Dukungan Informasi Untuk Berbagai Bidang Fungsional

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami haturkan ke hadirat ALLAH SWT yang senantiasa


memberikan limpahan rahmat-Nya kepada kita semua selaku para hamba-Nya. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi MUHAMMAD SAW yang telah membawa kita
menuju terangnya Iman dan Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.

Salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, ialah membuat makalah yang
berisi tentang Sistem Informasi Pemasaran, dengan ini saya paparkan hasil dari tugas kami yang
mempunyai tujuan agar semua yang membaca makalah ini mengerti tentang Sistem Informasi
Pemasaran.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi yang
membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu
segala kritik dan saran yang membangun akan kamiterima demi kesempurnaan
pengetahuan kami selanjutnya dimasa yang akan datang.

Arga Makmur, 22 November 2019

(Kelompok 8)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1
DAFTAR  ISI...........................................................................................................................2
BAB I.PENDAHULUAN .......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................................3
1.2  Identifikasi Masalah .........................................................................................................3
1.3  Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.4  Tujuan dan Manfaat Penulisan .........................................................................................4
BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................................................5
2.1  Pengertian Sistem .............................................................................................................5
2.2  Pengertian Informasi.........................................................................................................5
2.3  Pengertian Pemasaran........................................................................................................5
BAB III. PEMBAHASAN ......................................................................................................6
3.1  Jenis-jenis Informasi Pendukung yang Dibutuhkan..........................................................6
3.2  Produksi Sebagai Bidang Fungsional................................................................................6
3.3  Pemasaran Sebagai Bidang Fungsional.............................................................................8
3.4  Promosi Sebagai Bidang Fungsional.................................................................................9
3.5  Penjualan Sebagai Bidang Fungsional..............................................................................11
3.6  Manajemen Logistik Sebagai Bidang Fungsional.............................................................12
3.7 Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Bidang Fungsional.....................................13
BAB IV. PENUTUP.................................................................................................................18
4.1  Kesimpulan........................................................................................................................18
4.2  Saran..................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana dan program kerja
perusahaan tersebut. Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok utama
yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang member kontribusi langsung
kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran, yang kedua adalah bidang-
bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong pada
kategori pertama ialah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang promosi dan bidang
penjualan. Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuasakan dalam lingkungan yang
dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan
gagasan.
System informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan produk (product), tempat (place),
promosi (promotion), dan harga (price) produk.
Karena pentingnya system informasi pemasaran, tentu diperlukan adanya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang handal dan terampil dalam bidang teknologi informasi yang
ditunjang dengan perangkat teknologi yang canggih, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dihasilkan, dan pihak-pihak yang memerlukan informasi dapat menggunakan nya
dalam manajemen dan pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan kemudahan dalam
pelayanan informasi secara efisien dan akurat, maka diperlukan adanya system informasi
pemasaran dengan pengolahan data yang baik.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini penyusun akan membahas
mengenai lingkup dalam system informasi pemasaran, mulai dari pengertian, pengguna, hingga
contoh-contoh dari system informasi pemasaran. Selain sebagai landasan makalah, masalah ini
juga penting dalam pembelajaran mata kuliah system informasi, yang merupakan salah satu mata
kuliah yang terdapat pada semester 3 pada jurusan manajamen.
Terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya yaitu:
3
1. Pengertian dan jenis sistem informasi pemasaran.
2. Komponen system informasi pemasaran.
3. Subsistem sistem informasi pemasaran.
4. Sistem laporan internal.
5. Model sistem informasi pemasaran.
6. Impelementasi sistem informasi pemasaran.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1.      Apa pengertian system informasi bidang fungsional pemasaran?
2.      Komponen apa saja yang termasuk komponen system informasi pemasaran?
3.      Apa saja subsistem informasi pemasaran?
4.      Bagaimana system laporan internal dibuat?
5.      Bagaimana model system informasi pemasaran?
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah untuk memberi wawasan mengenai segala sesuatu
hal yang terdapat pada system informasi pemasaran, mulai dari perencanaan yang dilakukan oleh
manajer atau orang lainnya yang termasuk dalam ruang lingkup system informasi pemasaran
yang memiliki cakupan ilmu yang luas. Tujuan lain dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen system informasi yaitu bapak Hania
Sumarni, S.Ip, M.Si pada kelompok kami yaitu kelompok 8.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN SISTEM
Dalam buku Algemene systeemtheorine, system benadering en organisatietheorie karya
D.Keuning (dikutip Onong, 1989) mengemukakan pengertian system menurut beberapa pakar
sebagai berikut:
 Menurut Ludwig Von Bertalanfly, system adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat
dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
 Menurut Anatol Rapoport, system adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat
hubungan antara satu sama lain.
 Menurut L.Ackof, system adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
 Menurut John A. Beckett, system adalah kumpulan system-sistem yang berinteraksi.
Namun menurut Gordon B.Davis (1992), system terdiri dari bagian-bagian yang
bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu system
bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat di identifikasikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama.
2.2 PENGERTIAN INFORMASI
Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989), informasi adalah di interpretasikan,
barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang
manajer sehari-harianya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak.
Definisi informasi yang lain dikemukakan oleh Samuel Elion dikutip Onong (1989),
bahwa informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek
atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain.
2.3 PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya terdapat individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mepertukarkan produk yang benilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).

