Jawaban Penyelesaian Sengketa Alternatif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mellyana Diah Agustining Tyas

Nim : 180301131
Kelas : Manajemen IV B Pagi
Tugas Daring Penyelesaian Sengketa Alternatif

Soal dan Jawaban :


1. Anda sebagai pelaku bisnis yang melibatkan rekan bisnis anda dari luar negeri
telah sepakat akan membuat perjanjian kerjasama (kontrak kerja) dengan nilai yang
sangat besar, kedua belah pihak sepakat bentuk penyelesaian sengketanya di
selesaikan diluar forum peradilan umum, yakni Badan Arbitrase. Untuk mengawal
perjanjian tersebut, apakah anda akan membuat Klausula Arbitrase dalam
perjanjian pokok ataukah terpisah dalam akta tersendiri ? Jelaskan singkat !
Jawab : Untuk mengawal perjanjian kerja sama (kontrak kerja) tersebut saya akan
membuat Klausa Arbitrase dalam perjanjian pokok karena Klausa arbitrase yang
bersangkutan langsung digabungkan dan dicantumkan dalam perjanjian pokok
adalah cara yang paling lazim. Perjanjian pokok menjadi satu kesatuan dengan
klausa arbitrase, yang satu dengan yang lain tidak terpisah dokumennya. Dalam
perjanjian pokok langsung dimuat persetujuan arbitrase yang berisi kesepakatan
bahwa, para pihak menyetujui akan menyelesaikan perselisihan yan timbul
dikemudian hari dengan melalui forum arbitrase. Jadi Tanpa adanya perjanjian
pokok, tidak akan pernah ada Perjanjian Arbitrase.

2. Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 ditemukan enam macam tata


cara penyelesaian sengketa alternatif di luar pengadilan, sebutkan 6 (enam)
alternatif penyelesaian sengketa tersebut ?, apa pertimbangan anda memilih
penyelesaian sengketa alternatif di luar pengadilan ? dan apa bedanya dengan
penyelesaian sengketa melalui Arbitrase ?
Jawab :
Enam macam tata cara penyelesaian sengketa alternatif di luar pengadilan yaitu :
a. Konsultasi
b. Negosiasi
c. Mediasi
d. Konsiliasi
e. Pemberian pendapat hukum
f. Arbitrase.
Pertimbangan memilih penyelesaian sengketa alternatif diluar pengadilan adalah
Penggunaan cara penyelesaian di luar pengadilan memberikan kesempatan memilih
bentuk mekanisme penyelesaian sengketa yang dirasakan lebih adil karena,
penyelesaian berdasar toleransi tinggi, serta ketentuan hukum untuk sementara
dapat dikesampingkan sehingga lebih disenangi dibandingkan dengan penyelesaian
melalui pengadilan, selain itu keuntungan lainnya yang menjadi pertimbangan ialah
Prosedur yang dilakukan cepat tidak memakan banyak waktu intinya dapat
menghemat waktu kita lalu juga Menghemat biaya karena tidak perlu menyewa
pengacara, dan Prosedurnya bersifat rahasia karena tidak terbuka untuk umum dan
tidak ada unsur dipublikasikan ke media, Fleksibilitas yang besar dalam merancang
syarat-syarat penyelesaian masalah, serta Kemungkinan untuk melaksanakan
kesepakatan tinggi dan akan melindungi dan memelihara hubungan kerja yang
sebelumnya serta hubungan bisnis jadi tidak terganggu.
Penyelesaian sengketa melalui Arbitrase. Ketentuan Pasal 1 angka (1) Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999, memberikan pengertian Arbitrase adalah cara
penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada
Perjanjian Arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa.
Arbitrase sering dipilih karena dianggap memiliki banyak kelebihan dibandingkan
metode lainnya. Perbedaan penyelesaian sengketa melalui Arbitrase dengan
penyelesaian alternatif yang lain yaitu:
a. Salah satu kelebihan utama penyelesaian sengketa melalui arbitrase yaitu
perkara yang kita ajukan ditangani oleh arbiter yang memang memiliki
keahlian dan kompetensi dalam bidang usaha yang menjadi pokok
permasalahan dalam perkara tersebut. Sebelum persidangan dimulai pihak
Arbiter telah terlebih dahulu mempelajari permasalahan dalam perkara yang
akan ditanganinya dari permohonan dan jawaban yang telah diserahkan para
pihak sebelum sidang pertama. Sehingga pihak arbiter telah memahami
permasalahan yang tengah diperiksanya tidak hanya dari segi hukum namun
juga dari segi teknis. Sehingga proses pemeriksaan dapat berjalan lancar dan
dinamis.
b. Status Proses, proses Arbitrase sebagai jalur penyelesaian masalah bersifat
pribadi, hanya meliputi kedua belah pihak yang bermasalah dan satu atau
dua orang arbiter sebagai pembuat keputusan. Proses ini pun bersifat
informal dan dapat dilakukan di mana saja.
c. Selanjutnya ialah Lama Waktu Penyelesaian, proses penyelesaian masalah
dengan Arbitrase memakan waktu yang lebih singkat. Jika kedua belah pihak
telah memilih arbiter, permasalahan pun akan langsung diproses dan
Keputusan pun bisa segera diambil.
d. Selanjutnya adalah Biaya yang dikeluarkan, Biaya yang dikeluarkan arbitrase
tidak akan terlalu tinggi karena tidak menggunakan tempat dan tahapan yang
panjang.
e. Lalu Penggunaan dan Peran Pengacara, dalam proses arbitrase, pihak-pihak
yang berselisih diperbolehkan menggunakan pengacara. Namun, peran
pengacara dalam proses ini sangat terbatas, karena semua keputusannya
ada pada arbiter.
f. Setelah adanya putusan dan penyelesaian sengketa, kontrak yang ada di
antara para pihak tetap berlanjut, karena tujuannya bukan untuk memutus
kontrak yang ada. Namun untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Berdasarkan pengalaman kami hal tersebut hanya terjadi dalam arbitrase,
dikarenakan poin utama dari para pihak untuk mencari jalan keluar dari
masalah yang ada sehingga menguntungkan para pihak (win-win solution).

Anda mungkin juga menyukai