Kimdis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Cat adalah produk yang berfungsi antara lain untuk melindungi dan mempeindah suatu objek.
objek tersebut bisa berupa logam,kayu,tembok,kertas,plastic,polime dan bisa juga berupa kanvas.
Cat digunakan untuk memberi warna sehingga tecipta suatu keindahan, dimana suatu produk
atau objek memiliki nilai lebih jika memiliki keindahan, selain untuk keindahan cat juga
digunakan untuk memperpanjang usia dari suatu produk karena cat memiliki sifat melindngi dari
pengaruh lingkungan seperti suhu dan korosi. Cat juga digunakan dalam dunia otomotif yaitu
selain untuk melindungi dan memberi keindahan pada mobil juga untuk memberi daya kilap
karena semakin mengkilap suatu mobil maka semain mahal harga jualnya. Pada zaman
prasejarah cat dibuat dari bahan-bahan alami sepeti dari kulit, kayu, getah, daun, dan lain-lain.
Cat tersusun dari jenis bahan organik atau anorganik secara umumnya tediri dari pigmen,
pelarut , resin, dan berbagai adiktif.

Penganganan Limbah Produksi Cat

A. Limbah Padat

1. Kemasan Bekas

Penanggulangannya setiap hari kerja dikumpulkan kemudian ditempatkan di TPS pabik


selanjutna dibeli oleh perusahaan daur ulang kemasan.

2. Lumpur/Sludge

Limbah bersifat B3 ( bahan beracun dan berbahaya) penanggulangannya sangat hati-hati mulai
dari pengumpulan pengeringan sampai dengan menjadi flinkote sebagai produk samping
( perusahaan memiliki izin pemanfaatan limbah B3 dari kementrian lingkungan hidup) flinkote
digunakan sebagai pelapis anti karat pada logam seperti pada bangunan ataupun pada mobil.

3. Limbah Domestik

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan kantor berupa kertas, dedaunan penanggulangannya setiap
hari kerja dikumpulkan kemudian ditempatkan di TPS pabik selanjutnya diangkut oleh dinas
kebersihan daerah ke TPA
B. Limbah Cair

Limbah cair berasal dari pencucian, pembilasan dan pembersihan tangki serta peralatan proses
produksi cat. Limbah cair produksi cat umumnya banyak mengandung logam berat seperti
merkuri (Hg) timbal (Pb) Cadmium (Cd) Kromium (Cr6+) Seng (Zn) Besi (Fe) dan Titanium (Ti)
serta parameter lainnya tergantung jenis bahan baku dan bahan tambahannya yang digunakan.
Penglahan limbah cai dengan pemanfaatan IPAL ang melipti

1. Ekualisasi debit limbah dengan tangki pengumpul

Tangki Ekualisasi yaitu tangki yang digunakan untuk merendam variasi debit air limbah dan
ditempatkan di awal rangkaian pengolahan air limbah. Tujuannya untuk mencapai debit air
limbah yang konstan atau mendekati konstan karena apabila tercapai debit konstan akan
bermanfaat bagi unit pengolahan selanjutnya yaitu :

 Meningkatkan performa proses biologi akibat tidak adanya shock loading


 Meningkatkan kualitas efluen serta performa thickening (pengentalan lumpur) dalam
tengki sedimentasi kedua karena solids lading yang konsisten
 Mengurangi luas area permukaan filter
 Meningkatkan kontrol penambahan bahan kimia dan keterandalan proses pengohlahan
kimia

Tangki ekualisasi ditempatkan secara in-line maupun off-line. Penempatan secaa in-line
maksudnya mengalirkan seluruh air limbah ke dalam tangki ekualisasi yang selanjutnya di
pompakan ke unit pengolahan sedangkan system off-line, tangki ekualisasi digunakan hanya
untuk kelebihan debit air limbah yang kemudian dialirkan sebagai penambahan debit air apabila
diperlukan, untuk menghitung volume tangki ekualisasi digunakan dua pendekatan yaitu : flow
balance digunakan pada saat kompsisi air limbah yang masuk relatif konstan namun debit air
limbah berfluktuasi seiring dengan waktu

2. Pengatan PH

Faktor penyisihan logam yang terpenting air PH, karena untuk setiap logam memiliki kondisi
dimana dia mengendap
3. Pengendapan dengan penambahan bahan kimia alum, kapur, PAC, dan garam besi di
dalam unit koagulasi

Proses penghilangan kandungan logam berat dilakukan melalui proses pengolahan secara kimia
sepeti pengendapan, penyerapan, penyaringan, dan koagulasi. Metode yang paling efektif untuk
pengolahan limbah industi yang mengandung logam berat yaitu koagulasi flokulasi hasil
pemisahannya air dan lumpur/endapan. Karena dalam limbah cat terdapat konstituen kimia
seperti kation-kation yang dapat diubah menjadi bentuk senyawa tak larut dengan penambahan
koagulan maka Metode yang paling cocok yaitu pengendapan dengan koagulasi, umumnya
koagulan yang dipakai yaitu kapur, garam aluminium seperti aluminium sulfat, garam besi
seperti ferri sulfat dan PAC.

4. Pengentalan atau pengeringan lumpur

System ini menggunakan pengental dan penjenih yang dilanjutkan dengan belt press atau
gulungan pengeringan sedangkan air yang dihasilkan oleh perlakuan ini dikembalikan ke unit
awal pengolahan limbah. Salah satu unit yang digunakan di dalam proses sludge dewatering
yaitu Belt Filter Press (BEP) prinsipnya memeras cake (lumpur dengan konsentasi padatan yang
tinggi ) di atas belt ( sabuk bejalan) sehingga air yang masih tekandung di dalam cake dapat
keluar dan lumpur menjadi kering

 Flokulasi

Kebanyakan lumpur memerlukan penambahan polimer sebagai flokulan untuk mempermudah


proses separasi air dalam lumpur

 Feeding

Lumpur yang telah bercampur dengan flokulan disebar merata ke atas permukaan belt

 Penirisan

Penirisan lumpur dilakukan pada proses awal pemisahan air dari lumpur pada suatu zona
penirisan yang memanfaatkan gaya gavitasi
 Penyaringan

Pemberian tekanan pada zona sebelum silinder penggiling, volume dikurangi 50%

 Kompaksi dan pengeringan

Kompaksi akhir dari cake dicapai pada saat tekanan dan gaya geser mencapai nilai tertingginya.

 Pembuangan

Cake yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku flinkote

 Pembersihan Belt

Dilakukan agar belt lebih tahan lama karena limbah B3 dapat merusak belt

5. Filtrasi dengan menggunakan pasir atau media lainnya

Proses pemisahan kotoran dari air baku terjadi melalui kombinasi beberapa proses yang berbeda
seperti mechanical straining, adsorpsi,sedimentasi, dan aktivitas biologis serrrrrta biokimia

6. Tangki penyimpanan akhir

Tangki penyimpanan akhir sebagai penampung air hasil pengolahan IPAL. Air hasil pengolahan
ini digunakan kembali dalam proses produksi sehingga mengurangi jumlah penggunaan air
bersih dan mengurangi jumlah air limbah yang dibuang ke lingkungan

Anda mungkin juga menyukai