Rancangan Perdes Tentang Pembentukan LKD

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

KEPALA DESA CIMRUTU

KECAMATAN PATIMUAN
KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DESA CIMRUTU


NOMOR 1 TAHUN 2019

TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA CIMRUTU
KECAMATAN PATIMUAN KABUPATEN CILACAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CIMRUTU

Menimbang : a. bahwa Lembaga Kemasyarakatan Desa atau yang disebut


dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh
Pemerintah Desa bersama masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam
memberdayakan masyarakat desa;
b. bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa,
menyebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai
pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa diatur
dengan Peraturan Desa;
c. bahwa mendasari pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf (a) dan (b), maka perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Cimrutu.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang -Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang -Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 8 Tahun
2018 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2018
Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Cilacap Tahun 2018 Nomor 8);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 18)

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMRUTU
dan
KEPALA DESA CIMRUTU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA CIMRUTU KECAMATAN PATIMUAN


KABUPATEN CILACAP TENTANG PEMBENTUKAN
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah Desa Cimrutu Kecamatan Patimuan Kabupaten Cilacap
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Cimrutu Kecamatan Patimuan
Kabupaten Cilacap
3. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah
wadah partisipasi masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut serta
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, serta
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.
5. Pembangunan adalah upaya untuk melakukan proses perubahan sosial
ke arah yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat disegala bidang di
Desa
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemerintah Desa atau yang disebut nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.
8. Perangkat Desa adalah unsur Pembantu Kepala Desa yang bertugas
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
yang jumlah dan sebutannya disesuaikan dengan kondisi sosial budaya
masyarakat setempat.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa.
10. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan
kerja pelaksanaan Pemerintah Desa.
11. Lembaga Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa yang
selanjutnya disingkat LPPMD adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam
menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat
dibidang pembangunan;
12. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa untuk
selanjutnya disebut TP PKK Desa adalah Lembaga Kemasyarakatan
sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainya,
yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan
penggerak pada masing-masing jenjang pemerintahan untuk
terlaksananya program PKK.
13. Karang Taruna adalah Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan
wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang
atas dasar kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan
untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa terutama
bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial, yang secara fungsional
dibina dan dikembangkan oleh Departemen Sosial.
14. Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain adalah
lembaga yang dibentuk melalui musyawarah, wilayah kerjanya
ditetapkan oleh Desa.
15. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain adalah
Lembaga Kemasyarakatan yang diakui dan dibina oleh Pemerintah untuk
memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang
berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk
membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan desa.
16. Pos Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah
Lembaga Kemasyarakatan yang merupakan wadah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang
dibimbing petugas terkait.
17. Dewan Kemakmuran Mesjid yang selanjutnya di singkat DKM adalah
Lembaga yang dibentuk melaui musyawarah masyarakat setempat dan
dikelola oleh jema’ah muslim dalam melangsungkan/memakmurkan
aktivitas di masjid
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut
APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

BAB II
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
Pasal 2

(1) Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan disesuaikan dengan


kebutuhan;
(2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan atas prakarsa pemerintah desa dan masyarakat
melalui musyawarah dan mufakat.

Pasal 3

Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 2 adalah


sebagai berikut :
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD);
b. Tim Penggerak PKK Desa (TP PKK Desa);
c. Rukun Warga (RW);
d. Rukun Tetangga (RT);
e. Karang Taruna;
f. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu);
g. Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau Sebutan Lain;
h. Lembaga Kemasyarakatan Desa Lainnya ;

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Bagian Pertama
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 4

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3 huruf (a) mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam
menyerap aspirasi masyarakat terkait perencanaan pembangunan desa dan
menggerakkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan
swadaya gotong-royong.
Pasal 5

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPPMD) dalam melaksanakan


tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 mempunyai fungsi:
a. Penampungan aspirasi dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan;
b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat;
d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil
pembangunan secara partisipatif;
e. Penumbuh-kembangan dan penggerak prakarsa, partisipatif, serta
swadaya gotong-royong masyarakat;
f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam
serta keserasian lingkungan hidup.

