Dhia Shofi Majid - Transformator Hubung Singkat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

LABORATORIUM PENGAMAN DAN MESIN LISTRIK

NAMA JOBSHEET : TRANSFORMATOR HUBUNG SINGKAT


KELAS : TOLI - 4

GROUP : 07
NAMA PRAKTIKAN : DHIA SHOFI MAJID (1803411009)
TANGGAL PRAKTIK : RABU, 4 JUNI 2020
TANGGAL LAPORAN : SELASA, 9 JUNI 2020

NILAI:

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI LISTRIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2020
I. TUJUAN
1. Menentukan rugi tembaga (Pcu) dari transformator
2. Menentukan konstanta Rep dan Xep dari transformator

II. DASAR TEORI


Pada percobaan hubung singkat transformator satu fasa, tegangan yang diberikan
pada beban primer V1 lebih kecil dari tegangan yang diberikan pada saat
transformator bekerja dalam kondisi normal (tanpa beban dan berbeban), tidak boleh
melebihi 10%.
Rangkaian ekuivalen percobaan hubung singkat dapat dilihat gambar dibawah
ini:

Dari rangkaian ekuivalen diatas dapat ditentukan besar rugi tembaga (cu) dan
konstanta transformator beban nominal yaitu:

III. ALAT DAN BAHAN


Aplikasi Ni Multisim
IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Keterangan: Tambahkan alat ukur sesuai rangkaian percobaan diatas.

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buka aplikasi Ni Multisim.
2. Buat rangkaian seperti gambar diatas.
3. Untuk menggunakan sumber AC, pada toolbars terdapat Place Source dengan
lambang ground, lalu pilih POWER_SOURCES > AC_POWER > OK. Untuk
mengatur besar tegangan AC klik 2x pada sumber AC tersebut.
4. Untuk menggunakan trafo, klik Place Basic > RATED_VIRTUAL >
TRANSFORMER_RATED > OK. Untuk mengatur besar tegangan AC klik 2x pada
sumber AC tersebut, lalu atur sesuai parameter dibawah.
5. Untuk memasukkan Voltmeter, Place > Indicators > Voltmeter > pilih > OK.
6. Untuk memasukkan Wattmeter, klik Wattmeter pada menu bar.

7. Untuk memasukkan Amperemeter, Place > Indicators > Ammeter > OK.
8. Setalah rangkaian dibuat, hitung arus primer nominal (I1), lalu atur tegangan
secara bertahap hingga I1 mencapai harga nominal. Upayakan agar ada
minimal 10 variasi data. Catat penunjukkan alat ukur pada lembar data
percobaan.
9. Ukur R1 (primer) dan R2 (sekunder) dengan ohmmeter. Untuk memasukkan
ohmmeter klik pada menu bar di sebalah kanan.
VI. DATA PERCOBAAN

Transformator satu fasa 220V/48V, 1A


I1 nominal = 0,218 A = 218mA
Qhs Rep Xep
I1 (mA) Vhs (V) Phs (W) (VAR) (Ω) (Ω)
113 2,5 0,28 0,11 21,92 8,61
120 2,66 0,32 0,13 22,22 9,02
128 2,83 0,36 0,14 21,97 8,54
158 3,5 0,55 0,22 22,03 8,81
165 3,66 0,60 0,24 22,03 8,81
173 3,83 0,66 0,26 22,05 8,68
203 4,5 0,91 0,36 22,08 8,73
210 4,66 0,98 0,39 22,22 8.84
218 4,83 1,05 0,42 22,09 8,83
1,03. 4,06.
5,2.1012 5,3 28.109 1,1. 109 10-9 10-11
R1 = 1Ω R2 = 1Ω

Transformator satu fasa 220V/48V, 5A


I1 nominal = 1A = 1000mA
Qhs Rep Xep
I1 (mA) Vhs (V) Phs (W) (VAR) (Ω) (Ω)
113 2,5 0,28 0,11 21,92 8,61
226 5 1,13 0,45 22,12 8,81
338 7,5 2,53 1,01 22,14 8,84
451 10 4,51 1,8 22,17 8,85
564 12,5 7,05 2,82 22,16 8,86
677 15 10,15 4,06 22,14 8,86
790 17,5 13,81 5,53 22,13 8,86
902 20 18,04 7,21 22,17 8,86
997 22,1 22,03 8,81 22,16 8,86
1,02. 4. 10-
2,4.1012 24,3 589.109 2,3. 1010 10-7 9

R1 = 1Ω R2 = 1Ω
VII. ANALISA DATA
Pada percobaan kali ini, praktikkan membuat simulasi rangkaian
Transformator hubung singkat menggunakan aplikasi Ni Multisim. Pada percobaan
pertama, praktikkan menggunakan trafo dengan arus maksimum di sisi sekunder
sebesar 1A. Praktikkan mencari terlebih dulu nilai arus nominal pada sisi primer
seperti berikut:
S 48 S 48
I1 = = = 0,218 A I2 = = =1A
V 220 V 48
Pada percobaan kedua, praktikkan menggunakan trafo dengan arus maksimum
di sisi sekunder sebesar 5A. Praktikkan mencari terlebih dulu nilai arus nominal pada
sisi primer seperti berikut:
S 240 S 240
I1 = = = 1,09 A I2 = = =5A
V 220 V 48

Praktikkan membandingkan hasil perhitungan dengan parameter sesuai, tetapi


untuk trafo 5A selisih sedikit. Setelah itu, atur tegangan input sampai arus yang
terbaca sesuai dengan arus nominal di sisi primer. Tegangan yang diatur dan terbaca
pada voltmeter merupakan besarnya tegangan terminal pada saat hubung singkat
terjadi. Dan didapatkan hasil seperti pada tabel. Praktikkan lebih memilih membuat
variasi dari nilai tegangan daripada variasi nilai I1 karena lebih mudah. Dari hasil
simulasi (terdapat pada lampiran) didapatkan power factor sebesar 0,9. Untuk
mendapatkan nilai Qhs menggunakan rumus :

Qhs = V x I x sin θ

Pada data ke-10 hasil yang didapat sangat besar karena trafo diberi arus yang
melebihi arus nominalnya sehingga trafo panas dan berakibat rusak. Hal itu
disebabkan, gangguan hubung singkat pada sisi primer, sehingga pada trafo akan
mengalir arus maksimumnya. Jika menggunakan trafo dengan arus nominal diatas itu
maka hasil akan sesuai.
Setelah mengambil data, praktikkan mengukur resistansi kumparan primer
(R1) dan kumparan sekunder (R2) dengan ohmmeter dan didapatkan hasil yang sama
dan sesuai dengan parameter.

VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Hitung I1 untuk kedua transformer (beserta cara perhitungannya)
Jawab:

Trafo 1A
S 48
In = = = 0,218 A
V 220
Trafo 5A
S 240
In = = = 1,09 A
V 220

2. Apa yang terjadi jika transformator diberikan nilai V1 melebihi 10% dari V1
nominalnya? Jelaskan alasannya dan tunjukkan hasil simulasinya.
Jawab:
Pada data ke-10 tabel, nilai V yang diberikan merupakan 10% dari V nominalnya.
Dan hasil yang didapat adalah sangat besar, karena trafo diberi arus yang melebihi
arus nominalnya sehingga trafo panas dan berakibat rusak. Hal itu disebabkan,
gangguan hubung singkat pada sisi primer, sehingga pada trafo akan mengalir arus
maksimumnya. Berikut hasil simulasinya:
Jika menggunakan trafo dengan arus nominal diatasnya, maka hasil akan sesuai.
Bentuk kumparan primer pada trafo berubah menjadi garis lurus berwarna merah,
yang menandakan rusak.

3. Tentukan rugi tembaga dengan perhitungan menggunakan persamaan berikut:


Pcu = ( I12 .R1 + I2 2 .R2).
Jawab:
Trafo 1A
Pcu = ( I12 .R1 + I2 2 .R2)
Pcu = ( 0,2182.1 + 1 2.1)
Pcu = 1,05 W
Trafo 5A
Pcu = ( I12 .R1 + I2 2 .R2)
Pcu = ( 1,092.1 + 5 2.1)
Pcu = 26,2 W

4. Bandingkan hasil perhitungan Pcu dengan hasil pengukuran.


Jawab:
Berdasarkan teori, Pcu = Phs, karena jika sekunder trafo dihubung singkat maka
daya akan terbuang ke rugi-rugi tembaga. Hasil perhitungan Pcu dengan hasil
pengukuran Phs pada trafo 1A hasilnya sama. Sedangkan pada trafo 5A
perbandingan hasilnya cukup berbeda, hal itu dikarenakan I1 yang didapatkan
tidak tepat 1A tapi 0,997A, sehingga hasil yang didapatkan tidak sama.

5. Hitung Ihs pada saat sisi primer bertegangan nominal.


Jawab:
Berdasarkan teori, I1 = Ihs, karena nilai nominal itu dilihat dari sisi primer bukan
sekunder. Bisa saja menggunakan sisi sekundernya, karena pada dasarnya hanya
perbandingan saja antara primer dengan sekunder.
Trafo 1A
2 2
Zep = √��𝑒�� + ��𝑒�� = √22,092 + 8,832 =
23,78 Ω

Vp 4,83
I1 = Ihs = = = 0,203 A
Zep 23,78

Trafo 5A

Zep = √��𝑒�� 2 + ��𝑒�� 2 = √22,162 + 8,862 =


23,86 Ω

Vp 22,1
I1 = Ihs = = = 0,926 A
Zep 23,86
6. Tentukan Rep dan Xep dari transformator hubung singkat dan beri komentar!
[Tabel perhitungan seluruh data pada data percobaan dan buat contoh perhitungan
minimal 2 data, lakukan analisis]
Jawab:
Untuk data lengkapnya terdapat pada data percobaan.
Trafo 1A
Data ke-1
Phs 0,28
Rep = = = 21,92 Ω
Ihs2 1132

Xep = Qhs = 0,11 = 8,61 Ω


Ihs2 1132

Data ke-9
Phs 1,05
Rep = = = 22,09 Ω
Ihs2 2182

Xep = Qhs = 0,42 = 8,83 Ω


Ihs2 2182

Trafo 5A
Data ke-1
Phs 0,28
Rep = = = 21,92 Ω
Ihs2 1132

Xep = Qhs = 0,11 = 8,61 Ω


Ihs2 1132
Data ke-9
Phs 22,03
Rep = = = 22,16 Ω
Ihs2 9972

Xep = Qhs = 8,81 = 8,86 Ω


Ihs2 9972
Trafo akan bekerja normal dengan adanya Resistansi, tetapi saat terjadi
gangguan atau nilainya berkurang maka dibutuhkanlah Reaktansi.
Resistansi (Rep) lebih besar daripada Reaktansi (Xep) dikarenakan saat
kumparan sekunder dihubung singkat, tegangan pada kumparan primer
akan sangat kecil maka harus dinaikkan sampai arus mengalir. Saat proses
ini, arus yang timbul akan mengalami kebocoran fluks magnetik, sehingga
dibutuhkan reaktansi. Jika Reaktansi lebih besar daripada Resistansi, maka
tidak ada daya yang mengalir ke beban, daya tersebut akan tersimpan
sementara dan kembali lagi ke sumber.

IX. KESIMPULAN
1. Berdasarkan teori, Pcu = Phs, karena jika sekunder trafo dihubung singkat maka
daya akan terbuang ke rugi-rugi tembaga.
2. Dua variabel Rep dan Xep digabungkan untuk mendapatkan nilai hubung
singkat impedansi Zep.
X. LAMPIRAN
Trafo 1A (berurutan data 1-10)
Trafo 5A (berurutan data 1-10)

Anda mungkin juga menyukai