Kulpak KGK 4 SK 3

Anda di halaman 1dari 80

Kuliah Klarifikasi Skenario 3

(Lanjutan)
Drg Dianita Susianni, SpKG
ALAT – ALAT UNTUK PERAWATAN
SALURAN AKAR
KERR ( awal 1900 ) memperkenalkan
instrumen berupa pilihan  instrumen tipe K
 model alat perawatan s.a. sekarang.

Pengembangan desain alat s.a. bersih &


ideal untuk persiapan pengisian s.a.
ketidakteraturan bentuk s.a. memerlukan
pengetahuan tentang alat dan
ketrampilan operator.
Tujuan perkuliahan

Mengetahui aspek fisik dan cara penggunaan


alat preparasi s.a. serta alat lain yang sering
digunakan dan cara pembuatan alat agar
dapat dihindari kesalahan penggunaan alat.
Pembagian jenis alat perawatan
s.a. berdasar fungsi :
1.EXPLORING
Digunakan untuk mencari s.a. dan menentukan letak
orifice.
Contoh : Endodontic explorer dan smooth broaches
2. DEBRIMENT
Digunakan untuk mengeluarkan jaringan
pulpa ( ekstirpasi, kotoran ( debris),
paperpoint dan bahan-bahan lain.
Contoh : barbed broach ( jarum ekstirpasi)
Jarum ekstirpasi :
Macam :
- Berdasarkan panjangnya : - Panjang
- Pendek
- Berdasarkan Diameter : - Besar
- Kecil
Kegunaan/ Fungsi Alat pengait :

 Mengambil jaringan pulpa


 Mengambil jaringan nekrotik
 Mengambil paper point
Mekanisme Kerja :

Dimasukkan ke dalam saluran akar, diputar


perlahan-lahan sehingga terasa ada yang
menyangkut, kemudian ditarik
3. SHAPING
Alat untuk membentuk saluran akar bagian apikal dan
lateral.

 REAMER
Dibuat dengan memilin kawat yang emmpunyai
penampang melintang segitiga  sudut potong tajam.
Gerakan putaran setengah dan tarik  untuk s.a.
bulat.
 FILE TIPE K

Baja anti karat yang diasah menjadi potongan


segi empat kemudian dipilin menjadi spiral 
efektif pada .s.a lebar.
Desain geometrik berbeda-beda misalnya pada
penampang alat di daerah pemotong serta bentuk
dan sudut ujung alat
File tipe K dibuat dengan cara memilin kawat
berpenampang segi empat sehingga berbentuk
spiral, Sudut pemotong 90°
Kontak dengan dinding saluran akar mendekati
tegak lurus.
Bentuk ujung alat (tip) berebntuk piramid
 File Tipe K Flex

Dibuat dengan memilin kawat berbentuk belah


ketupat. Daerah pemotong bervariasi tinggi dan
rendah berselingan.
Efektif pada saluran akar yang sempit
File tipe K-Flex dibuat dengan cara memilin
kawat
berbentuk belah ketupat. Bentuk daerah
pemotong
bervariasi tinggi dan rendah berselingan.
Kedua bagian yang tinggi berfungsi untuk
memotong,
bagian yang rendah sebagai pembawa kotoran.
Bentuk ujung alat kompleks
 FILE TIPE HEDSTROEM ( TIPE H )
Dibuat dari kawat berebntuk bulat yang diputarkan
pada gerinda.
Potongan melintang heliks. Bentuk seperti kerucut
dengan pemotong seperti spiral dengan arah terbalik
menghadap handle.
Efisiensi pemotongan lebih kecil  gerak
mengangkat.
Rawan fraktur bila terpelintir
FILE TIPE UNIFILE
Dibuat dengan menggerinda kawat
berpenampang bulat untuk membuat lekukan
yang menghasilkan flute double heliks
File tipe Unifile dibuat dengan cara
menggerinda kawat berpenampang bulat
dan membuat dua lekukan sehingga garis
tengahnya berbentuk huruf S.
Daerah pemotong berbentuk kerucut
seperti sekrup. Daerah pemotong
terbalik arahnya yaitu menghadap
handle. Unifile merupakan bentukan
baru dari file tipe H.
Sebaiknya digerakkan linier karena
kurang tahan terhadap gerak rotasi.
 File tipe Flexofile

Dibuat dengan cara seperti file tipe K potongan


melintang segitiga, fleksibel

 File Tipe R Flex


Meniadakan ujung potong yang tajam  meniadakan
ledge.
Potongan melintang segitiga  fleksibel.
Berhubungan dengan teori balance force
4. Obturating

Alat yang digunakan untuk pengisian S.A.


Contoh : Plugger, Spreader,Jarum Lentulo
ALAT UNTUK PENGISIAN :
* Spreader ( penguak)
Berhubungan dengan pengisian teknik
kondensasi lateral.
Gunanya untuk memadatkan bahan pengisi gutta
percha

Ada 2 jenis yaitu yang mempunyai tangkai panjang


terbuat dari metal atau yang finger tipe dengan
handle terbuat dari plastik.
Untuk saluran akar membengkok sebaiknya
digunakan tipe penguak jari
* Plugger ( Pemampat)
Perbedaannya yaitu pemampat mempunyai ujung
yang tumpul. Berhubungan dengan teknik
pengisian seksional/ plugger teknik, untuk
menempatkan potongan guttapercha pada
daerah apikal saluran akar.
Perawatan Saluran Akar
PENDAHULUAN
Penegakkan diagnosis & penentuan rencana
perawatan  tanggung jawab drg.
Drg dituntut untuk dapat melakukan :
- Prosedur semua tes diagnosis
- Menginterpretasikan hasil pengetesan
- Menegakkan diagnosis secara tepat
- Menentukan rencana perawatan
- Menentukan Prognosis perawatan
Untuk menghindari kesalahan
penegakkan diagnosis  sistematik

- Keluhan Utama
- Riwayat Medis
Menganalisis data  Diagnosis
- Riwayat Dental  Rencana perawatan

- Pemeriksaan Subyektif
- Pemeriksaan Obyektif
- Pemeriksaan
Radiographis
Rencana Perawatan
Perawatan berdasarkan diagnosis
Pulpitis reversibel, Ireversibel, nekrosis
Pulpa normal & pulpitis reversibel bukan indikasi
P.S.A
Pulpitis Ireversibel  P.S.A
Nekrosis  P.S.A/ Pencabutan
Kasus Periradikuler  akut/ kronis Pembuangan
iritan

Pilihan Perawatan
Kasus rutin  daapat dilakukan drg umum
ketrampilan identifikasi kasus&
penanganan
Seleksi Kasus

R.M Jelek  Mempengaruhi Penyembuhan


Kerusakan mahkota yang luas  Problem Asepsis
Apeks terbuka  Apesifikasi
Saluran akar bengkok, resorbsi  pengisian hermetis ?
Granuloma/ Kista  P.S.A Konvensional dengan over
Instrumentasi/ endo bedah
Penyakit Periodontal  saku yang dalam  konsultasi
dengan SP Perio
Kelainan yang melibatkan setengah panjang akar 
dipertahankan/ Tidak
Prognosis
Drg  dapat meramalkan keberhasilan P.S.A
Keuntungan  Pemahaman kasus
Kasus Sukar  Keberhasilan 60 %
Evaluasi Klinis dan Radiograph  6 Bulan – 4 Th
Penyebab Kegagalan Terbesar :
- Kesalahan Diagnosis & rencana Perawatan
- Kurangnya Pengetahuan dan Anatomi Pulpa
- Debriment kurang
- Kesalahan Perawatan
- Obturasi
Kerjasama drg-Pasien  sanggup datang & biaya
PREPARASI PADA SALURAN AKAR

PERAWATAN SALURAN AKAR


 PREPARASI
 STERILISASI
 PENGISIAN
KENDALA PREPARASI
 SALURAN AKAR BENGKOK
 SEMPIT
KLASIFIKASI SALURAN AKAR

SALURAN AKAR LURUS


NORMAL
SEDERHANA
MENYEMPIT KE FORAMEN APIKAL

SALURAN AKAR BENGKOK


BENGKOK BAGIAN APIKAL
BENGKOK BERTAHAP
MEMBENTUK SETENGAH LINGKARAN
BENGKOK DENGAN TAJAM
MEMBENTUK HURUF S
KLASIFIKASI
SALURAN AKAR BENGKOK

1.bengkok di apikal 4. Tajam


2.bengkok bertahap 5. Huruf S
3.setengah lingkaran
KEGAGALAN PREPARASI SALURAN AKAR

1.Ledge 2. Perforasi
CARA MENGATASI

 PEMILIHAN ALAT : FLEKSIBILITAS /

DAYA POTONG

 ANATOMI RUANG PULPA : BENTUK /ARAH

 TEKNIK PREPARASI : SESUAI INDIKASI


TEKNIK PREPARASI

MACAM :
 KONVENSIONAL
 STEP BACK
 STEP DOWN
 CROWN DOWN PRESSURELESS
BALANCE FORCE
CAVITY ENTRANCE
PENGUKURAN PANJANG GIGI
PREPARASI SALURAN AKAR

a : stopper ; b : file
IRIGASI SALURAN AKAR

a
b

a: jarum irigasi
b: sal.akar
TEKNIK KONVENSIONAL

- PREPARASI  FILE
- PREPARASI  SESUAI PANJANG KERJA
- DIMULAI DARI NOMOR KECIL
- DIGUNAKAN NOMOR FILE SECARA
BERTURUTAN
- SETIAP PERGANTIAN NOMOR DILAKUKAN
IRIGASI SALURAN AKAR
TEKNIK STEP BACK
PREPARASI  FILE
FILE 15-25 ( MAF )  SESUAI PANJANG KERJA
FILE 30  PANJANG KERJA – 1 mm
FILE 35  PANJANG KERJA FILE 30
DIKURANGI 1 mm
FILE 40  PANJANG KERJA FILE 35
DIKURANGI 1 mm
FILE 45 DST  PANJANG KERJA FILE 40
SETIAP NOMOR  REKAPITULASI
DILAKUKAN IRIGASI
STEP DOWN
DAERAH 2/3 KORONAL PREPARASI DENGAN GATES GLIDEN
1/3 APIKAL PREPARASI DENGAN FILE PANJANG GIGI 21 mm, PANJANG MAHKOTA 8mm
PANJANG KERJA 20 mm

TAHAP PREPARASI
PREPARASI DENGAN GGD # 2 SEPANJANG 14-16 mm
GGD # 3 SEPANJANG 11-13 mm
GGD # 4 SEPANJANG 8- 10 mm
PREPARASI APIKAL : STEP BACK
MULAI FILE NO.15,20,25 SESUAI PANJANG KERJA
FILE 30 P.KERJA – 0,5 mm
FILE 35 P.KERJA – 0,5 mm DR P.KERJA N 30
FILE 40 P.KERJA – 0,5 mm DR P.KERJA N 35
FILE 45 P.KERJA – 0,5 mm DR P.KERJA N 40
FILE 50 P.KERJA – 0,5 mm DR P.KERJA N 45
FILE 55 P.KERJA - 0,5 mm DR P.KERJA N 50
FILE 60 P.KERJA- 0,5 mm DR P.KERJA N 55
TEKNIK STEP DOWN

GGD  4
GGDS  3  PK 11 – 13 MM
GGDS  2 PK 14-16 MM
F60  PK 16,5 Diketahui :
F 55 PK 17
F 50 PK 17,5
Panjang Gigi = 21 mm
F 45 PK 18
Panjang Mahkota = 8mm
Jadi panjang kerja =
20 mm
F 40 PK 18,5
(21mm – 1mm )
F 35 PK 19

F 30 PK 19,5

F 15,20,25  PK 20
CROWN DOWN PRESSURELESS

 FILE 30 DIMASUKKAN KE DALAM S.A TANPA TEKANAN SAMPAI


PANJANG GIGI DIKURANGI 4 mm PKS
( PANJANG KERJA SEMENTARA )
 GATES GLIDDEN DRILL # 2 = PANJANG PKS
 GATES GLIDDEN # 3 SEPANJANG PKS - 1 mm
 GATES GLIDDEN DRILL # 4 PKS - 2mm
 PANJANG KERJA SEBENARNYA = PANJANG GIGI – 1 mm
 PREPARASI APIKAL DIMULAI DG FILE K
 FILE 35 SEPANJANG PKS + 1 mm
 FILE 30 SEPANJANG PKS + 2 mm
 FILE 25 SEPANJANG PKS + 3 mm
 SELAMA PREPARASI DIIRIGASI
BALANCE FORCE
• INDIKASI :
• MENGGUNAKAN FILE TIPE FLEX R ATAU
NITIFLEX
• SALURAN AKAR TUMBUH LENGKAP
• DIUTAMAKAN SALURAN AKAR YANG SANGAT
BENGKOK MIS :
- KLAS II TYPE 4 (BENGKOK TAJAM)
- KLAS II TYPE 5 ( HURUF S)
SYARAT BALANCE FORCE

