Skripsi Full-HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARISTIK
Skripsi Full-HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARISTIK
Skripsi Full-HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARISTIK
SKRIPSI
Oleh :
YOGYAKARTA
2017
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
sujud, untaian doa, dan dukungan dalam bentuk apapun yang tiada hentinya
diberikan selama ini, dan sampai kapanpun tidak akan dapat terbalas oleh penulis.
iv
HALAMAN MOTTO
(Imam Syafi’i)
“Pendidikan adalah paspor kitauntuk masa depan, hari esokadalah untuk siapa
(Malcolm X)
“Ku tak mendambakan menjadi sebuah mawar yang indah nan harum bila pohon
(Hanif Paramasatya P)
v
PRAKATA
motivasi, masukan, dan doa yang diperlukan penulis dari mulai persiapan hingga
tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada:
1. Allah SWT, dzat yang maha kuasa yang maha kaya akan ilmu yang
setiap langkah.
3. Ibu Mira Aliza Rachmawati S.Psi., M.Psi selaku ketua Program Studi
Indonesia
vi
4. Bapak Tobagus Mohammad Nu’man, S.Psi., M.Psi selaku dosen
pengisian data dan juga guru-guru yang sudah dapat membantu dengan
10. Ayahanda tercinta Pramu Handoyo dan Ibunda tercinta Ayu Haeni yang
vii
11. Ade Eva Fatmawati yang telah memberikan semangat serta doa dalam
penulis Tedi April, Lutfan Rezki, Alan Shearer, Yulia Rahmi, Ginta
Linggaduma, Rizka Dian, Lalu Rizki serta semua sahabat kantin FPSB
Koyor, Ejak, Tantok, Yuda, Alif, Madan, Gita, Fatia, Nana, Dodi dan
13. Warga dusun lodadi, foto kopi mas endra, foto kopi mas eko dan mbak
diah, burjo mang ucha, aliando yang siap sedia memberikan jasanya
ditengah malam.
viii
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................. vi
BAB I .......................................................................................................... 1
PENGANTAR............................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
1. Manfaat Teoritis......................................................................... 5
ix
1. Keaslian topik ............................................................................ 6
BAB II ......................................................................................................... 9
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 9
BAB III...................................................................................................... 22
x
2. Kepribadian Narsistik .............................................................. 22
BAB IV ..................................................................................................... 30
1. Orientasi Kancah...................................................................... 30
C. Hasil Penelitian............................................................................ 36
xi
5. Analisis Tambahan .................................................................. 42
D. Pembahasan ................................................................................. 44
BAB V....................................................................................................... 48
PENUTUP ................................................................................................. 48
A. Kesimpulan .................................................................................. 48
B. Saran ............................................................................................ 48
LAMPIRAN .............................................................................................. 55
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARSISTIK DENGAN
MENGEMUDI BERISIKO PADA REMAJA DI KABUPATEN SLEMAN
Hanif Paramasatya Pratama
Tobagus Mohammad Nu’man
xv
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
menempatkan pengendara dan pengguna jalan lain dalam situasi berbahaya yang
dapat mengancam keselamatan jiwanya tanpa disadari. Hal tersebut sering dijumpai
peneliti di lingkungan rumah dan jalan raya seperti mengebut, mengendarai sambil
nenggunakan HP, memotong jalan orang lain tanpa menggunakan lampu sign, tidak
Subjek yang melakukan hal tersebut sebagian besar adalah remaja SMA dan SMP,
Hasil yang didapatkan dari wawancara tersebut antara lain : remaja tidak
mereka sedang dalam masa senang untuk mengemudi karena barusaja boleh dan
baru saja dapat mengemudi, kemudian mereka senang bila tindakan yang dilakukan
Penelitian yang dilakukan oleh Li., Bai., Siebers dan Wagner (2014)
mengemudi berisiko atau risky driving. Karlsson (Shams & Movaghar, 2009)
dengan observasi yang dilakukan peneliti mengenai perilaku yang sering dijumpai
dan penelitian yang pernah dilakukan diatas dapat diasumsikan bahwa remaja
tersebut melakukan mengemudi berisiko. Menurut Jessor dan Jessor (Beeg &
Langely, 2001) risky driving dianggap sebagai sindrom perilaku yang sudah dapat
kemampuan mengemudi dan suasana hati (Li, Ba., Siebers & Wagner, 2014). Jenis
kelamin berkaitan dengan risky driving karena sejalan dengan penelitian yang
menyebutkan pengendara laki-laki tiga kali lipat lebih banyak melakukan perilaku
tersebut dibandingkan pengendara perempuan (Rhodes & Pivik, 2011). Data usia
yang didapatkan juga menunjukan rentang usia 15 hingga 19 tahun yang paling
mengemudi di jalan raya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Utari (2016)
jalan raya dan meningkatkan perilaku disiplin di jalan raya. Individu dengan
kematangan emosi yang ideal menurut Hurlock (dalam Utari, 2016) akan memiliki
kontrol diri yang baik serta dapat mengekspresikan emosinya dengan tepat sesuai
dengan keadaan serta dapat memberikan reaksi yang tepat sesuai dengan keadaan
3
yang dihadapinya. Aspek dari kematangan emosi itu sendiri menurut Walgito
(2004) antara lain dapat menerima keadaan dirinya maupun orang lain, tidak
impulsive, dapat mengontrol emosi dan ekspresi emosinya dengan baik, dapat
berfikir objektif dan realistis serta bertanggung jawab. Berdasarkan uraian tersebut
peneliti tetap menggunakan variabel narsistik atas dasar dalam aspek yang dimiliki
oleh kematangan emosi kurang menjelaskan mengenai hal yang dirasakan sebjek
mengenai rasa paling hebat, paling mampu dan keinginan untuk diakui dari orang
lain seperti dalam hasil wawancara terhadap subjek penelitian yang telah dilakukan.
(Constantinou, 2011). Suasana hati atau mood yang negatif akan berdampak pada
perilaku mengemudi di jalan raya dan akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi
(Li, Bai, Siebers & Wagner, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Arnet (Ferreira,
suatu pertahanan diri yang bertujuan untuk melindungi dan menghargai diri dengan
kecenderungan narsistik akan melakukan sesuatu yang berlebih dari orang lain
demi mendapat ketakjuban dari orang lain yang melihatnya dari penampilan fisik
atau hal-hal yang dilakukannya, serta terobsesi untuk menunjukan kehebatan dan
4
pesona diri dengan melakukan hal yang unik dibandingkan orang lain (Suhartanti,
2016). Pada masa remaja kepribadian sudah dapat terbentuk karena pembentukan
dirinya sudah memiliki kemampuan istimewa dan iri jika orang lain menjadi sukses.
