Skenario Restorasi Inlay Onlay

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Skenario Restorasi Inlay/Onlay - Jenis restorasi ini dilakukan untuk mengembalikan morfologi

Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke klinik RSGM UNEJ ingin dan anatomi gigi.
merawatkan kembali gigi belakang kanan bawah yang pernah ditambal - Tujuan dilakukannya restorasi onlay untuk menahan beban
komposit klas II MO 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluh ada gigi yang kunyah.
gupil sehingga tidak nyaman untuk dipakai makan. Bila berkumur-kumur 4. Klas II MO
terasa ngilu tetapi tidak pernah merasakan sakit spontan (hilang timbul). - Kavitas yang mengenai permukaan proksimal gigi posterior.
Pada pemeriksaan tampak gigi 46 terdapat karies sekunder antara tepi - Preparasi dilakukan pada mesio-oklusal gigi posterior
tumpatan dengan tepi gigi pada sisi proksimal bagian bukal dan bagian
lingual. Dokter gigi melakukan pembongkaran bahan tumpatannya sehingga STEP 2
tampak karies sekunder pada sisi proksimal yang menghadap bukal dan 1. Apa yang menyebabkan gigi karies sekunder?
lingual serta melibatkan sebagian cusp bukal dan cusp lingualnya. Gigi 2. Mengapa dokter gigi menyarankan untuk dilakukan restorasi rigid?
masih vital, pada pemeriksaan perkusi dan tekanan tidak memberikan reaksi 3. Jenis restorasi rigid apakah yang digunakan pada skenario?
sakit. Dokter gigi menyarankan kepada pasien untuk dibuatkan restorasi 4. Bahan restorasi rigid apakah yang digunakan pada skenario?
rigid sehingga dapat merasakan rasa nyaman untuk dipakai mengunyah 5. Bagaimana tahapan yang dilakukan dokter gigi untuk membuat restorasi
makanan. rigid sesuai pada skenario?
6. Apa perbedaan dari teknik preparasi rigid dan plastis?
STEP 1 1. Yang menyebabkan terjadinya karies sekunder :
1. Restorasi Rigid - Preparasi kavitas yang kurang benar.
- Restorasi yang terbuat dari material rigid yang dibuat di - Kebersihan rongga mulut yang buruk.
laboratorium dan disemenkan pada gigi yang telah di preparasi. - Tumpatan yang overhanging mengakibatkan permukaan kasar dan
- Material rigid terbuat dari logam, porselen, komposit, dan komposit retentive untuk menumpuk plak.
fused to metal. - Adanya celah dinding kavitas dan dinding tumpatan karena
- Restorasi rigid di preparasi tanpa undercut, harganya relative lebih microleakage (besar celah lebih dari 400 mikrometer)
mahal, serta memerlukan kunjungan berkala. - Kelembaban yang menghambat polimerisasi sehingga terjadi
2. Inlay penyusutan yang mempengaruhi besar celah dan kolonisasi bakteri.
- Jenis restorasi rigid yang besar kavitasnya telah mengenai sebagian - Bevel tipis pada tepi tumpatan sehingga tumpatan pecah.
cusp. - Tempat tumpatan atau karies pada proksimal dikarenakan
- Restorasi rigid pada kavitas diantara tonjol gigi atau disebut juga kemampuan membersihkan daerah tersebut kurang.
restorasi intrakorona. 2. Dokter gigi memilih rigid karena :
3. Onlay - Telah mengalami karies sekunder sehingga diindikasikan rigid
- Jenis restorasi rigid yang besar kavitasnya telah mengenai satu atau karena gigi mendapatkan beban kunyah dan oklusi yang besar.
lebih tonjol gigi. - Telah melibatkan cusp sehingga tidak resisten (pecah) untuk
restorasi plastis.
- Sifat dari restorasi rigid yang meminimalkan pengerutan karena - Membersihkan karies sekunder.
proses (polimerisasi) pembuatannya dilakukan di laboratorium. - Menutup undercut dengan glass ionomer atau zinc fosfat.
3. Jenis restorasi rigid yang digunakan : - Melakukan pencetakan regio gigi yang terlibat (antagonis).
- Sisa jaringan sebagian cusp bukal dan lingual (intrakoronal - Membuat model malam.
restoration) diindikasikan untuk dilakukan restorasi inlay. - Menumpat sementara dengan fletcher.
- Terdapat karies sekunder pada sebagian cusp bukal dan cusp lingual - Pasien diintruksikan untuk kembali pada kunjungan kedua.
dan gigi akan dipreparasi untuk menghilangkan karies sekunder Pembuatan restorasi onlay.
sehingga sisa jaringan yang terlibat lebih luas dan diindikasikan Kunjungan II :
untuk dilakukan restorasi onlay. - Tambalan sementara dibongkar.
- Gigi telah kehilangan ½ cusp dan untuk mengembalikan morfologi - Melakukan trial meliputi : adaptasi logam, melihat kontak
dan anatomi gigi perlu dilakukan restorasi onlay. proksimal, melakukan cek oklusi, dan pemulasan.
- Karies sekunder telah melibatkan 2 cusp sehingga gigi - Insersi onlay dan penyemenan.
diinddikasikan dilakukan restorasi onlay. - Intruksi OH dan memberikan pengarahan jika restorasi lepas maka
- Pertimbangan usia dan jenis kelamin pasien, diindikasikan untuk pasien bisa menyimpannya dan ketika kontrol restorasi tersebut
dilakukan restorasi onlay. dibawa.
- Jadi dapat disimpulkan jenis perawatan yang dapat diberikan kepada - Kontrol untuk mengecek iritasi jaringan, oklusi, lepas atau tidak
pasien pada skenario adalah restorasi onlay. serta melihat perubahan warna (buram) restorasi.
4. Bahan yang digunakan untuk restorasi onlay adalah logam dengan
pertimbangan :
- Gigi 46 membutuhkan beban kunyah yang besar sehingga kekuatan STEP 7
bahan harus kuat menahan beban tersebut.
- Gigi posterior tidak memerlukan estetik yang baik. LO 1. Pengertian Restorasi Rigid Inlay dan Onlay
Selain itu dapat juga diberikan bahan porselen fused to metal dengan a. Restorasi Rigid
pertimbangan : Restorasi rigid adalah restorasi yang dibuatdi laboratorium dental dengan
- Porselen fused to metal merupakan kombinasi bahan porselen dan menggunakan model cetakan gigi yang dipreparasi kemudian disemenkan
logam. pada gigi dalam bentuk rigid. Restorasi rigid dapat berupa inlay, onlay,
- Beban kunyah yang besar dibutuhkan kekuatan yang kuat dari crown, dan veneer. Restorasi rigid biasanya menggunakan bahan logam,
logam. porselen, komposit, dan porselen fused to metal.
- Estetik pada pasien dapat diberikan dengan memilih bahan porselen. b. Inlay dan Onlay
- Tetapi bahan ini lebih mahal jika dibandingkan dengan logam. Inlay: restorasi rigid yang dibuat apabila kerusakan mengenai sebagian
5. Tahapan : cups/restorasi berada diantara tonjol gigi
Kunjungan I Onlay: restorasi rigid yang dibuat apabila kerusakan mengenai lebih dari
- Membongkar restorasi lama. 1cups atau lebih dari 2/3 dataran oklusal.
Komposisi dari inlay atau onlay yang terbuat dari logam terdiri
a. Indikasi dan kontraindikasi restorasi rigid secara umum: atas beberapa macam, seperti Au (Gold) 83%, Ag (Silver) 10%, Cu
Indikasi : (Tembaga) 6% dan Pd (Paladium) 0,5%.
o Kegagalan pada restorasi plastis sebelumnya  Kelebihan
o Jika jaringan yang sehat tersisa sedikit - Resistensi kuat dan lebih balik dibandingkan dengan komposit.
o Bila gigi tersebuta akan digunakan sebagai gigi penyangga suatu - Biokompatibilitas terhadap jaringan baik.
jembatan - Dapat memperkuat jaringan gigi yang tersisa. Gigi yang karies
o Mahkota klinis pendek cenderung menyisakan jaringan gigi yang lemah, dengan adanya
o Tekanan oklusal besar restorasi dari logam dapat memperkuat jaringan gigi tersebut.
Kontraindikasi : - Karena proses pembuatannya dilakukan secara ekstraoral (teknik
o Tingkat karies yang tinggi indirect), polishing lebih mudah.
o Oral hygine pasien buruk - Dapat membentuk kontur gigi yang lebih baik.
- Lebih murah dibandingkan dengan restorasi rigid dari porselen.
Restorasi merupakan perawatan untuk mengembalikan struktur  Kekurangan
anatomi dan fungsi pada gigi, yang disebabkan karies, fraktur, atrisi, abrasi - Membutuhkan kunjungan berkala.
dan erosi. Restorasi dapat dibagi atas dua bagian yaitu plastis dan rigid.
- Apabila rusak, lebih sulit diperbaiki.
Restorasi rigid merupakan restorasi yang dibuat dengan tekhnik indirect
- Lebih mahal dibandingkan restorasi direct.
menggunakan model cetakan gigi yang telah dipreparasi kemudian
- Teknik yang digunakan lebih rumit.
disemenkan pada gigi. Umumnya restorasi ini membutuhkan kunjungan
- Secara estetik buruk, karena tidak sewarna dengan gigi asli.
berulang dan penempatan tumpatan sementara sehingga lebih mahal untuk
pasien.
Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara b. Inlay/Onlay Resin Komposit
tonjol gigi/ cusp, sedangkan onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih Perbedaan resin komposit yang digunakan sebagai restorasi
luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp. gigi yang dibuatkan inlay atau plastis dan inlay/onlay adalah cara manipulasinya dan sifat-sifatnya.
onlay adalah gigi yang karies dan sudah berlubang besar atau gigi dengan Resin komposit sebagai inlay dan onlay dimanipulasi secara langsung
tambalan yang kondisinya sudah buruk dan harus diganti, bila ditambal dan tidak langsung di rongga mulut (direct and indirect technique).
secara direct dengan amalgam ataupun resin komposit dikhawatirkan Teknik indirect ini menyebabkan resin komposit dapat dipolimerisasi
tambalan tersebut tidak akan bertahan lama karena patah atau lepas. dua kali. Polimerisasi pertama dilakukan dengan menggunakan sinar
tampak (visible light) dengan panjang gelombang 470 nm. Polimerisasi
LO 2. Macam-Macam Restorasi Rigid Inlay/Onlay kedua dilakukan dengan menggunakan bantuan alat spesifik yang
bentuknya seperti oven, yang telah dimodifikasi dengan tambahan alat
a. Inlay/Onlay Logam pemancar sinar, pengatur suhu, serta tekanan. Suhu yang digunakan
adalah 250 F selama 7 menit.
Adanya polimerisasi kedua ini menyempurnakan polimerisasi Feldspar memberikan warna transparan pada porselen dan
pada monomer-monomer yang awalnya belum terpolimerisasi berfungsi sebagai flux untuk mengikat kaolin dengan silika.
seluruhnya. Hal ini menurunkan resiko polymerization shrinkage - Silika
sehingga mengurangi terjadinya microleakage atau kebocoran mikro di Silika digunakan dalam porselen berguna sebagai penambah
daerah tepi. Sifat fisik resin komposit seperti kekuatan tahan tekan kekuatan.Bahan ini melengkapi bahan dasar dan mempengaruhi
(compressive strength) dan ketahanan aus (wear resistance) akan warna pada porselen serta sebagai bahan utama dalam porselen.
semakin meningkat dengan menurunnya kebocoran mikro ini. Selain - Flux
itu, sifat estetisnya tetap baik, dan tidak berbeda dengan resin komposit Flux dicampurkan pada porselen dalam pembuatannya pada
sebagai restorasi plastis. temperatur yang rendah.Flux yang dicampurkan pada porselen
 Kelebihan terdiri dari sodium karbonat, kalsium karbonat, natrium
- Estetik sewarna dengan gigi asli. karbonat, dan boraks.Flux berfungsi untuk memperendah
- Preparasi tidak terlalu rumit. temperatur penyatuan.
- Lebih ekonomis dibandingkan dengan restorasi indirek lain. - Bahan Pewarna
 Kekurangan Bahan ini ditambahkan agar memberi warna pada porselen
- Kurang tahan lama dan mudah aus dibandingkan restorasi rigid supaya sesuai dengan warna gigi. Bahan pewarna dalam
berbahan logam ataupun porselen. porselen adalah :
- Jika menggunakan teknik indirek memerlukan kunjungan o Titanium untuk memberikan warna kuning dan dapat
tambahan. digunakan untuk membuat bahan menjadi lebih opak.
- Lebih mahal dibandingkan restorasi plastis komposit, karena o Kobalt untuk memberi warna kebiru-biruan.
memerlukan instrument khusus maupun proses laboratorium. o Besi untuk memberi warna kecoklat-coklatan.
o Timah dan emas untuk memberi warna merah jambu.
c. Inlay/Onlay Porselen o Emas metalik untuk memberi warna bayangan merah
 Komposisi Porselen kecoklatan.
Komposisi porselen terdiri dari kaolin, feldspar, silika, flux, o Platina untuk memberi warna keabu-abuan.
dan logam pewarna.  Sifat-sifat Porselen
- Kaolin - Ekspansi termal
Kaolin untuk mempertahankan kepadatan dan kekuatan Porselen memiliki ekspansi termal yang mendekati ekspansi
porselen agar dapat dibentuk sebelum dibakar.Makin banyak termal dari substansi gigi, yaitu sekitar 6,4 – 7,8 x 10 -6
kaolin maka makin gelap porselen karena kaolin bersifat mm/mmoC.
memberi warna gelap pada porselen, sehingga akan - Estetis
mempengaruhi estetik dari porselen. Pewarna porselen terdiri dari sediaan bubuk
- Feldspar metal.Pewarnaan yang terjadi pada porselen tergantung pada
oksida logam yang digunakan.Penambahan zat warna yang tepat  Kekurangan
akan menghasilkan warna translusen yang menyerupai warna - Biayanya mahal
gigi. Porselen yang telah dipoles memiliki permukaan yang - Waktu kunjungan lama
halus, sehingga plak dan debris tidak mudah menempel. - Memerlukan keterampilan yang tinggi
- Kekuatan - Dapat menyebabkan keausan gigi antagonis dan restorasi
Porselen memiliki comprsessive strength yang tinggi komposit antagonis.
dibanding dengan tensil strength atau transverse - Kesulitan untuk polishing intraoral.
strength.Porselen membentuk restorasi yang tahan lama dan - Potensial perbaikan yang rendah.
tidak korosi atau larut. d. Inlay/Onlay Porselen Fused to Metal
- Kekerasan Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum
Memiliki kekerasan yang sangat bagus dan merupakan salah digunakan. Berdasarkan perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen
satu material yang mempunyai kekerasan terbaik dilihat dari gigi yaitu; regular felspathic porcelain (temperatur tinggi 1200-
knoop Hardness Number yaitu 460 kg/mm2 dibandingkan alloy 1400°C), aluminous porcelain (temperatur sedang 1050-1200°C), dan
emas 22K. metal bonding porcelain (temperatur rendah 800-1050 °C). PFM
- Biokompatible merupakan metal bonding porcelain. PFM terdiri atas beberapa lapisan
Porselen dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal. Substruktur
temperatur mulut dan tidak larut dalam saliva dan tidak metal mendukung keramik Kelebihan
mengiritasi jaringan mulut.Pada bahan ini tidak ditemukan efek - Warna dapat disesuaikan dengan warna gigi.
toksiknya dan tidak menimbulkan reaksi alergi bagi si pemakai. - Permukaan licin seperti kaca.
- Daya kondensasinya rendah dan toleransi jaringan lunak
 Kelebihan baik.
- Memiliki estetik yang baik karena warnanya dapat disesuaikan  Kekurangan
dengan warna gigi asli pasien. - Ketahanan terhadap benturan rendah.
- Resistensi terhadap pemakaian karena porselen miliki kekuatan - Kurang dapat beradaptasi dengan dinding kavitas.
yang bagus, sehingga cukup lama dapat bertahan di rongga
- Dalam proses pembuatannya membutuhkan tungku khusus.
mulut.
-
- Biokompatibilitas dan respon jaringannya baik.
LO 3. Indikasi dan Kontraindikasi Restorasi Rigid Inlay/Onlay
- Mempunyai kemampuan untuk menguatkan struktur gigi yang
tersisa. SECARA UMUM
- Dapat mengembalikan anatomis gigi A. INLAY
- Sifat fisis yang adekuat untuk rekonstruksi oklusi. Indikasi dan kontraindikasi inlay secara umum antara lain sebagai
- Polimerisasi shrinkage tidak ditemukan. berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI gigi posterior. melibatkan bukal, palatal,
 Baik untuk kavitas yang  Oral hygiene pasien buruk.  Restorasi gigi posterior yang lingual, dan oklusal.
kecil/ karies proksimal lebar  Pasien dengan insidensi karies menerima tekanan oklusal yang
 Bila diperlukan untuk yang tinggi. kuat.
restorasi klamer dari suatu gigi  Gigi yang rusak parah karena
tiruan (pegangan), misalnya: karies yang melebar hingga
inlay bukal atau disto/mesial melibatkan cusp.
inlay yang perlu untuk  Didesain untuk memperkuat
dibuatkan “ Rest Seat”, untuk jaringan yang tersisa.
gigi tiruan.  Memperbaiki fungsi oklusi.
 Kavitas dengan bentuk  Kemungkinan bisa terjadi
preparasi > 1,5 jarak central fraktur cusp apabila tidak di
fossa ke puncak cusp restorasi rigid onlay.
 Mengembalikan estetik pada
restorasi gigi posterior yang INLAY / ONLAY LOGAM
mengalami kerusakan akibat Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay logam antara lain sebagai
adanya karies sekunder berikut :
 Restorasi meliputi kavitas INDIKASI KONTRAINDIKASI
pada oklusal  Untuk karies yang besar dan  Oral hygiene pasien buruk.
 Alternatif restorasi rigid dalam, terutama yang meluas  Pasien alergi logam.
yang gagal. sampai ke proksimal.  Pasien dengan insidensi karies
 Sebagai penyangga bridge. yang tinggi.
B. ONLAY  Gigi yang mengalami abrasi
Indikasi dan kontraindikasi onlay secara umum antara lain sebagai yang luas atau pada karies
berikut : yang lebar meskipun masih
INDIKASI KONTRAINDIKASI dangkal.
 Pengganti restorasi amalgam  Oral hygiene pasien buruk.  Gigi yang menerima beban
yang rusak.  Pasien dengan insidensi karies kunyah yang besar.
 Kalau restorasi dibutuhkan yang tinggi.  Keadaan ekonomi pasien
sebagai penghubung tonjol  Mahkota klinis gigi pendek, hanya mampu dilakukan
bukal dan lingual. pada gigi vital. restorasi rigid dengan bahan
 Restorasi karies interproksimal  Karies yang sangat luas logam, karena logam
merupakan restorasi yang menyikat gigi yang salah.
paling ekonomis dibandingkan  Kavitas yang besar di
porselen dan komposit. permukaan proksimal gigi
 Pasien menginginkan untuk anterior.
direstorasi inlay / onlay logam.
 Ketika gigi antagonisnya telah
direstorasi porselen. INLAY / ONLAY PORCELAIN FUSE TO METAL (PFM)
 Ketika gigi antagonis atau gigi Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay porcelain fuse to metal
yang berdekatan dari gigi yang antara lain sebagai berikut :
akan direstorasi sudah INDIKASI KONTRAINDIKASI
direstorasi dengan bahan alloy  Restorasi pada gigi posterior  Oral hygiene pasien buruk.
logam, gigi yang direstorasi yang membutuhkan kekuatan  Pasien dengan insidensi karies
diindikasikan untuk dan estetik. yang tinggi.
menggunakan restorasi logam  Restorasi kavitas klas II yang  Alergi logam.
yang sama, karena hal tersebut dalam dan meluas sampai CEJ.  Pada pasien yang mempunyai
dianggap mampu menghindari  Keadaan sosial ekonomi pasien kebiasaan bruxism.
aktifitas elektrik dan korosi memungkinkan.
yang kadang-kadang terjadi
atara alloy logam yang berbeda INLAY / ONLAY RESIN KOMPOSIT
(efek galvanis) (contoh: alloy Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay resin komposit antara lain
logam dan alloy emas). sebagai berikut :
INDIKASI KONTRAINDIKASI
INLAY / ONLAY PORSELEN  Diindikasikan pada gigi vital  Oral hygiene pasien buruk.
Indikasi dan kontraindikasi inlay / onlay porselen antara lain sebagai maupun non vital yang lebih  Pasien dengan insidensi karies
berikut : mementingkan faktor estetik. yang tinggi.
INDIKASI KONTRAINDIKASI  Pasien menginginkan untuk  Pada pasien yang mempunyai
 Diindikasikan pada kavitas  Oral hygiene pasien buruk. dilakukan restorasi rigid resin kebiasaan bruxism.
kelas IV Black. Kasus dimana  Pasien dengan insidensi karies komposit.  Apabila gigi antagonisnya telah
faktor estetik lebih yang tinggi.  Pada pasien kelas menengah. dilakukan restorasi porselen.
diperhatikan.  Pada pasien yang mempunyai  Pada gigi yang tidak memiliki Karena akan mengakibatkan
 Daerah yang mengalami erosi kebiasaan bruxism. beban kunyah yang besar. abrasi pada restorasi
yang disebabkan oleh cara kompositnya.
Dalam laporan ini akan dibahas 3 prinsip preparasi untuk beberapa
bahan yang digunakan dalam restorasi inlay/onlay, yakni :
A. Inlay/Onlay logam
B. Inlay/Onlay Porselen
C. Inlay/Onlay Porcelain Fused To Metal

A. Tahapan Preparasi pada Inlay/ Onlay Logam


1. Teknik Preparasi
Teknik preparsi dari inlay/onlay hampir sama dengan prinsip
preparasi pada umumnya. Namun, terkadang inlay/onlay digunakan
apabila terjadi karies sekunder yang sudah melibatkan cusp.
Tahapan preparasi sebagai berikut:
a) Membuka akses dengan membongkar restorasi yang lama
dengan round bur
b) Menghlangkan jaringan karies sekunder dengan roundbur
ataupun ekskavator
Preparasi ini tetap memperhatikan prinsip dari preparasi pada
umumnya, yaitu resistensi, retensi, convinience dan extension for
prevention. Ditambah syarat-syarat khusus dari preparasi untuk
restorasi rigid dari logam antara lain:
a. Outline form kavitas sempit dan bersudut tajam
b. Line angle tajam pada alas kavitas
c. Dinding kavitas tegak atau divergen 3° - 5° ke oklusal
d. Tidak ada undercut
LO 4. Tahapan Pembuatan Restorasi Rigid Inlay/Onlay e. Short bevel 45° pada cavosurface line angle, agar inlay/onlay
dapat diburnish sehingga mendapatkan adaptasi yang baik
Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan f. Reverse bevel pada gingivoaxial line angle.
preparasi inlay/onlay adalah sebagai berikut: 2. Memeriksa kerentanan cusp
 Apabila terdapat penyakit periodontal harus dihilangkan terlebih dahulu Tahap ini merupakan aspek yang penting dan harus diperhatikan
 Melakukan foto rontgen untuk mengetahui apakah terdapat kelainan karena bagian oklusal gigi akan mendapatkan tekanan pengunyahan
atau tidak maka harus dilihat dan diperhatikan bagaimana kerentanan dari cusp
 OH harus baik tersebut. Dengan tahap ini kita juga bisa memilih bahan yang tepat
untuk restorasi inlay/ onlay yang akan digunakan.
3. Memeriksa undercut kemudian diaplikasikan menurut petunjuk pabrik. Pada pemakaian
Pada restorasi rigid (inlay atau onlay), undercut bukan beberapa semen perekat reaksi pengerasan bisa dipercepat dengan
merupakan bentuk retensi. Retensi dari restorasi rigid didapat dari penyinaran dan reaksi pengerasan akan berlanjut secara kimia.
adanya bevel pada cavosurface. Sehingga setiap undercut ditutup Kelebihan semen akan lebih mudah dibersihkan pada saat semen belum
dengan menggunakan liner. mengeras sempurna. Jika semen sudah mengeras, isolator karet dilepas
4. Memberi liner kavitas. dan oklusi dicek dengan kertas artikulasi serta diasah dengan bur intan
Dasar kavitas diberi liner dan seringkali liner tersebut adalah kecil. Permukaan yang diasah bisa dipoles dengan disk pemoles
kalsium hidroksida. Semen ini digunakan juga untuk menutup komposit atau dengan roret dan poin yang khusus dibuat untuk memoles
undercut sehingga diharapkan dasar cavitas akan rata dan licin. porselen.
Semen ionomer kaca juga seringkali digunakan, bahan ini bekerja
optimal karena memeiliki sifat adesif dengan dentine dan mudah Kunjungan Pertama
diadaptasikan dalam kavitas. a) Akses Ke Karies
5. Pencetakan Tahap pertama preparsi adalah memperoleh akses ke dentin
Pencetakan bisa secara menyeluruh ataupun hanya sebagian, karies.
namun tetap kedua regio dilakukan pencetakan untuk mengetahui b) Menentukan Luas Karies
kontak dengan gigi antagonisnya. Bahan yang sering digunakan Jika akses telah diperoleh, kavitas bisa dilebarkan kearah
adalah elastomer karena lebih praktis dibanding bahan lain. bukopalatal sampai dicapai pertautan email-dentin yang sehat. Hal
6. Restorasi sementara ini menentukan lebar boks arah bukopalatal.
c) Desain Preparasi Kavitas
B. Tahapan Preparasi pada Inlay/Onlay Porselen  Desain preparasi kavitas harus memastikan retensi seperti
Inlay atau onlay porselen mempunyai permukaan dalam (pit dan dinding vertikal kavitas utama yang hampir sejajar dan sedut
fissure) yang dietsa atau sekurang-kurangnya dikasarkan. Inlay divergensi dinding bukal dan lingual pada bagian proksimal masing-
disemenkan dengan semen komposit terhadap email yang sudah dietsa masing adalah 50-100. Jika sudut kurang 50, struktur gigi yang masih
atau ke basis semen ionomer kaca yang dietsa. Karies dan restorasi yang ada berada pada keadaan yang terlalu banyak tekanan selama
lama harus dibuang tetapi basis ionomer kaca dibuat cukup tebal. Bahan prosedur sementasi dan jika sudut lebih dari 10 0, retensinya
porselen ini berfungsi untuk memberikan lapisan permukaan oklusal bermasalah.
yang tahan terhadap keuasan. d) Keyway
Prinsip desain dari kavitasnya yaitu harus masih ada cukup email Keyway dibuat dengan kemiringan minimal sekitar 100
atau permukaan ionomer kaca untuk dietsa dan tepinya tidak dibevel. memakai bus fisur kuncup dan dijaga agar sumbu bur sejajar dengan
Teknik pencetakannya sama untuk logam tuang indirek. Inlay sumbu gigi. Lebar keyway diantara tonjol merupakan daerah yang
dikembalikan dari laboratorium dengan permukaan dalam yang telah paling sempit dan melebar kearah yang berlawanan dengan letak
dietsa menggunakan asam hidrofluorik atau hanya dibiarkan kasar karies aproksimalnya dan dengan mengikuti kontur fisurnya. Setelah
setelah dilepas dari die refraktori dengan cara sandblasting. Resin membuat keyway, kavitas dikeringkan untuk memeriksa ada
tidaknya sisa karies dibagian ini dan bahwa kavitasnya sedikit tipis hasil tuangan dapat dipaskan seandainya kerapatan hasil
membuka dengan sumbu yang benar. Jika kemiringan dinding tidak tuangan dengan gigi tidak baik. Hendaknya bevel tidak diluaskan
tepat, maka ketidaktepatan itu harus diperbaiki. lebih ke dalam lagi karena retensi restorasi akan berkurang. Tepi
e) Boks Aproksimal luar bevel harus halus dan kontinyu untuk memudahkan
Kini perhatian dapat dialihkan kembali ke lesi aproksimalnya. penyelesaian restorasi dan supaya tepi tumpatannya beradapatsi baik
Dibagian ini kavitas harus di dalamkan memakai bur bulat dengan gigi. Bevel biasanya tidak dibuat didinding aproksimal
kecepatan rendah dan dengan cara yang sama dengan jalan karena akan menciptakan undercut, mengingat sebagian besar tepi
membuang dentin karies pada daerah pertautan email-dentin. Ketika kavitas terletak di bawah bagian gigi yang paling cembung. Akan
dentin karies pada pertautan email-dentin telah dibuang, dinding tetapi dinding gingiva dapat dan harus dibevel. Bevel gingiva sangat
email dapat dipecahkan dengan pahat pemotong tepi gingiva. penting karena akan menigkatkan kecekatan tuangan yang biasanya
Preparasi dibuat miring sebesar 10 derajat dengan bur fisur runcing. merupakan hal yang paling kritis.
Gigi tetangga dilindungi dengan lempeng matriks untuk h)   Pola Malam
melindunginya dari kemungkinan terkena bur. Menjaga agar sumbu Pola malam dibuat secara:
bur sejajar dengan waktu pembuatan keyway merupakan hal yang - Direct : pembuatan restorasi rigid secara langsung dalam
sangat penting sehingga bagian boks dan keywaynya mempunyai satu kali kunjungan.
kemiringan yang sama. Pelebaran ke arah gingiva hanya dilakukan - Indirect : pembuatan restorasi rigid yang dilakukan di
seperlunya saja sekedar membebaskan pertautan email-dentin dari laboratorium dan berkali-kali kunjungan
karies, demikian juga halnya dalam arah bukolingual. Setiap email i)    Gigi direstorasi dengan tumpatan rigid sementara
yang tak terdukung dentin sehat, hendaknya dibuang dengan bur
fisur kecepatan tinggi. Kunjungan Kedua
f) Pembuangan Karies Dalam 1. Tumpatan rigid sementara dibongkar
Karies mungkin masih tertinggal di dinding aksial. Jika dinding 2. Setelah preparasi selesai, aplikasikan lapisan tipis lubricant larut air
karies telah terbuang, periksalah kemungkinan masih adanya daerah atau separating medium (cairan agar atau gliserin) pada gigi.
undercut. Undercut padadaerah pertautan email-dentin seharusnya Kemudian tempatkan matriks band, wedge atau cincin penahan
telah dibersihkan. Jika masih terdapat undercut pada dinding aksial, untuk menghasilkan kontak proksimal yang baik.
maka undercut tersebut biasanya terletak seluruhnya pada dentin dan 3. Lalu tumpat dengan porselen. Sesuaikan anatomi oklusal dengan
ditutup dengan semen pelapik pada tahap preparasi berikutnya menggunkan bur untuk menghasilkan pit dan fisur, inklinasi tonjol
sehingga preparasi mempunyai kemiringan yang dikehendaki. dan batas margin yang baik dan sistemis.
g) Bevel 4. Trial Inlay/ Onlay porselen pada pasien
Garis sudut aksiopulpa hendaknya dibevel, dengan menggunkan 5. Jika kedudukannya baik, restorasi rigid yang sudah ditrial
bur fisur. Hal ini untuk memungkinka diperolehnya ketebalan yang disemenkan pada gigi tersebut.
cukup bagi pola malam yang kelak akan dibuat di daerah yang 6. Kelebihan semen dari tepi-tepi yang dapat dijangkau dibersihkan
dinilai kritis. Bevel hendaknya diletakkan di tepi email agar tepi dengan eskavator sementara benang gigi digunakan untuk
membuang kelebihan di aproksimal. Tepi-tepi restorasi harus Pada prinsipnya, sifat–sifat restorasi metal keramik ditentukan
dilapisi dua lapisan pernis copalite untuk mengurangi pelarutan oleh keadaan interfacenya. Bila didapati ikatan yang rapat antara
semen selama jam-jam pertama pengerasan. Setelah itu, permukaan metal dengan keramik maka akan terjadi penurunan energi bebas
oklusal harus dipoles dengan pasta pumis yang diletakkan pada bur yang dapat memisahkan kedua komponen atau sebaliknya.
sikat, diikuti oleh whiting yang diletakkan pada berbagai sikat. B. Teknik preparasi
Secara umum bentuk preparasi gigi untuk restorasi tidak
C. Tahapan Preparasi Pada Inlay/Onlay Porcelain Fused To Metal langsung harus mempunyai ketinggian maksimum dan keruncingan
( PFM ) yang minimum untuk memperoleh retensi dan resistensi yang
Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum optimal. Untuk mencapai hal ini dan untuk membuat ketebalan yang
digunakan. Berdasarkan perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen adekuat dari material restorasi tanpa kontur yang berlebihan, maka
