Hubungan Hakikat Manusia Dengan Pendidikan
Hubungan Hakikat Manusia Dengan Pendidikan
Hubungan Hakikat Manusia Dengan Pendidikan
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memilki
kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir, berbuat, dan
bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia
yang utuh. Manusia berfikir secara dinamis.
Kodrat Manusia
Salah satu kodrat manusia adalah keinginannya untuk senantiasa berhubungan dengan
manusia lain. Sejak manusia lahir sampai akhirnya meninggal dunia manusia
memerlukan kerja sama dengan orang lain. Inilah kodrat manusia sebagai makhluk
Tuhan, makhluk pribadi ataupun manusia sebagai makhluk ocial.
Manusia tidak bisa menciptakan dirinya sendiri, beradanya manusia di dunia bukan juga
karena hasil evolusi tanpa Pencipta sebagaimana diyakini penganut Evolusionisme,
melainkan sebagai ciptaan Tuhan. Manusia bereksistensi di dunia. Artinya, manusia
secara aktif “mengadakan” dirinya, tetapi bukan dalam arti menciptakan dirinya
sebagaimana Tuhan menciptakan manusia, melainkan manusia harus bertanggung
jawab atas keberadaan dirinya, ia harus bertanggung jawab menjadi apa atau menjadi
apa nantinya. Berinteraksi berarti merencanakan, berbuat, dan menjadi sehingga
dengan demikian setiap manusia dapat menjadi lebih atau kurang dari keadaannya.
Dalam kalimat lain dapat dinyatakan bahwa manusia bersifat terbuka, manusia adalah
makhluk yang belum selesai mengadakan” dirinya.
Sejak kelahirannya manusia memang adalah manusia, tetapi tidak secara otomatis
menjadi manusia dalam arti dapat memenuhi dalam berbagai aspek hakikat manusia.
Sebagai individu atau pribadi, manusia bersifat otonom, ia bebas menentukan
pilihannya, tetapi bahwa bebas itu selalu berarti terikat pada nilai-nilai tertentu yang
menjadi pilihannya dan dengan kebesan itulah seseorang pribadi wajib bertanggung
jawab serta akan diminta pertanggungjawabannya.
Sebab itu, tiada makna lain bahwa berada sebagai manusia adalah mengemban tugas
dan mempunyai tujuan untuk menjadi manusia, atau bertugas mewujudkan berbagai
aspek hakikat manusia. Karl Jaspers menyatakan dalam kalimat: “ to be a man is to
become a man”, ada sebagai manusia adalah menjadi manusia (Fuad Hasan,1973).
Implikasinya jika seseorang tidak selalu berupaya untuk menjadi manusia maka ia
tidaklah berada sebagai manusia.
Demikian halnya dengan kesadaran akan tujuan hidupnya, kemampuan hidup sesuai
individualitas, sosialitasnya, tidak di bawa manusia sejak kelahirannya, melainkan harus
diperoleh manusia melalui belajar, melalui bantuan berupa pengajaran, bimbingan,
latihan, dan kegiatan lainnya yang dapat dirangkum dalam istilah pendidikan. “ Man can
become man through education only”, demikian pernyataan Immanuel Kant dalam teori
pendidikannya.
1. Asas Potensialitas
Telah dikemukakan berbagai potensi yang dimiliki oleh manusia yang memungkinkan
mampu menjadi manusia, tetapi itu memerlukan suatu sebab, yaitu pendidikan.
Contohnya, dalam aspek kesusilaan, manusia diharap mampu berperilaku sesuai
dengan norma-norma moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Ini adalah salah satu
tujuan pendidikan atau sosok manusia ideal berkenaan dengan dimensi moralitas.
Apakah manusia dapat atau mungkin dididik untuk mencapai tujuan tersebut?
Jawabannya adalah dapat atau mungkin, sebab manusia memiliki potensi untuk
berbuat baik.
2. Asas Dinamika
Manusia selalu aktif baik dalam aspek fisiologik maupun spiritualnya. Ia selalu ingin
mengejar segala hal yang lebih dari apa yang telah mereka dapatkan. Ia berusaha
mengaktualisasikan diri menjadi manusia yang ideal, baik dalam rangka interaksi atau
komunikasinya. Jadi tujuan dari sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka
membantu manusia (peserta didik) agar menjadi manusia ideal. Di pihak lain manusia
itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Karena itu, dimensi dinamika
mengiplikasikan bahwa manusia akan mampu untuk dididik.
Asas Individualitas
Individu antara lain memiliki kesendirian, ia berbeda dengan yang lainnya yang memiliki
keinginan untuk menjadi dirinya sendiri. Pendidikan dilaksanakan untuk membantu
manusia dalam mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya.
4. Asas Sosialitas
Manusia itu makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Dengan kehidupan
bersama dengan sesamanya akan terjadi hubungan timbal baalik. Kenyataan ini
memberikan kemingkinan manusia untuk dapat dididik. Sebab, pendidikan itu dapat
disampaikan melalui interaksi antar sesama manusia dan dari interaksi itulah manusia
dapat belajar secara langsung.
5. Asas Moralitas
Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, karena pada dasarnya manusia memiliki potensi untuk berperilaku baik atau
buruk. Pendidikan hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan dalam nilai dan
sistem tertentu serta diarahkan untuk menjadi manusia yang ideal, yaitu manusia yang
sesuai dengan nilai atau norma yang bersumber dari agama maupun budaya yang
diakui.
Tujuan pendidikan secara luas antara lain adalah untuk meningkatkan kecerdasan,
membentuk manusia yang berkualitas, terampil, mandiri, inovatif, dan dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan
oleh manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan sebagai makhluk individu, sosial
dan beragama. Di sinilah peran lembaga pendidikan baik formal maupun non formal
untuk membantu masyarakat dalam mewujudukan tujuan pendidikan yang telah
disampaikan di atas, melalui pendidikan sepanjang hayat, manusia diharapkan mampu
menjadi manusia yang terdidik. Agar terwujudnya tujuan pendidikan diatas, diperlukan
patokan dan kerangka agar dalam pelaksanaannya, proses pendidikan berjalan lurus
sesuai dengan tujuan dan tidak melenceng dari apa yang telah ditetapkan. Untuk itulah
diperlukan landasan dan asas-asas pendidikan nasional yang dapat dijadikan patokan
bagi semua lembaga pendidikan formal maupun non formal dalam memberikan
pendidikan dan pengajaran bagi para siswanya. Landasan dan Asas pendidikan sangat
penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia
dan masyarakat suatu bangsa tertentu. Landasan pendidikan akan memberi pijakan
dan arah terhadap pembentukan manusia Indonesia. Sedangkan asas – asas pokok
pendidikan akan memberi corak khusus dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada
gilirannya memberi corak pada hasil-hasil pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat
Indonesia yang terdidik dan beradab
apa yang telah ditetapkan. Untuk itulah diperlukan landasan dan asas-asas pendidikan
nasional yang dapat dijadikan patokan bagi semua lembaga pendidikan formal maupun
non formal dalam memberikan pendidikan dan pengajaran bagi para siswanya.
Landasan dan Asas pendidikan sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar
utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.
Landasan pendidikan akan memberi pijakan dan arah terhadap pembentukan manusia
Indonesia. Sedangkan asas – asas pokok pendidikan akan memberi corak khusus
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pada gilirannya memberi corak pada hasil-hasil
pendidikan itu yakni manusia dan masyarakat Indonesia yang terdidik dan beradab.
(2) usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga
kependidikan pada semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan
tugsnya secara proporsional. Dan pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil
pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru dan tenaga guru dilaksanakan baik
didalam negeri maupun diluar negeri ,
(3) usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan
agar mampu memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas melalui pendidikan,
(4) usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin
meningkat: ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana
pelatihan dan ketrampilan, sarana pendidikan jasmani,
(5) pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan
masyarakat yang bertujuan untuk:
(a) meningkatkan sumber penghasilan keluarga secara layak dan hidup bermasyarakat
secara berbudaya melalui berbagai cara belajar,
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni
(1) peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan
yang diminatinya di sema jenis, jalur, dan jenjang pendidikan yang disediakan oleh
pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam masyarakat. Peserta didik bertanggung
jawab atas pendidikannya sendiri,
(2) peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan yang
diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja bidang
tertentu yang diinginkannya,
(3) peserta didik memiliki kecerdasan yang luar biasa diberikan kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya,
(4) peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental memperoleh
kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan cacat yang
disandang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang mandiri,
(1) Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan,
(2) Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi,
(3) Pengembangan kurikulum dan isi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu
dan teknologi serta pengembangan nilai-nilai budaya bangsa,
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi dari para
pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya
penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah
perubahan khususnya dunia pendidikan, dalam mengetahui tentang pendidikan dan
hakekat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Hill, Lilian H.2005. Community Education, Lifelong Learning, and Social Inclusion.
Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press Johnson,
Elanie B. PH. D., (2009):
http://trisnawatihabibah.blogspot.co.id/2012/01/hakikat-manusia-dengan-pendidikan.html
http://irhenmad.blogspot.co.id/2013/05/hakikat-manusia-dan-pendidikan.html