Kompetensi Guru
Kompetensi Guru
Kompetensi Guru
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1)
menyatakan bahwa “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Empat hal yang disebutkan tersebut menjadi pilar
seorang guru untuk menjadi guru yang seutuhnya.
A. Kompetensi kepribadian
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa
kompetensi kepribadian merupakan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,dan
berwibawa. Guru dituntut untuk menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Kepribadian guru merupakan pilar terpenting yang harus dimiliki seorang guru untuk mencapai
keberhasilan belajar peserta didik. Kepribadian itu yang akan menentukan apakah ia menjadi
pendidik yang baik bagi anak didiknya. Karakteristik yang berkaitan dengan keberhasilan
seorang guru dalam mendidik siswanya meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan
psikologis. Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir
yang diikuti dengan tindakan secara spontan dan memadai dalam situasi tertentu. Dalam hal ini,
guru seharusnya memiliki keterbukaan dalam berpikir dan beradaptasi.
B. Kompetensi sosial
Menurut Rydell dkk. (1997), kompetensi sosial merupakan perilaku prososial dan
inisiatif sosial. Perilaku prososial meliputi kedermawanan (generosity), empati (empathy),
memahami orang lain (understanding of others), penanganan konflik (conflict handling), dan
suka menolong (helpfulness). Inisiatif sosial terdiri merupakan inisiatif dalam situasi sosial dan
perilaku yang menarik dalam situasi tertentu. Rydell dkk. berpendapat bahwa aspek-aspek di atas
penting dimiliki seseorang terutama seorang tenaga pendidik untuk membimbing seorang anak
dalam masa perkembangannya.
C. Kompetensi profesional
D. Kompetensi Pedagodik