Etika Publik - Romadhoni
Etika Publik - Romadhoni
Etika Publik - Romadhoni
A. Pokok Pikiran
Etika adalah refleksi atas baik buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, menentukan baik/buruk, perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Etika dipahami sebagai Sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup caracara dalam pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991).
Pentingnya ASN memahamin dan memperlajari Etika adalah
Untuk meredam kecenderungan kepentingan pribadi.
Etika bersifat kompleks, dalam banyak kasus bersifat dilematis, karena itu
diperlukan yang bisa memberikan kepastian tentang mana yang benar dan
salah, baik dan buruk.
Penerapan peraturan etika dapat membuat perilaku etis menimbulkan efek
reputasi.
Fungsi dari Etika
Organisasi publik sekarang banyak dicemooh karena kinerjanya dinilai
buruk, karena itu perlu etika.
Sebagai ukuran baik-buruk, wajar-tidak wajar, & benar-salah
Landasan bertindak dalam sebuah kehidupan kolektif yang profesional
Untuk menjalankan visi dan misi lembaga / institusi
Untuk menjaga citra lembaga / institusi
Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni
1
sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
2
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2. Dimensi Modalitas
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik
B. Penerapan
Menjalankan 3 fungsi utama sebagai seorang PNS, yaitu: pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa membutuhkan
etika publik. Tidak akan terpenuhi tanggung jawab sebagai PNS apabila hanya
bermodalkan pintar tetapi tidak beretika. Selama menjalankan proses belajar
mengajar, walaupun kita berhadapan dengan generasi yang lebih muda
(mahasiswa), kita tetap harus menunjukkan sikap yang beretika kepada
mahasiswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas, sebagai contoh:
1. Memberikan bimbingan, cara berkomunkasi dengan dosen, orang tua, rekan
mahasiwa selainitu memberikan pemahamaman tentang kedisiplinan, rasa
tangung jawab yang di sampaikan pada berberapa kesempatan
2. Mengunakan bahasa santun untuk menegur, memberi masukan, dan saat
bimbingan.
3. Selalu berpakaian Rapi, megnunakan sepatu, ketika berada di kampus
sebagai teladan mahasiswa,
4. Menstop perkulihanan ketika Azan sholat berkumandang.
5. Mengajak mahasiwa untuk sholat berjamaah di musalla
6. Menutup kelas juga dengan menyimpulkan materi dan salam;
Selanjutnya juga halnya dengan staf administrasi dan tendik, yang ada di jurusan
teknik perkapalan kita tetap harus menunjukkan etika yang baik dalam
memberikan akademik maupun non akanemik terkait absensi, surat izin, surat
aktif kuliah, dan lain sebagainya.