Harmoni Agama Budaya
Harmoni Agama Budaya
Harmoni Agama Budaya
Monoteisme
Henoteisme
Politeisme
Dinamisme
Animisme
Monoteisme
Monoteisme adalah
Animisme
kepercayaan kepada Tuhan
global tunggal, di mana Animisme adalah kepercayaan kepada
• meyakini banyak dewa, namun tiga dewa utama mereka adalah Osiris, Isis dan Horus.
Mesir Kuno
• Arab kuno meyakini banyak dewa, namun lebih mengagungkan tiga dewi perempuan,
Arab Kuno
yaitu Latta, Uzza dan Manat
• sang raja dewa adalah Zeus yang menguasa langit, cahaya, petir dan hukum.
Yunani
• Sang raja para dewa adalah Jupiter, yang menguasa langit, cahaya dan petir juga hukum.
Romawi
FUNGSI AGAMA
R. Stark dan C. Y Glock, dalam “Dimensi-dimensi Keberagamaan, dalam
Agama Dalam Analisa dan Intrepretasi Sosiologis” menjelaskan
Agama menyajikan dukungan moral sarana emosional, pelipur
di saat manusia mengahdapi ketidakpastian dan frustasi.
Agama menyajikan sarana hubungan transendental melalui
amal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitas
baru yang menyegarkan
Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan
mensucikan nilai dan norma masyarakat yang telah mapan
dan membantu mengendalikan ketentraman, ketertiban dan
stabilitas masyarakat
Agama memberikan standart nilai untuk mengkaji ulang nilai-
nilai dan norma-norma yang telah mapan. Agama memberikan
rasa identitas diri
Agama memberikan status baru dalam pertumbuhan dan
siklus perkembangan individu melalui berbagai krisis.
Menurut Durkheim,
Agama berfungsi memelihara kesatuan sosial. Menurut
Durkheim, di balik keanekaragaman ritual, symbol dan
kepercayaan agama terdapat karakteristik yang mendasari semua
agama, sehingga yang membentuk masyarakat adalah jiwa
agama.
Dalam hidup manusia, dibedakan antara yang profane (duniawi)
dan yang sakral.
Yang sakral selalu dianggap superior, sangat kuasa, terlarang dari
hubungan normal, dan pantas mendapat penghormatan tinggi.
Sistem
organisasi
kemasyarakatan
Sistem mata
pencaharian
7 Unsur
Kebudayaan
Sistem
pengetahuan
Kesenia
n
Bahasa
8 Pranata Kebudayaan
●
kindship/domes ●
economic
tic institution institutution
aesthetic and
scientific
recreational
institution
institutions
religious somatic
institution institution
●
educational ●
political
institution institution
ANTARA AGAMA DENGAN
KEBUDAYAAN
Agama dan manusia tidak dapat dipisahkan. Sejarah manusia
adalah merupakan sejarah agama.
Dengan demikian maka hubungan manusia (masyarakat)
dengan agama sudah terjadi sejak manusia ada.
Bahan-bahan yang menjadi dasar untuk menggali sejarah umat
manusia tidak dapat dilepaskan dari peninggalan-peninggalan
sejarah yang senantiasa bersangkut-paut dengan agama.
Atau dengan kata lain, kita dapat mengerti sejarah manusia
melalui peninggalan-peninggalan baik yang berupa tulisan,
lukisan maupun karya arsitektur keagamaan.
Sejarah manusia Indonesia dapat diketahui dari peninggalan-
peninggalan bangunan yang ada hubungannya dengan agama.
Sebagai bukti sejarah bahwa manusia Indonesia dalam
perkembangan sejarahnya dibentuk oleh beraneka ragam
agama karena didukung fakta adanya peninggalan bangunan-
bangunan yang sangat erat dengan agama.
Teori
Bhumip
utera
Teori
Teori Kshatriya
Waishya
Teori
Brahmana
Kerajaan
Majapahit
Kerajaan
Mataram
Kerajaan
Kerajaan Majapahit
Padjajaran
Kepercayaan Umat Hindu
●
Atman
Keperca ●
Karma
yaan ●
Reinkarnasi
Umat ●
Moksa
Hindu ●
Catur warna
●
Yajurweda
●
Weda
●
Rigweda
Kitab ●
Yajurweda
Suci ●
Samaweda
●
Atharweda
Kitab
Selain
●
18
Weda
Kitab
Agama Buddha
4
Asal Mula Dukkha
●
Kebenar
Terhentinya Dukkha
●
an
Mulia Jalan yang Menuju
●
Terhentinya Dukkha
●
Sangha Theravada Indonesia
●
Sangha Mahayana Indonesia
Organi ●
●
Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia
Majelis Agama Buddha Mahayana Indonesia
Indonesia
●
Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia
Buddha ●
Indonesia
Majelis Rohaniawan Tridharma seluruh
Indonesia
Islam: agama ke-3 dari luar Nusantara yang
menjadi agama mayoritas setelah pengaruh
Hindu dan Buddha melemah.
Orang Katholik yang pertama
menginjakkan kaki di Nusantara
adalah Mattiussi (Biarawan Katholik
ordo Fransiskan asal Italia)
Doktrin utama Lutheranisme: “Dengan karunia Ilahi, melalui iman yang berbasiskan
pada Al-Kitab saja (Gritsch, , 2002; Rietschel, 2000). Doktrin ini terkait dengan kritik
tajam Martin Luther terhadap Paus dan Gereja Katholik Roma. Bagi Luther, bukan
Paus dan Gereja Katholik Roma yang menentukan keselamatan manusia, melainkan
karunia ilahi, yang didapatkan dengan iman yang ditopang oleh ayat-ayat Kitab Suci.
Calvinisme mengacu pada John Calvin (teolog & Pastor Perancis di Jenewa.
Para pengikutnya merangkum teologi Calvin menjadi 5 pokok ajaran.
1. Total deprativiy.
2. Unconditional election/grace.
3. limited atonement.
4. Irresistable grace.
5. The preseverence of the saints.
Baptisisme
Baptisisme merujuk kepada John
Sang Pembaptis yang dipercaya
membaptis Yesus.
Anglikanis
me
Khonghucu
HARMONISASI AGAMA DAN BUDAYA