Tugas Manajemen Keperawatan
Tugas Manajemen Keperawatan
Tugas Manajemen Keperawatan
APRIL 2020
OLEH:
NPM : 1710-073-130-695
2020
A. Konsep Manajemen Keperawatan
orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
Sesuai dengan falsafah dan hakekat perawatan seperti diuraikan di atas maka,
1. Untuk membantu individu menjadi bebas dari masalah kesehatan yang dirasakan
kesehatannya.
seoptimal mungkin agar tidak selalu tergantung pada orang lain dalam memelihara
kesehatan.
Pelayanan Keperawatan bedah adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang ditujukan
pada klien dengan keadaan patologis dan memerlukan tindakan atau penanganan bedah
pelayanan orang yang beresiko terhadap orang yang sedang mengalami kelainan
dewasa, karena perbedaan kebutuhannya dan praktek spesialisasi keperawatan yang maju
Jadi, praktek perawatan medical bedah bertumbuh terutama sebagai keperawatan bagi
orang yang telah dewasa, bagi yang beresiko atau mengalami variasi norma dan yang
Ruang rawat inap bedah adalah tempat atau ruangan perawatan inap khusus untuk pasien
yang memerlukan tindakan, penanganan dokter, dan asuhan keperawatan bedah di rumah
sakit.
a. Tujuan
b. Kebijakan
1. Ruang rawat bedah dapat menerima pasien dari IGD, Poliklinik dan ruang lain
3. Pelayanan medis di ruang rawat inap bedah harus sesuai dengan standar medis yang
berlaku.
4. Yang mendapatkan pelayanan bedah di ruang rawat inap bedah adalah pasien yang
c. Prosedur
1. Perawat ruangan menerima pasien yang akan dirawat dari petugas pengantar pasien
kepada dokter yang merawat atau dokter jaga bila ada hal-hal yang perlu penanganan
dokter.
1. Poliklinik/IGD
3. Kamar Operas
4. SMF Anesthesi.
2. Pelayanan Pasien Pra Bedah
a. Pengertian
Pelayanan pasien pra bedah adalah pelayanan/tindakan medis dan asuhan keperawatan
sesuai standar medis yang dilakukan tenaga medis/perawat di ruang rawat inap sebelum
b. Tujuan
Mempersiapkan kondisi fisik dan mental pasien sebelum operasi, sehingga memenuhi
c. Kebijakan
3. Konsultasi pasien pra Bedah kepeda dokter ahli penyakit dalam, sesuai indikasi.
d. Prosedur
1. Dokter pemeriksa melakukan konsultasi kepada dokter ahli penyakit dalam, bila ada
5. Malam sebelum pembedahan, pasien dipuasakan mulai jam 23.00 WIB, untuk
8. Untuk operasi daerah abdomen bagian bawah dilakukan pencukuran rambut pubis.
9. Pemantauan tanda-tanda vital, laporkan bila ada hal-hal yang memungkinkan kontra
11. Lakukan informed consent, lengkapi izin operasi dan tindakan lain.
a. Pengertian
asuhan nutrisi sesuai standar medis yang dilakukan tenaga medis/perawat di ruang
b. Tujuan
Memonitor keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien, input dan output cairan,
4. Selang drainage atau catheter harus di sambung dengan urinal atau botol infus
5. Baca instruksi untuk kecepatan pemberian cairan dan jenis cairan atau obat-obatan.
kulit.
8. Penderita tetap dipuasakan, sampai bising usus baik atau atas instruksi.
observasi pasca bedah harus lebih ketat, terutama pemantauan tanda-tanda vital,
produksi urine/jam.
10. Operasi dicatat pada kertas observasi dan ditempatkan pada buku status pasien
(Rekam Medik).
1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien pria dan wanita tanpa batas usia secara
kecacatan.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan dalam bidang
perawatan dasar luka bakar, perawatan pasien cedera kepala serta penanganan
E. Ruang Lingkup
a. Operasi Kecil
b. Operasi Sedang
c. Operasi Besar
d. Operasi Khusus
3. Operasi bersih
5. Operasi kotor
Ruangan rawat bedah adalah lingkungan kerja untuk pencapaian proses manajerial
bedah.
c. Berdasarkan sistem tubuh : klien dengan kasus digestive, torax dan vaskuler,
mekanisme.
gangguan pernapasan (jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif),
perubahan konsep diri, resiko perubahan volume cairan, perubahan konsep diri,
perubahan pola seksual, dan kurang pengetahuan tentang perawatan post operatif.
mekanisme koping.
1. Pre Operatif
Untuk mencapai tujuan pada klien pre operatif, diperlukan persiapan-persiapan sebagai
berikut :
2. Post Operatif
Mengingat komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi maka keperawatan
diharapkan pada bagian perawat dan bedah dalam mendeteksi secara dini dan
dari kamar operasi masih belum sadar dan perlu perhatian khusus terhadap sistem
g. Monitor TTV
3. Non Operatif
yang dibutuhkan.
H. Dokumentasi
berkesinambungan setiap bulan dan diisi oleh perawat pelaksana untuk mengetahui mutu
pendokumentasian di tiap ruang rawat inap, diaudit oleh bidang keperawatan dengan
bantuan kepala ruangan atau klinik instruktur yang telah ditunjuk dan dilegalisasi dengan
SK direktur.
setiap tahapan proses keperawatan harus dilalui dengan tahap pertahap, sesuai dengan
keperawatan
2. Jenis Dokumentas
Pencatatan pada metode ini dilakukan dengan cara menulis pada formulir
data dasar keperawatan, dan format yang di pakai secara: tanya jawab,
b. Pengkajian berlanjut
lebih baik.
c. Pengkajian Ulang
1. Pengkajian awal
penatalaksanaannya
3. Riwayat pengobatan
1. Head to toe
2.Respon tubuh (aktivitas, koping, nutrisi, eliminasi, komunikasi dll).
e. Entering data subjektif atau objektif data primer/sekunder tanpa bias atau
ataupun diubah.
kesehatan klien).
a. Katakteristik mayor : elemen yang harus ada pada penarikan suatu masalah
Perencanaan keperawatan, terdiri dari empat aspek yaitu tujuan umum, tujuan
a. Designed tradisional
dll.
keperawatan.
1. Manfaat
b. Penentuan tuga
2. Strategi
c. Pendidikan kesehatan
ATP
a. Menilai tujuan
2. Jenis evaluasi
a. Evaluasi Formatif berguna untuk evaluasi tindakan yang dilakukan pada
1. Struktur Organisasi
a. Mempunyai visi dan misi ruangan khusus bedah sebagai penjabaran dari visi dan
b. Harus mempunyai struktur organisasi serta job description yang jelas, dipimpin
oleh seorang manager pelayanan kesehatan (kepala ruangan) dengan latar pendidikan
latar pendidikan S.1 Keperawatan dan D.III Keperawatan dan telah mengikuti
pelatihan asuhan keperawatan serta didukung oleh staf profesional dan non
profesional sesuai kebutuhan yang dapat dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur,
2. Administrasi
a. Memiliki protap, SOP dan SAK yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada pasien dan standar atau alat ukur
penunjang.
yang transparan.
atau operan.
J. Evaluasi
Evaluasi pelayanan keperawatan bedah harus dilakukan secara komprehensif dan berkala
dapat dilaksanakan pada tiap bulan, per triwulan, dan semester atau tahunan. Evaluasi
meliputi :
1. Fisik
a. Ruangan
dengan tempat tidur dan kamar mandi pasien, ruang tindakan, ruang perawat atau
nurse station berada di tengah ruangan perawatan, ruang kepala ruangan – ruang
tamu – kamar mandi, ruang perawatan, ruang ganti perawat – kamar mandi
1) Peralatan
oksigen dan Flow Meter, Slim Zulger, Gunting perban, Korentang dan semplung,
Bak Spuit, Bak instrumen besar, Bak instrumen sedang, Bak instrumen kecil, Blas
spuit, Gliserin spuit, Bengkok, Set angkat jaitan, Set ganti balutan, Termometer,
Standar Infus, Nasal kateter, Reflek Hammer, Masker oksigen, Nebulazer (R.
