Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi
Perbedaan itu timbul sebagai akibat adanya perbedaan pandangan terhadap revenue:
1. Secara luas revenue dianggap termasuk seluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan
investasi
2. Secara sempit revenue hanya berasal dari kegiatan produksi , tidak termasuk laba
rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap.
b. Pengukuran revenue ==) diukur menurut produk atay jasa yang ditukar dengan cara
transaksi yang obyektif . nilai di sini dapat berupa :
- Net cash atau equivalen
- Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterima sebagai imbalan
pertukaran barang dan jasa yang diserahkan perusahaan kepada pelanggan
Dari nilai ini ada 2 penafsiran yang muncul :
1. Potongan harga ( cash discount dan pengukuran lain dari harga tetapseperti rugi
piutang ragu – ragu.
2. Untuk transaksi yang bukan melalui kas , nilai tukarnya dianggap sama dengan
nilai pasar dari jumlah dan yang jelas dapat di hitung.
Namun ada yang cenderung menolak konsep ini dan menganjurkan diterapkan prinsip
flexibility, dengan alasan.
a. Menyeragamkan prosedur akuntansi untuk kasus – kasus yang terjadi dapat
menimbulkan resiko.
b. Perbandingan itu utopis , comparability tidak dapat dicapai dengan hanya mengikuti
peraturan – peraturan perusahaan , tanpa meneliti perkiraan – perkiraan yang cukup
dari factor situasi yang berbeda.
c. Berbeda dalam hal tertentu , akan menimbulkan perbedaan perlakuan perusahan
sehingga laporan keuangan dapat menampung keadaan tersebut dimana transaksi
dan kejadian itu terjadi.
Tujuan uniformity dan fkexibility adalah melindungi para pemakai dan penyajian data
yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan.