Dukungan Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional
Dukungan Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional
Dukungan Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional
Salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, ialah membuat makalah yang
berisi tentang Sistem Informasi Pemasaran, dengan ini saya paparkan hasil dari tugas kami yang
mempunyai tujuan agar semua yang membaca makalah ini mengerti tentang Sistem Informasi
Pemasaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu
segala kritik dan saran yang membangun akan kamiterima demi kesempurnaan
pengetahuan kami selanjutnya dimasa yang akan datang.
(Kelompok 8)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I.PENDAHULUAN .......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah .........................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan .........................................................................................4
BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................................................5
2.1 Pengertian Sistem .............................................................................................................5
2.2 Pengertian Informasi.........................................................................................................5
2.3 Pengertian Pemasaran........................................................................................................5
BAB III. PEMBAHASAN ......................................................................................................6
3.1 Jenis-jenis Informasi Pendukung yang Dibutuhkan..........................................................6
3.2 Produksi Sebagai Bidang Fungsional................................................................................6
3.3 Pemasaran Sebagai Bidang Fungsional.............................................................................8
3.4 Promosi Sebagai Bidang Fungsional.................................................................................9
3.5 Penjualan Sebagai Bidang Fungsional..............................................................................11
3.6 Manajemen Logistik Sebagai Bidang Fungsional.............................................................12
3.7 Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Bidang Fungsional.....................................13
BAB IV. PENUTUP.................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................18
4.2 Saran..................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana dan program kerja
perusahaan tersebut. Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok utama
yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang member kontribusi langsung
kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran, yang kedua adalah bidang-
bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong pada
kategori pertama ialah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang promosi dan bidang
penjualan. Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan
gagasan.
System informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place),
promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Karena pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang
ditunjang dengan perangkat teknologi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat menggunakan nya
dalam manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam
pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya system informasi
pemasaran dengan pengolahan data yang baik.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini penyusun akan membahas
mengenai lingkup dalam system informasi pemasaran, mulai dari pengertian, pengguna, hingga
contoh-contoh dari system informasi pemasaran. Selain sebagai landasan makalah, masalah ini
juga penting dalam pembelajaran mata kuliah system informasi, yang merupakan salah satu mata
kuliah yang terdapat pada semester 3 pada jurusan manajamen.
Terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya yaitu:
3
1. Pengertian dan jenis sistem informasi pemasaran.
2. Komponen system informasi pemasaran.
3. Subsistem sistem informasi pemasaran.
4. Sistem laporan internal.
5. Model sistem informasi pemasaran.
6. Impelementasi sistem informasi pemasaran.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian system informasi bidang fungsional pemasaran?
2. Komponen apa saja yang termasuk komponen system informasi pemasaran?
3. Apa saja subsistem informasi pemasaran?
4. Bagaimana system laporan internal dibuat?
5. Bagaimana model system informasi pemasaran?
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah untuk memberi wawasan mengenai segala sesuatu
hal yang terdapat pada system informasi pemasaran, mulai dari perencanaan yang dilakukan oleh
manajer atau orang lainnya yang termasuk dalam ruang lingkup system informasi pemasaran
yang memiliki cakupan ilmu yang luas. Tujuan lain dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen system informasi yaitu bapak Hania
Sumarni, S.Ip, M.Si pada kelompok kami yaitu kelompok 8.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN SISTEM
Dalam buku Algemene systeemtheorine, system benadering en organisatietheorie karya
D.Keuning (dikutip Onong, 1989) mengemukakan pengertian system menurut beberapa pakar
sebagai berikut:
Menurut Ludwig Von Bertalanfly, system adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat
dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Rapoport, system adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan antara satu sama lain.
Menurut L.Ackof, system adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
Menurut John A. Beckett, system adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
Namun menurut Gordon B.Davis (1992), system terdiri dari bagian-bagian yang
bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu system
bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat di identifikasikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.
2.2 PENGERTIAN INFORMASI
Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989), informasi adalah di interpretasikan,
barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang
manajer sehari-harianya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak.
Definisi informasi yang lain dikemukakan oleh Samuel Elion dikutip Onong (1989),
bahwa informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek
atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain.
2.3 PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya terdapat individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mepertukarkan produk yang benilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
5
BAB III
PEMBAHASAN
DUKUNGAN INFORMASI PADA BIDANG PEMASARAN
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana dan program kerja
perusahaan tersebut. Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok utama
yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang member kontribusi langsung
kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran, yang kedua adalah bidang-
bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong pada
kategori pertama ialah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang promosi dan bidang
penjualan. Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
3.1. JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola perusahaan diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
berbagai proses pengambilan keputusan, baik oleh manajemen puncak, manajer berbagai bidang
fungsional dan penyelenggara kegiatan oprasional.Oleh karena itu pengolahan informasi mutlak
perlu dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga informasi terkumpul, terolah dan tersimpan
dengan baik sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan pengolahan informasi harus
memenuhi persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, kehandalan dan kepercayaan. Dikaitkan
khusus dengan pelaksanaan berbagai fungsional, jenis-jenis informasi yang dibutuhkan adalah:
1. Informasi di bidang ekonomi.
2. Informasi di bidang politik.
3. Informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum.
4. Informasi tentang lingkungan.
5. Informasi tentang pemasok.
6. Informasi tentang persaingan.
7. Informasi tenetang target group.
8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan
konsumen.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia ataupun yang akan tersedia.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan.
6
3.2. PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan hanya mungkin tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang diminati konsumen. Konsumen timbul
apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dalam arti
kebutuhan fisik maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status. Secara tradisional
konsumen meminati produk perusahaaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti
mutu, harga, system pembayaran,jaminan penyimpanan pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama, jaminan produsen dan jaminan purnajual.Hal-hal yang tadi disebutkan
sebagai faktor-faktor tradisional tetapi dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis yang
sifatnya mendunia,yaitu bahwa dalam proses produksi, manajemen dituntut menghargai harkat
dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adanya usaha sadar untuk
memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak lingkungan. Manajemen yang
berhasil melakukan itu biasanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan internasional
misalnya dalam bentuk sertifikasi ISO 9000 sertifikasi sejenis.
Disamping itu agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan kinerja
yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan, perlu
memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana perusahaan bergerak. Pada
umumnya manajemen menetapkan satu bidang bisnis tertentu yang menjadi andalan yang pada
dasarnya dikaitkan dengan keunggulan komparatif yang dimiliki sehinggga perusahaan dapat
dikelola dengan tingkat efesiensi,efektifitas dan produktivitas yang setinggi mungkin.Berbagai
komponen dan keunggulan komparatif tersebut antara lain ialah tersedianya dengan relatif
mudah sumber daya manusia yang terampil dengan tingkat upah/gaji yang tidak terlalu sulit
dipikul oleh perusahaan,pengusahaan atau akses terhadap bahan mentah atau bahan baku,lokasi
perusahaan yang dekat dengan pasar yang telah dikuasainya,sarana transportasi yang
memadai,infrasruktur komunikasi yang handal, dan sebagainya.Akan tetapi kenyataan
menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh luas hanya dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya,diperlukan keunggulan komparatif yang memungkinkan perusahaan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama dan
menghasilkan produk sejenis atau subtitusi yang memberikan kepuasan yang relatif sama bagi
para konsumen.
Untuk menjalankan berbagai fungsi yang ada manajemen produksi memerlukan
informasi bukan hanya di bidang bisnis yang ditekuni seperti suplai bahan mentah atau bahan
baku,keadaan pasar,kondisi persaingan, produk apa yang sedang trendy dan lain sebagainya.
Juga berbagai kondisi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi konsumen,
7
penghasilannya, preferensinya, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis, perkembangan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dan informasi lain yang
sejenis.Pentingnya pemilikan informasi akan terlihat apabila informasi tersebut akan bermanfaat
dan dapat digunakan secara lintas bidang dan lintas fungsi.
3.3. PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual dirinya
sendiri”, berarti lingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya antara lain
ialah agar:
a. Para konsumen lama tetap “loyal” terhadap produk tertentu dengan tetap membeli
produk tersebut meskipun dipasaran terdapat poduk sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b. Para konsumen lama tidak “tergiur” oleh tersedianya produk subtitusi di pasaran.
c. Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan produk tersebut.
d. Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai.
e. Memperbesar pangsa pasar.
f. Mampu merebut segmen pasar tertentu,baik berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan, jenis kelamin, kelompok usia, maupun domisili konsumen.
Pemasaran sebagai bidang fungsional dalam perusahaan merupakan fungsi yang amat
penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan,bukan hanya dalam bentuk
tingkat keuntungan yang wajar,akan tetapi juaga dalam arti pertumbuhan,perkembangan, dan
peningkatan kemampuan menghadapi persaingan di masa yang akan datang.
Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya di
harapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan efesien.
Konsep tersebut pada dasarnya berkisar pada hal sebagai berikut:
a. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar.
b. Pengembangan kegiatan pemasaran.
c. Koordinasi,kerjasama,interdependensi,interaksi dengan para penyelenggara bidang
fungsional lainnya di dalam perusahaan.
d. Tenaga kerja di bidang pemasaran harus terintegrasi secara mantap kedalam semua
silkus bisnis.
e. Segala kegiatan yang dilakukan organisasi merupakan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut.
8
Kelima hal tadi penting mendapat perhatian karena dalam menjalankan fungsi dan
kegiatannya para manajer tidak bebas dari hambatan dan kendala meskipun manajemen puncak
telah menentukan strategi yang tepat dan telah merumuskan kebijakan yang jitu. Teori dan
praktek pemasaran menunjukan paling sedikit lima bentuk kendala yang sering dihadapi;
1. Kebutuhan dan keinginan para pelanggan atau konsumen tidak selalu mudah di
identifikasi.
2. Kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Merupakan hal yang teramat sulit bagi manajer pemasaran untuk melakukan evaluasi
dari berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi.
4. Satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang berdiri sendiri
melainkan berkaitan atau berhubungan dengan berbagai keputusan lain.
5. Strategi dan keputusan tentang pemasaran tidak mampu mengendalikan hasil yang
dicapai.
Beberapa analisis yang biasa dilakukan fungsi pemasaran adalah analisis situasi yang
mencakup:
1. Analisis pasar.
2. Pengukuran pasar
3. Analisis profitabilitas dan produktivitas.
Informasi yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemasaran dapat
diperoleh dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi,terlepas dari sumber mana informasi
tersebut didapat yang paling penting ialah jumlah, bentuk, enis informasi itu harus sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang keseluruhan proses dan
fungsi pemasaran dapat dibuat dengan tingkat akurasi yang setinggi mungkin.
10
Kaitannya dengan strategi pemasaran. Sasaran periklanan. Anggaran yang tersedia.
Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif Pelaksanaan dalam arti
pemasangan iklan. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
Apabila diperlukan, melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kiranya penting untuk memperhatikan bahwa produsen harus memegang teguh norma-
norma etika dalam kegiatan promosi yang dilakukannya,artinya bahwa materi iklan haruslah
faktual dalam arti hal-hal yang di kemukakan mengenai produk harus sesuai dengan kenyataan
yang sesungguhnya, seperti mutunya, bahan yang digunaka dalam membuatnya, kegunaannya,
jangka waktu efektifitas penggunaannya, masa berlakunya jaminan, persyaratan pembayaran,
dan layanan penjualan.
3.5. PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL.
Jika program pemasaran dan promosi berhasil maka tindak lanjut yang diambiladalah
penjualan produk yang telah dihasilkan,salah satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran,
promosi dan periklanan ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau reaksi positif
terhadap upaya promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan uang untuk membeli
produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dan keingiannya.Berbagai
faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pembentukan wadah bidang fungsional ini ialah besar
kecilnya perusahaan,alternatif yang dipilih untuk kegiatan penjualan, jenis pasar dimana produk
dijual,sifat geografis para pembeli, estimasi volume penjualan, dan faktor-faktor lain yang
sejenis.
Keberadaan wiraniaga sebagai wadah untuk melakukan penjualan sangat pentingkarena:
1. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan di jual.
2. Merekalah yang di anggap paling mengetahui potensi penjualan.
3. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli terhadap produk
yang telah dipromosikan.
4. Merekalah yang harus menjelaskan perubahan harga jual produk kepada berbagai
pihak apabila terjadi perubahan.
5. Para wiraniaga tersebut mengetahui kebijaksanaan dan tindakan pesaing.
Dalam menjalankan peranannya sebagai sumber informasi wiraniaga bertugas untuk
menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan antara
lain:
11
1. Pemberian informasi kepada para pembeli dan calon pembeli tentang manfaat produk
yang akan dijual.
2. Menjawab berbagai pertanyaaan pembeli mengenai produk.
3. Memberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor,agen, dan pengecer sedemikian
rupa sehingga mereka punya keinginan yang besar untuk terus berperan sebagai mitra
kerja perusahaan.
4. Melanjutkan kegiatan promosi dalam bentuk peragaan serta memberikan penjelasan
tentang kesiapan peresuahaan memenuhi permintaan para pembeli, sekalipun
jumlahnya meningkat.
5. Pemberian pelayanan yang cepat,akurat dan ramah kepada para pembeli sehingga
mereka merasa puas melakukan transaksi dengan perusahaan.
Manajer penjualan dan tenaga profesioanal dibawahnya perlu memiliki program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:
1. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindak lanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengenali dengan tepat teknik penjualan yang paling tepat
sehingga mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembeli dan calon pembeli.
3. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang akan
dijual dengan baik akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut.
4. Penyusunan anggaran penjualan.
5. Penilaian pelaksanaan program penjualan sehingga diketahui faktor-faktor
pendukungnya disamping mengidentifikasi berbagai hambatan atau kendala yang
dihadapi.
Kemampuan mengunakan satu atau kombinasi beberapa system akan lebih menjamin
lakunya produk yang akan dijual pada gilirannya mendatangkan laba yang diinginkan oleh
perusahaan. Kemampuan akan terwujud apabila wiraniaga di bekali dengan kemahiran
menggunakan informasi yang diperlukan.
13
haruslah sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin, kondisinya terpelihara
baik, mudah diambil jika waktunya untuk dikirim.
3. Distribusi.
Manajer logistik harus bisa menjamin bahwa kegiatan distribusi
berlangsung dengan cepat, tepat dan aman.Berarti alat pengangkut inventaris tersebut
harus sesuai dengan sifatnya,hal yang sama juga berlaku untuk produk yang disimpan
untuk sementara dan pada waktunya dikirim ke berbagai pihak yang menjadi saluran
pemasaran dan penjualan.
4. Penggunaan.
Sorotan penggunaan tertuju pada inventaris perusahaan yang digunakan secara
internal,baik dalam proses pengolahan bahan mentah dan bahan baku menjadi produk
tertentu,maupun dalam arti sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam rangka
menjalankan roda perusahaan, termasuk mesin-mesin, alat-alat kantor serta sarana
dan prasarana lainnya.
5. Pemeliharaan.
Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada asara yang hanya bermanfaat selaki pakai dan adapula yang dapat
digunakan berkali-kali.Maka manajer logistik dituntut untuk memahami segi-segi
teknis dari sarana dan prasarana kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan.
Kebijakan tentang penghapusan merupakan keputusan manajemen
tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi.Berarti batas
wewenang manajer logistik adalah melaksanakan kebijakan,dalam melaksanakan
kebijakan penghapusan tersebut manajer logistik harus menjamin kegiatan organisasi
tidak terganggu.
Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan
yang harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya
karena hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.
16
a. Tersedianya tenaga keraja baru yang diperlukan serta memenuhi persyaratan
kualitatif yang dituntut oleh organisasi dilihat dari sudut pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman, bakat dan minat.
b. Proses seleksi harus merupakan instrument yang mampu memberikan
gambaran tentang kemampuan tenaga kerja yang lolos seleksi untuk
melakukan berbagai bentuk penyesuaian yang dituntut oleh organisasi
sehingga tenaga kerja yang baru itu menampilkan perilaku sejalan dengan
budaya organisassi yang menjasi pilihannya sebagi tempat berkarya.
c. Proses seleksi harus merupakan alat yang ampuh untuk memperkirakan
kemampuan tenaga kerja baru untuk menghadapi stress dalam pekerjaan
karena telah terbukti bahwa berat atau ringan setiap pekerjaan mengandung
stress.
5. Orientasi dan penempatan.
Ada tiga alasan mengapa orientasi bagi karyawan baru sangat penting:
a. Adanya rasa takut atau ngeri terhadap lingkungan organisasi yang baru saja
dimasuki.
b. Karyawan baru harus diberi kesempatan untuk mengenal organisasi,
c. Agar rasa takut yang mungkin terdapat dalam dirinya hilang maka perlu
memperoleh informasi selengkap mungkin tentang berbagai hak dan
kewajiban sebagai karyawan organisasi.
6. Manajemen system imbalan.
Karyawan biasanya menilai imbalan dengan mengguanakan empat perbandingan:
a. Diri sendiri di dalam organisasi.
b. Diri sendiri di luar organisasi.
c. Orang lain didalam organisasi.
d. Orang lain diluar organisasi.
Manajemen harus memperhitungkan kemampuan organisasi memberikan imbalan
kepada karyawan, untuk system imbalan harus:
a. Mempunyai daya terik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di
organisasi.
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di
organisasi.
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk
berhentidan pindah ke organisasi yang lain.
17
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinggi.
7. Perencanaan dan pengembangan karier.
8. Pendidikan dan pelatihan. Lima alasan mengapa pelatihan diperlukan:
a. Apabila terlihat gejala menurunnya produktifitas para karyawan.
b. Apabila karyawan melakukan banyak kesalahan dalam melakukan tugasnya.
c. Apabila terlihat gejala motivasi para karyawan rendah.
d. Apabila semangat kerja menurun.
e. Apabila manajemen puncak menentukan strategi baru
9. Penilaian kinerja. Dalam kaitan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa
penilaian kinerja dengan orientasi masa depan jauh lebih penting dibandingkan
dengan penilaian kinerja karyawan di masa lalu.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kita dapat dalam makalah ini adalah segala sesuatu yang terdapat di
dalam system informasi pada bidang pemasaran membutuhkan banyak proses yang kesemuanya
memerlukan banyak pertimbangan oleh para manajer dalam rangka pemasaran suatu produk
agar dapat bertahan lama dan mengikuti perkembangan keperluan konsumen, sehingga produk
tidak mudah hilang di pasaran, dalam hal ini juga peran teknologi sangat penting dalam sistem
informasi dibidang pemasaran.
4.2 SARAN
Dalam rangka penyusunan makalah ini penyusun mencoba membuat makalah dengan
sebaik-baiknya, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan, agar
semakin lengkap dan sempurnanya makalah ini kami menerima saran dan kritik yang
membangun agar menambah ilmu pengetahuan kita dalam pembelajaran mata kuliah sistem
informasi manajemen.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi) oleh: Drs. Danang Sunyoto, S.H., S.E.,
M.M., diterbitkan oleh: CAPS (Center of Academic Publishing Service) 2014
Media Internet:
http://ezawirman.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://suhartini52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/16/implementasi-dari-penerapan-sistem-
informasi-manajemen-di-perusahaan-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
http://suhartoyo50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/08/28/sistem-informasi-pada-pizza-hut/
http://tiazzone-friends.blogspot.co.id/2010/05/studi-kasus-sistem-informasi-pemasaran_01.html
https://hendry777.wordpress.com/2010/04/17/pengembangan-sistem-informasi-pembuatan-dfd-dan-
erd-perusahaan-contoh-kasus/
20
MAKALAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
NAMA NPM
DIISMI 170210047
Ponatia Indah Putri 170210063
Wahyu Ilham Mak’rufi 170210014
Jayadi Tangkas Wijaksono 170210005
Penzi Yunardo 170210002
Evoni Yulanda 170210027
Dosen Pengajar : Hania Sumarni, S.Ip, M.Si
21