ATELEKTASIS

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Atelektasis

2.3.1 Defenisi

Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru yang mengalami hambatan
berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkurang atau sama sekali tidak berisi
udara.1
Atelektasis disebut juga kolapsnya paru atau alveolus. Alveolus yang kolaps tidak
mengandung udara sehingga tidak dapat ikut serta didalam pertukaran gas. Kondisi ini
menyebabkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses difusi dan kecepatan
pernafasan berkurang.2
2.3.2 Epidemiologi
Atelektasis lebih sering didapati pada anak dengan usia kurang dari 10 tahun karena
saluran udara yang lebih sempit dan lebih mudah terobstruksi oleh sekret, serta peradangan
saluran napas. Selain itu, saluran udara yang lebih kecil lebih mudah dikompresi dan pada anak-
anak cenderung tidak ada ventilasi kolateral.3
Atelektasis pasca operasi dan lobar atelektasis umum terJadi di Amerika, namun insiden
dan prevalensi gangguan ini tidak terdokumentasi dengan baik. Kematian pasien tergantung pada
penyebab yang mendasari atelektasis. Pada atelektasis pasca operasi, kondisi umumnya
membaik. Prognosis lobar atelektasis sekunder, obstruksi endobronkial, tergantung pada
pengobatan keganasan.4
2.3.3 Klasifikasi
Atelektasis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Atelektasis lobaris bawah
Bila terjadi dibawah lobus paru kiri, maka akan tersembunyi dai belakang bayangan
jantung dan pada foto toraks PA hanya memperlihatkan diafragma letak tinggi.
b. Atelektasis lobaris tengah kanan
Sering disebabkan peradangan atau penekanan bronkus oleh kelenjar getah bening
yang membesar
c. Atelektasis lobaris atas
Memberikan bayangan densitas tinggi dengan tanda penarikan fissure interlobaris ke
atas dan trakea ke arah atelektasis
d. Atelektasis segmental
Kadang-kadang sulit dikenal mengunakan foto toraks PA, maka perlu pemotretan
menggunakan posisi lain seperti lateral, obliq, yang memperlihatkan bagian yang
berselubung dengan penarikan fissure interlobaris
e. Atelektasis lobularis
Bila penyumbatan terjadi pada bronkus kecil untuk Sebagian segmen paru, maka akan
terjadi bayangan horizontal tipis, biasanya di lapangan bawah paru yang sering sulit
dibedakan dengan proses fibrosis. Karena hanya Sebagian kecil paru terkena, maka
biasanya tidak terdapat keluhan.1

2.3.4 Etiologi
Atelektasis dapat mengenai seluruh paru, satu lobus, maupun komponen segmental.
Penyebabnya dapat bersifat obstruktif dan non-obstruktif. Penyebab obstruktif seperti tumor
yang berada di luar maupun di dalam bronkus atau dinding bronkus, adanya benda asing,
sumbatan mukus, striktur akibat proses inflamasi, amiloidosis, dan ruptur bronkial. Sedangkan
penyebab non-obstruktif seperti efusi pleura dan fibrosis paru. Biasanya atelectasis merupakan
akibat suatu kelainan pru yang dapat disebabkan diantaranya :1
a. Bronkus tersumbat
Penyumbatan bisa berasal dari dalam bronkus (tumor bronkus, benda asing, cairan
sekresi yang massif) dan penyumbaatn bronkus akibat penekanan dari luar
bronkus(tumor sekitar bronkus, kelenjer membesar)
b. Tekanan ekstrapulmoner
Biasanya disebabkan oleh pneumotoraks, cairan pleura, peninggian diafragma,
herniasi alat perut ke dalam rongga toraks, dan tumor intra toraks tapi ekstrapulmoner
(tumor mediastinum).
c. Paralisis atau paresis gerak pernapasan
Paralisis atau paresis gerak pernapasan akan menyebabkan perkembangan paru
yang tidak sempurna, misalnya pada kasus poliomyelitis dan kelainan neurogenic
lainnya. Gerakan nafas yang terganggu akan mempengaruhi kelancaran pengeluaran
secret bronkusdan ini akan menyebabkan penyumbatan bronkus yang berakhir
dengan memperberat keadaan atelectasis.
d. Hambatan gerak pernafasan oleh kelainan pleura atau trauma toraks yang menahan
rasa sakit.
Keadaan ini akan menghambat pengeluaran secret bronkus yang dapat
menyebabkan terjadinya atelectasis.

2.3.5 Patofisiologi

Beberapa mekanisme yang dapat menyebabkan terjadinya atelektasis, yaitu:

1. Atelektasis postobstruksi atau resorpsi, yaitu resorbsi udara intraalveolar pada bagian
distal akibat adanya obstruksi bronkial. Dapat berupa obstruksi endobronkial (akibat
neoplasma, impaksi mukoid, benda asing) maupun ekstrabronkial (misalnya akibat
limfadenopati). Pada CT-scan dapat terlihat mucoid atau fluid bronchogram sebagai lesi
hipodens dengan struktur bercabang, dan harus dicari kemungkinan adanya lesi
obstruksi sentral.
Pada atelektasis obstruksi, terjadi penghambatan masuknya udara ke dalam
alveolus yang terletak di distal dari sumbatan. Udara yang terdapat dalam alveolus
terabsorbsi sedikit demi sedikit ke dalam aliran darah dan alveolus menjadi kolaps.
Untuk mengembangkan alveolus yang kolaps total diperlukan tekanan udara yang lebih
besar.
2. Atelektasis pasif atau kompresi. Kolapsnya jaringan paru diakibatkan oleh adanya lesi
desak ruang baik pada pleural space, seperti pneumotoraks dan efusi pleura maupun
pada jaringan baru, seperti adanya bulla dan massa. Kolapsnya jaringan paru akibat
pneumotoraks disebut juga relaxation atelectasis.
3. Atelektasis adhesif non-obstruksi atau mikroatelektasis, disebabkan oleh defisiensi
surfaktan, pada keadaan post operasi, maupun acute respiratory distress syndrome
(ARDS).
4. Atelektasis sikatrik, yaitu kolapsnya jaringan paru fokal maupun difus akibat adanya
fibrotik atau skar. Biasanya berhubungan dengan bronkiektasis dan penyakit
granulomatosa.5

2.3.6 Manifestasi Klinis


Gejala dan tanda yang muncul pada atelektasis tergantung ukuran atelektasis dan
penyakit penyerta dan yang mendasarinya. Sebagian kasus tidak ditemukan gejala sama sekali.
Pada pasien dengan atelektasis lobus medial dextra, lobus superior dan inferiornya akan mengisi
ruang yang seharusnya terisi oleh paru yang kolaps sehingga suara napas dapat menjadi normal.
Atelektasis pada lobus inferior dapat menyebabkan hilangnya suara napas. Jika atelektasis
disebabkan oleh obstruksi intrabronkial, seperti tumor dan sumbatan mukus, dapat terdengar
crackles pada distal obstruksi. Atelektasis dapat terjadi secara perlahan dan hanya menyebabkan
sesak nafas yang ringan. Namun manifestasi klinik yang umumnya terjadi pada atelektasis
adalah sebagai berikut:
a. Dispnea dengan pola nafas cepat dan dangkal
b. Takikardia
c. Sianosis
d. Demam
e. Takipneu ringan
f. Penurunan kesadaran atau syok

Daftar Pustaka

1. Rasad S. Radiologi Diagnostik. 11th ed. Ekayuda I, editor. Jakarta: Badan Penerbit FK UI;
2009. 109–110 p.

2. Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media.

3. Bye, Michael R 2013. Pulmonary Athelectasis.


http//emedicine.medscape.com/article/1001160-overview#showall.

4. Madappa, Tarun. 2014. Atelectasis. http://www.emedicine.medscape.com/article/96468.

5. Cornelia SP. 2008. Atelectasis, in: Albert LB (Ed). Encyclopedia of Diagnostic Imaging,
volume 1. Berlin: Springer-Verlag.

Anda mungkin juga menyukai