Sap Perawatan Kaki DM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Edukasi Pada Penderita Diabetes Mellitus


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kaki Diabetes Mellitus
Sasaran : Lansia Desa X
Tanggal  : 24 Oktober 2019
Tempat  : Aula Desa X
Alokasi Waktu : 09.00-09.45 (45 menit)
Pertemuan ke :1
Penyuluh  : Asti Shelia Budihaningrum

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pada penderita diabetes diharapkan penderita dapat
mengetahui dan menginformasikan tentang diabetes mellitus khususnya pada topik
perawatan kaki sehingga dapat menjaga kesehatan.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti edukasi , diharapkan penderita dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian kaki diabetes
2. Penyebab kaki diabetes
3. Masalah umum kaki diabetes
4. Upaya pencegahan primer
5. Tips perawatan kaki diabetes

C. Media
- Leaflet

D. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Kaki diabetes
2. Penyebab Kaki Diabetes
3. Masalah umum kaki diabetes
4. Upaya pencegahan primer
5. Tips perawatan kaki diabetes

E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab

F. Strategi
1) Persiapan
a. Membuat satuan penyuluhan dengan materi promosi kesehatan perawatan
kaki pada diabetes mellitus dengan referensi yang ada.
b. Membuat materi dalam bentuk leaflet.
c. Melakukan kontrak waktu
d. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan mempersiapkan
mental untuk menyampaikan penyuluhan pada sasaran.
2) Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 5 mnt 1. Perawat mengucap salam Menjawab salam,
dan terimakasih atas mendengarkan
kesediaan mengikuti dengan seksama.
penyuluhan.
2. Perawat memperkenalkan
diri dan apresiasi.
3. Perawat menjelaskan
perannya.
4. Perawat menyampaikan
topik penyuluhan.
5. Perawat menjelaskan
tujuan penyuluhan.
6. Perawat melakukan
kontrak waktu.
2. Inti 15 mnt 1. Perawat mengkaji Mendengarkan dan
pengetahuan awal dan memperhatikan.
pengalaman pasien tentang
topik penyuluhan.
2. Perawat menyampaikan
materi tentang pengertian
kaki pada diabetes melitus.
3. Perawat menjelaskan
tentang penyebab dari
masalah kaki pada diabetes
melitus.
4. Perawat menjelaskan
tentang masalah umum
pada kaki diabetes
mellitus.
5. Perawat menjelaskan
tentang upaya pencegahan
primer masalah kaki pada
diabetes mellitus.
6. Perawata menjelaskan
tentang tips perawatan kaki
pada diabetes mellitus.
3. Diskusi 10 mnt 1. Meminta pasien untuk Peserta
mengajukan pertanyaan mengajukan
sesuai dengan topik pertanyaan dan
penyuluhan. menjawab
2. Menanyakan kembali pada pertanyaan.
pasien tentang topik yang
telah disampaikan
4. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
2. Memberi saran-saran.
3. Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan.
4. Mengucapkan terima kasih
atas perhatian dan
mengucapkan salam.

G. Materi
Terlampir

H. Evaluasi
1) Evaluasi struktur
- Pasien hadir di tempat penyuluhan.
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2) Evaluasi proses
- Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
- Tidak ada pasien yang meninggalkan tempat penyuluhan.
- Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3) Evaluasi hasil
- Pasien mengetahui cara perawatan kaki pada diabetes mellitus
- Jumlah pasien hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS

Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus adalah
masalah kaki. Misalnya luka pada kaki yang tidak kunjung sembuh, infeksi bakteri atau
jamur, dan yang paling parah adalah pembusukan jaringan sehingga perlu dilakukan
amputasi.

A. PENGERTIAN KAKI DIABETES


Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang
tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan
pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi.

B. PENYEBAB
Masalah pada kaki penderita DM disebabkan oleh tiga hal, yakni:
a) Aliran darah yang buruk
Hal ini terjadi karena kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh
kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama. Aliran darah yang terganggu
menyebabkan kaki tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga kulit kaki
menjadi lemah, mudah luka dan sukar sembuh jika terjadi luka.
dengan gejala sebagai berikut :
 Sakit pada tungkai bila berdiri, berjalan dan melakukan kegiatan fisik.
 Jika diraba kaki terasa dingin, tidak hangat.
 Rasa nyeri kaki pada waktu istirahat dan malam hari.
 Sakit pada telapak kai saat berjalan.
 Jika luka sukar sembuh.
 Pemeriksaan tekanan nadi kaki menjadi kecil atau hilang.
 Perubahan warna kulit, kaki tampak pucat atau kebiru-biruan.
b) Kerusakan saraf
Hal ini juga terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama.
Kerusakan saraf menyebabkan kepekaan seorang pasien DM terhadap rasa nyeri
menjadi berkurang, sehingga pasien tidak sadar saat kakinya terluka.
c) Radang
Penurunan peredaran darah kaki menghambat proses penyembuhan luka,
akibatnya kuman masuk ke dalam luka dan terjadi infeksi.

C. MASALAH UMUM PADA KAKI DIABETES


Adanya masalah tersebut pada kaki diabetes, akan menimbulkan beberapa
masalah yang umumnya terjadi antara lain:
 Kapalan, Mata Ikan dan Melepuh
Kapalan (callus), mata ikan (kutilmulmul) merupakan penebalan atau
pengerasan kulit yang juga terjadi pada kaki diabetes, akibat dari adanya
penurunan peredaran darah dan juga gesekan atau tekanan yang berulang-ulang
pada daerah tertentu di kaki. Jika kejadian tersebut tidak diketahui dan diobati
dengan tepat, maka akan menimbulkan luka pada jaringan di bawahnya, yang
berlanjut dengan radang menjadi luka
Kadang-kadang luka tidak dapat terlihat dan diarasa akibat adanya mati
rasa, dan diketahui setelah keluarnya cairan atau nanah, yang merupakan tanda
awal dari masalah. Jadi harus segera diobati dan dirujuk ke podiatrist atau tim
kesehatan. Kejadian kulit melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian
sepatu yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri.
 Cantengan (kuku masuk kedalam jaringan)
Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan sekitar kuku
yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku yang salah. Keadaan seperti ini
disebabkan oleh perawatan kuku yang tidak tepat misalnya pemotongan kuku
yang salah (seperti terlalu pendek atau miring), kebiasaan mencungkil kuku yang
kotor. Seperti kita ketahui kuku juga merupakan sumber kuman, jadi bila ada luka
mudah terinfeksi. Cantengan ditandai dengan sakit pada jaringan sekitar kuku,
merah dan bengkak dan keluar cairan nanah, yang harus segera ditanggulangi.
 Kulit Kaki Retak dan Luka Kena Kutu Air
Kerusakan syaraf dapat menyebabkan kulit sangat kering, bersisik, retak
dan pecah-pecah, terutama pada sela-sela jari kaki. Kulit kaki yang pecah
memudahkan berkembangnya infeksi jamur dikenal dengan kutu air, yang dapat
berlanjut menjadi ulkus gangrene.
 Kutil Pada Telapak Kaki
Kutil pada telapak kaki disebabkan oleh virus dan sangat sulit dibersihkan.
Biasanya terjadi pada telapak kaki hamper mirip dengan callus, jangan diobati
sendiri, periksakan ke dokter.
 Radang Ibu Jari Kaki (Jari Seperti Martil)
Pemakaian sepatu yang terlalu sempit dapat menimbulkan luka pada jari-
jari kaki, kemudian terjadi peradangan. Adanya neuropati dan peradangan yang
lain pada ibu jari kaki menyebabkan terjadinya perubahan bentuk ibu jari kaki
seperti martil (hammer toe). Kejadian ini dapat juga disebabkan adanya kelainan
anatomic yang dapat menimbulkan titik tekan abnormal pada kaki. Kadang-
kadang pembedahan diperlukan untuk mencegah komplikasi ke tulang.

D. UPAYA PENCEGAHAN PRIMER


Perawatan kaki merupakan sebagian dari upaya pencegahan primer pada
pengelolaan kaki diabetic yang bertujuan untuk mencegah terjadinya luka. Upaya
pencegahan primer antara lain :
 Penyuluhan kesehatan DM, komplikasi dan kesehatan kaki
 Status gizi yang baik dan pengendalian DM.
 Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya
 Pemeriksaan berkala pada kaki penderita
 Pencegahan/perlindungan terhadap trauma-sepatu khusus.
 Higiene personal termasuk kaki.
 Menghilangkan factor biomekanis yang mungkin menyebabkan ulkus.

E. TIPS PERAWATAN KAKI DIABETES


1. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan.
Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki, atau minta bantuan orang lain
untuk memeriksa.
2. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi.
Bila perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan
handuk bersih, lembut, yakinkan daerah sela-sela jari kaki dalam keadaan kering,
terutama sela jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.
3. Berikan pelembab/lotion (hand body lotion) pada daerah kaki yang kering, tetapi
tidak pada sela-sela jari kaki. Pelembab gunanya untuk menjaga agar kulit tidak
retak.
4. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek
atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Bila
penglihatan kurang baik minta pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau
megikir kuku setiap dua hari sekali. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar
kuku. Bila kuku keras sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat kuku
(37°C) selama ± 5 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih.
Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krem pelembab kuku.
5. Memakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi
luka, juga di dalam rumah.
6. Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan enak untuk
dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari-jari. Pakailah
kaus/stocking yang pas dan bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun.
Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetic :
a. Ukuran : sepatu lebih dalam, panjang sepatu ½ inchi lebih panjang dari
jari-jari kaki terpanjang saat berdiri (sesuai cetakan kaki).
b. Bentuk : ujung tidak runcing, tinggi tumit kurang dari 2 inchi.
c. Bagian dalam bawah (insole) tidak kasar dan licin, terbuat dari bahan busa
karet, plastic dengan tebal 10-12 mm.
d. Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai dengan bentuk kaki.
7. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti
jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jari-
jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru.
8. Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah
ada tanda-tanda radang.
9. Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.
10. Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai