208 330 1 SM
208 330 1 SM
208 330 1 SM
169
Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Yusnira
Dosen Prodi S1 Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai
ABSTRAK
Sebagian besar jajanan anak sekolah dasar tidak memenuhi standar mutu dan keamanan, masih
banyak jajanan anak sekolah yang kurang terjamin kesehatannya dan berpotensi keracunan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap anak tentang
makanan jajanan dengan praktik pemilihan makanan jajanan di SDN Ridan Permai. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitikdengan rancangan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 15-17 November Tahun 2017.Sampel dalam penelitian ini adalah 64 siswa
SD Ridan Permai, menggunakan teknik dengan total sampling. Alat pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian yaitu berupa kuesioner. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagian
besar responden berpengetahuan kurang (53.1%), bersikap negatif tentang makanan jajanan
(57,9%) dan praktik pemilihan makanan jajanan tidak baik (56,2%).Terdapat hubungan antara
pengetahuan tentang makanan jajanan dengan praktik pemilihan makanan jajanan dengan p value
=0,001 (p<α 0,05) dan ada hubungan antara sikap dengan praktik pemilihan makanan jajanan
dengan p = 0,004 (p<α 0,05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan
pengetahuan tentang makanan jajanan yang bergizi sehingga dapat membentuk perilaku yang lebih
baik dalam hal pemilihan makanan jajanan.
Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, praktik pemilihan makanan jajanan
bahan kimia seperti zat pengawet, pada diri seseorang, satu keluarga
pewarna, pemanis buatan dan atau masyarakat dipengaruhi oleh
penyedap rasa, pada makanan. wawasan dan cara pandang dan
Standar ini juga diadopsi oleh faktor lain yang berkaitan dengan
Badan Pengawasan Obat dan tindakan yang tepat. Di sisi lain,
Makanan (BPOM) dan perilaku konsumsi makan
Departemen Kesehatan Republik dipengaruhi pula oleh wawasan
Indonesia melalui Peraturan atau cara pandang seseorang
Menkes Nomor terhadap masalah gizi. Perilaku
722/Menkes/Per/IX/1998 makanan makan pada dasarnya merupakan
jajanan sangat berbahaya jika tidak bentuk penerapan kebiasaan
ditindaklanjuti (Avianto, 2013). makan (Khomsan, 2006).
Survei oleh BPOM tahun Kebiasaan makan
2004 di Sekolah Dasar seluruh merupakan cara-cara individu atau
Indonesia dan sekitar 550 jenis kelompok masyarakat dalam
makanan yang diambil untuk memilih, mengkonsumsi dan
sampel pengujian menunjukkan menggunakan makanan yang
bahwa 60% jajanan anak sekolah tersedia, yang didasari pada latar
tidak memenuhi standarmutu dan belakang sosial budaya tempat
keamanan. Disebutkan bahwa 56% mereka hidup. Anak usia sekolah
sampel mengandung rhodamin dan mempunyai kebiasaan makan
33% mengandung boraks. Survei makanan jajanan. Kebiasaan jajan
BPOM tahun 2007, sebanyak cenderung menjadi bagian budaya
4.500 sekolah di Indonesia, dalam suatu keluarga. Makanan
membuktikan bahwa 45% jajanan jajanan yang kurang memenuhi
anak sekolah tergolong berbahaya syarat kesehatan dan gizi akan
(Suci, 2009). mengancam kesehatan anak. Nafsu
Selama ini masih banyak makan anak berkurang dan jika
jajanan sekolah yang kurang berlangsung lama akan
terjamin kesehatannya dan berpengaruh pada status gizi
berpotensi menyebabkan (Susanto, 2003).
keracunan. Dengan banyaknya Faktor-faktor yang
makanan yang mengandung bahan mempengaruhi pemilihan makanan
kimia berbahaya di pasaran, jajanan meliputi faktor intern dan
kantin-kantin sekolah dan penjaja faktor ekstern. Faktor intern
makanan di sekitar sekolah mencakup pengetahuan khususnya
merupakan agen penting yang bisa pengetahuan gizi, kecerdasan,
membuat anak mengkonsumsi persepsi, emosi dan motivasi dari
makanan tidak sehat. Sebuah luar. Pengetahuan gizi adalah
survei di 220 Kabupaten dan kota kepandaian memilih makanan
di Indonesia menemukan hanya yang merupakan sumber zat-zat
16% sekolah yang memenuhi gizi dan kepandaian dalam
syarat pengelolaan kantin sehat memilih makanan jajanan yang
(Suci, 2009). sehat. Pengetahuan gizi anak
Perilaku konsumsi makan sangat berpengaruh terhadap
seperti halnya perilaku lainnya
No Sikap n (%)
1 Negatif 37 57,8
2 Positif 27 42,2
Jumlah 64 100