Pengertian Teori

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Teori

Yunani = Therio maksud= Pemandangan

TEORI
Dalam banyak literatur dijelaskan bahwa teori (yang berasal dari kata: thea) selalu
menggunakan bangunan berfikir yang tersusun sistematis, logis (rasional), empiris
(kenyataan), juga simbolis dalam menjelaskan suatu fenomena.
DEFINISI TEORI
Definisi ini membayangkan bahwa, teori berasaskan kepada konsepsi seseorang yang
kemudiannya mengemukakannya dalam bentuk suatu pandangan (view). Definisi ini juga
memberikan pemahaman kepada kita sifat teori yang relatif kepada pelbagai pendapat.
Sampai saat ini, definisi teori berbeda-beda berdasarkan pandangan yang berbeda-beda dalam
kalangan ahli teori.
Mike Bal (1985) memberi makna teori, menyebutkan “ a theory is a systematic set of
generalized statements about a particular segment of reality”.
Menurut Heinan (1985) pula, teori ialah “a group of logically organized laws or relationships
that constitute explainnation in a discipline”.
Davis (2000) pula menyebutkan `theory is a simply an idea about why people are the way
they are and act the way they act’.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (John W Creswell,
Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 1993) hal 120)
Teori merupakan salah satu konsep dasar penelitian sosial. Teori adalah seperangkat konsep
atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu
fenomena, dengan cara memerinci hubungan sebab-akibat yang terjadi.
Dari bukunya Erwan dan Dyah (2007) teori menurut definisinya adalah serangkaian konsep
yang memiliki hubungan sistematis untuk menjelaskan suatu fenomena sosial tertentu. Lebih
lanjut beliau mengatakan bahwa teori merupakan salah satu hal yang paling fundamental
yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori
yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya
secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis
penelitian.
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan,
dan memprediksikan phenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah.
Teori intutif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori
ilmiah (teori formal) adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru
lebih sering menggunakan teori jenis yang pertama.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide
pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana
dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda
pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis
hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain
itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara”
dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori
berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan
penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial. Neuman
mendefiniskan Teori Sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan abstraksi atau ide-
ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. (W.L Neuman,
Social Research Methods: Qualitative & Quantitative Approach, (London: Sage, 2003) hal.
42)
Namun, secara umum, teori diartikan sebagai seperangkat ide, penjelasan atau prediksi secara
ilmiah. Dengan nafas positivistik, Kerlinger (Creswell, 2003: 120) mengartikan teori sebagai
seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang memberikan gambaran
suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan cara menentukan hubungan antar-
variabel. Lengkapnya definsi Kerlinger tersebut adalah: “A theory is a set of interrelated
constructs (variables), definitions, and propositions that presents a systematic view of
phenomena by specifying relations among variables.

Teori dalam Ilmu Pengetahuan


Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran yang menjelaskan
fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan
dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti
kebenarannya.
Dalam istilah ilmiah, teori itu benar-benar sebuah hipotesis yang telah terbukti sesuai dengan
fakta-fakta dan yang memiliki kualitas prediktif. Dengan definisi tersebut, dan tanpa
mendevaluasi keyakinan, tidak semua keyakinan akan dianggap sebagai teori. Suatu teori
harus dapat diuji kebenarannya, karena jika tidak, maka dia bukanlah suatu teori.
Suatu Teori pada hakekatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau
pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat
diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris. Teori merupakan hubungan dua
variabel atau lebih, yang telah diuji kebenarannya. Variabel merupakan karakteristik dari
orang-orang, benda-benda atau keadaan yang mempunyai nilai-nilai yang berbeda, misalnya
usia, jenis kelamin, dsb.
Teori sebagai buah pikir manusia tentu tidak datang begitu saja, penemuan atas sebuah teori
disandarkan pada suatu hasil penelitian dan pengujian secara berulang-ulang hingga
menghasilkan sebuah hipotesis dan beranak menjadi sebuah teori.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai teori yang dikontraskan dengan praktik
yang ada, atau teori dengan fakta. Teori tidak selamanya selalu sama dengan fakta yang
terjadi pada kenyataannya, atau das sollen dengan das seinnya tidak sama, bertentangan, teori
seolah menjadi entitas yang berbeda dengan faktanya. Maka tidak heran jika kini banyak
penelitian-penelitian hukum khususnya yang mencoba untuk menguji kebenaran teori dengan
fakta.
Dalam lapangan ilmu social yang sangat dinamis pengujian atas sebuah teori adalah
keniscayaan. Teori-teori yang sudah ada sebelumnya belum tentu dapat diterapkan kembali
dalam perkembangan interaksi antar manusia yang semakin komleks, dan untuk itu kemudian
munculah teori-teori baru yang mementahkan teori-teori lama. Dan disinilah pengunaan dan
pemilihan teori dalam sebuah penelitian menjadi sangat penting.
Secara umum istilah teori dalam Ilmu Sosial mengandung beberapa pengertian:
1. Teori adalah abstraksi dari realitas.
2. Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.
3. Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya


merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena”.

Definisi dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:


JONATHAN H. TURNER. à Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang
membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.

LITTLEJOHN & KAREN FOSS à Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan
hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah
fenomena.

KERLINGER à Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.

NAZIR à Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian.

STEVENS à Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau


mengkarakteristikkan beberapa fenomena.

FAWCETT à Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang
hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena
yang lain.

Definisi dan Pengertian teori menurut beberapa ahli:


TRAVERS à a theory consist of generalizations intended to explain phenomena and that the
generalizations must be predictive. Teori terdiri dar generalisasi yang dimaksudkan untuk
menjelaskan dan memprediksi sebuah fenomena.

EMORY - COOPER à Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan
variable yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan ,
sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.

CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY à Teori adalah hipotesis (dugaan sementara)
yang belum terbukti atau spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.

KING à Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan
dapat diamati dalam dunia nyata.

MANNING à Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan
seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat
dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
ELEMEN TEORI
Neuman menjelaskan Elemen Teori terbagi menjadi 3 hal, antara lain :
1. Konsep (Konsep Nominal dan Konsep Real)
2. Scope (lingkup)
3. Relationship
ELEMEN TEORI
1. Konsep Nominal adalah konsep yang tidak terlihat seperti demokrasi atau cinta, sedangkan
Konsep Real: adalah konsep yang terlihat seperti Ritual atau jarak spasial.
2. Scope didasarkan pada keluasan perilaku komunikasi yang dicakup oleh teori. Meski teori
harus bisa menjelaskan komunikasi menjadi bermakna namun tetap harus ada batasan pada
keluasan lingkup atau cakupannya.
3. Hubungan adalah cara dimana sebuah konsep teori digabungkan.

BENTUK/WUJUD TEORI
A. Bentuk seperangkat Hipotesis, seperti:
• “Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat
kepadanya”.
• “Semakin tinggi tingkat pendapata keluarga, semakin tinggi pula tingkat pengeluarannya”.

BENTUK/WUJUD TEORI
B. Dalam bentuk model Pernyataan
“jika …., maka …..”, seperti:
• “Jika interaksi antara dua atau lebih orang intensif, maka tingkat kesukaan di antara mereka
juga meningkat”.
• “Jika fasilitas belajar mengajar lengkap, maka kompetensi siswa juga akan meningat”.
BENTUK/WUJUD TEORI
C. Model Visual, seperti pada gambar berikut:

Bagan 1: Three independent variables influencing a single dependent variable mediated by


two intervening variables. (Gambar diambil dari Creswell (2003: 122-123)

BENTUK/WUJUD TEORI
C. Model Visual, seperti pada gambar berikut:

Bagan 2: Two Given Different treatments on X1 are compared in terms of Y1 controlling for
X2.

FUNGSI TEORI
Menurut Snelbecker ada tiga fungsi teori dalam penelitian. Pertama, sebagai pensistematiskan
temuan-temuan penelitian. Kedua, sebagai pendorong untuk menyusun hipotesis. Dan dengan
hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban serta membuat ramalan-ramalan
atas dasar penemuan. Ketiga, sebagai penyaji penjelasan dalam menjawab pertanyaan.
FUNGSI TEORI
Kerlinger (1978) mengemukakan bahwa Theory is a set of interrelated construct (concepts),
definitions, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying
relations among variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena. Teori
adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
FUNGSI TEORI
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
tersusun secara sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena.
Setiap penelitian selalu menggunakan teori. Teori berfungsi untuk memperjelas masalah yang
diteliti, sebagai dasar merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun
instrumen penelitian. Semua peneliti harus berbekal teori agar wawasannya menjadi lebih
luas dan dapat menyusun instrumen penelitian yang baik.
FUNGSI TEORI
Pentingnya teori adalah sebagai kerangka kerja penelitian. Teori sangat berguna untuk
kerangka kerja penelitian, terutama untuk mencegah praktek-praktek pengumpulan data yang
tidak memberikan sumbangan bagi pemahaman peristiwa. Empirisme yang polos, menurut
Suppes (dalam Bell, 1986) merupakan bentuk coretan mental dan ketelanjangan tubuh yang
jauh lebih menarik daripada ketelanjangan fikiran.
TUJUAN TEORI
1. Adalah menjelaskan, memahami, memprediksi dan perubahan sosial.
2. Membantu kita menemukan jawaban pertanyaan mengapa dan bagaimana mengenai
pengalaman-pengalaman komunikasi kita.
3. Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui
serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang dipelajari sosiologi.
4. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan-kekurangan pada seseorang
yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi.
5. Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari
oleh sosiologi. Bahan Ajar Pengantar Sosiologi.
6. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina
struktur konsep-konsep serta memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk
penelitian.
7. Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan proyeksi
sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui kearah mana masyarakat akan berkembang atas
dasar fakta yang diketahui pada masa lampau dan pada dewasa ini.
Teori memiliki 2 ciri umum
1. Semua teori adalah “abstraksi” tentang suatu hal. Dengan demikian teori sifatnya terbatas.
2. Semua teori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh sebab itu sifatnya relatif
dalam arti tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati,
serta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan sekitarnya.
Teori adalah kerangka yang membantu kita menyelesaikan atau mengelompokkan berbagai
perilaku-perilaku kita dan menyatukannya menjadi hal yang bermakna.
Teori adalah system abstrak dari sebuah konsep dengan indikasi hubungan diantara konsep-
konsep tersebut yang dapat membantu kita memahami sebuah fenomena.
• Karl Popper (1959: 48) : Teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut
sebagai “dunia”. Teori membantu kita memahami kenyataan .
• Jonathan H. Turner (1986:5) : Teori adalah proses pengembangan ide-ide yang akan
membantu kita menjelakan bagaimana dan mengapa sebuah kejadian dapat terjadi.
• William Doherty (1993:20) : Teori adalah proses sistematik dalam merumuskan dan
mengorganisasi ide menjadi sebuah fenomena tertentu yang dapat dipahami.
• Mark (1963) membedakan adanya 3 macam teori yaitu :
1) Teori deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pemikiran
spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan;
2) Teori Induktif: cara menerangkannya adalah dari data ke arah teori, dalam bentuk ekstrim
titik pandang yang posivistis ini dijumpai pada kaum behaviorist;
3) Teori fungsional: disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis,
yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi
data.
KLASIFIKASI TEORI
• Grand Theory.
• A Mid-Range Theory
• Narrow Theory
KLASIFIKASI TEORI
• Grand Theory. adalah pemaknaan perilaku dengan cara yang benar secara universal. Grand
teori memikiki kemampuan untuk menyatukan semua pengetahunan yang kita miliki
mengenai komunikasi menjadi sebuah kerangka teori.
Contoh: Marxism
Grand theory komunikasi sebagaian besar tidak ada yang eksis, misalnya dalam komunitas,
pasti komunitas tersebut berbeda dengan komunitas lainnya.
KLASIFIKASI TEORI
• A Mid-Range Theory. A mid-range teori menjelaskan perilaku sebuah kelompok orang
dibandingkan dengan semua orang atau mencoba menjelaskan perilaku semua orang dalam
sebuah waktu atau konteks tertentu.
Banyak teori komunikasi yang masuk dalam kategori ini.
- Uncartainly reduction: Bagaimana orang berhadapan dengan orang asing.
- Face negotiation theory: Bagaimana orang berbeda budaya mencoba mengelola konflik.
- Group theory: Bagaimana orang-orang dalam kelompok menyetujui sebuah keputusan.

KLASIFIKASI TEORI
• A Mid-Range Theory. Narrow teori menitikberatkan pada orang-orang tertentu pada waktu
tertentu.
Misal: aturan-aturan komunikasi dalam sebuah konflik umum. KLASIFIKASI TEORI
Ada beberapa konflik misalnya dalam sebuah stand point theory harapan bahwa koreksi
tentang sebab perempuan harus dimodifikasi dengan menghubungkan pada tingkatan dan ras.

KESIMPULAN
1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara
luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas
2. Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari
fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas
3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai