RINGKASAN SKRIPSI Berlianan Lulu Octa Jayanti - 111527956
RINGKASAN SKRIPSI Berlianan Lulu Octa Jayanti - 111527956
RINGKASAN SKRIPSI Berlianan Lulu Octa Jayanti - 111527956
RINGKASAN SKRIPSI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) profitabilitas, (2) leverage,
(3) ukuran perusahaan, (4) komite audit, dan (5) Reputasi KAP terhadap audit
delay. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode
purposive sampling pada semua perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar
secara konsisten di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016 – 2018. Berdasarkan
seleksi yang telah dilakukan, diambil 31 perusahaan yang digunakan untuk menjadi
sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif,
uji asumsi klasik, dan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Leverage, ukuran perusahaan, komite audit, dan reputasi KAP tidak berpengaruh
terhadap audit delay.
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of profitability, leverage, the size of the
company, audit committee, and the reputation of the firm on the audit delay. The
sample of this study has been obtained by using purposive sampling method on all
consumer goods companies listed in Bursa Efek Indonesia during 2016 – 2018.
Based on the selection, 31 companies were used to become the research sample.
Data analysis techniques used are statistic descriptive, classic assumption test , and
multiple linear regression test. The result of the hypothesis test shows that
profitability negatively affects on audit delay. Leverage, the size of the company,
audit committee, and the reputation of the firm have no effect on audit delay.
Keywords: Profitability, Leverage, The Size of The Company, Audit Committee, The
Reputation of The Firm, Audit Delay.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN
Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menjelaskan bahwa bursa
efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek di antara mereka. Bursa efek mempunyai peranan penting
sebagai sarana untuk berinvestasi dan menjadi sumber dana bagi perusahaan. Bursa
efek berpengaruh dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan ekonomi
perusahaan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan
perekonomiannya perusahaan emiten di Indonesia mendaftarkan perusahaanya ke
Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan terbuka yang menjadi anggota bursa efek harus menyerahkan
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit. Peraturan ini dimuat dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29 /POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan
Emiten dan Perusahaan Publik. Dalam peraturan tersebut dituliskan bahwa
Perusahaan terbuka harus menyerahkan laporan tahunan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) paling lama pada akhir bulan april. Selain sanksi administratif,
OJK berhak memberikan tindakan tertentu kepada pihak yang melanggar ketentuan
Peraturan OJK tersebut.
Laporan keuangan adalah susunan yang menyajikan posisi keuangan dan
kinerja keuangan dalam suatu perusahaan (PSAK No. 1, 2017). Laporan keuangan
digunakan oleh manajemen untuk mempertanggungjawabkan kewajibannya
kepada pemilik perusahaan. Laporan keuangan memberikan informasi penting
tentang kondisi perusahaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Informasi yang
relevan akan berguna bagi para pihak berkepentingan jika penyajian laporan
keuangan mempunyai nilai prediktif dan tepat waktu. Laporan keuangan yang
dilaporkan tepat waktu dapat menghindari asimetri informasi (Kim dan Verrechia,
1997 dalam Srimindarti, 2008). Apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat
waktu, maka informasi tersebut dapat bepengaruh terhadap hasil dari pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu
adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh emiten.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik
dipengaruhi oleh audit delay. Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit
yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya
laporan audit (Halim, 2000; Utami, 2006; Hersugondo, dkk, 2013). Audit delay
inilah yang dapat mempengaruhi ketepatan informasi yang dipublikasikan,
sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian berdasarkan informasi
yang dipublikasikan. Kerelevansian suatu laporan keuangan auditan dapat
diperoleh apabila laporan keuangan auditan tersebut dapat diselesaikan secara tepat
waktu pada saat dibutuhkan (International Accounting Standards Board (IASB)
dalam International Financial Reporting Standards (IFRS) Chapter 2). Semakin
pendek jangka waktu antara tanggal berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal
diterbitkannya laporan audit, maka semakin besar manfaat yang diperoleh para
pengguna laporan keuangan. Sebaliknya, keterlambatan diterbitkannya laporan
audit menyebabkan pengambilan keputusan melalui informasi dalam laporan
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keuangan tidak relevan. Audit delay yang melewati batas waktu yang telah
ditetapkan oleh OJK akan mendapatkan sanksi.
Penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay
telah banyak dilakukan. Angruningrum dan Wirakusuma (2013) meneliti pengaruh
profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi, reputasi KAP, dan komite audit pada
audit delay. Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa yang mempengaruhi
audit delay hanya faktor leverage. Puspitasari dan Latrini (2014) meneliti pengaruh
ukuran perusahaan, anak perusahaan, leverage, dan ukuran KAP terhadap audit
delay. Dalam penelitian ini faktor ukuran perusahaan dan ukuran KAP
berpengaruh, sedangkan faktor anak perusahaan dan leverage tidak berpengaruh
terhadap audit delay. Liwe, Manossoh, dan Mawikere (2018) meneliti pengaruh
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap audit delay. Dalam
penelitian ini, hanya faktor profitabilitas yang berpengaruh terhadap audit delay.
Lestari dan Nuryatno (2018) meneliti pengaruh ukuran perusahaan, leverage, opini
audit, profitabilitas, dan reputasi audit terhadap audit delay. Dalam penelitian ini,
faktor ukuran perusahaan, leverage, dan opini audit berpengaruh terhadap audit
delay.
Dari penelitian yang telah dilakukan, masih terdapat perbedaan hasil antara
masing-masing peneliti. Hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti kembali
faktor-faktor yang sebelumnya pernah diteliti, namum menghasilkan hasil
penelitian yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti memilih topik “Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Komite Audit, dan Reputasi KAP
terhadap Audit Delay”. Objek penelitian ini adalah perusahaan pada sektor Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI pada periode 2016 – 2018. Hal ini yang
membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya (Angruningrum dan
Wirakusuma, 2013; Puspitasari dan Latrini, 2014; Liwe, Manossoh, dan Mawikere,
2018; Lestari dan Nuryatno, 2018). Penelitian ini menggunakan data dari tahun
2016 – 2018, sehingga diharapkan dapat mewakili tahun-tahun sebelumnya.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
problem. Agen dan prinsipal sepakat menggunakan auditor sebagai pihak ketiga
untuk meminimumkan konflik (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013).
Menurut Eisenhardt (1989) teori keagenan menjelaskan mengenai pola
hubungan antara agen dan prinsipal. Prinsipal bertindak sebagai pihak yang
memberi perintah kepada agen, sedangkan agen sebagai pihak yang menjalankan
perintah dari prinsipal. Teori keagenan bertujuan untuk menjelaskan bagaimana
para pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat merancang kontrak yang dapat
meminimalisir cost sebagai dampak dari informasi yang tidak simetris dan kondisi
ketidakpastian. Teori ini juga fokus terhadap eksistensi mekanisme pasar dan
institusional yang dapat melengkapi kontrak untuk mengatasi masalah-masalah
yang muncul dalam hubungan kontraktual.
Menurut Eisenhardt (1989) teori keagenan dilandasi oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Asumsi tentang Sifat Manusia
Asumsi tentang sifat manusia menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat
mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas
(bounded rationality), dan tidak menyukai risiko (risk aversion).
2. Asumsi tentang Keorganisasian
Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antaranggota organisasi, efisiensi
sebagai kriteria produktivitas, dan adanya Asymmetric Information (AI) antara agen
dan prinsipal.
3. Asumsi tentang Informasi
Asumsi tentang informasi, yaitu informasi dipandang sebagai barang komoditi yang
bisa diperjual belikan.
Manajemen sebagai agen seharusnya berpihak kepada pemegang saham,
namun tidak menutup kemungkinan manajemen mementingkan kepentingannya
sendiri. Manajemen dapat melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan
perusahaan. Bahkan untuk mencapai kepentingannya, manajemen bisa bertindak
menggunakan akuntansi sebagai alat untuk melakukan rekayasa. Perbedaan
kepentingan antara agen dan prinsipal ini disebut dengan agency problem yang
salah satunya disebabkan oleh adanya AI.
AI, yaitu informasi yang tidak seimbang karena adanya distribusi informasi
berbeda antara agen dan prinsipal. Dalam hal ini prinsipal seharusnya memperoleh
informasi yang dibutuhkan, namun informasi tersebut tidak seluruhnya disajikan
oleh agen. Akibatnya informasi yang diperoleh prinsipal kurang lengkap, sehingga
tetap tidak dapat menjelaskan kinerja agen yang sesungguhnya dalam mengelola
kekayaan prinsipal yang dipercayakan kepada agen.
Informasi yang tidak seimbang, dapat menimbulkan dua permasalahan yang
disebabkan adanya kesulitan prinsipal untuk memonitor dan melakukan kontrol
terhadap tindakan agen. Jensen and Meckling (1976) menyatakan permasalahan
tersebut sebagai berikut:
1. Moral Hazard, yaitu permasalahan yang terjadi ketika agen tidak melaksanakan
hal-hal yang telah disepakati dalam kontrak kerja.
2. Adverse Selection, yaitu keadaan dimana prinsipal tidak dapat mengetahui
apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar didasarkan atas
informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian dalam
tugas.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TEORI SINYAL
Spence (1973) menjelaskan Teori Sinyal (Signaling Theory) dalam penelitiannya
yang berjudul Job Market Signalling. Teori ini melibatkan dua pihak, yakni pihak
dalam seperti manajemen yang berperan sebagai pihak yang memberikan sinyal dan
pihak luar seperti investor yang berperan sebagai pihak yang menerima sinyal
tersebut. Spence (1973) menyatakan bahwa dengan memberikan suatu isyarat atau
sinyal, pihak manejemen berusaha memberikan informasi yang relevan yang
bermanfaat bagi pihak investor. Kemudian, pihak investor akan menyesuaikan
keputusannya sesuai dengan pemahamannya terhadap sinyal tersebut.
Teori sinyal dikembangkan kembali oleh Ross (1977) yang menyatakan
bahwa pihak eksekutif perusahaan yang memiliki informasi yang lebih baik tentang
perusahaannya akan cenderung untuk segera menyampaikan informasi tersebut
kepada investor. Infomasi baik (good news) akan memberikan keuntungan terhadap
perusahaan. Good news tersebut akan membuat investor tertarik menjadi investor
dan membuat harga saham menjadi tinggi. Informasi tersebut biasanya dalam
bentuk laporan keuangan tahunan yang berisi mengenai informasi keadaan
perusahaan, catatan masa lalu maupun keadaan perusahaan, dan juga dapat
mencerminkan kinerja suatu perusahaan.
Watts (2003) dalam Jama’an (2008) juga menjelaskan bahwa teori sinyal
dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer
memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas.
Hal tersebut dikarenakan prinsip konservatisme mencegah perusahaan melakukan
tindakan membesarkan laba dan membantu pemakai laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aset yang tidak berlebihan.
TEORI KEPATUHAN
Teori kepatuhan merupakan teori yang menjelaskan suatu kondisi seseorang taat
atau patuh terhadap suatu perintah atau aturan yang diberikan. Teori kepatuhan
yang dikemukakan oleh Tyler (1990) telah diteliti dalam ilmu-ilmu sosial
khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada
pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan suatu
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perusahaan tinggi, manajer (agen) akan mendapatkan gaji, bonus atau kompensasi
lainnya sebagai imbalan.
Dalam teori sinyal dijelaskan bahwa eksekutif perusahaan yang memiliki
informasi yang baik tentang perusahaannya akan cenderung untuk segera
menyampaikan informasi tersebut kepada investor. Infomasi baik (good news) akan
memberikan keuntungan terhadap perusahaan. Good news tersebut akan membuat
investor tertarik dan membuat harga saham menjadi tinggi.
Dalam penelitiannya, Saemargani dan Mustikawati (2015) menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Perusahaan yang
memiliki profitabilitas yang tinggi cenderung ingin segera mempublikasikannya.
Profitabilitas yang tinggi akan mempertinggi nilai perusahaan di mata para pihak
yang berkepentingan. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Kurniawan
dan Laksito (2015) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
audit delay. Profitabilitas yang tinggi adalah good news sehingga perusahaan tidak
akan menunda mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut. Kartika
(2011) menyatakan perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang
berisi berita baik. Namun, hasil dalam penelitiannya profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Senada dengan Kartika (2011), Angruningrum
and Wirakusuma (2013) juga mendapatkan hasil profitabilitas tidak memiliki
pengaruh terhadap audit delay. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dihipotesiskan:
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
audit. Hasil penelitiannya adalah leverage berpengaruh positif terhadap audit delay.
Namun dalam penelitian Puspitasari dan Latrini (2014) dan Trianto, Satriawan, dan
Anisma (2014) leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini dihipotesiskan:
H2 : Leverage berpengaruh positif terhadap audit delay.
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kerangka Pemikiran
Semakin lama jangka waktu audit delay maka informasi semakin tidak relevan
terhadap pengambilan keputusan para pihak yang berkepentingan (IASB dalam
IFRS Chapter 2). Keterlambatan penyampaian laporan keuangan ini dapat
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODOLOGI PENELITIAN
Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.
Metode ini dipilih agar peneliti dapat memperoleh sampel yang sesuai dengan
kriteria penelitian yang dilakukan. Sampel yang terpilih adalah 31 Perusahaan
Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2016 – 2018.
Model Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif,
uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji autokorelasi) dan analisis regresi linier berganda. Adapun model regresi yang
digunakan dengan persamaan sebagai berikut:
AUD = αi+ β1 ROA + β2 DER + β3 SIZE + β4 KA + β5 KAP + ε
Keterangan:
AUD = Audit Delay
ROA = Profitabilitas
DER = Leverage
SIZE = Ukuran Perusahaan
KA = Komite Audit
KAP = Reputasi KAP
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
ε = Standar error
10
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VariabeliIndependen
Variabelnindependen adalah variabelnyang mempengaruhi variabel lain.nVariabel
independenidalam penelitianiini,iyaitu:
Profitabilitas
Menurut Angruningrum dan Wirakusuma (2013) profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan memanfaatkan total aset untuk menghasilkan pendapatan.
Penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA) untuk mengukur variabel
profitabilitas. Selanjutnya, dalam penelitian ini profitabilitas disebut sebagai ROA.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Leverage
Menurut Febrianty (2011) dalam Angruningrum dan Wirakusuma (2013) leverage
adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh hutangnya. Penelitian ini
menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk mengukur variabel leverage.
Selanjutnya, dalam penelitian ini leverage disebut sebagai DER.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
DER = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Ukuran Perusahaan
Menurut Kartika (2011) ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan
yang diukur dengan menggunakan total aset atau total aktiva perusahaan. Variabel
ukuran perusahaan diproksi menggunakan logaritma. Selanjutnya, dalam penelitian
ini ukuran perusahaan disebut sebagai SIZE.
SIZE = Log(Total Aktiva)
Komite audit
Peraturan OJK No. 55/ POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan BEI No. I-A menjelaskan bahwa
tugas anggota komite audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan dewan
komisaris atau selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu
periode berikutnya. Tenur komite audit diukur dengan cara menghitung jumlah
tahun perikatan komite audit dengan perusahaan. Tahun pertama perikatan dimulai
dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya.
Selanjutnya, dalam penelitian ini komite audit disebut sebagai KA.
KA = ∑Lama Penugasan Komite Audit dalam Suatu Entitas
11
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reputasi KAP
Menurut Angruningrum dan Wirakusuma (2013) Kantor Akuntan Publik (KAP)
merupakam suatu organisasi yang salah satunya memberikan jasa atestasi. Trianto,
Satriawan, dan Anisma (2014) menjelaskan ukuran KAP dibedakan menjadi KAP
big four dan KAP non big four. Dalam penelitian ini, reputasi KAP diukur
menggunakan variabel dummy. Dummy: 1 = KAP Big Four, 0 = KAP Non Big
Four
PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 2
Statistik Deskriptif Reputasi KAP
12
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Multikolinearitas
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.5 semua nilai tolerance lebih
besar dari 0,1 dan semua nilai VIF lebih kecil dari 10. Artinya, dari semua variabel
dependen tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
13
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Gambar 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: AUD
-2
-4
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik di dalam gambar tidak
membentuk pola tertentu dan menyebar. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi
tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
NilaiiD-W Keterangan
1,515 Tidak terdapatiautokorelasi
Sumber: Hasil olahan SPSS
Berdasarkan hasil uji tes Durbin-Watson pada tabel 4.6, diketahui nilai D-W
sebesar 1,154. Nilai tersebut berada di antara -2 sampai dengan 2, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi.
14
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini adalah penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel bebas:
1) Profitabilitas
Variabel profitabilitas memiliki t hitung sebesar -3,804 dengan nilai signifikansi
0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, hipotesis
pertama (H1 ) yang menyatakan bahwa “Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
audit delay” dapat diterima.
2) Leverage
Variabel leverage memiliki nilai t hitung sebesar 0,661 dengan nilai signifikansi
0,510. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, hipotesis
kedua (H2 ) yang menyatakan bahwa “Leverage berpengaruh positif terhadap audit
delay” ditolak.
3) Ukuran Perusahaan
Variabel Ukuran Perusahaan memiliki nilai t hitung sebesar 1,150 dengan nilai
signifikansi 0,253. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu,
hipotesis ketiga (H3 ) yang menyatakan bahwa “Ukuran perusahaan berpengaruh
negatif terhadap audit delay” ditolak.
4) Komite Audit
Variabel Komite Audit memiliki nilai t hitung sebesar -0,769 dengan nilai
signifikansi 0,444. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu,
hipotesis keempat (H4 ) yang menyatakan bahwa “Komite audit berpengaruh negatif
terhadap audit delay” ditolak.
5) Reputasi KAP
Variabel Reputasi KAP memiliki nilai t hitung -1,145 dengan nilai signifikansi
0,255. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Maka dari itu hipotesis
kelima (H5 ) yang menyatakan bahwa “Reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap
audit delay” ditolak.
Pembahasan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay
Hasil regresi secara parsial melalui uji t memperoleh hasil bahwa variabel
profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hasil tersebut dapat
dilihat dari nilai signifikansi yang muncul lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu,
penelitian ini berhasil membuktikan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
audit delay.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian menurut Saemargani dan
Mustikawati (2015), Trianto, Satriawan, dan Anisma (2014) dan Kurniawan dan
Laksito (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam
teori sinyal. Profitabilitas yang tinggi adalah good news sehingga perusahaan tidak
akan menunda untuk mempublikasikan laporan keuangan perusahaan. Hal tersebut
terjadi karena profitabilitas yang tinggi akan mempertinggi nilai perusahaan di mata
para pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, variabel profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap audit delay.
16
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilihat dari uji t yang menunjukkan t hitung sebesar -0,770 dengan nilai signifikansi
lebih besar dari ,05. Oleh karena itu, penelitian ini menolak hipotesis “Komite audit
berpengaruh negatif terhadap audit delay”. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan
Angruningrum dan Wirakusuma (2013) dan Verawati dan Wirakusuma (2016).
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Haryani dan Wiratmaja
(2014) dan Apriyani (2015) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh
terhadap audit delay. Komite audit bertugas untuk memantau perencanaan dan
pelaksanaan kemudian mengevaluasi hasil audit guna menilai kelayakan dan
kemampuan pengendalian interen termasuk mengawasi proses penyusunan laporan
keuangan. Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan karena perbedaan pengukuran
variabel (proksi). Haryani dan Wiratmaja (2014) menggunakan jumlah anggota
sedangkan penelitian ini menggunakan masa tugas (tenure) komite audit. Komite
audit yang baru menjabat sudah pasti terpilih karena menjadi yang terbaik di antara
kandidat yang lain. Sehingga walaupun baru, komite audit baru dapat melakukan
tugas layaknya komite audit yang sudah lama. Oleh karena itu, komite baru maupun
lama dalam penelitian ini telah melakukan tugasnya dengan baik sehingga tidak
mempunyai pengaruh terhadap audit delay.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan tiga teori yaitu teori keagenan, teori sinyal, dan teori
kepatuhan. Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen dengan prinsipal.
Teori sinyal menjelaskan sebuah informasi harus disampaikan agar tidak terjadi
18
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterbatasan Penelitian
1. Data annual report perusahaan yang tersedia di web www.idx.com hanya
tersedia selama jangka waktu 3 tahun yaitu 2016, 2017, dan 2018.
2. Hanya sebesar 17,10% variabel audit delay dapat dijelaskan oleh variabel
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit, dan reputasi KAP,
sedangkan sisanya 82,90% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Saran
1. Peneliti selanjutnya dapat mencari data annual report perusahaan dengan cara
yang lain, tidak hanya melalui web www.idx.com maupun web masing-masing
perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain selain variabel
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, komite audit, dan reputasi KAP
yang diduga mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap audit delay.
19
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
20
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
repository.stieykpn.ac.id
PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1–10.
Ross, Stephen A. 1977. The RAND Corporation. Journal of Economics 8(1): 23–
40.
Saemargani, Fitria Ingga, dan Rr. Indah Mustikawati. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas dan Opini Auditor terhadap Audit
Delay. Jurnal Nominal 4(2): 1–15.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Spence, Michael. 1973. Job Market Signaling. Journal of Economics 87(3): 355–
74.
Srimindarti, Ceacilia. 2008. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus
Ekonomi (FE) 7(1): 14–21.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Trianto, Imam, R. Adri Satriawan, dan Yuneita Anisma. 2014. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan
Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jom
FEKON 1(2): 30–35.
Tyler, T. R. 1990. Why People Obey the Law. MIchigan: Book Crafters.
Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa
Efek Jakarta. BULLETIN (9): 19–32.
Verawati, Ni Made Adhika, dan Made Gede Wirakusuma. 2016. Pengaruh
Pergantian Auditor, Reputasi KAP, Opini Audit dan Komite Audit terhadap
Audit Delay. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556 17(2):
2302–8556.
22
repository.stieykpn.ac.id