Nilai Nilai Dasar Imm
Nilai Nilai Dasar Imm
Nilai Nilai Dasar Imm
Nilai-nilai yang menjadi dasar geraknya ini dinamakan Nilai Dasar Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. Keseluruhan nilai-nilai dasar tersebut merupakan satu kesatuan prinsip
yang saling mendukung bagi proses gerakan menuju cita-cita gerakan.
Kelima nilai dasar tersebut memiliki fungsi memperkuat landasan perjuangan Ikatan dan
sekaligus menjadi kekuatan dinamis mengubah kondisi sosial yang absolut dan otoriter
menuju ruang sosial yang hanif, ilmiah, dinamis dan demokratis. Di samping itu, Nilai
Dasar Ikatan akan menjadi cermin identitas gerakan ditengah masyarakat yang plural dan
menjadi koridor bagi tindakan sosial yang ditempuhnya.
Penjelasan :
Bidang yang menjadi fokus gerak Ikatan adalah bidang keagamaan, kemahasiswaan
dan kemasyarakatan. Bidang keagamaan adalah sesuatu yang melekat sebagai wilayah
perjuangan Ikatan, disebabkan fondasi sosial tidak akan terbentuk dengan baik, tanpa
pengembangan prinsip-prinsip keagamaan (religious principles). Prinsip-prinsip
keagamaan yang dimaksud adalah sebagaimana terkandung dalam agama Islam.
Pengembangan keislaman meliputi seluruh aspek kehidupan, baik ideologi, politik,
ekonomi, sosial dan kebudayaan; atau mencakup dimensi akidah, ibadah dan muamalah
duniawiyah. Terhadap keseluruhan dimensi-dimensi keagamaan tersebut, Ikatan berjuang
untuk melahirkan prinsip-prinsip keseimbangan dan keutuhan, dengan tetap
memperhatikan potensi-potensi dasariah manusia, baik akliyah maupun batiniyah.
Bidang kemahasiswaan merupakan ruang sosial Ikatan yang akan terus diperjuangkan.
Dunia kemahasiswaan dilihat sebagai medan perjuangan dan penyebaran nilai-nilai
kritisme Islam, yakni bahwa Islam menghendaki terjadinya ruang sosial atau tatanan yang
menjamin keadilan bagi semua pihak, maka Ikatan pun akan menjadi sisi penting dunia
kemahasiswaan sebagai kawasan sosial yang hanif, dimanis, kritis dan toleran. Muara
gerak Ikatan adalah dimaksudkan untuk melahirkan kekuatan sosial mahasiswa yang bebas
dari pengaruh sepihak kekuasaan dan apalagi menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan
politik kekuasaan. Tetapi, Ikatan akan terus menerus mendorong gerakan elemen sosial ke
arah pencerahan dan perbaikkan masyarakat secara luas. Sifat yang hanif dan kritis adalah
sandaran sosial Ikatan.
Bidang Kemasyarakatan adalah bidang gerak Ikatan yang terbuka, disebabkan bidang
ini meliputi bangunan ide sosial, elemen atau institusi sosial, sehingga kekuatan-kekuatan
sosial lainnya. Di dalam digambarkan coretan-coretan beragam (mozaik) yang harus
dihadapi secara waspada, cerdas dan transformatif. Ikatan dalam memfungsikan kekuatan
basis kader ditengah masyarakat tersebut, melihat segi-segi kemanfaatkan bagi
pengembangan ide dan fungsionalisasi nilai-nilai dasar yang diyakininya, yakni nilai-nilai
dasar ajaran Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah. Nilai-nilai dasar ini
diyakini memiliki kekuatan persahabatan sosial dan melampaui intrik-intrik ideologi
politik. Bidang kemasyarakatan ini adalah wilayah terluas dan paling objektif bagi peran
Ikatan secara langsung. Pengembangan-pengembangan program kemasyarakatan lebih
diarahkan kepada pembentukan ikim sosial yang kondusif bagi perbaikan, bimbingan dan
kemaslahatan sosial.
yakni kemuliaan dan kerahmatan bagi sesama manusia, bukan menciptakan kesengsaraan
dan kedholiman sosial.
Butir 5 berbunyi “Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah kader inti sel
masyarakat utama, yang selalu menyebarkan cita-cita kemerdekaan, kemuliaan dan
kemaslahatan masyarakat, sesuai dengan semangat pembebasan dan pencerahan
yang dilakukan Nabiyullah Muhammad SAW”.
Ikatan meyakini bahwa dirinya adalah bagian terpenting bagi pembentukan masyarakat
utama, yakni masyarakat yang sejahtera lair dan batin, materiil dan spirituil, serta diridhoi
Allah SWT. Oleh karena itu prinsip-prinsip kemerdekaan individu dan sosial, tidak akan
melepaskan diri dari aspek kemulian dan kemaslahatan masyarakat. Ikatan tidak pernah
mengutamakan salah satu dan menghilangkan makna penting yang lain diantara peranperan
individu secara sosial maupun peran-peran sosial secara individu. Ikatan hanya menentang
sikap keseimbangan fungsi, yakni menentang sikap individu yang tiranik sehingga merusak
tatanan dan kemanfaatan sosial dan menentang sikap sosial atau altruistisme yang
membunuh peran-peran individu yang dinamis, atau sikap sosila yang deteministik. Karena
diyakini oleh Ikatan bahwa Nabiyullah Muhammad SAW selalu melakukan pembebasan
bagi umatnya dari tindakan-tindakkan tiranik dan sewenangwenangan dan pada saat
bersamaan melakukan pencerahan-pencerahan sosial, yakni melalui pendidikan batiniah
dan lahiriah yang seimbang sebagai modal dasar pembentukan masyarakat yang mulia dan
utama.