TUJUAN :
 MEMPERTAHANKAN BENTUK SEMULA SAL.AKAR
DAN FORAMEN APIKAL

 ALAT PREPARASI  FLEKSIBILITAS TINGGI


 DAYA POTONG >
 GERAKAN MEMUTAR

 DAPAT DIGUNAKAN : FLEX R,NITIFLEX


KEUNTUNGAN BALANCE FORCE

HASIL PREPARASI HALUS


DAPAT MEMPERTAHANKAN BENTUK SEMULA
MENCEGAH TERJADINYA LEDGE DAN
PERFORASI
MENCEGAH PECAHNYA DINDING SALURAN
AKAR
MENCEGAH TERDORORONGNYA KOTORAN
KELUAR APEKS
TEKNIK BALANCE FORCE
 ALAT PREPARASI : NiTi-FLEX /FLEX-R
 MENGGUNAKAN FILE NO 10 DENGAN GERAKAN FILE DIPUTAR
SEARAH JARUM JAM DIIKUTI GERAKAN SETENGAH PUTARAN
BERLAWANAN JARUM JAM.
 PREPARASI SESUAI PANJANG KERJA.
 PREPARASI S/D NO 35 SESUAI PANJANG KERJA.
 2/3 KORONAL DIPREPARASI DG GATES GLIDDEN DRILL.
 GGD #2 SEPANJANG 3mm DARI FORAMEN APIKAL.
 GGD #3 SEPANJANG GGD # 2-2 mm
 GGD #4 SEPANJANG GGD # 3-2 mm
 GGD #5 SEPANJANG GGD # 4-2 mm
 GGD #6 SEPANJANG GGD # 5-2 mm
 PREPARASI LAGI DGN NO 35
 PREPARASI DILANJUTKAN DENGAN FILE NO 45 DGN
 PANJ.KERJA – 1 mm APICAL CONTROL ZONE
 SELAMA PREPARASI DAPAT DISERTAI LUBRICANT (BAHAN EDTA)
 DILAKUKAN IRIGASI
BALANCE FORCE

file GGD

3m 5m 7m 9m 11m
m m m m m
HASIL PREPARASI
NICKEL TITANIUM FILE

 FLEKSIBILITAS >
 BIOKOMPABILITAS >
 TAHAN KOROSI
 TIDAK MUDAH PATAH
 MUDAH KEMBALI KE BENTUK SEMULA
 DAYA POTONG >
GATES GLIDDEN DRILL

BAHAN STAINLESS STEEL


DIGERAKKAN DENGAN MESIN
BENTUK SEPERTI NYALA API
UNTUK PREPARASI SAL.AKAR
PREPARASI DENGAN PROTAPER

• MEMPUNYAI TAPER PROGRESIF YANG DIPATENKAN


• BENTUK FLUTE FLEKSIBILITAS >
• DAYA POTONG >
• MENGURANGI DEBRIS APIKAL
• WAKTU SINGKAT
• TACTILE SENSE >
• STRESS FILE <
PREPARASI SALURAN AKAR
STERILISASI
SALURAN AKAR

Pemusnahan semua jasad renik dalam saluran akar


Faktor penting yang menentukan berhasilnya perawatan Endo
ruang pulpa & saluran akar yang steril

Sterilisasi saluran akar :


1. Kimiawi : Intracanal Medicaion
2. Fisis : Diathermy
3. Kombinasi Kimia & Fisis : Electrolytic Med.
(Electrosterilization)
4. Biomekanikal : Preparasi tanpa obat sterilisasi
Kriteria obat sterilisasi saluran akar :
• Germisid & fungisisd dalam s.a. & jar.periapikal
• Tidak iritasi
• Stabil dalam larutan
• Khasiat efektif,cepat,aktif, dalam waktu lama
• Tetap berkhasiat meskipun ada darah, pus serum,
derivat protein sisa jar.
• Tidak menggaggu penyembuhan perubahan warna
gigi
• Mudah dimasukkan s.a.
• Pada kultur media dapat dinetralisir
Non Spesifik, Gol Antiseptik
1. Gol. Esential Oils
2. Gol. Phenol
3. Gol. Garam dari Logam Berat
4. Gol. Halogen
5. Quaternary Ammonium Compound
6. Sulfonamides
7. Fatty Acid
8. Calcium Hydroxide
9. N2 pasta
Frekuensi Pengobatan
Diganti tiap 3-7 hari – pengenceran oleh
cairan eksudat ; dekomposisi karena aksi
timbal balik dgn.bakteri

Rotation Of Medicament
- Rotasi pemakaian obat
- Untuk menghindarkan terjadinya resistansi
bakteri
Cara Penempatan Obat
1. Gol.Non Spesifik
A. Paper point tidak boleh sampai apeks
- oedema ; periodontis ; gigi goyang – over
instrumentation ; over medication
- ujung paper point ditetesi obat sterilisasi
s.a. – dimasukkan s.a. – cotton pellet kering
– tumpatan sementara
B. Cotton pellet dlm kamar pulpa, krn sifat obat :
- mudah menguap
- tegangan permukaan rendah
Kapas kecil sebesar 1/3 kamar pulpa ditetesi obat
sterilisasi s.a. ; diperas pd. Cotton roll – kemudian
dimasukkan kamar pulpa – cotton pellet kering –
tumpatan sementara

Sebelum diberi obat sterilisasi, s.a. harus dikeringkan


terlebih dahulu dg. Paper point dimana sebelumnya
s.a. telah diirigasi
2. Gol. Antibiotik
Obat harus langsung dg. dinding s.a.

Paper point + obat

Cotton pellet + obat

Cotton pellet steril

Tump.sementara
Pemeriksaan Bakteriologis

Dianita Susianni, drg, SpKG


I. PENDAHULUAN

Obat-obatan saluran akar dipakai untuk membantu


melemahkan mikroorganisme
( antibiotik & antiseptik ), untuk mengurangi rasa sakit,
eksudat apikal, membantu pembentukan jaringan keras
dan mengurangi resorbsi akar.
Mikroorganisme saluran akar

Flora mikrobial saluran akar terdiri dari organisme yang


hidup pada pulpa mati yaitu saprofit. Dapat tumbuh di
lingkungan dengan makanan terbatas.
Meski semua mikroorganisme mempunyai kesempatan
sama untuk hidup di jaringan pulpa/ saluran akar tetapi
yang bertahan hidup adalah yang paling cocok dengan
lingkungan. Penelitian membuktikan streptokokus sering
ditemukan di dalam saluran akar.
Penggunaan medikamen untuk menghilangkan organisme
gram positif yang terdiri streptokokus dan stafilokokus.
Diantara jenis streptokokus terdapat enterokokus yang
kecil tetapi bersifat resisten.
Selain itu terdapat sejumlah kecil organisme gram negatif
dan jamur.
Dominasi organisme streptokokus viridans(3%),
Stafilokokus albus(17%),Depleroid Bacilli(6,5%) dan aerob
pembawa spora. Sedangkan stafilokokus aureus, bacilus
proteus, streptokokus hemolitikus dan B.coli banyak
terdapat pada pulpa bernanah
Bakteri anaerob
Sebagian besar mikroorganisme yang diisolasi dari gigi non
vital adalah anaerob.
Penelitian pada pulpa nekrotik menunjukkan perbedaan
jumlah mikroorganisme gram positif yang ditemukan pada
75% sampel yaitu :
- Streptokokus (28%)
- Stafilokokus (15% )
- Korine bakteri (10-25%)
- Jamur ( 12% ),dll.
Bakteri gram negatif ( 24%) terdiri dari spirochaeta
( 9-12%), neisseria (4%),
bakteroid(7%),fusobakterium(3%),Pseudomonas
(2%) dan bekteri koliform ( 1%)
Jalan masuk mikroorganisme ke dlm sal. akar

Dengan berbagai jalan :


- Melalui mahkota atau akar setelah terbuka karena trauma
- Melalui tubuli dentin setelah invasi karies
- Melalui prosedur restoratif termasuk preparasi mahkota dan
restorasi yang bocor
- Melalui resorbsi eksternal/ internal yang dapat mengarah ke
terbukanya pulpa
- Melalui jaringan periodontal kerena tubuli dentin yang terbuka,
saluran lateral/ asesori atau foramen apikal/ lateral
- Melalui rute limfatik/ hematogenesis (anakoresis).anakoresis adalah
lokalisasi bakteri transien dalam darah ke daerah terinflamasi seperti
pada pulpa yang terkena trauma atau terinflamasi
Adapun tujuan penggunaan obat sterilisasi
saluran akar :

Memberikan aktivitas antimikroba pada pulpa dan


jaringan periapikal
Menetralisasi sisa-sisa preparasi di saluran akar agar
tidak aktif
Mengontrol dan mencegah nyeri setelah perawatan
Syarat obat/ medikamen saluran akar
 Harus suatu germisid dan fungisid yang efektif
 Harus tidak mengiritasi jaringan periapikal
 Harus tetap stabil dalam larutan
 Harus mempunyai tegangan permukaaan rendah
 Harus tidak mengganggu penyembuhan jaringan
periapikal
 Tidak menodai struktur gigi
 Harus mampu dinonaktifkan/ dinetralisir dalam medium
biakan
 Harus tidak menimbulkan alergi/ menginduksi respon
imun sel
Durasi Medikasi

- Antiseptik bekerja pada saluran akar dalam


waktu yang singkat
- Iodine dan Chlorin kehilangan aktifitasnya
setelah 1 hari
- Champorated phenol dan Cresatin 1 sampai 5
hari
- Formocresol 1 minggu
- Aktifitas kalsium hidroksida lebih lama dibandingkan
golongan phenol
Media Perbenihan
• Perbenihan atau media yaitu campuran
bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang
dapat menumbuhkan bakteri, virus, jamur,
atau parasit,dengan derajat keasaman dan
inkubasi tertentu.
Keberhasilan sterilisasi ditandai dgn

Sal akar & jar periapikal yg steril

dibuktikan dgn pemeriksaan kuman

Appleton
Media biakan/Perbenihan
• Perbenihan atau media yaitu campuran bahan-bahan
tertentu dengan aquadest yang dapat menumbuhkan
bakteri, virus, jamur, atau parasit,dengan derajat
keasaman dan inkubasi tertentu.
• Syarat :
1. Merupakan tempat yg baik bagi MO aerob & anaerob
2. Mengandung indikator  menunjukkan adanya
pertumbuhan kuman
3. Mengandung inaktivator  menetralisir sisa obat
obat S.A.
Macam macam Media Perbenihan

1. BHI : Brain Heart Infusion


2. TSA : Trypticase Soy Broth
3. Glucosa Ascites Broth
4. Tarrozi Boullion
5. Larutan Thioglycolate
6. Glucosa Boullion cukup baik, relatif
murah
Kapan Dilakukan Perbenihan:
• Telah dilakukan sterilisasi yang cukup
• Pasien tidak ada keluhan nyeri
• Tidak ada pembengkakan
• Tumpatan sementara masih baik/rapat
Cara Perbenihan Langsung:
• Isolasi, blokir daerah kerja, disinfeksi
• Tump.sementara & paper point diangkat
• Keringkan sal akar dgn paper point steril untuk
menghilangkan sisa sisa obat
• Masukkan paper point steril ke dlm sal akar sampai
menyentuh jar.periapikal selama 1 menit
• Tabung dipegang dgn tangan kiri, paper point
diambil dr sal akar dgn pinset steril
• Paper point dimasukkan dlm tabung, lewatkan
diatas api, tutup
• Tabung disimpan dlm inkubator 3x24 jam
Hasil Perbenihan
Negatif : Perbenihan jernih steril
Positif : Perbenihan keruhblm steril ada
pertumb.kuman
False negatif : Perb.jernih tetapi belum steril
False positif : Perb.keruh tetapi sudah steril
Jika hasil pemeriksaan kuman :
Negatif : Sal akar siap dilakukan pengisian

Positif : Sterilisasi saluran akar diteruskan


Sebab sebab false positif :
• Isolasi daerah kerja tdk baik  kontaminasi dgn
ludah & udara
• Pinset/paper point tdk steril
• Tepi/tutup tabung tdk steril  tdk dipanasi dgn api
spiritus pd waktu membuka & menutup tabung
• Paper point sesudah diangkat dr sal akar menyentuh
benda lain
• Paper point terkontaminasi dgn udara terlalu lama
akan dimasukkan tabung media
• Kultur media tdk steril
Sebab sebab false negatif
• Paper point terlalu kecil/pendek shg kuman tdk
terbawa
• Ada obat sterilisasi saluran akar yg terbawa
• Paper point dimasukkan kedalam saluran akar
tdk cukup lama sampel yg diambil kurang
mencukupi

Anda mungkin juga menyukai