Dalam), Tong Spatel, Nelaton Kateter, Tromeol, Tempat tidur dewasa, Tempat
tidur anak, Tempat tidur bayi, Buli-buli panas, Bantal angin, Es Kap, Urinal,
Pispot, Senter, Waskom/air hangat, Schor sten, Sandaran pasien, Hecting Set,
Plester, kasa, bethadin, alkohol, formalin, savlon, kapas, cairan infus, obat-obatan
3) Kegiatan serah terima tugas dan pasien dilakukan pada setiap pergantian
6) Media komunikasi antara perawat menggunakan buku laporan, buku ronde
1. Man
Tenaga profesional terkait lainnya meliputi : dokter, gizi, dan laboratorium, serta tenaga
Tingkat Ketergantungan
MINIMAL CARE PARTIAL CARE TOTAL CARE
1. Pasien mandiri/ hampir1. Pasien memerlukan1. Pasien membutuhkan
tidak memerlukan bantuan perawat bantuan perawat
bantuan/ mampu untuk : (sebagian) : sepenuhnya &
membutuhkan bantuan
perawat yang lebih lama
• Naik dan turun dari • Membutuhkan bantuan • Membutuhkan bantuan 2
tempat tidur satu orang perawat untuk orang perawat untuk
naik dan turun dari mobilisasi dari tempat tidur
tempat tidur ke kursi roda maupun ke
kereta dorong
• Ambulasi dan berjalan • Membutuhkan bantuan • Membutuhkan latihan pasif
sendiri untuk ambulasi dan
berjalan
• Makan dan minum • Membutuhkan bantuan • Kebutuhan nutrisi dan
sendiri untuk menyiapkan cairan dipenuhi melalui
makanan terapi intravena (infus) atau
NGT (sonde lambung)
• Mandi sendiri ataupun • Membutuhkan bantuan • Membutuhkan bantuan
dengan sedikit bantuan untuk makan (disuap) untuk kebersihan mulut
• membersihkan mulut • Membutuhkan bantuan • Membutuhkan bantuan
(sikat gigi sendiri) untuk kebersihan mulut penuh untuk berpakaian
dan berdandan
• BAB dan BAK dengan • Membutuhkan bantuan • Dimandikan perawat
sedikit bantuan untuk berpakaian dan
berdandan
2. Status psikologis stabil 2. Membutuhkan bantuan2. Dalam keadaan
BAB &BAK (di tempat inkontinensial,
tidur maupun di kamar menggunakan kateter 24
mandi) jam post operasi mayor
3. Pasien dirawat untuk3. Post-operasi minor 243. Pasien tidak sadar
prosedur diagnostik jam
4. Operasi ringan 4. Melewati fase akut dari4. Keadaan pasien tidak
post operasi mayor stabil
5. Fase awal dari5. Membutuhkan observasi
penyembuhan tanda-tanda vital setiap
kurang dari 1 jam
6. Membutuhkan observasi6. Perawatan kolostomi/luka
tanda-tanda vital setiap 4 bakar
jam
7. Gangguan emosional7. Pasien dengan alat bantu
ringan pernafasan (ventilator)
8. Pasien dengan WSD
9. Pasien dengan irigasi
kandung kemih secara
terus menerus
10. Pasien dengan traksi
(skeletal traksi)
11. Pasien dengan fraktur atau
pasca operasi tulang
belakang atau leher
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan pada suatu ruang rawat inap
Jumla Klasifikasi pasien
h Minimal Parsial Total
pasien Pagi Siang Mala Pagi Siang Malam Pagi Sian Malam
m g
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
3) Jumlah tempat tidur
Dengan memperhatikan kategori tingkat ketergantungan pasien ruangan rawat inap
tersebut, digunakan perhitungan tenaga ideal keperawatan dengan formula :
Catatan :
Berdasarkanhasil workshop DEPKES di Ciloto ditetapkan