218 Other 859 2 10 20191025
218 Other 859 2 10 20191025
218 Other 859 2 10 20191025
ABSTRAK
Escherichia coli merupakan flora normal yang terdapat dalam usus.Infeksi Escherichia coli sering
kali berupa diare, kram perut, demam, serta muntah.Es kristal adalah es yang berbentuk pipa dan
bolong ditengahnya. Es kristal biasanya sering digunakan sebagai bahan pendingin maupun
penyegar minuman. Es kristal dapat tercemar oleh bakteri atau mikroorganisme jika tangan
pedagang kurang bersih atau wadah penyimpanan dan cara penyajian es kristal yang kurang higienis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Escherichia coli pada es kristal yang
diperjualbelikan oleh pedagang di Jalan Kapten Muslim Medan. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif. Populasi penelitian yaitu seluruh es kristal yang diperjualbelikan oleh pedagang di Jalan
Kapten Muslim Medan yang berjumlah 8 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai
Agustus 2017 di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.Sampel
diteliti dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan media Lactosa Broth,
Brilliant Green Lactosa Bile Broth (BGLB), Endo Agar dan Imvic. Hasil penelitian dari 8 sampel
es kristal yang diperiksa dengan nomor sampel S1 sampai S8 maka didapatkan hasil positif (+) yang
tercemar oleh bakteri Escherichia coli yaitu pada sampel S2, S3, S4, S5, S7, S8, sedangkan hasil
negatif terdapat pada sampel S1 dan S6. Untuk itu kepada para pedagang agar selalu memperhatikan
kebersihan diri, kebersihan lingkungan, kebersihan tempat atau wadah penyimpanan es kristal serta
menjaga kebersihan peralatan untuk pengambilan es kristal.
41
akan dipotong menjadi ukuran yang indikator mikrobiologi, maka es
lebih kecil. Es kristal biasanya sering kristal tidak layak untuk dikonsumsi.
digunakan sebagai bahan pendingin Hal ini disebabkan oleh faktor air
maupun penyegar minuman. 3 yang digunakan oleh produsen es
Es kristal dapat tercemar oleh kristal tidak higienis dan tidak
bakteri atau mikroorganisme jika memenuhi syarat air minum yang
tangan pedagang kurang bersih atau diperbolehkan.
wadah penyimpanan dan cara Berdasarkan survey awal
penyajian es kristal yang kurang yang dilakukan oleh penulis, tidak
higienis. Kemungkinan juga pada saat semua pedagang yang menjual
pembuatan es kristal, tangki air yang minuman dengan bahan tambahan
digunakan juga dapat meningkatkan berupa es kristal menerapkan prinsip
resiko pertumbuhan mikroorganisme hygiene dan sanitasi yang baik ketika
seperti bakteri Escherichia coli, menyajikan minuman. Masih terdapat
ketika tidak adanya proses produksi, penjual yang menyajikan es kristal
air yang tersisa dibawah tangki akan dengan menggunakan tangan tanpa
mengalami pengendapan dan dapat ada alat perantara yang bersih
tercemar oleh bakteri. Apabila sisa air sehingga es kristal yang disajikan
ini digunakan untuk proses dapat tercemar bakteri terutama
pembuatan selanjutnya, maka es Escherichia coli. Oleh karena itu
kristal dapat terkontaminasi oleh penulis tertarik untuk melakukan
bakteri.3 penelitian dengan judul “Identifikasi
Bakteri Escherichia coli dapat Bakteri Escherichia coliPada Es
bertahan hidup di media selama satu Kristal Dengan Menggunakan
minggu pada suhu kamar dan dapat Metode Most Probable Number
mati pada pemanasan suhu 60°C (MPN) Yang Diperjualbelikan Oleh
selama 30 menit. Berdasarkan Pedagang DiJalan Kapten Muslim
Peraturan Mentri Kesehatan RI No Medan Tahun 2017”.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang 1.2. Rumusan Masalah
persyaratan kualitas air minum, Berdasarkan uraian diatas
kandungan Escherichia coli dan total maka yang menjadi rumusan masalah
bakteri koliform harus 0/100 ml adalah “Apakah es kristal yang
sampel.5 diperjualbelikan oleh pedagang di
Menurut Lailatul Khotimah Jalan Kapten Muslim Medan terdapat
tahun 2016 berdasarkan penelitian bakteri Escherichia coli?”.
analisis cemaran bakteri Coliform dan 1.3. Tujuan Penelitian
Identifikasi Escherichia coli pada es Untuk mengetahui ada
batu kristal dan es balok di Kelurahan tidaknya bakteri Escherichia coli
Cibubur Jakarta Timur, hasil pada es kristal yang diperjualbelikan
penelitian menunjukkan bahwa dari 6 oleh pedagang di Jalan Kapten
sampel es kristal yang diperiksa 4 Muslim Medan.
sampel diantaranya positif METODE PENELITIAN
mengandung Escherichia coli dan 2 1. Jenis Penelitian
sampel yang negatif mengandung Jenis penelitian yang
bakteri Escherichia coli. Sedangkan digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitas es kristal berdasarkan penelitian deskriptifyang bertujuan
42
untuk melihat ada tidaknya bakteri 6. Prosedur Penelitian
Escherichia coli pada es kristal. Metode Kerja
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Most Probable Number
Lokasi pengambilan sampel (MPN) dengan seri 5 x 10 ml,
es kristal diambil dari pedagang di 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml.
Jalan Kapten Muslim Medan.
Penelitian ini dilakukan di Cara Pengambilan Sampel
Laboratorium Mikrobiologi Adapun cara pengambilan
Universitas Sari Mutiara Indonesia sampel es kristal yaitu :
Medan. Waktu penelitian dilakukan 1. Persiapkan alat yang
pada bulan Juli-Agustus 2017. dibutuhkan untuk
3. Populasi dan Sampel pengambilan sampel seperti
Populasi penelitian adalah alat tulis.
seluruh es kristal dari 8 pedagang 2. Es kristal yang dibeli dari
yang diperjualbelikan di Jalan Kapten pedagang dipisahkan dari
Muslim Medan. Sampel yang minuman dan beri kode pada
diperiksa adalah es kristal yang dijual masing-masing sampel.
oleh pedagang di Jalan Kapten 3. Sampel langsung dibawa ke
Muslim Medan sebanyak 8 sampel. laboratorium mikrobiologi
4. Media Universitas Sari Mutiara
Media yang digunakan dalam Indonesia Medan.
penelitian adalah: 4. Selanjutnya, masukkan
1. Lactosa Broth (LB). sampel kedalam beaker glass
2. Brilliant Green Lactosa Bile yang steril, kemudian tutup
Broth (BGLB). dengan alumunium foil,
3. Endo Agar. biarkan sampel mencair pada
4. Imvic suhu kamar.
Pemeriksaan dilakukuan
5. Alat dan Bahan dengan dua tahap yaitu:
Alat 1. Uji Awal (Presumtive
Alat yang digunakan dalam Test).
penelitian ini adalah Autoclave, 2. Uji Penegasan (Confirmed
Oven, Inkubator, Beaker glass 300 Test).
ml, Tabung reaksi, Pipet skala 10 ml, 3. Uji kesempurnaan
pipet skala 1 ml, Pipet tetes, Gelas (Complete Test)
ukur 10 ml, Gelas arloji, Ose jarum, 7. Prosedur kerja
Ose cincin, Bunsen, Cawan petridish, 1. Uji Awal (Presumtive Test)
Bola aspirator, Tabung durham, Rak Hari pertama
tabung, Aluminium foil, Batang 1. Siapkan 7 buah tabung
pengaduk, Kapas. reaksi yang berisi tabung
Bahan durham terbalik dan beri
Es Kristal label pada masing-masing
tabung.
2. Selanjutnya masukkan
media Lactosa broth yang
telah steril ke dalam
43
masing-masing tabung 3. Uji Kesempurnaan
reaksi. (Complete Test)
3. Pada tabung reaksi 1 Hari kelima
sampai 5 diisi sampel 1. Panaskan ose cincin
sebanyak 10 ml, tabung sampai merah membara
reaksi 6 sebanyak 1 ml dan kemudian biarkan sampai
tabung reaksi 7 sebanyak dingin.
0,1 ml kemudian 2. Ambil satu ose biakan
homogenkan. kuman pada media
4. Selanjutnya inkubasi Brilliant Green Lactosa
dalam inkubator dengan Bile Broth (BGLB) yang
suhu 37°C selama 2×24 menunjukkan reaksi
jam. positif lalu tanam pada
5. Lihat adanya media Endo agar secara
pembentukan gas pada zigzag.
tabung durham. 3. Kemudian bungkus
6. Jika terdapat gas pada dengan kertas dan beri
tabung durham maka di label.
lanjutkan dengan uji 4. Inkubasi ke dalam
penegasan. inkubator selama 24 jam
2. Uji Penegasan (Confirmed dengan suhu 37°C.
Test) Hari keenam
Hari ketiga 1. Setelah diinkubasi selama
1. Siapkan media Brilliant 24 jam lihat adanya
Green Lactosa Bile Broth pertumbuhan koloni pada
(BGLB) steril pada media Endo agar.
masing-masing tabung, 5. Panaskan ose cincin
beri label dan letakkan hingga merah membara
pada rak tabung. biarkan sampai dingin,
2. Selanjutnya sesuaikan ambil 1 koloni yang rein,
jumlah tabung yang inokulasi pada media
positif pada uji awal, yang
dibuat dengan 2 seri.
Ambil masing-masing 1
ose bahan dari uji awal
yang positif inokulasikan
kedalam media Brilliant
Green Lactosa Bile Broth
(BGLB).
3. Kemudian inkubasi dalam
inkubator, seri I dengan
suhu 37°C dan seri II
dengan suhu 44°C selama
2 × 24 jam.
4. Baca hasil pada tabel
MPN.
44
1. Buillon kemudian aduk ujung ose 1. Panaskan ose
kedalam media Methyl red. jarum hingga
2. Tutup mulut merah membara
tabung dengan lalu dinginkan.
kapas steril dan 2. Ambil biakan
bungkus dengan kuman dari
kertas serta beri Boillon lalu
label. goreskan secara
3. Panaskan kembali zigzag pada
ose yang telah permukaan atau
dipakai. daerah miring
4. Inkubasi selama media Simmon
24 jam dengan citrat. Tutup
suhu 37°C. dengan kapas steril
Kemudian tetesi lalu bungkus
dengan reagensia dengan kertas serta
Methyl red ± 3 beri label.
tetes. 3. Panaskan kembali
a. Voges Proskauer : ose yang telah
1. Panaskan ose dipakai dan
cincin hingga inkubasi selama 24
merah membara jam pada suhu
lalu dinginkan. 37°C.
2. Ambil biakan 7. Pembacaan Hasil
kuman dari 1. Uji Awal (Presumptive
Buillon kemudian Test)
aduk ujung ose Lactosa Broth : Pada suhu
kedalam media 37°C selama 2 × 24 jam
Voges proskauer. Positif : adanya gas pada
Tutup dengan tabung durham dan
kapas steril dan terjadinya kekeruhan
bungkus dengan pada media atau
kertas serta beri ditemukan bakteri peragi
label. laktosa.
3. Panaskan kembali Negatif : tidak ada gas pada
ose yang telah tabung durham dan tidak
dipakai. terjadi kekeruhan
4. Inkubasi selam 24 pada media atau tidak
jam pada suhu ditemukan bakteri peragi
37°C. Kemudian laktosa.
tetesi dengan 2. Uji Penegasan (Confirmed
dengan reagensia Test)
Alfa Naftol 5% ± 6 Brilliant Green Lactosa
tetes dan KOH Bile Broth :Pada suhu
40% ± 3 tetes. 37°C dan 44°C selama 2 ×
b. Simmon Citrat : 24 jam.
Positif : adanya gas pada a. Endo Agar : Tumbuhnya kuman
tabung durham dan pada media setelah diinkubasi
terjadinya kekeruhan dalam inkubator selama 24 jam
pada media atau pada suhu 37°C :
ditemukan bakteri peragi 1. Koloni : Bulat besar
laktosa. 2. Warna koloni : Merah kilat
Negatif : tidak ada gas logam
pada tabung durham dan 3. Sifat : Meragikan
tidak terjadi kekeruhan laktosa
pada media atau 4. Pinggiran : Licin
tidak ditemukan bakteri 5. Permukaan : Cembung
peragi laktosa. 6. Konsentrasi : Basah
3. Uji Kesempurnaan 7. Ukuran : 0,4 – 0,7 ×
1,4 mikron
b. IMVIC bewarna
1. SIM(Sulfur Indol merah jambu.
Mortility) Negatif :
a. Sulfur (H2S) Tidak terbentuk cincin bewarna
Positif : merah jambu.
Adanya warna c. Motility
hitam pada Positif : Adanya awan putih pada
bekas tusukan permukaan media.
atau Negatif
adanya H2S.
Negatif : : Tidak adanya awan putih pada
Tidak media.
terbentuk 2. Methyl Red (MR)
H2S. Positif : Terbentuk cincin
bewarna merah.
b. Indol Negatif : Tidak terbentuk
Positif : cincin bewarna merah.
Terbentuknya 3. Voges Proskauer (VP
cincin
4. ) dari hijau menjadi
Positif : biru.
Terbentuk cincin Negatif :
bewarna warna Tidak terjadi
merah perubahan
Negatif : warna/tetap.
Tidak terbentuk Pembacaan hasil positif
cincin bewarna bakteri Escherichia coli pada uji
merah IMVIC menunjukkan hasil yaitu :
5. Simmon Citrat (SC) Uji Indol : Positif
Positif :
Perubahan warna Uji Methy sRed : Positif
Uji Voges Proskauer : Negatif
Uji Simmon Citrat : Negatif
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Hasil pembiakan pada uji awal pemeriksaan es kristal yang diperjualbelikan
oleh pedagang di Jalan Kapten Muslim adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Hasil Uji Awal Pada Media Lactosa Broth
No Sampel 5 × 10 ml 1 × 1 ml 1 × 0,1 ml
1 S1 + + + + + + +
2 S2 + + + + + + +
3 S3 + + + + + + +
4 S4 + + + + + + +
5 S5 + + + + + + +
6 S6 + + + + + + +
7 S7 + + + + + + +
8 S8 + + + + + + +
Keterangan :
(+) : adanya gas pada tabung durham dan terjadinya kekeruhan pada media atau
ditemukan bakteri peragi laktosa.
(-) : tidak ada gas pada tabung durham dan tidak terjadi kekeruhan pada media
atau tidak ditemukan bakteri peragi laktosa.
Dari hasil yang positif dilakukan ke uji penegasan pada media Brilliant
Green Lactose Bile Broth (BGLB) dengan 2 seri yaitu pada suhu 37°C dan pada
suhu 44°C di inkubasi selama 2 × 24 jam didalam inkubator.
Tabel 2. Hasil Uji Penegasan pada Media BGLB dengan suhu 37°C
No Sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml Nilai MPN/100 ml
5 1 1
1 S1 1 1 1 6,7
2 S2 5 1 1 240
3 S3 5 1 1 240
4 S4 5 1 1 240
5 S5 5 1 1 240
6 S6 5 0 0 38
7 S7 5 1 1 240
8 S8 5 1 1 240
Keterangan :
Pada tabel 2 sampel S1setelah dilihat pada tabel MPN memiliki nilai MPN
6,7/100 ml yang berarti mengandung 6,7 bakteri coliform dalam 100 ml. Sampel
S2, S3, S4, S5 memiliki nilai MPN 240/100 ml yang berarti mengandung 240
bakteri coliformdalam 100 ml. Sampel S6 memiliki nilai MPN 38/100 ml yang
berarti mengandung 38 bakteri coliform dalam 100 ml. Sampel S7 dan S8 memiliki
nilai MPN 240/100 ml yang berarti mengandung 240 bakteri coliform dalam 100
ml.
Tabel 3 Hasil Uji Penegasan pada Media BGLB dengan Suhu 44°C
No Sampel 10 ml 1 ml 0,1 ml Nilai
MPN/100 ml
5 1 1
1 S1 0 1 1 4
2 S2 5 1 1 240
3 S3 5 1 1 240
4 S4 5 1 1 240
5 S5 5 1 1 240
6 S6 5 0 0 38
7 S7 5 1 1 240
8 S8 5 1 1 240
Keterangan :
(+) : adanya gas pada tabung durham dan terjadinya kekeruhan pada media
atau ditemukan bakteri peragi laktosa.
(-) : tidak ada gas pada tabung durham dan tidak terjadi kekeruhan pada media
atau tidak ditemukan bakteri peragi laktosa.
Pada tabel 3 sampel S1 setelah dilihat pada tabel MPN memiliki nilai MPN
4/100 ml yang berarti mengandung 4 bakteri Escherichia coli dalam 100 ml.
Sampel S2, S3, S4, S5 memiliki nilai MPN 240/100 ml yang berarti mengandung
240 bakteri Escherichia coli dalam 100 ml. Sampel S6 memiliki nilai MPN 38/100
ml yang berarti mengandung 38 bakteri Escherichia coli dalam 100 ml. Sampel S7
Berdasarkan tabel 4 maka didapat hasil pada sampel S2, S3, S4, S5, S7, S8
didapatkan hasil bentuk koloni bulat, bewarna kilap logam, konsentrasi basah dan
meragikan laktosa. Sedangkan pada sampel S1 dan S6 didapatkan koloni berbentuk
bulat, bewarna merah jambu, konsentrasi basah dan bersifat meragikan
laktosa.Kemudian untuk memastikannya maka dilanjutkan ke uji IMVIC.
Hasil penanaman pada reaksi IMVIC stelah diinkubasi selama 1 × 24 jam
dengan suhu 37°C adalah sebagai berikut :
6. Misnadiarly, Djajaningrat, H.
Mikrobiologi untuk Klinik dan
Laboratorium. Rineka cipta.
Jakarta. 2014.