Keliping Geomorfologi
Keliping Geomorfologi
Keliping Geomorfologi
BENTANG ALAM
DI SUSUN
OLEH
NAMA : FEBRYANTO
NIM : 4100190022
KELAS :01
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Alhamdulillah. Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah
SWT,Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki segala keagungan, yang menciptakan
sekaligus menjadi penguasa tunggal alam semesta. Berkat hidayah-Nya laporan
ini dapat peunulis selesaikan. Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih
kepada Dosen pembimbing Dr.Ir.Evaristus Budiadi,MS yang telah membantu dan
membimbing pada mata kuliah geomorfologi, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas berupa laporan.
Harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya pribadi
maupun bagi pembaca. Jikalau terdapat kekurangan dalam laporan ini, karena
setiap manusia tak pernah luput dari kealpaan. Oleh sebab itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun terutama dari para dosen pembimbing
dan teman-teman maupun pihak lain demi penyempurnaan laporan ini.
FEBRYANTO
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Bentang Alam
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
PEMBAHASAN
Bukit intrusi
Plateau Basalt
1. Bentang Alam fluvial
Bentang alam fluvial adalah bentang alam hasil proses kimia maupun fisika yang
menyebabkan perubahan bentuk muka bumi karena pengaruh air permukaan.
Proses pembentukan bentang alam fluvial dapat dibedakan menjadi:
Proses erosi : proses terkikisnya batuan karena air. Pengikisan ini dapat
berupa abrasi, skouring, pendongkelan dan korosi.
Proses transportasi : proses terangkutnya material-material hasil erosi.
Proses ini dapat berupa menggelinding, meloncat, atraksi dan mengambang.
Proses pengendapan : proses yang terjadi apabila tenaga angkut dari
sungai berkurang sehingga beban yang lebih berat akan terendapkan di
bawah material yang lebih ringan.
1. Bentangan Alam Denudasional
Bentang alam denudasional adalah bentuk bentang alam yang terbentuk akibat dar
proses erosi, pelapukan dan pergerakan massa batuan yang menyebabkan
terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga akan menjadi bentukan lahan
yang lebih rendah dan proses tersebut akan berhenti apabila permukaan bumi telah
mencapai level dasar yang sama dengan permukaan di sekitarnya.
Faktor Eksogen
Faktor eksogen merupakan faktor dari luar bumi ,yaitu proses yang terjadi dari
interaksi antara selaput hidrosfir, atmosfir, litosfir, dan biosfir.
1. Pelapukan
Merupkan proses perubahan fisik (desintegrasi) atau dekomposisi dari material
penyusun kulit bumi yang berupa batuan. Pelapukan dipengaruhi oleh iklim,
temperature dan komposisi kimia.
Pelapukan mekanis
Pelapukan kimiawi
Pelapukan biologis
2. Erosi
Merupakan proses pengikisan yang terjadi pada batuan maupun hasil pelapukan
batuan oleh media seperti air, angin, gletser.
3. Sedimentasi
Proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, gletser
disuatu cekungan. Delta yang terdapat dimulut-mulut sungai adalah hasil dari
proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan
Sand Dunes yang terdapat digurun-gurun dan di tepi pantai adalah hasil
pengendapan yang diangkut oleh angin.
Topografi
Topografi adalah ilmu yang membahas tentang bentuk permukaan bumi.
Umumnya topografi menunjukan relief permukaan dalam tiga dimensi serta
identifikasi lahan. Bentuk yang dibahas memperlihatkan perbedaan – perbedaan
diantara wilayah-wilayah, misalnya wilyah yang relatif tinggi, dataran rendah,
pegunungan, dan lain-lain
Litologi
Litologi merupakan ilmu tentang batu-batuan yang berkenaan dengan sifat fisik,
kimia, dan strukturnya. Bagian dari bumi yang ikut dikaji dalam litologi adalah
litosfer, yang tersusun atas lapisan kerak, lapisan mantel, dan lapisan inti.
1. Batuan
Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang umumnya tersusun oleh
kumpulan atau kombinasi dari satu macam mineral atau lebih. Batuan terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Batuan Beku
Batuan beku merupakan hasil pendinginan dari magma pijar. Contoh batuan beku
antara lain adalah andesit dan diorit.
b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari endapan material batuan beku yang terangkut
oleh air, angin, atau es yang kemudian diendapkan di suatu tempat. Contohnya
adalah batu breksi dan batu gamping.
c. Batuan Metamorf
2. Tanah
Tanah adalah lapisan batuan gembur yang terbentuk dari pelapukan batuan induk
dan pembusukkan bahan organik. Tanah juga didefinisikan sebagai kumpulan
benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, yang terdiri
atas bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Berikut merupakan jenis tanah:
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat
b.Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk
dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan
pertanian.
d. Tanah Podzolid
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan
curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung
berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat
dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
f. Tanah Laterit
Tanah laterit dalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur
hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang
tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan
batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
h. Tanah Vertisol
Tanah Vertisol adalah tanah yang umumnya berwarna hitam legam atau abu-abu
kehitaman yang mempunyai ciri fisik mudah membentuk rekahan lebar dan dalam
di musim kemarau dan mengalami pembalikan alami di musim hujan.
Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan bentuk-bentuk geometri yang terdapat di kulit bumi
yang terbentuk karena pengaruh gaya-gaya endogen, baik berupa tekanan maupun
tarikan. Ada tiga jenis struktur geologi yang dikenal, yaitu kekar, sesar, dan juga
lipatan
Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan iklim seperti suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan.
Iklim adalah cuaca pada suatu daerah yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Iklim di dunia digolongkan menjadi 4, penggolongan iklim ini didasarkan pada
letak suatu daerah menurut garis lintang dan suhu. Macam – macam iklim dunia
ada 4 jenis (Matthews,2005), yaitu :
Iklim kutub
Iklim sedang
Iklim tropis
Iklim subtropis
Stratigrafi
Stratigrafi dalam arti sempit merupakan ilmu pemerian atau deskripsi lahan-lahan.
Sedangkan dalam artian luas adalah ilmu yang membahas aturan hubungan dan
kejadian macam-macam batuan di alam. Statigrafi menjelaskan hubungan
geometris dan umur antara macam-macam lensa, dasar dan formasi dalam geologi
sistem dari asal terjadinya sedimentasi. Stratigrafi digunakan untuk menentukan
urutan cara terjadinya batuan, struktur geologi, fisiografis dan penilaian secara
ekonomi pada suatu daerah peneliti
Hidrogeologi
Hidrogeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air tanah
Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian, perputaran, dan
penyebaran air di atmosfer dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi
Bahaya Geologi
Bahaya geologi merupakan aktivitas geologi yang dapat menimbulkan perubahan-
perubahan keadaan geologi dari keadaan eksisting semula. Perubahan tersebut
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, khususnya manusia.
1.Proses eksogenik : proses geomorfik yang di sebabkan tenanga dari luar kulit
bumi (Air,angin,es)
Bentang alam alluvial adalah bentang alam yang berbentuk dari proses
yang berkaitan dengan air permukaan/aliran sungai (proses fluvial).Sungai itu
sendiri dapat di bedakan berdasarkan keberadaan saluran yang tetap menjadi :
>Sungai muda : bercirikan erosi vertikal efektif relative lurus dan mengalir
di atas batuan,induk ,tidak terjadi sedimentasi,dan penampang berbentuk V
2. Proses Fluvial
Proses fluvial adalah suatu proses baik kimia maupun fisika yang
menyebabkan perubahan bentang alam/bentuk permukaan bumi karena
berpengaruh air permukaan proses fluvial dapat diklasifiaksikan menjadi
1.dune : merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh
hembusan angin,dune akansangat di pengaruhi oleh kuatnya hembusan dan
kecepatan angin,berbentuk dari permukaan dan adanya rintangan
>Star dune : dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang
bertamu pada satu titik.
2.s. Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material
halus.
3.Bentang Alam Vulkanik
Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang terbentuk sebagai akibat
dari proses atau kegiatan vulkanisme/gunung berapi. Vulkanisme dibagi dalam
menjadi tiga macam :
Tipe Hawaii (perisai); tipe gunung ini memiliki tipe vulkanisme lelehan
dengan bentuk kubah yang relatif landai, umumnya tedapat kaldera.
Vulkanik semu; bentang alam yang mirip gunung api, bahkan dapat
terbentuk karena proses vulkanisme yang berdekatan.
Dataran vulkanik; dicirikan dengan puncak vulkanik yang datar dan
memiliki perbedaan/variasi perbedaan ketinggian yang tidak terlalu mencolok.
Dataran vulkanik berupa dataran rendah basal, plato basal, dan dataran plato
basal.