Anak-anak yang narsistik membutuhkan kekaguman dan rasa keunikan dari orang
lain. Maka dari itu pada masa remaja kepribadian narsistik ini sudah dapat terbentuk
terbentuk.
tingkah laku aktif terhadap lingkungan (Apsari, 2012). Perilaku tersebut termasuk
dalam lingkungan lalu lintas pada saat berkendara karena tingkah laku tersebut
dapat diamati seperti halnya mengebut, berganti jalur secara mendadak, melanggar
rambu lalu lintas dan lain sebagainya. Selain itu karena masa remaja yang dikatakan
sebagai masa transisi mulai memperhatikan penampilan dengan diri mereka secara
Maka dari itu, berdasarkan observasi dan wawancara serta data yang
B. Rumusan Masalah
maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai fokus penelitian adalah apakah
ada hubungan antara kecenderungan narsistik dan tingkat risky driving pada remaja
di Kabupaten Sleman?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
psikologi sosial dan memperkaya hasil yang telah ada dan dapat memberi
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para orang tua, sekolah
E. Keaslian Penelitian
Driving Behavior and Sensation – Seeking and Sex among Students of Islamic Azad
University – Bandar Abbas, Iran, in 2012. Disamping itu terdapat penelitian yang
dilakukan oleh Brookland, Langley dan Ameratunga (2008) dengan judul Parent
and adolescent risky driving behaviours: New Zealand Drivers Study. Penelitian
lain mengenai perilaku risky driving dilakukan oleh (Rhodes dan Pivik, 2011)
dengan judul Age and gender differences in risky driving: The roles of positive
affect and risk. Adapun keaslian dari penelitian yang sekarang dilakukan dapat
1. Keaslian topik
kesamaan dengan ketiga penelitian yang lain yaitu mengenai topik yang diangkat
yaitu risky driving. Akan tetapi penelitian ini memiliki perbedaan dari ketiga
risky driving dan dorongan mencari sensasi pada mahasiswa Universitas Islam
Azad Bandar Abas Iran. Penelitian yang dilakukan Brookland, Langley dan
Ameratunga (2008) mengaitkan mengemudi berisiko pada orang tua dan remaja.
Selain itu penelitian Rhodes dan Pivik (2011) mengenai perbedaan mengemudi
7
berisiko berdasarkan usia dan jenis kelamin yang dikaitkan dengan persepsi
risiko dan afek positif. Berdasarkan beberapa contoh diatas penelitian mengenai
dilakukan.
2. Keaslian teori
pada teori Iversen (2004) yang juga digunakan dalam penelitian oleh (Iversen,
2004). Teori dari penelitian lain seperti penelitian yang dilakukan Amirfakhraei,
hingga 2008, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rhodes dan Pivik (2011) menggunakan alat ukur DBQ driving behavior
berupa angket atau kuesioner, dan peneliti menggunakan alat ukur yang diaptasi
dari alat ukur Risky Driving Behavior oleh Iversen (2004) yang sebelumnya juga
4. Keaslian subjek
motor yang ada di kabupaten Sleman yang berusia antara 15 hingga 20 tahun.
terdapat penelitian yang menggunakan subjek remaja akan tetapi bukan remaja
di Kabupaten Sleman.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mengemudi Berisiko
Mengemudi berisiko menurut Jessor dan Jessor (Beeg dan Langely, 2001)
dianggap sebagai sindrom perilaku yang sudah dapat dikatakan sebagai masalah.
yang membahayakan bagi diri sendiri dan orang lain, serta ditandai dengan
tetapi tidak ditujukan secara langsung untuk menyakiti atau menceakakan orang
untuk menyakiti atau mencelakakan orang lain, perilaku yang terlihat seperti
Aspek dari risky driving itu sendiri menurut Jonah (Beeg dan Langely,
berlebih.
c. Close following atau mengikuti kendaraan lain dengan jarak yang terlalu
dekat.
d. Driving after drinking atau mengemudi sehabis minum minuman keras yang
keras.
(mengebut)
diantaranya adalah:
c. Not using seat belts atau tidak menggunakan sabuk pengaman, perilaku ini
pengendara motor.
e. Drinking and driving atau mengemudi dan minum minuman keras atau
penelitian, maka pada aspek ini peneliti mengganti driving after drinking
setelah meminum obat yang memiliki efek kantuk. Karena menurut Ibrahim
kurangnya kewaspadaan dan reaksi yang lambat. Hal tersebut berguna untuk
disimpulkan bahwa aspek Iversen yang akan digunakan dalam penelitian ini
dengan menyesuaikan subjek penelitian. Maka dari itu salah satu aspek dari
risky driving yaitu not using seat bealt akan diganti menjadi not using
helmet karena hal tersebut memiliki makna yang sama sebagai alat
a. Kepribadian
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Iverson dan Randmeo menyebutkan
dalam mengemudi.
14
b. Demografi
kecelakaan juga menunjukan usia 15 hingga 20 tahun adalah usia yang paling
c. Situasional
seseorang. Selain itu penelitian Ellison, dkk (Mazhuri dan Zaduqisti, 2009)
karena di jalan raya kita tidak dapat mengetahui identitas dari tiap pengguna
jalan lain dan sama sebaliknya sehingga seseorang dapat berlaku bebas di
2009) juga menyebutkan faktor temperatur, kebisingan dan kondisi jalan juga
d. Kondisi sosial
B. Kepribadian Narsistik
sebuah rasa cinta yang ekstrim yang mengharapkan dirinya sendiri sebagai
individu yang sangat penting, paling pandai, paling hebat, paling bagus dan
dapat dikatakan juga memiliki egois yang tinggi. Teori lain berdasarkan
pandang orang lain. Penjelasan lain yang dikemukakan oleh Raskin dan Terry
yang penting dan kompleks dari ciri-ciri kepribadian dan proses tersebut dapat
16
meningkatkan rasa besar atau kemegahan dalam dirinya dan kebutuhan untuk
dikagumi. Selain itu definisi lain dari narsistik menurut Bushman dan
meningkatkan pandangan diri seperti kecerdasan, kekuatan dan daya tarik fisik.
perilaku yang menunjukan bahwa dirinya memiliki hal-hal yang hebat dan
narsistik, yaitu :
a. Authority
orang lain.
17
b. Self sufficiency
Individu ini merasa dirinya memiliki kemampuan diri yang tinggi untuk
c. Superiority
d. Exhibitionism
seseorang kerap melakukan foto selvi supaya dapat dilihat dan di sanjung
e. Exploitativeness
f. Vanity
atau sudut pandang dari orang lain terhadapnya atau dapat dikatakan bahwa
g. Entitlement
Dirinya akan lebih cenderung untuk memiih sesuai dengan kemauan dirinya
akan melakukan hal-hal yang unik atau tidak wajar guna mendapatkan pengakuan
dari orang lain supaya dapat menaikan harga dirinya. Kepribadian narsistik tidak
seutuhnya merupakan kepribadian yang negatif bila dapat disalurkan dengan baik
karena kepribadian ini dapat mendorong seseorang untuk berprestasi. Lain halnya
mengemudi kita dituntu untuk dapat berhati-hati dan mematuhi aturan yang ada
supaya kita dapat terhindar dari hal yang dapat mencelakaan kita atau orang lain.
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku mengemudi salah satunya
19
adalah faktor kepribadian. Selain itu sifat impulsif atau sensitif terhadap hukuman
kepribadian narsistik yang membutuhan rasa takjub dari orang lain dapat
berhubungan dengan sifat ini karena rasa ketakjuban yang diinginkan dapat
diartikan sebagai penghargaan yang ingin didapatkan dari orang lain. Hal lain yang
(Constantinou, 2011) pada usia remaja individu memiliki perasaan bahwa diriya
Hal yang dapat terjadi dari meremehkan bahaya dan merasa memiliki kemampuan
yang tinggi adalah sifat arogan yang berhubungan dengan sombong, angkuh atau
keras kepala seperti salahsatu aspek yang dimiliki narsistik yaitu vanity.
Dalam aspek narsistik yaitu exhibition atau menjadi pusat perhatian di jalan
raya, menurut Wang, Rau dan Salvendy (2011) pengemudi di Cina banyak
mabuk. Hal tersebut menunjuan bahwa pengemudi melakukan hal mengebut dan
Aspek lain yaitu superiority menunjukan bahwa dirinya adalah pengemudi yang
ahli. Perasaan tersebut membawa pengemudi kepada perasaan bahwa dirinya tidak
akan melanggar atau ditangkap oleh polisi (Lustman, Weisental dan Flett, 2010).
(Buelow & Brunell, 2014) menyebabkan individu memiliki tingkat egois dan
20
ketidak etisan yang tinggi. Hal yang dpat terjadi saat berkendara seperti tidak
memberikan jalan kepada pengendara lain saat akan menyalip dan mengebut untuk
mengejar janji. Individu yang melakukan hal tersebut menunjuan bahwa dirinya
individu dengan authority tinggi memiliki pandangan diri yang positif. Aspek ini
bila dikaitkan dengan perilaku mengemudi dapat berupa melawan arus yang
dapat mengancam keselamatan dirinya dan orang lain. Aspek selanjutnya adalah
dengan tingkat kepercayaan diri. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi dapat
memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap dalam mengemudi dan mampu
D. Hipotesis Penelitian
Akan ada hubungan positif antara narsistik dan risky driving pada remaja di
Kabupaten Sleman. Hal ini berarti semakin tinggi kepribadian narsistik pada remaja
METODE PENELITIAN
B. Definisi Operasional
Risky driving adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden pada skala
driving, not using seat belt, caution and watchful driving, drinking and driving,
attention toward children in traffic dan driving below speed limits. Skala
aitem tersebut telah mewakili seluruh aspek dari skala risky driving. Peneliti
subjek sebagai pengendara motor supaya dapat lebih dipahami oleh subjek
penelitian.
responden pada skala Narcisisstic Personality (Ames, Rose & Anderson. 2006)
yang diadaptasi dari skala milik Raskin dan Terry (1988). Skala tersebut
23
aitem sebanyak 16 butir. Butir aitem tersebut telah mewakili seluruh aspek dari
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini karakteristik subjek yang dipilih adalah remaja dengan
mendapat jenis data kuantitatif. Alasan yang mendasari penggunaan metode ini
karena peneliti dapat memasukan data penelitian lebih cepat dan praktis serta
dalam penelitian ini adalah sepeti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
24
Iversen (2004) yaitu Risky Driving Behavior yang juga dirancang olehnya
Skala ini terdiri dari 24 pernyataan yang terbagi dalam 7 butir aitem
dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Terdapat empat alternatif pilihan
“Jarang”, skor 3 diberikan untuk “Pernah” dan skor 4 diberikan untuk “Tidak
Pernah”.
25
Tabel 1
Distribusi Butir Risky Driving Sebelum Uji Coba
dan Terry (1988) yaitu Narsistic Personality Iinventory (NPI) terdiri dari 40
(2006) terkait dengan face validity, pemilihan aitem dalam alat ukur
Rose & Anderson. 2006) . Pada penelitian ini alat ukur yang di gunakan
adalah NPI dengan 16 aitem yang dikembangkan oleh Ames, Rose dan
Anderson (2006).
dengan respons subjek yang cenderung terhindar dari social desirability dan
faking. Skor yang digunakan dalam penilaian yaitu skor 1 untuk pernyataan
Tabel 2
Distribusi Butir Skala Narsistik Sebelum Uji Coba
Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang sudah memenuhi validitas dan
berisiko dan skala mencari sensasi sudah harus memenuhi validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu konsep mengenai sejauh mana suatu alat tes
mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur yang
pengukuran yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur
tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang sesunggunya (Azwar, 2009).
Dalam buku yang ditulis oleh Azwar (2009), validitas dibagi menjadi 3
tipe yaitu validitas isi atau validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap
isi tes denan analisis rasional atau melalui professional jugdgment. Validitas
isi terbagi menjadi 2 yaitu validitas muka dan validitas logik. Kemudian
28
validitas konstrak yaitu tipe validitas yang menunjukan sejauh mana tes
pengujian skor tes. Hasil dari prosedur validasi berdasarkan kriteria tersebut
konkruen.
kawasan isi objek yang hendak diukur dan sejauhmana aitem-aitem tes
2. Uji Reliabilitas
akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang
terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor error (kesalahan) daripada
yang angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin
hubungan antara dua variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 16.0 for
windows.
BAB IV
1. Orientasi Kancah
ini tidak hanya berdomisili di sekitar sekolah akan tetapi hingga daerah
tersebut sekitar 550 siswa yang terdiri dari 18 kelas dari kelas X hingga kelas
XII. Sebaran usia siswa yang bersekolah di SMA N 1 Ngaglik berkisar umur
14 hingga 18 tahun. Selain kegiatan belajar mengajar sekolah ini juga memiliki
berbagai macam ekstrakulikuler seperti music, sepak bola, basket, seni lukis,
supaya siswa dapat mengembangkan minat bakat dan juga sebagai upaya untuk
roda dua juga cukup banyak karena jarak dari rumah hingga sekolah yang
cukup jauh serta demi menunjang kepraktisan untuk siswa karena terkadang
orangtua tidak dapat mengantar jemput siswa untuk berangkat sekolah atau
31
pulang sekolah. Selain itu karena siswa SMA berdasarkan usia termasuk dalam
2. Persiapan Penelitian
a) Persiapan Administrasi
dengan menyertakan proposal penelitian, alat ukur serta foto kopi KTP dan
KTM. Setelah itu surat dari kesbangpol harus di hantarkan ke kantor Dinas
kedua skala. Alat ukur yang digunakan pada variable mengemudi berisiko
merupakan alat ukur yang dibuat oleh Iversen (2004) yang terdiri dari 24
NPI dengan 16 aitem yang dikembangkan oleh Ames, Rose dan Anderson
(2006) dengan basic dari NPI 40 yang dibuat oleh Raskin dan Terry (1988).
32
disusun oleh Iversen (2006). Jumlah aitem dalam skala ini berjumlah
narsistik diukur dengan skala NPI 16 yang disusun oleh Ames, Rose
dan Anderson (2006). Jumlah aitem dari skala ini adalah 11 aitem
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil analisis ini
berguna untuk mengukur apakah skala yang digunakan layak di uji cobakan
pada aitem skala penelitian yang hendak diukur berdasarkan isi dari alat
ukur tersebut.
Tabel 3
Distribusi Skala Risky Driving Setelah Uji Coba
No Aspek Nomor Butir Jumlah
Favourable Unfavourable
1 Pelanggaran lalu 1, 2*, 3*, 4*, 5, 6
lintas atau kebut- 6
kebutan
2 Mengemudi dengan 8, 9, 10*, 11 7* 5
nekat atau nekat
3 Tidak 12, 13 2
menggunakan helm
4 Mengemudi dengan 14, 15, 16, 17 4
hati-hati dan
waspada
5 Mengemudi dan 18, 19*, 20 3
meminum
minuman keras
6 Perhatian terhadap 21, 22* 2
anak-anak di lalu
lintas
7 Mengemudi 23, 24 2
dibawah kecepatan
Total 24
dan 10.
35
narsistik setelah diuji coba dapat dilihat pada Tabel – di bawah ini.
Tabel 4
Distribusi Skala Narsistik Setelah Uji Coba
B. Pelaksanaan Penelitian
2 kelas yang dijadikan penelitian dengan subjek hari pertama kelas XII sebanyak
19 siswa dan hari kedua kelas X sebanyak 31 siswa. Proses pengambilan data ini
36
keadaan yang sedang atau pernah dialami subjek. Setelah mengisi angket yang
peneliti sedikit memberikan penjelasan atas penelitian yang sedang dilakukan dan
angket yang diterima kembali seluruhnya dapat di dilakukan analisis sehingga dari
seluruh proses pengambilan data diperoleh 50 angket yang dapat dianalisa lebih
lanjut.
C. Hasil Penelitian
tahun. Deskripsi data berdasarkan usia dapat dilihat melalui table berikut:
37
Tabel 5
Distribusi Usia Subjek Penelitian
diatas subjek dengan persentase tertinggi adalah subjek dengan usia 15 dan
17 tahun.
Tabel 6
Distribusi Jenis Kelamin Subjek Penelitian
Berdasarkan table diatas data yang didapat dari responden berjenis kelamin
paling banyak.
Tabel 7
Pembagian Persentil Data Penelitian
kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Berikut
Tabel 8
Rumus Penormaan untuk Kategorisasi
X = Skor Total
berikut ini :
Tabel 9
Kategorisasi Data Penelitian
3. Uji Asumsi
uji normalitas dan uji linieritas sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk
40
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data tiap variabel dalam
apabila p > 0.05, dan tidak normal apabila p < 0.05. Teknik yang digunakan
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
bahwa data risk driving memiliki sebaran data normal dengan nilai KS
sebesar 0.096 dan nilai p = 0.200 (p > 0.05). Sedangkan variabel narsistik,
data normal dengan nilai KS sebesar 0.116 dan nilai p = 0.093 (p > 0.05).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel risk driving dan variabel
b) Uji Linieritas
memiliki korelasi yang linier secara signifikan atau tidak. Kedua variabel
41
dikatakan linier apabila memiliki nilai signifikansi p < 0.05. Berikut ini
merupakan hasil uji linieritas antara variabel risk driving dan narsistik :
Tabel 11
Hasil Uji Linieritas Risk Driving dan Narsistik
bahwa korelasi antara risk driving dan narsistik diperoleh nilai 1.318 dengan
nilai p = 0.256 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara risk
4. Uji Hipotesis
normal, sedangkan pada uji linieritas korelasi kedua variabel dikatakan tidak
linier. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti
penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara narsistik dan risky driving.
semakin rendah narsistik, maka semakin rendah risky driving. Berikut hasil uji
Tabel 12
Korelasi Risky Driving dan Narsistik
Variabel r r2 p Keterangan
Risk Driving Tidak
-0,154 0,024 0,114 (0 > 0,05)
Narsistik Signifikan
dengan p = 0,114 (0 > 0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang positif antara narsistik dan risky driving. Oleh karena itu,
hipotesis yang diajukan oleh peneliti tidak dapat diterima atau ditolak.
5. Analisis Tambahan
Tabel 13
Analisis per aspek narsistik terhadap risky driving
tiap aspem memiliki nilai yang negatif kecuali pada aspek superiority yang
Tabel 14
Korelasi Risky Driving dan Narsistik
Variabel JK r r2 p Keterangan
0,342 Tidak
Kepribadian Laki-laki -0,084 0,007
(0 > 0,05) Signifikan
Narsistik *
0,072 Tidak
Risk driving Perempuan 0,307 0,094
(0 > 0,05) Signifikan
44
laki = -0,084, dengan p = 0,342 (0 > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara narsistik dan risky
dengan p = 0,072 (0 > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan positif yang signifikan antara narsistik dan risky driving pada
D. Pembahasan
hubungan negatif yang berarti hubungan tersebut tidak sesuai dengan hipotesis
menjadi small effect, sedangkan 97.6% hal lain yang dapat berkontribusi
dilakukan oleh Fernandes (Tomas, Sabates & Roca, 2014) diantaranya adalah
45
persepsi risiko, sikap tentang mengemudi dan sifat kepribadian yang berbeda
(mencari sensasi, tidak taat aturan dan agresi). Hal tersebut sejalan dengan
mengemudi berisiko menurut Jonah (Sabates, Roca & M, 2012) dapat lebih
kepribadian adalah tidak taat aturan. Penelitian yang dilakukan Iversen &
Rundmo (2002) menunjukan pengemudi dengan tingkat tidak taat aturan yang
peraturan lalu lintas yang tinggi juga. Agresi juga dapat menjadi penyebab
saat berkendara menurut Tasca (Utari, 2016) merupakan perilaku yang sengaja
dan kebut-kebutan. Beberapa hal tersebut merupakan hal yang diduga lebih
(Tomas, Sabates & Roca, 2014) juga dapat mempengaruhi mengemudi berisiko.
tingkat mengemudi berisiko yang lebih tinggi daripada perempuan. Hal tersebut
dapat dikarenakan laki-laki memiliki tingkat agresi yang lebih tinggi daripada
perempuan.
Hal yang menyebabkan dari hipotesis ini ditolak dapat disebabkan karena
dengan penelitian yang dilakukan oleh Levin dan McDevitt (Edward, 2013)
terjadi karena seseorang yang melakukan agresi juga memiliki harga diri yang
rendah. Perilaku agresi itu sendiri menurut Bushman dan Baumeister (Edward,
superiority memiliki korelasi yang positif. Hal tersebut berarti aspek superiority
Hennessy (2016) dapat disebabkan karena orang dengan superiority yang tinggi
47
dengan apa yang dirasakan atau di lakukan oleh subjek. Hal tersebut karena
waktu dimana subjek baru saja melaksanakan mata pelajaran olahraga yang
interaksi yang terbatas dari subjek dan peneliti karena waktu mata pelajaran
bimbingan konseling hanya 30 menit dan waktu izin yang diberikan untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
proses dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Beberapa saran tersebut
antara lain:
mematuhi aturan dan marah saat mengemudi. Hal tersebut dilakukan supaya
terhindar dari hal-hal yang dapat membahayakan serta merugikan diri atau
orang lain.
49
penelitian yang sesuai. Hal ini perlu dilakukan supaya responden dapat lebih
lebih baik. Hal tersebut dapat membuat hasil pengukuran dapat lebih akurat.
banyak supaya data yang diambil dapat lebih mewakili dari subjek yang
DAFTAR PUSTAKA
Adi, P. S., & Yudiati, M. E. A. (2009). Harga diri dan kecenderungan narsisme ada
pengguna Friendster. Jurnal Psikologi, 3(1), 25-32. Diambil dari
http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/400
Amirfakhraei, A., Taghinejad, N., & Sadeghifar, E. (2013). Relationship between risky
driving behavior and sensation – seeking and sex among students of Islamic Azad
University – Bandar Abbas, Iran, in 2012. Journal of Basic and Applied Scientific
Research, 3(3), 293-301. Diambil dari
https://www.textroad.com/pdf/JBASR/J.%20Basic.%20Appl.%20Sci.%20Res.,%
203(3)293-301,%202013.pdf
Ames, D, R., Rose, P., & Anderson, C. P. (2006). The NPI – 16 as a short measure of
narcissism. Journal of Research in Personality, 40,440-450. Doi :
10.1016/j.jrp.2005.03.002
Begg, D., Langley, J. (2001). Changes in risky driving behaviour from age 21 to 26
years. Journal of Safety Research. 32, 491-499. Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/223674944
Blachnio, A., Przepiorka, A., & Rudnicka, P., (2016). Narcissism and self-esteem as
predictors of dimensions of facebook use. Personality and Individual Differences.
90, 296-301. Diambil dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886915300398?via%3Di
hub
51
Brookland, R., Begg, D., Langley, J., & Ameratunga, S. (2008). Parent and adolescent
risky driving behaviours: New Zealand drivers study. Naskah Publikasi. 441 –
450. Diambil dari http://acrs.org.au/files/arsrpe/RS080063.pdf
Iversen, H., & Rundmo, T. (2002). Personality, risky driving and accident involvement
among Norwegian drivers. Personality and Individual Defferences. 33, 1251-
1263. Diambil dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0191886902000107.
Jessor, R., Turbin, M. S., & Costa, F. M. (1997). Predicting developmental change in
risky driving: The transition to young adulthood. Applied Development Science.
1(1), 4-16. Diambil dari
https://www.colorado.edu/ibs/jessor/pubs/1997_Jessor_Turbin_Costa_ADS_Pred
ictingRiskyDriving.pdf.
Juarez, P., Schlundt, D. G., Goldzweig, I., & Jr. N. S. (2006). A conceptual framework
for reducing risky teen driving behaviors among minority youth. Injury
Prevention. 12, 49-55. Diambil dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16788113.
Korlantas. (2018). Korlantas Polri. Diambil dari http://korlantas-
irsms.info/graph/accidentData.
Krizan, Z., & Bushman, B, J. (2011). Better than my love ones: Social comparison
tendencies among narcissists. Personality and Individual Differences. 50, 212-216.
Doi: 10.1016/j.paid.2010.09.031
Li, X., Bai, R., Siebers, P. O., & Wagner, C. (2014). Modeling urban road risky driving
behaviors in China with multi-agent microscopic traffic simulation. International
Conference on Intelligent Transportation. 1740-1745.
Doi: 10.1109/ITSC.2014.6957944.
Lustman, M., Wiesenthal, D, L., & Flett, G, L. (2010). Narcissism and aggressive
driving: Is an inflated view of the self a road hazard?. Journal of Applied Social
Psychology. 40(6), 1423-1449. Doi: 10.1111/j.1559-1816.2010.00624.x
Mashuri, A., & Zaduqisti, E. (2009). Dangerous driving, prediktor dan mediatorny.
Psycho Idea. 7(1), 22-34. Diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/318258989_DANGEROUS_DRIVING
_PREDIKTOR_DAN_MEDIATORNYA.
Rahman, N. A. (2014). Dangerous driving behaviour ditinjau dari big five factors
personality. Jurnal Online Psikologi. 2(2), 373 – 390. Diambil dari
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/view/2087.
Rhodes, N., & Pivik, K. (2011). Age and gender differences in risky driving: The roles
of positive affect and risk perception. Elsevier. 43, 923-931. Doi:
10.1016/j.aap.2010.11.015.
Sabates, A., Roca, S., & M, J, G. (2012). Emotional abilities as predictors of risky
driving behavior among a cohort of middle aged drivers. Accident Analysis &
Prevention. 45, 818-825. Doi: 10.1016/j.aap.2011.07.021.
Setiawati, A. F.,Mardapi, D., & Azwar, S. (2013). Penskalaan teori klasik instrumen
multiple intelligences tipe thurstone dan likert. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan. 17(2), 259-274. Diambil dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1699
Shams, M., & Movaghar, V. R. (2009). Risky driving behaviour in Tehran, Iran.
Traffic Injury Prevention. 10, 91-94. Doi: : 10.1080/15389580802492280.
Tuarissa, S., Wullur, A.C., & Citraningtyas, G. (2014). Profil penggunaan obat
klorefeniramin maleat pada masyarakat di Kelurahan Bailang dan Kelurahan
Karombasan Kota Manado: Jurnal Ilmiah Farmasi. 3(4), 22-37. Diambil dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/6042.
Utari. (2016). Hubungan aggressive driving dan kematangan emosi dengan disiplin
berlalulintas pada remaja pengendara sepeda motor di Samarinda. eJournal
Psikologi. 4(3), 352-360. Diambil dari http://demo.portal.fisip-
unmul.ac.id/web/?p=3837.
Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
54
Wang, P., Rau, P. P., & Salvendy, G. (2011). Chinese drivers’ risky driving and risk
taking in other life situations. International Journal of Occupational Safety and
Ergonomics. 17(2), 155-164. Diambi dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21679667
Wohleber, R, W., & Matthews, G. (2014). Individual differences in driver over-
convidence: Implication for stress, error and managing impairments. Proceedings
of the Human Factors and Ergonomics Society 58th Annual Meeting, 999-1003.
Diambil dari
https://www.researchgate.net/profile/Gerald_Matthews2/publication/271728323_
Individual_Differences_in_Driver_OverConfidence/links/5627ff7808aef25a243b
eb2c/Individual-Differences-in-Driver-Over-Confidence.pdf
Widiyanti, W., Solehuddin, M., & Saomah, A. (2017). Profil perilaku narsisme remaja
serta implikasinya bagi bimbingan dan konseling. Indonesian Journal Of
Educational Conseling. 1(1),15-26. Diambil dari
http://ijec.ejournal.id/index.php/counseling/article/view/3/3
Widyastuti, F. (2017). Perbedaan tingkat kecenderungan narsistik pada siswa introvert
dan ekstrovert di SMA PIRI 1 Yogyakarta. E-Journal Bimbingan dan Konseling.
6(3), 273-283. Diambil dari http://eprints.uny.ac.id/47444/
55
LAMPIRAN
56
Peneliti,
IDENTITAS DIRI
Usia :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian dan
menjawab semua pertanyaan peneliti sesuai dengan keadaan saya yang sejujurnya.
SKALA 1
Yogyakarta, 2017
________________
Responden
59
PETUNJUK PENGISIAN
Contoh Soal :
Jika pernyataan tersebut sesuai dengan anda, pilihlah jawaban sebagai berikut:
JAWABAN
BAGIAN A
Jawablah pernyataan berikut sesuai contoh!
JAWABAN
NO PERNYATAN Tidak
Sering Jarang Pernah
Pernah
Saya berkendara diatas kecepatan 50
1
km/jam pada jalan kota
Saya berkendara diatas kecepatan 80-90
2
km/jam pada jalan luar kota
Saya menyalip kendaraan di depan saya
bahkan saat pengendara tersebut melaju
3
dengan kecepatan 60 km/jam pada jalan
perkotaan
Saya melanggar peraturan lalu lintas agar
4
dapat terus melaju
Saya mengabaikan peraturan lalu lintas agar
5
dapat berkendara lebih cepat
Saya berkendara dengan cepat untuk
6
mengejar janji
Saya berkendara terlalu dekat dengan
kendaraan di depan saya akan tetapi tetap
7
memberi jarak supaya dapat segera
mengerem mendadak
Saya terganggu dengan hal-hal yang terjadi
8
di sekitar saat sedang berkendara
Saya membahayakan pengendara lain
9
karena tidak berkonsentrasi
Saya berkendara tanpa keamanan yang
10
cukup
61
JAWABAN
NO PERNYATAAN
Sangat Tidak
Sering Pernah
Sering pernah
Saya tidak menggunakan helm saat
12
berkendara dengan jarak dekat
Saya tidak menggunakan helm saat
13
berkendara dengan jarak jauh
Saya mengurangi kecepatan saat kendaraan
14
di belakang mencoba untuk menyalip
Saya mengurangi kecepatan saat melihat
15
tanda yang menunjukan bahaya
Saya mengurangi kecepatan saat kondisi
JAWABAN
NO Pernyataan
Sangat Tidak
Sering Pernah
Sering Pernah
Saya berkendara di bawah batas kecepatan
23
30 km/jam saat melintasi jalan perkotaan
Saya berkendara di bawah batas kecepatan
24
50 km/jam saat melintasi jalan lingkar kota
63
BAGIAN B
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan berikut dengan seksam. Berilah tanda silang (x) atau tanda
centang (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan apa yang teman-teman rasakan dan
lakukan. Jika teman-teman ingin memperbaiki jawaban, dapat memberikan tanda (=) pada
jawaban yang Saudara/i anggap salah dan memberi tanda silang (x) atau tanda centang (√) pada
jawaban yang teman-teman anggap benar.
Contoh Soal :
Jika pernyataan tersebut sesuai dengan anda, pilihlah jawaban sebagai berikut:
NO Pernyataan
NO PERNYATAAN
A. Saya dapat membuat orang lain percaya apa yang saya percayai
14
B. Terkadang orang-orang percaya mengenai hal yang saya katakan
- TERIMA KASIH -
66
S1 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4
S2 3 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 3 4
S3 4 3 1 4 3 3 4 2 2 2 3 3 3
S4 3 4 3 2 4 2 3 4 2 1 3 4 1
S5 3 2 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 3
S6 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3
S7 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1
S8 4 3 2 4 4 2 3 4 2 4 2 3 2
S9 4 4 4 4 2 1 4 1 4 2 2 4 1
S10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 2
S11 3 3 2 1 4 3 3 3 1 2 3 3 2
S12 4 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 2
S13 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 3
S14 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 1
S15 3 1 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2
S16 3 2 3 4 3 2 2 3 1 2 2 2 2
S17 2 3 4 3 2 4 4 1 4 2 2 2 2
S18 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 1
68
S19 3 1 1 1 3 3 3 3 2 4 2 3 1
S20 2 3 4 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3
S21 2 4 4 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2
S22 4 2 3 2 4 2 2 3 1 2 3 3 1
S23 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2
S24 2 4 2 4 4 2 3 1 2 1 3 2 3
S25 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 2 2 1
S26 4 2 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1
S27 2 2 4 3 3 2 4 2 3 3 2 2 1
S28 4 4 2 4 2 2 2 1 2 4 3 3 1
S29 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2
S30 4 3 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1
S31 1 3 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1
S32 3 3 4 1 3 1 3 3 4 1 3 2 1
S33 1 3 4 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1
S34 3 1 3 1 3 4 3 3 2 2 2 3 1
S35 3 1 4 3 1 1 4 1 2 2 1 3 2
S36 1 4 1 3 4 3 2 4 4 4 3 2 1
S37 2 4 3 4 3 1 4 1 3 1 2 2 2
69
S38 1 1 3 1 1 3 3 1 1 2 2 3 1
S39 1 3 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 1
S40 4 4 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 1
S41 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 1
S42 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2
S43 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 1
S44 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4
S45 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1
S46 2 4 3 1 1 1 2 1 1 2 2 3 1
S47 1 3 3 4 1 3 4 1 2 2 2 3 1
S48 2 1 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 1
S49 2 4 4 2 3 1 4 4 3 2 3 2 1
S50 3 2 3 3 4 4 2 1 3 3 3 4 4
70
Nama q14 q15 q16 q17 q18 q19 q20 q21 q22 q23 q24 TOTAL
S1 3 4 3 4 3 1 3 4 4 3 4 78
S2 2 2 4 2 1 3 3 3 3 4 2 70
S3 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 2 72
S4 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 61
S5 3 1 2 3 3 4 4 3 2 2 2 70
S6 2 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 70
S7 1 1 3 2 4 2 4 3 2 3 2 71
S8 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 68
S9 1 2 3 2 4 4 3 4 3 4 2 69
S10 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 2 65
S11 2 2 4 2 3 1 3 4 3 2 2 61
S12 3 1 2 2 3 3 4 3 2 4 2 62
S13 3 3 3 1 4 4 3 1 3 3 2 68
S14 3 2 4 4 1 1 3 2 4 3 2 69
S15 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 55
S16 1 1 3 2 3 4 4 4 4 3 2 62
S17 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 67
S18 2 2 3 2 3 4 4 3 4 3 2 61
71
S19 1 3 2 2 3 2 4 2 4 3 3 59
S20 1 2 2 1 4 2 3 2 3 1 2 55
S21 1 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 64
S22 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 64
S23 2 2 3 2 4 2 4 2 4 2 3 59
S24 1 2 2 2 4 1 1 4 4 2 2 58
S25 1 1 2 3 4 4 3 3 2 3 2 61
S26 1 2 2 2 4 4 4 3 1 1 2 57
S27 1 2 3 3 1 4 1 4 3 2 2 59
S28 2 2 2 1 4 3 4 2 2 2 1 59
S29 2 2 3 2 4 3 4 3 3 1 1 62
S30 3 2 3 2 4 4 3 2 4 2 3 57
S31 2 1 3 3 4 1 4 2 2 2 2 50
S32 2 1 4 2 4 2 4 3 4 4 2 64
S33 1 2 3 2 4 3 3 2 4 4 2 54
S34 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 2 60
S35 2 2 2 2 3 3 4 1 4 2 2 55
S36 2 2 2 3 3 1 4 2 3 2 3 63
S37 2 1 1 2 3 3 4 2 2 4 2 58
72
S38 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 53
S39 2 2 3 2 4 1 4 2 3 1 2 50
S40 2 1 2 2 4 3 4 2 2 4 2 71
S41 1 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 66
S42 1 2 3 2 4 3 1 4 2 2 2 62
S43 3 3 3 2 3 1 4 3 4 2 2 67
S44 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 62
S45 2 3 2 2 3 2 4 2 2 1 2 51
S46 2 3 3 3 4 1 4 2 3 2 2 53
S487 1 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 55
S48 2 2 1 3 4 2 4 3 3 3 2 54
S49 3 3 3 2 3 2 4 3 2 4 2 66
S50 4 4 4 2 3 1 3 4 4 3 2 73
73
S1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 28
S2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 22
S3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 22
S4 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 22
S5 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 28
S6 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 20
S7 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 21
S8 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 24
S9 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 29
S10 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 20
S11 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 26
S12 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 24
S13 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 21
S14 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 20
S15 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 29
S16 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 20
S17 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30
75
S18 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 27
S19 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 24
S20 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 30
S21 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 21
S22 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 23
S23 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 27
S24 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 21
S25 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 24
S26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 27
S27 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 28
S28 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 26
S29 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 25
S30 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 17
S31 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 26
S32 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 24
S33 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 25
S34 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 22
S35 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 24
S36 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 27
76
S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 17
S38 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 24
S39 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 19
S40 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 23
S41 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 23
S42 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 19
S43 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 25
S44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32
S45 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 23
S46 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 21
S47 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 22
S48 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 27
S49 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28
S50 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 28
77
N %
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.735 .752 24
79
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
(5)Saya mengabaikan
peraturan lalu lintas agar 55.6200 56.322 .469 .634 .712
dapat berkendara lebih cepat
(9)Saya membahayakan
pengendara lain karena tidak 55.8600 58.041 .306 .361 .725
berkonsentrasi
(14)Saya mengurangi
kecepatan saat kendaraan di
56.4000 58.571 .375 .537 .721
belakang mencoba untuk
menyalip
(15)Saya mengurangi
kecepatan saat melihat tanda 56.3000 60.010 .258 .620 .728
yang menunjukan bahaya
(16)Saya mengurangi
kecepatan saat kondisi jalan
sedang buruk meski masih 55.7200 59.716 .292 .438 .726
memungkinkan untuk
menambah kecepatan
(17)Saya mengurangi
56.0600 59.037 .400 .577 .721
kecepatan saat jalan licin
(21)Saya mengurangi
kecepatan hingga 30 km/jam
55.6000 57.755 .376 .390 .720
ketika melintasi kawasan
banyak anak-anak
81
(22)Saya mengurangi
kecepatan saat melintasi
daerah bermain anak-anak
55.3400 59.943 .204 .438 .732
meskipun saat tidak terlihat
anak-anak pada tempat
tersebut
(23)Saya berkendara di
bawah batas kecepatan 30
55.7600 58.186 .338 .598 .722
km/jam saat melintasi jalan
perkotaan
(24)Saya berkendara di
bawah batas kecepatan 50
56.2200 61.073 .303 .606 .728
km/jam saat melintasi jalan
lingkar kota
82
N %
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.729 .728 16
83
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted
(7)Saya cenderung
menonjolkan diri jika 22.0600 10.139 .530 . .694
mendapat kesempatan
(15)Saya merasa
kemampuan saya lebih 22.1800 10.681 .346 . .714
bagus dari orang lain
Peneliti,
IDENTITAS DIRI
Usia :
Jenis Kelamin :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian dan
menjawab semua pertanyaan peneliti sesuai dengan keadaan saya yang sejujurnya.
SKALA 1
Yogyakarta, 2017
________________
Responden
88
PETUNJUK PENGISIAN
Contoh Soal :
Jika pernyataan tersebut sesuai dengan anda, pilihlah jawaban sebagai berikut:
NO PERNYATAN JAWABAN
Saya melanggar peraturan
Sangat Tidak
1 lalulintas agar dapat terus Sering
Sering Pernah
Pernah
berkendara
89
BAGIAN A
Jawablah pernyataan berikut sesuai contoh!
NO PERNYATAN JAWABAN
Saya berkendara diatas kecepatan 50
Sangat Tidak
1 Sering
Sering Pernah
Pernah
km/jam pada jalan kota
Saya mengabaikan peraturan lalu lintas agar
Sangat Tidak
2 Sering
Sering Pernah
Pernah
dapat berkendara lebih cepat
Saya berkendara dengan cepat untuk
Sangat Tidak
3 Sering
Sering Pernah
Pernah
mengejar janji
Saya terganggu dengan hal-hal yang terjadi
Sangat Tidak
4 Sering
Sering Pernah
Pernah
di sekitar saat sedang berkendara
Saya membahayakan pengendara lain
Sangat Tidak
5 Sering
Sering Pernah
Pernah
karena tidak berkonsentrasi
Saya tetap berkendara meski merasa lelah
Sangat Tidak
6 Sering
Sering Pernah
Pernah
dan membutuhkan istirahat
Saya tidak menggunakan helm saat
Sangat Tidak
7 Sering
Sering Pernah
Pernah
berkendara dengan jarak dekat
Saya tidak menggunakan helm saat
Sangat Tidak
8 Sering
Sering Pernah
Pernah
berkendara dengan jarak jauh
Saya mengurangi kecepatan saat kendaraan
Sangat Tidak
9 Sering
Sering Pernah
Pernah
di belakang mencoba untuk menyalip
Sangat Tidak
Saya mengurangi kecepatan saat melihat Sering Pernah
10 Sering Pernah
tanda yang menunjukan bahaya
Saya mengurangi kecepatan saat kondisi
Sangat Tidak
11 jalan sedang buruk meski masih Sering Pernah
Sering Pernah
memungkinkan untuk menambah kecepatan
Saya mengurangi kecepatan saat jalan licin Sangat Tidak
12 Sering
Sering Pernah
Pernah
Saya berkendara setelah mengkonsumsi Sangat Tidak
13 Sering
Sering Pernah
Pernah
obat yang memiliki efek kantuk
90
BAGIAN B
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap pernyataan berikut dengan seksam. Berilah tanda silang (x) atau tanda
centang (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan apa yang teman-teman rasakan dan
lakukan. Jika teman-teman ingin memperbaiki jawaban, dapat memberikan tanda (=) pada
jawaban yang Saudara/i anggap salah dan memberi tanda silang (x) atau tanda centang (√) pada
jawaban yang teman-teman anggap benar.
Contoh Soal :
Jika pernyataan tersebut sesuai dengan anda, pilihlah jawaban sebagai berikut:
NO Pernyataan
NO PERNYATAAN
A. Saya dapat membuat orang lain percaya apa yang saya percayai
9
B. Terkadang orang-orang percaya mengenai hal yang saya katakan
- TERIMA KASIH -
93
S1 4 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 1
S2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 1
S3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 1
S4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 1
S5 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 1
S6 3 4 4 2 3 1 3 2 3 2 4 3 1
S7 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 1
S8 4 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 1
S9 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2
S10 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 1
S11 3 4 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 1
S12 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2
S13 2 1 2 2 2 3 3 1 3 2 3 3 1
S14 4 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 3 2
S15 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 1
S16 3 3 2 3 3 4 2 1 3 1 2 3 2
S17 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2
95
S18 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1
S19 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
S20 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 1
S21 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 1
S22 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2
S23 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1
S24 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3
S25 4 4 3 2 3 3 4 2 4 2 2 4 2
S26 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2
S27 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 1 1
S28 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2
S29 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2
S30 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2
S31 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 2
S32 2 1 2 4 2 1 1 1 1 2 3 1 2
S33 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2
S34 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1
S35 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 2
S36 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 1
96
S37 3 2 3 3 2 4 4 2 4 3 4 3 2
S38 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 1
S39 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2
S40 3 2 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 2
S41 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 1
S42 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 1
S43 3 2 4 4 3 3 4 2 4 2 2 2 1
S44 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 1
S45 3 2 3 4 2 3 4 1 2 2 3 2 1
S46 3 2 2 3 4 4 4 2 3 2 3 1 1
S487 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 4 3 1
S48 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2
S49 2 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 2
S50 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 1
97
S1 2 3 4 3 51
S2 1 3 2 3 48
S3 1 3 3 2 43
S4 1 3 2 3 52
S5 1 4 3 4 48
S6 1 4 3 4 47
S7 1 2 3 3 48
S8 1 2 2 4 42
S9 3 4 3 3 53
S10 1 3 2 3 39
S11 1 3 4 3 49
S12 2 3 3 4 53
S13 1 3 1 3 36
S14 2 3 3 3 50
S15 1 4 3 3 47
S16 3 2 2 3 42
S17 1 3 3 3 44
S18 1 3 2 2 42
S19 4 3 3 3 56
S20 1 1 3 3 46
S21 2 4 3 3 46
S22 2 3 3 3 54
S23 2 3 2 2 42
S24 1 3 2 2 37
98
S25 2 3 4 4 52
S26 1 1 3 2 35
S27 1 3 2 2 38
S28 1 3 2 2 40
S29 1 3 2 2 40
S30 1 3 2 2 42
S31 2 3 3 3 51
S32 1 3 2 4 33
S33 1 4 4 3 49
S34 2 2 2 2 40
S35 2 3 3 3 51
S36 1 2 3 3 51
S37 2 3 2 2 48
S38 1 3 2 4 47
S39 1 3 3 3 49
S40 2 3 3 3 45
S41 1 2 3 2 40
S42 1 3 3 3 46
S43 1 3 3 3 46
S44 1 3 2 3 39
S45 1 2 1 3 39
S46 2 3 2 3 44
S487 1 2 3 2 43
S48 1 2 2 3 45
S49 2 2 4 2 41
S50 1 3 2 3 39
99
S1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12
S2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 15
S3 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 14
S4 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 19
S5 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 13
S6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S7 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 14
S8 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 15
S9 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 13
S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S11 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 14
S12 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 17
S13 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 16
S14 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13
S15 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 16
S16 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 18
S17 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 16
S18 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 13
101
S19 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 13
S20 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 15
S21 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 16
S22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S24 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 14
S25 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 16
S26 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13
S27 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 18
S28 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 14
S29 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13
S30 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 14
S31 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 15
S32 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 15
S33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S34 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 18
S35 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 12
S36 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 16
S37 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 12
102
S38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
S39 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 12
S40 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 14
S41 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 16
S42 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 16
S43 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 15
S44 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 14
S45 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 15
S46 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 14
S47 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 13
S48 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 13
S49 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 14
S50 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 15
103
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
348.655 7 49.808 1.887 .097
Linearity
Total 1465.680 49
105
Correlations
rd_total nar_total
N 50 50
N 50 50
Measures of Association
Statistics
rd_total nar_total
N Valid 50 50
Missing 0 0
40 43.0000 14.0000
60 47.0000 15.0000
80 50.8000 16.0000
109
rd_total
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
nar_total
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Aspek Authority
Correlations
total_rd nar_A1
N 50 50
N 50 50
Correlations
total_rd nar_A2
N 50 50
N 50 50
Aspek superiority
Correlations
total_rd nar_A3
N 50 50
N 50 50
113
Aspek exhibitionism
Correlations
total_rd nar_A3
N 50 50
N 50 50
Aspek exploitativeness
Correlations
total_rd nar_A5
N 50 50
N 50 50
114
Aspek entitlement
Correlations
total_rd nar_A6
N 50 50
N 50 50
Group Statistics
JENIS_K
ELAMIN N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
Sig. the
TOTAL_VARIABEL_RD Equal
-
variances .012 .915 .641 48 .525 .692 1.081 2.865
1.480
assumed
Equal
variances -
.637 45.998 .527 .692 1.086 2.879
not 1.494
assumed
Correlations Laki-lakia
TOTAL_VARIAB TOTAL_VARIAB
EL_RD EL_NP
N 26 26
N 26 26
116
Correlations Perempuan
TOTAL_VARIAB TOTAL_VARIAB
EL_RD EL_NP
N 24 24
N 24 24