Review Artikel Jamita Sinaga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Judul Peranan Akuntansi Manajemen Sektor Publik Menuju Good Governance

di Indonesia
Jurnal Jurnal Ilmiah Methonomi
Volume Vol.3 No.2
Halaman Hal 164-178
Tahun 2017
Penulis Artikel Jamita Sinaga Nama : Made Chrisna Apriyani Sujana
Jurnal Nim : 1817051067
Reviewer Made Chrisna Apriyani Sujana Kelas : 4H
Tanggal Review 2 April 2020

Tujuan Penulisan sekaligus penelitian terhadap tema yang dibahas dalam artikel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reformasi struktur pemerintahan dan
keuangan daerah menuju pertanggungjawaban publik yang akuntabel
akibat adanya otonomi daerah.
Subjek Pemprov Sumatra Utara-Medan
Penelitian
Objek UU No.22 Tahun 1999, UU No. 25 Tahun 1999, UUNo.32 Tahun 2004,
Penelitian UU No.33 tahun 2004
Metode Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode
Penelitian kualitatif
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian dalam jurnal artikel ini yaitu memebahas
mengenai reformasi pemerintahan dan keuangan negara yang diawali
dengan adanya Undang- Undang No.22 tahun 1999 menganai
Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang No.25 tahun 1999
mengenai Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Terbitnya undang-
undang ini disebabkan oleh desakan masyarakat agar para aparatur
negara melakukan perubahan secara menyeluruh dalam mencapai
tujuan yang sudah diamanatkan pada pembukaan undang-undang dasar
1945 yaitu untuk mewujudkan kesejahtraan dan keadilan dalam
masyarakat. Undang – Undang No.22 tahun 1999 sendiri berisikan
tentang Otonomi Daerah yaitu pemerintah pusat memberikan
wewenang kepada masing – masing daerah di Indonesia untuk
mengatur, mengurus, dan mengelola hasil yang ada di daerahnya guna
meningkatkan kesejahtraan dan kemakmuran di daerah tersebut. Akan
tetapi tidak sepenuhnya semua aturan yang diamanatkan dari
pemerintah pusat dapat dilakukan oleh pemerintah daerah contohnya
terkait dengan pertahanan, keamanan, peradilan, moneter dan fiscal,
bidang politik luar negeri, agama serta beberapa kewenangan dibidang
lainnya yang tidak dapat diatur pemerintah daerah. Berdasarkan
Undang-Undang No.22 tahun 1999 tersebut terdapat tiga asas
penyelenggaraan pemerintah yaitu :
a. Asas Desentralisasi, yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b. Asas Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau perangkat pusat di
daerah

