SUPLEMEN DOK KTSP KONDISI KHUSUS Rakor PS Isna

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Kondisi Khusus kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal
seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran.

Pada Kondisi Khusus Covid-19, Sekolah telah melaksanakan kegiatan


pembelajaran di tengah kondisi Kondisi Khusus sesuai dengan kondisi dan kreativitas
masing-masing Sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari
guru dan orang tua.

Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam Kondisi Khusus,


tentunya Sekolah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu
Kurikulum Kondisi Khusus yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada Kondisi Khusus dengan
memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-
masing satuan pendidikan di Kondisi Khusus. Kondisi Khusus yang dimaksud bukan
hanya pada Kondisi Khusus wabah Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula
pada Kondisi Khusus karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.

Suplemen Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), disusun


sebagai panduan bagi sekolah merujuk pada Permendikbud nomor 719/P/220, tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Pada
keputusan kesatu menyebutkan bahwa “Satuan Pendidikan pada PAUD, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah yang berada pada daerah yang ditetapkan sebagai
daerah dalam Kondisi Khusus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat
melaksanakan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi Peserta Didik”.
Selain itu juga memperhatikan Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan
Dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.

Sejalan dengan dasar Permendikbud dan Keputusan Kepala Balitbang dan


Perbukuan di atas, maka Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini dikembangkan untuk

1
menghadapi Kondisi Khusus covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang
meliputi kerangka dasar  Kurikulum Kondisi Khusus, tujuan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan,  Sebelum mengembangkan
Kurikulum Kondisi Khusus, Sekolah melakukan analisis kondisi internal yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan
melakukan skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta
didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan  merupakan episentrum penularan
Covid-19.

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini disusun dan dilaksanakan  pada Kondisi
Khusus covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan
kondisi Kondisi Khusus pada setiap satuan pendidikan Sekolah. Dalam menyusun
suplemen kurikulum Kondisi Khusus, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan
inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah. ( tambahkan
analisis konteks –analisis kondisi riil dan kondisi yg diharapkan selama PJJ dan
solusi untuk mengatasi)----keunikan setiap satuan pendidikan

Dengan tersusunnya dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ini,


SMA/SMK/SLB ……………akan menjadi Sekolah yang memiliki Kurikulum Kondisi
Khusus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan Sekolah dimasa pandemi
covid 19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan Sekolah
dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi
Sekolah.

B. DASAR HUKUM

Landasan atau dasar hokum dalam penyusunan Kurikulum SMA/SMK/SLB Tahun


Pelajaran 2020/2021 ini berdasarkan pada :

1. Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Undang Undang RINomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.

2
6. Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Atribut Seragam Sekolah Nasional
7. Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
8. Permendikbud Nomor 61 Tahun2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ektrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
11. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah
12. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
13. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Menengah,
14. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006
dan Kurikulum 2013
16. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 tentang Petunjuk Teknis
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
17. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
18. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
20. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah
21. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah
22. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah
23. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi
Siswa Baru
3
24. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada
satuan pendidikan formal
25. Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
26. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Kurikulum
2013 Pendidikan Dasar dan Menengah
27. Surat Edaran Kemendikbud No 14 Tahun 2019 tentang Penyederhaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

28. Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor I Tahun 2020 Tentang Kebijakan Merdeka
Belajar Dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Penerimaan
Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 tertanggal 7 Februari 2020.

29. Surat Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana
Nasional Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sebagai Bencana Nasional.

30. Surat Edaran Kemendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus
Desease (Covid-19) pada satuan pendidikan

31. Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Penyebaran Covid-19

32. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No HK 01.07/MENKES/328/2020 tentang


Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan
Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi

33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat
Nomor: 2859 Tahun 2020 tentang Penetapan Kalender Pendidikan Pada Satuan
Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan Dan
Sekolah Luar Biasa Provinsi Kalimantan Barat Tahun Pelajaran 2020/2021

34. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah di Masa Darurat Penyebaran selama Corona Virus Diasese
(Covid -19)

35. Perdirjen Dikdasmen No 97/D/HK/2020 tenang Pedoman Teknis PPK pada Satuan
Pendidikan

4
36. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No.
HK.03.01/Menkes/363/2020, No 440-882 Tahun 2020, tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 Di Masa Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)

37. Surat Keputusan Bersama Kemendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan
Menteri Dalam Negeri Ri Nomor 03/KB/2020 Nomor 612 Tahun 2020 Nomor
HK.01.09/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/SJ, tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di
Masa Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19)

38. Surat Keputusan Kemendikbud Nomor 7l9/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan


Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

39. Surat Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus

40. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 719/P/2020 tentang


Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

41. Peraturan Gibernur Kalimantan Barat No 110 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
dan penegakkan hokum protocol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian Covid-19

42. Surat Edaran Gubernur Kalimantan Barat nomor 421/2054/Dikbud/2020 tanggal 22


Agustus 2020 tantag Upaya Pencegahan penularan Covid –19 pada satuan pendidikan
Tahun pelajaran 2020/2021

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM KONDISI KHUSUS

5
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui  pemberian kewenangan (otonomi), dan
mendorong Sekolah untuk melakukan   pengambilan keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan  kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:  

1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik


dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemi covid 19

2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama pandemi


covid 19 di Sekolah. Dengan harapan agar  pembelajaran di.....................ini  dapat
terlaksana dengan baik dan efektif 

3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia


Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
padakehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah dalam


mengembangkan kurikulum.

5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia. 

6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum melalui


pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan Sekolah.  

7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan,


melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan
psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus SMA ………….dikembangkan sesuai dengan


kondisi lingkungan eksternal dan internal Sekolah yang meliputi sarana prasarana, guru,
peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun guru pada
KONDISI KHUSUS pandemi covid 19. Pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi
Khusus………..mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta memperhatikan

6
pertimbangan komite Sekolah dan dikembangkan berdasarkan landasan dan prinsip-
prinsip sebagai berikut:

Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus adalah sebagai berikut:

1. Landasan Filosofis 

Kurikulum Kondisi KhususSekolah dikembangkan menggunakan filosofi: 

a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan kekhasan agama Islam yang
mendasarkan kepada Alquran dan Hadis sebagai sumberutama.  
b. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang.  
c. Target utama pendidikan Sekolah adalah pembentukan karakter mulia atau
akhlakul karimah serta pembekalan kompetensi sebagai bekal masa depan peserta
didik.  
d. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. 
e. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik. 

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum Kondisi Khusus dikembangkan atas dasar kebutuhan merespon perubahan


rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat
yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada Kondisi Khusus covid 19

3. Landasan Psiko-pedagogis

Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai


dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan zamannya pada Kondisi Khusus covid 19. 

Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus

Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah
koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat. Kurikulum
Kondisi Khusus ini dikembangkan  berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

7
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,  kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik
dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada pesertadidik. 

2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada
Kondisi Khusus pandemi covid 19 saat ini.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Kurikulum


dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada Kondisi Khusus semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi . 

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan


melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia
usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan sosial, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat
penting.  

5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi


kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi
Kondisi Khusus. 

6. Belajar Sepanjang Hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,


pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum


dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk

8
membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan
yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

9
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN( menyesuaikan di Sekolah)

A. VISI 

B. MISI  

C. TUJUAN SEKOLAH

BAB III

10
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM KONDISI KHUSUS

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM KONDISI KHUSUS


1. Konsep Kurikulum Kondisi Khusus
a. Kurikulum Kondisi Khusus disusun dan dilaksanakan hanya pada Kondisi Khusus
covid 19.

b. Penyusunan kurikulum Kondisi Khusus dilakukan dengan cara memodifikasi dan


melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran,
penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan kondisi Sekolah.

c. Pada Kondisi Khusus covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran dari Sekolah.

d. Kurikulum Kondisi Khusus hanya diterapkan pada Kondisi Khusus pandemi


covid 19 dan dilakukan apabila Sekolah mampu memenuhi persyaratan protokol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana yaitu
Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi physical
distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu badan,
masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dan lain-lain. Bila kondisi sudah
normal maka kegiatan pembelajaran akan kembali dilaksanakan secara normal
seperti biasanya.  

2. Konsep Pembelajaran Kondisi Khusus

a. Kegiatan pembelajaran pada Kondisi Khusus dilakukan dengan berpedoman pada


Kalender Pendidikan Sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan
Menengah, dan Pendidikan Menengah Atas, dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

b. Kegiatan pembelajaran Kondisi Khusus dilakukan walauupun tidak mengejar


target ketuntasan kurikulum, namun diharapkan sekolah dapat melayani peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta menumbuh
kembangkan budaya karakter bangsa.

c. Kegiatan pembelajaran Kondisi Khusus covid 19 melibatkan guru, orang tua,


peserta didik dan lingkungan sekitar.
11
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah Sekolah melakukan:

Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru serta


tenaga kependidikan yang ada di Sekolah sebagai bahan penentuan pelaksanaan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh Sekolah, selain itu untuk
memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19
(zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal
ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid 19, melalui
aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan
atau kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru
dan tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui
surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan
apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.

e. Kegiatan pembelajaran KONDISI KHUSUS dilaksanakan dengan


mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta
didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada aspek fisik
maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas nyata hal tersebut
ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempat melalui
Kementerian Agama dan surat persetujuan dari orang tua.

3. Prinsip Pembelajaran Kondisi Khusus

a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau


pembelajaran jarakjauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar
jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;

b. Pembelajaran berlangsung di Sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai


dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
fasilitas belajar di rumah. 

c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan


tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik. 

12
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah  guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.  

e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi


dan efektivitas pembelajaran

f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada


pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-19,
penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik di
tengah keluarga;

g. Keselamatan dan  kesehatan lahir batin peserta didik,   pendidik,  kepala satuan
pendidikan dan  seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama
dalam pelaksanaan belajar dari rumah

h. Mengedepankan pola interaksi  dan  komunikasi yang   positif antara  guru 


dengan peserta didik dan orang tua/wali

i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif

4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran Kondisi Khusus

2 a. Pengembangan Materi Ajar

Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam


pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri.
Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:   

1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun
buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan
benar.  

2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan


fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta didik. 

b. Model dan MetodePembelajaran

13
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik
berbentuk model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis
Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian
(Inquiry learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),
dan model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar
secara aktif dan kreatif.  

2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran


pada kondisi Kondisi Khusus.   

3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang


disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karakter situasi yang
dihadapi Sekolah pada kondisi Kondisi Khusus.   

4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah dilaksanakan
bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar
di rumah. 

5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan


konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai
penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang diberikan kepada peserta didik
dipastikan dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan,
serta cukupnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik

c. Media dan Sumber Belajar.   

Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa benda-
benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan
media disesuaikan dengan materi/temayang diajarkan dan tagihan dengan tetap
mempertimbangkan kondisi keKondisi Khususan. Selain itu guru dan peserta
didik dapat menggunakan media dan sumber belajar antara lain: buku sekolah
elektronik (https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, Guru
berbagi (E-Learning Sekolah), aplikasi e -learning Sekolah (web Rumah Belajar
oleh PuSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin

14
Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh PuSD/SMP/SMA/
SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin dan SEAMOLEC, Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta rumah belajar
PuSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin Kemendikbud
(puSD/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMK/SMP/SMA/SMKatin.webex.com),
Aplikasi daring untukpaket A,B,C.(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud. go.id/membacadigital/), Video  pembelajaran
(Video  pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru PAUD Kemendikbud
(http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan
(https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC
(http://mooc.seamolec.org/), 

5.Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Kondisi Khusus


a. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum Kondisi
Khusus yang dilakukan oleh Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan
mengajukan rekomendasi apabila termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama Kondisi Khusus
3. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik
termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat  program  pengasuhan untuk mendukung  orang  tua/wali dalam
mendampingi peserta didik belajar, minimal satu  kali   dalam satu minggu
melalui materi pengasuhan pada laman https://sahabatkeluarga.
kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga Kondisi Khusus untuk penanganan   COVID-19   di   
Sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite Sekolah, dan
memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggungjawab kepada tim, 
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan / gugus tugas
penanganan COVID-19  setempat.

15
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan melalui pengawas Sekolah tentang kondisi kesehatan warga
Sekolah, metode pembelajaran yang  digunakan ( kelas nyata, daring/luring
atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta
capaian hasil belajar peserta didik.

B. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM


KONDISI KHUSUS YANG DILAKUKAN OLEH GURU:
1. Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran  
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru  menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan,
serta memuat hal-hal pokok saja namun tetap berpedoman pada, Permendikbud
nonor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud Nomor 37 tahun
2018  tentang KI/KD, dan Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensial dan 
merujuk pada Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan nomor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pada Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus oleh dan
Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan
kepada peserta didik pada Kondisi Khusus.   
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu
diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.  
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa
kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yangterpuji dan menjadi teladan bagi
keluarga  masyarakat danbangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,
tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat
untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya
dan masyarakatnya dalam rangka  mewujudkan kehidupan beragama,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.  

16
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan metakognitif  secara teknis dan spesifik dari
tingkat sederhana, kongkrit  sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya masyarakat sekitar,
lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.     
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi
dan bertindak: kreatif, produktif,  kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.  
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah, RPP
tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang
tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan target capaian
kompetensi  yang harus dilakukan anaknya pada KONDISI KHUSUS.  

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:  (opsi dipilih atau


dimodivikasi sesuai dengan kondisi Sekolah)

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA KELAS NYATA (TATAP


MUKA)
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik
b. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran
c. Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya
d. Guru melakukan Pretest secara lisan. 
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

2. Kegiatan Inti
a. Guru mengorganisir peserta didik dalam pembelajaran. 
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama pesertadidik. 
c. Pesertadidik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi:  mengamati, menanya,
mencari informasi, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.    
17
d. Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik
materi di Kondisi Khusus.  
e. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek,
produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang
memungkinkan dilaksanakan peserta didik di Kondisi Khusus.   
f. Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya peserta didik. 
g. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui
pengamatan dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.    
3. Kegiatan Penutup
a. Post test, dapatdilakukan dengan tes dan non tes. 
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas
pembelajaran serta menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.  
c. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta
didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
dan memberikan pesan moral serta informasi pandemi covid 19.
d. Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok dan diberikan secara memadai sehingga tidak menyita banyak waktu,
tenaga dan biaya.  
e. Doa penutup dan salam

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA DARING


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik
dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media
interaksi dan komunikasi
b. Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring
c. Memberikan penjelasan tentang materi, media/aplikasi yang akan dipakai
pembelajaran daring
d. Guru menyiapkan  RPP yang  sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran
daring.
2. Kegiatan Saat Pembelajaran
18
a. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam kondisi
sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c. Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dan/atau melakukan refleksi
3. Kegiatan Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
b. Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk
mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar
d. Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akandipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi tentang
pandemi covid 19
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN DILAKUKAN SECARA LURING
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan  RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil
oleh orangtua/wali peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau
disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
c. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar
jadwal dan penugasan.
d. Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal
dan penugasan diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID-
19.

2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali pesertadidik sesuai dengan jadwal dan
penugasan yang telah diberikan.

19
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama  sebelum dan sesudah belajar.

3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang
telah tuntas di lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga  melalui alat komunikasi
atau kurir.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMBINASI DARING DAN LURING


1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik
dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media
interaksi dan komunikasi
b. Guru melakukan komuniksi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran daring, dan menyetujui tata tertib Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
dalam bentuk kombinasi daring maupun luring
c. Guru menyiapkan  RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
e. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui media social
whatsapp atau diambil oleh orangtua/wali peserta didik dan/atau diambil oleh
perwakilan siswa sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan
melalui media komunikasi yang tersedia.

20
f. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar
jadwal dan penugasan.
g. Guru dan orangtua/wali peserta didik atau perwakilan peserta didik yang
bertemu untuk menyerahkan penugasan diwajibkan melakukan prosedur
keselamatan pencegahan COVID-19.

4. Saat Pembelajaran
d. Pembelajaran kombinasi daring dan luring dibantu orang tua/wali pesertadidik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
e. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan
pengecekan dan pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur
pencegahan penyebaran COVID19.
f. Berdoa Bersama  sebelum dan sesudah belajar.

5. Pasca Pembelajaran
e. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar
harian.
f. Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang
telah tuntas di lembar pemantauan harian
g. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup,
antara lain mengenai pandemi COVID-19. Selain itu, menambahkan konten
rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari rumah.
h. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap
akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu
berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga  melalui alat komunikasi
atau kurir.

G. PENGELOLAAN KELAS KONDISI KHUSUS


(pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan
modivikasi sesuai kondisi Sekolah masing-masing)
a. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona hijau
(opsi 1)
21
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan
berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat atau Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan dengan alasan bahwa semua peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan bertempat tinggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikutike padap rotokol Kesehatan yang ditetapkan oleh
pemerintah baik dari segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah
peserta didik dalam satu kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka proses
pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang sesuai dengan kondisi ke
Kondisi Khususan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi
dua kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan
pembelajaran 3 haritatap muka dan 3 hari secara daring/luring pada masing-masing
kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama dan kedua tahun
pelajaran 2020/2021 untuk jenjang SMA/SMK/SMALB dan SMP, dimulai pada
bulan ketiga dan keempat untuk jenjang SD dan dimulai pada bulan kelima pada
jenjang TK dan PAUD dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam
menerapkan protocol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelasnya tidak
akan dihentikan apabila ada perubahan kondisi menjadi Kondisi Khusus pada
lingkungan Sekolah dan sekitarnya
b. Contoh Pedoman Pengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona merah
(opsi2) (atau Zona yang lainnya silakan disesuaikan)
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau
kelas virtual Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi
fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan internet, Sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu
pengaturan kelas virtual antara lain seperti penggunaan aplikasi si Caerdas,
Moodle, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau aplikasi lain yang
sejenis. Pada proses bembelajaran Daring tatap muka virtual  juga  dilakukan
melalui video conference, teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media
sosial atau aplikasi pesan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring)
dilaksanakan bagi peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop,
Hp android maupun jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan
22
fasilitas melalui media buku, modul, bahan ajar, dan sumber belajar lain dari
lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media
televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik
Daring maupun Luring, jadwal kelas SD/SMP/SMA/SMK diatur secara
proporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut
dilakukan agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian
penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.

H. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


(Jumlah hari dan jam belajar dimodifikasi sendiri oleh Satuan Pendidikan)
1. Struktur  Kurikulum dan muatan kurikulum
Struktur kurikulum Sekolah ..................meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar
pada masa Kondisi Khusus yang ditetapkan pemerintah secara nasional, sesuai
Permendikbud nomor 37 Tahun 2018 dan Surat Keputusan Kepala Balitbang dan
Puskurbuk nomor 018/H/KR/2020 tentang Nomor 018/H/KR/2020 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah

a. Lengkap Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus


ai : a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu (disesuaikan dengan Kondisi Khusus di
jenjang
SMA Sekolah dan jenjang)
b. Diganti ……………………………………………………………………………………………
dg
prakarya ……………………………………………
dan b. Muatan Lokal
kewirau
sahaan ………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
2. Pengaturan Beban Belajar (diatur sendiri oleh Sekolah sesuai Kondisi Khusus dan
Jp 4
jenjang pada Sekolah masing-masing)
jam/mi
nggu …………………………………………………………………………………………
(2x
……………………………………………………
pertem
uan)
3. Penilaian Hasil Belajar  Pada Kondisi Khusus
Penilaian hasil belajar pada Kondisi Khusus memperhatikan hal-hal sebagai berikut; 
23
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar dari
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah dan Panduan Penialain pada masing-masing jenjang dari
Kemendikbud dengan penyesuaian Kondisi Khusus. 
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan. 
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek,
praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau
bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan;
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT);
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak
dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa
Belajar dari Rumah dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan
kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/
ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas diberikan secara
proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama Kondisi Khusus tetap terjaga.   
g. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar, video,
animasi, karyaseni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang
memungkinkan diwujudkan di Kondisi Khusus.  
h. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan pengerjaan
tugas disesuaikan dengan jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas
setiap akhir minggu atau disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
ketersediaan waktu peserta didik dan orangtua/wali
i. Dari hasil belajar tersebut,  guru  melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan, maupun hasil karya.  
j. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring.  
4. Kenaikan Kelas
(Sekolah dapat melakukan kebijakan sesuai dengan kondisi di masing-masing
lembaga)
24
Sesuai dengan Panduan Penilaian Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar
SMA
Pada jenjang .............menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti. 
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh ……………...  Satuan pendidikan

c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK


sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh…………..   Satuan pendidikan
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran
yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka
nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap untuk aspek yang sama. 

Permendikbud no. 43 tahun 2019


5. Kelulusan  (menyesuaikan kondisi dan kebutuhan)
Sesuai dengan Permendikbud .......Tahun .... Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil
SMA Belajar Pada Sekolah ……….Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan
setelah memenuhi kriteria: 
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK; 
c. Lulus ujian Sekolah (US) dan
d. Telah mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS)

Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik………..ditentukan sebagai berikut :


a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di Sekolah ………….Bagi peserta
didik pindahan memiliki rapot dari Sekolah sebelumnya yang menunjukkan
peserta didik telah mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum melakukan
pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; 
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh ………….
Satuan pendidikan

Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada
peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan dapat mengulang di
25
kelas…………… XII. Tahun Pelajaran berikutnya, atau dapat mengikuti alternatif
pendidikan lain.

6. Mutasi peserta didik pada Kondisi Khusus

SMA Mutasi peserta didik………………pada Kondisi Khusus sebagai berikut:


a. Mutasi masuk :
1. Menunjukkan surat pindah dari Sekolah asal
2. Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3. Menunjukkan rapot asli dari Sekolah/asal yang telah direkomendasi oleh
instansi terkait.
4. Memenuhi pernyaratan administratife
b. Mutasi keluar
1. Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat
permohonan orang tua
2. Menunjukkan surat pernyataan diterima dari Sekolah yang menjadi tujuan
mutasi.
3. Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali ke Sekolah asal
4. Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.

Kontens sudah tepat, revisi pada tata tulis saja

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan SMA/SMK/SLB ……….. disusun dengan mengacu kepada


Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
26
Kalimantan Barat, disesuaikan dengan Kondisi Khusu Pandemi Covid-19, kebutuhan daerah,
sekolah, dan peserta didik dan masyarakat, serta tetap memperhatikan jumlah minggu efektif
dan hari efektif pembelajaran dalam satu tahun pembelajaran.
Kalender Pendidikan SMA/SMK/SLB diatur sebagai berikut:
A. Alokasi Waktu
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Tahun pelajaran dimulai pada hari Senin, minggu ketiga bulan Juli atau hari
berikutnya apabila pada hari Senin merupakan hari libur.
Tiga hari sebelum permulaan tahun pelajaran diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
Kelas X mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara virtual
dengan materi :
- pengenalan Tata Tertib dan Tata Krama ;
- pengenalan Kurikulum SMA/SMK/SLB ......... dan Sistem Penilaian;
- cara Belajar dari rumah pada masa Kondisi Khusus
- cara belajar efektif
- menyanyikan lagu-lagu nasional dan Mars SMA/SMK/SLB.... (jika ada)
- pengenalan pengembangan diri (ekstrakurikuler) pengenalan kepramukaan;
Hari pertama tahun pelajaran baru diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
- Kelas X – XII diisi pembagian kelas, perkenalan peserta didik dengan walikelas,
pemilihan pengurus kelas, pemberian jadwal Pelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik berupa
Daring ataupun Luring, orientasi/sosialisasi materi pelajaran oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
2. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi satu tahun
pelajaran menjadi dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Kondisi Khusus Pembelajan Jarak Jauh
pada pagi hari sampai siang hari dengan pengaturan sebagai berikut:

a. Pengaturan Alokasi Waktu PJJ Daring

Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah


Hari Kelas X
JP XI JP XII JP
Senin 07.00 – 08.00

Selasa

27
Rabu
Kamis
Jumat
Jumlah JP

b. Pengaturan Alokasi Waktu PJJ Luring

Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah


Hari Kelas X
JP XI JP XII JP
Senin 07.00 – 08.00

Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Jumlah JP

c. Pengaturan Alokasi Waktu Kombinasi PJJ Daring dan Luring

Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah


Hari Kelas X
JP XI JP XII JP
Senin 07.00 – 08.00

Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Jumlah JP

d. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Jumlah Kelas Jumlah Kelas Jumlah


Hari Kelas X
JP XI JP XII JP
Senin 07.00 – 08.00

Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Jumlah JP

Adapun dalam satu tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif ditetapkan minimal 34
minggu dan maksimal 36 minggu. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan Kondisi Khusus
baik pada pelaksanaan pembelajaran daring, luring, dan tatap muka, dengan mengacu pada

28
surat edaran pemerintah atau dinas pendidikan daerah setempat serta memperhatikan protokol
kesehatan.

3. Pelaksanaan Penilaian dan Ujian


Penilaian dan ujian yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari:
a. Penilaian Harian atau Ujian Praktek (disesuaikan dengan kondisi khusus) diatur oleh guru
matapelajaran yang bersangkutan di jam intrakurikuler .
b. Penilaian Tengah Semester dilaksanakan dengan jadwal khusus oleh Waka Kurikulum
setelah 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Kenaikan Kelas dikoordinasikan oleh
Waka Kurikulum dan dilaksanakan oleh Panitia Penilaian Akhir Semester.
d. Pelaksanaan Assesmen Kompetensi Minimal (AKM) dan Survey Karakter yang
dilaksanakaan pada akhir semester genap bagi siswa kelas XI
e. Ujian Sekolah diberikan pada akhir kelas XII dilaksanakan oleh sekolah.

4. Pembagian Laporan Hasil Belajar


Laporan hasil belajar disampaikan kepada orang tua sebanyak empat kali dalam satu tahun
pelajaran, yaitu:
a. Laporan hasil belajar tengah semester ganjil (diambil dari PH dan PTS) dibagikan pada
minggu kedua bulan Oktober.
b. Laporan hasil belajar semester ganjil (diambil dari nilai PH/PTS/PAS selama satu
semester), dibagikan pada minggu ketiga Desember atau paling lambat minggu pertama
bulan Januari.
c. Laporan hasil belajar tengah semester genap (diambil dari rata-rata PH dan PTS)
dibagikan pada minggu kedua atau ketiga bulan Maret.
d. Laporan hasil belajar semester genap (diambil dari nilai PH/PTS/PAS selama satu
semester), dibagikan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni.
5. Kegiatan peserta didik
Kegiatan peserta didikan terdiri dari:
a. Kegiatan akhir semester ganjil dilaksanakan setelah PAS;
……………………………………………………………………….

b. Kegiatan semester genap dilaksanakan sesudah US :


…………………………………………………………………………

c. Kegiatan dalam rangka memperingati hari besar Nasional/Daerah dan Keagamaan


e. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan menyesuaikan Kondisi Khusus, dipilh
beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan secara virtual

29
6. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi,
dan kab/kota, untuk meniadakan kegiatan pembelajaran di sekolah, dan juga libur semester
serta akhir tahun pelajaran.

Libur semester akhir semester, meliputi : Libur semester I : minggu ke-3 Desember
s.d. awal minggu pertama Januari dan Libur semester II : minggu ke-3 Juni s.d. minggu ke-2
bulan Juli.

Hari libur yang ditetapkan oleh Pemerintah pemerintah meliputi Tahun Baru Masehi,
Tahun Baru Imlek, Hari Raya Nyepi, Wafat Isa Almasih, Kenaikan Isa Almasih, Isra’ Miraj
Nabi Muhammad, Hari Raya Natal, Idul Adha, Tahun Baru Hijriah, Maulid Nabi
Muhammad, Hari Raya Waisak, Hari Kemerdekaan RI, menyambut Ramadhan dan Idul Fitri,
Hari Buruh Internasional

B. Penetapan Kalender Pendidikan

Kegiatan-Kegiatan Rutin Sekolah

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1. Penerimaan Peserta didik Baru Februari – Juni 2020
2. Rapat Persiapan Tahun Ajaran Baru Minggu ke-3 Juni dan ke-2 Juli 2020
3. Upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru Juli 2020
4. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Juli 2020
5. Misa Awal Tahun Ajaran Juli 2020
Koordinasi : TU, Walikelas, Koordinator, Minggu Pertama Setiap Bulan (hari
6.
BP, guru mata pelajaran disesuaikan)
Rapat Komite Sekolah dan Sosialisasi
7. Minggu pertama Agustus 2020
Kebijakan Sekolah kepada Orang Tua
8. Pelatihan-pelatihan guru Agustus – Mei
Setelah pulang sekolah Agustus -
9. Remedial/Pengayaan
November 2020 dan Januari – Mei 2020
Setiap dua bulan sekali (hari disesuaikan)
10. Rapat Dinas
atau insidentil
11. Pembagian LHB Tengah Semester Ganjil Minggu ke-2 Oktober 2020
Minggu ke-3 Desember 2020 atau awal
12. Pembagian LHB Semester Ganjil
Januari 2020
Rapat Evaluasi Semester Ganjil dan
13. Setelah PAS Ganjil Desember 2020
Persiapan KBM Semester Genap

30
14. Rapat Persiapan US dan Ujian Praktik Januari – Maret 2020
15. Bimbingan Belajar Persiapan US September 2020 – Maret 2020
16 Pembagian LHB Tengah S. Genap Minggu ke-2 Maret 2021
17. Persiapan US Maret/April 2021

18. Maret – April 2021


Ujian Sekolah
20. Penglepasan Peserta didik Kelas XII Mei 2021
21 Rapat Kelulusan dan Pengumuman Mei 2021
23. Penilaian Kenaikan Kelas Minggu 2 Juni 2021
24. Rapat Verifikasi dan Pleno Kenaikan Kls Minggu ke-3 Juni 2021
25. Rekreasi/Retret/Rekoleksi Guru Waktu disesuaikan Juni 2021
Rapat Kerja Sekolah, revisi kurikulum,
26. Minggu ke-3 Juni 2021
dan Persiapan Tahun Pelajaran Baru
27. Pembagian LHB Semester Genap Minggu ke-3 Juni 2021

C. Kalender Pendidikan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021

HARI JULI 2020 AGUSTUS 2020 SEPTEMBER 2020

MINGGU 5 12 19 26 2 9 16 23/30 6 13 20 27

SENIN 6 13 20 27 3 10 17 24/31 7 14 21 28

SELASA 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29

RABU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30

KAMIS 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

JUMAT 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25

SABTU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26

Hari Efektif = 16 hari Hari Efektif = 23 hari Hari Efektif = 26 hari

HARI OKTOBER 2020 NOVEMBER 2020 DESEMBER 2020

MINGGU   4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27

SENIN   5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28

SELASA   6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29

RABU   7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30

31
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31

JUMAT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25

SABTU 3 10 17 24 31  7 14 21 28 5 12 19 26

Hari Efektif = 24 hari Hari Efektif = 24 hari Hari Efektif = 10 hari

Keterangan :

Hari Minggu dan hari libur keagamaan


Kegiatan khusus bagi sebagaian/seluruh peserta didik atau sebagian peserta
didik, tak ada KBM
Hari belajar efektif
Hari belajar efektif yang diisi dengan Penilaiantengah/akhir semester
Jumlah hari efektif (termasuk masa ulangan/ujian) Tahun Pelajaran 2020/2021 Semester Ganjil
untuk Kelas X, XI dan XII.

Bulan Jumlah hari effektif


Juli 2020 16
Agustus 2020 23
September 2020 26
Oktober 2020 24
November 2020 24
Desember 2020 10
Jumlah 123 hari

Rincian Kalender Kegiatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 :

No Hari, tanggal Jenis Kegiatan


1 Rabu, 8 Juli 2020 : Rapat Koordinasi Awal Tahun Pelajaran
2 Senin, 13 Juli 2020 : Hari Pertama TP 2020/2020
3 Senin-Rabu, 13-15 Juli 2020 : MPLS
4 Sabtu, 18 Juli 2020 : Rencana Pertemuaan Orang Tua Kelas X
5 Sabtu, 31 Juli 2020 : Libur Idul Adha
6 Senin, 17 Agustus 2020 : Upacara Bendera HUT RI ke-75
7 Selasa, 18 Agustus 2020 : Perayaan HUT RI ke-75

32
8 Kamis, 20 Agustus 2020 : Tahun Baru Islam 1442 H
12 Sabtu-Sabtu, 19-26 Sept 2020 : PTS Ganjil 2020/2021
14 Sabtu, 10 Oktober 2020 : Pembagian Rapor Tengah Semester
15 Kamis, 29 Oktober 2020 : Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
16 Selasa, 24 November 2020 : Hari Terakhir Belajar Semester Ganjil
18 Kamis- Jumat, 26 Nov - 4 Des 2020 : PAS Semester Ganjil 2020/2021 (8 hari)
19 Sabtu, 5 Desember 2020 : Masa Remedial PH
20 Sabtu, 12 Desember 2020 : Pembagian Rapor
21 Senin-Rabu, 24 Des 20 - 3 Jan 2021 : Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021

D. Kalender Pendidikan Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021

HARI JANUARI 2021 FEBRUARI 2021 MARET 2021

MINGGU 3 10 17 24/31 7 14 21 28 7 14 21 28

SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29

SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30

RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31

KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25

JUMAT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26

SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27

Hari Efektif = 24 hari Hari Efektif = 18 hari Hari Efektif = 24 hari

HARI APRIL 2021 MEI 2021 JUNI 2021

MINGGU   4 11 18 25 2 9 16 23/30 6 13 20 27

SENIN   5 12 19 26 3 10 17 24/31 31 7 14 21 28

SELASA   6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29

RABU   7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30

KAMIS 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24

JUMAT 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25

SABTU 3 10 17 24 31  1 8 15 22 29 5 12 19 26

33
Hari Efektif = 21 hari Hari Efektif = 19 hari Hari Efektif = 15 hari

Keterangan:

Hari Minggu dan hari libur keagamaan


Kegiatan khusus bagi seluruh peserta didik atau sebagian peserta didik, tak ada
KBM
Hari belajar efektif
Hari belajar efektif yang diisi dengan Penilaiantengah/akhir semester
Hari belajar efektif yang diisi PRAUS-PRAUN kelas XII

Jumlah hari/minggu efektif (termasuk masa ulangan/ujian) Tahun Pelajaran 2020/2021


Semester Genap, untuk Kelas X dan XI sebagai berikut:

Bulan Jumlah hari efektif


Januari 2021 24
Februari 2021 18
Maret 2021 24
April 2021 21
Mei 2021 19
Juni 2021 15
Jumlah 121 hari

Jumlah hari / minggu efektif (termasuk masa ulangan/ujian sekolah/ujian nasional) Tahun
Pelajaran 2020/2021 Semester Genap, khusus kelas XII :

Bulan Jumlah hari


Januari 2020 24
Februari 2020 18
Maret 2020 24
Jumlah 62

Rincian Kalender Kegiatan Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021:

No Hari, tanggal Kegiatan


1 Senin, 4 Januari 2021 : Hari pertama Semester Genap & Misa
34
2 Rabu-Kamis, 6-7 Jan 2021 : Expo Perguruan Tinggi Kelas XII
3 Jum’at 12 Feb 2021 : Libur Imlek 2571
4 Sabtu-Sabtu, 27Feb-6 Mar2021 : PRAUS /TO Intern SMA
5 Minggu, 14 Maret 2021 : Libur Hari Raya Nyepi
6 Sabtu-Sabtu,13 - 20 Maret 2021 : PTS Genap 2020/2021
7 Senin-Senin, 22-30 Mar 2021 : Ujian Sekolah/US
8 Sabtu-Minggu,27-28 Maret 2021 : USMAGB TP 2021/2022
9 Rabu, 31 Maret 2021 : Koreksi US
10 Kamis-Senin,1-5 April 2021 : Libur Paskah
11 Selasa, 6 April 2021 : Pengumuman Hasil US
12 Senin, 12 April 2021 : Penyerahan Rapor Tengah Semester
13 Selasa, 13 April 2021 : Perkiraan Libur Awal Puasa
14 Sabtu, 1 Mei 2021 : Libur Hari Buruh
15 Sabtu, 8 Mei 2021 : Penglepasan Kelas XII
16 Rabu-Sabtu, 12-15 Mei 2021 : Perkiraan Libur Idul Fitri
17 Kamis, 13 Mei 2021 : Libur Kenaikkan Isa Almasih
18 Selasa, 25 Mei 2021 : Hari Terakhir Pembelajaran S. Genap
19 Rabu, 26 Mei 2021 : Libur Tri Suci Waisak
20 Senin-Selasa,31 Mei–8Juni 2021 : PenilaianAkhir Semester Genap
21 Senin, 1 Juni 2021 : Libur Hari Lahir Pancasila
22 Rabu, 9 Juni 2021 : Remedial UH
23 Jumat, 18 Juni 2021 : Penyerahan Rapor Semester Genap
24 Sabtu-Sabtu, 20 Juni – 17 Juli’21 : Libur Bagi Siswa Lama
25 Senin, 19 Juli 2021 : Hari Pertama masuk TP 2021/2022

35
BAB V

PENUTUP

Selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus ........... pada awal
tahun pelajaran 2020/2021 maka salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan khususnya pengelolaan kurikulum pembelajaran di ……telah tersedia.

Sangat besar harapan kami,semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi


Khusus………….ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di Kondisi Khusus pandemic covid-19. Kami juga sangat
mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta
didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum Kondisi Khusus ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada
36
kami dari berbagai pihak,kami mengucapkan banyak terima kasih.Kepada pemerintah
khususnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi yang memberi dukungan dan
bimbingan kepada kami dalam Menyusun Kurikulum Kondisi Khusus.

Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Kondisi Khusus………………..ini mampu menjadi


sarana bagi Sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemi covid 19 ini.

Amiiin.

Lampiran-lampiran
1. Pemetaan KI dan KD materi esensial, contohsilabus dan RPP yang disederhanakan
sesuai dengan kurikulum pada Kondisi Khusus
2. SK penetapan Kurikulum 2020/2021
3. SK TPK, UraianTugas Tim Penyusun, program dan jadwal kerja TPK
4. Berita acara, daftar hadir dan notulan kegiatan penyusunan Kurikulum
5. Instrumen Verifikasi/Validasi DokumenSuplemen Kurikulum Kondisi Khusus
6. Foto kegiatan penyusunan kurikulum KONDISI KHUSUS Covid -19

37
Lampiran 2 (contoh)
Kop Sekolah

KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH
NOMOR :  ......................................
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2020/2021
Kepala Sekolah ……..

Menimbang Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai


dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
Sekolah di bawah koordinasi dan bidangPendmaKemenag  kabupaten…….
maka ……perlu menetapkan Tim Pengembang Kurikulum

38
Mengingat 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/
328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
2. Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus Penyebaran Covid 19
3. Surat Edaran Kemendikbud No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam KONDISI KHUSUS
Penyebaran Corona Virus Covid 19
4. Surat Keputusan Bersama Kemendikbud, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Ri Nomor 03/Kb/2020
Nomor 612 Tahun 2020 Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor
119/4536/Sj

5. Surat Keputusan Kemendikbud Nomor 7l9/P/2020 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi
Khusus

6. SK Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 Pada Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus

7. Surat Edaran Gubernur Kepala Daerah ……………….

Memperhatikan : 1. Program Kepala Sekolah


2. Rapat Dinas Tanggal  …………..

MEMUTUSKAN

: Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim


Pertama Pengembang Kurikulum di Sekolah……

: Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan


Kedua
kepada anggaran yang sesuai

Ketiga : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan

39
Ditetapkan di : 
Pada Tanggal :

Kepala Sekolah

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH

Tahun pelajaran 2020/2021

PENANGGUNG JAWAB :............................

KETUA :  .............................

BIDANG KEGIATAN

1. BIDANG KURIKULUM :................................

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA :..............................

3. BIDANG KEPESERTA DIDIKAN :..............................

4. BIDANG HUMAS :..............................

5. BIDANG KETATAUSAHAAN :.............................


40
6. KOMITE SEKOLAH :.................................

5. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH

....................., 2020

Kepala Sekolah

……………………………………

DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM

………………………………………

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A. PENAGGUNG JAWAB

a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan

b. Mengadakan kontro lterhadap kegiatan

c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA

a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.

b. Menganalisis anggaran pengembangan Sekolah

c. Membantu kepala Sekolah dalam memberikan evaluas ikegiatan

C. BIDANG KURIKULUM
41
a. Menyiapkan program kurikulum. 

b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum

c. Membuat matriks pengembangan kurikulum

d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA  DAN PRASARANA

a. Menyiapkan program sarana dan prasarana

b. Menginventarisir barang yang ada.

c. Menginventarisir barang yang diperlukan.

d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanja barang

e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana

f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KEPESERTA DIDIKAN

a. Menyiapkan program kepesertadidikan, 

b. Menyiapkan program ekstrakurikuler

c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan peserta didik

F. BIDANG HUMAS

a. Menyiapkan program Humas,

b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah

c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan Komite

G. BIDANG KETATAUSAHAAN

a. Menyiapkan program ketatausahaan

b. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

c. Menyusun anggaran keuangan Sekolah

H. KOMITE SEKOLAH

a. Memberikan input materi/ non materi kepada Sekolah,

42
b. Melakukan evaluasi bersama dengan Sekolah, tentang kualiatas pendidikan.

I. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH

a. Menyiapkan program pengajaran

b. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran,

c. Menyiapkan evaluasi pembelajaran,

d. Menyiapkan program tindaklanjut.

....................., 2020

Kepala Sekolah

…………………..

Lampiran 4

INSTRUMEN VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP KONDISI KHUSUS


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI: KALIMANTAN BARAT

PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan dokumen KTSP yang akan diverifikasi
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan jabatan petuga
Verifikasi
3. Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom ”Ada” atau ”Tidak” sesuai keberadaan butir-butir
pernyataan
4. Catatan petugas verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan saran berdasarkan hasil
verifikasi. Ditulis dengan singkat namun jelas

NAMA SEKOLAH : …………………………………………………………


ALAMAT : ………………………………………………………..
NAMA KEPALA SEKOLAH : ………………………………………………………..
TANGGAL VERIFIKASI : ……………………………………………………….
PETUGAS VERIFIKASI : ……………………………………………………….
JABATAN PETUGAS VERIFIKASI : ………………………………………………………

INSTRUMEN VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP KONDISI KHUSUS

Nama Sekolah : …………………………………………………….


Nama Kepala Sekolah : ……………………………………………………

43
Alamat Sekolah : …………………………………………………..
Kabupaten/Kota : …………………………………………………..
DOKUMEN I

Penilaian
No Komponen KTSP/lndikator Deskripsi
Ya Tdk
COV ER/HALAMAN JUDUL    
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SMA …………………………….
3 Tahun Pelajaran
4 Alamat sekolah
LEM BAR PENGESAHAN
1 Rumusan kalimat pengesahan
Tanda tangan kepala sekolah dan stempel /cap
2
sekolah
Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel /cap
3
Komite Sekolah
Tempat untuk tanda tangan kepala / pejabat dinas
4
pendidikan provinsi
DAF TAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
I PENDAHULUAN
A Latar belakang
Latar belakang memuat:

Undan - Analisis konteks


g - Kondisi nyata selama PJJ masa Pandemi Covid-19
- kondisi ideal yang diharapkan
Mencantumkan dasar hukum yang relevan    
- Undang-undang No 20 Tahun 2003
- Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
-  Undang-undang RI no 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
2
-  Permendikbud No. 20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2016,
 
103 Tahun 2014 dan 53 Tahun 2015
- Permendikbud nomor 36 Tahun 2018 tentang
perubahan Permendikbud no 59 tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMA/MA
- Permendikbud nomor 37 Tahun 2018 tentang
perubahan Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang
44
KI dan KD Pelajaran Kurikulum 2013 Pendidikan
Dasar dan Menengah
- Surat Edaran Mendikbud RI Nomor I Tahun 2020
Tentang Kebijakan Merdeka Belajar Dalam
Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun
Ajaran 2020/2021 tertanggal 7 Februari 2020
- Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Nomor:
2859 Tahun 2020 tentang Penetapan Kalender
Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Jenjang
Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan Dan Sekolah Luar Biasa Provinsi
Kalimantan Barat Tahun Pelajaran 2020/2021
- Surat Edaran Kemendikbud nomor 4 tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Penyebaran Covid 19
- Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah selama pandemi Corona
Virus Covid 19
- Surat Keputusan Bersama Kemendikbud, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Dan Menteri
Dalam Negeri Ri Nomor 03/Kb/2020 Nomor
612 Tahun 2020 Nomor
Hk.01.08/Menkes/502/2020 Nomor 119/4536/Sj
- Surat Keputusan Kemendikbud Nomor
7l9/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam
Kondisi Khusus
- SK Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 Pada Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus
- Peraturan Daerah yang relevan

B Visi Satuan Pendidikan


Ringkas dan mudah dipahami, memuat penguatan
1
pendidikan karakter (lima nilai utama PPK)
Mengacu pada tujuan pendidikan dasar yaitu
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
2 kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut,
serta memuat nilai-nilai utama PPK
Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagai
3 mana tercantum pada Permendikbud Nomor 20
Tahun 2016
4 Berorientasi pada potensi, perkembangan, kebutuhan
45
dan kepentingan peserta didik memuat karakter
Pelajar Pancasila
Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan
5
internasional.
Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan,
6
teknologi, dan seni.
Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan
7 prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai
keunggulan
Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga
8 satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas
proses dan hasil pendidikan
Mengarahkan langkah-langkah strategis yang
9 konsisten dengan penjabaran misi satuan
pendidikan.
Memperkuat pembudayaan pendidikan karakter (lima
10
nilai utama PPK atau karakter pelajar pancasila

C Misi Satuan Pendidikan    


Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang
teruk ur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, menc    
akup:
1 Seluruh indikator visi
2 Sebagian dari indikator visi
D Tujuan Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan yang
terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup:
1 Seluruh indikator misi
2 Sebagian dari indikator misi

KERANGAKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN


II    
KURIKULUM KONDISI KHUSUS

Struk tur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat:    

A. Kerangka Dasar Kurikulum Kondisi Khusus

1 Konsep Kurikulum Kondisi Khusus


2 Konsep Pembelajaran Kondisi Khusus
3 Prinsip Pembelajaran Kondisi Khusus
Materi, Metode dan Media Pembelajaran Kondisi
4
Khusus
Langkah-langkah Pengelolaan Pembelajaran Kondisi
5
Khusus
46
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran
B
Kurikulum Kondisi Khusus Yang Dilakukan Oleh Guru
1 Menyiapkan Perencanaan Pembelajaran
2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Kelas
C
Nyata (Tatap Muka)
1 Kegiatan Pendahuluan
2 Kegiatan Inti
3 Kegiatan Penutup
D Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Daring
1 Kegiatan Pra Pembelajaran
2 Kegiatan Saat Pembelajaran
3 Kegiatan Pasca Pembelajaran
E Kegiatan Pembelajaran Dilakukan Secara Luring
1 Kegiatan Pra Pembelajaran
2 Kegiatan Saat Pembelajaran
3 Kegiatan Pasca Pembelajaran
F Pengelolaan Kelas Kondisi Khusus
G Struktur dan Muatan Kurikulum
Daftar mata pelajaran dan muatan local sesuai
1 1
dengan standar isi
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta
2
didik dan sekolah dengan total waktu 30– 42 jam per
minggu
Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta
3
didik dan sekolah dengan total waktu 30– 42 jam per
minggu
Integrasi lima nilai utama PPK kedalam semua mata
4
pelajaran yang diajarkan di sekolah
Program Muatan Lokal, mencantumkan:    
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
1
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah
Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
2 dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik sekolah.
Daftar KI dan KD Muatan Lokal yang dikembangkan
3
oleh sekolah
Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
4
program muatan lokal

47
Mengintegrasikan lima nilai utama PPK ke dalam
5
muatan lokal yang diajarkan di sekolah
Kegi atan Pengembangan Diri, mencantumkan:    
Program layanan konseling dan atau layanan
1 akademik/belajar, social, dan pengembangan karier
peserta didik
Program pengembangan bakat, minat di bidang seni,
2 olahraga, keterampilan, dan pengembangan prestasi
peserta didik.
Program kegiatan ramah anak dan anti kekerasan,
3
serta antibuli
Program pembudayaan lima nilai utama PPK dalam
4
intra, ekstra dan kokurikuler
Peng aturan Beban Belajar, mencantumkan:    
Rasionalisasi tambahan jam dan pemanfaatannya per
1
minggu
Pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap
muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah
2
minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun.
Pemanfaatan dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan
3
terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT).
Pelaksanaan program percepatan bagi peserta didik
4 yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
/ Sistim Kredit Semester (SKS) (bila ada)
Ketuntasan Belajar, mencantumkan:
Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua
1
mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas.
2 Mekanisme dan prosedur penentuan KKM
Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk
3
mencapai KKM ideal (100%)
Kenaikan Kelas mencantumkan:
Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan
sekolah dengan. Mempertimbangkan ketentuan pada
a. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada  
1 Jenjang Dikdasmen
b. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
 
Penilaian Pendidikan
c. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang
 
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

48
Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik
(penilaian harian, penilaian tengah semester, dan
2
penilaian akhir semester ), sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar
3
peserta didik
4 Pelaksanaan program remedial dan pengayaan
Kelulusan, mencantumkan:
Kriteria kelulusan berdasarkan pada ketentuan
1
Permendikbud No. 20 Tahun 2016.
2 Pelaksanaan ujian sekolah
3 Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
Program-program sekolah dalam meningkatkan
4
kualitas lulusan.
Pendidikan Karakter terwujudnya Profil Pelajar Pancasila ,
mencantumkan:
Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan
1
hidup.
Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis
2
keunggulan lokal
Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju
3
pendidikan berwawasan global.
Ill KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:  
A Alokasi Waktu
1 Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
2 Waktu Belajar
3 Pelaksanaan Penilaian dan Ujian
4 Pembagian Laporan Hasil belajar
5 Kegiatan Peserta Didik
6 Libur Sekolah
B Penetapan Kalender Pendidikan
C Kalender Pendidikan Semester Ganjil…………
D Kalender Pendidikan Semester Genap …………
LAMPIRAN  
1 Silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
2 RPP seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
3 Hasil penentuan KKM seluruh mata pelajaran

Jumlah 5  
Jumlah (1+2+3+4+5)  
Prosentase Nilai / Nilai Akhir  
49
PREDIKAT A  

Keterangan :
Ketercapaian : 91% - 100% = Baik Sekali
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
< 71% = Kurang

Masukkan hasil identifikasi instrumen 1 pada format berikut

Hasil Kajian Instrumen 1

Kesesuai dengan standar nasional pendidikan dan


1 peraturan perundangan

2 Kesesuaian dengan kebijakan pendidikan

3 Kesesuaian dengan praktek terbaik pendidikan

SARAN/CATATAN/REKOMENDASI:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

....................., 2020

Verifikator/Validator Kepala Sekolah,

Pengawas Sekolah

(…………………………..) (………………………….)

50
NIP. NIP.

51

Anda mungkin juga menyukai