Gambar.2.5 struktural
Gambar.2.6 kars
Karst adalah istilah dalam bahasa Jerman yang diambil dari istilah
Slovenian kuno yang berarti topografi hasil pelarutan (solution topography)
(Blomm,1979). Menurut Jenning (1971, dalam Blomm 197), topografi karst
didefinisikan sebagai lahan dengan relief dan pola penyaluran yang aneh,
berkembang pada batuan yang mudah larut (memiliki derajat kelarutan yang
tinggi) pada air alam dan dijumpai pada semua tempat pada lahan tersebut. Flint
dan Skinner (1977) mendefinisikan topography karst sebagai daerah yang
berbatuan yang mudah larut dengan surupan (sink) dan gua yang berkombinasi
membentukk topografi yang aneh (peculiar topography) dan dicirikan oleh adanya
lembah kecil, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk
kedalam tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang
besar.
Rona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan suatu objek pada citra, sedangkan
warna adalah wujud yang tampak oleh mata.
b. Bentuk
c. Ukuran
Ukuran ialah atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, dan volume. Contoh
pengenalan objek berdasarkan ukuran:
d. Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra, sering dinyatakan dengan
kasar, halus, atau sedang.
e. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek
bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh:
Pola aliran sungai sering mencirikan struktur geologi, litologi, dan jenis
tanah. Pola aliran dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan
serbasama, dengan sedikit atau tanpa pengaruh lipatan atau patahan. Umumnya
terdapat pada batuan end apan lunak, tufa vulkanik, dan endapan tebal oleh
gletser yang terkikis.
Perkebunan mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya berdasarkan
pola tanam yang teratur.
f. Bayangan
Contoh:
g. Situs
Contoh:
Situs kebun kopi terletak pada tanah yang miring, karena tanaman kopi
memerlukan pengaturan air yang baik.
Situs permukiman memanjang pada umumnya terletak di sepanjang jalan,
pada igir beting pantai, atau sepanjang aliran sungai.
h. Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek
yang lain.
Contoh:
Stasiun kereta api dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu
(bercabang).
Gedung sekolah selain ditandai dengan ukuran bangunan yang relatif besar
serta bentuk yang menyerupai huruf I, L, atau U, juga ditandai dengan
asosiasinya terhadap lapangan olahraga. Pada umumnya, gedung sekolah
ditandai dengan lapangan olahraga di dekatnya.
i. Konvergensi bukti
Konvergensi bukti adalah bentuk interpretasi foto udara berdasarkan bukti-bukti
yang mengarah ke satu titik simpul.
BAB III
KESIMPULAN
Bentang alam adalah suatu bagian geogrrafi yang menjadi pemandangan alam
atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu kesatuan.Ada beberapa jenis
bentang alam seperti gunung,lautan,pulau,bukit,pantai,dan sebagainya yang
tersebar diseluruh indonesia.Bentang Alam yang di artikan sebagai suatu unit
geomorfologis yang pengelompokanya berdasar pada sejumlah karrakterisitik
seperti kelandaia,elevasi ,staratifikasi,orientasi,paparan batuan serta jenis tanah.
Lestari, D., Karina, Y. D., Rozaq, D. A., & Hisyam, G. I. (2019). ANALISIS FENOMENA
GEOGRAFI FISIK PADA PENGUKURAN PROSES DAN HASIL PROSES BENTANG
ALAM JAWA TENGAH. MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI, 2(1), 110-118.
Amiuza, C. B., Yusran, Y. A., & Martiningrum, I. (2012). Pragmatik Bentang Alam
Pedesaan (Studi Kasus Dusun Bendosari, Kec. Pujon, Kab. Malang). RUAS (Review of
Urbanism and Architectural Studies), 10(2), 32-43.
SUEDY, S. W. A., & JUMARI, J. (2004). Rekonstruksi Vegetasi dan Bentang Alam
Daerah Bumiayu pada Masa Pliosen-Plistosen Berdasarkan Bukti-bukti Palinologi.
Maulana, E., & Wulan, T. (2015). Pemetaan Multi-Rawan Kabupaten Malang Bagian
Selatan dengan Menggunakan Pendekatan Bentangalam. Simposium Nasional Sains
Geoinformasi. http://doi. org/10.13140/RG, 2(33969.79208).
Hidayat, S., & Lumbanatu, U. M. (2010). Analisis Bentang Alam Kuarter Daerah Cirebon
Berdasarkan Genesanya. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 20(6), 293-303.