperkuat. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua


bagian:

-Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi


respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung
(rewarding).

- Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi


respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang
merugikan (tidak menyenangkan).

Belajar, yang digambarkan oleh makin tingginya angka keseringan respons,


diberikan sebagai fungsi urutan ketiga unsur.

 Hukum-Hukum Teori Belajar Skinner


Disamping itu pula dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap
tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-
hukum belajar, diantaranya :

1.Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan


stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

2. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah


diperkuat melalui proses conditioning  itu tidak diiringi stimulus penguat,
maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

4. Teori belajar Bandura

Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah
sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-
teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya,
Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis
atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul
sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu
itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari
individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan
(imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih
memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan
punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku
sosial mana yang perlu dilakukan.

Kaitannya teori-teori tersebut dengan pendidikan saat ini adalah seperti


yang kita tau kurikulum saat ini sangat mengutamakan siswanya untuk
lebih aktif dalam mencari pembelajaran atau pengetahuan, peran guru atau
pengajar hanyalah fasilitator oleh sebab itu beberapa teori tersebut juga
mengutamkan kreatifitas dan keaktifan siswa atau pencari ilmu sehingga
hal itu sangat pas dengan kurikulum pendidikan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai