208 330 1 SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-

169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN


PRAKTIK PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DI SDN RIDAN PERMAI

Yusnira
Dosen Prodi S1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai

ABSTRAK
Sebagian besar jajanan anak sekolah dasar tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, masih
banyak jajanan anak sekolah yang kurang terjamin kesehatannya dan berpotensi keracunan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak tentang
makanan jajanan dengan praktik pemilihan makanan jajanan di SDN Ridan Permai. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitikdengan rancangan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 15-17 November Tahun 2017.Sampel dalam penelitian ini adalah 64 siswa
SD Ridan Permai, menggunakan teknik dengan total sampling. Alat pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian yaitu berupa kuesioner. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagian
besar responden berpengetahuan kurang (53.1%), bersikap negatif tentang makanan jajanan
(57,9%) dan praktik pemilihan makanan jajanan tidak baik (56,2%).Terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang makanan jajanan dengan praktik pemilihan makanan jajanan dengan p value
=0,001 (p<α 0,05) dan ada hubungan antara sikap dengan praktik pemilihan makanan jajanan
dengan p = 0,004 (p<α 0,05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan tentang makanan jajanan yang bergizi sehingga dapat membentuk perilaku yang lebih
baik dalam hal pemilihan makanan jajanan.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, praktik pemilihan makanan jajanan

PENDAHULUAN penyakit antara lain kanker dan


A. Latar BelakangPenelitian tumor pada organ tubuh manusia.
Makanan memegang Bahan makanan yang berwarna
peranan penting dalam tumbuh mencolok juga dikhawatirkan
kembang anak. Makanan yang mengandung bahan pewarna bukan
bergizi bisa diperoleh dari makanan. Kebiasaan jajan
makanan utama dan makanan makanan yang padat energi seperti
jajanan. Makanan jajanan adalah makanan manis dan berlemak juga
makanan yang dipersiapkan dan berpotensi membuat anak
dijual oleh pedagang kaki lima di kegemukan. Dampak makanan
jalanan dan tempat-tempat tertentu juga mempengaruhi fungsi
keramaian umum lain yang otak termasuk gangguan perilaku
langsung dimakan atau dikonsumsi pada anak sekolah.Gangguan
tanpa pengolahan atau persiapan perilaku tersebut meliputi
lebih lanjut(Wirjatmadi, 2012). gangguan tidur, gangguan
Aspek negatif jika salah konsentrasi, gangguan emosi,
memilih makanan jajanan yaitu gangguan bicara, hiperaktif hingga
dapat menyebabkan terjadinya memperberat gejala pada penderita
penyakit diare dan muntaber.Zat- autis(Avianto, 2013).
zat berbahaya dapat terakumulasi Menurut World Health
pada tubuh manusia dan bersifat Organization(WHO) yang
karsinogenik yang dalam jangka mengatur dan mengevaluasi
panjang menyebabkan penyakit- standar BTP (Bahan Tambahan
Pangan),melarang penggunaan

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 160


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

bahan kimia seperti zat pengawet, pada diri seseorang, satu keluarga
pewarna, pemanis buatan dan atau masyarakat dipengaruhi oleh
penyedap rasa, pada makanan. wawasan dan cara pandang dan
Standar ini juga diadopsi oleh faktor lain yang berkaitan dengan
Badan Pengawasan Obat dan tindakan yang tepat. Di sisi lain,
Makanan (BPOM) dan perilaku konsumsi makan
Departemen Kesehatan Republik dipengaruhi pula oleh wawasan
Indonesia melalui Peraturan atau cara pandang seseorang
Menkes Nomor terhadap masalah gizi. Perilaku
722/Menkes/Per/IX/1998 makanan makan pada dasarnya merupakan
jajanan sangat berbahaya jika tidak bentuk penerapan kebiasaan
ditindaklanjuti (Avianto, 2013). makan (Khomsan, 2006).
Survei oleh BPOM tahun Kebiasaan makan
2004 di Sekolah Dasar seluruh merupakan cara-cara individu atau
Indonesia dan sekitar 550 jenis kelompok masyarakat dalam
makanan yang diambil untuk memilih, mengkonsumsi dan
sampel pengujian menunjukkan menggunakan makanan yang
bahwa 60% jajanan anak sekolah tersedia, yang didasari pada latar
tidak memenuhi standarmutu dan belakang sosial budaya tempat
keamanan. Disebutkan bahwa 56% mereka hidup. Anak usia sekolah
sampel mengandung rhodamin dan mempunyai kebiasaan makan
33% mengandung boraks. Survei makanan jajanan. Kebiasaan jajan
BPOM tahun 2007, sebanyak cenderung menjadi bagian budaya
4.500 sekolah di Indonesia, dalam suatu keluarga. Makanan
membuktikan bahwa 45% jajanan jajanan yang kurang memenuhi
anak sekolah tergolong berbahaya syarat kesehatan dan gizi akan
(Suci, 2009). mengancam kesehatan anak. Nafsu
Selama ini masih banyak makan anak berkurang dan jika
jajanan sekolah yang kurang berlangsung lama akan
terjamin kesehatannya dan berpengaruh pada status gizi
berpotensi menyebabkan (Susanto, 2003).
keracunan. Dengan banyaknya Faktor-faktor yang
makanan yang mengandung bahan mempengaruhi pemilihan makanan
kimia berbahaya di pasaran, jajanan meliputi faktor intern dan
kantin-kantin sekolah dan penjaja faktor ekstern. Faktor intern
makanan di sekitar sekolah mencakup pengetahuan khususnya
merupakan agen penting yang bisa pengetahuan gizi, kecerdasan,
membuat anak mengkonsumsi persepsi, emosi dan motivasi dari
makanan tidak sehat. Sebuah luar. Pengetahuan gizi adalah
survei di 220 Kabupaten dan kota kepandaian memilih makanan
di Indonesia menemukan hanya yang merupakan sumber zat-zat
16% sekolah yang memenuhi gizi dan kepandaian dalam
syarat pengelolaan kantin sehat memilih makanan jajanan yang
(Suci, 2009). sehat. Pengetahuan gizi anak
Perilaku konsumsi makan sangat berpengaruh terhadap
seperti halnya perilaku lainnya

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 161


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

pemilihan makanan jajanan merupakan rancangan penelitian


(Notoatmodjo, 2005). dengan melakukan pengukuran
Pengetahuan bagi anak atau pengamatan variabel
tentang makanan dan kesehatan independen (pengetahuandan sikap
sangat penting untuk dipelajari anak tentang makanan jajanan) dan
karena pengetahuan tentang variabel dependen (praktik
makanan dan kesehatan adalah pemilihan makanan jajanan) pada
faktor internal yang saat bersamaan.
mempengaruhi konsumsi B. Lokasi dan Waktu Penelitian
makanan jajanan. Pengetahuan Penelitian inidilakukan
tentang makanan dan kesehatan di SDN Ridan Permai
adalah penguasaan anak SD KecamatanBangkinang Kota
tentang makanan bergizi pada Tanggal 15-17 November
seimbang, kebersihan dan Tahun 2017.
kesehatan makanan serta C. Populasi dan Sampel
penggunaan bahan tambahan 1. Populasi
makanan dalam makanan jajanan. Populasi dalam
Survei awal yang dilakukan penelitian ini adalah seluruh
di SDN Ridan Permaibanyak siswa kelas IV dan V SDN
penjual makanan jajanan baik di Ridan Permai
dalam maupun di sekitar sekolah KecamatanBangkinang Kota
dan banyak anak yang membeli yang berjumlah 64 orang.
makanan jajanan. Dari survey 2. Sampel
awal tanggal 06 Februari Tahun Sampel adalah seluruh
2016, diketahui dari 20 siswa siswa kelas IV dan V di SDN
yang jajan diluar sekolah, terdapat Ridan Permai dengan kriteria:
12 siswa yang berpengetahuan a) Kriteria Inklusi
rendah tentang makanan jajanan Kriteria inklusi
dan memiliki sikap negatif dalam dalam penelitian ini
pemilihan makanan jajanan yang adalah siswa kelas IV
sehat. dan V SDN Ridan
Berdasarkan dari hasil Permai yang terdata dan
penelitian dan survei awal bersedia menjadi
tersebut, peneliti ingin mengetahui responden.
hubungan pengetahuan dan sikap b) Kriteria Eksklusi :
anak tentang makanan jajanan 1) Siswa kelas IV dan
dengan praktik pemilihanmakanan V di SDN Ridan
jajanan di SDN Ridan Permai Permai yang
Kecamatan Bangkinang Kota sedang sakit atau
Tahun 2016. tidak datang selama
penelitian
dilakukan
METODE PENELITIAN 2) Siswa yang sedang
A. Desain penelitian cuti
Jenis penelitian ini adalah 3. Teknik pengambilan
penelitian korelasi dengan sampel
rancangan cross sectional,yakni

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 162


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

Teknik pengambilan sampel makanan jajanan, sikap dan


dalam penelitian ini adalah teknik total praktik pemilihan makanan
sampling,dimana semua populasi jajanan. Adapun analisa
dijadikan sampel. Pengambilan sampel univariat dapat dilihat pada
dilakukan dengan cara mengambil tabel berikut:
seluruh siswa kelas IV dan V yang ada 1. Pengetahuan
di SDN Ridan Permaiyang berjumlah Dari tabel
64 orang. 4.1dapatdilihatbahwadari
64 siswa SDN Ridan
HASIL PENELITIAN PermaiKecamatan
Bab ini menyajikan mengenai Bangkinang KotaTahun
hasil penelitian tentang mengetahui 2017 terdapat 33 siswa
hubungan pengetahuan dan sikap anak (51,6%) dengan kategori
tentang makanan jajanan dengan pengetahuan kurang
praktik pemilihan makanan jajanan di tentang makanan jajanan.
SDN Ridan PermaiKecamatan 2. Sikap
Bangkinang Kota Tahun 2017. Dari tabel
Penelitianinidilakukanpada tanggal 15- 4.3dapatdilihatbahwa dari
17 November Tahun 2017 dengan 64 siswa SDN Ridan
jumlah responden 64 orang. Untuk PermaiKecamatan
lebih jelasnya dapat dilihat dalam Bangkinang KotaTahun
bentuk analisis univariat dan bivariat: 2017 terdapat 37 siswa
A. Analisa Univariat (57,8%) dengan sikap
Analisa univariat negatif terhadap makanan
menggambarkan distribusi jajanan.
frekuensi pengetahuan tentang

Tabel 4.1 DistribusiFrekuensiResponden BerdasarkanFaktor


Pengetahuan di SDN Ridan PermaiKecamatan Bangkinang
KotaTahun 2017

No Faktor Pengetahuan n (%)


1 Kurang 33 51,6
2 Baik 31 48,4
Jumlah 64 100

Tabel 4.2 DistribusiFrekuensiResponden BerdasarkanSikap di SDN


Ridan PermaiKecamatan Bangkinang KotaTahun 2017

No Sikap n (%)
1 Negatif 37 57,8
2 Positif 27 42,2
Jumlah 64 100

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 163


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

3. Praktik Pemilihan Makanan Jajanan

Tabel 4.3 DistribusiFrekuensiResponden BerdasarkanPraktik


Pemilihan Makanan Jajanan di SDN Ridan
PermaiKecamatan Bangkinang KotaTahun 2017

No Praktik Pemilihan Makanan Jajanan N (%)


1 Tidak Baik 36 56,2
2 Baik 28 43,8
Jumlah 61 100

Dari tabel 4.3 anak tentang makanan jajanan


dapatdilihatbahwadari 64 siswa SDN dengan praktik pemilihan makanan
Ridan PermaiKecamatan Bangkinang jajanan di SDN Ridan
KotaTahun 2017 terdapat 36 siswa PermaiKecamatan Bangkinang
(56,2%) memiliki praktik pemilihan KotaTahun
makanan jajanan yang tidak baik. 2017.Sehinggahasilanalisisdisajikanp
B. AnalisaBivariat ada tabel berikut:
Analisabivariatinimemberigamb
aranhubungan pengetahuan dan sikap

1. Hubungan Pengetahuan Anak tentang Makanan Jajanan dengan


Praktik Pemilihan Makanan Jajanan di SDN Ridan
PermaiKecamatan Bangkinang KotaTahun 2017

Tabel 4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Praktik Pemilihan Makanan


Jajanan di SDN Ridan PermaiKecamatan Bangkinang
KotaTahun 2017

Praktik Pemilihan Makanan Jajanan Total p


Pengetahuan Tidak Baik Baik Value
n % n % n %
Kurang 25 39,1 8 12,5 33 51,6 0,003
Baik 11 17,2 20 31,2 31 48,4
Jumlah 36 56,2 28 43,8 64 100
Sumber : Hasil Uji Chi Square

Berdasarkan tabel makanan jajanannya tidak baik.


4.4dapatdilihatbahwadari 33siswa Berdasarkan uji statistik diperoleh
yang mempunyai pengetahuan yang nilai p = 0,003 (p < 0,05), dengan
kurang tentang makanan jajanan demikian secara statistik ada
terdapat 8 siswa (12,5%)praktik hubungan antara pengetahuan dengan
pemilihan makanan jajanan baik. Dari praktik pemilihan makanan jajanan di
31 siswa yang berpengetahuan baik SDN Ridan PermaiKecamatan
tentang makanan jajanan tedapat 11 Bangkinang KotaTahun 2017.
siswa (17,2%) yang praktik pemilihan

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 164


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

2. Hubungan Sikap Anak tentang Makanan Jajanan dengan Praktik


Pemilihan Makanan Jajanan di SDN Ridan PermaiKecamatan
Bangkinang KotaTahun 2017

Tabel 4.5 Hubungan SikapAnak tentang Makanan Jajanan dengan


Praktik Pemilihan Makanan Jajanan di SDN Ridan
PermaiKecamatan Bangkinang KotaTahun 2017

Praktik Pemilihan Makanan Jajanan Total P


Sikap Tidak Baik Baik value
n % n % n %
Negatif 27 42,2 10 15,6 37 42,2 0,004
Positif 9 14,1 18 28,1 27 34,4
Jumlah 36 56,2 28 43,3 64 100
Sumber : Hasil Uji Chi Square

Berdasarkan tabel 4.6 makanan jajanan baik. Dari 31


dapatdilihatbahwadari 37 siswa yang siswa yang berpengetahuan baik
mempunyai sikap negatif tentang tentang makanan jajanan tedapat
makanan jajanan terdapat 10 siswa 11 siswa (17,2%) yang praktik
(15,6%)praktik pemilihan makanan pemilihan makanan jajanannya
jajanan baik. Dari 27 siswa yang tidak baik. Berdasarkan uji
bersikap positif tentang makanan statistik diperoleh nilai p = 0,003
jajanan tedapat 9 siswa (14,1%) yang (p < 0,05), dengan demikian
praktik pemilihan makanan secara statistik ada hubungan
jajanannya tidak baik. Berdasarkan antara pengetahuan dengan
uji statistik diperoleh nilai p = 0,004 praktik pemilihan makanan
(p < 0,05), dengan demikian secara jajanan di SDN Ridan
statistik ada hubungan antara PermaiKecamatan Bangkinang
pengetahuan dengan praktik KotaTahun 2017
pemilihan makanan jajanan di SDN Menurut asumsi peneliti
Ridan PermaiKecamatan Bangkinang hal yang
KotaTahun 2017 menyebabkanpengetahuanrespon
denpadakategorikurang tentang
PEMBAHASAN makanan jajanan
A. HubunganPengetahuanAnak karenaresponden kurang
Tentang Jajanan dengan mendapatinformasidariorang tua
Praktik Pemilihan Makanan di dan guru, teman sebaya dan
SDN Ridan PermaiKecamatan bentuk makanan jajanan yang
Bangkinang KotaTahun 2017 sehat dan bergizi. Selain itu
Berdasarkanhasilpenelitian belum adanya penyuluhan oleh
diketahuibahwadari 33 siswa petugas kesehatan tentang
yang mempunyai pengetahuan makanan jajanan yang aman,
yang kurang tentang makanan sehat dan bergizi.
jajanan terdapat 8 siswa Pengetahuan siswa dapat
(12,5%)praktik pemilihan diperoleh baik secara internal
maupun eksternal. Pengetahuan

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 165


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

secara internal yaitu pengetahuan Universitas Negeri Padang yang


yang berasal dari dirinya sendiri menyatakan bahwa
berdasarkan pengalaman hidup. persentasetertinggi56 (44%)
Pengetahuan secara eksternal siswamemilikipengetahuantentan
yaitu pengetahuan yang diperoleh gmakanandankesehatandalamkat
dariorang lain termasuk keluarga egorisedang.
dan guru. Pengetahuan baik yang B. Hubungan Sikap Anak tentang
diperoleh secara internal maupun Makanan Jajanan Dengan
eksternal akan menambah Praktik Pemilihan Makanan
pengetahuan anak tentang gizi Jajanan di SDN Ridan
(Solihin, 2005). PermaiKecamatan Bangkinang
Menurut Notoatmodjo KotaTahun 2017
(2005) pengetahuan anak tentang Berdasarkan hasil
makanan jajanan merupakan penelitian diketahui bahwa dari
kepandaian anak dalam memilih 37 siswa yang mempunyai sikap
makanan yang merupakan negatif tentang makanan jajanan
sumber zat-zat gizi dan terdapat 10 siswa (15,6%)praktik
kepandaian anak dalam memilih pemilihan makanan jajanan baik.
makanan jajanan yang sehat. Dari 27 siswa yang bersikap
Pengetahuan gizi pada anak positif tentang makanan jajanan
sangat berpengaruh terhadap tedapat 9 siswa (14,1%) yang
pemilihan makanan jajanan praktik pemilihan makanan
mereka. jajanannya tidak baik.
Faktor lain yang dapat Berdasarkan uji statistik
menambah pengetahuan siswa diperoleh nilai p = 0,004 (p <
memilih makanan jajanan adalah 0,05), dengan demikian secara
tayangan pada media massa. statistik ada hubungan antara
Makanan jajanan yang sering pengetahuan dengan praktik
masuk iklan itulah yang pemilihan makanan jajanan di
diketahui anak baik untuk SDN Ridan PermaiKecamatan
dikonsumsi tetapi tidak Bangkinang KotaTahun 2017
sepenuhnya anak mengerti. Menurutasumsi peneliti,
Makanan yang sering sikap anak negatif dalam
ditayangkan di media massa memilih makanan jajanan
lebih bagus di kalangan siswa disebabkan olehsikapanak yang
dan membuat siswa tertarik ikut-ikutan dan terpengaruh oleh
meskipun makanan tersebut tidak teman-temannya, sehingga anak
sehat. senang melakukan kebiasaan
Hal inisesuai dengan makan yang sudah diberikan oleh
penelitian yang dilakukan oleh keluarga mereka dan
Kindi Amelia (2012) ketersediaan makanan jajanan
tentanghubunganpengetahuanma tidak sehat dijual di kantin dan
kanan dan kesehatan dengan sekitar sekolah. Makanan jajanan
frekuensi konsumsi makanan yang dijual di lingkungan
jajanan pada anak Sekolah Dasar sekolah kebanyakan adalah
Pembangunan Laboratorium jajanan yang tidak sehat sehingga

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 166


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

makanan itulah yang dibeli dan Berdasarkan hasil analisis


dikonsumsi anak. data tentang tentang mengetahui
Untuk meningkatkan hubungan pengetahuan dan sikap
praktik pemilihan makanan yang anak tentang makanan jajanan
sehat maka diperlukan dengan praktik pemilihan
pengawasan dari orang tua untuk makanan jajanan di SDN Ridan
memilih makanan yang sehat. PermaiKecamatan Bangkinang
Untukpihaksekolahjugaseharusny KotaTahun 2017, maka dapat
amengawasimakananjajanan disimpulkan kesimpulan sebagai
yang dikonsumsiolehanak SD berikut:
tersebutdanmenyeleksipedagang 1. Tingkat Pengetahuan anak
yang berjualandisekitarsekolah. sekolah dasar di SDN Ridan
Menurut Engel (2008) Permaiadalah pada kategori
salahsatufaktor yang kurang.
mempengaruhikonsumsimakanan 2. Sikap anak tentang makanan
seseorangmenurutteori di jajanan sebagian besar pada
atasadalahpengetahuan. kategori perilaku negatif.
Pengetahuanadalahinformasi 3. Praktik anak dalam pemilihan
yang makanan jajanan sebagian
disimpandalamingatan.Pengetahu besar tidak baik
anmerupakanfaktorpenentudaripe 4. Ada hubungan yang
rilakukonsumen.Apa yang bermaknaantara pengetahuan
konsumenbeli, anak tentang makanan
dimanakonsumenmembelidankap jajanan dengan praktik
ankonsumenmembeliakanbergant pemilihan makanan jajanan di
ungpadapengetahuan yang SDN Ridan
relevandengankeputusantersebut. PermaiKecamatan
Hal Bangkinang KotaTahun
inijugadidukungolehhasilpeneliti 2017.
anPurtiantini (2010) yang 5. Ada hubungan yang
menelitihubunganpengetahuanda bermaknaantara sikap anak
n sikap mengenai pemilihan tentang makanan jajanan
makanan jajanan dengan perilaku dengan praktik pemilihan
anak memilih makanan di SDIT makanan jajanan di SDN
Muhammadiyah Al Kautsar Ridan PermaiKecamatan
Gumpang Kartasura.Dari Bangkinang KotaTahun
hasilpenelitiannyadidapatbahwaP 2017.
erilaku anak dalam memilih B. Saran
makanan sebagian besar 1. Bagi institusi pendidikan
mempunyai perilaku tidak baik a. Diharapkan kantin
sebanyak 33 anak 56,9%. sekolah dapat
menyediakan makanan
jajanan yang sehat dan
bergizi.
PENUTUP b. Memberlakukan
A. Kesimpulan
peraturan kepada penjual

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 167


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

makanan keliling di Azwar, S. (2004), Teori Sikap Manusia


lingkungan sekolah agar & Pengukurannya. Pustaka
menjual makanan sehat Pelajar.Yogyakarta
tanpa zat yang berbahaya.
c. Menyelenggarakan Avianto, (2013). Peran Gizi Dalam
Siklus Kehidupan. Jakarta: Penerbit
catering khusus untuk Kencana Prenada Media Group.
snack atau makanan
jajanan. Bernstein, (2010). Sikap dan Perilaku.
2. Bagi Tenaga Kesehatan Jakarta: Rhineka Cipta
Diharapkan tenaga kesehatan
dapat memberikan Cahyadi, (dkk), 2008. Analisis & aspek
pendidikan kesehatan secara Kesehatan Bahan Tambahan
berkala ke sekolah tentang Pangan/Ed.2. Jakarta: Bumi
gizi yang sehat dan praktik Aksara.
pemilihan makanan jajanan
yang baik. Hidayat, Aziz Alimul (2007). Metode
3. Bagi orang tua penelitian dan teknik analisa data.
Jakarta: Salemba Medika.
Diharapkan orang tua,
mampu memberikan Irianto. (2007). Gambaran Perilaku
perhatian lebih, khususnya Jajan Murid Sekolah Dasar di
terhadap pemilihan makanan Jakarta. Psikobuana vol 1. 29-38.
jajanan anak di sekolah
sehingga dapat mencegah Khomsan, A, (2006). Pangan dan Gizi
terjadinya keracunan Untuk Kesehatan. Institut
makanan. Pertanian Bogor. Jakarta.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Perlu mengadakan penelitian Rizki, (dkk), (2011). Manfaat Ajari Anak
selanjutnya yang berkaitan Makan Sehat. Diakses 28 maret
2011 dari :
dengan hubungan http://female.kompas.com.
pengetahuan dan sikap
dengan perilaku anak Notoatmojo, (2005). Metodologi
memilih jenis makanan di penelitian kesehatan, Edisi ke-3.
sekolah dasar, dan beberapa Jakarta: Rineka Cipta.
faktor lain yang
mempengaruhi perilaku anak ______________ (2007). Kesehatan
dalam memilih makanan Masyarakat Ilmu dan Seni.
jajanan. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA Rahmi, (2012). Konsep dasar diare. Dari


Amelia. (2012). hubungan pengetahuan http//makalahku.co.id. diperoleh
makanan dan kesehatan dengan tanggal 04 April 2015
frekuensi kinsumsi makanan
jajanan pada anak Sekolah dasar Sinar, A, (2011). Gerakan Jajanan Sehat
Pembangunan Laboratorium Harus Lebih Gencar di Sumut.
Universitas Negeri Padang. Diakses 9 Maret 2011 dari :
Diperoleh tanggal 15 Mei 2016 http//eksponews.com.

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 168


ISSN cetak 2355-9888 Halaman 160-
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018

Suci, (2009). Perilaku Makan Anak Dasar Dalam Memilih Makanan


Sekolah Jajanan di Madrasah Ibtidaiyah
(http://gizi.depkes.go.id/wp- Tanjunganom, Kecamatan
content/uploads/2012/05/perilaku- Baturetno, Wonogiri. Karya Tulis
makan-anak-sekolah.pdf) diakses Ilmiah. Program Studi Diploma III
pada 1 januari 2016. Gizi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
STIKes Tuanku Tambusai Riau. (2015).
Panduan Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa.

Sutanto, (2003). Ilmu Gizi untuk


Mahasiswa dan Profesi Jilid 1,
Jakarta: Dian Rakyat.

Sarwono, (2009). Cara mengukur Sikap.


Jakarta: Rhineka Cipta

Solihin, P, (2005). Ilmu Gizi Pada Anak.


Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.

Setiawan, (2013). Hubungan


pengetahuan tentang makanan
jajanan dengan perilaku anak
sekolah dalam memilih makanan
jajanan. Diakses rabu 16 Mei
2015: http://www.persi.com.

Setiadi, (2006). Konsep dan


Penulisan Riset Kesehatan.
Yogyakarta :Graha Ilmu

Purtiantini. (2010). Hubungan


pengetahuan dan sikap mengenai
pemilihan makanan jajanan
dengan perilaku anak memilih
makanan di SDIT Muhammadiyah
Al Kautsar Gumpang Kartasura.
Diperoleh tanggal 13 Mei 2016

Wratmadi, (2012). Pengantar Gizi


Masyarakat. Jakarta: Penerbit
Kencana Prenada Media Group.

Zahari, P. 2011. Hubungan Pengetahuan


Gizi Dengan Sikap Anak Sekolah

Jurnal Gizi (Nutritions Journal) | 169

Anda mungkin juga menyukai