gigi yaitu; Regular Felspathic Porcelain (temperatur tinggi 1200-1400 permukaan dari preparasi sebaiknya meniru restorasi yang
°c), aluminous porcelain (temperatur sedang 1050-1200 °c), dan Metal diharapkan, baik oklusal maupun aksial. Adapun ciri-ciri preparasi
Bonding Porcelain (temperatur rendah 800-1050 °c). PFM merupakan restorasi tidak langsung, antara lain, adalah sebagai berikut :
Metal Bonding Porcelain. PFM terdiri atas beberapa lapisan yang 1. Preparasi pembebasan undercut yang mana semua margin dan
difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal. Substruktur metal sudut dalam dapat terlihat.
mendukung keramik dan membuat keramik bertahan lama terhadap 2. Penempatan single path dibuat selebar mungkin, hal ini dibuat
beban dari kekuatan mulut. dengan cara mempersiapkan dinding yang berlawanan dibuat
A. Prinsip umum restorasi metal keramik sejajar untuk memberikan retensi maksimal. Posisi gigi yang
Restorasi metal keramik harus memenuhi syarat–syarat, antara berdekatan harus dipertimbangkan terhadap kemungkinan
lain, adalah sebagai berikut : terjadinya tepi yang menggantung pada gigi yang dipreparasi.
a. Metal dan keramik mempunyai ikatan yang kuat. 3. Bentuk resisten perlu disediakan pada restorasi untuk
b. Metal dan keramik mempunyai thermal expansi yang sesuai. mendistribusikan tekanan yang berasal dari oklusal.
c. keramik yang dipakai relatif mempunyai low fusing. 4. dinding yang berlawanan dalam preparasi 1/2 gingival harus
d. Metal harus tahan terhadap deformasi pada saat keramik dibuat mendekati paralel. 1/3 sampai 1/2 oklusal biasanya lebih
mencapai temperatur fusing. Pada saat fusing, keramik harus runcing karena adanya pengurangan dua dataran di sebelah
dapat bersatu dengan logam dan berikatan tanpa merubah bentuk labial yang dibutuhkan untuk menyediakan ruangan yang cukup
logam. Pada saat mendingin, baik logam maupun keramik akan untuk material restorasi di dalam kontur gigi yang asli.
mengalami kontraksi yang akan menimbulkan retak atau bahkan 5. Mahkota klinis yang pendek memiliki peningkatan resiko
terlepasnya keramik dari logam. kegagalan karena jalan masuk yang pendek. Panjangnya
e. Bahan–bahan yang dipakai harus bersifat biokompatibel preparasi dapat ditingkatkan dengan memanjangkan mahkota,
terhadap jaringan. dan bentuk resisten dapat ditingkatkan dengan pengurangan
groove, celah atau box, dan dengan cara mengubah permukaan
lereng menjadi komponen vertikal dan horizontal.
6. Pengurangan oklusal harus mengikuti outline tonjol untuk sukar dan tidak melibatkan sebagian besar permukaan oklusal, preparasi
memaksimalkan retensi dan meminimalkan pengurangan gigi. dapat ditumpat dengan tumpatan sementara menggunakan semen seng
Untuk mahkota porcelain fused to metal dan untuk mahkota oxide eugenol. Restorasi akan bertahan selama beberapa hari, dan pasien
emas, jaraknya masing-masing 2 mm dan 1 mm. terasa nyaman.
7. Posisi dan tipe margin yang telah selesai ditentukan oleh kontur Selain itu terdapat juga situasi yang membutuhkan restorasi
gingiva, keaslian material restorasi, ada atau tidaknya core sementara yang tidak sederhana seperti hal diatas, karena kavitas
margin, dan pemilihan bahan luthing agent. Bila preparasi sering melibatan seluruh permukaan oklusal. Jadi tambalan
memungkinkan, margin tersebut sebaiknya berada di sementara harus lebih canggih.
supragingiva mengikuti kontur gingival yang asli. Akhiran tepi Restorasi sementara ada 2 jenis ;
gigi idealnya paling tidak 1 mm melewati core margin untuk 1. Restorasi sementara buatan pabrik
mengistirahatkan jaringan gigi yang masih sehat. Restorasi sementara buatan pabrik adalah salah satu jalan keluar.
8. Bentukan line angle harus di perhatikan karena pada dasar Mahkota sementara ini bisa terbuat dari aluminium atau resin yang
kavitas adalah metal yang nantinya pada bagian luar akan di juga terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk baik untuk gigi anterior
selimuti porcelain, maka bentukannya berbeda antara internal atau gigi posterior. Tetapi mahkota ini lebih mudah digunakan untuk
dan eksternal. Pada internal line angle harus tajam dan eksternal gigi-gigi posterior. Mahkota alumunium juga lebih mudah
line angle harus membulat. dadaptasikan pada bagian tepid an oklusal dibandingkan dengan
C. Desain restorasi resin sementara, meskipun resin memiliki factor estetis yang baik.
Untuk mendapatkan kekuatan dan persyaratan warna yang
optimal, maka ketebalan logam ditambah porselen pada bagian
fasial tidak kurang dari 1,2-1,5 mm. Ketebalan minimal metal di
bawah porselen yaitu 0.3 mm. Jika metal terlalu tipis, maka metal
akan melentur di bawah tekanan dan dapat menyebabkan retaknya
porselen. Tetapi ketebalan metal tergantung pada jenis metal yang
digunakan. Ketebalan lapisan opak yaitu 0,1-0,2 mm. Ketebalan
minimum dentin dan enamel porselen yaitu 0,8 mm. Ketebalan
bagian insisal porselen yaitu 2 mm gunanya untuk memberi sifat
translusen pada restorasi.

RESTORASI SEMENTARA PASCA PREPARASI


Gambar 1. Contoh gambar restorasi sementara buatan pabrik
Restorasi sementara ini penting karena selain sebagai penutup
kavitas sebelum restorasi onlay/inlay siap disemenkan juga melindungi
Cara Penggunaan :
kavitas dari gangguan termal, khususnya dari dingin dan tetap mampu
untuk mengunyah makanan seperti biasanya. Jika preparasi tidak begitu
a. Diantara berbagai ukuran mahkota sementara , pilihlah satu yang jaringan. Kemudian pastikan juga mahkota sementara harus
paling mendekati ukuran gigi yang dipreparasi. Ukuran harus benar-benar halus, dan licin tidak ada ujung-ujung yang kasar.
pas jika terlalu besar maka akan menekan jaringan gingiva dan
mengganggu kenyamanan lidah dan pipi
b. Setelah didapatkan ukuran dan bentuk yang sesuai, pada bagian
gingival dipotong untuk mendapatkan bentuk yang sesuai.
Kontur gingiva dibentuk sedemikian rupa dan disesuaikan
dengan kontur bukal dan lingual dengan menggunakan tang
kontur bila perlu.

Gambar 3. Contoh gambar akhiran restorasi sementara yang


menunjukkan permukaan yang halus dan licin

2. Restorasi Sementara Buatan Sendiri


Metode lain yang banyak dgunakan untuk restorasi semntara ini
adalah dengan membuatnya sendiri dengan resin swa-polimerisasi.
Tipe restorasi sementara ini mempunyai keunggulan yaitu
menghasilkan estetik yang baik. Mahkota ini dapat dibuat meniu
anatomi mulut pasien.
Cara Penggunaan :
Gambar 2. Kontur gingiva dengan menggunakan tang kontur bila a. Langkah pertama adalah mencetak daerah gigi yang
perlu. membutuhkan restorasi sementara. Perlu diingat cetakan
dilakukan sebelum melakukan preparasi. Jika restorasi
c. Kemudian pasang coba mahkota sementara pada gigi yang sementara melibatkan satu gigi saja, sendok cetak sebagian
dipreparasi. Untuk menentukan apakah sudah sempurna sudah cukup memadai. Jika melibatkan lebih dari satu gigi,
ditempatkan, pasien sebaiknya diminta mengoklusikan gigi- harus dibuatkan cetakan seluruh rahang untuk kestabilan ketika
giginya dan tidak boleh ada ganjalan akibat pemasangan pada dipasangkan kembali ke tempatnya.
mahkota. b. Setelah cetakan selesai, dilakukan pemanipulasian resin yang
d. Kemudian sebelum dilakukan penyemenan mahkota sementara, digunakan untuk restorasi sementara.
perlu juga mengamati ujung gingival dari restorasi sementara c. Mula-mula campur adonan resin dalam dappen dish sampai
dan menghindari tertekannya jaringan gingiva, dan harus terus terbentuk bahan dengan tekstur seperti krem . Kemudian
menyesuaikan panjang gingiva agar tidak berkontak dengan campuran dipindahkan ke sendok cetak sebagian.
f. Kemudian penting juga untuk mencoba memasang kembali
restorasi sementara pada gigi untuk memastikan apakah
restorasi sementara dapat dilepaskan dengan mudah
g. Jika bahan telah setting dan telah beradaptasi dengan baik pada
daerah restorasi dilakukan penyemenan.

Gambar 4. Cetakan rahang sebagian


d. Cetakan kemudian dikembalikan dengan baik ke posis yang
normal. Gigi yang dipreparasi sebaiknya diolesi cairan atau
paling tidak agak basah, untuk mempermudah pelepasan
restorasi sementara sewaktu restorasi mengeras.

Gambar 4. Cetakan diisi dengan resin dan kemudian dikembalikan


dengan baik ke posis yang normal.

e. Atur waktu setting dari bahan, jika restorasi dilepas terlalu


cepat, resin tidak mencetak dengan akurat dank arena itu
pencetakan harus diulang dan jika restorasi dilepas terlalu lama
maka restorasi akan susah dilepas dari daerah preparasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kata sulit
Baum, Lloyd dkk, 1994, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta : EGC Onlay : merupakan tumpatan rigid yang mengcover kehilangan 2/3 dari
Baum, Lloyd dkk. 1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: EGC jaringan gigi yang ada serta perlu dilakukan penyemenan saat
Baum L. dkk. (1985). Textbook of Operative Dentistry, Philadelphia: W. B. pemasangannya
Saunders.
Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi IM
6. Jakarta: Widya Medika. Prosedur diagnose : prosedur Diagnose pada restorasi rigid sendiri melihat
Chaerani, Siti Chadijah.2004.Restorasi Intrakoronal Porselen pada Gigi pada sisa jaringan yang ada, jika kehilangan 1/3 cups maka di
Posterior.Medan : FKG USU. indikasikan dengan Inlay, jika mencapai 2/3 cusp menggunakan
Edwinna A, et al. 2003. Pickard’s Manual of Operative Dentistry 8th Onlay, dan jika lebih dari 2/3 cusp diindikasikan Overlay, minimal
edition. Oxford University Press Inc: New York. jaringan yang tersisa adalah sebesar 2mm jaringan sehat.
Garg, Nisha. 2013. Textbook of Operative Dentistry 2nd edition. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publisher. Kelebihan kekurangan Porselen
Kidd, E.A.M. 2000. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Edisi  Kelebihan
6. Jakarta: Widya Medika. - Memiliki estetik yang baik karena warnanya dapat disesuaikan
Sturdevant, CM. (2006) The Art and Science of Operative Dentistry, ed.5. dengan warna gigi asli pasien.
St Louis Mosby. - Resistensi terhadap pemakaian karena porselen miliki kekuatan
Swift EJ, Studervant JR, Vitter AV. 2002. Class I and II indirect tooth yang bagus, sehingga cukup lama dapat bertahan di rongga
colored restorations. In : Roberson TM, Heymann HO, Swift EJ, mulut.
eds. Studervant’s Art and Science of Operative Dentistry, 2nd ed. St. - Biokompatibilitas dan respon jaringannya baik.
Louis : Mosby Company. - Mempunyai kemampuan untuk menguatkan struktur gigi yang
Tarigan, Rasinta. 1993. Tambalan Inlay : Edisi 2. Jakarta : EGC. tersisa.
- Dapat mengembalikan anatomis gigi
- Sifat fisis yang adekuat untuk rekonstruksi oklusi.
- Polimerisasi shrinkage tidak ditemukan.
 Kekurangan
- Biayanya mahal
- Waktu kunjungan lama
- Memerlukan keterampilan yang tinggi
- Dapat menyebabkan keausan gigi antagonis dan restorasi
komposit antagonis.
- Kesulitan untuk polishing intraoral.  Diindikasikan pada gigi vital maupun non vital yang lebih
- Potensial perbaikan yang rendah. mementingkan faktor estetik.
 Pasien menginginkan untuk dilakukan restorasi rigid resin komposit.
Tehnik restorasi Rigid setelah PSA  Pada pasien kelas menengah.
Restorasi dilakukan dengan mecetak terlebih dahulu cetakan negative,  Pada gigi yang tidak memiliki beban kunyah yang besar.
kemudian cetakan tersebut dibuatkan cetakan positif menggunakan
gypsum. Setelah itu cetakan positif di kirim ke laboratorium, dan KONTRAINDIKASI
kemudian pasien pulang menggunakan Tumpatan sementara. Onlay  Oral hygiene pasien buruk.
dan Inlay menggunakan Zinc Oxided dan Temporary Resin. Jika  Pasien dengan insidensi karies yang tinggi.
Overlay menggunakan Crown sementara.  Pada pasien yang mempunyai kebiasaan bruxism.
 Apabila gigi antagonisnya telah dilakukan restorasi porselen. Karena
Indikasi dan Kontraindikasi akan mengakibatkan abrasi pada restorasi kompositnya.
Inlay: restorasi rigid yang dibuat apabila kerusakan mengenai sebagian (haslinda, 2014)
cups/restorasi berada diantara tonjol gigi
Onlay: restorasi rigid yang dibuat apabila kerusakan mengenai lebih dari PERTANYAAN JONATAN
1cups atau lebih dari 2/3 dataran oklusal. Retensi bisa ditambahkan selain bonding adalah penggunaan bevel pada
kavitas. Dmana pada restorasi logam, tidak diperkenankan menggunakan
a. Indikasi dan kontraindikasi restorasi rigid secara umum: retensi divergen kea rah servikal, karena akan sulit dilakukan insersi.
Indikasi :
o Kegagalan pada restorasi plastis sebelumnya
o Jika jaringan yang sehat tersisa sedikit
Tehnik restorasi Rigid setelah PSA
o Bila gigi tersebuta akan digunakan sebagai gigi penyangga suatu
Restorasi dilakukan dengan mecetak terlebih dahulu cetakan negative,
jembatan
kemudian cetakan tersebut dibuatkan cetakan positif menggunakan
o Mahkota klinis pendek
gypsum. Setelah itu cetakan positif di kirim ke laboratorium, dan
o Tekanan oklusal besar
kemudian pasien pulang menggunakan Tumpatan sementara. Onlay
Kontraindikasi :
dan Inlay menggunakan Zinc Oxided dan Temporary Resin. Jika
o Tingkat karies yang tinggi
Overlay menggunakan Crown sementara. (haslinda, 2014)
o Oral hygine pasien buruk
Presentasi Video Pembuatan Indirect Inlay Kompisit
https://youtu.be/2kmEbpfRFUo
INDIKASI

Anda mungkin juga menyukai