5
BAB III
PEMBAHASAN
DUKUNGAN INFORMASI PADA BIDANG PEMASARAN

Dalam setiap organisasi bisnis selalu terdapat berbagai bidang fungsional yang
harus dikelola dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, strategi, rencana dan program kerja
perusahaan tersebut. Bidang fungsional dalam perusahaan dibagi menjadi dua kelompok utama
yaitu bidang-bidang fungsional yang bersifat tugas pokok yang member kontribusi langsung
kepada keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran, yang kedua adalah bidang-
bidang fungsional yang menyelenggarakan berbagai fungsi penunjang. Yang tergolong pada
kategori pertama ialah bidang produksi, bidang pemasaran, bidang promosi dan bidang
penjualan. Yang tergolong pada kategori kedua ialah bidang-bidang sumber daya
manusia.
3.1. JENIS-JENIS INFORMASI PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN
Dalam mengelola perusahaan diperlukan berbagai jenis informasi guna mendukung
berbagai proses pengambilan keputusan, baik oleh manajemen puncak, manajer berbagai bidang
fungsional dan penyelenggara kegiatan oprasional.Oleh karena itu pengolahan informasi mutlak
perlu dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga informasi terkumpul, terolah dan tersimpan
dengan baik sehingga mudah ditelusuri apabila diperlukan pengolahan informasi harus
memenuhi persyaratan kelengkapan, kemutakhiran, kehandalan dan kepercayaan. Dikaitkan
khusus dengan pelaksanaan berbagai fungsional, jenis-jenis informasi yang dibutuhkan adalah:
1. Informasi di bidang ekonomi.
2. Informasi di bidang politik.
3. Informasi tentang situasi keamanan dan ketertiban umum.
4. Informasi tentang lingkungan.
5. Informasi tentang pemasok.
6. Informasi tentang persaingan.
7. Informasi tenetang target group.
8. Informasi tentang kriteria yang dapat digunakan sebagai benchmarks kepuasan
konsumen.
9. Informasi tentang infrastruktur fisik yang tersedia ataupun yang akan tersedia.
10. Informasi tentang tahap dan jenis teknologi yang sudah dikuasai dan dapat diterapkan.

