Bimbingan Konseling Contoh Pelaporan Per
Bimbingan Konseling Contoh Pelaporan Per
Bimbingan Konseling Contoh Pelaporan Per
Makalah disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Assessmen Perkembangan Anak Usia
Dini
Dosen Pengampu :
1. Siti Istiyati
2. Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi, M.A
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Evaluasi Perkembangan anak merupakan salah satu komponen penting dalam
pelaksanaan program pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Evaluasi
perkembangan tidak saja bermanfaat sebagai dasar membuat perencanaan
pembelajaran namun juga dapat membantu pendidik untuk melihat perkembangan
anak, dan Membantu pendidik untuk melaporkan perkembangan anak.
Evaluasi pada anak usia dini meliputi kegiatan pengamatan, pencatatan,
pendokumentasian kegiatan yang dilakukan anak sejak datang di lembaga PAUD
sampai pulang. Dengan melakukan penilaian, pendidik dapat memahami
perkembangan anak dan kemajuan-kemajuan yang dicapai selama mengikuti program
PAUD.
Hasil evaluasi dilaporkan kepada orang tua sedikitnya enam bulan sekali,
sehingga orang tua dapat memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan anak yang telah dicapai.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ?
2. Tujuan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ?
3. Ruang lingkup pelaporan perkembangan AUD ?
4. Manfaat pelaporan perkembangan AUD ?
5. Teknik penyusunan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini ?
6. Penyusunan instrumen perkembaangan ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian pelaporan perkembangan Anak Usia Dini
2. Untuk Mengetahui tujuan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini
3. Untuk Mengetahui ruang lingkup pelaporan perkembangan AUD
4. Untuk Mengetahui manfaat pelaporan perkembangan AUD
5. Untuk Mengetahui teknik penyusunan pelaporan perkembangan Anak Usia Dini
6. Untuk Mengetahui penyusunan instrumen perkembaangan
2
BAB II
ISI
3
pada indikator perkembangan yang telah dibuat dan ditetapkan untuk semua aspek
perkembangan anak pada rentang usia tertentu baik sesuai standar kurikulum maupun
ditetapkan sendiri oleh pendidik.
Langkah terakhir dalam penyusunan pelaporan perkembangan adalah komunikasi,
yaitu guru mengomnikasikan hasil interpretasi perkembangan anak secara apa adanya
kepada orangtua. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik buruk terhadap anak tetapi lebih
menggambarkan kemajuan perkembangan yang telah dicapai oleh anak serta stimulasi
apa yang perlu diberikan kepada anak dalam rangka optimalisasi seluruh aspek
perkembangannya.
Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami,
serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar. Adapun rambu-rambu penulisan
laporan perkembangan anak yang perlu diperhatikan guru adalah:
1. Tidak menyalahkan anak
2. Tidak menyalahkan orang tua
3. Pengaruh laporan terhadap perasaan anak
4. Pengaruh laporan terhadap perasaan orang tua
5. Pengaruh laporan terhadap hubungan anak dan guru
6. Pengaruh laporan terhadap hubungan anak dan orang tua
7. Informasi isi laporan sudah menggambarkan aspek perkembangan dan pembelajaran
yang esensial
8. Menggambarkan perilaku khusus anak di kelas
9. Menggambarkan perkembangan dan kemajuan anak
10. Lebih fokus pada kemajuan dari pada kelemahan anak
11. Memuat contoh perilaku khusus yang telah ditujukkan oleh anak
12. Menyajikan informasi yang komunikatif, autentik, dan bermakna
13. Menginformasikan kepada orang tua tentang rencana guru
14. Orang tua tahu bahwa guru ada dipihak anak
15. Laporan harus mendidik orang tua tentang perkembangan
4
B. TUJUAN PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Pelaporan perkembangan anak usia dini bertujuan untuk membantu guru
merencanakan pembelajaran selanjutnya yang sesuai dengan perkembangan anak,
memberikan informasi kepada orangtua tentang kemajuan anak,serta mendukung
kelancaran program guru dan orangtua. Proses pelaporan perkembangan anak
merupakan suatu tahapan dari serangkaian proses pengembangan anak dilembaga
pendidikan yang harus dilalui. Pada pelaksanaannya,pelaporan harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Konsisitensi dengan pelaksanaan asesmen perkembangan anak di sekolah.
2. Memuat rincian hasil asesmen perkembangan anak berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan dan dikaitkan dengan berbagai strategi stimulasi yang bermaanfaat
bagi perkembangan anak.
3. Menjaminorang tua akan keakuratan informasi permasalahan anaknya dalam
perkembangan.
4. Mengandung berbagai cara dan strategi berkomunikasi.
5. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif dan akurat.
5
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diatas merupakan ruang lingkup pelaporan
perkembangan. Hal yang paling utama adalah isi itu sendiri. Pada umumnya, orangtua
menginginkan isi laporan perkembangan anaknya yang dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana anak berkembang dan belajar disekolah : secara akdememik, fisik,
sosial maupun emosionalnya ?
2. Sajauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah ?
3. Kemampuan apa yang telah dicapai anak selama kurun waktu belajar tertentu ?
4. Apakah hasil belajar/perkembangan anak cukup baik ?
5. Sejauh mana peningkatan perkembangan dan kemampuan anaka dalam dalam
kurun waktu tertentu ?
6. Apa yang harus dilakukan orangtua untuk membantu dan mengembangkan anak
lebih lanjut ?
Oleh karena itu, isi pelaporan perkembangan anak usia dini harus memuat
informasi-informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, atau
deangan kata lain mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh orangtua.
Agar orangtua mudah memahami isi laporan perkembangan anak maka informasi
atau laporan perkembangan anak yang dismapaikan kepada orangtua hendaknya
memenuhi beberapa syarat yaitu :
1. Menggunakan bahasa yang komunikatif, mudah dipahami dan menggunakan
istilah-istilah yang mudah dimengerti
2. Menitikberatkan pada hasil/kemajuan yang telah dicapai anak.
3. Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak
4. Berkaitan erat dengan Developmental Aproriate Practice (DAP) dan tugas
perkembangan yang sesuai pada rentang usia tertentu
5. Berisi informasi tingkat pencapaian emampuan anak dalam kaitannya dengan
indikator perkembangan sesuai rentang usia tertentu
6. Menyatakan tingkat kemampuan yang telah dicapai secara jelas
7. Memuat hasil asesmen perkembangan yang sahih dan ajek (konsisten)
6
D. MANFAAT PELAPORAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Pelaporan perkembangan anak usia dini meupakan sarana komunikasi antara
lembaga pendidikan/guru, anak, dan orangtua. Oleh sebab itupelaporan
perkembangan anak kepada orangtua adalah bagian penting dalam upaya
mengembangkan dan menjaga hubungan antara lembaga pendidikan, anak dan
orangtua. Secara lebih rinci pelaporan perkembangan memberi banyak manfaaat
diantaranya sebagai berikut :
1. Diagnosis Kemajuan Perkembangan Anak
Asesmen perkembangan anak dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Oleh karena itu harus ada rekaman tingkat kemajuan tiap anak
untuk mengikuti perkembangan belajarnya. Mengingat bahwa perkembangan anak
usia dini berjalan snagat pesat,maka tiap aspek perkembangan perlu dirincikan
indikatornya untuk setiap rentangan usia tertentu.
Indikator perkembangan anak sebenarnya merupakan langkah awal yang
harus disusun dan ditetapkan dalam proses asesmen perkembangan anakagar
pelaporan menjadi obyektif dan tepat sasaran. Indikator perkembangan merupakan
gambaran perilaku yang tampak pada anak sebagai derajat atau tingkatan
pencapaian suatu kemampuan tertentu. Gambaran perilaku ini harus dapat diamati
(obsevrable) dan dapat diukur (measureable). Pengembangan indikator
membutuhkan pemahaman terhadap perkembangana anak secara teorotik dan
perkembangan anak secara aktual yang dapat dilihat darikesehariannya.
Sebagian besar anak dapat dengan mudah mencapai indikator
perkembangan tertentu dan kemungkinan sebagian kecil anak akan mampu
mencapai lebih cepat lagi, tetapi ada pula anak-anak yang membutuhkan waktu
lebih lama daripada yang lain. Setiap anak dengan kemajuan perkembangan yang
berbeda-beda berhak mendapatkan pelayanan tindak lanjut untuk mengoptimalkan
laju perkembangannya. Lembaga pendidikan diharapkan menyediakan program-
program pengembangan bagi anak yan berupa stimulasi kegiatan yang
memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.
2. Prediksi Masa Depan Anak
Hasil asesmen perkembangan anak perlu dianalisis oleh guru untuk
mengetahui pada aspek-aspek perkembangan mana yang menonjol pada anak
dengan cara membandingkan pada indikator perkembangan pada tingkat usia
tersebut. Kemajuan perkembangan anak pada aspek tertentu ini akan menjadi
7
bahan analisis lebih lanjut yang dapat memprediksikan bakat serta minat anak dan
dapat dijadikan dasar untuk pengembangan anak dalam memilih jenjang
profi/karier anak dimasa depan.
3. Seleksi dan Sertifikasi
Pada akhit tahun ajaran semua catatan kemajuan anak dapat dirangkum
berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan. Pada anak usia 0-6 tahun
kemajuan perkembangan anak dikualitatifkan dan disampaikan dalam bentuk
narasi. Sedangkan untuk anak sekolah dasar penentuan promosi (kenaikan kelas)
dan sertifikasi bagianak yang menamatkan pendidikannya.
4. Umpan Balik Kegiatan Pembelajaran dan Kurikulum Sekolah
Catatan kemajuan perkembangan anak secar keseluruhan dapat digunakan
sebagai umpan balik bagi para guru untu mengevaluasi program-program
pembelajaran yang telah disusun untuk kemudian direvisi untuk keperluan
pembelajaran yang akan datang. Bagi sekolah atau penanggung jawabkurikulum,
catatan kemajuan dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi kurikulum sekolah
yang telah dilaksanakan dan menyempurnakannya agar lebih sesuai dengan
kebutuhan anak usia dini, kurikulum nasional dan aspirasi masyarakat.
8
E. TEKNIK PENYUSUNAN PELAPORAN ANAK USIA DINI
Selain mengamati berbagai aspek perkembangan, yang perlu diamati dan di catat oleh
pendidik ada beberapa perilaku anak berikut juga perlu di perhatikan.
1. Tingkat dan lamanya perhatian (apakah anak cepat berpindah dari satu tugas ke tugas
yang lainnya; apakah anak melakukan satu hal ketika melihat hal lainnya, atau apakah
anak memiliki perhatian hanya pada satu hal pada satu waktu tertentu).
2. Kemandirian (apakah anak memilki tugas-tugas dan mengaturnya pada tingkat
tertentu yang sesuai dengan usianya, atau apakah anak selalu meminta tolong dan
bimbingan sebelum memiliih materi permainan).
3. Jumlah dan kualitas gerak fisik (apakah anak pasif dan diam atau anak cenderung
sangat aktif namun tidak terarah perilakunya. Sebagai contoh : anak sering melempar
barng-barang mainan di kelas, sering memukul temannya tanpa sebab dan
sebagainya).
4. Kemampuan komunikasi verbal dan non verbal (apakah anak menggunakan bahasa
yang wajar sesuai usianya)
Laporan Perkembangan Anak Usia Dini dilaporkan oleh kepala/guru PAUD
secara lisan dan tertulis. Cara yang ditempuh dapat dilaksanakan dengan bertatap
muka serta dimungkinkan adanya hubungan dan informasi timbal balik antara pihak
TK dan orang tua/wali. Hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan kegiatan ini
hendaknya menjaga kerahasiaan data atau informasi, artinya bahwa data atau
informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan dengan orang
tua/wali anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam rangka bimbingan
selanjutnya.
Pendidik perlu menganalisa data tentang berbagai aspek perkembangan anak
yang telah berhasil di himpun. Proses analisa penting untuk membantu pendidik
menyeleksi fakta-fakta yang relevan dari sejumlah besar kegiatan yang dilakukan
anak. Tahapan analisa memungkinkan pendidik melakukan semacam penilaian
tentang aspek perkembangan dan perilaku anak yang di gambarkan dalam berbagai
format seperti running record, anekdot dan cek list.
Proses analisa yang di gambarkan disini di sebut decoding ( pengodean ).
Dalam pengodean, pendidik berusaha mengidentifikasi informasi perkembangan
anak. pendidik boleh memilih untuk member kode masing-masing hasil observasi
segera setelah pendidik melengkapinya ( metode as-you-go ) atau pendidik boleh
9
memberi kode apabila pendidik telah melengkapi kumpulan materi observasi ( metode
later-on ).
Pada saat pendidik mencoba mengidentifikasi informasi perkembangan
sampai proses pengodean, pendidik harus membuat sistem untuk mengekstraksi data
tersebut. Sebuah metode sederhana telah dikembangkan oleh Linberg dan Swedlow
(1976 dalam Nasution 1999). Dalam metode ini lima area di identifikasi dan semua
perilaku di beri kode dengan cara berikut in:
1. Pertumbuhan fisik, meliputi gambaran tentang anak, karakteristik aktivitas
secra umum, koordinasi otot besar dan kecil, makan, berpakaian, kebiasaan ke
toilet, dan sikap/perilaku anak saat waktu istirahat.
2. Penyesuaian sosial, meliputi sikap anak terhadap anak-anak yang lain.
Misalnya kemampuan memimpn dan mengikuti aturan; teman-teman khusus
yang dimiliki anak; kemampuan anka dalam aspek pro sosial seperti berbagi,
bekerja sama, dan lain-lain, sikap; sikap anka terhadap oaring dewasaorang tua
murid, guru, tamu, dan sebagainya.
3. Perkembangan mental, meliputi persistensi dan rentang perhatian; nalar dan
pemecahan masalah; pemahaman anak terhadap tema/konsep yang di berikan;
memori; imajinasi; bahasa dan kosa kata, kemampuan untuk mengekspresikan
kebutuhan dan ide-ide.
4. Perkembangan emosi dan sosial, meliputi penyesuaianterhdap perubahan dan ,
situasi baru kemampuan untuk mengontrol emosi; cara anak mengekspresikan
kemarahan, ketakutan, kasih saying;,ekspresi kegembiraan, kesenangan dan
spontanitas, reaksi terhadap disiplin/ aturan yang di berikan, dan lain-lain.
5. Minat, meliputi aktivitas yang disukai; mainan favorit; ide-ide yang
diekspresikan dalm permianan; minat terhdap cerita dn buku; pengunaan
bahan-bahan seni; minta terhadap music; pengalaman dalam sains dan bidang-
bidang lainnya.
Penilaian yang di tuliskan dalam pelaporan dilakukan secara konsisten;
sistematik; terpogram; dan berkelanjutan berdasarkan pencatatan harian, riwayat
kesehatan dan berbagai tingkat pencapaian perkembangan anak. laporan penilaian
dilakukan pada setiap bulan, setiap tiga bulan ( tri semester ), setiap enam bulan
( semester ) sesuai dengan tahap perkembangan anak, semakin awal usia anak
semakin pendek jarak penilaian.
10
Dalam membuat pelaporan pendidik perlu mempertimbangkan kemampuan
Sumber Daya Manusia, tenaga, waktu, dan sebagainya. Dengan demikian pendidik
memiliki pilihan untuk menentukan jenis pelaporan apa yang akan di buat. Namun,
sering dengan peringatan kompetensinya, pendidik diharapkan dapt membuat laporan
yang lebih kompehensif.
F. PENYUSUNAN INSTRUMEN PERKEMBANGAN
Hasil observasi perkembangan anak yang sudah dirangkum dalam format
bulanan dipakai sebagai bahan untuk membuat laporan hasil evaluasi perkembangan
anak yang diberikan kepada orangtua.
Laporan hasil evaluasi perkembangan ditulis dalam bentuk uraian singkat,
ditambah dengan keterangan tentang kehadiran, pertumbuhan berat dan tinggi badan
serta rekomendasi untuk orangtua.
2. Fisik/Motorik
Sudah dapat berjalan dan berlari dengan stabil.
Dapat naik-turun tangga tanpa berpegangan, tetapi belum menggunakan dua
kaki secara bergantian.
Dapat melompat dengan dua kaki sekaligus, tetapi masih kesulitan untuk
melompat dengan satu kaki bergantian.
Dapat menendang bola tetapi masih kesulitan untuk menangkap bola dengan
jarak 1 m.
3. Bahasa
Dapat menirukan suara benda jatuh dan suara beberapa jenis binatang.
Dapat berbicara runtut dengan 4-5 suku kata.
Dapat memahami dan melaksanakan 2 perintah sekaligus.
12
4. Kognitif
Mampu mengelompokkan benda yang sejenis.
Mamu menyebutkan 4 bentuk geometri.
Mampu membedakan ukuran besar-kecil dan panjang-pendek.
5. Sosial-emosi
Dapat menunjukkan ekspresi wajah sedih, senang, dan takut.
Dapat berkonsentrasi mendengarkan cerita 3-4 menit.
Sudah dapat antri minum dan ke toilet dengan tertib.
6. Tahap Main
Main Balok
Sudah pada tahap 9; ruang tertutup tiga dimensi, dapat membuat atap pada
bangunan seperti kotak terbuka, menjadi ruang tertutup tiga dimensi
Melukis
Sudah pada tahap 5; melukis ”kepala besar” dengan kaki, mengambang di atas
kertas
Menggambar
Sudah pada tahap 5; menggambar ”kepala besar” dengan kaki, mengambang di
atas kertas
Menggunting
Sudah pada tahap 5; menggunting bentuk tetapi tidak pada garis
Meronce
Sudah pada tahap 3; merangkai terus menerus
Menulis
Sudah pada tahap 4; berlatih huruf
Main Peran
Sudah pada tahap ”pengganti”; menggunakan obyek seadanya dalam cara yang
kreatif atau sesuai khayalan, atau menggunakan obyek dalam cara yang
berbeda dari biasanya
Sosialisasi
Sudap pada tahap ”sosial berdampingan”, main dekat dengan teman lainnya;
terlibat dalam permainannya sendiri tetapi senang dengan kehadiran anak
lainnya.
13
III.Rekomendasi untuk Orangtua
1. Bisa diajak mengikuti ritual keagamaan sederhana seperti sholat, baca doa pendek,
dan menyebut nama Allah dengan tepat.
2. Perlu banyak diajak main gerakan motorik kasar seperti berlari, melompat, dan
menangkap bola.
Tanggal, Paraf, dan Nama Pendidik Tanggal, Paraf dan Nama Orang Tua
Yogyakarta, 23 Maret 2014
(Samijah) (_______________)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil observasi perkembangan anak yang sudah dirangkum dalam format
bulanan dipakai sebagai bahan untuk membuat laporan hasil evaluasi perkembangan
anak yang diberikan kepada orangtua. Guru membuat laporan yang otentik,
berdasarkan fakta yang terjadi pada anak. Lapaoran yang otentik dibuat dengan cara
mendokumentasikan setiap catatan dan menggabungkannya dalam file yang rapi dan
teratur. Jika catatan guru tidak lengkap, dikhawatirkan, hasil laporan bersifat subjektif
dan berdasarkan hasil dugaan semata.
Hasil evaluasi dilaporkan kepada orang tua sedikitnya enam bulan sekali,
sehingga orang tua dapat memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan anak yang telah dicapai.
15
Daftar Pustaka
Fridani, Lara, dkk. 2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas
Terbuka
Yadi. 2011. Pengertian Asesmen dan Formatnya. http://yadhy-nienk.blogspot.com/
http://pkgpaudjatinangor.blogspot.com/2013/09/penilaian-asesmen-di-tk.html
16