169 Yudi Elyas - EWS in Respiratory Disease
169 Yudi Elyas - EWS in Respiratory Disease
169 Yudi Elyas - EWS in Respiratory Disease
Respiatory Disease
OLEH :
YUDI ELYAS
PJT RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta
Curiculum Vitae
Nama : Ns. Yudi Elyas, S.Kep
NIRA : 31730118302
Lama Bekerja : 14 Tahun
Riwayat jab. struktural : Ka.Ruang ICU bedah Jantung PJT RSCM
Jabatan Saat ini :
Supv. Ruang Rawat, ICCU,ICU bedah jantung PJT RSCM Jakarta
Pendidikan :
• Ners Keperawatan FIK UI
• Pendidikan ICU Bedah Jantung (CCNP) Institute Jantung Negara (IJN) Malaysia
Pelatihan : Trainer :
Organisasi :
• Kardiologi Dasar • BLS & ACLS Certified by AHA
• PPNI
• Intensive Care Unit (ICU) • Basic Trauma Cardiac Life Support
• HIPERCCI DKI (Pengurus)
• BLS & ACLS AHA 2015 (BTCLS)
• INKAVIN (Anggota)
• Pelatihan ICU (RSCM & HIPERCCI)
• TOT BLS & ACLS AHA • Provider BTCLS
• Pelatihan Code Blue system di RS
• Asesor Keperawatan
• Pelatihan Interpretasi EKG
• TOT Keperawatan • Seminar & Workshop Keperawatan
Outlines
1. Pendahuluan
2. Definisi EWS
3. Komponen & Manfaat EWS
4. Cara Penggunaan EWS
5. Instrumen/ Tools EWS
6. Aplikasi EWS
7. Algoritme / Tatalaksana EWS
8. Tatalaksana lanjut perburukan pasien
PENDAHULUAN
Primary ventricular
The Process of Dying
fibrillation
0 min
Primary Asystole
?
Asphyxia:
(Airway Obstruction) 5-12 min
(Apnea)
Circulatory Arrest
Pulmonary Failure
Shock
Brain Failure
VS
PASIEN MANAKAH
YANG DIKATAKAN KONDISI BAIK ?
Pasien Tn. A (50 thn) Pasien Tn. B (50 thn)
Tek. Darah 140/70 mmHg Tek. Darah 90/60 mmHg
Luar
Rumah Sakit
Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after
trial of a medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
Chen J, Ou L, Hillman K, Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and
mortality trends and their association with rapid response system expansion. MJA 2014; 201:
167-170
Fenomena
Pasien tiba-tiba ....
Pasien tiba-tiba gelisah..Bradikardia ..lalu tidak sadar...
Pasien tiba-tiba desaturasi dan kemudian bradikardia...
Pasien tiba-tiba apnoe...
Pasien tiba-tiba hipotensi....
Pasien Tiba-tiba meninggal .......
Perubahan TTV tidak terdeteksi, terdapat periode waktu yang lama pasien tidak
diobservasi (14 kasus)
Perubahan TTV dikenali dan dilaporkan namun lambat dalam penanganan
(17 kasus)
Abnormal TTV tidak dikenali sehingga tidak ada aksi lebih lanjut (30 kasus)
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan perawat dalam mengenali risiko bahaya
sehingga lambat memulai resusitasi, gagal mengaktivasi kegawat daruratan medis,
dan gagal melakukan resusitasi (43 kasus)
KENDALA DALAM PEMERIKSAAN TTV
TTV tidak secara konsisten dikaji, dicatat dan diinterpretasikan
TTV diisi dengan mengandalkan ingatan
TTV diisi sebelum waktunya
Hasil pemeriksaan hanya dicatat, tidak di analisis
Hasil analisis tidak sama
Penyebab :
• Tingginya beban kerja
• Kurangnya kesadaran terhadap pentingnya monitoring TTV
• Tidak jelasnya kewenangan dalam pengambilan keputusan
• Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang berbeda
Solusi...
Dibutuhkan suatu sistem yang dapat menjadi:
• Standar dalam deteksi perburukan kondisi pasien
• Standar dalam menentukan tingkat perburukan kondisi pasien
• Standar dalam pengambilan keputusan klinis dengan cepat dan tepat
OXYGEN DELIVERY
(DO2)
Atas
• Hidung/Mulut Bawah
• Pharing • Trachea
Naso pharing • Bronchi
Oro pharing • Paru - paru
Laringo pharing
• Laring
MANAJEMEN / PENGELOLAAN
JALAN NAFAS
Diagnosis
1. Gejala klinis
2. Analisa Gas darah (AGD)
3. Oksimetri
DIAGNOSIS HIPOKSEMIA
(ACLS Provider manual Supplementary material, American Heart Ascosiation (AHA),copyright 2016)
Tachypnea
Definisi :
Takipnea adalah pola nafas abnormal cepat dan dangkal, biasanya
didefinisikan lebih dari 20 kali/menit
Etiologi :
1. Kondisi akut : emboli paru, tersedak, syok, heatstroke , infeksi paru seperti
pneumonia atau bronchiolitis.
2. Kondisi kronik : asma, penyakit paru, obesitas
Tatalaksana Tachypnea
1. Terapi oksigen
2. Cari penyebab nya :
nyeri --> analgetik
cemas --> sedasi
hipertermia --> antipiretik
infeksi paru --> inhaler
Bradypnea
Rentang Usia :
0–1 tahun = < 30 kali per menit
1–3 tahun = < 25 kali per menit
3–12 tahun = < 20 kali per menit
12–50 tahun = < 12 kali per menit
>50 thn = < 13 kali per menit
Etiologi Bradypnea
1. Depresi pada sistem pusat persyarafan sebagai akibat dari
pemberian sedasi yang berlebihan
2. Kerusakan jaringan
3. Koma diabetikum
4. Situasi lainnya seperti depresi otak bagian pusat pernafasan.
Tanda dan Gejala
Pasien merasa lelah persisten dan menderita karena
terganggu pernafasannya. Pasien mengalami letargi , lemas,
sulit melakukan aktifitas hari-hari, pusing, dan nyeri dada.
Tatalaksana
1. Suplemen oksigen.
2. Atasi penyebab
3. Tindakan operatif untuk memperbaiki gangguan tekanan
intrakranial
Algoritme / Tatalaksana EWS
- Stabil
- Observasi tiap 8 jam
Total = 8
Kriteria Kegawatdaruratan Medis
Dewasa di RSCM
Kriteria Kegawatdaruratan Medis
Anak di RSCM
Kriteria Kegawat daruratan Medis
Bayi di RSCM
Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after
trial of a medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
Chen J, Ou L, Hillman K, Flabouris A, Bellomo R, Hollis SJ Assareh H. Cardiopulmoary arrest and
mortality trends and their association with rapid response system expansion. MJA 2014; 201:
167-170
AKTIVASI CODE BLUE
(NEWSS Merah & Henti Jantung)
RSUPN Dr. CIPTOMANGUNKUSUMO
Chart Title
2000
1750
1500 1397
1250 1154
1000 865
750
500
250