Makalah PENDIDIKAN GIZI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Konsep Dasar Pendidikan dan Pendidikan


Kesehatan
Oleh:

Vaidzatun Najwa
NIM: P07131219078

Dosen MK Pendidikan Gizi:


Junaidi, SST, M. Kes dan Erwandi, STP, M. Kes

POLTEKKES KEMENKES ACEH


D-IV GIZI REGULER B
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam lingkup kehidupan kita yang sekarang ini, dimana globalisasi terus
berkembang dengan pengetahuan dan penemuan yang semakin beranjak menuju
satu tujuan kejayaan. Dalam dunia pendidikan tentunya menjadi salah satu
tumpuan bagi putra putri bangsa untuk mencapai impian yang menjadi cita-cita
dalam hidupnya, tidak hanya pendidikan umum saja yang berkembang namun
pendidikan dalam bidang kesehatan juga banyak mengalami pemuktakhiran dan
perkembangan-perkembangan ilmu yang mencuri perhatian masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pendidikan baik dari segi pendidikan
umum maupun pendidikan kesehatan perlu untuk mengetahui pengertian
pendidikan dan pendidikan kesehatan, tujuan, fungsi, unsur-unsur serta jenis-jenis
pendidikan dan ppendidikan kesehatan. Keberhasilan program pendidikan ini
sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas.dalam rangka meningkatkan pengetahuan baik dibidang pendidikan
maupun kesehatan, maka perlu dilakukan pendidikan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di
setiap negara. Pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk
membuat masyarakat dapat mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki
kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan
sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara dan pembuatan
mendidik.
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan
a. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban
dan harus dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat
tertuju pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat
bangsa ditempat ia hidup. Adapun beberapa fungsi pendidikan:
1) Bagi dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar
menjadi manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan tugas
hidupnya secara baik dan dapat hidup wajar sebagai manusia.
2) Bagi masyarakat, pendidikan berfungis untuk melestarikan tata social dan
tata nilai yang ada dalam masyarakat (preserveratif) dan sebagai agen
pembaharuan social (direktif) sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
3) Menyiapakan tenaga kerja
4) Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik.
5) Menyiapkan manusia sebagai manusia.
b. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan
pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan
tujuan pendidikan secara umum.

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan


pendidikan. Adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai
dengan tujuan, yang diasumsikan dengan nilai. Tanpa sadar tujuan, maka
dalam paraktek pendidikan tidak ada artinya M.J. Langeveld mengemukakan
ada 6 tujuan pendidikan yaitu;

1) Tujuan khusus adalah pengususan tujuan umum atas dasar berbagai


hal, misalnya usia, jenis kelamin, inteligensi dan sebagainya.
2) Tujuan tak lengkap tujuan yang hanya menyangkut sebagian aspek
kehidupan manusia.
3) Tujuan sementara adalah tujuan yang hanya dimaksudkan untuk
sementara saja, sedangkan kalau tujuan sementara itu sudah tercapai,
lalu ditinggalkan dan diganti dengan tujuan yang lain.
4) Tujuan intermedier, yaitu tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang
pokok.
5) Tujuan incidental, yaitu tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu,
seketika, sepontan.

 Di Indonesia pernah diperkenalkan tujuan-tujuan yaitu:

 Tujuan umum adalah tujuan akhir atau tertinggi yang berlaku di semua
lembaga dan kegiatan pendidikan.
 Tujuan institusional adalah tujuan yang menjadi tugas suatu lembaga
pendidikan untuk mencapainya.
 Tujuan kurikuler, yaitu tujuan yang akan dicapai oleh mata pelajaran
atau bidang studi tertentu.
 Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai pada waktu guru
mengajar suatu pokok bahasan tertentu.

3. Unsur-Unsur Pendidikan
Dlam proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
a.  Subjek yang dibimbing (peserta didik).
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
b. Orang yang membimbing(pendidik).
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami
pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab
terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran,
latihan, dan masyarakat.
c.  Interaksi antara peserta didik dan pendidik(interkasi edukatif).
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara
peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
Pencapaian tujuan pendidikan seara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.

d. Bimbingan yang ditujukan (tujuan pendidikan)

1) Alat dan Metode


Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan
ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi
dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan
yang kuratif.
2) Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat.
4. Jenis-Jenis Pendidikan
Terdapat tiga jenis pendidikan yang ada di Indonesia, yaitu Pendidikan
Formal, Pendidikan Non Formal, dan Pendidikan Informal.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur dan memiliki
jenjang, mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD),
pendidikan menengah (SMP), pendidikan atas (SMA), dan pendidikan tinggi
(Universitas).
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan formal:

 Taman Kanak-kanak (TK)


 Raudatul Athfal (RA)
 Sekolah Dasar (SD)
 Madrasah Ibtidaiyah (MI)
 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
 Madrasah Tsanawiyah (MTs)
 Sekolah Menengah Atas (SMA)
 Madrasah Aliyah (MA)
 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
 Perguruan Tinggi
 Akademi
 Politeknik
 Sekolah Tinggi
 Institut
 Universitas
b. Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang bisa dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini
bisa disetarakan dengan hasil program pendidikan formal melalui proses
penilaian dari pihak yang berwenang.

Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:

 Kelompok bermain (KB)


 Taman penitipan anak (TPA)
 Lembaga kursus
 Sanggar
 Lembaga pelatihan
 Kelompok belajar
 Pusat kegiatan belajar masyarakat
 Majelis taklim

c. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang berasal dari keluarga dan
lingkungan dimana peserta didiknya dapat belajar secara mandiri.

Beberapa yang termasuk di dalam pendidikan informal adalah;

 Agama
 Budi pekerti
 Etika
 Sopan santun
 Moral
 Sosialisasi
B. PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalh proses membuat orang mampu meningkatkan
kontrol dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan
untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan
melakukan perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah laku individu.
(Entjang, 1991)
Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang
berpengaruh menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada
hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat dan bangsa.
Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
suka rela perilaku yang akan meningkatkan dann memelihara kesehatan.
(Menurut Wood dikutip dari Effendi, 1997)

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan
masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat
mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka
ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg
tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat
(Mubarak, 2009).
Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu untuk
mengubah perilaku individu atau masyarakat dalam bidang kesehatan. Selain
hal tersebut, tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan ialah:
a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.
b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada.
d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih besar
pada kesehatan (dirinya).
e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah
terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan
mencegah penyakit menular.
f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan
masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna
terhadap derajat kesehatan masyarakat.
g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan pengobatan terhadap
berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan
perilaku sehat sehingga angka kesakitan terhadap pnyakit tersebut
berkurang (Notoatmodjo, 2007, Suliha, 2005)
3. Unsur-Unsur dan Jenis-Jenis Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan mempunyai beberapa unsur, yaitu: input adalah
sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat), dan pendidik
(pelaku pendidikan), proses (upaya yang dilakukan) dan output. Metode
pendidikan merupakan salah satu unsur input yang berpengaruh pada
pelaksanaan pendidikan kesehatan ( Soekidjo, 2003)
a. Metode Pendidikan Individu (perseorangan) Bentuk pendekatan ini antara
lain :
1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) Cara ini
memungkinkan kontak antara petugas dan klien lebih intensif, sehingga
petugas dapat membantu penyelesaian masalah klien.
2) Interview (wawancara) Metode ini bertujuan untuk menggali informasi
dari klien mengenai perilaku klien.
b. Metode pendidikan kelompok
1) Ceramah, metode ini diperuntukan untuk kelompok besar dan baik untuk
sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2) Diskusi kelompok, diskusi kelompok ini dimungkinkan apabila peserta
kegiatan kurang dari 15 orang dan termasuk ke dalam metode kelompok
kecil.
3) Curah Pendapat, metode ini merupakan modifikasi dari diskusi kelompok
dan mempunyai prinsip yang sama dengan diskusi kelompok.
Perbedaannya terletak pada permulaannya, dimana peserta diberikan
suatu masalah dan peserta kemudian memberikan tanggapannya.
4) Bola Salju Kelompok, dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang dan
dua orang) kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah.
Kemudian tiap 2 pasang bergabung, mediskusikan masalah yang sama
dan menarik kesimpulan. Begitupun seterusnya sampai terjadi suatu
diskusi seluruh peserta. Kelompok-kelompok kecil (buzz group).
5) Memainkan peran (role playing) Beberapa anggota kelompok
memainkan suatu peran, kemudian mereka memperagakan, misalnya
bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari dalam menjalankan tugas.
6) Permainan stimulasi Metode ini merupakan gabungan dari metode
diskusi kelompok dan role play 3. Metode Pendidikan Massa a. Ceramah
umum Penyajian materi di depan khalayak publik yang berjumlah besar
dan terutama disampaikan secara lisan b. Siaran Radio Metodanya sama
dengan ceramah, tetapi anak didik tidak berada di dalam ruangan yang
sama c. Siaran TV Sama dengan radio, tetapi ditambah dengan gerakan
d. Media cetak Penyajian materi disampaikan secara tulisan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Diera globalisasi yang sangat aktif sekarang ini wajar bila disetiap bidang
mengalami perkembangan yang sangat pesat dan itu tidak menutup kemungkinan
bagi bidang pendidikan dan pendidikan kesehatan untuk dapat mengambil
perhatian masyarakat terhadap pencapaian yang di dapat. Dlam hal ini banyak dari
pekembangan yang sudah dirasakan sekarang ini.

SARAN
Tentunya dalam penulisan ini belum sempurna adanya, penulis masih
dalam thap pendidikan lebih lanjut. Dengan ini penulis sangat berharap pembaca
dapat mengambil manfaaat dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122947-S-5237-Pelaksanaan%20program-
Literatur.pdf
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/02/konsep-dasar-pendidikan-
kesehatan.pdf
https://www.academia.edu/36388924/FUngsi_Dan_Tujuan_Pendidikan
http://khamimthoharis.blogspot.com/2017/05/makalah-pengertian-dan-unsur-
unsur.html

Anda mungkin juga menyukai