Program Kerja IMUNISASI Dan VAKSINASI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

IMUNISASI DAN VAKSINASI

I. TUJUAN DAN SASARAN


A. Tujuan Umum menurunkan dan meminimalkan resiko penularan dari suatu penyakit dan
memberikan kekebalan tubuh terhadap suatu retensi penyakit kepada setiap karyawan
yang ada di lingkungan RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
B. Tujuan Khusus
1. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasilengkap
minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa/kelurahan.
2. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden dibawah 1 per1.000
kelahiran hidup dalam satu tahun)
3. Tercapainya pemutusan rantai penularan Poliomyelitis pada tahun 2004-2005, serta
sertifikasi bebas polio pada tahun 2008.
4. Tercapainya Reduksi campak (RECAM) pada tahun 2005.
C. Sasaran
Jenis-jenis Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi meliputi penyakit
menular tertentu.
 Jenis-jenis penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud meliputi antara lain
penyakit Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Hepatitis B,Hepatitis A,
Meningitis meningokokus, Haemophilus influenzae tipe b, Kolera,Rabies, Japanese
encephalitis, Tifus abdominalis, Rubbella, Varicella, Pneumoni pneumokokus,
Yellow fever, Shigellosis, Parotitis epidemica.
 Jenis-jenis penyakit menular yang saat ini masuk kedalam program imunisasi adalah
Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Polio, Campak, Tetanus dan HepatitisB.
 Jenis-jenis penyakit lainnya yang dengan perkembangan ilmu pengetahuan akan
menjadi penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi akanditetapkan
tersendiri.

II. PENGERTIAN UMUM


1. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak
akan menderita penyakit tersebut.
2. Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas
ambang perlindungan.
3. Imunisasi lanjutan adalah imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan di
atas ambang perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan.
4. Vaksin adalah suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau
racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang
kekebalan tubuh seseorang.
5. Praktek Penyuntikan Imunisasi yang aman (safe injection practices) adalah setiap
tindakan penyuntikan imunisasi yang menggunakan peralatan imunisasi yang sesuai
dengan standar, menggunakan vaksin yang dikelola oleh petugas terlatih, dan limbah
suntik dikelola secara aman.
6. Standarisasi dan spesifikasi peralatan imunisasi dan vaksin adalah suatu persyaratan
minimal yang harus dipenuhi dalam penyediaan peralatan imunisasi dan vaksin untuk
mencegah kerugian dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sasaran imunisasi
7. Rantai vaksin adalah pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin tersimpan
pada suhu dan kondisi yang telah ditetapkan.
8. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi
dalam masa satu bulan setelah imunisasi, yang diduga ada hubungannya dengan
pemberian imunisasi.
9. Tenaga pelaksana adalah petugas atau pengelola yang telah memenuhi standar kualifikasi
sebagai tenaga pelaksana di setiap tingkatan dan telah mendapat pelatihan sesuai dengan
tugasnya.

IV. RUANG LINGKUP


1. Pedoman ini mengatur tentang penyelenggaraan imunisasi dasar, imunisasi lanjutan serta
imunisasi tambahan terhadap penyakit-penyakit yang sudah masuk ke dalam program
imunisasi yaitu Tuberculosa, Difteri, Tetanus, Pertusis, Polio,Campak dan Hepatitis B
2. Pedoman ini berlaku untuk seluruh RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
3. Imunisasi lain, akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta perkembangan epidemiologi penyakitnya.

V. POKOK-POKOK KEGIATAN
A. Imunisasi Rutin
Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus menerus
harus dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan.Berdasarkan kelompok
resiko, imunisasi rutin dibagi menjadi:
1. Imunisasi rutin per tri wulan
2. Imunisasi rutin per semester
3. Imunisasi rutin per tahun
Pada kegiatan imunisasi rutin terdapat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
melengkapi imunisasi rutin pada karyawan yang bekerja di lingkungan berisiko seperti
Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Radiologi dan Instalasi Patologi Klinik
Berdasarkan tempat pelayanan, imunisasi rutin dibagi menjadi :
1. Pelayanan imunisasi di dalam gedung (komponen statis) dilaksanakan di RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen.
2. Pelayanan imunisasi di luar gedung dilaksanakan di luar RSUD “Kanjuruhan”
Kepanjen

B. Imunisasi Tambahan
Kegiatan imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang tidak rutin dilaksanakan,
hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan, atau evaluasi.
Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi tambahan ini adalah :
1. Crash Program 
Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat karena
masalah khusus seperti :
 Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang.
 Untuk memberikan kekebalan pada kelompok sasaran yang belum mendapatkan
pada saat imunisasi rutin.
Karena biasanya kegiatan ini menggunakan biaya dan tenaga yang banyak serta waktu
yang relatif panjang, maka perlu diikuti pemantauan, supervise dan evaluasi.
Indikatornya perlu ditetapkan misalnya cakupan DPT-1 dan DPT-3/Campak untuk
indikator pemantauan cakupan dan angka morbiditas dan atau angka
mortalitas untuk indikator penilaian dampak (evaluasi). Hasilsebelum dan sesudah
crash program menunjukkan keberhasilan program tersebut. Hasil evaluasi ini akan
menentukan bentuk follow up dari kegiatan ini.
2. Imunisasi Dalam Penanganan KLB (Outbreak Respons)
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB di sesuaikan dengan situasi
epidemiologis penyakit.
3. Kegiatan-kegiatan imunisasi massal untuk antigen tertentu dalam wilayah yang luas dan
waktu yang tertentu, dalam rangka pemutusan mata rantai penyakit antara lain :.
 Sub PIN
Merupakan suatu upaya untuk memutuskan rantai penularan polio bila ditemukan
satu kasus polio dalam wilayah terbatas (kabupaten) dengan pemberian dua kali
imunisasi polio dalam interval satu bulan secara serentak pada seluruh sasaran
berumur kurang dari satu tahun
 Catch Up Campaign Campak
Merupakan suatu upaya untuk pemutusan transmisi penularan virus campak pada
anak sekolah dan balita. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian imunisasi
campak secara serentak pada anak sekolah dasar dari kelas satu hingga kelas enam,
tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi
campak pada waktu catch up campaign campak di samping untuk memutus
rantai penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan (dosis
kedua).

VI. MEKANISME PENYELENGGARAAN


A. Penyusunan Perencanaan
Perencanaan merupakan bagian yang sangat penting dalam pengelolaan program
imunisasi. Masing-masing kegiatan terdiri dari analisa situasi, alternative pemecahan
masalah, alokasi sumber daya (tenaga, dana, sarana dan waktu)secara efisien untuk
mencapai tujuan program. Perencanaan disusun mulai dari Puskesmas, kabupaten/kota,
provinsi dan pusat.
1. Menentukan Jumlah Sasaran
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting, karena menjadi dasar dari
perencanaan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program. Sumber data dapat
bermacam-macam. Namun untuk keperluan pembinaan diambil kebijaksanaan untuk
menggunakan data dari sumber resmi seperti : Angka jumlah karyawan dan lain-lain.
2. Menentukan Target Cakupan
Penentuan target merupakan bagian yang penting dari perencanaan karena target dipakai sebagai
salah satu tolok ukur dalam pelaksanaan, pemantauan maupun evaluasi. Untuk
mengurangi faktor subjektifitas diperlukan analisa situasi yang cermat.
Analisa Situasi
Untuk menunjang analisa situasi diperlukan data yang lengkap mengenai :
 Peta ruangan di RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen dengan jumlah karyawannya
 Data wilayah, jumlah tenaga, jumlah peralatan imunisasi, unit pelayanan imunisasi yang
ada..
3. Perencanaan Kebutuhan Vaksin
Pada dasarnya perhitungan kebutuhan jumlah dosis vaksin berasal dari unit pelayanan
imunisasi. Cara perhitungan berdasarkan:
a. Jumlah sasaran imunisasi.
b. Target cakupan yang diharapkan untuk setiap jenis imunisasi.
c. Index pemakaian vaksin tahun lalu

VII. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI DAN VAKSINASI


BULAN
NO. KEGIATAN ME JU OK
JAN FEB MAR APR JUN AGS SEP NOV DES
I L T
1. Imunisasi TT
2. Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai