Bab 2 Manusia, Agama Dan Islam
Bab 2 Manusia, Agama Dan Islam
Bab 2 Manusia, Agama Dan Islam
A. MANUSIA
Asal usul penciptaan manusia tidak terlepas dari figur Nabi Adam, AS
sebagai manusia pertama ciptaan Allah SWT (QS.Al-Baqarah, 2; 30-33). Proses
penciptaan manusia ada dua yaitu :
7
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta
Yang Paling Baik. (QS. 23:12-14)
"Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)".
(QS. 32:8). "Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam
(tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur" (QS. 32:9)". Dia
diciptakan dari air yang terpancar,yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki
dan tulang dada perempuan". (QS. 86:6-7)". kemudian Kami letakkan dia dalam
tempat yang kokoh (rahim),sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan
(bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan". (QS. 77 (al-
Mursalaat):20-23) ".
1. Basyar (37 kali), manusia sebagai basyar (makhluk biologis) yang tunduk pada
takdir Allah sama dengan makhluk lain. Allah SWT yang maha kuasa memiliki
kekuasaan terhadap seluruh alam dan isinya. Manusia sebagai makhuk ciptaan
Allah SWT, harus tunduk terhadap semua ketentuanNya.
2. Insan (65 kali), manusia sebagai insan (makhluk psikologis). Manusia sebagai
insan dibekali oleh Allah SWT dengan akal. Akal membedakan manusia dari
makhluk lain. Manusia yang menggunakan akalnya dengan baik akan
membawa kemaslahatan bagi kehidupannya, demikian juga sebaliknya.
3. An- nas (240 kali), manusia sebagai an- nas (makhluk sosial), bertalian dengan
hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk
atau menentang takdir Allah. Akan tetapi tentu saja setiap pilihan mengandung
resiko (QS. At-Thur, 52; 21). Manusia sebagai makhluk sosial juga dimaknai
8
sebagai yang membutuhkan makhluk lain. Manusia terdiri dari fisik dan ruh.
Di samping tubuh manusia yang memiliki potensi yang bersifat fisik. Ruh
manusia juga memiliki sifat potensial berupa akal, qalb (rasa) dan nafsu.
Manusia ideal adalah yg mampu menjaga fitrahnya, dan mampu mengelola
potensi akal, qalb dan nafsunya secara harmonis.
2. Hakikat Manusia
3. Potensi Manusia
Potensi manusia yang terdiri dari pendengaran, penglihatan dan hati (akal)
merupakan instrumen yang diberikan oleh Allah SWT untuk dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawab yang dibebankanNya. Sebab dengan semuanya itu
manusia dapat memperoleh kelebihan-kelebihan sehingga dapat menjalankan
amanah : beribadah dan manjalankan fungsi kekhilafahan. Sebagai khalifah,
manusia mendayagunakan potensinya tersebut untuk membimbing alam. Bagi
mereka yang khianat terhadap segenap potensi yang diberikan, ia akan mendapat
kerugian dan Allah SWT memberi julukan kepada mereka : bagaikan hewan
9
ternak, seperti anjing, seperti monyet, babi, kayu, batu, laba-laba dan seperti
keledai.
a. Beribadah kepadaNya
10
kehendak Sang Pemilik Alam (QS. 76 : 30, 26 : 68), dengan tidak menentang
terhadap aturanNya (QS. 100 : 6-11).
Manusia yang lalai tidak menyadari potensi yang telah diberikan kepadanya dan
tidak bertanggung jawab, akan mendapatkan kerugian yang amat besar, bahkan
dianggap setara dengan makhluq yang lebih rendah derajatnya; tidak bernilai di
sisi Allah SWT. Ketika manusia lalai dari kewajiban yang diberikan kepadanya,
mereka berkhianat, maka mereka seperti hewan ternak bahkan lebih rendah
daripadanya (QS. 7 : 179, 45 : 2, 25 : 43-44), anjing (QS. 7 : 176), monyet (QS.
5 : 60), babi (QS. 63 : 4), kayu (QS. 2 : 74), batu (QS. 29 : 41), laba-laba (QS. 62
: 5), keledai.
1).Memiliki Fitrah
Artinya: Setiap anak yang lahir dalam keadan Fitrah, bapak ibunyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi (HR. Abu Hurairah).
11
Selain memiliki fitrah, beberapa sifat manusia yang disebutkan dalam Al Qur’an
adalah :
2). Lemah, keluh kesah (4:28/ 70:19/30:54) .3). Bodoh (33:72, 17:85) 4). Fakir
(35:15)
5). Kikir (35 :15) 6). Melampaui batas (96:6). 7). Tergesa-gesa (17:11/21:37.
10). Merasa cukup (96:6-7). 11). Sombong (17:83). 12). Hanif (30:30).
Meskipun Allah SWT menciptakan manusia itu lemah dan bodoh, namun
dimuliakan dari makhluk yang lain, sehingga layak diberikan amanah. Manusia
adalah satu-satunya makhluk Allah yang dimuliakan oleh Allah dari makhluk
yang lain (17:70). Di sini disebutkan “dimuliakan”, bukan mulia dengan
sendirinya. Ada tiga kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada manusia yaitu :
Malaikat hanya ruh sahaja, Binatang dan tumbuhan tidak diberi ruh
Diberi kendaraan darat dan laut. Diberi rizki (makanan yang beraneka).
Diberi kelebihan akal.
Kesimpulannya: Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur
( jasmani dan rohani) yang dimuliakan oleh Allah SWT atas makhluk yang lain
karena diberi aqal yang dengannya manusia bebas memilih beriman atau kafir,
12
dengan tujuan penciptaan yang jelas yaitu untuk beribadah hanya pada Allah SWT
(QS 51 : 56) dan menjadi khalifah dimuka bumi (QS. 2:30 ).
B. AGAMA
Pengertian Agama (Din) dalam bahasa Arab artinya Uud/ hukum. Din juga
bermakna kekuasaan/ menguasai, menundukkan, patuh, balasan dan kebiasaan.
Religi dari bahasa Inggris yang berarti: kepercayaan/ penyembahan. Agama
berasal dari bahasa sangsekerta. Artinya : A = Tidak, Gama artinya: kacau / kocar
kacir/ bercerai berai. Buya Hamka mengibaratkan, bahwa Agama itu ibarat tali
kekang pada bendi, atau ibarat rel pada kereta api. Kesimpulannya, agama adalah
ajaran yg berasal dari tuhan / hasil renungan manusia yang terkandung dalam
kitab suci yang turun temurun di wariskan oleh suatu generasi kegenerasi dengan
tujuan untuk memberikan tuntunan dan pedoman hidup manusia agar mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
1. Pilar-Pilar Dinul-Islam
Secara gais besar ada 3 unsur utama dalam ajaran Islam yakni akidah, syariah dan
akhlak.
b. Syariah atau aspek norma: yaitu ajaran yang mengatur perilaku seorang
pemeluk agama Islam, termasuk perilaku tuntunan dalam mengerjakan ibadah.
Akidah, syariah dan akhlak adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dari pribadi
seorang muslim, karena akidah adalah dasar keyakinan yang mendorong
penerimaan syariat Islam secara utuh. Jika syariat telah dilaksanakan berdasarkan
akidah, akan lahir bentuk-bentuk tingkah laku yang baik (akhlakul karimah).
13
2. Hajat kebutuhan manusia terhadap agama
3). Tantangan Manusia baik internal seperti nafsu maupun eksternal seperti
Syaithan dan musuh agama lainnya seperti Yahudi dan Nasrani ( Qs. 2:120)
3. Fungsi Agama
2). Sebagai bimbingan dan tuntun untuk keselamatan dan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat
C. ISLAM
14
kedamaian dunia dan akhirat. Akhirnya, Rasulullah bersabda bahwa Islam itu
tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari padanya. Islam itu tinggi dan akan
dimenangkan di atas semua agama, kepercayaan dan ideologi (QS. 48 : 28, 9 :
33).
1). Robbaniyyah
15
dan menghilangkan keraguan. Ia bukan saja membawa kebenaran mutlak, tapi
juga terjaga validitasnya sepanjang masa.
"Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu". (QS.Al-Baqaroh : 147). "Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya".
(QS. Al-Hijr : 9)
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku". (QS: Adz- Dzariyaat :56)
"Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam." (QS: Al-Anbiyaa':107). "Dan Kami tidak mengutus kamu,
melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira
dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebayakan manusia tidak mengetahui."
(QS: Saba' :28)
3). Syamil dan Mutakkamil ( lengkap dan mencakup seluruh aspek kehidupan)
Yang dimaksud syamil adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup
seluruh aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik yang kecil maupun
yang besar sekalipun, kecuali Islam telah menerangkan hukumnya.
16
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan." (QS: Al-An'am:38)
"(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia, Dan Kami turunkan kepadamu Al-
Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri."(QS: An-Nahl:89).
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan". (QS: Al-Hajj: 78)
"Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu
dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS: Al-
Maidah :6)
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adaillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan". (QS: Al-Maidah :8)
17
"Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga ia sampai masa usia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran
dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang
melainkan sekedar kemampuannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah
kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah.
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. ( QS: Al-
An'aam :152)
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS:
Al-Qashash:77).
18
Dalam hal keseimbangan antara kebutuhan ruhiyah dan jasadiyah Nabi SAW
bersabda,
"Sesungguhnya badanmu memililki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan
ke!uargamu juga memiliki hak atasmu, maka berikanlah hak pada setiap yang
punya hak".
7). Perpaduan antara Tsabat (tidak berubah) dan Murunah (menerima
perubahan)
Diantara ciri khas dien Islam adalah perpaduan antara tsabat dan murunah.
Tsabat (tetap) pada pokok-pokok dan tujuannya, murunah pada cabang, sarana
dan cara-caranya sehingga dengan sifat murunahnya Islam dapat menyesuaikan
diri dan dapat menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala
keadaan yang timbul. Dan dengan sifat tsabat pada pokok-pokok dan tujuannya
Islam tidak dapat larut dan tunduk terhadap persoalan zaman dan perputaran
waktu.
19
Islam sebagai syumuliyatul makan (semua tempat) karena Allah menciptakan
manusia dan alam semesta ini sebagai satu kesatuan. Pencipta alam ini hanya
Allah saja. Karena berasal dari satu pencipta, maka semua dapat dikenakan aturan
dan ketentuan kepadaNya.
Ringkasan Dalil Syumuliatul Islam (QS. 2 : 208) :
Syumuliyatuz zamaan (QS. 2 : 208):
Risalah yang satu (QS. 29 : 90, 34 : 28, 21 : 107)
Penutup para nabi (QS. 33 : 42)
Syumuliyatul minhaj :
asas aqidah (syahadatain dan rukun iman)
bangunan Islam : ibadah, rukun islam (sholat, shiyam, zakat haji), akhlaq
penyokong/penguat : jihad (QS. 29 : 6,69, 47 : 31) atau amar ma’ruf nahi
munkar (QS. 3 : 104, 7 : 99, 9 : 112) dan da’wah (QS. 16 : 125, 41 : 33)
Syumuliyatul makan (QS. 22 : 40)
kesatuan pencipta (QS. 2 : 163-164)
kesatuan alam (QS. 2 : 29, 67 : 15)
Kepustakaan
20