6
3.2. PRODUKSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Tujuan dan berbagai sasaran perusahaan hanya mungkin tercapai apabila perusahaan
menghasilkan produk berupa barang dan jasa yang diminati konsumen. Konsumen timbul
apabila produk tersebut mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik dalam arti
kebutuhan fisik maupun kebutuhan nonfisik seperti kebutuhan status. Secara tradisional
konsumen meminati produk perusahaaan setelah mempertimbangkan banyak faktor seperti
mutu, harga, system pembayaran,jaminan penyimpanan pesanan pada waktu yang telah
disepakati bersama, jaminan produsen dan jaminan purnajual.Hal-hal yang tadi disebutkan
sebagai faktor-faktor tradisional tetapi dewasa ini timbul gejala baru dalam dunia bisnis yang
sifatnya mendunia,yaitu bahwa dalam proses produksi, manajemen dituntut menghargai harkat
dan martabat manusia di lingkungan perusahaan disamping adanya usaha sadar untuk
memproduksikan barang atau jasa tertentu dengan tidak merusak lingkungan. Manajemen yang
berhasil melakukan itu biasanya mendapatkan pengakuan dan penghargaan internasional
misalnya dalam bentuk sertifikasi ISO 9000 sertifikasi sejenis.
Disamping itu agar manajemen bidang produksi mampu menampilkan kinerja
yang benar-benar mendukung tercapainya tujuan dan berbagai sasaran perusahaan, perlu
memahami secara tepat “bisnis inti” (core business) dalam mana perusahaan bergerak. Pada
umumnya manajemen menetapkan satu bidang bisnis tertentu yang menjadi andalan yang pada
dasarnya dikaitkan dengan keunggulan komparatif yang dimiliki sehinggga perusahaan dapat
dikelola dengan tingkat efesiensi,efektifitas dan produktivitas yang setinggi mungkin.Berbagai
komponen dan keunggulan komparatif tersebut antara lain ialah tersedianya dengan relatif
mudah sumber daya manusia yang terampil dengan tingkat upah/gaji yang tidak terlalu sulit
dipikul oleh perusahaan,pengusahaan atau akses terhadap bahan mentah atau bahan baku,lokasi
perusahaan yang dekat dengan pasar yang telah dikuasainya,sarana transportasi yang
memadai,infrasruktur komunikasi yang handal, dan sebagainya.Akan tetapi kenyataan
menunjukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh luas hanya dengan keunggulan komparatif
yang dimilikinya,diperlukan keunggulan komparatif yang memungkinkan perusahaan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang bisnis yang sama dan
menghasilkan produk sejenis atau subtitusi yang memberikan kepuasan yang relatif sama bagi
para konsumen.
Untuk menjalankan berbagai fungsi yang ada manajemen produksi memerlukan
informasi bukan hanya di bidang bisnis yang ditekuni seperti suplai bahan mentah atau bahan
baku,keadaan pasar,kondisi persaingan, produk apa yang sedang trendy dan lain sebagainya.
Juga berbagai kondisi lain seperti tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi konsumen,
7
penghasilannya, preferensinya, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis, perkembangan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dan informasi lain yang
sejenis.Pentingnya pemilikan informasi akan terlihat apabila informasi tersebut akan bermanfaat
dan dapat digunakan secara lintas bidang dan lintas fungsi.
3.3. PEMASARAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL
Dapat dikatakan bahwa tidak banyak produk yang “mampu menjual dirinya
sendiri”, berarti lingkungan perusahaan terdapat fungsi pemasaran yang sasarannya antara lain
ialah agar:
a. Para konsumen lama tetap “loyal” terhadap produk tertentu dengan tetap membeli
produk tersebut meskipun dipasaran terdapat poduk sejenis yang dihasilkan oleh
perusahaan lain.
b. Para konsumen lama tidak “tergiur” oleh tersedianya produk subtitusi di pasaran.
c. Konsumen baru tertarik memiliki dan menggunakan produk tersebut.
d. Perusahaan mampu mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasai.
e. Memperbesar pangsa pasar.
f. Mampu merebut segmen pasar tertentu,baik berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan, jenis kelamin, kelompok usia, maupun domisili konsumen.
Pemasaran sebagai bidang fungsional dalam perusahaan merupakan fungsi yang amat
penting peranannya dalam upaya perusahaan meraih kemajuan,bukan hanya dalam bentuk
tingkat keuntungan yang wajar,akan tetapi juaga dalam arti pertumbuhan,perkembangan, dan
peningkatan kemampuan menghadapi persaingan di masa yang akan datang.
Dewasa ini semakin disadari bahwa terdapat konsep pemasaran yang penerapannya di
harapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan fungsi pemasaran secara efektif dan efesien.
Konsep tersebut pada dasarnya berkisar pada hal sebagai berikut:
a. Para manajer pemasaran dan tenaga profesional yang terdapat didalamnya dituntut
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar.
b. Pengembangan kegiatan pemasaran.
c. Koordinasi,kerjasama,interdependensi,interaksi dengan para penyelenggara bidang
fungsional lainnya di dalam perusahaan.
d. Tenaga kerja di bidang pemasaran harus terintegrasi secara mantap kedalam semua
silkus bisnis.
e. Segala kegiatan yang dilakukan organisasi merupakan upaya pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi tersebut.

8
Kelima hal tadi penting mendapat perhatian karena dalam menjalankan fungsi dan
kegiatannya para manajer tidak bebas dari hambatan dan kendala meskipun manajemen puncak
telah menentukan strategi yang tepat dan telah merumuskan kebijakan yang jitu. Teori dan
praktek pemasaran menunjukan paling sedikit lima bentuk kendala yang sering dihadapi;
1. Kebutuhan dan keinginan para pelanggan atau konsumen tidak selalu mudah di
identifikasi.
2. Kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit.
3. Merupakan hal yang teramat sulit bagi manajer pemasaran untuk melakukan evaluasi
dari berbagai kombinasi variabel-variabel pemasaran yang mungkin dihadapi.
4. Satu keputusan tentang kegiatan pemasaran bukanlah tindakan yang berdiri sendiri
melainkan berkaitan atau berhubungan dengan berbagai keputusan lain.
5. Strategi dan keputusan tentang pemasaran tidak mampu mengendalikan hasil yang
dicapai.
Beberapa analisis yang biasa dilakukan fungsi pemasaran adalah analisis situasi yang
mencakup:
1. Analisis pasar.
2. Pengukuran pasar
3. Analisis profitabilitas dan produktivitas.
Informasi yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan dalam fungsi pemasaran dapat
diperoleh dari dalam organisasi ataupun dari luar organisasi,terlepas dari sumber mana informasi
tersebut didapat yang paling penting ialah jumlah, bentuk, enis informasi itu harus sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tentang keseluruhan proses dan
fungsi pemasaran dapat dibuat dengan tingkat akurasi yang setinggi mungkin.

3.4. PROMOSI SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL


Kenyataan menunjukan bahwa ditinjau dari sudut pelembagaannya, promosi tidak jarang
“diperlakukan” sebagai suatu bidang fungsional sendiri, yang meskipun bukan terpisah akan
tetapi diperlukan sebagai tindak lanjut dari fungsi pemasaran. Praktek-praktek promosi yang
umum dilakukan menunjukan bahwa cara dan teknik yang dapat digunakan yang intinya berkisar
pada periklanan. Sangat menarik untuk menyimak bahwa dalam arti yang sebenar-benarnya,
program periklanan merupakan kegiatan komunikasi.Bahkan ada yang mengakatan
bahwa program periklanan yang efektif adalah program yang menggugah”naluri anak kecil yang
terpendam dalam diri konsumen”. Periklanan mengandung komponen komunikasi yaitu adanya
sumber, pesan yang ingin disampaikan,media yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
9
tanggapan atas pesan yang disampaikan itu oleh penerima pesan.Pesan yang ingin disampaikan
mengandung berbagai elemen seperti bahwa produk yang dipromosikan merupakan sesuatu yang
wajar atau pantas dimiliki oleh konsumen karena produk tersebut mampu memenuhi sebagai
kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut,bahwa para konsumen mengambil keputusan tepat
jika membeli,memiliki dan menggunakan produk yang dipromosikan, ketimbang produk lain,
bahwa produsen mempertaruhkan reputasinya dalam menjamin mutu produk yang
dipromosikan,bahwa harga yang ditawarkan bersaing, bahwa persyaratan pembayaran yang
dapat dinegosiasikan sehingga menguntungkan kedua belah pihak dan jaminan lain oleh
produsen yang merangsang minat konsumen yang menjadi sasaran penyampaian pesan.
Karena kegiatan periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi bisnis program
periklanan harus mempunyai berbagai sasaran untuk dicapai,seperti:
1. Memberikan informasi yang lengkap kepada konsumen atau calon konsumen tentang
produk yang dihasilkan dan perusahaan yang menghasilkannya sehingga kesadaran
mereka tentang produk yang menghasilkannya semakin tepat.
2. Mengingatkan konsumen bahwa terdapat produk yang di inginkan dan
dibutuhkannya dipasaran yang dihasilkan oleh perusahaan tertentu.
3. Mengubah sikap konsumen atas produk lain yang selama ini digunakan.
4. Mempengaruhi sikap konsumen sedemikian rupa sehingga timbul niat membeli,
memiliki, dan menggunakan produk tersebut.
5. Menumbuhkan kemauan kuat untuk membeli,memiliki dan menggunakan produk
yang diiklankan sehingga konsumen bersedia mengeluarkan biaya yang diperlukan
untuk itu.
Pencapaian berbagai sasaran periklanan akan lebih terjamin apabila manajer periklanan
dan seluruh jajarannya memahami dengan benar paling sedikit delapan unsur periklanan:
1. Kaitannya dengan strategi pemasaran.
2. Sasaran periklanan.
3. Anggaran yang tersedia.
4. Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
5. Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif
6. Pelaksanaan dalam arti pemasangan iklan.
7. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
8. Apabila diperlukan,melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.

10
Kaitannya dengan strategi pemasaran. Sasaran periklanan. Anggaran yang tersedia.
Rancangan bentuk,jenis, dan isi pesan yang ingin disampaikan.
Pemilihan media atau instrument yang dipandang paling efektif Pelaksanaan dalam arti
pemasangan iklan. Evaluasi keseluruhan kegiatan periklanan.
Apabila diperlukan, melakukan revisi atas satu atau beberapa elemen yang disebut
dimuka.
Kiranya penting untuk memperhatikan bahwa produsen harus memegang teguh norma-
norma etika dalam kegiatan promosi yang dilakukannya,artinya bahwa materi iklan haruslah
faktual dalam arti hal-hal yang di kemukakan mengenai produk harus sesuai dengan kenyataan
yang sesungguhnya, seperti mutunya, bahan yang digunaka dalam membuatnya, kegunaannya,
jangka waktu efektifitas penggunaannya, masa berlakunya jaminan, persyaratan pembayaran,
dan layanan penjualan.
3.5. PENJUALAN SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL.
Jika program pemasaran dan promosi berhasil maka tindak lanjut yang diambiladalah
penjualan produk yang telah dihasilkan,salah satu tolak ukur keberhasilan program pemasaran,
promosi dan periklanan ialah apabila konsumen memberikan tanggapan atau reaksi positif
terhadap upaya promosi tersebut dalam bentuk kesediaan mengeluarkan uang untuk membeli
produk yang bersangkutan untuk memenuhi sebagian kebutuhan dan keingiannya.Berbagai
faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pembentukan wadah bidang fungsional ini ialah besar
kecilnya perusahaan,alternatif yang dipilih untuk kegiatan penjualan, jenis pasar dimana produk
dijual,sifat geografis para pembeli, estimasi volume penjualan, dan faktor-faktor lain yang
sejenis.
Keberadaan wiraniaga sebagai wadah untuk melakukan penjualan sangat pentingkarena:
1. Mereka berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan di jual.
2. Merekalah yang di anggap paling mengetahui potensi penjualan.
3. Merekalah yang memahami bentuk dan sifat tanggapan pembeli terhadap produk
yang telah dipromosikan.
4. Merekalah yang harus menjelaskan perubahan harga jual produk kepada berbagai
pihak apabila terjadi perubahan.
5. Para wiraniaga tersebut mengetahui kebijaksanaan dan tindakan pesaing.
Dalam menjalankan peranannya sebagai sumber informasi wiraniaga bertugas untuk
menindaklanjuti kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan antara
lain:

11
1. Pemberian informasi kepada para pembeli dan calon pembeli tentang manfaat produk
yang akan dijual.
2. Menjawab berbagai pertanyaaan pembeli mengenai produk.
3. Memberikan bantuan yang diperlukan oleh distributor,agen, dan pengecer sedemikian
rupa sehingga mereka punya keinginan yang besar untuk terus berperan sebagai mitra
kerja perusahaan.
4. Melanjutkan kegiatan promosi dalam bentuk peragaan serta memberikan penjelasan
tentang kesiapan peresuahaan memenuhi permintaan para pembeli, sekalipun
jumlahnya meningkat.
5. Pemberian pelayanan yang cepat,akurat dan ramah kepada para pembeli sehingga
mereka merasa puas melakukan transaksi dengan perusahaan.
Manajer penjualan dan tenaga profesioanal dibawahnya perlu memiliki program
penjualan yang pada dasarnya berkisar pada:
1. Merumuskan dan menentukan sasaran penjualan sebagai tindak lanjut pelaksanaan
strategi pemasaran dan promosi yang telah dijalankan sebelumnya.
2. Menganalisis dan mengenali dengan tepat teknik penjualan yang paling tepat
sehingga mempunyai daya tarik yang kuat bagi pembeli dan calon pembeli.
3. Jaminan tersedianya tenaga wiraniaga yang bukan hanya mengenal produk yang akan
dijual dengan baik akan tetapi bahkan mencintai produk tersebut.
4. Penyusunan anggaran penjualan.
5. Penilaian pelaksanaan program penjualan sehingga diketahui faktor-faktor
pendukungnya disamping mengidentifikasi berbagai hambatan atau kendala yang
dihadapi.
Kemampuan mengunakan satu atau kombinasi beberapa system akan lebih menjamin
lakunya produk yang akan dijual pada gilirannya mendatangkan laba yang diinginkan oleh
perusahaan. Kemampuan akan terwujud apabila wiraniaga di bekali dengan kemahiran
menggunakan informasi yang diperlukan.

3.6. MANAJEMEN LOGISTIK SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL


Yang dimaksud dengan logistik ialah keseluruhan bahan,barang,alat, dan sarana yang
diperlukan dan digunakan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasarannya. Logistik yang dikelola dengan baik dapat dilihat dari “arus masuk” dan ”arus
keluar”. Yang dimaksud arus masuk adalah segala jenis bahan,barang,alat dan sarana yang
bersumber dari luar perusahaan contohnya bahan mentah yang kemudian diolah menjadi
12
barang jadi. Sedangkan yang dimaksud arus keluar adalah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk disalurkan kepada berbagai pihak separti distributor, agen dan pengecer.
Proses manajemen logistik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. pengadaan.
Pengadaan logistik dilakukan dengan tiga cara yaitu membeli, menyewa atau
membuat sendiri. Langkah yang paling banyak ditempuh ialah dengan cara membeli,
untuk menjamin kesemuanya itu tidak sedikit perusahaan yang menggunakan
pendekatan sentralisasi pembelian karena mepunyai beberapa manfaat diataranya:
a. Tidak terjadinya duplikasi pembelian bahan/barang/alat/sarana oleh berbagai
satuan kerja dalam perusahaan yang hanya melihat kebutuhan atau
keperluannya sendiri padahal tidak mustahil ada bahan yang dapat digunakan
oleh beberapa satuan kerja.
b. Posisi tawar perusahaan vis a vis pemasok lebih kuat karena volume
pembelian yang besar daripada pembelian oleh masing-masing satuan kerja.
c. Kegiatan ketata usahaan logistik relatif lebih sederhana terutama dilihat dari
klasifikasi yang harus dilakukan.
Adakalanya perusahaan membuat sendiri alat tertentu yang diperlukannya, alasan
mengapa cara ini ditempuh karena lebih ekonomis.Namun dalam kondisi tertentu
pengadaan alat dilakuakn dengan cara menyewa alat tersebut. Ada dua cara dalam
proses penyewaan, Yaitu:
a. Melakukan kontrak penyewaan alat tertentu yang berarti bahwa penyewa
hanya membayar sewa peralatan yang digunakan sedang pemilikan peralatan
tetapberada di tangan perusahaan yang menyewakan.
b. Hire purchase berarti setelah suatu jangka waktu tertentu alat yang
disewakanpada akhir jangka waktu tersebut peralatan yang disewakan
menjadi milik penyewa.
2. Penyimpanan.
Pentingnya penyimpanan yang baik terlihat dari dua sisi.Satu sisi ialah
berbagai inventaris yang dimiliki belum tentu langsung digunakan, banyak segi-segi
teknis yang harus dipertimbangkan dalam penyimpanan misalnya klasifikasi dengan
mengunakan kode tertentu sehingga mudah ditemukan apabila tiba waktunya. Sisi
lainnya ialah bahan mentah/bahan baku yang telah selesai diolah yang siap di
pasarkan dan dijual belum tentu semuanya segara dapat di kirim, penyimpanannya

13
haruslah sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin, kondisinya terpelihara
baik, mudah diambil jika waktunya untuk dikirim.
3. Distribusi.
Manajer logistik harus bisa menjamin bahwa kegiatan distribusi
berlangsung dengan cepat, tepat dan aman.Berarti alat pengangkut inventaris tersebut
harus sesuai dengan sifatnya,hal yang sama juga berlaku untuk produk yang disimpan
untuk sementara dan pada waktunya dikirim ke berbagai pihak yang menjadi saluran
pemasaran dan penjualan.
4. Penggunaan.
Sorotan penggunaan tertuju pada inventaris perusahaan yang digunakan secara
internal,baik dalam proses pengolahan bahan mentah dan bahan baku menjadi produk
tertentu,maupun dalam arti sarana dan prasarana kerja yang digunakan dalam rangka
menjalankan roda perusahaan, termasuk mesin-mesin, alat-alat kantor serta sarana
dan prasarana lainnya.
5. Pemeliharaan.
Sarana dan prasarana memerlukan pemeliharaan yang sangat cermat
karena ada asara yang hanya bermanfaat selaki pakai dan adapula yang dapat
digunakan berkali-kali.Maka manajer logistik dituntut untuk memahami segi-segi
teknis dari sarana dan prasarana kerja yang diperlukan oleh organisasi.
6. Penghapusan.
Kebijakan tentang penghapusan merupakan keputusan manajemen
tingkat tinggi karena sifatnya yang multifaset atau multidimensi.Berarti batas
wewenang manajer logistik adalah melaksanakan kebijakan,dalam melaksanakan
kebijakan penghapusan tersebut manajer logistik harus menjamin kegiatan organisasi
tidak terganggu.
Manajemen logistik sebagai salah satu komponen tim manajemen dalam perusahaan
yang harus terlibat dalam suatu siklus bidang manajemen yang menjadi tanggung jawabnya
karena hanya dengan demikianlah kontinuitas kegiatan organisasi dapat berjalan.

3.7. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL


Sumber daya manusia (resource) yang paling strategis yang dimiliki oleh suatu
organisasi.Ungkapan demikian sama sekali tidak mengabaikan pentingnya source
yang lain, seperti uang, mesin, metode kerja, bahan mentah atau bahan baku, sumber energy,
waktu, informasi dan pasar. Akan tetapi seperti dapat dilihat sebagai moto perusahaan di kantor-
14
kantor Union Carbide di seluruh dunia, sarana dan prasarana tersebut hanya mungkin terjadi
kegiatan organisasi. Yang membuat terjadinya kegiatan hanya manusia. Dengan kata lain,
manusia merupakan unsure terpenting dalam kehidupan suatu organisasi. Betapapun besarnya
kemampuan organisasi menyediakan, menguasai, dan memiliki berbagai sarana dan prasarana
serta betapapun tingginya kemahiran kelompok manajerial merumuskan dan memilih strategi
untuk ditempuh pada akhirnya tolak ukur keberhasilan organisasi ditentukan oleh manusia yang
bekerja di dalamnya.
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai bidang fungsional dalam
suatu organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar beberapa postulat yang mendasar
sifatnya,yaitu:
1. Bahwa pekerja adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus
diakui dan dihargai oleh oarnag ataupun pihak lain,termasuk para manajer dalam
organisasi damana meraka bekerja.
2. Bahwa bekerja dipandang bukan sekedar uapaya mencari nafkah bagi diri sendiri dan
bagi orang lain yang menjadi tanggungan pekerja, meskipun maksud itu tetap ada,
akan tetapi sebagai perwujudan keinginan untuk “mengangkat” harkat dan
martabatnya itu.
3. Bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan berbagai kebutuhan insani tidak hanya
dalam bentuk kebutuhan fisik akan tetapi juga berbagai kebutuhan lain yang sifatnya
nonfisik.
4. Bahwa karena harkat dan martabat sebagai manusia terhormat dengan berbagai
predikatnya gaya manajerial yang tepat digunakan adalah gaya yang mencerminkan
pengakuan manajemen atas berbagai predikat tersebut.
5. Bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang khas dan oleh karena itu harus
diperlakukan bukan hanya secara menusiawi ditempatnya bekerja tetapi juga
memperhitungkan perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam diri mereka, termasuk
perbadaan yang bersifat idiosinkratik sekalipun.
Berbagai postulat tersebutlah yang menjadi dasar penyelengaraan berbagai fungsi
manajemen sumber daya yang pada intinya terdiri dari:
1. Sistem informasi Sumber Daya Manusia.Inti suatu system informasi sumber daya
manusia terlatak pada informasi tentang:
a. Uraian semua jabatan yangada dalam organiasasi
b. Analisis pekerjaan yang lengkap sehingga diketahui aneka ragam pekerjaan
yang harus dilaksanakan
15
c. Uraian pekerjaan yang memberikan gambaran yang jelas tentang persyaratan
yang harus dipenuhi oleh tanaga kerja yang ditugaskan dan diberikan
tanggung jawab tertentu
d. Standar unjuk kerja yang digunakan sebagai tolak ukur tentang berhasil
tidaknya seseorang mengangku jabatan dan mengerjakan tugasnya.
2. Sekilas tentang perencanaan ketenagakerjaaan.Permintaan timbulnya tenaga kerja
karena berbagai factor seperti:
a. Pengembangan dan perluasan organisasi
b. Keputusan manajemen puncak menempuh kebijakan baru
c. Promosi bagi orang-orang tertentu yang pada gilirannya mengakibatkan
terjadinya lowongan
d. Adanya karyawan yang atas kemauannya sendiri berhenti bekerja apada
organisasi
e. Adanya karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja karena
melakukan pelanggaran yang sifatnya serius
f. Adanya karyawan yang memasuki masa purnabakti
g. Karena ada karyawan yang meninggal dunia.
3. Perihal Rekrutmen.Dengan perkataan lain manajemen sumber daya manusia
menggarap berbagai sumber tenaga kerja baru yang dibutuhkan,sumber-sumber
tersebut antara lain:
a. Lamaran langsung oleh pencari pekerjaan
b. Lamaran tertulis
c. Lamaran informasi orang dalam
d. Lembaga pendidikan formal
e. Balai latihan kerja
f. Kantor departemen tenaga kerja
g. Organisasi penyedia tenaga kerja baru
h. Perusahaan konsultan yang menyediakan jasa pencarian tenaga kerja baru
i. Organisasi penyalur tenaga kerja sementara
j. Organisassi profesi
k. Asosiasi perusahaan sejenis,Organisasi serikat pekerja
4. Proses seleksi.
Proses seleksi harus memenuhi tiga sasaran penting, Yaitu:

16
a. Tersedianya tenaga keraja baru yang diperlukan serta memenuhi persyaratan
kualitatif yang dituntut oleh organisasi dilihat dari sudut pengetahuan,
ketrampilan, pengalaman, bakat dan minat.
b. Proses seleksi harus merupakan instrument yang mampu memberikan
gambaran tentang kemampuan tenaga kerja yang lolos seleksi untuk
melakukan berbagai bentuk penyesuaian yang dituntut oleh organisasi
sehingga tenaga kerja yang baru itu menampilkan perilaku sejalan dengan
budaya organisassi yang menjasi pilihannya sebagi tempat berkarya.
c. Proses seleksi harus merupakan alat yang ampuh untuk memperkirakan
kemampuan tenaga kerja baru untuk menghadapi stress dalam pekerjaan
karena telah terbukti bahwa berat atau ringan setiap pekerjaan mengandung
stress.
5. Orientasi dan penempatan.
Ada tiga alasan mengapa orientasi bagi karyawan baru sangat penting:
a. Adanya rasa takut atau ngeri terhadap lingkungan organisasi yang baru saja
dimasuki.
b. Karyawan baru harus diberi kesempatan untuk mengenal organisasi,
c. Agar rasa takut yang mungkin terdapat dalam dirinya hilang maka perlu
memperoleh informasi selengkap mungkin tentang berbagai hak dan
kewajiban sebagai karyawan organisasi.
6. Manajemen system imbalan.
Karyawan biasanya menilai imbalan dengan mengguanakan empat perbandingan:
a. Diri sendiri di dalam organisasi.
b. Diri sendiri di luar organisasi.
c. Orang lain didalam organisasi.
d. Orang lain diluar organisasi.
Manajemen harus memperhitungkan kemampuan organisasi memberikan imbalan
kepada karyawan, untuk system imbalan harus:
a. Mempunyai daya terik bagi para tenaga kerja baru untuk bekerja di
organisasi.
b. Mampu mempertahankan tenaga kerja yang baik untuk tetap bekerja di
organisasi.
c. Menghilangkan atau paling sedikit mengurangi niat karyawan untuk
berhentidan pindah ke organisasi yang lain.
17
d. Menjamin kepuasan kerja yang tinggi.
7. Perencanaan dan pengembangan karier.
8. Pendidikan dan pelatihan. Lima alasan mengapa pelatihan diperlukan:
a. Apabila terlihat gejala menurunnya produktifitas para karyawan.
b. Apabila karyawan melakukan banyak kesalahan dalam melakukan tugasnya.
c. Apabila terlihat gejala motivasi para karyawan rendah.
d. Apabila semangat kerja menurun.
e. Apabila manajemen puncak menentukan strategi baru
9. Penilaian kinerja. Dalam kaitan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa
penilaian kinerja dengan orientasi masa depan jauh lebih penting dibandingkan
dengan penilaian kinerja karyawan di masa lalu.

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang kita dapat dalam makalah ini adalah segala sesuatu yang terdapat di
dalam system informasi pada bidang pemasaran membutuhkan banyak proses yang kesemuanya
memerlukan banyak pertimbangan oleh para manajer dalam rangka pemasaran suatu produk
agar dapat bertahan lama dan mengikuti perkembangan keperluan konsumen, sehingga produk
tidak mudah hilang di pasaran, dalam hal ini juga peran teknologi sangat penting dalam sistem
informasi dibidang pemasaran.
4.2 SARAN
Dalam rangka penyusunan makalah ini penyusun mencoba membuat makalah dengan
sebaik-baiknya, namun kami menyadari masih banyak kekurangan  dan kekeliruan, agar
semakin lengkap dan sempurnanya makalah ini kami menerima saran dan kritik yang
membangun agar menambah ilmu pengetahuan kita dalam pembelajaran mata kuliah sistem
informasi manajemen.

19
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi) oleh: Drs. Danang Sunyoto, S.H., S.E.,
M.M., diterbitkan oleh: CAPS (Center of Academic Publishing Service) 2014

Media Internet:
http://ezawirman.blogspot.co.id/2011/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://suhartini52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/16/implementasi-dari-penerapan-sistem-
informasi-manajemen-di-perusahaan-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/
http://suhartoyo50.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/08/28/sistem-informasi-pada-pizza-hut/
http://tiazzone-friends.blogspot.co.id/2010/05/studi-kasus-sistem-informasi-pemasaran_01.html
https://hendry777.wordpress.com/2010/04/17/pengembangan-sistem-informasi-pembuatan-dfd-dan-
erd-perusahaan-contoh-kasus/

20
MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN ADMINISTRASI

DUKUNGAN INFORMASI UNTUK BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL


DI BIDANG PEMASARAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

NAMA NPM
DIISMI 170210047
Ponatia Indah Putri 170210063
Wahyu Ilham Mak’rufi 170210014
Jayadi Tangkas Wijaksono 170210005
Penzi Yunardo 170210002
Evoni Yulanda 170210027
Dosen Pengajar : Hania Sumarni, S.Ip, M.Si

Mata Kuliah : Sistem informasi manajemen

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RATU SAMBAN
2019

21

Anda mungkin juga menyukai