Pelayanan Gizi Pada Era Tatanan Hidup Baru PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 36

Pelayanan Gizi

Pada Era Tatanan


Hidup Baru
Direktorat Gizi Masyarakat

Disampaikan pada Acara Paparan Program pada Video Conference dengan Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi
Rabu, 1 Juli 2020
1
Sistematika
1. Pendahuluan
2. Capaian Indikator Program
3. Kebijakan Program masa
Pandemi dan New Normal
4. Evaluasi penerapan kebijakan
program masa pandemi
5. Harapan
2
TRIPLE BURDEN
MASALAH GIZI
1. Gizi 2. Gizi 3. Kekurangan zat
kurang Lebih gizi mikro
Proporsi Anemia pada Ibu
Hamil
2018 48,9 5 dari 10 Ibu Hamil;
Anemia
2013 37,1 4 dari 10 Ibu Hamil:
Anemia
0 10 20 30 40 50 60

PREVALENSI KEK

TIDAK
14,5 1 dari 10 Ibu tidak Hamil:
HAMIL
KEK
HAMIL 17,3 2 dari 10 Ibu Hamil: KE

10 15 20
Your Date Here 3
POLA MAKAN DI
INDONESIA
Ibu Hamil Asupan Energi < AKE sebe
ASUPAN IBU HAMIL

17,5%
atau dari 10 B
sar 555,7%
Protein 80-100% AKP
19,0%
Balita alita
55,7%
Protein <80% AKP
49,6% asupan energinya
Energi 70-100% AKE
33,1%
34,5% dibawah AKE
52,9%
Energi < 70% AKE
51,5%
Asupan protein < AKP seb
Perkotaan Pedesaan
esar 34,2% atau 3 dari 1
0 Balita
5 dari 10 Ibu Hamil baik di
perkotaan maupun di pedesaan asupan proteinnya dibawa
asupan energinya < 70% AKE h AKP
4
Komitmen
Internasional
dan Nasional
Sustainable
Development
Goal butir
kedua:
Pentingnya Mengakhiri
kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan
perbaikan gizi, serta
menggalakkan pertanian
yang berkelanjutan
SASARAN RPJMN
2020-2024:
• STUNTING 14%
VISI MISI
PRESIDEN
2019-2024
Terwujudnya
Indonesia
Maju yang
Berdaulat, Mengembangkan Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh
Mandiri, Kembang Anak, melalui:
dan a. Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi
sejak dalam kandungan
Berkepribadia
b. Memperbaiki pola asuh keluarga
n c. Memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi
Berlandaskan
Your Date Here
lingkungan yang mendukung tumbuh kembang
Your Footer Here 6
Arah Perbaikan Program Gizi
Meningkatnya Mutu Gizi Perorangan dan Masyarakat (UU No 36
Tahun 2009)

Perbaikan pola Perbaikan Peningkatan Peningkatan


konsumsi perilaku akses dan sistem
makanan sadar gizi, mutu pelayanan Kewaspadaan
yang sesuai aktivitas fisik, gizi sesuai pangan dan gizi
dengan gizi dan kesehatan dengan
seimbang
Program Gizi menjadi salah satu kemajuan ilmuUKM Essensial
Pelayanan 7
di
INDIKATOR IKU DAN IKK TERKAIT GIZI
RPJMN 2015-2019 & 2020-2024
RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024

TARGET DAN TARGET DAN


CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020
Indikator KET Indikator KET
2019 Capaian 2020 Capaian
(%) TW IV (%) (%) TW 1 (%)
18,2 9.9 IKU Persentase ibu hamil 16 16,9 IKU
Persentase ibu hamil kurang
Kurang Energi Kronik
energi kronik (KEK)
(KEK)
95 90.7 IKK Persentase 51 5 IKK
Persentase ibu hamil KEK
Kabupaten/kota yang
yang mendapat pemberian
Melaksanakan Surveilans
makanan tambahan (PMT)
Gizi
Ibu hamil yang mendapat 98 88.70 IKK Persentase Puskesmas 10 0 IKK
Tablet Tambah Darah (TTD) Mampu Tatalaksana Gizi
90 Tablet selama masa Buruk pada Balita
kehamilan
Sumber data : Data Rutin
40 Program Gizi
44,9
50 67.70 IKK Persentase bayi usia IKK
Bayi usia kurang dari 6 bulan
Status Gizi Balita Berdasarkan Hasil
Pemantauan Pertumbuhan Bulan Februari,
2020
Dari data pengukuran balita bulan Februari 2020, ditemukan masalah
gizi
Berat
Badan
Stunting Wasting
9,8
Kurang
14, 6,7
% 1% %

Informasi Status Gizi Representatif, jika Total


Coverage
Data pengukuran dari 60,7% Sasaran Balita
Bagaimana pelaksanaan pemantauan pertumbuhan
di masa pandemi (maret –sekarang ) dan bagaimana saat new 9
SE Dirjen Kesehatan Masyarakat tentang
Pelayanan Gizi Dalam Pandemi Covid 19,
diharapkan Dinkes Prov dan Kab / kota dapat
meningkatkan koordinasi dengan pemangku
kepentingan terkait dengan memastikan:
1. Ketersediaan dan distribusi suplementasi
pada kelompok rawan
2. Tablet Tambah Darah tetap diberikan pada
ibu hamil
3. Makanan Tambahan ibu hamil diberikan
pada semua ibu hamil diprioritaskan pada
ibu hamil KEK dan memiliki keterbatasan
ekonomi dan akses pelayanan kesehatan
4. Makanan Tambahan Balita diberikan pada
semua Balita diprioritaskan pada Balita
yang mengalami gizi kurang dan memiliki
KELOMPOK AKSES
RENTAN PANDEMI DAN
PELAYAN
COVID-19 AN
• Ibu dan Anak Punya Risiko
KESEHAT
BUMIL BULIN BUSUI Keterpaparan yang
AN sama

dengan yang lain


• Keterlambatan/tidak mendapat
BBL BADUTA BALITA
Pelayanan :
 Prioritas pada kondisi darurat
LANSIA Kesehatan masyarakat
 Kebijakan “jaga jarak & hindari
KELOMPOK YANG DALAM kerumunan
KONDISI NORMAL ADALAH Meningkatka Konsekuensi pada penerapan
KELOMPOK BERISIKO n Kesakitan “pembatasan
dan sosial berskala besar”
Kematian
Pada Masa
Tanggap Darurat
Covid-19
Minimalisir Kunjungan
Masyarakat ke
Fasyankes
Diutamakan Yang
Bersifat Mendesak &
Gawat Darurat

Modifikasi Pelayanan
Gizi 12
Kunjungan Rumah bagi
sasaran berisiko (balita
Membuat grup gizi kurang, balita gizi Konseling
buruk, bumil KEK, bumil melalui media
media sosial anemia, rematri anemia)
secara daring virtual

Pencatatan dan Edukasi


pelaporan pelayanan
gizi pada masa pandemi Buku KIA sebagai alat
masyarakat melalui
COVID 19 tetap dilakukan edukasi  pemantauan berbagai media
seperti sebelumnya pertumbuhan dan komunikasi
perkembangan yang
dilakukan secara mandiri 13
melalui pencegahan
telpon/chat infeksi:
sebelum - Menggunakan
melakukan masker
kunjungan - Mencuci tangan
rumah - Menjaga jarak
KUNJUNGAN
- Konseling fisik
RUMAH prioritas
lanjutan - Melakukan
kelompok sasaran
melalui konseling di
berisiko
telepon/aplikasi ruangan
chat bila terbuka/cukup
diperlukan - Tindaklanjut intervensi ventilasi
- Memantau pertumbuhan - Maksimal
dan 15
kesehatan balita menit
- Konseling dan edukasi 14
KONSELING dan
Protokol Pelayanan Gizi EDUKASI melalui
Pada Masa Pandemi Covid 19 media daring, media
cetak, media elektronik
BALIT
BUMIL BUSUI A
REMA
TRI
• PMBA • TTD tetap
• Pemberian TTD: • Inisiasi Menyusui • ASI sd 2 tahun dilakukan
Fasyankes Dini dan MP-ASI melalui
terjadwal atau • Menyusui Eksklusif• Pemberian MT Fasyankes
kunjungan rumah • Ibu ODP atau OTG balita untuk balita maupun
• Ibu hamil ODP, dan sedang diperoleh
gizi kurang secara
PDP, dan menjalani isolasi • Kapsul vitamin A
terkonfirmasi mandiri
mandiri di rumah, tetap diberikan
POSITIF aman menyusui • Pemantauan • Rematri ODP,
pemberian TTD bayi Pertumbuhan PDP dan 15
Protokol Kesehatan di Posyandu dan Edukasi pada
Keluarga
Protokol Kesehatan di Posyandu
Posyandu
dengan
Adaptasi 1. Sebelum Hari Posyandu
Kebiasaan 2. Hari Posyandu
Baru 3. Setelah Hari Posyandu

Edukasi Tips Makan Sehat


5 Langkah Asupan Sehat + Cuci Tangan
1. Konsumsi makanan bergizi seimbang setiap
Asuhan Gizi kali makan
Secara 2. Perbanyak makan buah dan sayur
MANDIRI 3. Batasi konsumsi makanan mengandung
oleh orang GGL
tua 4. Olahraga dan minum air putih secara teratur
5. Lakukan kegiatan menyenangkan bersama
keluarga
SEBELUM
Protokol Kesehatan di
• Membuat
HARI
undangan
POSYANDU
Posyandu
HARI
• Pastikan semua POSYANDU
dalam keadaan sehat (ibu, balita,
SETELAH HARI
POSYANDU
 Undangan nakes)
 Pengeras • Kunjungan rumah
• Hadir tepat waktu
suara bagi balita tidak
• Membawa sarung sendiri
 Media hadir ke posyandu
• Membawa buku KIA
daring dan balita dengan
• Memakai masker
• Mengatur gangguan
• Kegiatan posyandu ditempat terbuka/ruangan
jadwal pertumbuhan
dengan ventilasi baik
kehadiran • Analisis Data dan
• Kursi tunggu dam meja layanan berjarak 1-2 meter
berdasarkan intervensi
• Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
kelompok • Cek suhu dengan thermometer non kontak
@10 orang • Nakes agar gunakan hand sanitizer setiap kontak
dengan sasaran
• Mendisinfeksi posyandu
• Sesampai dirumah ibu dan balita cuci tangan dan
mandi
• Rekap hasil pelaksanaan posyandu manual dan 17
elektronik (ePPGBM)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ANAK
DIMASA PANDEMI Dalam %

Beberapa cakupan indikator


pelayanan kesehatan anak
mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan cakupan
tahun 2019

Sumber data:
• Data K4, PF, KN dari laporan rutin program Kesga, 2019-2020
• Data IMD dan ASI Eksklusif dari lap rutin program Gizi 18
Masyarakat, 2019-2020
DAMPAK DAN PELAYANA N KESEHATA N SELAMA
PANDEMI COVID - 1 9
Jam buka pelayanan: Kegiatan Posyandu: 19,2% Puskesmas Puskesmas mendapatkan bantuan
tetap melaksanakan kegiatan Posyandu Dokter keluarga penanganan wabah
72% Puskesmas tetap memberikan Yankes Covid 19 : 10% Puskesmas
seperti sebelum wabah COVID-19

Rerata kunjungan pasien:


13,1% jumlah kunjungan pasien Cakupan Imunisasi: 37,8% Puskesmas
tetap seperti biasa cakupan tetap terkendali

Pelaksanaan kunjungan rumah PIS- DETEKS Peningkatan Kapasitas SDM


PK: I dalam Penanganan COVID-19
16,2% Puskesmas tetap • Vidcon Dinkes Provinsi &
melaksanakan kunjungan rumah PIS- Kab/kota
PK PREVENS RESPO • Pelatihan online Dinkes dan
I N FKTP
• Seminar Online bagi FKTP
Puskesmas telah melaksanakan • PKS dengan PDKI untuk
Sumber: Hasil sementara Kajian Cepat Peran Puskesmas Dalam
Penanganan Wabah COVID-19 di Indonesia, Juni 2020 perannya dalam penanganan pendayagunaan dokter
COVID-19 keluarga di Puskesmas
Diperlukan optimalisasi pelaksanaan layanan kesehatan pada era new normal dengan tetap
memperhatikan penerapan kaidah-kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) serta physical
distancing secara ketat pada pelayanan Puskesmas di dalam dan luar gedung.
PRINSIP INTERVENSI GIZI PADA MASA
PANDEMI COVID 19
 Menerapkan
 Mempertahankan
PHBS dan
kondisi Kesehatan Germas (cuci
dan gizi dalam tangan pakai
kondisi optimal sabun, selalu
(tidak malnutrisi) pakai masker,
jaga jarak)
 Asupan Makanan
BerGizi Seimbang  Pada ODP, PDP,
plus Immune boster terkonfirmasi positif,
(Vitamin C, A, E & mempunyai penyakit
Zinc), cukup komorbid selalu
istirahat, cukup patuhi anjuran obat
minum dan dan diet yang
sesuaikan dengan direkomendasikan
aktifitas fisik 20
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan pelayanan
gizi pada masa pandemi COVID 19
tetap dilakukan seperti sebelumnya
Buku KIA sebagai alat edukasi dapat
digunakan untuk pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan yang
dilakukan
Main secara mandiri di rumah.
Pemantauan wilayah setempat
Text
dilakukan melalui kegiatan surveilans
gizi dengan menganalisis seluruh
sumber data yang tersedia
diantaranya data e-PPGBM
Harapan
 Pelayanan Gizi harus tetap
dilaksanakan mengikuti kebijakan pemerintah daerah
setempat dan mengikuti protokol kesehatan.

 Dinas kesehatan berkoordinasi dengan SKPD


pemerintahan daerah setempat dalam menentukan kebijakan
operasional pelayanan kesehatan di posyandu, puskesmas atau
fasilitas kesehatan lainnya dengan mengacu pada arahan/ kebijakan
nasional dan daerah

 Melakukan pemantauan dan evaluasi secara


terus-menerus untuk mengantisipasi dampak pandemi dengan
melibatkan lintas sektor terkait dan mencari intervensi yang tepat
dengan mempertimbangkan status daerah 22
PENUTUP
 Pelayanan Gizi merupakan Pelayanan UKM Essensial di
Puskemas
 Pelayanan Gizi diprioritaskan pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) yang dilaksanakan secara
berkesinambungan
 Pada masa pandemi Covid 19 dan new normal Pelayanan
Gizi tetap HARUS dilaksanakan disesuaikan dengan
kebijakan daerah dan protokol kesehatan
 Asupan Gizi yang adekuat penting dalam mewujudkan status
kesehatan dan gizi yang optimal serta dapat meningkatkan
imunitas tubuh saat pandemi
 Koordinasi, integrasi dan monev dilaksanakan secara
bersinambungan di tk provinsi dan kab / kota untuk
pencapaian target indikator pembangunan kesehatan (stunting
dan wasting) serta pencapaian SPM kab / kota.
POSTER GIZI SEIMBANG
UNTUK MENCEGAH COVID-19
POSTER IBU HAMIL BEBAS ANEMIA
POSTER MENYUSUI DALAM MASA COVID-19
POSTER PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANDIRI
SERTA PENCEGAHAN GIZI BURUK DALAM MASA COVID-19
POSTER REMAJA PUTRI BEBAS ANEMIA
Terima kasih
Semua media KIE pelayanan gizi masa
pandemi Covid 19 dapat diakses melalui :
bit.ly/PedomanGiziMasyarakat

Stay safe..stay healthy….#dirumahaja


@gizimasyarakatkemenkes @DitGizi

Anda mungkin juga menyukai