Bagian Kedua
Tim Penggerak PKK Desa
Pasal 6

(1) Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b
mempunyai tugas utama membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
(2) Tugas Tim Penggerak PKK Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Menyusun rencana kerja PKK Desa sesuai dengan hasil Rakerda
Kabupaten.
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.
c. Melaksanakan penyuluhan,dan menggerakkan kelompok-kelompok
PKK Dusun, RW, RT dan Dasa Wisma agar dapat mewujudkan
kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati.
d. Menggali, menggerakan dan pengembangan potensi masyarakat
khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahreraan keluarga
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga yang mencakup
kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejahtera.
f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan
program kerja.
g. Berpartisifasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga desa.
h. Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK
Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.
i. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim
Penggerak PKK setempat.
Pasal 7

Tim Penggerak PKK Desa dalam melaksanakan tugas sebagaimana


dimaksud dalam pasal 6 mempunyai fungsi :
a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK.
b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, Pembina dan pembimbing
Gerakan PKK.
Bagian Ketiga
Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT)
Pasal 8

RW dan RT sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf (c) dan huruf (d)
mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Desa dalam bidang pelayanan pemerintahan;
b. Membantu Kepala Desa dalam menyediakan data kependudukan dan
perizinan; dan
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Pasal 9

(1) RW dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 8,


mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT di wilayahnya;
b. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT dan antar
masyarakat dengan pemerintah;
c. Media komunikasi, informasi, sosialisasi antara Pemerintah Desa dan
masyarakat.
(2) RT dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 10,
mempunyai fungsi:
a. Melakukan pendataan penduduk dan pelayanan administrasi lainnya;
b. Pengkoordinasian antar warga;
c. Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota
masyarakat dengan pemerintah;
d. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga.

Bagian Keempat
Karang Taruna
Pasal 10

Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 huruf (e) mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam
menanggulangi masalah kesejahteraan sosial dan pengembangan generasi
muda.
Pasal 11

Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam


pasal 10, mempunyai fungsi :
a. Mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi
muda;
b. Menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi,
perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan diklat
setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;
c. Meningkatkan Usaha Ekonomi Produktif;
d. Menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan
tanggungjawab sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi
muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial;
e. Menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal; dan
f. Memelihara dan memperkuat semangat kebangsaan, Bhineka Tunggal
Ika dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bagian Kelima
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Pasal 12

Posyandu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3


huruf (f) mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat Desa.

Pasal 13

Posyandu dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal


12, mempunyai fungsi :
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB).

Bagian Keenam
Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) atau Sebutan Lain
Pasal 14

DKM atau sebutan lain dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud


dalam pasal 3 huruf (g), mempunyai tugas:
a. Mengelola organisasi dan administrasi masjid.
b. Mengelola kemakmuran masjid.
c. Memelihara bangunan fisik masjid.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 14, DKM


mempunyai fungsi pengelolaan masjid dengan berkewajiban menjaga
kehormatan dan kewibawaan masjid.

Pasal 16

Lembaga Kemasyarakatan Desa Lainnya sebagaimana dimaksud dalam


pasal 3 huruf h yaitu lembaga kemasyakatan yang diakui oleh masyarakat
dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 17

Maksud pembentukan LKD adalah untuk mewadahi partisifasi masyarakat,


membantu Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 18

Tujuan pembentukan LKD adalah untuk mewujudkan transparansi


demokrasi dan pembangunan pada tingkat masyarakat serta mendorong,
memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 19

(1) Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan adalah sebagai berikut :


a. Ketua sebagai Pimpinan;
b. Sekretaris sebagai Pembantu Pimpinan dan Penyelenggara
Administrasi;
c. Bendahara sebagai Penyelenggara Administrasi Keuangan; serta
d. Bidang atau Seksi atau sebutan lain sebagai Pembantu Pimpinan dan
Pelaksana.
(2) Bidang-bidang dalam Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa (LPMD) terdiri dari :
a. Bidang Perencanaan;
b. Bidang Penggerakan Swadaya Masyarakat;
c. Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian;
d. Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Seksi-Seksi dalam Kepengurusan Rukun Warga (RW) meliputi :
a. Bidang Agama dan Kesejahteraan Sosial;
b. Bidang Pendidikan dan Kesehatan;
c. Seksi Kependudukan;
d. Bidang Keamanan, Ketertiban dan Lingkungan Hidup;
e. Bidang Pembangunan, Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat;
f. Bidang Pemuda Olah Raga dan Kesenian.
(4) Seksi-Seksi dalam Kepengurusan Rukun Tetangga (RT) meliputi :
a. Seksi Ketertiban dan Keamanan;
b. Seksi Umum.
(5) Seksi-Seksi dalam Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
disebut Kelompok Kerja (POKJA) yang terdiri atas Kelompok Kerja (Pokja)
I sampai dengan Pokja IV, dan masing-masing Pokja terdiri atas Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
(6) Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan lainnya disesuaikan
dengan kebutuhan sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Kepengurusan dan Keanggotaan
Pasal 20

Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dipilih secara musyawarah dari


anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan dan
kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat.

Pasal 21

(1) Jumlah Kepengurusan LPMD minimal 7 orang


(2) Jumlah Kepengurusan RW minimal 3 orang.
(3) Jumlah Kepengurusan RT minimal 5 orang.
(4) Jumlah Kepengurusan PKK minimal 19 orang.
(5) Jumlah Kepengurusan Lembaga Kemasyarakatan Lainnya sesuai dengan
kebutuhan.
(6) Jumlah kepengurusan Lembaga Kemasyarakatan Lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dengan berpatokan pada kelipatan gasal.

Pasal 22

Anggota Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari pemuka-


pemuka masyarakat antara lain pemuka adat, agama, pendidik,
cendikiawan, pemuda dan wanita serta unsur lain di dalam
masyarakat dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Warga Negara Republik Indonesia;
b. Penduduk setempat yang berdomisili minimal satu tahun;
c. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian;
d. Dipilih secara musyawarah dan mufakat.

Bagian Ketiga
Tata Cara Pembentukan Pengurus
Pasal 23
(1) Calon anggota pengurus diajukan berdasarkan hasil musyawarah oleh
dan dari masing-masin anggota masyarakat.
(2) Pemilihan Anggota Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa dilakukan
secara musyawarah dalam rapat.
(3) Nama-nama calon terpilih dalam rapat desa ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa dan tembusannya disampaikan kepada BPD.

Bagian Keempat
Masa Bhakti Pengurus
Pasal 24

(1) Pengurus LKD memegang jabatan minimal selama 5 (lima) tahun dan
maksimal mengikuti akhir masa jabatan Kepala Desa, terhitung sejak
tanggal ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(2) Pengurus LKD dapat menjabat paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan
secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.
(3) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan
dilarang menjadi anggota salah satu partai politik.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 25

(1) Lembaga Kemasyarakatan Desa berhak :


a. Mendapatkan operasional;
b. Insentif;
c. Hak lainnya sesuai dengan perundang-undangan.
(2) Hak sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan serta kemampuan keuangan desa.

Pasal 26

Lembaga Kemasyarakatan Desa mempunyai kewajiban :


a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD RI
Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI.
b. Menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait.
c. Menjamin seluruh peraturan perundang-undangan.
d. Menjalin etika dan norma dalam kehidupan bernasyarakat.
e. Membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan.
BAB VI
HUBUNGAN KERJA
Pasal 27

(1) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan Pemerintah


Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.
(2) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan Lembaga
Kemasyarakatan Lainnya di Desa bersifat koordinatif dan konsultatif.
(3) Hubungan Kerja Lembaga Kemasyarakatan Desa dengan pihak ketiga di
Desa bersifat kemitraan.
BAB VII
PEMBINAAN
Pasal 28

Pemerintah Desa memberikan pembinaan dan pengawasan meliputi :


a. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi dan kewajiban Lembaga
Kemasyarakatan Desa;
b. Memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisifatif;
c. Memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa;
d. Memfasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama
antar lembaga kemasyarakatan dengan pihak ketiga;
e. Mempasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan
Lembaga Kemasyarakatan.

BAB VIII
PENDANAAN
Pasal 29

Sumber Pendanaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dapat diperoleh dari :


a. Swadaya masyarakat
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.
d. Bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 30

(1) Peraturan Desa tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa yang


bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Desa ini dinyatakan
dicabut dan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa.

Pasal 31

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Cimrutu.

Ditetapkan di Desa Cimrutu


pada tanggal 4 Februari 2019
KEPALA DESA CIMRUTU

SURIP RIADI

Diundangkan di Desa Cimrutu


pada tanggal 4 Februari 2019
Sekretaris Desa Cimrutu

GHOFAR AJI KUSUMA

LEMBARAN DESA DESA CIMRUTU TAHUN 2019 NOMOR ………..


PENJELASAN
PERATURAN DESA CIMRUTU
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA CIMRUTU
KECAMATAN PATIMUAN KABUPATEN CILACAP

I. PENJELASAN UMUM

Bahwa pada Bab X Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014


tentang Peraturan Pelaksanaan Undang -Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang -
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, menegaskan bahwa di
Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan Desa seperti Lembaga
Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat Desa (LPMD) atau sebutan
nama lain, Lembaga Adat, Tim Penggerak PKK Desa, RT, RW, Karang
Taruna dan Lembaga Kemasyarakatan Desa lainnya.
Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagai lembaga yang dibentuk
atas dasar prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat dan difasilitasi
Pemerintah Desa melalui musyawarah dan mufakat, ditetapkan dengan
Peraturan Desa. Lembaga kemasyarakatan desa mempunyai tugas
membantu pemerintah desa sekaligus merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat, disisi lain lembaga kemasyarakatan desa
mempunyai fungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan
pembangunan agar terwujud demokratisasi dan transparansi
pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong,
memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif
dalam kegiatan pembangunan, dengan demikian lembaga
kemasyarakatan sangat penting peranannya dan sangat diperlukan
keberadaannya.
Selanjutnya untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 3 ayat (1)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa dimana disebutkan bahwa
ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan lembaga kemasyarakatan
desa diatur dengan Peraturan Desa dengan memperhatikan kondisi sosial
budaya masyarakat, sehingga dalam rangka memberikan pedoman dalam
pembentukan lembaga kemasyarakatan di Desa Cimrutu, maka perlu
ditetapkan Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan di Desa Cimrutu.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL


Pasal 1 : Cukup Jelas
Pasal 2 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 3 huruf (a) s/d (g) : Cukup Jelas
Pasal 4 : Cukup Jelas
Pasal 5 huruf (a) s/d (f) : Cukup Jelas
Pasal 6 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 7 huruf (a) s/d (b) : Cukup Jelas
Pasal 8 huruf (a) s/d (c) : Cukup Jelas
Pasal 9 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 10 : Cukup Jelas
Pasal 11 huruf (a) s/d (f) : Cukup Jelas
Pasal 12 : Cukup Jelas
Pasal 13 huruf (a) s/d (b) : Cukup Jelas
Pasal 14 huruf (a) s/d (c) : Cukup Jelas
Pasal 15 : Cukup Jelas
Pasal 16 : Yang dimaksud dengan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Lainnya adalah
Lembaga Kemasyarakatan yang tidak
tercantum dalam Peraturan Desa ini, tetapi
diakui oleh pemerintah dan masyarakat
dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta
kepengurusannya ditetapkan dan atau
disyahkan melalui Keputusan Kepala Desa
atau Pejabat yang berwenang
Pasal 17 : Cukup Jelas
Pasal 18 : Cukup jelas
Pasal 19 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Ayat (4) : Cukup Jelas
Ayat (5) : Cukup Jelas
Ayat (6) : Yang dimaksud dengan Susunan
Organisasi Lembaga Kemasyarakatan
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan
sesuai tugas dan fungsinya adalah
lembaga kemasyarakatan desa yang diatur
dalam Peraturan Desa ini dan sesuai
dengan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 20 : Cukup Jelas
Pasal 21 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Ayat (4) : Cukup Jelas
Ayat (5) : Yang dimaksud Jumlah Kepengurusan
Lembaga Kemasyarakatan Lainnya sesuai
dengan kebutuhan adalah jumlah
kepengurusan lembaga kemasyarakatan
desa yang diatur dalam Peraturan Desa ini
dan sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
Ayat (6) : Cukup Jelas
Pasal 22 huruf (a) : Cukup Jelas
huruf (b) : domisili minimal satu tahun terhitung
sejak tanggal pembuatan KTP yang
berlaku.
huruf (d) : Cukup Jelas
huruf (d) : Cukup Jelas
Pasal 23 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 24 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 25 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 26 huruf (a) s/d (e) : Cukup Jelas
Pasal 27 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Ayat (3) : Cukup Jelas
Pasal 28 huruf (a) s/d (e) : Cukup Jelas
Pasal 29 huruf (a) s/d (d) : Cukup Jelas
Pasal 30 Ayat (1) : Cukup Jelas
Ayat (2) : Cukup Jelas
Pasal 31 : Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DESA CIMRUTU TAHUN 2019 NOMOR ……


LAMPIRAN : PERATURAN DESA CIMRUTU
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN DESA CIMRUTU

DATA LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA CIMRUTU


TAHUN 2019

JUMLAH
JUMLAH
NO NAMA LKD PERSONIL NO & TGL SK
LKD
PENGURUS
1. LPMD 1 7 orang
2. PKK 1 19 orang
3. RW 7
4. RT 25
5. KARANG TARUNA 4
6. POSYANDU 3
7. DKM 3
8. LKD LAINNYA :
a. P2A 1
b. Kelompok Tani 18
c. GAPOKTAN 1
d. P3A 1

Ditetapkan di Desa Cimrutu


pada tanggal Februari 2019
KEPALA DESA CIMRUTU

SURIP RIADI

Diundangkan di Desa Cimrutu


pada tanggal Februari 2019
Sekretaris Desa Cimrutu

GHOFAR AJI KUSUMA


NOTA KESEPAKATAN

ANTARA
PEMERINTAH DESA CIMRUTU
DENGAN
BADAN PERMUSYAWAATAN DESA CIMRUTU
141/02/NK-Pemdes/II/2019
NOMOR :
141/02/NK-BPD/II/2019

TENTANG
PERSETUJAUAN BERSAMA
KEPALA DESA CIMRUTU DAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMRUTU
TENTANG PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DESA CIMRUTU KECAMATAN PATIMUAN

Pada hari ini Senin tanggal Empat bulan Februari tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (04-02-2019), yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : SURIP RIADI
Jabatan : Kepala Desa Cimrutu
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Desa Cimrutu
selanjutnya disebut PIHAK KESATU;

2. Nama : SURYONO
Jabatan : Ketua BPD Cimrutu
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Permusyawaratan
Desa Cimrutu, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA;

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. PIHAK KEDUA telah membahas dan menyetujui Rancangan Peraturan
Desa tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Cimrutu
Kec.Patimuan yang telah diajukan PIHAK KEDUA;
2. PIHAK KESATU akan memproses Rancangan Peraturan Desa tentang
Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa Cimrutu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan hasil pembahasan yang
telah dilakukan dan akan menyampaikan kepada Camat untuk dievaluasi
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah ditandatangani Nota
Kesepakatan ini.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEPALA DESA CIMRUTU,
KETUA

SURYONO SURIP RIADI


BERITA ACARA
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMRUTU
NOMOR : 02 / BA / BPD-CMT /II / 2019

Pada hari ini Senin tanggal Empat bulan Februari tahun Dua Ribu
Sembilan Belas, bertempat di Ruang Rapat Kantor Desa Cimrutu Kecamatan
Patimuan Kabupaten Cilacap, telah dilaksanakan Rapat / Musyawarah
Badan Permusyawaratan Desa Cimrutu dalam rangka membahas rancangan
Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa
Cimrutu.
Rapat / musayawarah dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris ,
Anggota BPD dan Kepala Desa sebagaimana daftar hadir terlampir.
Dalam rapat / musyawarah BPD tersebut telah dibahas tentang
Rancangan Peraturan Desa Cimrutu tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Cimrutu dan menghasilkan kesepakatan mengenai
pokok-pokok hasil pembicaraan yang dimusyawarahkan dalam rapat
tersebut, dengan kesimpulan hasil rapat sebagai berikut :
1. Badan Permusyawaratan Desa Cimrutu sepakat dan setuju dengan
rancangan Peraturan Desa tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Cimrutu yang diajukan oleh Kepala Desa
Cimrutu.
2. Sebagai catatan dari BPD, setelah Peraturan Desa tentang Pembentukan
Lembaga Kemasyarakatan Desa diundangkan, Kepala Desa agar segera
melakukan penataan lembaga kemasyarakatan desa yang ada di Desa
Cimrutu karena berdasarkan pengamatan BPD, Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ada belaum secara maksimal dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa ini


dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan apabila dikemudian
hari ada kekeliruan akan diadakan perbaikan seperlunya.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


DESA CIMRUTU

Ketua Sekretaris

SURYONO SAMIRUN
DAFTAR HADIR

Rapat : Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


Desa : Cimrutu
Kecamatan : Patimuan
Kabupaten : Cilacap
Hari/Tanggal : Senin, 4 Februari 2019
Acara : Membahas rancangan Peraturan Desa tentang
Pembentukan Lembaga Keamsyarakatan Desa.

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. SURYONO Ketua 1…………………

2. NANO Wakil Ketua 2…………………

3. SAMIRUN Sekretaris 3…………………

4. HERMAN Anggota 4…………………

5. TANTO Anggota 5…………………

6. WAHYU Anggota 6…………………

7. WATNO Anggota 7…………………

KETERANGAN :
Jumlah BPD : 7 Orang
Hadir : 7 Orang
Tidak hadir : -
Quorum : Memenuhi

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


DESA CIMRUTU

Ketua Sekretaris

SURYONO SAMIRUN
KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMRUTU
Nomor : 144/02/Kep.BPD/II/2019

TENTANG
PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG
PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA CIMRUTU

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMRUTU

Menimbang : bahwa Rancangan Peraturan Desa Cimrutu tentang


Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa, telah
dibahas bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa pada tanggal 4 Februari 2019 ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Djawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang -Undang Nomor
6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang -
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5864);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 8 Tahun
2018 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun
2018 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Cilacap Tahun 2018 Nomor 8);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 18)

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Menyetujui penetapan Rancangan Peraturan Desa menjadi
Peraturan Desa Tentang Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Cimrutu.
KEDUA : Meminta kepada Pemerintah Desa untuk segera
menindaklanjuti Keputusan Penetapan sebagaimana
dimaksud pada diktum PERTAMA
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diadakan perbaikan atau perubahan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di Desa Cimrutu


Pada tanggal 4 Februari 2019
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
KETUA

SURYONO

TEMBUSAN : Salinan Keputusan ini disampaikan kepada ;


1. Yth. Ibu Bupati Cilacap
2. Yth. Camat Patimuan
3. Yth. Kepala Desa Cimrutu
4. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai