PDF Makalah Farmakoepidemiologi
PDF Makalah Farmakoepidemiologi
PDF Makalah Farmakoepidemiologi
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
2.1 FARMAKOLOGI
Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat
dan cara kerjanya pada sistem biologis. Farmakologi dapat dirumuskan sebagai
kajian terhadap bahan-bahan yang berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui
proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul-molekul regulator yang
mengaktifkan atau menghambat proses-proses tubuh yang normal (Betran G.
Katzung). Ilmu yang mempelajari mengenai obat, mencakup sejarah, sumber,
sifat kimia dan fisik, komponen, efek fisiologi dan biokimia, mekanisme kerja,
absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi dan penggunaan obat (Farmakologi
dan Terapi UI). Dengan demikian, farmakologi merupakan ilmu pengetahuan
yang sangat luas cakupannya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,
beberapa bagiandari farmakologi ini telah berkembang menjadi disiplin ilmu
tersendiri dalam ruang lingkup yang lebih sempit, tetapi tidak terlepas sama
sekali dari farmakologi, misalnya farmakologi klinik, farmasi, toksikologi, dan
lain. Umumnya, para ahli farmakologi menggabungkan antar farmakologi
kedokteran atau farmakologi media (ilmu yang berkaitan dengan diagosis,
pencegahan, dan
pengobatan penyakit) dengan toksikologi (ilmu yang mempelajari efek-efek yang
tidak diinginkan dari suatu obat dan zat kimia lain).
Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan
periode modern. Periode kuna (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi
empirik penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Catatan tertuan
dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudius Galen (129-200 A.D), orang
pertama yang mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi
seimbang dalam penggunanaan obat. Theophrastus von Hohenhein (1493-1541
A.D), atau Paracelcus: All things are poison, nothing is without poison; the dose
alone causes a thing not to be poison.” Johann Jacob Wepfer (1620-1695) the
first to verify by animal experimentation assertions about pharmacological or
toxicological action. Periode modern dimulai pada abad 18-19, mulai dilakukan
penelitian eksperimental tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat,
pada tingkat organ dan jaringan. Rudolf Buchhei. (1820-1879) mendirikan the
first institute of Pharmacologu di the University of Dorpat (Tartu, Estonia) in
1847 pharmacology as an independent scientific discipline. Oswald
Schmiedeberg (1838-1921), bersama seorang internist, Bernard Naunyn (1839-
1925).
2.2 EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu
epi yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan logos yang
berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penduduk. Epidemiologi didefinisikan juga sebagai Ilmu yang
mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat
masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya
(Faktor – factor yang Mempengaruhinya). Suatu ilmu yang awalnya mempelajari
timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi
dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak
hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit
degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh
karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
2.3 FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Farmakoepidemiologi mulai berkembang sekitar tahun 1960 ketika obat
golongan hipnotik, yaitu thalidomide menyebabkan efek teratogenik pada
sebagian endemik. Berawal dari kejadian tersebut dibentuk suatu studi untuk
mengetahui hubungan antara obat dengan pengaruh klinisnya agar dapat
menghindari efek samping yang merugikan. Sehingga menginisiasi beberapa
DAFTAR PUSTAKA