Keliping Geomorfologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

TUGAS GEOMORFOLOGI

BENTANG ALAM

DI SUSUN
OLEH

NAMA : FEBRYANTO
NIM : 4100190022
KELAS :01

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI DEPARTEMEN TEKNIK

YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Untuk mempelajari geomorfologi diperlukan dasar pengetahuan yang baik


dalam bidang klimatologi, geografi, geologi serta sebagian ilmu fisika dan kimia
yang mana berkaitan erat dengan proses dan pembentukan muka bumi.

Secara garis besar proses pembentukan muka bumi menganut azas


berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik (geomorphic cycles), yang meliputi
pembentukan daratan oleh gaya dari dalam bumi (endogen), proses
penghancuran/pelapukan karena pengaruh luar atau gaya eksogen, proses
pengendapan dari hasil pengahncuran muka bumi (agradasi), dan kembali
terangkat karena tenaga endogen, demikian seterusnya merupakan siklus
geomorfologi yang ada dalam skala waktu sangat lama.

1. Hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini


berlangsung juga pada masa lampau, dengan kata lain gaya-gaya dan proses-proses
yang  membentuk  permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah
berlangsung sejak terbentuknya bumi.
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang paling dominan dalam
evolusi bentangalam dan struktur geologi akan dicerminkan oleh bentuk
bentangalamnya.
3. Relief muka bumi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya boleh
jadi karena derajat pembentukannya juga berbeda.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT,Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki segala keagungan, yang menciptakan
sekaligus menjadi penguasa tunggal alam semesta. Berkat hidayah-Nya laporan
ini dapat peunulis selesaikan. Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih
kepada Dosen pembimbing Dr.Ir.Evaristus Budiadi,MS yang telah membantu dan
membimbing pada mata kuliah geomorfologi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas berupa laporan.

Harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi
maupun bagi pembaca. Jikalau terdapat kekurangan dalam laporan ini, karena
setiap manusia tak pernah luput dari kealpaan. Oleh sebab itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun terutama dari para dosen pembimbing
dan teman-teman maupun pihak lain demi penyempurnaan laporan ini.              

FEBRYANTO
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Bentang Alam

2.2 .Gaya yg berpengaruh dalam pembentukan bentang alam

2.3. Jenis-jenis bentang alam berdasarkan genesa

2.4. Kenampakan bentang alam di peta

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentang Alam alluvial

Gambar 2.2 Bentang Alam eolian

Gambar .2.3 Bentang Alam vulkanik

Gambar.2.4 tipe gunung api

Gambar.2.5 Bentang Alam struktural

Gambar.2.6 Bentang Alam kars

Gambar.2.7 Bentang Alam laut dan pantai


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Bentang Alam

Bentang alam adalah suatu bagian geogrrafi yang menjadi pemandangan


alam atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu kesatuan.Ada beberapa
jenis bentang alam seperti gunung,lautan,pulau,bukit,pantai,dan sebagainya yang
tersebar diseluruh indonesia.Bentang Alam yang di artikan sebagai suatu unit
geomorfologis yang pengelompokanya berdasar pada sejumlah karrakterisitik
seperti kelandaia,elevasi ,staratifikasi,orientasi,paparan batuan serta jenis tanah.

Berdasarkan definisi tersebut maka yang termasuk ke dalam jenis-jenis


bentang alam adalah lembah,bukit,tanjung dan lain-lain.Dalam artian yang
sederhana,bentang alam sering di sepadankan dengan istilah kenampakn alam
yakni hamparan alam dengan bentukyang beraneka ragam seperti
bukit.gunung,lembah,pantai,laut dan sebagainya

2.2 Gaya yg berpengaruh dalam pembentukan bentang alam

Faktor – faktor yang mempengaruhi bentuk bentangan alam adalah :

 Faktor endogen merupakan faktor dari dalam bumi yang membentuk


bentangan alam yang proses pembentukannya dikontrol oleh gaya-gaya
endogen, seperti aktivitas gunung api, aktivitas magmatis dan aktivitas
tektonik (perlipatan dan patahan).
 Aktifitas magmatis adalah aktifitas magma yang berasal dari dalam bumi,
sedangkan aktifitas tektonik adalah aktifitas atau gerakan yang berasal dari
lempeng-lempeng yang berada pada kerak bumi.
 Bentuk bentangan alam yang dikendalikan oleh gaya endogen adalah :
1. Bentangan alam struktural
Merupkan proses pembentukan bentangan alam yang dipengaruhi oleh gaya
tektonik seperti lipatan dan patahan.

Morfologi atau bentuk-bentuk lipatan terbagi atas :

 Bukit antiklin (anticlinal ridges)


 Lembah antiklin (synclinal valleys)
 Bukit Sinklin (synclinal ridges)
 Lembah Sinklin (synclinal valleys)
 Bukit Monoklin (monoclinal ridges)
1. Bentang alam intrusi
Merupakan bentangan alam yang proses terbentuknya dikontrol oleh aktivitas
magma. Terbagi atas :

 Bukit intrusi
 Plateau Basalt
1. Bentang Alam fluvial
Bentang alam fluvial adalah bentang alam hasil proses kimia maupun fisika yang
menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena pengaruh air permukaan.
Proses pembentukan bentang alam fluvial dapat dibedakan menjadi:

 Proses erosi : proses terkikisnya batuan karena air. Pengikisan ini dapat
berupa abrasi, skouring, pendongkelan dan korosi.
 Proses transportasi : proses terangkutnya material-material hasil erosi.
Proses ini dapat berupa menggelinding, meloncat, atraksi dan mengambang.
 Proses pengendapan : proses yang terjadi apabila tenaga angkut dari
sungai berkurang sehingga beban yang lebih berat akan terendapkan di
bawah material yang lebih ringan.
1. Bentangan Alam Denudasional
Bentang alam denudasional adalah bentuk bentang alam yang terbentuk akibat dar
proses erosi, pelapukan dan pergerakan massa batuan yang menyebabkan
terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga akan menjadi bentukan lahan
yang lebih rendah dan proses tersebut akan berhenti apabila permukaan bumi telah
mencapai level dasar yang sama dengan permukaan di sekitarnya.
 Faktor Eksogen
Faktor eksogen merupakan faktor dari luar bumi ,yaitu proses yang terjadi dari 
interaksi antara selaput hidrosfir, atmosfir, litosfir, dan biosfir.

Bentuk-bentuk aktifitas yang dipengaruhi oleh faktor eksogen adalah

1. Pelapukan
Merupkan proses perubahan fisik (desintegrasi) atau dekomposisi dari material
penyusun kulit bumi yang berupa batuan. Pelapukan dipengaruhi oleh iklim,
temperature dan komposisi kimia.

Bentuk – bentuk pelapukan adalah :

 Pelapukan mekanis
 Pelapukan kimiawi
 Pelapukan biologis
2. Erosi

Merupakan proses pengikisan yang terjadi pada batuan maupun hasil pelapukan
batuan oleh media seperti air, angin, gletser.

3. Sedimentasi

Proses pengendapan material yang ditransport  oleh media air, angin, gletser
disuatu cekungan. Delta yang terdapat dimulut-mulut sungai adalah hasil dari
proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan
Sand Dunes yang terdapat digurun-gurun dan di tepi pantai adalah hasil
pengendapan yang diangkut oleh angin.
  Topografi
Topografi adalah ilmu yang membahas tentang bentuk permukaan bumi. 
Umumnya topografi menunjukan relief permukaan dalam tiga dimensi serta
identifikasi lahan. Bentuk yang dibahas memperlihatkan perbedaan – perbedaan
diantara wilayah-wilayah, misalnya wilyah yang relatif tinggi, dataran rendah,
pegunungan, dan lain-lain

  Litologi
Litologi merupakan ilmu tentang batu-batuan yang berkenaan dengan sifat fisik,
kimia, dan strukturnya. Bagian dari bumi yang ikut dikaji dalam litologi adalah
litosfer, yang tersusun atas lapisan kerak, lapisan mantel, dan lapisan inti.

1. Batuan
Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang umumnya tersusun oleh
kumpulan atau kombinasi dari satu macam mineral atau lebih. Batuan terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Batuan Beku

Batuan beku merupakan hasil pendinginan dari magma pijar. Contoh batuan beku
antara lain adalah andesit dan diorit.

b. Batuan Sedimen

Batuan sedimen terbentuk dari endapan material batuan beku yang    terangkut
oleh air, angin, atau es yang kemudian diendapkan di suatu tempat. Contohnya
adalah batu breksi dan batu gamping.

   c. Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang terbentuk akibat proses


metamorfisme yang meliputi proses tekanan, temperatur, serta aktifitas dari cairan
kimia. Contohnya adalah marmer dan kuarsit.

2. Tanah

 Tanah adalah lapisan batuan gembur yang terbentuk dari pelapukan batuan induk
dan pembusukkan bahan organik. Tanah juga didefinisikan sebagai kumpulan
benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, yang terdiri
atas bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Berikut merupakan jenis tanah:

a. Tanah Humus

Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat
b.Tanah Pasir

Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk
dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

c. Tanah Alluvial/ Tanah Endapan

Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan
pertanian.

d. Tanah Podzolid

Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan
curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.

e. Tanah Vulkanis

Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung
berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat
dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.

f. Tanah Laterit

Tanah laterit dalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur
hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang
tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.

g. Tanah Mediteran/ Tanah Kapur

Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan
batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.

h. Tanah Vertisol
Tanah Vertisol adalah tanah yang umumnya berwarna hitam legam atau abu-abu
kehitaman yang mempunyai ciri fisik mudah membentuk rekahan lebar dan dalam
di musim kemarau dan mengalami pembalikan alami di musim hujan.

Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan bentuk-bentuk geometri yang terdapat di kulit bumi
yang terbentuk karena pengaruh gaya-gaya endogen, baik berupa tekanan maupun
tarikan. Ada tiga jenis struktur geologi yang dikenal, yaitu kekar, sesar, dan juga
lipatan

  Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan iklim seperti suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan.
Iklim adalah cuaca pada suatu daerah yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Iklim di dunia digolongkan menjadi 4, penggolongan iklim ini didasarkan pada
letak suatu daerah menurut garis lintang dan suhu. Macam – macam iklim dunia
ada 4 jenis (Matthews,2005), yaitu :

 Iklim kutub
 Iklim sedang
 Iklim tropis
 Iklim subtropis      
Stratigrafi
Stratigrafi dalam arti sempit merupakan ilmu pemerian atau deskripsi lahan-lahan.
Sedangkan dalam artian luas adalah ilmu yang membahas aturan hubungan dan
kejadian macam-macam batuan di alam. Statigrafi menjelaskan hubungan
geometris dan umur antara macam-macam lensa, dasar dan formasi dalam geologi
sistem dari asal terjadinya sedimentasi. Stratigrafi digunakan untuk menentukan
urutan cara terjadinya batuan, struktur geologi, fisiografis dan penilaian secara
ekonomi pada suatu daerah peneliti
Hidrogeologi
Hidrogeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air tanah

Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian, perputaran, dan
penyebaran air di atmosfer dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi

Bahaya Geologi
Bahaya geologi merupakan aktivitas geologi yang dapat menimbulkan perubahan-
perubahan keadaan geologi dari keadaan eksisting semula. Perubahan tersebut
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, khususnya manusia.

Proses geomorfik merupakan segala perubahan fisika dan kimia yang


berakibat pada bervariasinya roman permukaan bumi

1.Proses eksogenik : proses geomorfik yang di sebabkan tenanga dari luar kulit
bumi (Air,angin,es)

>Gradasi: proses pembentukan bentang alam secara positif (sedimentasi)

>Degradasi : proses eksogenik secara negatif (pelapukan,erosi)

2. Proses endogenik,proses geomorfik yang di akibatkan oleh tenaga dari dalam


bumi

>Diastropisme,proses deformasi yang besar dari dalam bumi.

>Vulkanisme : proses keluarnya magma dari dalam bumi

3.Proses ekstraterestial : proses geomorfik dari angkasa luar.

2.3. Jenis-jenis bentang alam berdasarkan genesa


1. Bentang alam alluvial

Gambar 2.1 alluvial

Bentang alam alluvial adalah bentang alam yang berbentuk dari proses
yang berkaitan dengan air permukaan/aliran sungai (proses fluvial).Sungai itu
sendiri dapat di bedakan berdasarkan keberadaan saluran yang tetap menjadi :

>Stream,Aliran sungai belum memiliki saluran yang tetap(masih dapat


berpindah)

>River,aliran sungai telah memiliki saluran yang permanen

Sungai dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan stadium erosinya menjadi

>Sungai muda : bercirikan erosi vertikal efektif relative lurus dan mengalir
di atas batuan,induk ,tidak terjadi sedimentasi,dan penampang berbentuk V

>Sungai dewasa: bercirikan erosi lateral efektif dan relatif


kecil,terdapatnya cabang-cabang sungai dan penampang berbentuk U
>Sungai tua: bercirikan erosi lateral sangat efektif dengan aliran berliku
liku (meander) anak sungai relatif lebih banyak di bandingkan dengan sungai
dewasa

2. Proses Fluvial

Proses fluvial adalah suatu proses baik kimia maupun fisika yang
menyebabkan perubahan bentang alam/bentuk permukaan bumi karena
berpengaruh air permukaan proses fluvial dapat diklasifiaksikan menjadi

>Erosi:proses terkikisnya batuan (abrasi,korosi,coring,scouring)

>Transportasi: proses terangkutnya material-material hasil erosi

>sedimentasi:proses terendapanya material hasil erosi yang telah


mengalami proses trasportasi.Proses transportasi dan sedimentasi sangat di
pengaruhi oleh faktor kekentalan,kepekatan dan kecepatan aliran sungai.

2.Bentang alam eolian

Gambar 2.2 eolian


Bentang alam eolian adalah bentang alam yang berbentuk sebagai
pengaruh dari angin.dalam hal ini berntang alam eolian akan lebih terlihat di
daerah gurun(gurun pasir) karena sedikitnya faktor penghalang dan ketidaan
faktor pengikat oleh material material bebas.Di daerah ini,proses pembentukan
yang terjadi pada umumnya meliputi proses pengikisan oleh angin dan proses
sedimentasi.proses sedimentasi (pengendapan) oleh angin ini dapat di bedakan
menjadi dua,yaitu :

1.dune : merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh
hembusan angin,dune akansangat di pengaruhi oleh kuatnya hembusan dan
kecepatan angin,berbentuk dari permukaan dan adanya rintangan

Dune memiliki berbagaimacam tipe,yaitu:

>Star dune : dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang
bertamu pada satu titik.

>Transverse dune: dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin.

>Barchan: bukit pasir lengkung bertanduk

2.s. Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material
halus.
3.Bentang Alam Vulkanik

Gambar .2.3 vulkanik

Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang terbentuk sebagai akibat
dari proses atau kegiatan vulkanisme/gunung berapi. Vulkanisme dibagi dalam
menjadi tiga macam :

Vulkanisme letusan; vulkanisme pada magma yang bersifat basa dan


kental. Memiliki karakteristik letusan yang kuat dan umumnya menghasilkan
material piroklastik serta membentuk gunung api terjal.

Vulkanisme lelehan; vulkanisme pada magma asam dan bersifat encer,


dimana vulkanisme ini memiliki letusan yang lemah. Vulkanisme jenis ini akan
membentuk gunung api jenis perisai.

Vulkanisme campuran; vulkanisme pada magma intermediate, umumnya


membentuk gunung api strato.
Gunung api dapat dibedakan berdasarkan tipe erupsinya menjadi :

Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan
dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.

Tipe Krakatau; memiliki tipe vulkanisme lelehan dan letusan.

Tipe Pelee; memiliki tipe vulkanisme letusan dengan bentuk bentang


gunung kerucut.

Gambar.2.4 tipe gunung api

Berdasarkan penampakan morfologi, bentang alam gunung api diklasifikasikan


menjadi :

Depresi vulkanik; umumnya berupa bentang alam cekungan. Depresi


vulkanik dapat berupa danau vulkanik, kawah, dan kaldera.

Kubah vulkanik; bentang alam yang memiliki bentuk cembung ke atas,


berupa Parasite cone, Cinder cone.

Vulkanik semu; bentang alam yang mirip gunung api, bahkan dapat
terbentuk karena proses vulkanisme yang berdekatan.
Dataran vulkanik; dicirikan dengan puncak vulkanik yang datar dan
memiliki perbedaan/variasi perbedaan ketinggian yang tidak terlalu mencolok.
Dataran vulkanik berupa dataran rendah basal, plato basal, dan dataran plato
basal.

4.Bentang alam Struktural

Gambar.2.5 struktural

Bentang alam struktural merupakan kenampakan morfologi yang


pembentukannya dikontrol sepenuhnya oleh struktur geologi daerah yang
bersangkutan. struktur yangg dominan merupakan struktur sekunder, atau struktur
yg terbentuk setelah batuannya ada. Struktur-struktur ini dapat berupa sesar,
lipatan dan kekar. Kenampakan pada peta topografi yg dpt dgnakan untuk
interpretasi daerah tersebut adalah merupakan bentang alam struktural antara lain :

·         Pola Penyaluran, Pola – pola khusus yang ada pada daerah menunjukan


adanya struktur yg bekerja pada daerah tersebut, seperti  sungai yang membelok
tiba-tiba, atau adanya pola trellis dan sub dendritik.
·         Lineament atau pola kelurusan dlm hal ini dapat ditunjukkan dari
penampakan punggungan (ridge), lembah, bukit, yang bisa di interpretasikan
adanya struktur geologi yg bekerja.

·         bentuk bukit , lembah

·         perubahan aliran sungai

5. bentang alam kars

Gambar.2.6 kars

Karst adalah istilah dalam bahasa Jerman yang diambil dari istilah
Slovenian kuno yang berarti topografi hasil pelarutan (solution topography)
(Blomm,1979). Menurut Jenning (1971, dalam Blomm 197), topografi karst
didefinisikan sebagai lahan dengan relief dan pola penyaluran yang aneh,
berkembang pada batuan yang mudah larut (memiliki derajat kelarutan yang
tinggi) pada air alam dan dijumpai pada semua tempat pada lahan tersebut. Flint
dan Skinner (1977) mendefinisikan topography karst sebagai daerah yang
berbatuan yang mudah larut dengan surupan (sink) dan gua yang berkombinasi
membentukk topografi yang aneh (peculiar topography) dan dicirikan oleh adanya
lembah kecil, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk
kedalam tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang
besar.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat ditetapkan suatu pengertian


tentang topografi karst yaitu : “Suatu topografi yang terbentuk pada daerah
dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas,
penyaluran yang tidak teratur, aliran sungainya secara tiba-tiba masuk kedalam
tanah dan meninggalkan lembah kering untuk kemudian keluar ditempat lain
sebagai mata air yang besar”.Dari sebaran batugamping yang ada, Indonesia
merupakan wilayah yang potensial sebagai kawasan kars. Dari kondisi geologinya
Indonesia kaya akan batugamping. Tetapi tidak semua batugamping yang ada
diwilayah Indonesia dapat berkembang menjadi bentang alam kars

6. Bentang alam Laut dan Pantai

Gambar.2.7 laut dan pantai

Wilayah pantai, seperti juga wilayah-wilayah lain di bumi, terbentuk oleh


berbagai proses geologi yaitu proses endogen yang diprakarsai oleh proses yang
terjadi dari dalam bumi, dan proses exogen yang dimotori oleh kegiatan dari luar
bumi.Proses endogen bermula dari gerak-gerak daari dalam bumi seperti gempa
bumi, letusan gunungapi; proses tersebut membentuk benua, lautan, deretan
pegunungan, dsb. Proses exogen diprakarsai oleh pancaran sinar matahari,
kegiatan atmosfir tanah, erosi oleh air/angin/es, transport sediment, dan
sedimentasi di berbagai tempat.

4.Kenampakan bentang alam di peta

a. Rona dan warna

Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra, sedangkan
warna adalah wujud yang tampak oleh mata.

Berdasarkan karakteristik objeknya:

 Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto.


 Objek yang basah/lembap menimbulkan rona gelap, namun demikian
perairan dangkal akan berona cerah, semakin dalam semakin gelap.
 Tanaman karet, bakau, dan sagu tampak gelap pada foto pankromatik.
 Tanaman berdaun lembut seperti beringin, kemlandingan, dan rumput
umumnya berona cerah pada foto inframerah.

b. Bentuk

Bentuk merupakan kualitas yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu


objek. Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk:

 Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon pinus berbentuk


kerucut, dan tajuk pohon bambu berbentuk bulu-bulu.
 Gunung api berbentuk kerucut atau kipas aluvial seperti segitiga beralas
cembung.
 Gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf I, L, U, atau berbentuk
segi empat.

c. Ukuran
Ukuran ialah atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, dan volume. Contoh
pengenalan objek berdasarkan ukuran:

 Rumah untuk permukiman pada umumnya lebih kecil apabila


dibandingkan kantor atau industri.
 Lapangan olahraga selain dicirikan dengan bentuk segi empat, lebih
dicirikan oleh ukurannya, yaitu ± 80 m x 100 m untuk lapangan sepak bola, ±
15 m x 30 m untuk lapangan tenis, dan ± 8 m x 15 m untuk lapangan bulu
tangkis.
 Volume kayu dapat ditaksir berdasarkan tinggi pohon, luas hutan, dan
kepadatan pohonnya.

d. Tekstur

Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra, sering dinyatakan dengan
kasar, halus, atau sedang.

Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur:

 Hutan bertekstur kasar, tanaman tebu bertekstur sedang, dan padi


bertekstur halus.
 Permukaan air yang tenang bertekstur halus.

e. Pola

Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek
bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh:

 Pola aliran sungai sering mencirikan struktur geologi, litologi, dan jenis
tanah. Pola aliran dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan
serbasama, dengan sedikit atau tanpa pengaruh lipatan atau patahan. Umumnya
terdapat pada batuan end apan lunak, tufa vulkanik, dan endapan tebal oleh
gletser yang terkikis.
 Perkebunan mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya berdasarkan
pola tanam yang teratur.
f. Bayangan

Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek, tetapi bayangan sering


dapat dijadikan kunci pengenalan objek.

Contoh:

 Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.


 Cerobong asap dan menara tampak lebih tinggi berdasarkan bayangannya.

g. Situs

Situs merupakan letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.

Contoh:

 Situs kebun kopi terletak pada tanah yang miring, karena tanaman kopi
memerlukan pengaturan air yang baik.
 Situs permukiman memanjang pada umumnya terletak di sepanjang jalan,
pada igir beting pantai, atau sepanjang aliran sungai.

h. Asosiasi

Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek
yang lain.

Contoh:

 Stasiun kereta api dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu
(bercabang).
 Gedung sekolah selain ditandai dengan ukuran bangunan yang relatif besar
serta bentuk yang menyerupai huruf I, L, atau U, juga ditandai dengan
asosiasinya terhadap lapangan olahraga. Pada umumnya, gedung sekolah
ditandai dengan lapangan olahraga di dekatnya.

i. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah bentuk interpretasi foto udara berdasarkan bukti-bukti
yang mengarah ke satu titik simpul.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan definisi tersebut maka yang termasuk ke dalam jenis-jenis


bentang alam adalah lembah,bukit,tanjung dan lain-lain.Dalam artian yang
sederhana,bentang alam sering di sepadankan dengan istilah kenampakn alam
yakni hamparan alam dengan bentukyang beraneka ragam seperti
bukit.gunung,lembah,pantai,laut dan sebagainya

Bentang alam adalah suatu bagian geogrrafi yang menjadi pemandangan alam
atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu kesatuan.Ada beberapa jenis
bentang alam seperti gunung,lautan,pulau,bukit,pantai,dan sebagainya yang
tersebar diseluruh indonesia.Bentang Alam yang di artikan sebagai suatu unit
geomorfologis yang pengelompokanya berdasar pada sejumlah karrakterisitik
seperti kelandaia,elevasi ,staratifikasi,orientasi,paparan batuan serta jenis tanah.

Struktur geologi merupakan bentuk-bentuk geometri yang terdapat di kulit


bumi yang terbentuk karena pengaruh gaya-gaya endogen, baik berupa tekanan
maupun tarikan. Ada tiga jenis struktur geologi yang dikenal, yaitu kekar, sesar,
dan juga lipatan
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, D., Karina, Y. D., Rozaq, D. A., & Hisyam, G. I. (2019). ANALISIS FENOMENA
GEOGRAFI FISIK PADA PENGUKURAN PROSES DAN HASIL PROSES BENTANG
ALAM JAWA TENGAH. MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI, 2(1), 110-118.

Amiuza, C. B., Yusran, Y. A., & Martiningrum, I. (2012). Pragmatik Bentang Alam
Pedesaan (Studi Kasus Dusun Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang). RUAS (Review of
Urbanism and Architectural Studies), 10(2), 32-43.

SUEDY, S. W. A., & JUMARI, J. (2004). Rekonstruksi Vegetasi dan Bentang Alam
Daerah Bumiayu pada Masa Pliosen-Plistosen Berdasarkan Bukti-bukti Palinologi.

Maulana, E., & Wulan, T. (2015). Pemetaan Multi-Rawan Kabupaten Malang Bagian
Selatan dengan Menggunakan Pendekatan Bentangalam. Simposium Nasional Sains
Geoinformasi. http://doi. org/10.13140/RG, 2(33969.79208).

Hidayat, S., & Lumbanatu, U. M. (2010). Analisis Bentang Alam Kuarter Daerah Cirebon
Berdasarkan Genesanya. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 20(6), 293-303.

Anda mungkin juga menyukai