1
c. Tugas pembantuan, yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan
dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu, yang serta
pembiayaan, sarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban
melaporkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Beberapa tahun kemudian pelaksanaan Otonomi Daerah dirasa masih
banyak kekurangannya dan terdapat beberapa aspek yang memiliki
kelemahan. Maka dikelurkanlah UU No.32 tahun 2004 sebagai
pengganti UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU
No.33 tahun 2004 pengganti UU No.25 tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Dengan adanya regulasi UU
inilah yang memunculkan istilah baru dalam sistem pemerintahan yaitu
semangat tatakelola yang baik (good governance) yang mengedepankan
transparansi, akuntabilitas dan mendekatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan dan adanya semangat desentralisasi.
Kesimpulan Dari berbagai hal yang dikemukakan mengenai akuntansi sektor
Penelitian
publik dalam hal peranan akuntansi manajemen sektor publik,maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut, Akuntansi sektor publik merupakan
pengganti mata kuliah akuntansi pemerintahan, pergantian mata kuliah ini
diawali dengan munculnya reformasi pemerintahan dan keuangan negara
( UU No.22 tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999). Munculnya UU
tersebut menyebabkan otonomi daerah terbatas yang memberikan kuasa
kepada pemerintah daerah untuk mengatur sumberdaya yang dimiliki
daerah untuk kesejahteraan masyarakatnya sendiri. Akuntansi sektor
publik menginginkan laporan keuangan publik yang transparan,
akuntatabel dan akurat yang dapat diperacaya oleh publik melalui
pengawasan yang dilakukan pihak internal pemerintah secara terbuka dan
berkesinambungan secara terus menerus. Bagian dari akuntansi sektor
publik adalah akuntansi manajemen sektor publik, yang khusus
memberikan laporan pertanggungjawaban kepada publik melalui pihak
internal pejabat publik. Fungsi perencanaan dan fungsi pengawasan
merupakan fungsi utama manajemen sektor publik yang pada prinsipnya
harus benar-benar dilakukan oleh pejabat atau penanggungjawab publik.
Penerima amanah harus memberikan akuntabilitas publik, baik
akuntabilitas publik horizontal maupun vertikal. Dalam menentukan
biaya publik akuntansi sektor publik harus mengadopsi perhitungan biaya
dengan sektor swasta dengan menambah metode yang lain yang dpat
menghitung cost pelayanan publik termasuk cost social yang sulit
menentukan karena mempunyai jangkauan yang cukup luas. Akuntansi
manajemen sektor publik di Indonesia belum populer karena belum
termasuk mata kuliah di Perguruan Tinggi secara terpisah dengan mata
kuliah yang lain. Maka untuk mendukung akuntansi manajemen sektor
publik harus diawali adanya akuntansi biaya sektor publik di
pemerintahan. Akuntansi manajemen sektor publik belum berhasil
membantu negara untuk mengurangi korupsi, kolusi dan nepotisme,
karenan belum sepenuhnya hukum dipakai sebagai alat untuk menetapkan

2
itu bersalah atau tidak karena masih banyak dipengaruhi dengan berbagai
kebijaksanaan untuk mengesampingkan pengenaan hukum yang adil dan
merata.
(OPINI) Artikel jurnal ini memiliki beberapa kekuatan dilihat dari segi kalimat,
Kekuatan kalimat yang digunakan jelas dan mudah dipahami serta dimengerti oleh
Artikel Jurnal pembaca. Pokok pembahasan di dalam jurnal sesuai dengan judul yang
dumuat di halaman utama, kemudian sistematika penulisannya sesui mulai
dari abstrak kemudian pendahuluan. Artikel jurnal ini juga dilengkapi
dengan sumber data yang jelas mulai dari sumber data penelitian serta
sumber data berupa refrensi kajian teori. Kekuatan terakhir dari artikel
jurnal ini yaitu metode penelitian yang digunakan sangat medukung
sehingga informasi yang diperoleh dapat dibagikan dan dimengerti oleh
banyak kalangan.
Selain dilihat dari segi penulisan kekuatan artikel ini juga membahas hal
mengenai Akuntansi sektor publik yang sedang bergulir sekarang
inidimana penulis menekankan pada adanya dukungan semua pihak
terutama pejabat publik agar benar-benar melaksanakan pemerintahan
yang sifatnya terbuka, bebas dari semua kepentingan, serta akuntabel yang
didukung dengan laporan pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan
Undang – Undang dan beberapa uraian teoritis yang termuat dalam artikel
jurnal ini.
(OPINI) Selain memiliki beberapa kelebihan yang mendukung artikel jurnal ini
Kelemahan dalam segi penulisannya juga terdapat kekurangan yaitu terdapat kalimat
Artikel Jurnal dengan bahasa asing namun kalimat tersebut tidak di cetak miring atau
italic. Dan dari segi pembahasan artikel jurnal ini pada rumusan
masalhnya membahas mengenai penerapan UU No.32 Tahun 2004 pada
pemprov Sumatera Utara-Medan namun artikel ini sama sekali tidak
membahas apakah UU tersebut sudah diterapkan atau belum, artikel ini
hanya membahas mengenai beberapa uraian teoritis terkait UU tersebut,
jadi menurut saya rumusan masalah tersebut belum dijelaskan dan belum
ada jawaban pasti yang diuraikan dalam artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai