Model Pembelajaran TGT
Model Pembelajaran TGT
Model Pembelajaran TGT
siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan
campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suka.
Guru menyiapkan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka
untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
Akhirnya, seluruh siswa dikenai kuis, pada waktu kuis ini mereka tidak dapat
saling membantu.
Kekurangan
1) Bagi Guru
Sulitnya pengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari
segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak
sebagai pemegang kendali, teliti dalam menentukan pembagian kelompok.
Dan waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga
melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru
mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
2) Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa yang lainnya. Untuk mengatasi
kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang
mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
3. Skenario
Dalam satu permainan terdiri dari: kelompok pembaca, kelompok penantang I,
kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada. Kelompok
pembaca, bertugas: (1) ambil kartu bernomor dan cari pertanyaan pada lembar
permainan, (2) baca pertanyaan keraskeras, dan (3) beri jawaban. Kelompok penantang
kesatu bertugas: Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Sedangkan
kelompok penantang kedua: (1) Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang
berbeda, dan (2) Cek lembar jawaban. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran.
4. Karakteristik
Penyajian Kelas
Awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru.
siswa harus benar-benar memerhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru
karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan game
karena skor game akan menentukan skor kelompok.
Kelompok (teams)
Kelompok biasanya terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen
dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah
untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat
game
Games
Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan
yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Siswa memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa
yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa
untuk turnamen mingguan.
Turnament
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen
pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II,dan
seterusnya. Pada permulaan periode turnamen, informasikan perihal penempatan-
penempatan meja turnamen siswa dan menugasi mereka secara bersama-sama
menggeser meja-meja atau pindah ke meja-meja yang disiapkan sebagai meja-meja
turnamen. Menugasi salah seorang siswa membantu membagi satu lembar permainan,
satu lembar kunci jawaban, dan satu tumpuk kartu bernomor, dan satu lembar sekor
permainan kepada tiap meja. Selanjutnya mulai permainan
5. Maanfaat
Metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) adalah untuk
mengajarkan pada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang
yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu.